Anda di halaman 1dari 12

HUBUNGAN MEKANISME KOPING DENGAN KUALITAS HIDUP

PENDERITA KANKER SERVIK


DI RSUD Prof. dr. MARGONO SOEKARJO
PURWOKERTO

Dian Mardiana1, Atun Raudotul Ma’rifah2, Arni Nur Rahmawati3


Program Studi Keperawatan, STIKes Harapan Bangsa, Purwokerto, 53182, Indonesia
Email : atunraudotulmarifah@gmail.com

Mekanisme koping sangat penting digunakan oleh individu untuk


memecahkan masalah, koping yang efektif akan membantu individu terbebas dari
stress yang berkepanjangan. Mekanisme koping memiliki keterkaitan dengan
respon individu dalam menghadapi kanker servik.Kualitas hidup pada pasien
kanker servik sangat berkaitan dengan strategi koping yang digunakan oleh
pasien kanker servik di RSUD Prof. dr. Margono Soekarjo Purwokerto.
Jenis penelitian ini adalah korelasional dengan rancangan cross
sectional. Sampel dalam penelitian ini adalah seluruh pasien kanker servik di
RSUD Prof. dr. Margono Soekarjo Purwokerto yang kebetulan ada saat
penelitian dilakukan. Sampel diambil sebanyak 23 pasien kanker servik, dengan
teknik accidental sampling. Pengumpulan data mengacu pada kuisioner. Analisa
data secara univariat, bivariat (Spearman rank). Hasil penelitian ini adanya
hubungan antara mekanisme koping dengan kualitas hidup pada penderita kanker
servik ( p value 0,009 > α = 0,05) nilai korelasi Spearman rank (0,533).
Penderita kanker servik disarankan untuk mengontrol kondisinya dengan
koping yang positif, diantaranya dengan menaati perintah dokter, mencari
informasi dan tetap berusaha menuju kualitas hidup yang tinggi.

Kata kunci : Mekanisme koping, Kualitas Hidup

Abstract

Coping mechanism is very important used by people to solve problems.


Effective coping will help people exemted from long time stress. Coping
mechanism has connection with individual respons to face servical cancer.
Quality of life for a victim of servical cancer is very interconnected with coping
strategy that used by victim of servical cancer in RSUD Prof. dr. Margono
Soekarjo Purwokerto.
Type of the research is correlated with cross sectional design. Sampel
from research was all victims of servical cancer in RSUD Prof. dr. Margono
Soekarjo Purwokerto at the time. Sample was taken 23 patients with Accidental
sampling technic. Data collection is referred by the questioner. Data analyze is
reffered by univariat, bivariant method ( Spearman rank). Result of the research;
there is a connection between coping mechanism and quality of life servical

Hubungan Mekanisme Koping Dengan Kualitas Hidup Penderita Kanker Servik 9


Di RSUD Prof. dr. Margono Soekarjo Purwokerto
Dian Mardiana, Atun Raudotul Ma’rifah, Arni Nur Rahmawati
cancer sufferer ( p value 0,009 > α = 0,05) Spearman rank correlation value
(0,533).
Cervical cancer patients are advised to control his condition with positive
coping, such as by obeying doctor's orders, seek information and keep striving
toward a high quality of life.

Keyword: Coping Mechanism, Quality Of life

1. PENDAHULUAN
Pada saat ini kanker merupakan sebesar 12,5% dari seluruh angka
salah satu penyebab kematian utama kematian pada tahun 2005 dengan angka
manusia di dunia. Data World Health kejadian berkisar 206.000 orang.
Organization (WHO, 2008) Perubahan pola hidup masyarakat
menunjukkan bahwa pada tahun 2007 Indonesia yang mengarah pada gaya
sebanyak 7,9 juta atau sekitar 13% hidup yang tidak sehat seperti merokok,
kematian di seluruh dunia disebabkan kurangnya aktifitas fisik, konsumsi
oleh kanker. Pada tahun 2005 sebanyak alkohol dan makanan dengan kandungan
7,6 juta orang meninggal akibat kanker karsinogen yang tinggi akan
dari 58 juta kematian di dunia dan lebih menyebabkan peningkatan jumlah angka
dari 70% dari keseluruhan kematian kejadian kanker di Indonesia. Setiap
akibat kanker terjadi di negara dengan tahunnya akan terdapat 190-200 ribu
pendapatan rendah dan menengah. penderita kanker baru di Indonesia
WHO (2008) juga mencatat bahwa (Suwitodiharjo, 2008). Kesadaran
jumlah penderita kanker di dunia perempuan Indonesia terhadap
bertambah 6,25 juta orang pertahun. kesehatan reproduksinya masih rendah
Data American Cancer Society (ACS, (Komisi Penanggulangan AIDS, 2008).
2008) menunjukkan bahwa sekitar Masalah geografis Indonesia yang
1.437.180 kasus kanker baru didiagnosis sangat luas, sarana komunikasi dan
pada tahun 2008 dan hampir setengah transportasi yang masih sulit serta
dari jumlah tersebut berakhir dengan rendahnya tingkat pendidikan dan
kematian. Kanker merupakan penyebab pengetahuan perempuan Indonesia
kematian kedua setelah penyakit jantung terhadap pemeriksaan pap smear
pada masyarakat Amerika. menjadi kendala dalam pelaksanaan
Kanker merupakan salah satu skrining kanker serviks. Sebagian besar
penyebab kematian di Indonesia dengan perempuan Indonesia tidak mau
angka kejadian yang terus bertambah dilakukan skrining. Hal tersebut
dari waktu ke waktu. Kanker menempati disebabkan oleh ketidaktahuan, rasa
urutan keenam penyebab kematian di malu, takut dan biaya skrining yang
Indonesia setelah kecelakaan lalu lintas, dirasakan tinggi (Wijaya, 2010).
penyakit infeksi, jantung, diare dan Perempuan mempunyai
stroke Siswono (2004) dalam Istianah, kebutuhan yang lebih khusus
(2008). WHO (2008) melaporkan bahwa dibandingkan dengan laki-laki,
kanker merupakan salah satu dari lima perempuan perlu meluangkan waktu,
penyebab kematian di Indonesia yaitu biaya, dan perhatian yang lebih banyak

10 Jurnal Keperawatan Maternitas . Volume 1, No. 1, Mei 2013; 9-20


untuk memelihara kesehatan reproduksi samping dari penanganan kanker (WHO,
dengan baik (Wijaya, 2010). Masalah 2006). Kanker merupakan penyakit yang
pada organ reproduksi termasuk kanker sangat ditakuti oleh masyarakat bahkan
serviks pada perempuan Indonesia sering disebut sebagai pembunuh nomor
berkaitan dengan perilaku individu satu di dunia saat ini (Soebachman,
maupun masyarakat, baik yang 20011). Ketakutan yang dimaksud
berdasarkan tradisi tertentu ataupun disebabkan oleh konsekuensi dari
kurangnya pengetahuan, kesadaran, penyakit kanker yaitu kematian, dampak
hubungan pola perilaku seksual dan yang serius terhadap kehidupan serta
jender di masyarakat yang menyebabkan kehilangan kemampuan melakukan
jaminan psikososial dan perlindungan hubungan seksual, kesakitan, dan
hak-hak perempuan dalam masyarakat penderitaan Romauli dan Vida ( 2009).
kurang diperhatikan. Posisi perempuan Kanker seviks akan
di Indonesia yang masih menjadi nomor menimbulkan masalah tersendiri bagi
dua dalam keluarga merupakan hal yang perempuan yang mengalaminya karena
berkontribusi besar pada tingginya kanker ini berhubungan dengan
angka kematian perempuan akibat perubahan pada organ reproduksi
kanker serviks. Perempuan tidak dapat perempuan yang dianggap sebagai
mengambil keputusan untuk bagian yang sangat penting bagi
memperoleh kesehatan dirinya sendiri perempuan. Fungsi organ reproduksi,
menjadikan perempuan kurang fertilitas, kehidupan seksual yang
mendapatkan akses pelayanan kesehatan terganggu dan diagnosis serta
akibatnya masalah kesehatan yang penanganan kanker serviks akan
terjadi pada perempuan kurang menimbulkan stress pada perempuan
mendapat perhatian. yang mengalami kanker serviks dan
Kanker dapat mengakibatkan keluarganya (Wijaya, 2010). Dampak
masalah yang kompleks bagi diagnosis dan penanganan kanker servik
penderitanya. Fisik, psikologis, sosial juga ditunjukkan dengan adanya
dan spiritual penderita kanker akan peningkatan masalah depresi, cemas,
mengalami perubahan. Secara fisik rasa marah dan bingung, ( Bradley,
nyeri dan disfungsi fisik akan dirasakan Lutgendorf, Costanzo & Andeson, 2006
Greenwald & McCorkle (2007) dalam dalam Dahlia, 2009 ).
Dahlia (2009). Penderita kanker juga Dari hasil penelitian yang
akan mengalami anemia baik yang dilakukan Baze, Monk & Herzog (2008)
disebabkan oleh faktor fisiologis seperti diketahui bahwa diagnosa kanker serviks
kehilangan darah, hemolisis, defisiensi merupakan suatu trauma emosional bagi
vitamin A, C, dan E dan juga zat besi perempuan. Dampak kanker serviks
disebabkan oleh faktor situasional yaitu terhadap perubahan body image,
gangguan tidur, semua masalah yang penurunan harga diri, gangguan
dialami menyebabkan pengurangan hubungan dengan pasangan serta isu
aktivitas, imobilisasi dan efek samping seksual dan reproduksi dapat
dari pengobatan Romauli dan Vida menurunkan kualitas hidup perempuan
(2009). dengan kanker serviks (Priyanto, 2011).
Penanganan kanker serviks Penurunan kualitas hidup tersebut
seperti kemoterapi, radioterapi dan mengarahkan perempuan dengan kanker
pembedahan akan menimbulkan serviks ke dalam satu penderitaan dalam
pengaruh terhadap perubahan fisik selain kehidupannya baik langsung maupun
menimbulkan masalah psikososial. tidak langsung. Secara langsung terjadi
Kelelahanan, gejala menopause, perbahan psikososial, secara tidak
gangguan ginjal, gangguan hati, langsng terjadi penurunan nilai terhadap
infertilitas, neuropathy, kerusakan kulit, kesehatannya. Penderitaan yang
dan nyeri kronis merupakan efek dirasakan akan membawa seseorang dan

Hubungan Mekanisme Koping Dengan Kualitas Hidup Penderita Kanker Servik 11


Di RSUD Prof. dr. Margono Soekarjo Purwokerto
Dian Mardiana, Atun Raudotul Ma’rifah, Arni Nur Rahmawati
mengundang pertanyaan-pertanyaan Secara umum, kualitas hidup
yang menjadi isu besar dalam melibatkan perubahan dalam masyarakat
kehidupannya sebagai proses pencarian dan sistem hidup atau sistem sosial
arti dalam kehidupan (Tanjung, 2011). daripada satu keadaan yang yang
Mekanisme koping merupakan dianggap tidak memuaskan kepada satu
cara yang dilakukan individu dalam keadaan yang lebih baik. Dengan
menyelesaikan masalah, menyesuaikan demikian, kualitas hidup merangkumi
diri dari perubahan, serta respon bukan saja pembangunan ekonomi
terhadap situasi yang mengancam malahan juga melibatkan berbagai aspek
(Taylor, 2003). Jika individu berada tertentu yang tidak dapat dipisahkan
pada posisi stres manusia akan seperti aspek sosial, psikologi,
menggunakan berbagai cara untuk kebudayaan, politik dan alam sekitar.
mengatasinya, individu dapat Pengembangan keperawatan
menggunakan satu atau lebih sumber dalam pemenuhan kebutuhan psikologis
koping yang tersedia. Seseorang yang masih perlu ditingkatkan.
menghadapi penyakit yang serius dan
dianggap sebagai penyakit terminal 2. METODE PENELITIAN
seperti kanker serviks akan
1. Rancangan penelitian korelasional
menunjukkan kesadaran yang tinggi
merupakan suatu strategi yang
terhadap kepercayaannya yang tampak
bertujuan mengungkapkan hubungan
pada perilakunya sehari- hari. Oleh
antara variabel pada sekelompok
karena itu individu memerlukan segala
subjek (Notoatmodjo, 2010).
usaha untuk mengatasi stress akibat
Populasi
kondisi yang dialaminya Nasir dan
Populasi merupakan
Munith (2011).
keseluruhan objek penelitian atau
Mekanisme koping sangat
objek yang diteliti (Notoatmodjo,
penting digunakan oleh individu untuk
2010). Populasi dalam
memecahkan masalah, koping yang
penelitian ini yaitu seluruh Pasien
efektif akan membantu individu terbebas
kanker servik di RSUD Prof. dr.
dari stress yang berkepanjangan. Suatu
Margono Soekarjo Purwokerto yang
studi menunjukan bahwa mekanisme
sudah terdiagnosa kanker servik
koping memiliki keterkaitan dengan
tahun 2011 berjumlah 225 orang.
respon individu dalam menghadapi
Sampel penelitian adalah objek yang
masalah (Nurfita, 2007). Koping yang
diteliti dan dianggap mewakili
efektif sering kali bervariasi sesuai
seluruh populasi (Notoatmojo,
situasi. Satu mekanisme koping
2010). Besar sampel adalah
mungkin efektif untuk mengatasi suatu
banyaknya anggota yang dijadikan
masalah namun belum tentu efektif
sampel (Nursalam, 2001).sampel
dengan masalah lain. Terus berupaya
dalam penelitian ini adalah 23 pasien
mencari solusi atas masalah yang tidak
penderita kanker servik di RSUD
dapat diselesaikan menyebabkan
prof.dr Margono Soekarjo.
peningkatan rasa frustasi dan tidak
memeberikan manfaat psikologis apapun
(Taylor, 2003). Studi kualitatif
mengenai mekanisme koping pada 3. HASIL PENELITIAN
pasangan infertilitas menunjukan a. Karakteristik Responden
bahawa individu menggunakan respon a. Umur
yang berbeda untuk mengatasi masalah Tabel 4.1 Distribusi frekuensi umur
dengan berbagai usaha untuk mengatasi pasien kanker servik di RSUD Prof. dr.
stress. Salah satu dampak dari respon Margono Soekarjo Purwokerto yang sudah
koping yang digunakan ialah perubahan terdiagnosa kanker servik
kualitas hidup yang dimiliki individu.

12 Jurnal Keperawatan Maternitas . Volume 1, No. 1, Mei 2013; 9-20


Purwokerto yang sudah terdiagnosa kanker
Umur (tahun) Frekuensi Persentase servik
(%)
Mekanisme Frekuensi Persentase
31-40 1 4,3
koping (%)
41-50 7 30,4
Positif 19 82,6
51-60 13 56,5
Negatif 4 17,4
61-70 2 8,7
Jumlah 23 100,0
Jumlah 23 100,0
Sumber: Data primer (2012)

Berdasarkan tabel 4.3 menunjukkan


Sumber: Data primer (2012) bahwa pasien kanker servik di RSUD Prof.
dr. Margono Soekarjo Purwokerto yang
Berdasarkan tabel 4.1 menunjukkan sudah terdiagnosa kanker servik sebagian
bahwa umur pasien yang menderita kanker besar mempunyai mekanisme koping positif
servik di RSUD Prof. dr. Margono Soekarjo yaitu sebanyak 19 orang (82,6%).
Purwokerto dan sudah terdiagnosa kanker Sedangkan sebagian kecil mempunyai
servik sebagian besar berkisar 51-60 tahun mekanisme koping negatif yaitu 4 orang
yaitu sebanyak 13 orang (56,5%). (17,4%).
Sedangkan sebagian kecil berumur 31-40
yaitu 1 orang (4,3%). a. Kualitas Hidup pada Pasien kanker servik
di RSUD Prof. dr. Margono Soekarjo
b. Stadium Kanker Purwokerto

Tabel 4.2 Distribusi frekuensi Tabel 4.4 Distribusi frekuensi


Stadium kanker pada pasien kanker servik di Kualitas Hidup pada Pasien kanker servik di
RSUD Prof. dr. Margono Soekarjo RSUD Prof. dr. Margono Soekarjo
Purwokerto yang sudah terdiagnosa kanker Purwokerto yang sudah terdiagnosa kanker
servik servik
Stadium Frekuensi Persentase Kualitas hidup Frekuensi Persentase
(%) (%)
I 10 43,5 Tinggi 3 13,0
II 6 26,1 Sedang 15 65,3
III 5 21,7 Rendah 5 21,7
IV 2 8,7 Jumlah 23 100,0
Jumlah 23 100,0 Sumber: Data primer (2012)
Sumber: Data primer (2012)
Berdasarkan tabel 4.2 menunjukkan Berdasarkan tabel 4.4 menunjukkan
bahwa pasien kanker servik di RSUD Prof. bahwa pasien kanker servik di RSUD Prof.
dr. Margono Soekarjo Purwokerto yang dr. Margono Soekarjo Purwokerto yang
sudah terdiagnosa kanker servik sebagian sudah terdiagnosa kanker servik sebagian
besar pada stadium I yaitu sebanyak 10 besar mempunyai kualitas hidup sedang
orang (43,5%). Sedangkan sebagian kecil yaitu sebanyak 15 orang (65,2%).
pada stadium IV yaitu 2 orang (8,7%). Sedangkan sebagian kecil mempunyai
a. Mekanisme koping pada Pasien kanker kualitas hidup tinggi yaitu 3 orang (13%).
servik di RSUD Prof. dr. Margono Soekarjo
Purwokerto a. Hubungan mekanisme koping dengan
kualitas hidup penderita kanker servik di
Tabel 4.3 Distribusi frekuensi RSUD Prof. dr. Margono Soekarjo
mekanisme koping pada pasien kanker Purwokerto
servik di RSUD Prof. dr. Margono Soekarjo Hubungan mekanisme koping
dengan kualitas hidup penderita kanker

Hubungan Mekanisme Koping Dengan Kualitas Hidup Penderita Kanker Servik 13


Di RSUD Prof. dr. Margono Soekarjo Purwokerto
Dian Mardiana, Atun Raudotul Ma’rifah, Arni Nur Rahmawati
servik dapat diketahui dari hasil uji sebanyak 19 orang (82,6%).
spearman rank yang disajikan Tabel 4.5 Sedangkan sebagian kecil
berikut ini. mempunyai mekanisme koping
Tabel 4.5 Hubungan strategi maladaptif yaitu 4 orang (17,4).
koping dengan kualitas hidup penderita Responden yang memiliki
kanker servik di RSUD Prof. dr. Margono mekanisme koping adaptif
Soekarjo Purwokerto mendukung fungsi integrasi ,
pertumbuhan, belajar, dan mencapai
Kualitas hidup Si tujuan. Kategori mekanisme koping
Koping Ting Seda Ren Total  g. adaptif yang terlihat pada responden
gi ng dah ialah mau menceritakan masalah
Posit 3 14 2 19 0,533 0,0 yang dihadapi pada orang lain,
if (15,8 (73,7 (10,5 (100,0 09 mampu memecahkan masalah secara
%) %) %) %) selektif yaitu dengan mencari tahu
informasi dan cara pengobatan
Nega 0 1 3 4 sesuai anjuran dokter, mampu
tif (0,0% (25,0 (75,0 (100,0 mengalihkan masalah dengan
) %) %) %) menonton televisi atau
mendengarkan radio, tetap
Tota 3 15 5 23 melakukan aktivitas sehari- hari.
l (13,0 (65,3 (21,7 (100,0 Sedangkan responden yang memiliki
%) %) %) %) mekanisme koping maladaptif
adalah mekanisme koping yang
Sumber: Data Primer (2012) menghambat fungsi integrasi,
Dari tabel 4.5 dapat dilihat bahwa memecah pertumbuhan, menurunkan
pada 19 responden yang mempunyai otonomi dan cenderung menguasai
mekanisme koping positif sebagian besar lingkungan. Kategori yang terlihat
mempunyai kualitas hidup dalam kategori pada responden dengan mekanisme
sedang yaitu 14 orang (73,7%). Sedangkan koping maladaptif adalah
pada 4 responden dengan mekanisme menghabiskan waktu untuk tidur,
koping negatif sebagian besar mempunyai marah, menarik diri, tidak mau
kualitas hidup dalam kategoti rendah yaitu 3 menceritakan masalah pada orang
orang (75%). lain dan menyalahkan tuhan atas
Hasil uji statistik dengan spearman penyakit yang dialami.
rank diperoleh nilai p = 0,533 dengan nilai
signifikansi 0,009 lebih kecil dari nilai α Mekanisme koping sangat
(0,05). Hal ini menunjukkan ada hubungan penting digunakan oleh individu
yang signifikan antara mekanisme koping untuk memecahkan masalah, koping
dengan kualitas hidup penderita kanker yang efektif akan membantu
serviks. individu terbebas dari stress yang
berkepanjangan. Mekanisme koping
4. PEMBAHASAN yang adaptif sangat baik digunakan
untuk mengatasi masalah bukan
1. Mekanisme Koping Pasien kanker hanya pada penderita kanker servik.
servik di RSUD Prof. dr. Margono Suatu studi tentang mekanisme
Soekarjo Purwokerto koping pada penderita infertilitas
Hasil penelitian bahwa menunjukkan bahwa mekanisme
pasien kanker servik di RSUD Prof. koping memiliki keterkaitan dengan
dr. Margono Soekarjo Purwokerto respon individu dalam menghadapi
yang sudah terdiagnosa kanker masalah, hasil studi mengungkapkan
servik sebagian besar mempunyai bahwa perempuan penderita
mekanisme koping adaptif yaitu infertilitas mengalami respon

14 Jurnal Keperawatan Maternitas . Volume 1, No. 1, Mei 2013; 9-20


kesedihan, cemas, cemburu/iri, hidup tinggi ialah responden yang
isolasi dan marah. Dalam mengatasi masih mampu melakukan semua
maslah berkaitan dengan infertilitas aktifitas sehari- hari dengan nyeri
pasangan mengunakan mekanisme yang tidak terlalu menggangu,
koping dengan cara melakukan mampu berkonsentrasi, mampu
pengobatan secara medis maupun melakukan hubungan seksual dan
non medis, mencari informasi, berinteraksi dengan orang lain, serta
pasrah dan berdo’a, berusaha sabar, dapat menjangkau pelayanan
mengambil hikmah dari kondisi dan kesehatan dan memiliki tempat
mencari dukungan keluarga teman, tinggal yang nyaman. Kategori
serta menceritkan masalah pada responden yang memiliki kualitas
orang lain (Nurfita, 2007). hidup sedang ialah responden yang
Koping yang efektif sering jarang melakukan aktivitas sehari-
kali bervariasi sesuai situasi. Satu hari karena nyeri yang cukup
mekanisme koping mungkin efektif mengganggu, ketakutan untuk
untuk mengatasi suatu masalah melakukan hubungan seksual,
namun belum tentu efektif dengan kurang mampu berkonsentrasi atau
masalah lain. Terus berupaya memikirkan suatu masalah, serta
mencari solusi atas masalah yang jarang menjangkau pelayanan
tidak dapat diselesaikan kesehatan dan memiliki tempat
menyebabkan peningkatan rasa tinggal yang kurang nyaman.
frustasi dan tidak memberikan Sedangkan kategori responden yang
manfaat psikologis apapun. Koping memiliki kualitas hidup rendah ialah
yang positif dalam penelitian ini responden yang sangat sulit
menunjukkan bahwa pasien telah melakukan aktivitas fisik
mampu memecahkan masalahnya dikarenakan nyeri yang sangat
dan dapat menekan atau mengurangi mengganggu, tidak mampu
rasa frustasi atau tekanan psikologis melakukan hubungan seksual dan
atas kondisi yang dihadapi karena berinteraksi dengan masyarakat atau
kanker servik. lebih menarik diri dari lingkungan
2. Kualitas Hidup pada Pasien kanker rumah, sulit berkonsentrasi terhadap
servik di RSUD Prof. dr. Margono satu urusan, serta sulit menjangkau
Soekarjo Purwokerto pelayanan kesehatan dan merasa
Hasil penelitian tidak puas dengan tempat tinggal
menunjukkan bahwa pasien kanker yang ditempati.
servik di RSUD Prof. dr. Margono Kanker servik menimbulkan
Soekarjo Purwokerto yang sudah masalah tersendiri bagi perempuan
terdiagnosa kanker servik sebagain yang mengalaminya karena kanker
besar mempunyai kualitas hidup ini berhubungan dengan perubahan
sedang yaitu sebanyak 15 orang pada organ reproduksi perempuan
(65,2%). Sedangkan sebagian kecil yang dianggap sebagai bagian yang
mempunyai kualitas hidup tinggi sangat penting bagi perempuan.
yaitu 3 orang (13%), 5 responden Fungsi organ reproduksi, fertilitas,
lain diantaranya memiliki kualitas kehidupan seksual yang terganggu
hidup rendan (21,7%).. dan diagnosis serta penanganan
Kualitas hidup dikatakan kanker serviks akan menimbulkan
tinggi nilainya jika individu merasa stress pada perempuan yang
puas dan maksimal menjalani hidup mengalami kanker serviks dan
dari semua aspek kualitas hidup keluarganya (Wijaya, 2010).
seperti dimensi fisik, psikologis, Dampak diagnosis dan penanganan
sosial, lingkungan. Kategori kanker servik juga ditunjukkan
responden yang memiliki kualitas dengan adanya peningkatan masalah

Hubungan Mekanisme Koping Dengan Kualitas Hidup Penderita Kanker Servik 15


Di RSUD Prof. dr. Margono Soekarjo Purwokerto
Dian Mardiana, Atun Raudotul Ma’rifah, Arni Nur Rahmawati
depresi, cemas, marah dan bingung. 3. Hubungan mekanisme koping
Dari hasil penelitian yang dengan kualitas hidup penderita
dilakukan Baze, Monk & Herzog kanker servik di RSUD Prof. dr.
(2008) diketahui bahwa diagnosa Margono Soekarjo Purwokerto
kanker serviks merupakan suatu Hasil analisis dengan uji
trauma emosional bagi perempuan. spearman rank diperoleh nilai p =
Kanker servik sangat mempengaruhi 0,533 dengan nilai signifikansi 0,009
kualitas hidup seorang perempuan, lebih besar dari α (0,05). Hal ini
hasil studi mengungkapkan kisah menunjukkan ada hubungan yang
seorang penderita kanker servik di signifikan antara strategi koping
USA yang mengalami perubahan dengan kualitas hidup penderita
fisik secara dramatis, kehilangan kanker serviks. Sedangkan
rambut, kusam, tipis, secara perbedaan dengan salah satu
emosional perempuan penderita penelitian mengenai kanker servik
kanker servik mengalami yang dilakukan oleh Dahlia (2009)
kecemasan, marah, sedih dan merasa mengungkapkan tentang pengalaman
tidak percaya diri. Bahkan dampak spiritual perempuan dengan kanker
dari radiotrapi dan pengobatan serviks serta makna kanker serviks
membuat organ seksual tidak dapat bagi penderitanya. Penelitian ini
berfungsi seperti biasanya bahkan mengungkap kehidupan perempuan
ketakutan pada perceraian dan dengan kanker servik yang diawali
keadaan sosial ekonomi serta beban dengan ketidakpastian dan
penderitaan lainnya membuat mengalami penderitaan sepanjang
penderita kanker servik menarik diri hidupnya namun semangat,
dari lingkungan. Secara keseluruhan keyakinan akan Tuhan dan harapan
kualitas hidup perempuan penderita menjadikan kehidupannya lebih
kanker servik menglami perubahan pasti. Sedangkan penelitian yang
dari seluruh aspek fisik, psikologis, dilakukan oleh peneliti
sosial, dan lingkungan. Dampak mengungkapkan bahwa kualitas
kanker serviks terhadap perubahan hidup penderita kanker servik sangat
body image, penurunan harga diri, berhubungan dengan mekanisme
gangguan hubungan dengan koping yang digunakan oleh
pasangan serta isu seksual dan penderita kanker servik. Penderita
reproduksi dapat menurunkan kanker servik mencari solusi
kualitas hidup perempuan dengan pemecahan masalah untuk
kanker serviks (Priyanto, 2011). mengatasai masalah yang dihadapi
Penurunan kualitas hidup dengan terus mencari tahu informasi
tersebut mengarahkan perempuan dan pengobatan untuk dapat
dengan kanker serviks ke dalam satu mengurangi nyeri.
penderitaan dalam kehidupannya Mekanisme koping
baik langsung maupun tidak merupakan cara yang dilakukan
langsung. Secara langsung terjadi individu dalam menyelesaikan
perubahan psikososial, secara tidak masalah, menyesuaikan diri dari
langsung terjadi penurunan nilai perubahan, serta respon terhadap
terhadap kesehatannya. Penderitaan situasi yang mengancam (Taylor,
yang dirasakan akan membawa 2003). Jika individu berada pada
seseorang dan mengundang posisi stres manusia akan
pertanyaan-pertanyaan yang menjadi menggunakan berbagai cara untuk
isu besar dalam kehidupannya mengatasinya, individu dapat
sebagai proses pencarian arti dalam menggunakan satu atau lebih sumber
kehidupan. koping yang tersedia. Seseorang
yang menghadapi penyakit yang

16 Jurnal Keperawatan Maternitas . Volume 1, No. 1, Mei 2013; 9-20


serius dan dianggap sebagai penyakit agar dapat tercapai kepuasan atau
terminal seperti kanker serviks akan kualitas hidup yang tinggi.
menunjukkan kesadaran yang tinggi 3. Kepada rumah Sakit
terhadap kepercayaannya yang Hasil penelitian diharapkan mampu
tampak pada perilakunya sehari-hari. memberikan kajian baru bagi seluruh
Oleh karena itu individu staf Rumah Sakit khususnya tempat
memerlukan segala usaha untuk dimana terdapat pasien kanker servik
mengatasi stress akibat kondisi yang berada agar mampu memberikan
dialaminya Nasir dan Munith (2011). pelayanan yang menyeluruh dan
5. KESIMPULAN DAN SARAN lengkap sehingga pasien kanker
servik mampu mengatasi
A. Kesimpulan masalahnya dengan baik.
4. Kepada Institusi Pendidikan
1. Mekanisme Koping pada pasien Perlu adanya upaya untuk
kanker servik di RSUD Prof. dr. membudayakan pembelajaran
Margono Soekarjo Purwokerto yang tentang mekanisme koping dan
sudah terdiagnosa kanker servik kualitas hidup baik secara teoritis
sebagian besar mempunyai dan praktik dengan optimal untuk
mekanisme koping positif. menambah pengetahuan dan
2. Kualitas Hidup pada pasien kanker keterampilan mahasiswa dalam
servik di RSUD Prof. dr. Margono mengahadapi masalah klien drumah
Soekarjo Purwokerto yang sudah sakit dengan berbagai penyakit
terdiagnosa kanker servik sebagian kanker servik khususnya. Agar
besar mempunyai kualitas hidup masyarakat dapat melakukan
sedang. pencegahan dan memahami tanda
3. Ada hubungan yang signifikan gejala kanker servik disarankan
antara mekanisme koping dengan mahasiswa untuk melakukan
kualitas hidup penderita kanker pendidikan kesehatan.
serviks di RSUD Prof. dr. Margono 5. Kepada Peneliti Selanjutnya
Soekarjo Purwokerto. Disarankan untuk peneliti
selanjutnya meneliti tentang faktor-
B. SARAN faktor yang menjadi penyebab
kanker servik. Selain itu disarankan
1. Kepada Profesi Keperawatan bagi peneliti selanjutnya yang ingin
Demi peningkatan pelayanan meneliti tentang pasien kanker servik
kesehatan kepada pasien perlu sebaiknya menggunakan metode
disusun Standar Operasional kualitatif agar dapat mendapatkan
Prosedur (SOP) yang baku baik dari informasi yang lengkap mengenai
prosedur pelayanan kebutuhan kondisi wanita penderita kanker
biologis sampai psikologis.Perawat servik agar mendapatkan hasil yang
dianjurkan untuk memberikan maksimal.
dukungan moril dan pengetahuan
tentang penyakit yang di derita 6. DAFTAR PUSTAKA
pasien kanker servik. Alliance for Cervical Cancer Prevention.
2. Kepada Pasien (2004). ACCP strategies for
Penderita kanker serviks sebaiknya supportingwomen with cervical
dapat menggunakan mekanisme cancer. Diperoleh dari
koping tepat agar dapat mencapai http://www.path.org/files/, pada 24
kualitas hidup yang tinggi. Pasien Januari 2009
disarankan untuk mematuhi anjuran
dokter dan rutin mengikuti terapi American Cancer Society. (2008). Cancer
fact and figure. Diperoleh dari

Hubungan Mekanisme Koping Dengan Kualitas Hidup Penderita Kanker Servik 17


Di RSUD Prof. dr. Margono Soekarjo Purwokerto
Dian Mardiana, Atun Raudotul Ma’rifah, Arni Nur Rahmawati
http://www.cancer.org/downloa Mangungkusumo, Tidak diterbitkan,
ds/STT/2008 , pada 7 November Tesis, Universitas Indonesia, Jakarta
2011
Healthline. (2006). Cervical cancer
Arjoso, S. (2008). 52 juta perempuan information on healthline. Diperoleh
Indonesia beresiko terkena kanker dari http://www.healthline.com/ pada
serviks. Diperoleh dari 3 Desember 2011
http://kesehatan.kompas.com/read/x
ml/2008/, diperoleh pada 9
November 2011 Komisi penanggulangan AIDS. (2008),
Wanita dengan hiv/aids harus sering
American Cancer Society. (2008). Cancer pap
fact and figure. Diperoleh dari smear. Diperoleh dari
http://www.cancer.org/downloads/S http://aidsindonesia.or.id/, pada 19
TT/2008 , pada 7 Oktober 2011 November 2011 Markowitz, L. E
(2007). Quadrivalent human
Andrian, Gordi, Y, (2011), Gambaran papillomavirus Vaccine. Journal of
Tingkat Pengetahuan Perawat Centre for Disease Control and
Tentang Penatalaksanaan Psikiatri Prevention. Diperoleh dari
Pada Pasien perilaku Kekerasan Di http://www.cdc.com/ pada 5
Ruang Sakura RSUD Banyumas, November 2011
Tidak diterbitkan, KTI, Stikes
Harapan Bangsa, Purwokerto KepMenKes RI. (2007). Keputusan Menteri
Kesehatan Indonesia Nomor
Cutt, F.T. (2007). Human papilloma virus 812/Menkes/SK/VII/2007 tanggal 19
and HPV vaccine : a review. Bulletin juli 2007 tentang Kebijakan
of Perawatan Paliatif Menteri
World Health Organization. Kesehatan Republik Indonesia.
September, 2011. Diperoleh Spiritia.cr. 18/Dok/Sk Menkes
http://www.proquest. com / pqdauto 812707. Diakses tanggal 10
pada 4 Nevember 2011 Desember 2011

Baradero dkk, (2008), Klien Kanker Seri KepMenKes RI. (2010). Keputusan Menteri
Asuhan Keperawatan, Jakarta, EGC Kesehatan Indonesia Nomor
796/Menkes/SK/VII/2010 tentang
BC. Cancer Agency. (2007). Loss and grief. Pedoman Teknis dan Pengendalian
Diperoleh dari http://www.bccancer. Kanker Payudara dan Kanker
bc.ca/ pada 15 november 2011 Serviks.
Htp/www.hukor.depkes.go.id/Up-
Baze, C., Monk, J.B., & Herzog, T.J. prod.Kepmenkes/KMK%20 No.%
(2008). The impact of cervical cancer on 2076% 20% tentang 20% kanker
quality of life : A personal 20% Rahim Pdf. Diakses tanggal 8
account. Gynecologic Oncology, Desember 2011
109(2)S12-S14
Kurniyati, Ari, P,A, (2011), Hubungan
Dinesh, K., & Joel, T. (2007). Health Pelaksanaan Komunikasi Terapeutik
Related Quality of life. Washington. Perawat Dengan Tingkat Kecemasan
The Jurnal of Manage Care Pasien Pre Operasi Fraktur Di RS
Wijayakusuma Purwokerto, Tidak
Dahlia, Dwi, (2009), Pengalaman Spiritual diterbitkan, Skripsi, Stikes Harapan
Perempuan Dengan Kanker Servik Bangsa, Purwokerto
Di RSUPN dr. Cipto

18 Jurnal Keperawatan Maternitas . Volume 1, No. 1, Mei 2013; 9-20


Lestari, Ina, (2011), Karakteristik Wanita terbitkan,Skripsi, Stikes Harapan
Dengan kanker Serviks Di RSUD Bangsa, Purwokerto
Prof. dr. Margono Soekarjo
Purwokerto, Tidak diterbitkan, KTI, Sari, L. (2010). Kanker Serviks Ancam
Stikes Harapan Bangsa, Purwokerto Kualitas Hidup Perempuan.
Htp:/www. Jurnal media. Com/edisi-
Nasir dan Munith, (2011), Dasar- dasar tahun 2010/edisi-no-03-vol-
Keperawatan Jiwa: Pengantar Teori XXXXVI-2010. Diakses tanggal 8
Abdul Nasir dan Abdul Munith, desember 2011
Jakarta, Salemba Medika
Saryono dan Dwi, (2010), Metodologi
Notoatmodjo, S, (2010), Metodologi Penelitian Kualitatif dalam Bidang
Penelitian Kesehatan, Jakarta, Kesehatan, Yogyakarta, Nuha
Rineka cipta Medika

Nurfita, Eva, (2007), Mekanisme Koping Soebachman, agustina, (2011), Awas, 7


Pasangan Infertilitas Di kecamatan Kanker Paling Mematikan,
Singkil Kabupaten Aceh Singkil, Yogyakarta, Syura Media Utama
Universitas Sumatra Utara, Medan
Suwitodiharjo, S (2008). Hanya 15 persen
Nursalam, (2003), Konsep Dan Penerapan penderita kanker di Indonesia
Metodologi Penelitian Ilmu diperoleh dari
Keperawatan, Salemba Medika, http://www.antara.co.id/arc/2008,
Jakarta pada tanggal l 7 November 2011

Path & EngendenHealth. (2003). Palliative Suwiyoga, K. (2007). Beberapa masalah


care for women with cervical cancer pap smear sebagai alat diganosis
A fild manual. Diperoleh dari dini karakter serviks di Indonesia
http://www.screening.iarc.fr/ pada diperoleh dari http
13 Oktober 2011 ://ejournal.unud.ac.id pada 9 Januari
2012
Priyanto, Heru, S, (2011), Yes, I Know
Everything about Kanker Servik, Swasono, M.H. (2008). Kanker serviks
Solo, Tiga Serangkai penyebab kematian nomor satu di
Indonesia. Diperoleh dari
Rasmun, (2004), Koping Dan Adaptasi, http://www.kesehatan.kompas.com,
Sagung Deto, Jakarta pada 17 November 2011

Riyanto, Agus, (2011), Aplikasi Metodologi Tanjung, Y, (2011), Berdamai dengan


Penelitian kesehatan, Yogyakarta, Kanker: KIAT HIDUP SEHAT
Nuha Medika SURVIVOR KANKER, Bandung,
Mizan Pustaka
Romauli dan Vida, (2009), Kesehatan
Reproduksi Buat Mahasiswa Ulrich, S. (2008). Cancer and grief.
Kebidanan, Yogyakarta, Nuha Diperoleh dari
Medika http://www.amazines.com/ , pada 16
November 2011
Saeful, M., (2010), Hubungan Pelaksanaan
Komunikasi Terapeutik Perawat Villafuerte, B.E.P., Gomez, L.L.T.,
Pada Fase Kerja Dengan Tingkat Betahncourt, A.M., & Cervantes, M.L.
Kecemasan Pada Pasien Laparotomi (2007). Cervical cancer : a qualitative study
Di RSUD Purbalingga, Tidak di

Hubungan Mekanisme Koping Dengan Kualitas Hidup Penderita Kanker Servik 19


Di RSUD Prof. dr. Margono Soekarjo Purwokerto
Dian Mardiana, Atun Raudotul Ma’rifah, Arni Nur Rahmawati
on subjectivity, family, gender and health
care. Reproductive Health. 4(2) 142-148

Wood, M., & Kerr, J.C.R. (2005). Basic


steps in nursing research : From
question to proposal. Diperoleh dari
http://books.google.com pada 27
September 2011

World Health Organization. (2012). WHO:


Quality Of Life- Bref (WHOQOL-
BREF). Diperolah dari
http://www.who.int/substance_abuse
/research_tools/whoqolbref/en/, pada
3Januari 2012
_____________________, (2008). WHO
Global infobase : The impact of
cancer to your country. Diperolah
dari
http://www.who.int/infobase/report,
pada 17 Oktober 2011

_____________________, (2006).
Overview of cervical cancer
treatment and palliative care.
Diperoleh dari
http://www.who.int/cancer/palliative
pada 5 September 2011

Wijaya, D, (2010), Pembunuh Ganas Itu


Bernama KANKER SERVIKS,
Yogyakarta, Sinar Kejora

Yayasan Kanker Indonesia. (2009). 20-25%


perempuan meninggal akibat kanker
serviks. Diperoleh dari
http://www.depkominfo.gov/ pada
17 September 2011

20 Jurnal Keperawatan Maternitas . Volume 1, No. 1, Mei 2013; 9-20

Anda mungkin juga menyukai