Anda di halaman 1dari 6

qmc.binus.ac.

id

Focus Group Discussion


Noor Wahyuni Quality Measurement Officer | QMC - Binus University
14-17 minutes

Pemahaman tentang FGD


Istilah kelompok diskusi terarah atau dikenal sebagai Focus Group Discussion (FGD) saat ini
sangat populer dan banyak digunakan sebagai metode pengumpulan data dalam penelitian sosial.
Pengambilan data kualitatif melalui FGD dikenal luas karena kelebihannya dalam memberikan
kemudahan dan peluang bagi peneliti untuk menjalin keterbukaan, kepercayaan, dan memahami
persepsi, sikap, serta pengalaman yang dimiliki oleh responden/pesertanya.

Focus group discussion yang lebih terkenal dengan singkatannya FGD merupakan salah satu
metode riset kualitatif yang paling terkenal selain teknik wawancara. FGD adalah diskusi
terfokus dari suatu group untuk membahas suatu masalah tertentu, dalam suasana informal dan
santai. Jumlah pesertanya bervariasi antara 8-12 orang, dilaksanakan dengan panduan seorang
moderator.
FGD secara sederhana dapat didefinisikan sebagai suatu diskusi yang dilakukan secara sistematis
dan terarah mengenai suatu isu atau masalah tertentu. Irwanto (2006: 1-2) mendefinisikan FGD
adalah suatu proses pengumpulan data dan informasi yang sistematis mengenai suatu
permasalahan tertentu yang sangat spesifik melalui diskusi kelompok.

Sebagai sebuah metode penelitian, maka FGD adalah sebuah upaya yang sistematis dalam
pengumpulan data dan informasi. Sebagaimana makna dari Focused Group Discussion, maka
terdapat 3 kata kunci, yaitu:
a. Diskusi – bukan wawancara atau obrolan
b. Kelompok – bukan individual
c. Terfokus – bukan bebas

Dengan demikian, FGD berarti suatu proses pengumpulan data dan informasi yang sistematis
mengenai suatu permasalahan tertentu yang sangat spesifik melalui diskusi kelompok.
Dalam pelaksanaan FGD dilakukan dengan cara berdiskusi dengan para nara sumber di suatu
tempat dan dibantu dengan seseorang yang memfasilitatorkan pembahasan mengenai suatu
masalah dalam diskusi tersebut. Orang tersebut disebut dengan moderator.

Permasalahan yang dibahas dalam FGD sangat spesifik karena untuk memenuhi tujuan yang
sudah jelas. Oleh karena itu, pertanyaan yang disusun dan diajukan kepada para peserta FGD
jelas dan spesifik.Banyak orang berpendapat bahwa FGD dilakukan untuk menyelesaikan
masalah. Artinya, diskusi yang dilakukan ditujukan untuk mencapai suatu kesepakatan tertentu
mengenai suatu permasalahan yang dihadapi oleh para peserta. Hasil FGD tidak bisa dipakai
untuk melakukan generalisasi karena FGD memang tidak bertujuan menggambarkan
(representasi) suara masyarakat. Meski demikian, arti penting FGD bukan terletak pada hasil
representasi populasi, tetapi pada kedalaman informasinya. Lewat FGD, peneliti bisa mengetahui
alasan, motivasi, argumentasi atau dasar dari pendapat seseorang atau kelompok. Dengan kata
lain bahwa hasil FGD tidak bisa dijadikan patokan dalam mengambil kesimpulan dari hasil
penelitian. Hal ini harus ditambahkan dengan data pendukung lain atau melakukan suvei lanjutan
(kuantitaif)

Persiapan dan Desain Rancangan FGD


Untuk mendapatkan informasi yang jelas dan akurat dari jawaban-jawaban yang diberikan oleh
para peserta FGD, diperlukan persiapan dan desain rancangan FGD yang baik sehingga hasilnya
sesuai dengan tujuan serta permasalahan yang telah disepakati bersama. Adapun persiapan
tersebut sebagai berikut:

1. Membentuk Tim
Tim FGD umumnya mencakup:

 Moderator, yaitu fasilitator diskusi yang terlatih dan memahami masalah yang dibahas
serta tujuan penelitian yang hendak dicapai (ketrampilan substantif), serta terampil
mengelola diskusi (ketrampilan proses).
 Asisten Moderator/co-fasilitator, yaitu orang yang intensif mengamati jalannya FGD, dan
ia membantu moderator mengenai: waktu, fokus diskusi (apakah tetap terarah atau keluar
jalur), apakah masih ada pertanyaan penelitian yang belum terjawab, apakah ada peserta
FGD yang terlalu pasif sehingga belum memperoleh kesempatan berpendapat.
 Pencatat Proses/Notulen, yaitu orang bertugas mencatat inti permasalahan yang
didiskusikan serta dinamika kelompoknya. Umumnya dibantu dengan alat pencatatan
berupa satu unit komputer atau laptop yang lebih fleksibel.
 Penghubung Peserta, yaitu orang yang mengenal (person, medan), menghubungi, dan
memastikan partisipasi peserta. Biasanya disebut mitra kerja lokal di daerah penelitian.
 Penyedia Logistik, yaitu orang-orang yang membantu kelancaran FGD berkaitan dengan
penyediaan transportasi, kebutuhan rehat, konsumsi, akomodasi (jika diperlukan), insentif
(bisa uang atau barang/cinderamata), alat dokumentasi, dll.
 Dokumentasi, yaitu orang yang mendokumentasikan kegiatan dan dokumen FGD:
memotret, merekam (audio/video), dan menjamin berjalannya alat-alat dokumentasi,
terutama perekam selama dan sesudah FGD berlangsung.
 Lain-lain jika diperlukan (tentatif), misalnya petugas antar-jemput, konsumsi, bloker
(penjaga “keamanan” FGD, dari gangguan, misalnya anak kecil, preman, telepon yang
selalu berdering, teman yang dibawa peserta, atasan yang datang mengawasi, dsb

2. Memilih dan mengatur tempat


Pada prinsipnya, FGD dapat dilakukan di mana saja, namun sebaiknya tempat FGD yang dipilih
hendaknya merupakan tempat yang netral, nyaman, aman, tidak bising, berventilasi cukup, dan
bebas dari gangguan yang diperkirakan bisa muncul (preman, pengamen, anak kecil, dsb). Selain
itu tempat FGD juga harus memiliki ruang dan tempat duduk yang memadai (bisa lantai atau
kursi). Posisi duduk peserta harus setengah atau tiga perempat lingkaran dengan posisi moderator
sebagai fokusnya. Jika FGD dilakukan di sebuah ruang yang terdapat pintu masuk yang
depannya ramai dilalui orang, maka hanya moderator yang boleh menghadap pintu tersebut,
sehingga peserta tidak akan terganggu oleh berbagai “pemandangan” yang dapat dilihat diluar
ruangan.

3. Menyiapkan Logistik
Logistik adalah berbagai keperluan teknis yang dipelukan sebelum, selama, dan sesudah FGD
terselenggara. Umumnya meliputi peralatan tulis (ATK), dokumentasi (audio/video), dan
kebutuhan-kebutuhan peserta FGD: seperti transportasi; properti rehat: alat ibadah, konsumsi
(makanan kecil dan atau makan utama); insentif; akomodasi (jika diperlukan); dan lain
sebagainya.
Insentif dalam penyelenggaraan FGD adalah suatu hal yang wajar diberikan. Selain sebagai
strategi untuk menarik minat peserta, pemberian insentif juga merupakan bentuk ungkapan
terimakasih peneliti karena peserta FGD bersedia meluangkan waktu dan pikiran untuk
mencurahkan pendapatnya dalam FGD. Jika perlu, sejak awal, dicantumkan dalam undangan
mengenai intensif apa yang akan mereka peroleh jika datang dan aktif dalam FGD. Mengenai
bentuk dan jumlahnya tentu disesuaikan dengan sumberdaya yang dimiliki peneliti. Umumnya
insentif dapat berupa sejumlah uang atau souvenir (cinderamata).

4. Jumlah Peserta
Dalam FGD, jumlah perserta menjadi faktor penting yang harus dipertimbangkan. Menurut
beberapa literatur tentang FGD (lihat misalnya Sawson, Manderson & Tallo, 1993; Irwanto,
2006; dan Morgan D.L, 1998) jumlah yang ideal adalah 7 -11 orang, namun ada juga yang
menyarankan jumlah peserta FGD lebih kecil, yaitu 4-7 orang (Koentjoro, 2005: 7) atau 6-8
orang (Krueger & Casey, 2000: 4). Terlalu sedikit tidak memberikan variasi yang menarik, dan
terlalu banyak akan mengurangi kesempatan masing-masing peserta untuk memberikan
sumbangan pikiran yang mendalam. Jumlah peserta dapat dikurangi atau ditambah tergantung
dari tujuan penelitian dan fasilitas yang ada.
5. Rekruitment Peserta: Homogen atau Heterogen
Tekait dengan homogenitas atau heterogenitas peserta FGD, Irwanto (2006: 75-76)
mengemukakan prinsip-prinsip sebagai berikut:

 Pemilihan derajat homogenitas atau heterogenitas peserta harus sesuai dengan tujuan
awal diadakannya FGD.
 Pertimbangan persoalan homogenitas atau heterogenitas ini melibatkan variabel tertentu
yang diupayakan untuk heterogen atau homogen. Variabel sosio-ekonomi atau gender
boleh heterogen, tetapi peserta itu harus memahami atau mengalami masalah yang
didiskusikan. Dalam mempelajari persoalan makro seperti krisis ekonomi atau bencana
alam besar, FGD dapat dilakukan dengan peserta yang bervariasi latar belakang sosial
ekonominya, tetapi dalam persoalan spesifik, seperti perkosaan atau diskriminasi,
sebaiknya peserta lebih homogen.
 Secara mendasar harus disadari bahwa semakin homogen sebenarnya semakin tidak perlu
diadakan FGD karena dengan mewawancarai satu orang saja juga akan diperoleh hasil
yang sama atau relatif sama.
 Semakin heterogen semakin sulit untuk menganalisis hasil FGD karena variasinya terlalu
besar.
 Homogenitas-heterogenitas tergantung dari beberapa aspek. Jika jenis kelamin, status
sosial ekonomi, latar belakang agama homogen, tetapi dalam melaksanakan usaha kecil
heterogen, maka kelompok tersebut masih dapat berjalan dengan baik dan FGD masih
dianggap perlu.
 Pertimbangan utama dalam menentukan homogenitas-heterogenitas adalah ciri-ciri mana
yang harus/boleh/tidak boleh heterogen dan ciri-ciri mana yang harus/boleh/tidak boleh
homogen.

Menyusun Pertanyaan FGD


Agar pelaksanaan FGD berjalan lancar dan informasi yang di dapat sesuai dengan tujuan dari
penelitian, diperlukan penyusunan pertanyaan/Guideline FGD. Tujuannya agar diskusi dapat
berjalan terstruktur tidak keluar dari tujuan yang sudah ditentukan agar hasil dari FGD tersebut
dapat merepresentasikan alasan, motivasi, tujuan dll yang berhubungan dengan
topik/pembahasan yang di diskusikan.

Penyusunan pertanyaan-pertanyaan/Guideline pada FGD dilakukan dengan melihat beberapa hal


berikut ini:

 Tujuan penelitian FGD


 Tujuan diadakannya FGD
 Memahami jenis informasi seperti apa yang ingin didapatkan dari FGD
 Menyusun dari pertanyaan umum ke pertanyaan khusus.
 Pertanyaan dibuat ke dalam bahasa yang sederhana dan jelas dan mudah dipahami oleh
peserta FGD
 Sebelum melakukan FGD yang sebenarnya, lakukan role play terlebih dahulu untuk
mengetahui apakah pertanyaan-pertanyaan yang sudah disusun sesuai dengan tujuan
penelitian maupun diadakannya FGD dan apakah bahasa yang digunakan mudah
dipahami oleh peserta FGD?
Berbeda dengan wawancara, dalam FGD moderator tidaklah selalu bertanya. Bahkan semestinya
tugas moderator bukan bertanya, melainkan mengemukakan suatu permasalahan, kasus, atau
kejadian sebagai bahan pancingan diskusi. Dalam prosesnya memang ia sering bertanya, namun
itu dilakukan hanya sebagai ketrampilan mengelola diskusi agar tidak didominasi oleh sebagian
peserta atau agar diskusi tidak macet (Irwanto, 2006: 2)

Pelaksanaan FGD
Seperti yang sudah di jelaskan di awal bahwa dalam pelaksanaan FGD agar diskusi yang
dilakukan berjalan baik (terarah/fokus, tidak ramai karena semua peserta ingin berbicara
mengeluarkan pendapat, informasi dapat terjawab sesuai dengan harapan dan tujuan FGD)
dibantu dengan seseorang yang dapat memfasilitatorkan para peserta lainnya yang dinamakan
moderator.

Peran moderator dalam FGD sangat penting untuk mencegah terjadinya penyimpangan dari
tujuan FGD. Keberhasilan pelaksanaan FGD sangat ditentukan oleh kecakapan moderator dalam
menjalin komunikasi dengan para peserta. Adapun tugas-tugas moderator adalah :
a. Menjelaskan maksud dan tujuan FGD
Moderator menjelaskan secara detail maksud dan tujuan FGD hanya untuk kepentingan
penelitian dan data responden akan dijaga kerahasiannya (tidak akan dipublikasikan keluar)
b. Menjelaskan topik/isu pokok diskusi
Bahwa topik/isu yang akan dibahas sama seperti kehidupan sehari-hari para peserta. Tidak ada
maksud untuk menjelek-jelekan orang/organisasi/benda dll. Hanya ingin mengetahui pendapat
para peserta
c. Menjelaskan tata cara pelaksanaan dalam FGD
Bahwa semua peserta berhak mengeluarkan pendapatnya dan jangan takut atau malu jika peserta
yang lain akan tersinggung karena ini murni hanya ingin mengetahui pendapat masing-masing
peserta. Dan menekankan bahwa semua pendapat dan saran mempunyai nilai yang sama dan
sama pentingnya dan tidak ada jawaban yang benar atau salah.
d. Menciptakan suasana kondusif
Menjamin terbentuknya suasana yang akrab, saling percaya dan yakin diantara peserta. Peserta
harus saling diperkenalkan.
e. Mengelola dinamika kelompok
Memperhatikan keterlibatan peserta, tidak boleh berpihak atau membiarkan beberapa orang
tertentu memonopoli diskusi dan memastikan bahwa setiap orang mendapat kesempatan yang
cukup untuk berbicara. Serta peserta merasa nyaman untuk berbagi dan menyampaikan
pendapat/pemikirannya
f. Mengamati peserta dan tanggap terhadap reaksi mereka
g. Perhatikan nada suara
Moderator harus mampu mengendalikan intonasi suara kepada para peserta diskusi, agar diskusi
tetap berjalan dengan baik.
h. Menghindari pemberian pendapat pribadi
Hal ini dimaksudkan agar peserta tidak mengikuti pendapat dari moderator, sehingga hasilnya
benar-benar murni pendapat dari peran para peserta diskusi
i. Menghindari komentar yang menyatakan setuju/tidak setuju
FGD merupakan suvey kualitatif sehingga hasil diharapkan berupa pernyataan-
pernyataan/pendapat/pemikiran dari para peserta bukan penghitungan/angka seperti survey
kuantitatif.
j. Perhatikan gestur tubuh
Memperhatikan komunikasi atau tanggapan yang berupa bahasa tubuh.
k. Mampu mengendalikan waktu yang telah ditentukan
Mendengarkan diskusi sebaik-baiknya sambil memperhatikan waktu dan mengarahkan
pembicaraan agar dapat berpindah dengan lancar dan tepat pada waktunya sehingga semua
masalah dapat dibahas sepenuhnya. Lama pertemuan tidak lebih dari 90 menit, untuk
menghindari kelelahan.

DAFTAR PUSTAKA

1. Focus Group Discussion (FGD): Peran dan Keterampilan Moderator/Fasilitator


(www.mypublish.biz/conf/peran moderator dalam FGD)
2. Focus Group Discussion (FGD).
(www.xa.yimg.com/kq/groups/23363478/1305633588/name/FOCUSED+GROUP+DISC
USSION.doc)
3. Focus Group Discussion (Diskusi Kelompok Terarah).
(http://www.marketrends.asia/2013/02/focus-group-discussion-research.html)
4. Penelitian Kualitatif (Metode Pengumpulan Data).
(http://fitwiethayalisyi.wordpress.com/teknologi-pendidikan/penelitian-kualitatif-metode-
pengumpulan-data/)
5. Memahami Focus Group Discussion (FGD).
(http://bincangmedia.wordpress.com/2011/03/28/relasi-media-dan-konsumtivisme-pada-
remaja/)
6. Gambar FGD :
http://www.google.com/imgres?imgurl=http%3A%2F%2F2.bp.blogspot.com%2F-
1ZxUREeMMPM%2FUKyM3X-
ashI%2FAAAAAAAAAJI%2F4t3TcMiD5wg%2Fs1600%2FFocusGroupDiscussion.png&
imgrefurl=http%3A%2F%2Fwww.marketrends.asia%2F2013%2F02%2Ffocus-group-
discussion-
research.html&h=300&w=360&tbnid=SlFmZ4gYXQr4JM%3A&zoom=1&docid=2hLu
KRg_bidDIM&ei=0bhZVMr8EcjjuQTe74HYAQ&tbm=isch&ved=0CBwQMygAMAA&i
act=rc&uact=3&dur=1029&page=1&start=0&ndsp=12

Anda mungkin juga menyukai