Anda di halaman 1dari 12

LAPORAN PRAKTIKUM

STETOSKOP
DIAGNOSTIK DASAR

DosenPembimbing:

M. Ridha Ma’ruf, ST, M.Si


Sumber, SST, MT
Sari Luthfiyah, M.Kes

DisusunOleh :

Nurul Al Istigho Farola P27838018001


Nesar Zaka Akbar P27838018006

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES SURABAYA

JURUSAN TEKNIK ELEKTROMEDIK

TAHUN AJARAN 2019/2020


DAFTAR ISI

DAFTAR ISI
BAB I .......................................................................................................................................................3
PENDAHULUAN ...................................................................................................................................3
1.1. Latar belakang....................................................................................................................3
BAB II .....................................................................................................................................................4
PEMBAHASAN .....................................................................................................................................4
2.1. Pengertian Stetoskop...............................................................................................................4
2.2. Sejarah dan Perkembangan Stetosko ....................................................................................4
2.3. Bagian – Bagian Stetoskop .....................................................................................................5
2.4. Jenis – Jenis Stetoskop ............................................................................................................6
2.5. Fungsi Stetoskop......................................................................................................................8
2.6. Pengoperasian Stetoskop ........................................................................................................8
2.5. Keuntungan dan Kerugian Stetoskop ...................................................................................8
BAB III ....................................................................................................................................................9
METODE PENELITIAN ......................................................................................................................9
3.1. Alat dan Bahan ........................................................................................................................9
3.2 Perawatan Stetoskop ................................................................................................................9
BAB IV ................................................................................................................................................. 11
PENUTUP ............................................................................................................................................ 11
3.1. Kesimpulan ........................................................................................................................... 11
DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................................................... 12

2
BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar belakang


Penggunaan stetoskop di dunia kedokteran semakin meningkat daru waktu ke waktu
untuk menanggani pasien yang seiring semakin meningkat juga. Stetoskop pasti
digunakan oleh seorang dokter untuk mendeteksi kondisi pasien lewat detak jantung yang
didengar . Stetoskop digunakan sebagai alat untuk mendiagnosa suatu penyakit tertentu.
Karena dengan stetoskop dokter, bidan atatu perawat bisa untuk memeriksa tekana darah
pasien, gangguan perut, paru – paru, prenatal dan terutama jantung. Stetoskop dapat
menyalurkan suara tertentu dan menghilangkan suara yang lain. Sebelum stetoskop
ditemukan dokter menaruh telinganya kedekat badan pasien dengan harap untuk
mendengar sesuatu. Mungkin itu satu cara agar dokter bisa mendengar suara detak
jantung pasien. Dari jaman ke zaman stetoskop selalu digunakan oleh dokter untuk
mendiagnosa penyakit. Dari diperlukannya stetoskop tersebut maka haruslah dilakukan
perawatan yang benar.

3
BAB II

PEMBAHASAN

2.1. Pengertian Stetoskop


Stetoskop (bahasa Yunani: stethos, dada dan skopeein, memeriksa) adalah sebuah alat medis
akustik untuk memeriksa suara dalam tubuh. Dia banyak digunakan untuk mendengar suara
jantung dan pernapasan, meskipun dia juga digunakan untuk mendengar intestine dan aliran darah
dalam arteri dan “vein”. Mungkin tidak ada simbol kedokteran yang paling terkenal selain
stetoskop. "Alat bantu pendengaran" yang sederhana ini memungkinkan dokter mendengar suara-
suara yang berasal dari dalam tubuh, terutama jantung dan paru selain persendian serta arteri yang
tersumbat secara parsial. Mendengarkan suarasuara ini dengan stetoskop disebut auskultasi
berjarak (mediate auscultation), atau biasanya hanya auskultasi. Banyak suara dari daerah dada
dapat dimanfaatkan untuk mendiagnosis penyakit. Sebelum tahun 1818, satu-satunya metode
yang ada untuk memeriksa dada adalah perabaan dengan tangan, perkusi, dan kadangkadang,
auskultasi dekat dengan telinga menempel ke dada.

2.2. Sejarah dan Perkembangan Stetosko


Sebelum stetoskop ditemukan, para dokter memeriksa dada kliennya dengan cara
menempelkan telinganya secara langsung ke dada klien. Cara seperti ini tentu
mengganggu klien. Selain itu, suara yang terdengar juga kurang jelas karena hanya
menggunakan salah satu telinga. Stetoskop ditemukan di Perancis pada 1816 oleh René-
ThéophileHyacinthe Laennec, Stetoskop awalnya tercipta dari sebuah kesulitan, Rene
Theophile Hyacinthe Laennec marasa sulit mendeteksi detak jantung pasien tanpa alat
bantu. Untuk itu, ia menggulung kertas yang kemudian ditempelkan pada tubuh pasien
untuk memperbesar suara denyut nadi. Suatiu ketika , Rene teringat pernyataan Leonardo
da Vinci. Leonardo mengatakan bahwa kayu dapat dijadikan media untuk memperbesar
suara yang lirih. Dari pernyataan itu, ia kemudian mencoba menggunakan kayu untuk
memecahkan kesulitan nya mendengar denyut nadi pasien. Melalui berbagai percobaan,
Pada tahun 1819, Rene berhasil menciptakan stetoskop pertama yang diberi nama Baton,
Bentuknya berupa pipa silinder berlubang yang terbuat dari kayu dengan panjang 5,9
inchi atau 15 cm. Alat itu ditempelkan pada tubuh pasien dan bagian ujungnya
didengarkanpada telinga sang dokter. Bentuk Baton kemudian berkembang menjadi gelas
berbentuk pipa atau jam pasir dengan panjang 15-22,5 cm. Berkat kemajuan teknologi,
pada abad 19 stetoskop dikembangkan dengan bahan karet dan alumunium. Kemudian,
penemuan Rene disempurnakan oleh Nicholas P Cominspada tahun 1829, Ia menciptakan
stetoskop yang memungkinkan seseorang mendengar denyut nadi dengan kedua telinga.
4
Inilah stetoskop yang kita kenal bentuknya saaat ini. Penemuan Rene dan Nicholas ini
bisa dikatakan sebagai penemuan yang mengubah dunia. Sebab, stetoskop ini menjadi
semacam alat wajib untuk menganalisis penyakit pasien. Waktu itu stetoskop terdiri dari
tabung kayu. Tahun 1851, Arthur Binaural Leared menciptakan stetoskop dari karet dan
pada tahun 1852 George Cammann menyempurnakan desain stetoskop dan mulai
diproduksi untuk tujuan komersial.Rappaport dan Sprague merancang stetoskop baru di
tahun 1940-an, yang merupakan cikal bakal standar ukuran stetoskop masa kini, terdiri
dari dua sisi, salah satunya adalah digunakan untuk sistem pernapasan, dan yang lainnya
digunakan untuk sistem kardiovaskular. Pada awal tahun 1960 Dr David Littmann,
seorang profesor Harvard Medical School, menciptakan stetoskop baru yang lebih ringan
dibandingkan model-model sebelumnya hingga akhir tahun 1970 ditemukan sistem
diafragma yang meningkatkan hasil pendengaran.
2.3. Bagian – Bagian Stetoskop

Gambar 2.1. bagian – bagian stetoskop


Fungsi bagian stetoskop :
1. Earpieces
Earpieces merupakan bagian dari stetoskop yang terpasang di telinga untuk
mendengar suara dari organ dalam. Umumnya earpieces terbuat dari bahan karet yang
lembut. Selain agar lebih nyaman dan tidak terasa sakit saat dipakai di telinga, bahan
karet juga dapat membantu meredam suara dari luar.
2. Tubing
Tubing adalah bagian dari stetoskop yang berbentuk tabung tipis dan panjang
menyerupai selang, yang berfungsi untuk menyalurkan suara dari diafragma
atau bell menuju earpieces.
3. Diaphragm
Diaphragm atau diafragma merupakan bagian berupa membran tipis dan datar di
ujung kepala stetoskop, yang terbuat dari piringan plastik berbentuk lingkaran.
5
Diafragma ini memiliki fungsi khusus untuk mendengarkan bunyi atau suara
berfrekuensi tinggi, seperti suara mengi di paru-paru. Sebagian jenis stetoskop hanya
memiliki diafragma, sedangkan sebagian lainnya memiliki diafragma dan bell.
4. Bell
Bell adalah bagian terakhir dari stetoskop yang berbentuk melingkar dan menempel
di belakang diafragma. Ukurannya lebih kecil dibandingkan diafragma. Bell berfungsi
untuk mendengarkan bunyi atau suara berfrekuensi rendah, seperti bunyi jantung.
2.4. Jenis – Jenis Stetoskop
2.4.1.Stetoskop Janin
Sebuah stetoskop janin atau fetoscope adalah stetoskop akustik berbentuk
seperti terompet. Ia ditempatkan pada perut wanita hamil untuk mendengarkan
bunyi jantung janin. Stetoskop janin juga dikenal sebagai Pinard’s stetoskop atau
pinard.

Gambar 2.2 bentuk fetoscope

2.4.2.Stetoskop Akustik
Stetoskop akustik yang paling umum digunakan, dan beroperasi dengan
menyalurkan suara dari bagian dada, melalui tabung kosong berisi-udara, ke telinga
pendengar. Bagian “chestpiece” biasanya terdiri dari dua sisi yang dapat diletakaan
di badan pasien untuk memperjelas suara; sebuaah diaphgram (disk plastik) atau
“bell” (mangkok kosong). Bila diaphgram diletakkan di pasien, suara tubuh
menggetarkan diaphgram, menciptakan tekanan gelombang akustik yang berjalan
sampai ke tube ke telinga pendengar. Bila “bell” diletakkan di tubuh pasien
getarakn kulit secara langsung memproduksi gelombang tekanan akustik yang
berjalan ke telinga pendengar. Bell menyalurkan suara frekuensi rendah, sedangkan
diaphgram menyalurkan frekuensi suara yang lebih tinggi. Stetoskop dua sisi ini
diciptakan oleh Rappaport dan Sprague pada awal abad ke20. Permasalahan dengan
akustik stetoskop adalah tingkatan suara sangat rendah, membuat diagnosis sulit.

6
Gambar 2.3 bentuk akustik stetoskop

2.4.3.Stetoskop Elektronik
Stetoskop elektronik memerlukan konversi gelombang suara akustik untuk
sinyal-sinyal listrik. Tidak seperti stetoskop akustik, yang semuanya didasarkan
pada metoda fisika. Stetoskop elektronik terdiri dari bagian membran biasa disebut
chest piece, selang/tubing, mik kondensor, dan jack penghubung ke soundcard.
Stetoskop biasa dipotong pada earpiece-nya kemudian dipasang mik kondensor
sebagai transducer untuk mengubah suara menjadi getaran listrik. Selanjutnya
dipasang jack yang sesuai dengan soundcard. Stetoskop elektronik dapat digunakan
dengan menggunakan teknologi melalui bluetooth. Kalau dilihat dari modelnya
memang terlihat sama dengan stetoskop biasa. Dengan adanya bluetooth ini tentu
akan memberikan kemudahan bagi pemeriksa untuk dapat menganalisa tanpa
dibatasi jarak terlalu pendek dengan kliennya. Tidak hanya itu saja, stetoskop
canggih ini memiliki kemampuan untuk menolak suara berisik dari luar, selain itu
Anda juga dapat merekam dan mendokumentasikan irama detak jantung klien.

Gambar 2.4 bentuk digital stetoskop

7
2.5. Fungsi Stetoskop
Stetoskop memiliki banyak fungsi di bidang kesehatan dan merupakan alat yang sangat
berguna untuk :
a. Memeriksa Tekanan Darah
b. Paru-paru
c. Jantung
d. Pemeriksaan prenatal
e. Gangguan Perut

2.6. Pengoperasian Stetoskop


1. Pastikan posisi pasien tidak tegang,
2. Pasang stetoskop pada telinga pemeriksa,
3. Letakkan stetoskop diatas kulit, pada area interkostal ( otot antar tulang rusuk ),
4. Gunakan diafragma untuk dewasa dan bell untuk anak anak,
5. Intruksikan pada pasien untuk bernapas perlahan dengan mulut sedikt tertutup,
6. Dengarkan inspirasi dan ekspirasi pasien,
7. Catat hasil konsultasi.

2.5. Keuntungan dan Kerugian Stetoskop


2.5.1.Keuntungan
Keuntungan stetoskop adalah memungkinkan para profesional medis untuk
mendengarkan suara yang dihasilkan oleh jantung, paru-paru dan usus fungsi yang
abnormal dapat segera terlihat dengan penggunaan yang tepat dari stetoskop
Beberapa stetoskop sangat sensitif dan bahkan bisa bekerja melalui pakaian.
2.5.2.Kerugian
Kerugian stetoskop memperbesar suara, suara yang disengaja yang terlalu
keras berpotensi dapat merusak telinga pendengar.Stetoskop harus selalu
dibersihkan karena kemampuan mereka untuk menyebarkan kuman dan
virus.Karenabiasanya digunakan pada kulit yang telanjang dan kadang-kadang pada
pasien yang sangat sakit, pembersihan tepat sangat penting.

8
BAB III

METODE PENELITIAN

3.1. Alat dan Bahan


1. Stetoskop
2. Cottonbud

3.2 Perawatan Stetoskop


Gambar Keterangan

Copot eartips

Bersihkan eartips menggunakan cottonbud

9
Lepas tubing eartips dari tubing/ selang

Lepas bell dan diafragma dari tubing/ selang

Lepas membran diafragma dari badannya


Dan bersihkan

Setelah selesai membersihkan, segera


dipasang seperti semula kembali

10
BAB IV

PENUTUP

3.1. Kesimpulan
Stetoskop adalah sebuah alat medis akustik untuk memeriksa suara dalam tubuh. Dia
banyak digunakan untuk mendengar suara jantung dan pernapasan, meskipun dia juga
digunakan untuk mendengar intestine dan aliran darah dalam arteri dan “vein”. Stetoskop
memiliki tiga jenis dan sesuai dengan fungsinya masing masing yaitu stetoskop janin (
fotoskop ), stetoskop akustik, dan stetoskop elektronik.

11
DAFTAR PUSTAKA

[1]. Skolastika, yunarni, 2014,“Laporan Praktikum Diagnostik”.


https://www.scribd.com/document_downloads/direct/269923822?extension=pdf&ft=156
7981190&lt=1567984800&user_id=472749064&uahk=VLlu7G7v5ZCJ3sldIvdC7h12N
wA
Diakses pada :07 September 2019
[2]. Nanang, 2017,“Bagian-bagian Stetoskop”.
https://www.alodokter.com/ini-yang-didengar-dokter-melalui-stetoskop
Diakses pada :07 September 2019

12

Anda mungkin juga menyukai