Pengantar Ilmu Politik PDF
Pengantar Ilmu Politik PDF
Sebagai ilmu, politik mempunyai lingkup yang meliputi berbagai aspek. Berikut
pendapat para ahli tentang ruang lingkup dan pengertian ilmu politik:
- Gambte:
politik merupakan kumpulan dari satu wilayah kehidupan sosial seperti jender, ras,
dan kelas sosial, sehingga politik diartikan sebagai aspek dari keseluruhan
kehidupan sosial, dan tidak hanya terpusat pada lembaga-lembaga pemerintah.
- Lefwich
Politik tidak terlepas dari kehidupan dan aktivitas publik. Politik menyangkut
keseluruhan aktivitas dan kerjasama dan konflik di dalam atau antar masyarakat.
- Deliar Noer
Politik adalah segala aktivitas atau sikap yang berhubungan dengan kekuasaan dan
yang dimaksud untuk mempengaruhi dengan jalan mengubah atau
mempertahankan suatu bentuk susunan masyarakat.
- Di AS tahun 1858 diangkat Francis Lieber sebagai guru besar Sejarah dan Ilmu
politik di columbia College.
- Masih di AS tahun 1904 lahir American Political Science Assosiation (APSA)
- Unesco lembaga dibasah PBB tahun 1948 melahirkan buku Contemporary
Political Science
Dalam Buku Contemporary Political Science ini terdapat 4 bidang ilmu politik, yaitu:
1. Teori Politik
2. Lembaga Politik (Undang-Undang, pemerintah)
3. Partai
4. Hubungan Internasional (politik internasional, organisasi, hukum)
Pada zaman Yunani Kuno para pemikir yang terkenal antara lain:
Perkembangan sebagai ilmu pada akhir abad 19 mulai berkembang sebagai cabang
ilmu social memiliki : rangka, dasar, fokus, dan ruang lingkup mengembangkan
hukum-hukum ilmiah, obyektif, sistematis, dan empiris, Muncul pendekatan-
pendekatan yg berkembang. David E Apter Menyatakan beberapa pendekatan yang
berkembang:
- Roger F Soltau:
Ilmu Politik mempelajari negara, tujuan-tujuan negara dan lembaga-lembaga
negara yang akan melaksanakan tujuan-tujuan tersebut, hubungan antar negara
dengan warga negara dengan negara lain.
- Joyce Mitchell ;
Ilmu Politik mempelajari pengambilan keputusan kolektef dan atau pembuatan
kebijakan umum untuk masyarakat.
- Hoggerwerf :
Ilmu Politik menelaah tentang kebijakan pemerintah, proses terbentuknya maupun
akibat-akibatnya.
- Harolod Laswell:
Ilmu Politik memepelajari masalah siapa mendapat apa, kapan dan Bagaimana
1. Teori-teori Politik
Teori Politik berdasarkan moral dan menetukan norma-norma politik
(mengandung nilai). Teori politik adalah generalisasi dari phenomena-
phenomena politik. Teori politik ini terdiri dari :
- Tujuan politik
- Cara mencapai tujuan politik tersebut
- Kemungkinan dan kebutuhan untuk cara tersebut
- Kewajiban dalam mencapai kebutuhan tersebut
3. Kekayaan
4. Kesehatan
5. Keterampilan
6. Kasih sayang
7. Kejujuran/keadilan
8. Keseganan
2. Filsafat Politik.
Mencari kebenaran berdasarkan rasional tentang apa, bagaimana sifat dan
hekekat kehidupan manusia. Contoh: etika politik, keadilan, dsb.
5. Partai Politik ,
golongan dan pendapat umum
6. Hubungan International
Politik International, orang, administrasi, dan hak international
Prinsip-prinsip ilmiah dalam ilmu alam adalah berarti prinsip “resonable conduct”
yaitu ‘the manner in which a typical contemporary scientist deal with his problems of
research”, atau prinsip-prinsip yang sudah diterima secara umum dalam ilmu ilmu
alam, seperti ketika ilmuwan ilmu alam dihadapkan pada gejala yang harus
dijelaskannya
G. Kewenangan
H. Legitimasi
Adalah Pengakuan dan penerimaan masyarakat kepada pemimpin untuk memerintah,
membuat dan melaksanakan keputusan politik. Persamaan antara kekuasaan,
kewenangan dan legitimasi karena ketiganya berkaitan dengan hubungan antara
pemimpin dan yang dipimpin atau masyarakat. Perbedaannya kekuasaan adalah
penggunaan sumber-sumber kekuasaan untuk mempengaruhi pembuat dan pelaksana
kebijakan politik, sedangkan kewenangan adalah hak moral untuk membuat dan
melaksanakan keputusan politik (bersifat top down), adapun legitimasi adalah
pengakuan dan penerimaan kepada pemimpin (bersifat bottom up). Objek legitimasi
adalah:
1. Masyarakat politik - krisis identitas
2. Hukum - krisis konstitusi
3. lembaga politik - krisis kelembagaan
4. pemimpin politik - krisis kepemimpinan
5. kebijakan - krisis kebijakan
krisis ini terjadi secara berurutan ketika sudah mencapai krisis kebijakan maka
sebenarnya sudah terlewati krisis identitas, krisis konstitusi, krisis kelembagaan dan
krisis kepemimpinan. Maka bila semuanya sudah mengalami krisis disebutlah krisis
legitimasi. Kadar legitimasi:
a. pra legitimasi, ada dalam pemerintahan yang baru terbentuk yang meyakini
memiliki kewenangan tapi sebagian kelompok masyarakat belum mengakuinya
b. berlegitimasi, yaitu ketika pemerintah bisa meyakinkan masyarakat dan
masyarakat menerima dan mengakuinya.
c. Tak berlegitimasi, ketika pemimpin atau pemerintah gagal mendapat
pengakuan dari masyarakat tapi pemimpin tersebut menolak untuk
mengundurkan diri, akhirnya muncul tak berlegitimasi. Untuk mempertahankan
kewenangannya biasanya digunakan cara-cara kekerasan.
d. Pasca legitimasi, yaitu ketika dasar legitimasi sudah berubah.
Adapun Cara mendapat legitimasi
1. Simbolis, yaitu memanipulasi kecenderungan moral, emosional, tradisi,
kepercayaan dilakukan secara ritualistik seperti upacara kenegaraan, parade
tentara atau pemberian penghargaan.
2. materiil/instumental yaitu menjanjikan dan memberikan kebutuhan dasar
masyarakat (basic needs) seperti sembako, pendidikan, kesehatan dll.
3. pemilu untuk memilih orang atau referendum untuk menentukan kebijakan
umum.
Tipe legitimasi
1. Tradisional – tradisi yang dipelihara dan dilembagakan contoh kerajaan
2. ideologi – penafsir dan pelaksana ideologi, untuk mendapat dan
mempertahankan legitimasi bagi kewenangannya juga menyingkirkan pihak
yang membangkan terhadap kewenangannya.
3. kualitas pribadi – kharisma, penampilan pribadi, atau prestasi
4. prosedural – peraturan perundang-undangan
5. instrumental – menjanjikan dan menjamin kesejahteraan materiil.
Pemimpin yang mendapatkan legitimasi berdasarkan prinsip tradisional, ideologi dan
kualitas pribadi menggunakan metode simbolis. Sedangkan pemimpin hasil dari
7
Jadi kekuasaan bukan hanya paksaan atau kekerasan atau manipulasi tetapi bisa juga
konsensus dan kerelaan Kekuasaan harus dilihat dari dimensi yang saling
melengkapinya, yaitu :
a. Potensial – aktual artinya sumber kekuasaan bila belum digunakan maka masih
bersifat potensial bila sudah digunakan berarti sudah aktual.
b. Positif – negatif maksudnya kekuasaan apakah untuk mencapai tujuan tertentu
(positif) atau untuk mencegah pihak lain (negatif)
8
J. Pandangan Politik
1. Klasik
Politik dalam pandangan klasik dikemukakan oleh Arsitoteles, adalah usaha warga
negara dalam mencapai kebaikan bersama atau kepentingan umum Kebaikan bersama
ini bisa berupa. Nilai ideal yang bersifat abstrak seperti keadilan, kebajikan,
kesejahteraan, dll. Keinginan orang banyak atau keinginan golongan mayoritas.
Pandangan politik klasik ini terlalu bersifat filosofis sehingga tidak membumi, tidak
melihat realitas.
2. Kelembagaan
Pandangan politik kelembagaan menurut Weber berarti politik berkaitan dengan
penyelenggaraan negara. Negara adalah komuntas manusia yang sukses memonopoli
penggunaan paksaan fisik yang sah dalam wilayah tertentu.
3. Kekuasaan
Pandangan ini dikemukakan oleh Robson, menurutnya politik adalah usaha untuk
mencari dan mempertahankan kekuasaan dalam masyarakat. Kekuasaan adalah
9