Anda di halaman 1dari 11

ISSN: 2354 - 9629

IMPLEMENTASI TEORI HIRARKI KEBUTUHAN


ABRAHAM MASLOW TERHADAP
PENINGKATAN KINERJA PUSTAKAWAN
Iskandar*

Pengutipan: Iskandar. (2016). Implementasi Teori Hirarki Kebutuhan Abraham Maslom terhadap
peningkatan kinerja pustakawan. Jurnal Ilmu Perpustakaan, Informasi, dan Kearsipan Khizanah Al-
Hikmah, 4(1), 24-34.

*Mahasiswa Program Pascasarjana Konsentrasi Ilmu Perpustakaan dan Informasi UIN Sunan
Kalijaga, Yogyakarta
(iskandarngali94@gmail.com)

ABSTRAK
Salah satu faktor yang menentukan maju dan mundurnya suatu organisasi adalah keberadaan
sumber daya manusianya. Manusia dapat menjadikan organisasi efektif, dan merancang
seluruh operasional organisasi, sampai menghasilkan produk, jasa, mengendalikan mutu,
memasarkan, mengalokasi sumber-sumber daya lain dan menetapkan strategi tujuan
organisasi. Keberadaan sumber daya manusia yang memiliki kemampuan yang berkualitas
baik secara pengetahuan, keterampilan, maupun sikap, akan membuat suatu organisasi mudah
mencapai tujuan yang ditetapkan. Karena sumber daya manusia adalah kunci yang
mengerakan roda organisasi sehingga bisa berjalan secara dinamis. Artikel ini akan mengkaji
teori hirarki Abraham Maslow terhadap peningkatan kinerja pustakawan. Sebagai
pembanding, teori kebutuhan Clelland yang lebih melihat manusia pada sudut pandang
hasrat untuk mengaktulisasi dirinya dengan dorongan untuk berprestasi yang tinggi,
kekuasaan yang selalu melekat, dan afiliasi yang menjadi perekat dalam rantai organisasi
sangat memperlihatkan penguburan akan kepuasan pribadi untuk bergerak secara dinamis
dan bersaing secara ketat
Kata Kunci: Kinerja pustakawan, Teori hirarki Abraham Maslow, Teori Motivasi Kebutuhan
McClelland

ABSTRACT
One should concern in how to keep an organization keeps balanced is depending on its human resources.
Humanbeings can make an organization effectively works, and might design all operational works, till to
produce value things, to control its quality measurments, to promote, in which above all is to achiece the
organization goals. Having such a quality person within an organization might lead to success. The
current study investigates Maslow’s hierarchy of needs theory and McClelland’s human motivation
theroy that being used in many organization around the globe, including library. The study is a library
research in which it will discover the impact of the theories within library as an information institution
that worked human resources to establish.
Key Words: Librarian performance, Maslow’s hierarchy of needs theory, McClelland’s human
motivation theory

24
KHIZANAH AL-HIKMAH Vol. 4 No. 1, Januari – Juni 2016

1. PENDAHULUAN
Motivasi (motivation) dapat diartikan
Salah satu faktor yang menentukan sebagai kekuatan yang muncul dari dalam
maju dan mundurnya suatu organisasi ataupun dari luar diri seseorang dan
adalah keberadaan sumber daya membangkitkan semangat serta
manusianya. Manusia dapat menjadikan ketekunan untuk mencapai sesuatu yang
organisasi efektif, dan merancang seluruh diinginkan. Dalam teori isi (content
operasional organisasi, sampai theoris) menegaskan bahwa kebutuhanlah
menghasilkan produk, jasa, yang yang memotivasi seseorang.
mengendalikan mutu, memasarkan, Sejatinya setiap manusia selalu
mengalokasi sumber-sumber daya lain mempunyai kebutuhan yang diupayakan
dan menetapkan strategi tujuan untuk dipenuhi. Motivasi adalah faktor
organisasi. Keberadaan sumber daya utama yang mendorong seseorang untuk
manusia yang memiliki kemampuan yang melakukan segala macam aktivitasnya
berkualitas baik secara pengetahuan, dalam suatu lingkungan kerja organisasi,
keterampilan, maupun sikap, akan oleh karena itu motivasi sering dianggap
membuat suatu organisasi mudah pula sebagai faktor pendorong prilaku
mencapai tujuan yang ditetapkan. Karena seseorang. Sehingga dalam hal ini dapat
sumber daya manusia adalah kunci yang disimpulkan bahwa seseorang setiap
mengerakan roda organisasi sehingga bisa ingin melakukan aktivitasnya pasti
berjalan secara dinamis. memiliki faktor pendorong tertentu. Oleh
karena itu faktor pendorong dari
Perpustakaan sebagai suatu organisasi seseorang untuk melakukan suatu
juga menitik beratkan kemajuannya pada aktifitas tertentu pada umumnya adalah
kebearadaan sumber daya manusia. kebutuhan serta keinginan orang tersebut
Dalam konteks ini pustakawan dipandang itu sendiri.
menjadi pionir pergerakan perpustakaan,
sekaligus faktor kunci yang akan Berdasarkan hasil penelitiaan Julia
menentukan keberhasilannya. Ruang Wiranto dkk, tentang hubungan motivasi
gerakan perpustakaan sangat ditentukan dan kinerja pustakawan ditemukan
oleh pergerkan pustakawan. Apabila bahwa, motivasi memiliki hubungan yang
pustakawan statis dalam menciptakan erat dengan kinerja pustakawan dalam
trobosan-trobosan baru, bisa dipastikan mendukung tercapainya tujuan organisasi
perpustakaan tidak akan melakukan secara hirarkis. Motivasi menjadi topik
inovasi-inovasi dalam menghadapi yang cukup menarik untuk didiskusikan
kemajuan teknologi, informasi dan dalam kaitannya dengan peningkatan
budaya, yang sejatinya menjadi bagian kinerja pustakawan. Untuk mengurai
dari kerja perpustakaan. Membangkitkan hubungan motivasi dan kinerja
motivasi kerja pustakawan menjadi pustakawan teori hirarki kebutuhan
jawaban dalam menciptakan Abraham Maslow saya kira sangat
perpustakaan yang berkelas. Sensitif representatif untuk digunakan sebagai
terhadap perubahan prilaku pengguna, kerangka teoritis, agar membawa kita
dan selalu mengembangakan hal-hal yang pada satu pemahaman yang lebih luas,
baru dalam menujang terlaksananya dalam menyelesaikan problem
transfer informasi yang menyeluruh pada pustakawan yang selama ini dianggap
semua level masyarakat. tidak mendapatkan perhatian yang
memadai. Baik secara moril, materil
25
Iskandar: Implementasi Teori Hirarki Kebutuhan Abraham Maslow Terhadap Peningkatan Kinerja Pustakawan

maupun perlindungan secara hukum mempunyai prinsip yang berbeda. Sampel


terhadap profesi pustakawan, yang penelitian Freud adalah pasien-pasien
berdampak secara signifikan pada kinerja neurotis dan psikotis di kliniknya.
pustakawan. Pertanyaan kita adalah: bagaimana
kesimpulan dari sampel orang-orang yang
Sekilas Tentang Biografi Abraham terganggu jiwanya dapat diterapkan pada
Maslow orang-orang pada umumnya (yang sehat
mental). Maslow mempunyai prinsip
Abraham H. Maslow dilahirkan pada bahwa sebelum mengerti penyakit mental,
tahun 1908 dalam keluarga imigran Rusia- orang harus terlebih dahulu memahami
Yahudi di Brooklyn, New York. Ia seorang kesehatan mental.
yang pemalu, neurotik, dan depresif
namun memiliki rasa ingin tahu yang Di kutub lain, kaum behavioris
besar dan kecerdasan otak yang luar menghimpun data dari penelitian atas
biasa. Dengan IQ 195, ia unggul di binatang seperti burung merpati dan tikus
sekolah. Ketika beranjak remaja, Maslow putih. Maslow melihat bahwa kesimpulan
mulai mengagumi karya para filsuf mereka bisa jadi berlaku bagi ikan, katak,
seperti Alfred North Whitehead, Henri atau tikus, tetapi tidak untuk bangsa
Bergson, Thomas Jefferson, Abraham manusia.
Lincoln, Plato, dan Baruch Spinoza. Di
samping berkutat dalam kegiatan kognitif, Berlawanan secara radikal dengan
ia juga mempunyai banyak pengalaman kedua aliran tersebut, Maslow mencari
praktis. Ia bekerja sebagai pengantar sampel pada manusia-manusia yang
koran dan menghabiskan liburan dengan dalam masyarakat dilihat sebagai
bekerja pada perusahaan keluarga. “tokoh”. Ia melibatkan penelitiannya
terhadap tujuh tokoh modern dan
Maslow hidup dalam zaman di mana sembilan tokoh sejarah: Abraham Lincoln
bermunculan banyak aliran psikologi dan Thomas Jefferson (presiden AS),
yang baru tumbuh sebagai disiplin ilmu Eleanor Roosevelt (First Lady yang
yang relatif muda. Di Amerika, William dermawan), Jane Addams (pelopor
James mengembangkan Fungsionalisme. pekerja sosial), William James (psikolog),
Psikologi Gestalt berkembang di Jerman, Albert Schweitzer (dokter dan humanis),
Sigmund Freud berjaya di Wina, dan John Aldous Huxley (penulis), dan Baruch
B. Watson mempopulerkan Behaviorisme Spinoza (filsuf).
di Amerika. Ketika pada tahun 1954
Maslow menerbitkan bukunya yang Penyelidikan tentang tokoh-tokoh ini
berjudul Motivation and Personality, dua (dan yang lainnya) - kebiasaan, sifat,
teori yang sangat populer dan kepribadian, dan kemampuan mereka -
berpengaruh di universitas-universitas telah mengantar Maslow sampai pada
Amerika adalah Psikoanalisa Sigmund teori tentang kesehatan mental dan teori
Freud dan Behaviorisme John B. Watson. tentang motivasi pada manusia. Secara
dialektis, tesis Freud dan antitesis Watson,
Dalam ranah psikologi, psikoanalisa melahirkan sintesis Abraham Maslow.
Freud dianggap mazhab (force) pertama. Oleh karena itu, teorinya kerap disebut
Sedangkan behaviorisme disebut mazhab mazhab ketiga.
kedua. Agaknya Maslow (kendati pernah
mengagumi kedua aliran tersebut)
26
KHIZANAH AL-HIKMAH Vol. 4 No. 1, Januari – Juni 2016

1. KERANGKA TEORI mungkin sekali akan selalu termotivasi


oleh kebutuhan-kebutuhan ini.
Abraham Maslow beranggapan bahwa
semua motivasi terjadi sebagai reaksi atas b. Kebutuhan Akan Rasa Aman (Safety
persepsi seseorang individu atas lima Needs)
macam tipe dasar kebutuhan. Menurut
Maslow, terdapat 5 macam kebutuhan Setelah kebutuhan fisiologis terpenuhi,
dasar, yang senantiasa dialami seseorang maka akan muncul kebutuhan akan
individu. Teori Hierarki Kebutuhannya keamanan, atau kebutuhan akan
sendiri Maslow menyebutknya sebagai kepastian. Orang yang merasa tidak aman
sintesis atau perpaduan teori yang holistik memiliki kebutuhan akan keteraturan dan
dinamis. Disebut demikian karena stabilitas serta akan berusaha keras
Maslow mendasarkan teorinya dengan menghindari hal-hal yang bersifat asing
mengikuti tradisi fungsional James dan dan tidak diharapkan.
Dewey, yang dipadu dengan unsur-unsur
kepercayaan Wertheimer, Goldstein, dan Kebutuhan akan keamanan merefleksi
psikologi Gestalt, dan dengan dinamisme beinginan untuk mengamankan imbalan-
Freud, Fromm, Horney, Reich, Jung, dan imbalan yang telah dicapai dan untuk
Adler. melindungi diri sendiri terhadap bahaya,
cedera, ancaman, kecelakaan, kerugian
a. Kebutuhan Fisiologis (Physiological atau kehilangan. Pada organisasi-
Needs) organisasi kebutuhan-kebutuhan
demikian terlihat pada keinginan
Kebutuhan fisiologis terdiri dari pekerjaan akan kepastian pekerjaan,
kebutuhan dasar, dan yang bersifat sistem-sistem senioritas, serikat pekerja,
primer. Kadang-kadang mereka kondisi kerja aman, imbalan-imbalan
dinamakan kebutuhan-kebutuhan tambahan, asuransi, dan kemungkinan
biologikal dalam lingkungan kerja pensiun, tabungan, dan uang tunggu
modern dan termasuk di dalamnya apabila terjadi hal-hal tertentu.
keinginan untuk mendapatkan
pembayaran (upah/gaji), libur, rencana- c. Kebutuhan Untuk Diterima (Social
racana pensiun, periode-periode istirahat, Needs)
lingkungan kerja yang menyenangkan,
penerangan yang baik dan pada tempat- Seteleh kebutuhan fisiologikal dan
tempat kerja tertentu fasilitas AC. keamanan selasai dipenuhi, maka
Kebutuhan fisiologis adalah kebutuhan perhatian sang individu beralih pada
yang paling kuat dan mendesak yang keinginan untuk mendapatkan kawan,
harus dipenuhi paling utama oleh cinta dan perasaan diterima. Sebagai
manusia dalam menjalankan kehidupan mahluk sosial, manusia senang apabila
kesehariannya. Ini berarti bahwa pada mereka disenangi, dan berusaha
diri manusia yang sangat merasa memenuhi kebutuhan sosial pada waktu
kekurangan segala-galanya dalam mereka bekerja, dengan jalan membantu
kehidupannya, besar sekali kemungkinan kelompok-kelompok formal maupun
bahwa motivasi yang paling besar ialah informal, dan mereka bekerja sama
kebutuhan fisiologis dan bukan yang lain- dengan rekan-rekan sekerja mereka, dan
lainnya. Dengan kata lain, seorang mereka turut terlibat dalam kegiatan yang
individu yang melarat kehidupannya,
27
Iskandar: Implementasi Teori Hirarki Kebutuhan Abraham Maslow Terhadap Peningkatan Kinerja Pustakawan

dilaksanakan oleh perusahaan dimana e. Kebutuhan Aktualisasi-Diri (Self


mereka bekerja. Actualization)

d. Kebutuhan Untuk Dihargai (Self Kebutuhan ini adalah kebutuhan


Esteem Needs) untuk mengalami pemenuhan diri, yang
merupakan kategori kebutuhan tertinggi.
Pada tingkatan keempat hieraki Kebutuhan ini diantaranya adalah
Maslow, terlihat kebutuhan individu akan kebutuhan untuk mengembangkan
penghargaan, atau juga dinamakan orang potensi yang ada pada diri sendiri secara
kebutuhan “ego”. Kebutuhan ini menyeluruh, meningkatkan kemampuan
berhubungan dengan hasrat yang untuk diri, dan menjadi orang yang lebih baik.
memiliki citra positif dan menerima Kebutuhan aktualisasi diri oleh organisasi
perhatian, pengakuan, dan apresiasi dari dapat dipenuhi dengan memberikan
orang lain. Dalam organisasi kebutuhan kesempatan orang-orang untuk tumbuh,
untuk dihargai menunjukan motivasi mengembangkan kreativitas, dan
untuk diakui, tanggung jawab yang besar, mendapatkan pelatihan untuk
status yang tinggi, dan pengakuan atas mendapatkan tugas yang menantang serta
kontribusi pada organisasi. melakukan pencapaian.

Richard L.Daft membuatnya lebih


spesifik dalam satu gambaran sebagai
berikut.

Pemenuhan di luar Hirarki Kebutuhan Pemenuhan dalam


Pekerjaan Manusia Pekerjaan
Pendidikan, Religi, Kebutuhan Aktualisasi-diri Kesempatan untuk pelatihan,
Hobi, Pertumbuhan kemajuan, pertumbuhan dan
Pribadi kreatifitas.
Persetujuan Kebutuhan untuk dihargai Pengakuan, status tinggi,
keluarga, teman, meningkatkan tanggung jawab
komunitas
Keluarga, teman, Kebutuhan untuk diterima Kelompok kerja, rekan kerja,
grup komunitas supervisor
Bebas dari perang, Kebutuhan akan rasa aman Kerja yang aman, tunjangan kerja,
polusi, kekerasan jaminan
Makanan, Air, Kebutuhan fisiologis Panas, udara, gaji pokok
Oksigen

28
KHIZANAH AL-HIKMAH Vol. 4 No. 1, Januari – Juni 2016

2. TEORI PEMBANDING sesuatu pekerjaan dilaksanakan dengan


baik.
Dalam teori Abraham Maslow
kebutuhan yang memotivasi manusia b. Kebutuhan Akan Kekuasaan (The
dalam bekerja dibagi menjadi lima bagian Need For Power)
kebutuhan, sebagai pembanding
pemikiran Maslow penulis menggunakan Kebutuhan ini merupakan suatu
teori David Mc. Clelland yang membagi ekspresi dari keinginan seseorang
kebutuhan manusia menjadi tiga pokok individu untuk mengendalikan dan
utama: mempengaruhi pihak lain. McClelland
melihatnya sebagai suatu sifat yang
a. Kebutuhan Akan Prestasi ( The Need positif, dan dengan demikian kebutuhan
For Achievement) akan kekuasaan sangat dekat
berhubungan dengan keinginan untuk
Dinyatakan oleh McClelland bahwa mencapai suatu posisi kepemimpinan.
kebutuhan akan prestasi, secara positif
berkaitan dengan hasil pekerja manejarial, Mc. Clelland beranggapan bahwa
dan sukses yang dicapainya, dan kita terdapat berbagai macam tahapan dalam
dapat mengembangkan suatu kebutuhan pengembangan ide seseorang individu,
akan prestasi pada manajer-manajer, yang tentang tujuan kekuasaan dan bahwa para
beraspirasi. Para individu yang manajer dapat dilatih untuk menolak
menunjukan oriantasi prestasi tinggi, pandangan bahwa orang hendaknya
menunjukan ciri-ciri: jangan mencoba mempengaruhi orang
lain.
 Bersedia menerima resiko tingkat
relatif tinggi. c. Kebutuhan Akan Afiliasi (The Need
 Suatu keinginan untuk For Affliation)
mendapatkan feedbeck konkret
tentang hasil prestasi mereka. Kebutuhan akan afiliasi dari
 Suatu keinginan untuk McClelland ditekankan pada refleksi
mendapatkan tanggung jawab keinginan untuk mempunyai hubungan-
pemecahan masalah hubungan erat, koorporatif dan penuh
sikap persahabatan dengan pihak lain.
dan suatu kecenderungan untuk Para individu yang memiliki kebutuhan
menetapkan tujuan-tujuan yang afiliasi tinggi, pada umumnya berhasil
bersifat moderat. dalam pekerjaan di mana hubungan-
hubungan antar-perorangan terutama
Para manajer yang ingin memahami, bersifat amat kritikal bagi hasil pekerjaan.
dan menciptakan suatu lingkungan kreatif
untuk para bahwahan meraka dengan 3. ANALISIS TEORI
kebutuhan-kebutuhan akan prestasi
tinggi, harus mengetahui bahwa mereka Dalam menentukan kebutuhan
mencapai satisfaksi terutama dari proses manusia Abraham Maslow sangat
menginisiasi, melaksanakan dan menekan pada pemenuhan kebutuhan
menyelesaikan sesuatu pekerja – dan yang sangat bersifat internal di dalam
mereka kurang begitu berpengaruh oleh manusia. Terlihat sekali pada penempatan
imbalan-imbalan yang muncul apabila faktor fisiologis pada posisi yang sangat

29
Iskandar: Implementasi Teori Hirarki Kebutuhan Abraham Maslow Terhadap Peningkatan Kinerja Pustakawan

mendasar yang harus dipenuhi. Pada prinsip kerja organisasi teori


Sedangkan kebutuhan yang bersifat Maslow dan McClellland sama-sama
external yang berhubungan dengan dunia memberikan perhatian yang cukup besar
luar dari manusianya itu ditempatkan terhadap pengembangan diri sumber
pada posisi yang terakhir. Maslow lebih daya manusia sebagai jembatan untuk
menekankan kebutuhan yang membuat bisa merenovasi diri secara cepat terutama
individu lebih cenderung statis. Pada dalam kaitannnya dengan perkembangan
kebutuhan akan rasa aman, pengakuan budaya, teknologi, dan informasi. Sehinga
orang lain, dan penghargaan adalah poin aktualisasi diri Maslow dan kesatuan
keseruhan kebutuhan yang menunggu kerja prestasi, kekuasaan dan afliasasi
umpan balik dari orang lain untuk yang dibangun oleh Mc. Clelland
memenuhinya. Baru pada kebutuhan bermuara pada pengembangan organisasi
akan aktualisasi diri individu dibiarkan secara modern serta desain organisasi
untuk bergerak secara dinamis untuk yang bisa bergerak maju.
berhubungan dengan dunia luar.
4. IMPLEMENTASI TEORI MASLOW
Sedangkan McClelland dalam DAN MCCLELLAND PADA
menentukan kebutuhan manusia lebih PERPUSTAKAAN
cenderung memberi titik tekan pada
pemberian ruang gerak individu yang Untuk mencipatakan lingkungan kerja
sangat dinamis. Di mana presatasi adalah yang memotivasi di dalam organisasi,
usaha yang bisa diwujudkan dengan kerja seorang pemimpin harus memahami
keras dan persaingan yang ketat. konsep motivasi secara menyeluruh. Teori
Kebutuhan akan kekuasaan adalah wujud motivasi Maslow dan Clelland dapat
pembuktian diri atas presatasi yang sudah membantu seorang pimpinan untuk
didapat dan membutuhkan dukungan menetukan strategi yang tepat dalam
orang lain yang sangat besar untuk memotivasi bawahan. Sebab perbedaan
meraihnya. Begitu juga dengan afiliasi motivasi berdampak pada berbedanya
yang bisa didapat dengan dukungan tujuan individual, yang nantinya akan
prestasi dan kekuasaan sebagai alat untuk menganggu terwujudnya cita-cita kolektif
meyakinkan individu lain masuk dalam organisasi itu sendiri.
rantai yang dibangun. Untuk
mewujudkan kebutuhan dalam teori Dalam konteks perpustakaan,
McClelland sangat menekankan pada kehadiran teori Maslow dan Clelland
agrefitas personal yang tinggi yang harus tentang motivasi dapat menjadi satu
sudah ada dalam setiap individu. Dalam rujukan ilmiah dalam membangun
konteks ini benturan yang ketat antara motivasi sumber daya manusia yang ada
individu satu dengan yang lain menjadi di perpustakaan. Motivasi dalam konteks
semakin besar, dinamika dalam perpustakaan akan mendorong SDM yang
organisasi juga akan lahir dengan ada bekerja secara maksimal, hal ini
sendirinya tanpa harus didesain secara penting karena perpustakaan adalah
khusus oleh pimpinan selama kebutuhan organisasi jasa informasi yang tidak
itu bisa ditopang. Pimpinan hanya akan menuntut profit dan menekan kepada
fokus pada pengawalan dan pengetatan kepuasan pengguna yang sangat tinggi.
aturan main (rule of game) serta evaluasi Sehingga untuk membangun motivasi
hasil akhir. dalam konteks ini membutuhkan

30
KHIZANAH AL-HIKMAH Vol. 4 No. 1, Januari – Juni 2016

kerangka teori yang membahas b. Kepala perpustakaan dapat


kebutuhan manusia secara menyeluruh. mengakomodasi kebutuhan akan rasa
aman dalam organisasi dengan jalan
Adapun implikasi positif kedua teori membentuk dan melaksanakan
ini ke dalam perpustakaan adalah sebagai standar-standar perilaku yang jelas.
berikut. Dalam bekerja pustakawan harus
dipastikan merasa aman, nyaman,
a. Memenuhi Kebutuhan Fisiologis serta mendapatkan kepastian dari
Adalah Langkah Pertama untuk setiap kerja yang dilakukan. Untuk
Membangun Motivasi Pustakawan memenuhi itu pustakawan harus
dalam Bekerja Kebutuhan fisiologis mendapatkan kepastian terhadap
berkaitan dengan kesejahteraan proses kenaikan pangkat,
pustakawan. Peningkatan pengumpulan angka kredit, serta
kesejahteraan harus menjadi perioritas perlindungan keamanan dalam
dalam setiap pengambilan kebijakan di bekerja.
setiap lembaga perpustakaan.
Kesejateraan dapat menjadi penentu Hal ini sejalan dengan pendapat
motivasi pustakawan dalam Robbins dan Luthans (2002) bahwa
menjalankan tugasnya sebagai karyawan biasanya sangat
penanggungjawab pelayanan memperhatikan lingkungan tempat
informasi kepada pengguna. kerja mereka untuk kenyamanan
Pemberian kompensasi adalah salah pribadi dan untuk mendukung
satu bentuk pemenuhan kebutuhan pekerjaan mereka. Mereka cenderung
fisiologis dari pustakawan. Pemberian lebih menyukai fisik yang aman dan
kompensasi merupakan salah satu nyaman. Lingkungan kerja yang
fungsi yang penting dalam manajemen aman dan nyaman juga akan
sumber daya manusia, terutama berdampak pada pola hubungan
kaitannya dengan peningkatan antara pustakawan yang satu dengan
motivasi kerja dari para karyawan. lainnya di dalam maupun di luar
lingkungan kerja. Dimana menurut
Menurut Cascio (1993) kompensasi itu Robbins, bagi kebanyakan karyawan,
terbagi menjadi dua, terdapat tempat kerja juga merupakan tempat
kompensasi langsung dan kompensasi untuk sosialisasi, sehingga sangat
tidak langsung. Kompensasi langsung penting bagi mereka untuk memiliki
terdiri dari gaji, uang transport, rekan kerja yang mendukung dan
tunjangan hari raya, uang lembur, dan dapat bekerjasama dengan baik.
tunjangan langsung lainnya.
Sedangkan kompensasi tidak langsung Pemenuhan kebutuhan akan
terdiri dari promosi jabatan, asuransi, keamanan, kenyamanan dan kepastian
tunjangan jabatan, dan mutasi. membuat pustakawan bisa bekerja
Perhatian terhadap kesejateraaan secara maksimal, sehingga proses
pustakawan melalui pemberian pemenuhan kebutuhan informasi
kompensasi akan berdampak pada pengguna bisa berjalan maksimal.
kinerja serta kenyamanan pustakawan Karena hampir setiap individu dalam
dalam menjalankan tugasnya, sebagai tingkat kebutuhannya menginginkan
tokoh kunci dalam menentukan maju ketenteraman, supervisi, dan peluang
mundurnya roda perpustakaan. kerja yang bersinambung.
31
Iskandar: Implementasi Teori Hirarki Kebutuhan Abraham Maslow Terhadap Peningkatan Kinerja Pustakawan

c. Mendapatkan penghargaan bagi Penghargaan non materiil bisa


setiap manusia adalah capaian diberikan dalam bentuk beasiswa
yang membanggakan. Banyak tugas belajar, mengikutsertakan
orang yang bekerja bertahun-tahun dalam pelatihan maupun
hanya untuk meraih satu workshop untuk meningkatkan
penghargaan untuk dibuktikan kompetensi sumber daya
kepada khalayak bahwa dia bisa. pustakawan. Serta pemberiaan
Tidak sedikit juga orang yang penghargaan non materil juga bisa
mundur dari pekerjaan atau berupa pemberian kesempatan
bekerja tanpa motivasi, hanya untuk pustakawan meraih prestasi
karena tidak mendapatkan dan pangkat yang memenuhi
perhatian dari atasan atau reward kenentuan untuk dipromosikan
selama dia menjadi karyawan. mendapatkan jabatan structural
Faktor penghargaan harus menjadi eselon IV, III, II di dalam dalam
pilar untuk membangun motivasi bidang perpustakaan.
kerja sehingga tujuan organisasi
bisa dilaksanakan secara kolektif Dampak pemberian penghargaan
dari atasan hingga kepada struktur akan membuat pustakawan
yang paling bawah. berusaha dengan keras
membuktikan eksistensi dirinya
Pada lembaga perpustakaan dengan melahirkan prestasi-
pemberian penghargaan akan prestasi yang membanggakan.
membantu menstimulus
pustakawan untuk bekerja lebih d. Memberi ruang kebebasan kepada
produktif. Hal ini sejalan dengan pustakawan untuk
pendapat Mikander (2010) yang mengekspresikan potensi yang
mengatakan bahwa penghargaan mereka miliki bisa menjadi salah
dari perusahaan memiliki satu langkah untuk memotivasi
pengaruh yang sangat besar mereka dalam bekerja dan dapat
terhadap kinerja karyawan. mengurangi tekanan psikologis.
Karyawan yang meningkatkan Dalam konteks ini karyawan akan
kinerjanya akan berdampak pada lebih berpikir secara luas dan tidak
prestasi kerja. Semakin banyak ingin ditekan dengan aturan-aturan
karyawan yang memiliki prestasi yang mengikat.
kerja tentu perkembangan
perusahaan semakin pesat dan Pendapat ini sejalan dengan apa
tujuan perusahaan dapat dicapai. yang disampaiakn oleh Robbins
(1996) yang menyatakan bahwa
Penghargaan bisa berwujud materil karyawan cenderung menyukai
maupun non materil. Penghargaan pekerjaan yang memberikan
materil bisa berupa pemberiaan kesempatan pada mereka untuk
tunjangan jabatan fungsional yang membuktikan keterampilan dan
memadai, fasilitas kendaraan kemampuan mereka, dan
operasional, dan pemberiaan menyediakan tugas-tugas yang
intensif khusus dari pemerintah bervariasi, kebebasan dan umpan
maupun lembaga induk dimana balik tentang hasil kerja yang
perpustakaan itu ada. mereka lakukan. Pekerjaan yang
32
KHIZANAH AL-HIKMAH Vol. 4 No. 1, Januari – Juni 2016

memiliki sedikit tantangan akan perpustakaan yang lebih luas.


cepat membosankan mereka, Karena perpustakaan masa depan
sebaliknya, yang terlalu banyak sangat membutuhkan koneksi
tantangan akan menimbulkan dengan penyedia informasi yang
frustasi dan kegagalan. Kondisi lain untuk membantu penyebaran
pekerjaan yang memiliki tantangan dan keterbatasan informasi yang
yang moderat akan menumbuhkan dimiliki.
kepuasan dalam diri karyawan.
e. Kebutuhan akan kekuasan adalah
Ketika ruang kebebasan mampu bagian dari pada usaha
diwujudkan di lembaga pustakawan untuk mempengaruhi
perpustakaan maka akan orang lain dalam rangka
berdampak pada semakin mudah mewujudkan tujuan pribadi yang
proses aktualisasi diri pustakawan. masih berada pada tujuan
Aktualisasi diri adalah proses di organisasi. Kebutuhan kekuatan
mana pustakawan harus difasilitasi adalah keinginan untuk memiliki
untuk mengembangkan profesinya pengaruh, menjadi yang
sebagai agen informasi, ilmuwan, berpengaruh, dan mengendalikan
dan pendidik professional, yang individu yang lain.
dapat memberikan berbagai
macam umpan balik positif kepada Individu kebutuhan yang tinggi suka
pustakawan berupa citra positif bertanggung jawab, berjuang untuk
perpustakaan kepada masyarakat. mempengaruhi individu lain, senang
Aktualisasi diri pustakawan dapat ditempatkan dalam situasi yang
berupa pelibatan pustakawan kompetitif dan berorientasi status,
secara langsung dalam proses serta cenderung lebih khawatir dengan
pembinaan minat baca masyarakat. wibawa dan mendapatkan pengaruh
Melalui pembuatan taman baca atas individu lain daripada kinerja
yang dikelola secara terintegrasi yang efektif. Kekuasan yang ingin
oleh pustakawan, dengan dicapai akan dilegitimasi dengan
melibatkan semua elemen prestasi yang disudah diraih. Ketika
masyarakat, pemerintah, dan seorang pustakawan menduduki
sponsor-sponsor. posisi terntu pustakawan yang lain
akan memberi dukungan walaupun
Proses aktualisasi yang terjadi pada suasana organisasi akan sangat
diri pustakawan akan kompetitif.
mengarahkan pustakawan pada
upaya untuk membangun afiliasi 5. KESIMPULAN
lintas profesi maupun keilmuan.
Afiliasi dalam hal ini satu cara Pemikiran Abraham Maslow memberi
yang dilakukan untuk menguatkan kita satu petunjuk yang komprehensif
konsolidasi organisasi baik dalam dalam mengkaji kebutuhan yang bisa
hubungan individu, maupun memotivasi manusia lebih khusus dalam
dalam kaitannya dengan tujuan suatu organisasi. Teori hirarki kebutuhan
organisasi. Terwujudnya suatu menitik beratkan pada pemenuhan
hubungan yang bisa berdampak kebutuhan dasar manusia secara fisik, lalu
pada terciptanya ruang gerakan berlanjut pada kebutuhan yang bersifat
33
Iskandar: Implementasi Teori Hirarki Kebutuhan Abraham Maslow Terhadap Peningkatan Kinerja Pustakawan

external yang berhubungan dengan dunia pada Karyawan Bagian Support


luar secara vertikal maupun horizontal Services Departemen Production
dalam bingkai hirarki organisasi. Sebagai Services PT. International Nikel
pembanding, teori kebutuhan Clelland Indonesia, Tbk)
yang lebih melihat manusia pada sudut Luthans, F. Organizational Behaviour,
pandang hasrat untuk mengaktulisasi International Edition, Mc Graww-
dirinya dengan dorongan untuk Hill Book Co, Singapore, 1992.
berprestasi yang tinggi, kekuasaan yang Goble, Frank G. 1987. Mazhab Ketiga:
selalu melekat, dan afiliasi yang menjadi Psikologi Humanistik Abraham
perekat dalam rantai organisasi sangat Maslow, (Judul asli:The Third Force,
memperlihatkan penguburan akan The Psychology of Abraham Maslow),
kepuasan pribadi untuk bergerak secara Diterjemahkan oleh Drs. A.
dinamis dan bersaing secara ketat. Supratiknya, Yogyakarta: Kanisius,
1989.
Pada prinsipnya pemikiran Maslow Maslow, Abraham H. 1984. Motivasi dan
amatlah sangat terstruktur dalam Kepribadian: Teori Motivasi dengan
mengurai kebutuhan manusia. Hadirnya Ancangan Hirarki Kebutuhan
pemikiran McClelland lebih pada posisi Manusia (judul asli: Motivation and
menjabarkan pemikiran Maslow dalam Personality). Diterjemahkan oleh
kerangka kebutuhan eksternal yang Nurul Iman. Jakarta: PT. Pustaka
dibutuhkan oleh manusia secara lebih Binaman Pressindo.
luas. Mikander, C. The Impact of a Reward System
on Employee Motivation in Mononet-
Kedua teori ini sesungguhnya sama- Espoo. Thesis. Arcada., 2010.
sama menyentuh pada kerangka Richard L.Daft, Era baru Menejemen : New
pengembangan organisasi keluar dengan era Of Management, Jakarta:
titik tekannya pada pemberian Salemba Empat. 2012.
kepercayaan yang lebih kepada sumber Robbins, S.P and Tomoty A. Judge.
daya manusia yang ada. Akhirnya pada Organizational Behaviour , Seventh
organisasi akan berkembang dan Edition, Prentice Inc. New Jersey,
berinovasi secara dinamis karena 1996.
organisasi akan terus diwarnai oleh Winardi, Asasi-Asas Manajemen Bandung :
dinamika yang menjadi ciri organisasi Mandar Maju, 2010, Dikutip dari
modern. Abraham Maslow, Motivation and
Personality, harper & Row, New
York 1954.
DAFTAR PUSTAKA Winardi, J. Motivasi dan Pemotivasian dalam
Manajemen. Jakarta: PT. Raja
Butler-Bowdon, Tom. Self-Help Classics. Grafindo Persada. 2002.
Diterjemahkan oleh Rachma
Christiani Subekti. Jakarta: Bhuana
Ilmu Populer. 2005.
D. Mc. CLelland, The Achieving Society, J.
van Nostrand, Princeton, N.J.,1961.
Eko Nugroho dkk. “Pengaruh Coaching
Terhadap Motivasi Kerja dan
Kinerja Individual” (Studi Kasus
34

Anda mungkin juga menyukai