Anda di halaman 1dari 12

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Rumah Sakit Umum Dewi Sartika memiliki komitmen dalam pelayanan
kesehatan yang salah satu misinya adalah untuk selalu melakukan pendidikan
dan pelatihan kepada para karyawan agar mampu memberikan pelayanan yang
profesional. Guna mencapai misi tersebut, urusan diklat senantiasa melakukan
upaya di bidang pendidikan dan pelatihan untuk meningkatkan kompetensi
karyawan agar karyawan memiliki pengetahuan dan kemampuan yang sesuai
dengan kebutuhan pelanggan.
Peningkatan kompetensi karyawan dilakukan mulai dari peningkatan
kompetensi dasar, teknis, maupun manajerial dan leadership. Peningkatan
kompetensi ini dilakukan mulai dari karyawan baru sampai dengan jajaran
direksi secara berjenjang dan menyeluruh. Dalam proses pelaksanaan kegiatan
pendidikan dan pelatihan diperlukan pedoman untuk memberikan arah
bagaimana pelaksanaan kegiatan diklat. Selain untuk memberikan arah
pelaksanaan kegiatan, buku pedoman harus dimiliki oleh setiap rumah sakit
untuk memenuhi kebutuhan Akreditasi Rumah Sakit.

B. Pengertian
Pendidikan dan pelatihan menurut Flippo yang dikutip oleh Hasibuan
(2006 : 69), pendidikan adalah berhubungan dengan peningkatan pengetahuan
dan pemahaman atas lingkungan kita secara menyeluruh” sedangkan pelatihan
merupakan suatu usaha peningkatan pengetahuan dan keahlian seorang
pegawai untuk mengerjakan suatu pekerjaan tertentu.
Pendidikan dan pelatihan memiliki pengertian yang sama dengan

pengembangan yang merupakan proses peningkatan kerja. Pelatihan dapat

membantu pegawai untuk melakukan pekerjaan yang salah dilakukannya

sebagai pengalaman melalui bimbingan, juga dapat memberikan keuntungan

bagi organisasi dalam bentuk praktek bagi atasan maupun bawahan.

-1-
Dengan adanya diklat yang memiliki standar yang ditentukan dengan

teknik serta metode yang tepat, maka tujuan diklat dapat dicapai. Adapun

sasaran pendidikan dan pelatihan, adalah:

a. Pekerjaan dapat diselesaikan lebih cepat dan tepat.

b. Adanya peningkatan sikap dan semangat sebagai pengabdian dimana

berorientasi kepadakepentingan masyarakat, bangsa dan Negara.

c. Pengawasan dapat dikurangi karena pegawai semakin terampil dalam

melaksanakantugasnya.

d. Kerja sama antara para pegawai lebih meningkat karena pendidikan dan

pelatihanmemberikan pelatihan dalam bekerja pada tim.

e. Delegasi wewenang dapat lebih mudah diberikan karena pegawai telah

diberikan pembekalan pegawai yang dibutuhkan.

Pendidikan dan pelatihan dalam penyelenggaraannya bertujuan agar

terjamin adanya keserasian pembinaan pegawai negeri sipil serta pengaturan

penyelenggaraan pelatihan jabatan yang meliputi kegiatan perencanaan,

termasuk perencanaan dalam anggaran, penentuan standar, pemberian

akreditasi, penilaian dan pengawasan.

Berdasarkan defenisi-defenisi di atas, dapat disimpulkan, pendidikan dan

pelatihan merupakan upaya dalam memberikan tambahan dalam keterampilan

dan pengetahuan kepada pegawai dengan teknik dan metode sesuai dengan

visi misi suatu organisasi, sehingga dalam penyelesaian tugas yang diberikan

dapat diselesaikan dengan efektif dan efisien serta mendekati standar yang

telah ditetapkan di dalam organisasi.

C. Tujuan
Panduan ini disusun dengan maksud untuk memberikan petunjuk dan
penjelasan tentang perencanaan, persiapan, pelaksanaan dan pengendalian
penyesuaian kurikulum pendidikan sehingga dapat dicapai secara optimal.
Tujuan dari Panduan ini agar dijadikan sebagai landasan agar diperoleh
persepsi yang sama dalam melaksanakan diklat.

-2-
BAB II
RUANG LINGKUP

Pendidikan dan Pelatihan yang diberikan sesuai dengan strata di RSU Dewi
Sartika . Pendidikan dan pelatihan meliputi :
1. Diklat Orientasi untuk karyawan baru RSU Dewi Sartika .
2. Diklat Pengembangan untuk karyawan lama (tetap) meliputi fungsional
maupun struktural yang diselenggarakan RSU Dewi Sartika
3. Diklat penyegaran untuk karyawan lama RSU Dewi Sartika
4. Pendidikan formal bekerjasama dengan institusi pendidikan untuk karyawan.
Landasan Hukum
1. UU RI no 13 tahun 2013 tentang Tenaga Kerja.
2. UU Praktek Kedokteran 44 tahun 2009
3. Permenkes 1045/Menkes/Per/XI/2006 tentang Pedoman Organisasi Rumah
Sakit di Lingkungan Departemen Kesehatan
4. Peraturan Pemerintah RI No. 32 tahun 1996 tentang tenaga kesehatan
5. Permenkes No.161/MENKES/PER/2012 tentang registrasi tenaga
kesehatan.
6. Petunjuk Pelaksanaan Indikator Mutu Pelayanan Rumah Sakit, WHO-
Depkes, 2001
7. Indikator Kinerja Rumah Sakit, Depkes, 2005
8. Standar Pelayanan Rumah Sakit, Depkes, 1999
9. Standar Pelayanan Minimal Rumah sakit th 2008

-3-
STRUKTUR ORGANISASI

Struktur Organisasi Bagian Pendidikan dan Pelatihan Struktur bagian diklat


di RSU Dewi Sartika berada di bawah Direktur sebagai berikut :

Direktur

Tim Diklat

Seksi Seksi Seksi


Kesekertariatan Kerjasama Pembinaan

Salah satu uraian tugas dari bagian diklat di RSU Dewi Sartika adalah sebagai
berikut :
1. Kemapuan mempersiapkan proses penyelenggaraan diklat, mulai dari
mempersipakan ruangan sampai berlangsungnya pelaksanaan diklat
2. Mampu melaksanakan kegiatan diklat, proses mulai dari perencanaan sampai
terselenggaranya kegiatan diklat.
3. Mampu menyelenggarakan kegiatan On The Job Training (OJT).
4. Mampu melakukan perhitungan biaya, bagi karyawan yang mengikuti
pendidikan informal
5. Mampu membuat database diklat
6. Mampu melakukan inventarisasi aset diklat

-4-
BAB III
KEBIJAKAN

PANDUAN PELAKSANAAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KARYAWAN


DI RSU DEWI SARTIKA

DIREKTUR RUMAH SAKIT UMUM DEWI SARTIKA


Menimbang : a. Bahwa untuk menciptakan Sumber Daya Manusia RSU
Dewi Sartika yang memiliki kompetensi, diperlukan
peningkatan mutu, profesionalitas, sikap pengabdian serta
pengembangan wawasan melalui pendidikan dan pelatihan,
yang merupakan bagian tak terpisahkan dan upaya
pembinaan karyawan secara menyeluruh.
b. Bahwa untuk melaksanakan pendidikan dan pelatihan
karyawan perlu adanya suatu panduan yang ditetapkan
dengan keputusan Direktur RSU Dewi Sartika .
Mengingat : 1. Undang-Undang No. 8 Tahun 1974 Tentang Pokok – Pokok
Kepegawaian.
2. Undang-Undang No. 29 Tahun 2004 Tentang Praktik
Kedokteran (Lembaran Negara Tahun 2004 No 116,
Tambahan Lembaran Negara No 4431).
3. Peraturan Pemerintah No. 32 Tahun 1996 Tentang Tenaga
Kesehatan (Lembaran Negara Tahun 1996 No. 49,
Tambahan Lembaran Negara 3637).
4. Undang-Undang No. 44 Tahun 2009 Tentang Rumah Sakit.
5. KEPMENKES RI Nomor : 81/MENKES/SK/I/2004 Tentang
Pedoman Penyusunan Perencanaan SDM Kesehatan
6. Keputusan MENKES No. 1277/MENKES/SK/XI/2001
Tentang Organisasi dan Tata Kerja Departemen
Kesehatan.
7. Keputusan Ketua Yayasan Widya Ananda Nugraha Kendari
No.010/KEP/Y-WAN/V/2014 Tahun 2014 tentang
Penetapan Direktur Rumah Sakit Umum Dewi Sartika.

-5-
MEMUTUSKAN
Menetapkan : KEPUTUSAN DIREKTUR RUMAH SAKIT UMUM DEWI
SARTIKA TENTANG PANDUAN PENDIDIKAN DAN
PELATIHAN KARYAWAN DI RSU DEWI SARTIKA .
KESATU : Panduan Pelaksanaan Pendidikan dan Pelatihan Karyawan
dimaksud sebagai mana terlampir dalam lampiran keputusan ini.
KEDUA : Keputusan ini mulai berlaku sejak tanggal ditetapkan dan akan
ditinjau kembali apabila ada kekeliruan dalam penetapannya.

Ditetapkan di : Kendari
Pada tanggal : 05 Maret 2017
Direktur RSU Dewi Sartika

dr. H. Muh. Rinvil Amiruddin, M.Kes

-6-
BAB IV
TATA LAKSANA DIKLAT

A. Standar Fasilitas
Standar fasilitas untuk ruang diklat RSU Dewi Sartika :
1. Kursi Peserta : 25 Buah
2. Kursi Pengajar : 1 Buah
3. Meja Pengajar : 1 Buah
4. Computer : 1 Buah
5. LCD : 1 Buah
6. Pointer : 1 Buah
7. Layar / Screen : 1 Buah
8. Microphone : 2 Buah
9. Sound system : 1 Buah
10. Papan Tulis : 1 Buah

B. Standar Tenaga
Standar tenaga pengajar sesuai dengan bidang organisasi di RSU Dewi Sartika
yaitu :
1. Ketua SMF Anestesi dan Terapi Intensif dengan materi : Bantuan Hidup
Dasar, Manajemen Nyeri, Code Blue
2. IPCO / IPCN dengan materi : PPI Dasar
3. Tim PMKP : Komunikasi efektif, Keselamatan pasien
4. Pokja HPK : Hak dan Kewajiban Pasien

C. Tata Laksana Diklat (Siklus Diklat)


Tata laksana kegiatan diklat mengikuti siklus diklat yang terdiri dari beberapa
kegiatan sebagai berikut :
1. Training Need Assesment (TNA)
TNA merupakan analisis kebutuhan diklat yang bertujuan menemukan suatu
kesenjangan dalam bentuk pengetahuan, keterampilan, sikap dan prilaku
karyawan pada suatu unit organisasi kerja yang dapat ditingkatkan melalui
diklat.
Dalam melakukan TNA ada beberapa hal yang harus diperhatikan :
a. Dasar, Tujuan dan alasan program diklat.
b. Standar kompetensi sesuai bidang masing-masing

-7-
c. Kebutuhan organisasi
d. Masukan dari hasil evaluasi dan supervisi
e. Masalah masalah yang timbul karena kurangnya kompetensi

2. Desain Training Program (DTP)


DTP adalah proses merumuskan dan menentukan tujuan pembelajaran,
strategi, teknik, dan media yang akan digunakan agar tujuan diklat tercapai.
Dalam perencanaan diklat, DTP tertuang dalam kurikulum dan silabus. DTP
bertujuan memberikan gambaran pada pelaksanaan diklat.

3. Training Implementation
Adalah tahapan pelaksanaan diklat. Hal hal yang harus diperhatikan :
a. Administrasi diklat (daftar hadir, instruktur dan peserta)
b. Pembukaan dan penutupan diklat
c. Materi pelajaran
d. Operasionalisasi fasilitas multi media.
e. Alat peraga

4. Training Evaluation
Adalah tahapan evaluasi dari hasil pelaksanaan diklat yang terdiri dari :
a. Evaluasi proses
b. Evaluasi peserta (nilai)
c. Evaluasi pengajar

5. Tindak lanjut evaluasi pasca diklat


Adalah tahapan melakukan tindaklanjut dari resume evaluasi pasca diklat.
Tindak lanjut dapat dilakukan dalam kegiatan supervisi dan pembinaan

-8-
TNA
(Training Need Assessment)
- Dasar, tujuan dan alasan
program diklat
- Standar Kompetensi
- Kebutuhan Manager
- Hasil Siupervisi

TINDAK LANJUT
- Evaluasi Pasca Diklat
- Supervisi DTP
- Kurikulum,
silabus,
identifikasi dan
koordinasi
pengajar Tim
TRAINING IMPLEMENTATION
- Administrasi diklat (daftar hadir - Jadwal Diklat
Instruktur & Peserta) - Seleksi Peserta
TRAINING
- Kontak pengajar - Penyelenggara
EVALUATION
- Pembukaan & Penutupan diklat (sarana
- Evaluasi Proses
materi prasarana,
Quesioner
- Operasional fasilitas multimedia,
- Evaluasi Peserta
(multimedia) konsumsi)
Nilai
- Makalah
- Observer MOT
- Alat Peraga

-9-
D. Strata Diklat
Pendidikan dan latihan di Rumah Sakit dilaksanakan secara berjenjang dan
bertingkat, dimana penyelenggaraan berjenjang setiap level / tingkat memiliki 2
atau 3 diklat disesuaikan kebutuhan dan harus diikuti oleh karyawan untuk naik
ke tingkat berikutnya. Diklat ini terdiri dari atas :

1. Diklat Orientasi
Diklat ini ditujukan bagi karyawan baru masa kerja 0-3 bulan yang berupa
pemahaman mengenai orientasi kerja, visi misi Rumah Sakit.

2. Diklat Dasar
Diklat ini ditujukan bagi karyawan dengan masa kerja lebih dari 3 bulan .
Materi diklat yang diberikan berisi tentang tugas-tugas teknis serta
kompetensi yang diharapkan maupun di terima dan dilaksanakan di
lapangan.

3. Diklat Penyegaran
Diklat ini ditujukan bagi seluruh karyawan dalam bentuk penyegaran,
contohnya diklat cuci tangan, bhd, orientasi karyawan, disaster plan dan
mutu. Dengan adanya diklat penyegaran diharapkan karyawan dapat terus
mengingat dan mengaplikasikan dalam pekerjaannya.

E. Batasan Operasional
1. Kelompok Karyawan
a. Karyawan baru adalah karyawan rumah sakit yang sedang dalam masa
magang hingga kontrak.
b. Karyawan lama adalah karyawan yang sudah masuk sebagai karyawan
tetap baik fungsional maupun struktural.
c. Karyawan yang mendapat rotasi / promosi adalah karyawan tetap yang
dirotasi/ promosi karena kebutuhan organisasi, berhak mendapatkan
pelatihan kompetensi teknis sesuai bagian / tempat baru melalui OJT.

2. Strata Diklat
a. Diklat Orientasi adalah diklat yang bertujuan agar peserta mengenal dan
mengetahui RS dan bagian – bagianya.
b. Diklat Dasar adalah diklat yang bertujuan agar peserta mengenal materi
dasar teknis untuk pelaksanaan tugas di lapangan.
c. Diklat Kompetensi Dasar adalah diklat yang beroientasi pada tools

-10-
kompetensi dasar yang ada di Bagian Diklat
d. Diklat Pengembangan Umum adalah diklat yang berorientasi pada tools
kompetensi teknis sesuai bidang tugas karyawan.
e. Diklat Kompetensi Managerial Leadership adalah diklat yang berorientasi
pada tools kompetensi managerial leadership sesuai jenjang struktural
yang ada.
f. On the Job Training adalah diklat lapangan yang berorientasi pada tools
kompetensi teknis sesuai bidang tugas karyawan.
g. Diklat penyegaran adalah diklat kompetensi teknis yang mengacu pada
materi diklat pengembangan dan bersifat review terhadap materi diklat
pengembangan.
h. Perawatan Dasar I adalah diklat yang bertujuan agar peserta mengenal
dan mengetahui lahan kerja di bidang keperawatan.
i. Perawatan Dasar II adalah diklat yang bertujuan agar peserta
mengetahui dasar perawatan dan mampu melakukan perawatan dasar.
F. Pelaporan
Pelaporan dibuat setelah pelaksanaan diklat dalam bentuk laporan :
1. Laporan Triwulan
2. Laporan Tahunan

G. Evaluasi Pelaksanaan Diklat


Evaluasi dibagi dalam 3 tahap:
1. Evaluasi dengan menggunakan kuesioner diklat
2. Rekapan penilaian pretest dan post test
3. Evaluasi pasca diklat untuk melihat perubahan perilaku peserta diklat
setelah 3 bulan di lapangan.
Evaluasi laporan pelaksanaan Program Diklat dibahas dalam rapat yang
dipimpin oleh direktur setiap bulan dalam triwulan yaitu mengenai evaluasi
pelaksanaan kegiatan, hambatan serta analisa dan saran perbaikan untuk
mencapai sasaran. Setiap akhir tahun Direktur bersama Bidang / Bagian terkait
akan mengevaluasi apakah program diklat masih harus dilakukan pemantauan,
peningkatan mutu atau dijadikan kegiatan rutin, sehingga mutu kegiatan diklat di
RSU Dewi Sartika dapat terus berkembang sesuai dengan pengembangan
pelayanan di Rumah Sakit.

-11-
BAB V
DOKUMENTASI

Pendokumentasi kegitan dalam bentuk pelaporan, sertifikat dan lembar hasil


evaluasi pelaksanaan kegiatan.
Demikian Pedoman Pendidikan dan Pelatihan RSU Dewi Sartika tahun 2017
untuk dapat dipergunakan. Apabila ada perubahan maka akan diadakan revisi
sebagai sarana untuk melakukan perbaikan dalam pengembangan SDM di RSU
Dewi Sartika .

Direktur RSU Dewi Sartika,

dr. H. Muh. Rinvil Amiruddin, M.Kes

-12-

Anda mungkin juga menyukai