Anda di halaman 1dari 3

Korpus alineum pada mata adalah sesuatu yang masuk ke dalam mata yang berasal dari luar

tubuh. Benda asing tersebut dapat berupa logam, kaca atau bahan organik. Benda asing yang
memasuki mata akan mempengaruhi kornea atau konjungtiva. Kornea merupakan bagian tunika
fibrosa yang transparan, tidak mengandung pembuluh darah, dan kaya akan ujung-ujung serat saraf.
Kornea berbentuk kubah berasal dari penonjolan tunika fibrosa ke sebelah depan bola mata. Secara
histologik kornea terdiri atas 5 lapisan yaitu epitel, membran bowman, stroma, membran
descement, dan endotel kornea.

Korpus alineum adalah salah satu penyebab paling sering dilihat untuk keadaan darurat
mata. Terkadang, benda asing mungkin tidak tampak pada saat pemeriksaan, kecuali jika
meninggalkan jejas abrasi kornea residual dengan rasa sakit yang dihasilkan. Korpus alineum
superfisial kornea jauh lebih umum daripada copus alineum kornea yang profunda. Kemungkinan
sebuah benda asing intraokular harus selalu dipertimbangkan ketika pasien datang dengan riwayat
trauma.

Umumnya, korpus alineum dangkal yang ditangani segera setelah cedera tidak
meninggalkan gejala sisa permanen. Namun, jaringan parut kornea atau infeksi dapat terjadi.
Semakin lama interval waktu antara cedera dan pengobatan, maka semakin besar kemungkinan
komplikasi. Jika korpus alineum sepenuhnya menembus ke anterior atau posterior ruang, maka
secararesmisebuah korpus alineum intraokular. Morbiditas mata jauh lebih umum. Kerusakan pada
iris, lensa, dan retina dapat terjadi dan sangat merusak penglihatan. Setiap benda asing intraokular
dapat menyebabkan infeksi dan endophthalmitis, kondisi serius mungkin menyebabkan hilangnya
penglihatan.

TRAUMA MATA

trauma mata adalah kondisi mata yang mengalami trauma baik oleh zat kimia, ataupun benda keras
dan tajam

1. trauma fisik

kerusakan akibat trauma tumpul dapat mengenai kelopak mata sehingga mengakibatkan hematoma
kelopak. Gangguan ini dapat terjadi akibat hantaman benda keras atau pukulan. Perlu dievaluasi
apakah terjadi kerusakan pada jaringan di bawahnya. Pada hematoma kelopak ringan, dapat
dilakukan kompres dingin untuk menghentikan pendarahan dan menghilangkan rasa sakit. Bila
telah lama, dapat dilakukan kompres panas untuk mempercepat proses absorbsi perdarahan. Apabila
trauma mengenai kornea maka dapat menyebabkan edema kornea atau bahkan ruptur membran
descement. Edema kornea akan menyebabkan pasien mengeluh penglihatannya kabur dan
terlibatnya pelangi pada bola lampu (halo). Kornea akan terlihat keruh dengan hasil uji plasido yang
positif. Kondisi yang lebih parah adalah terjadinya erosi kornea, yaitu terkelupasnya epitel kornea
akibat gesekan yang keras pada epitel kornea. Bila tidak terjadi infeksi sekunder, erosi kornea yang
mengenai seluruh permukaan korena akan sembuh dalam 3 hari.

Kondisi lain yang mungkin menyertai trauma tumpul adalah hifema, yaitu adanya darah dalam
rongga bilik mata depan. Darah umumnya berasal dari robekan iris atau badan siliar. Biasanya
penglihatan klien akan menurun dan mungkin disertai iridoplegia atau iridodialisis.

Trauma pada lensa dapat mengakibatkan dislokasi lensa seperti subluksasio lensa, luksasi lensa
anterior, dan juga luksasi lensa posterior. Trauma juga dapat mengakibatkan katarak traumatika

trauma tumpul pada retina dan koroid dapat mengakibatkan edema retina, ablasio retina, dan ruotur
koroid. Trauma juga dapat mengakibatkan terjadinya glaukoma.

2. trauma bahan kimia

trauma kimia dapat terjadi pada kecelakaan yang terjadi di laboratorium, industri, pekerjaan yang
memakai bahan kimia, pertanian dan peperangan dengan bahan kimia. Setiap trauma kimia
memerlukan tindakan segera. Irigasi daerah yang terkena trauma kimia merupakan tindakan yang
harus segera dilakukan. Umumnya penyulit yang timbul akibat trauma kimia lebih berat dari yang
diperkirakan. Berdasarkan bahan kimia penyebab trauma, dapat dibedakan dalam trauma asam dan
trauma basa. Pengaruh bahan kimia dan besarnya kerusakan yang ditimbulkan oleh bahan kimia
ditentukan oleh pH, kecepatan dan jumlah bahan kimia tersebut mengenai mata.

Kerusakan yang disebabkan oleh trauma asam biasanya akan terjadi pada bagian superfisial saja,
kaerna terjadi pengendapan dari penggumpalan bahan protein permukaan. Pengobatan dilakukan
dengan melakukan irigasi jaringan secepatnya dan selama mungkin untuk menghilangkan dan
melarutkan bahan yang mengakibatkan trauma. Biasanya trauma akibat asam akan normal kembali
sehingga tajam penglihatan juga akan kembali normal.

Trauma basa akan memberikan dampak yang sangat gawat pada mata. Basa (alkali) menembus
kornea dengan cepat, lalu ke bilik mata depan, sampai pada jaringan retina. Trauma alkali akan
menyebabkan penghancuran jaringan kolagen kornea. Alkali yang menembus bola mata akan
merusak retina sehingga berakhir kebutaan pada penderitanya.
Tindakan yang perlu dilakukan adalah dengan secepatnya melakukan irigasi dengan larutan garam
fisiologis. Sebaiknya irigasi dilakukan selama mungkin, bila mungkin sedikitnya 60 menit segera
setelah trauma.

MANIFESTASI KLINIS
Gejala subjektif adalah adanya benda asing, fotopobia, dan kadang-kadang disertai penglihatan
kabur. Gejala objektif mungkin berupa tanda inflamasi bola mata yang jelas.

Anda mungkin juga menyukai