Anda di halaman 1dari 17

CRITICAL BOOK REVIEW PEMBELAJARAN KREATIF

Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Pembelajaran Kreatif

Dosen Pengampu Mata Kuliah : Septian Prawijaya S.Pd., M.Pd

NAMA : FRISKA AMELIA L.TOBING

NIM : 4193331005

KELAS : DIK 19 C KIMIA

PROGRAM STUDI S1 PENDIDIKAN KIMIA

FAKULTAS ILMU MATEMATIKA DAN PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN 2019


EXCECUTIVE SUMMARY

Buku ini berisi tentang gurunya manusia. Guru di sekolahnya manusia: memiliki 3
kewajiban (membuat perencanaan, mengajar, dan melakukan evaluasi pembelajaran) dan 1 hak
(belajar). Gurunya manusia: punya keikhlasan dalam mengajar dan belajar, Kerja sama antara
wali murid, guru, dan sekolah

Paradigma wali murid di Finlandia mengenai guru dan sekolah: guru adalah pahlawan, guru
adalah orang tua kedua bagi anak, mengajar adalah pekerjaan yang rumit, mementingkan proses
bukan hasil, memberi kritik santun dan bekerja sama, serta menganggap kognitif bukan yang
utama.

Sifat dasar manusia untuk memerintah dirinya sendiri: mau tidaknya siswa mengikuti
perintah tergantung kualitas instruksi guru, jika intruksi tersebut menyenangkan anak tentu akan
memerintahkan dirinya untuk mengikuti instruksi guru. Manusia bereaksi terhadap instruksi
yang berasal dari lingkungannya jika dibekali stimulus khusus: misalnya pemberian reward bagi
anak yang mampu mengikuti instruksi.
i

KATA PENGANTAR

Pertama-tama saya mengucapkan puji syukur kehadirat Tuhan yang Maha Esa, sebab telah
memberikan rahmat dan karuniaNya serta kesehatan kepada saya, sehingga mampu
menyelesaikan tugas “CRITICAL BOOK RIVIEW” . Tugas ini dibuat untuk memenuhi salah
satu mata kuliah saya yaitu “PEMBELAJARAN KREATIF ”.

Tugas critical book review ini disusun dengan harapan dapat menambah pengetahuan dan
wawasan kita semua khususnya dalam hal Pembelajaran Kreatif. Saya menyadari bahwa tugas
critical book review ini masih jauh dari kesempurnaan, apabila dalam tugas ini terdapat banyak
kekurangan dan kesalahan, saya mohon maaf karna sesungguhnya pengetahuan dan pemahaman
saya masih terbatas, karna keterbatasan ilmu dan pemahaman saya yang belum seberapa.

Karena itu saya sangat menantikan saran dan kritik dari pembaca yang sifatnya membangun
guna menyempurnakan tugas ini. Saya berharap semoga tugas critical book review ini dapat
bermanfaat bagi pembaca dan bagi saya khususnya. Atas perhatian nya saya mengucapkan
terima kasih .

Medan, 24SEPTEMBER 2019

Penulis

FRISKA A.L TOBING


ii

DAFTAR ISI

Excecutive Summary .......................................................................................................................i

Kata Pengantar.................................................................................................................................ii

Daftar Isi.........................................................................................................................................iii

BAB I PENDAHULUAN…………………………………………………………........................1

1.1 Rasionalisasi Pentingnya CBR………………………………………………………..............1

1.2 Tujuan Penulisan CBR…………………………………………………………………...…...1

1.3 Manfaat CBR…………………………………………………………………………...……..1

1.4 Identitas buku……………………………………………………………………………….....1

BAB II RINGKASAN ISI BUKU…………………………………………………………….......3

2.1 Ringkasan Buku ……………………………………………………………..…............…......3

BAB III PEMBAHASAN……………………………………………………………….……….10

3.1 Pembahasan Isi buku…………………………………………………………..…..................10

3.2 Kelebihan dan kelemahan isi buku ………………………….................................................10

BAB IV PENUTUP…………………………………………………………………..…….…....11

Kesimpulan………………………………………………………....………………..….………11

Saran ………………………………………………….................…………………...….............11

DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………………...…....................12

LAMPIRAN………………………………………….................……………….…...…............13
iii

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Rasionalisasi Pentingnya CBR

Melakukan Critical Book Review pada suatu buku dengan membandingkan nya dengan
buku lain sangat penting untuk dilakukan, dari kegiatan ini lah kita dapat mengetahui kelebihan
dan kekurangan suatu buku. Dari mengkritik inilah kita jadi mendapatkan informasi yang
kompeten dengan cara menggabungkan informasi dari buku yang lain.

1.2 Tujuan Penulisan CBR

1. Mengulas isi sebuah buku.

2. Mengetahui informasi sebuah buku.

3. Membandingkan isi buku utama

4. Melatih individu agar berpikir kritis dalam mencari informasi yang ada disetiap buku

1.3 Manfaat CBR

1. Untuk memenuhi tugas mata kuliah Pembelajaran Kreatif

2. Untuk menambah pengetahuan tentang Pembelajaran Kreatif

3. Untuk mengetahui banyak hal tentang buku

1.4 Identitas Buku


Judul buku : GURUNYA MANUSIA

Edisi buku : Cetakan ke II

Pengarang/Editor : Munif Chatib

Penerbit : Penerbit Kaifa

Kota terbit : Bandung

Tahun terbit : 2016

ISBN : 978-602-0851-45-7
2

BAB II

RINGKASAN ISI BUKU

2.1 Ringkasan Isi Buku : GURUNYA MANUSIA

Penulis : Munif Chatib

BAB I MAJULAH PENDIDIKAN INDONESIA

Yakin bahwa tidak ada guru yang tidak bisa mengajar: guru harus terus belajar, berusaha
menuju tangga profesional, dan mencintai profesinya. Yakin bahwa tidak ada siswa yang bodoh:
setiap siswa punya cara belajar masing-masing, guru jangan memvonis anak ‘’salah’’, dan jika
ada siswa yang tidak paham maka guru harus introspeksi diri mengenai cara mengajarnya.

Manajemen adalah jantung sekolah: harus ada kejelasan siapa yang menjadi pemimpin dan
siapa yang menjadi pelaksana. Guru adalah manusia pembelajar: frekuensi waktu belajar guru
menentukan kualitas guru, membentuk divisi khusus untuk pelatihan dan pengembangan guru,
mengadakan program bedah buku secara regular, dan mencari solusi bersama tentang siswa
“bermasalah”.

Guru di sekolahnya manusia: memiliki 3 kewajiban (membuat perencanaan, mengajar, dan


melakukan evaluasi pembelajaran) dan 1 hak (belajar). Gurunya manusia: punya keikhlasan
dalam mengajar dan belajar, Kerja sama antara wali murid, guru, dan sekolah

Paradigma wali murid di Finlandia mengenai guru dan sekolah: guru adalah pahlawan, guru
adalah orang tua kedua bagi anak, mengajar adalah pekerjaan yang rumit, mementingkan proses
bukan hasil, memberi kritik santun dan bekerja sama, serta menganggap kognitif bukan yang
utama.

BAB II MENJADI GURUNYA MANUSIA


Bersedia untuk selalu belajar. Kemampuan seseorang adalah salah satu bahan bakar
kesuksesannya. Masalah yang sering terjadi, kita sebagai tenaga pendidik adalah sering terjebak
memahami kemampuan secara sempit.

Upaya gurunya manusia saat dia tidak pernah berhenti untuk menelusuri kemampuan siswa
dapat dikatakan sebagai aktifitas discovering ability yaitu menjelajah kemampuan anak
meskipun itu sekecil debu.

Aktifitas menjelajah ini bukan sekedar mencari akan tetapi, aktifitas menjelajah ini harus
didasari dengan tekad dan komitmen yang kuat pasti akan menemukan. Jika belum menemukan,
teruslah mencari apa kemampuan anak itu. Ketika seorang anak berusia golden age (0-8 tahun)
mampu menutup pintu dan jendela orang tua anak akan memberi apresiasi.

Memjadi gurunya manusia haruslah :

·Bersedia untuk selalu belajar

·Secara teratur membuat RPP (Rancangan Program Pembelajaran)

·Bersedia diobservasi

·Selalu tertantang untuk meningkatkan kreativitas

·Punya karakter yang baik

·Menganggap setiap anak “JUARA”

·Mengajar dengan hati

·Memahami kemampuan dalam arti luas

·Terus menjelajah kemampuan siswa

·Mengajar dengan cara menyenangkan

·Sang fasilitator (mengibaratkan mengajar seperti menyiram tanaman)


BAB III APERSEPSI

"Jika awalnya tidak gila maka seterusnya akan biasa-biasa saja” (Albert Einstein)

Orang yang pertama mengenalkan istilah teori apersepsi adalah Johan Friedrich Herbart,
seorang psikolog, filsuf, dan juga seorang guru yang ahli. Apersepsi adalah stimulus khusus pada
awal belajar yang bertujuan meraih perhatian dari para siswa. Bahwa interaksi antara guru dan
siswa sangat dinamis dan kompleks sehingga sulit di jelaskan secara sederhana.

Ini lah salah satu alasan banyak proses belajar yang bermuara pada kegagalan belajar siswa.
Filosofi mendasar pandangan Herbart tentang teori apersepsi mengatakan bahwa manusia adalah
mahkluk pembelajar. Sifat dasar manusia adalah memerintah dirinya sendiri lalu melakukan
reaksi atau bereaksi terhadap instruksi yang berasal dari lingkungannya, jika dia dibekali
dorongan atau rangsangan (stimulus) khusus.

Sifat dasar manusia untuk memerintah dirinya sendiri: mau tidaknya siswa mengikuti
perintah tergantung kualitas instruksi guru, jika intruksi tersebut menyenangkan anak tentu akan
memerintahkan dirinya untuk mengikuti instruksi guru. Manusia bereaksi terhadap instruksi
yang berasal dari lingkungannya jika dibekali stimulus khusus: misalnya pemberian reward bagi
anak yang mampu mengikuti instruksi.

Apersepsi dalam Quantum Teaching: TANDUR

-Tumbuhkan dalam diri siswa tentang manfaat materi yang diajarkan

-Alami, biarkan anak mengalami sendiri

-Namai

-Demonstrasikan

-Ulangi

-Rayakan
· Sumber-sumber apersepsi: membuat siswa berada di zona alfa (fun story, ice breaking, musik,
dan brain gym)

· Warmer: memberikan tugas (soal di dalam kelas, jawaban di luar kelas), memberikan angket
yang harus diisi jujur oleh siswa.

BAB IV BELAJAR-MENGAJAR DENGAN MULTPLE INTELLIGENCES TINGKAT


LANJUT

“Pada dasarnya tidak ada pelajaran yang sulit sebab semua bidang studi adalah butiran-
butiran informasi yang disampaikan dari guru kepada siswa. Kemampuan gurulah yang
terpenting. Guru adalah seniman tingkat tinggi” (Munif Chatib) Strategi belajar-mengajar dalam
model pembelajaran: strategi yang dibahas di sini memiliki arti yang luas, mulai dari
perencanaan sampai penilaian metode pembelajaran. Teori Multiple Intelligences (MI), di dunia
psikologi ke dunia edukasi: kecerdasan dilihat dari kebiasaan menyelesaikan masalahnya sendiri
dan kebiasaan menciptakan produk baru yang punya nilai budaya.

· Strategi belajar-mengajar dengan MI:

a) Diskusi (harus ada masalah yang akan dipecahkan. ex: mengatasi siswa yang tidak
menghormati guru): mengembangkan kecerdasan linguistik dan interpersonal.
b) Action research (siswa membuat hipotesis tentang materi yang akan disampaikan
kemudian melakukan percobaan untuk membuktikan hipotesis tersebut. ex: siswa
melakukan hipotesis air mana yang cocok untuk bayi kemudian siswa diminta mengecek
sendiri hipotesisnya dengan menggunakan termometer): mengembangkan kecerdasan
matematis-logis dan naturalis.
c) Klasifikasi (pengelompokan banyak data ke dalam minimal dua kategori. ex: siswa
diminta mengelompokkan lingkungan alam dan buatan): mengembangkan kecerdasan
matematis-logis dan naturalis.
d) Analogi (membuat persamaan. ex: menganalogikan siswa yang dicap buruk sebagai apel
busuk yang di dalamnya terdapat bintang, jadi setiap anak memahami bahwa setiap orang
mempunyai sisi baik meskipun dari luar terlihat buruk): mengembangkan kecerdasan
matematis-logis, spasial-visual, dan naturalis.
6
e) Identifikasi (mencari ciri-ciri yang membedakannya dari yang lain. ex: mengidentifikasi
perbedaan pantun dari karya sastra lainnya): mengembangkan kecerdasan matematis-
logis, spasial-visual, intrapersonal, dan naturalis.
f) Sosiodrama (siswa berperan sebagai tokoh dalam sebuah cerita, cocok diaplikasikan
dalam pelajaran sejarah): mengembangkan kecerdasan linguistik, kinestetik, dan
interpersonal.
g) Penokohan (proses pembelajaran dengan sosok tokoh terkenal): mengembangkan spasial-
visual, linguistik, dan kinetetik.
h) Flash card/gambar visual (gambar, lambang, atau simbol): mengembangkan kemampuan
spasial-visual dan interpersonal.
i) Papan/karton permainan (mengaitkan konsep pembelajaran dengan permainan):
mengembangkan kemampuan spasial-visual, logis-matematis, interpersonal, dan
intrapersonal.
j) Wayang (konsep pembelajaran dengan dialog tokoh-tokoh yang ada kaitannya dengan
materi): mengembangkan kemampuan spasial-visual dan interpersonal
k) Applied learning (mengaitkan pembelajaran dengan manfaat yang akan diperoleh dalam
kehidupan nyata): mengembangkan kemampuan naturalis dan kinetetis.
l) Movie learning (mengaitkan konsep pembelajaran dengan tayangan film):
mengembangkan kemampuan spasial-visual.
m) Environment learning (mengunjungi suatu tempat): mengembangkan kemampuan
naturalis, linguistik, interpersonal.
n) Service learning (give something/siswa memberikan informasi kepada lingkungan yang
dikunjungi): mengembangkan kemampuan naturalis, linguistik, interpersonal.

“Mustahil hidup tanpa pernah mengalami kegagalan. Kau tidak akan pernah mengetahui
siapa dirimu dan kekuatanmu yang sebenarnya, jika tidak pernah bertemu kegagalan. Percayalah,
mengalami kemenangan setelah penderitaan adalah hal yang sangat berharga bagi saya, lebih
dari gelar apapun yang saya terima” (JK. Rowling)

BAB V MEMBUAT LESSON PLAN (RPP) KREATIF


“lesson plan merupakan siklus pertama dari sebuah proses belajar-mengajar yang
profesional” (Munif Chatib). Kerangka lesson plan adalah tahap dasar dalam membuat lesson
plan. Banyak ahli pendidikan mencoba mendesain kerangka pembelajaran sehingga terbentuk
lesson plan.

· Keuntungan membuat RPP:

a. Dapat menjadi arsip

b. Dapat dijadikan bahan “penyempurnaan” tahun berikutnya

c. Kualitas guru terkontrol

d. Kualitas pembelajaran terkontrol

e. Guru memiliki perencanaan tentang cara menyampaikan materi agar menarik bagi siswa.

· Ketentuan RPP: 1 kompetensi dasar = 1 RPP

· Kerangka RPP: tidak ada kerangka baku

· RPP dan special moment: special moment ditulis di akhir RPP

· Struktur dan bentuk RPP:

a. Pembuka: identitas dan silabus

b. Isi: apersepsi, strategi, aktivitas, alat bantu, sumber, dan proyek

c. Penutup: penilaian dan komentar guru (masalah, ide baru, dan momen special)

Profesi guru adalah profesi yang setiap hari selalu mendapatkan bahan-bahan untuk diramu
menjadi tulisan yang menarik.
9

BAB III

PEMBAHASAN

3.1 Pembahasan isi Buku


Buku ini menarik dan bermanfaat bagi para guru. Buku ini memberikan keseimbangan
antara konsep, tips, dan contoh-contoh, sehingga buku ini menjadi menarik untuk dibaca. Dari
segi konsep, buku ini memberikan konsep dan pengetahuan baru tentang pedagogi, mulai dari
teknik mengajar hingga penjelasan gelombang otak. Buku ini juga memberikan contoh kertas
kerja (worksheet) yang bisa digunakan untuk pekerjaan guru sehari-hari.

3.2 Kelebihan dan Kekurangan isi Buku

A. Kelebihan isi buku

Buku ini menarik dan bermanfaat bagi para guru. Buku ini memberikan keseimbangan
antara konsep, tips, dan contoh-contoh, sehingga buku ini menjadi menarik untuk dibaca. Dari
segi konsep, buku ini memberikan konsep dan pengetahuan baru tentang pedagogi, mulai dari
teknik mengajar hingga penjelasan gelombang otak. Buku ini juga memberikan contoh kertas
kerja (worksheet) yang bisa digunakan untuk pekerjaan guru sehari-hari.

Adapun kelebihan buku ini yaitu:

-Covernya yang menarik dan memiliki warna cerah

-Bahasa yang digunakan baik dan benar

-Pembahasan topik yang dibuat secara lengkap dan sistematimatis

B. Kelemahan isi buku

Adapun kelemahan isi buku yaitu :

-Tidak memuat gambar-gambar yang mendukung mengenai topik yang dibahas

-Tidak memuat soal-soal latihan untuk pembaca

-Penjelasan yang dibuat secara bertele-tele dan tidak langsung ke pembahasannya. 10

BAB IV

PENUTUP

4.1 Kesimpulan
Guru di sekolahnya manusia: memiliki 3 kewajiban (membuat perencanaan, mengajar, dan
melakukan evaluasi pembelajaran) dan 1 hak (belajar). Gurunya manusia: punya keikhlasan
dalam mengajar dan belajar, Kerja sama antara wali murid, guru, dan sekolah

Paradigma wali murid di Finlandia mengenai guru dan sekolah: guru adalah pahlawan, guru
adalah orang tua kedua bagi anak, mengajar adalah pekerjaan yang rumit, mementingkan proses
bukan hasil, memberi kritik santun dan bekerja sama, serta menganggap kognitif bukan yang
utama.

4.2 Saran

Saya mengakui apabila ada kesalahan pada critical book review ini saya mohon maaf,
dan kepada pembaca saya berharap agar dapat memberikan kritikan agar kami dapat
memperbaiki makalah dengan baik di masa yang akan datang.

11

DAFTAR PUSTAKA

Chatib, Munif.2016.Gurunya Manusia. Bandung. Penerbit Kaifa


12

LAMPIRAN
13

Anda mungkin juga menyukai