Anda di halaman 1dari 10

PEMERINTAH KABUPATEN GROBOGAN

DINAS KESEHATAN
UPTD PUSKESMAS KRADENAN I
Alamat: Jalan Surojenggolo No. 16 Kuwu
Telp. (0292) 761241 KodePos #$1$2

SURAT KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS KRADENAN I NOMOR :


440yVIIy SK. 001y Iy 2017

TENTANG

KEBIJAKAN PELAYANAN KLINIS DI UPTD PUSKESMAS KRADENAN I

KEPALA UPTD PUSKESMAS KRADENAN I

Menimbang :
a. bahwa pelayanan klinis Puskesmas dilaksanakan sesuai kebutuhan pasien
b. bahwa pelayanan klinis Puskesmas perlu memperhatikan mutu dan keselamatan
pasien
c. bahwa untuk menjamin pelayanan klinis dilaksanakan sesuai kebutuhan pasien,
bermutu dan memperhatikan keselamatan pasien, maka perlu disusun kebijakan
pelayanan klinis di UPTD Puskesmas Colol

Mengingat : 1. Undang-undang Nomor 52 Tahun 2004 tentang

Pemerintahan Daerah sebagaimana telah beberapa kali

diubah terakhir dengan Undang-Undang Nomor 25 Tahun


2014 (Lembaran Negara )

2. Undang-undang Nomor 56 Tahun 2009 tentang

Kesehatan (Lembaran Negara )

5. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 46 tahun 201#3 tentagn


Akreditasi asilitas Kesehatan Tingkat Pertama
4. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 7# Tahun 2014 tentang Pusat Kesehatan
Masyarakat
#. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia

Nomor 14#7 MENKES SK 8 2005 tentang Standar

Pelayanan Minimal idang Kesehatan Kabupaten Kota

6. Keputusan Menteri Kesehatan #14 Tahun 201#


Tentang Panduan Praktik Klinis agi Dokter Di asilitas

Pelayanan Kesehatan Primer

7. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No. K.02.02 MENKES 62


201# tentang Panduan Praktik Klinik agi Dokter ;igi

MEMUTUSKAN

Menetapkan : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS KRADENAN I TENTAN;


KE IJAKAN PELA<ANAN KLINIS DI UPTD
PUSKESMAS KRADENAN I.
Kesatu : Kebijakan pelayanan klinis di UPTD Puskesmas Kradenan I
sebagaimana ter antum dalam Lampiran merupakan bagian

yang tidak terpisahkan dari surat keputusan ini. Kedua : Surat keputusan ini berlaku
mulai tanggal ditetapkan.
Ketiga : Segala biaya yang dikeluarkan sebagai akibat pelaksanaan

surat keputusan ini dibebankan pada anggaran UPTD

Puskesmas Kradenan I.
Keempat : Apabila dikemudian hari ternyata terdapat kekeliruan dalam

penetapan surat keputusan ini3 akan ditinjau dan diadakan perubahan seperlunya.

Ditetapkan di : Kradenan

Pada tanggal : 10 Januari 2017

Kepala UPTD Puskesmas Kradenan I3

A;US SETIJ=RINI
LAMPIRAN : SURAT KEPUTUSAN KEPALA
UPTD PUSKESMAS KRADENAN I N=M=R : 440 >II SK. 001 I 2017
TAN;;AL : 10 Januari 2017

TENTAN; :KE IJAKAN PELA<ANAN KLINIS

A. PENDA TARAN PASIEN

1. Penda?taran pasien harus dipandu dengan prosedur yang jelas.

2. Penda?taran dilakukan oleh petugas yang kompeten yang memenuhi

kriteria sebagai.

5. Penda?taran pasien memperhatikan keselamatan pasien.

4. Identitas pasien harus dipastikan minimal dengan dua ara dari ara

identi?ikasi sebagai berikut: nama pasien3 tanggal lahir pasien3 alamat tempat tinggal3
dan nomor rekam medis.
#. In?ormasi tentang jenis pelayanan klinis yang tersedir3 dan in?ormasi lain yang
dibutuhkan masyarakat yang meliputi: tari?3 jenis pelayanan3
ketersediaan tempat tidur 3 dan in?ormasi tentang kerjasama dengan

?asilitas kesehatan yang lain harus dapat disediakan di tempat penda?taran.


6. ak dan kewajiban pasien harus diperhatikan pada keseluruhan proses pelayanan yang
dimulai dari penda?taran
7. ak-hak dan kewajiban pasien disosialisasikan berupa poster yang pasang di depan ruang
penda?taran.
$. Kendala ?isik3 bahasa3 dan budaya serta penghalang lain wajib

diidenti?ikasi dan ditindak lanjuti.


. PEN;KAJIAN3 KEPUTUSAN3 DAN REN@ANA LA<ANAN

1. Kajian awal dilakukan se ara paripurna dilakukan oleh tenaga yang

kompeten melakukan pengkajian.

2. Kajian awal meliputi kajian medis3 kajian keperawatan3 kajian

kebidanan3 dan kajian lain oleh tenaga pro?esi kesehatan sesuai

dengan kebutuhan.

5. Proses kajian dilakukan menga u standar pro?esi dan standar asuhan.

4. Proses kajian dilakukan dengan memperhatikan tidak terjadinya pengulangan yang


tidak perlu.
#. In?ormasi kajian baik medis3 keperawatan3 kebidanan3 dan pro?esi

kesehatan lain wajib diidenti?ikasi dan di atat dalam rekam medis.

6. Proses kajian dilakukan sesuai dengan langkah-langkah S=AP.


7. Pasien dengan kondisi gawat atau darurat harus diprioritaskan dalam pelayanan.
$. Kajian dan peren anaan asuhan harus dilakukan oleh tenaga

kesehatan pro?esional yang kompeten.

9. Jika dilakukan pelayanan se ara tim3 tim kesehatan antar pro?esi harus tersedia.
10.Pendelegasian wewenang baik dalam kajian mapun keputusan layanan harus dilakukan
melalui proses pendelegasian wewenang.
11. Pendelegasian wewenang diberikan kepada tenaga kesehatan pro?esional yang
memenuhi persyaratan.
12.Proses kajian3 peren anaan3 dan pelaksanaan layanan dilakukan

dengan peralatan dan tempat yang memadai.

15.Peralatan dan tempat pelayanan wajib menjamin keamanan pasien

dan petugas.

14.Ren ana layanan dan pelaksanaan layanan dipandu oleh prosedur

klinis yang dibakukan.

1#.Jika dibutuhkan ren ana layanan terpadu3 maka kajian awal3 ren ana layanan3 dan
pelaksanaan layanan disusun se ara kolaborati? dalam tim layanan yang terpadu.
16.Ren ana layanan disusun untuk tiap pasien3 dan melibatkan pasien.

17.Penyusunan ren ana layanan mempertimbangkan kebutuhan biologis3 psikologis3


sosial3 spiritual dan memperhatikan tata nilai budaya pasien.
1$.Ren ana layanan disusun dengan hasil dan waktu yang jelas dengan meperhatikan
e?isiensi sumber daya.
19.Risiko yang mungkin terjadi dalam pelaksanaan layanan harus

diidenti?ikasi.

20.E?ek samping dan risiko pelaksanaan layanan dan pengobatan harus

diin?ormasikan kepada pasien.

21.Ren ana layanan harus di atat dalam rekam medis.

22.Ren ana layanan harus memuat pendidikan penyuluhan pasien.


@. PELAKSANAAN LA<ANAN

1. Pelaksanaan layanan dipandu dengan pedoman dan prosedur pelayanan klinis.


2. Pedoman dan prosedur layanan klinis meliputi: pelayanan medis3

keperawatan3 kebidanan3 dan pelayanan pro?esi kesehatan yang lain.

5. Pelaksanaan layanan dilakukan sesuai ren ana layanan.


4. Pelaksanaan layanan dan perkembangan pasien harus di atat dalam rekam medis.
#. Jika dilakukan perubahan ren ana layanan harus di atat dalam rekam medis.
6. Tindakan medis pengobatan yang berisiko wajib diin?ormasikan pada pasien sebelum
mendapatkan persetujuan.
7. Pemberian in?ormasi dan persetujuan pasien (in?ormed onsent) wajib

didokumentasikan.

$. Pelaksanaan layanan klinis harus dimonitor3 die aluasi3 dan ditindak

lanjut.

9. E aluasi harus dilakukan terhadap e aluasi dan tindak lanjut.

10.Kasus-kasus gawat darurat harus diprioritaskan dan dilaksanakan

sesuai prosedur pelayanan pasien gawat darurat.

11. Kasus-kasus berisiko tinggi harus ditangani sesuai dengan prosedur pelayanan kasus
berisiko tinggi.
12.Kasus-kasus yang perlu kewaspadaan uni ersal terhadap terjadinya

in?eksi harus ditangani dengan memperhatikan prosedur pen egahan

(kewaspadaan uni ersal).


15.Pemberian obat airan intra ena harus dilaksanakan dengan prosedur pemberian
obat airan intra ena yang baku dan mengikuti prosedur aseptik.
14.Kinerja pelayanan klinis harus dimonitor dan die aluasi dengan

indikator yang jelas.

1#. ak dan kebutuhan pasien harus diperhatikan pada saat pemberian layanan.
16.Keluhan pasien keluarga wajib diidenti?ikasi3 didokumentasikan dan

ditindak lanjuti.

17.Pelaksanaan layanan dilaksanakan se ara tepat dan teren ana untuk

menghindari pengulangan yang tidak perlu.

1$.Pelayanan mulai dari penda?taran3 pemeriksaan ?isik3 pemeriksaan penunjang3


peren anaan layanan3 pelaksanaan layanan3 pemberian obat tindakan3 sampai dengan
pasien pulang atau dirujuk harus
dijamin kesinambungannya.

19.Pasien berhak untuk menolak pengobatan .

20.Pasien berhak untuk menolak jika dirujuk ke sarana kesehatan lain.

21.Penolakan untuk melanjutkan pengobatan maupun untuk rujukan

dipandu oleh prosedur yang baku.


22.Jika pasien menolak untuk pengobatan atau rujukan3 wajib diberikan

in?ormasi tentang hak pasien untuk membuat keputusan3 akibat dari

keputusan3 dan tanggung jawab mereka berkenaan dengan keputusan tersebut.


25.Pelayanan anestesi dan pembedahan harus dipandu dengan prosedur
baku.

24.Pelayanan anestesi dan pembedahan harus dilaksanakan oleh

petugas yang kompeten.

2#.Sebelum melakukan anestesi dan pembedahan harus mendapatkan

in?ormed onsent.

26.Status pasien wajib dimonitor setelah pemberian anestesi dan pembedahan.


27.Pendidikan penyuluhan kesehatan pada pasien dilaksanakan sesuai

dengan ren ana layanan.

D. REN@ANA RUJUKAN DAN PEMULAN;AN

1. Pemulangan pasien rawat inap dipandu oleh prosedur yang baku.

2. Dokter yang menangani bertanggung jawab untuk melaksanakan proses


pemulangan rujukan.
5. Umpan balik dari ?asilitas rujukan wajib ditindak lanjuti oleh dokter

yang menangani.

4. Jika pasien tidak mungkin dirujuk3 puskesmas wajib memberikan alternati? pelayanan.
#. Rujukan pasien harus disertai dengan resume klinis.

6. Resume klinis meliputi: nama pasien3 ondisi klinis3 prosedur tindakan

yang telah dilakukan3 dan kebutuhan akan tindak lanjut.


7. Pasien diberi in?ormasi tentang hak untuk memilih tempat rujukan.

$. Pasien dengan kebutuhan khusus perlu didampingi oleh petugas yang

kompeten.
9. Kriteria merujuk pasien.

10.Pada saat pemulangan3 pasien keluarga pasien harus diberi in?ormasi tentang tindak
lanjut layanan.

Ditetapkan di : Kradenan

Pada tanggal : 10 Januari 2017

Kepala UPTD Puskesmas Kradenan I3

A;US SETIJ=RINI

Anda mungkin juga menyukai