Anda di halaman 1dari 5

5 Tips Agar Pengendara Perempuan Tak Selalu

Disalahkan di Jalan

Perempuan Arab mengemudi. (Foto: Faisal Al Nasser/Reuters)


Pernah enggak sih, kumparanOTO readers mendengar pernyataan ‘Ah cewe nih yang nyetir,
pantesan nyetirnya enggak bener’?
ADVERTISEMENT
Komentar itu kerap terlontar lantaran perempuan yang dianggap kurang memiliki keahlian dan
kecakapan dalam berkendara, meskipun bukan cuma perempuan saja yang suka berbuat dosa di
jalan. Sebab, soal kecakapan dan keahlian dalam berkendara memang tidak ada hubungannya
dengan jenis kelamin.
BACA JUGA

Salah Kaprah Penggunaan Lampu Hazard


Berkendara Aman di Musim Hujan

Ingat, Pindah Lajur di Jalan Tol Ada Etikanya

Tapi, baiklah kali ini kumparanOTO akan membagikan lima tips cara mudah mahir mengemudi
bagi perempuan. Apa saja? Mari kita bahas satu per satu.
1. Pilih instruktur mengemudi yang andal
Perkara membawa kendaraan,bukan masalah bisa atau tidak bisa. tapi lebih mengacu pada ahli atau
tidak ahli. Sebelum kumparanOTO readers bisa mengendarai kendaraan, hendaklah mencari
instruktur mengemudi yang andal.
Pendiri Jakarta Defensive Driving, Jusri Pulubuhu mengatakan sangat penting bagi pemula untuk
belajar mengemudi dengan instruktur yang andal dan sabar.
ADVERTISEMENT
“Jangan pernah membiarkan ayah, suami atau pacar sekalipun untuk mengajari Anda bagaimana
cara mengemudi,” tuturnya.
Menurut Jusri, orang-orang terdekat kerap kali tidak memiliki kesabaran untuk mengajarkan
perlahan-lahan. Dan biasanya instruktur-instruktur sudah terbiasa dalam menghadapi situasi-
situasi seperti ini, sehingga menyebabkan sorang instruktur jauh lebih sabar daripada orang-orang
terdekat.
Satu yang menjadi hal penting dalam poin ini adalah orang yang ahli dalam berkendara, belum tentu
mereka memiliki keahlian untuk mengajarkan orang lain berkendara.
2. Meningkatkan intensitas latihan berkendara
Pasti kumparanOTO readers sering mendengarkan kalimat ‘bisa karena terbiasa’. Pun begitu
dengan keahlian dan kecakapan dalam berkendara. Coba lah untuk meningkatkan intensitas latihan
dalam berkendara. Dari mulai jalanan besar hingga jalanan kecil, lalu kondisi jalan yang sepi hingga
yang ramai.
Macet di Jalan Tol (Foto: Aditia Noviansyah/kumparan)
Kata Jusri, dengan membiasakan diri untuk berlatih menyetir dan didasari keinginan yang kuat
untuk bisa. maka keahlian itu sedikit demi sedikit akan mmpengaruhi gaya menyetir Anda untuk
menjadi lebih ahli.
ADVERTISEMENT
3. Latihan parkir
Parkir kerap kali menjadi persoalan penting bagi seorang pengemudi perempuan. Sampai-sampai di
beberapa pusat perbelanjaan, pihak mall memiliki area parkir khusus yang diperuntukkan bagi
pengendara perempuan.
Sejatinya, seorang pengendara pemula harus sering berlatih untuk memarkirkan kendaraannya.
“Seorang pengendara harus beorientasi dengan segala keadaan yang terkadang mengharuskan kita
untuk memarkirkan kendaraan di tempat yang tidak pernah kita prediksikan sebelumnya,” tutur
Jusri.
Fasilitas parkir di Bandara Soekarno Hatta (Foto: Rakha Mufrihandhanu/kumparan)
Permasalahan lain yang sering ditemui pada perempuan berkendara adalah kurangnya feeling
terhadap jarak antara kendaraan dengan lingkungan sekitarnya, yang membuat Anda seringkali
menyerempet bahkan menabrak sesuatu yang ada di sekitar Anda.
Tapi jangan khawatir kumparanOTO readers, hal itu wajar kok buat kalian yang notabenenya
sebagai pengendara pemula. So, keep learning guys!
ADVERTISEMENT
4. Hilangkan rasa takut
Ketika Anda memutuskan untuk membawa kendaraan sendiri untuk berpergian, di situ Anda harus
menghilangkan semua rasa takut Anda untuk berkendara. Sebab, berkendara dalam keadaan takut,
akan berdampak buruk terhadap psikologis Anda saat mengemudi.
So, please guys jangan pernah main-main untuk yang hal yang satu ini. Rasa takut yang muncul
ketika Anda sedang berkendara, dapat membuat Anda kehilangan konsentrasi di jalanan.
Jangan sampai rasa takut yang Anda miliki, dapat mendatangkan hal-hal fatal yang tidak Anda
inginkan.
5. Jangan egois saat berkendara
Kata ‘labil’, selalu menempel pada seorang pengendara perempuan. Agar Anda tidak dituding
sebagai pengendara yang labil, Anda perlu menyadari bahwa Anda tidak sendirian di jalan yang
Anda lintasi.

Keselamatan berkendara (Foto: Istimewa)


“Seorang pengendara harus memilik empati terhadap penguna jalan lain. selalu menghormati
dengan tidak memotong jalan, dan selalu memberikan tanda sebelum melakukan pergerakan agar
tidak mengganggu visibilitas berkendara pengguna jalan lain,” imbuh Jusri.

Anda mungkin juga menyukai