Anda di halaman 1dari 7

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Setiap karyawan yang bekerja di tempat yang baru pasti memerlukan
waktu untuk beradaptasi dengan lingkungan kerja barunya. Untuk mempercepat
karyawan dapat beradaptasi dan mendapatkan kinerja yang optimal dan sesuai
dengan kebutuhan Rumah Sakit, maka diperlukan orientasi bagi karyawan baru
atau siapapun yang akan bertugas di Rumah Sakit.

B. PENGERTIAN
Orientasi Khusus dimaksudkan adalah proses pengenalan dan
penyesuaian pegawai baru terhadap pekerjaan yang akan dilakukan dan kondisi
lingkungan pekerjaan yang akan dihadapi, berdasarkan pada posisi dan unit
terkait dimana karyawan tersebut menjalankan tugasnya.

C. TUJUAN
Tujuan Umum

Mempersiapkan karyawan untuk mampu melaksanakan seluruh / sebagian


tugas dimana dia ditempatkan dengan baik.

Tujuan Khusus :

1. Karyawan mengetahui visi misi bagian / gugus tugas baru dimana dia
ditempatkan.
2. Karyawan mengetahui dan memahami falsafah dan tujuan dari gugus tugas
dimana dia ditempatkan.
3. Karyawan mengetahui dan memahami dengan baik budaya organisasi yang
ada.
4. Karyawan mampu beradaptasi dan bersosialisasi dengan rekan sekerja di
gugus tugas yang baru.
5. Karyawan mengetahui dan paham benar tentang proses dan system yang
ada di bagian tersebut.
6. Karyawan mengetahui dan memahami prosedur / SOP di bagian tersebut
7. Karyawan mampu menguasai dan melaksanakan tugas-tugas di bagian
tersebut dengan baik

-1-
BAB II
RUANG LINGKUP

Orientasi Khusus diberikan kepada karyawan yang akan memulai tugasnya


di salah satu unit kerja baik itu karyawan yang baru diterima di rumah sakit atau
karyawan yang di Rotasi / Mutasikan dari unit kerja lain.

-2-
BAB III
KEBIJAKAN

PANDUAN PELAKSANAAN ORIENTASI KHUSUS KARYAWAN


DI RSU DEWI SARTIKA

DIREKTUR RUMAH SAKIT UMUM DEWI SARTIKA


Menimbang : a. Bahwa untuk meningkatkan pelayanan baik medis maupun non
medis, maka perlu adanya panduan sebagai acuan dalam
proses orientasi khusus agar karyawan baru atau karyawan
lama mengenal dan memahami tata organisasi di Unit Kerja
RSU Dewi Sartika.
b. Bahwa untuk melaksanakan proses orientasi khusus karyawan
perlu adanya suatu panduan yang ditetapkan dengan
Keputusan Direktur RSU Dewi Sartika .
Mengingat : 1. Undang-Undang No. 8 Tahun 1974 Tentang Pokok – Pokok
Kepegawaian.
2. Undang-Undang No. 44 Tahun 2009 Tentang Rumah Sakit.
3. Peraturan Pemerintah No. 32 Tahun 1996 Tentang Tenaga
Kesehatan (Lembaran Negara Tahun 1996 No. 49, Tambahan
Lembaran Negara 3637).
4. Keputusan MENKES No. 1277/MENKES/SK/XI/2001 Tentang
Organisasi dan Tata Kerja Departemen Kesehatan
5. Keputusan Ketua Yayasan Widya Ananda Nugraha Kendari
Nomor 010/KEP/Y-WAN/V/2014 Tahun 2014 tentang
Penetapan Direktur Rumah Sakit Umum Dewi Sartika.
MEMUTUSKAN
Menetapkan : KEPUTUSAN DIREKTUR RUMAH SAKIT UMUM DEWI SARTIKA
TENTANG PANDUAN PELAKSANAAN ORIENTASI KHUSUS
KARYAWAN DI RSU DEWI SARTIKA
KESATU : Panduan Orientasi khusus Karyawan dimaksud sebagai mana
terlampir dalam lampiran keputusan ini.
KEDUA : Keputusan ini mulai berlaku sejak tanggal ditetapkan dan akan
ditinjau kembali apabila ada kekeliruan dalam penetapannya.

-3-
BAB IV
TATA LAKSANA

1. Penanggung jawab pelaksana


Tanggung jawab untuk terlaksana program Orientasi Khusus berada
sepenuhnya pada Kepala Unit Kerja dari masing - masing karyawan baru

2. Tujuan
a. Tujuan Umum
Para karyawan yang akan melaksanakan tugas disuatu unit kerja / unit
pelayanan dapat menjalankan tugasnya sesuai dengan harapan Rumah
Sakit, yaitu sesuai ketentuan atau ketetapan tertulis yang telah dikeluarkan
secara sah.
b. Tujuan khusus
Para karyawan baru setelah mengikuti program Orientasi Khusus
diharapkan :
1) Memahami struktur organisasi dan pengorganisasian kerja di mana
yang bersangkutan ditempatkan.
2) Dapat melaksanakan tugas sesuai dengan prosedur kerja yang telah
ditetapkan.
3) Mengetahui dan memahami tugas, tanggungjawab dan wewenangnya.
4) Mengoperasikan / merawat peralatan yang berkaitan dengan tugas
pekerjaannya.
5) Memahami hak dan kewajiban di unit kerjanya.

3. Kebijakan
a. Setiap karyawan sebelum melaksanakan tugas di unit kerjanya terlebih
dahulu harus mengikuti program Orientasi Khusus.
b. Program orientasi khusus diselenggarakan selama 3 ( tiga ) bulan.
c. Program orientasi khusus diakhiri dengan evaluasi.
d. Peserta yang tidak lulus evaluasi dilarang dipekerjakan di unit kerja
tersebut.
e. Bagi karyawan yang baru diterima, jika tidak lulus dinyatakan tidak
memenuhi persyaratan dan diputuskan hubungan kerjanya.

-4-
f. Bagi karyawan yang mengikuti orientasi khusus karena rotasi / mutasi, di
rotasi / mutasikan lagi ke unit kerja yang paling sesuai dengan
kemampuannya.

4. Materi Orientasi Khusus


a. Struktur Organisasi dan pengorganisasian unit kerja terkait.
b. Prosedur kerja.
c. Uraian tugas.
d. Cara mengoperasikan / merawat peralatan kerja.
e. Hak dan kewajiban di unit kerja terkait.

5. Persiapan
a. Unit Tata Usaha dan Kepegawaian memberitahukan kepada Kepala Unit
Kerja terkait akan / sedang diadakan pelaksanaan orientasi umum, dan bagi
yang lulus orientasi umum akan dilanjutkan dengan orientasi khusus pada
waktu yang ditentukan.
b. Para Kepala Unit Kerja menentukan jadwal waktu untuk pelatihan atau
bimbingan.
c. Setelah ada kepastian nama dan jumlah peserta orientasi khusus,
dibuatkan daftar hadir.

6. Pelaksanaan
a. Keikutsertaan peserta Orientasi Khusus dibuktikan pada daftar hadir yang
ditandatangani oleh peserta dan Kepala Unit Kerja
b. Metode pelatihan : ceramah, diskusi, tanya jawab, domonstrasi.
c. Pada akhir program dilakukan evaluasi dan ditentukan kelulusannya.
d. Hasil evaluasi dilaporkan ke Unit Tata Usaha dan Kepegawaian untuk
ditindak lanjuti.

7. Ketentuan kelulusan dan tindak lanjut


a. Tingkat kehadiran 100 %, kecuali sakit dengan keterangan istirahat oleh
Dokter tidak diperhitungkan.
b. Nilai akhir minimum 60 ( rank 0 – 100 ).
c. Peserta karyawan baru yang tidak lulus diakhiri hubungan kerjanya,
sedangkan karyawan yang berasal dari rotasi / mutasi, dirotasi / mutasikan
kembali ketempat yang mungkin sesuai dengan kemampuannya.

-5-
8. Monitoring
a. Tanggungjawab untuk memonitoring orientasi khusus ada pada Unit Kerja
b. Monitoring dilakukan terhadap jadwal dengan aktulaisasi sesuai atau tidak.
c. Jika didapatkan keterlambatan jadwal pelaksanaan segera diperbaiki.

-6-
BAB V
DOKUMENTASI

Pendokumentasian meliputi :
1. SPO Orientasi khusus.
2. Modul orientasi khusus Unit Kerja.
3. Daftar hadir kegiatan orientasi.
4. Lembar evaluasi.
5. Hasil evaluasi.

Direktur RSU Dewi Sartika,

dr. H. Muh. Rinvil Amiruddin, M.Kes

-7-

Anda mungkin juga menyukai