Anda di halaman 1dari 7

KERANGKA ACUAN KERJA ( K A K )

KERANGKA ACUAN KERJA


(KAK)

PEKERJAAN PEMBUATAN APLIKASI ASET

TAHUN ANGGARAN 2019

PENDAHULUAN
Kerangka Acuan Kerja (KAK) adalah arahan tentang masukan kriteria, proses yang harus
dipenuhi/diperhatikan dalam dokumen pengadaan barang dan jasa serta merupakan
pedoman bagi Penyedia jasa dalam melaksanakan tugas pekerjaan/proyek untuk
menghasilkan output/keluaran berupa Pekerjaan Pengadaan yang dimaksud memenuhi
persyaratan.

A. UMUM
1.1. Latar Belakang
Aset Pemerintah Daerah merupakan salah satu unsur penting dalam
penyelenggaraan pemerintahan dan pelayanan kepada masyarakat, dan merupakan
salah satu penopang perolehan pendapatan bagi Pemerintah Daerah. Oleh karena
itu, Pemerintah Daerah perlu mengelola aset daerah dengan baik.
Dalam pengelolaan aset daerah, pemerintah daerah harus menggunakan
pertimbangan berbagai aspek mulai dari perencanaan kebutuhan, pengadaannya,
penatausahaan, pemanfaatan, pemeliharaan dan pengamanan hingga
pengawasannya agar aset daerah mampu memberika kontribusi optimal bagi
pemerintah daerah yang bersangkutan. Kesimpulnnya, aset daerah harus terkelola
dengan baik oleh Pemerintah Daerah.
Pengelolaan aset daerah dalam pelaksanaan kurang mendapatkan perhatian serius
jika dibandingkan dengan pengelolaan keuangan daerah. Padahal aset daerah sama
urgen dan pentingnya dengan pengelolaan keuangan daerah. Bahkan dalam
laporan Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) dalam auditnya, oleh mereka yang
berkepentingan, baik Pemerintah Daerah, DPRD, kelompok masyarakat sipil atau
NGO lebih banyak perhatiannya pada temuan angka-angka dan analisa keuangan

Dinas Lingkungan Hidup Kota Gorontalo 1


KERANGKA ACUAN KERJA ( K A K )

atas kerugian Pemerintah Daerah dari sisi financial. Dibandingkan dengan aset
daerah, hal tersebut tidak menjadi perhatian sebesar apapun penyimpangannya.

1.2. Gambaran Umum


Ketidakakuratan sistem pencatatan aset disebabkan oleh berbagai faktor,
antara lain pada saat perencanaan anggaran dimana belanja yang dilakukan tidak
dilakukan verifikasi secara memadai sehingga terjadi kesalahan dalam pencatatan
atas belanja yang dianggap sebagai Belanja Modal yang akan menambah jumlah
aset daerah. Padahal belanja yang dilakukan tidak untuk dimiliki/digunakan sendiri
oleh pemerintah daerah sehingga Belanja Modal tersebut tidak menambah jumlah
aset daerah. Termasuk dalam pencatatan tersebut, pengelola aset yang belum
memahami perbedaan aset daerah dengan barang inventaris yang benar-benar
dimiliki oleh daerah. Sementara di pihak lain ada barang yang digunakan dan ada
di daerah tetapi bukan milik daerah.
Pengadaan barang oleh pemerintah daerah selama ini juga polanya
kebanyakan hanya untuk membeli dan bukan untuk mengelola bahkan
mengabaikan pemanfaatannya. Aset atau barang yang sudah dibeli tidak lagi
menjadi perhatian bahkan tidak pernah dilakukan pengendalian secara memadai
misalnya melakukan inventarisasi secara periodik. Contoh-contoh tersebut di atas
secara administratif menjadi kelemahan Pemerintah Daerah dalam pengelolaan
aset.
Berdasarkan Kebijakan Umum tersebut di atas, maka Badan Keuangan Kota
Gorontalo telah menindaklanjutinya dengan menetapkan kebijakan menyusun
Program Kerja yang menitik beratkan pada skala prioritas, dan Program Kerja
tersebut dalam tahun 2019 telah dilaksanakan, antara lain :
1. Peningkatan manajemen organisasi dan tatakerja.
2. Peningkatan Sumber Daya Manusia.
3. Peningkatan penataan administrasi umum dan pelayanan informasi.
4. Peningkatan Pembinaan dan Pengawasan
Untuk memenuhi hal-hal tersebut diatas maka perlu diusulkan rencana kegiatan
operasional di lingkup Badan Keuangan Kota Gorontalo yang dananya dibebankan
pada APBD tahun 2019.

1.3. Maksud dan Tujuan

Dinas Lingkungan Hidup Kota Gorontalo 2


KERANGKA ACUAN KERJA ( K A K )

Maksud dari pelaksanaan kegiatan Pembuatan Aplikasi Pendataan Aset adalah :


1. Sistem Informasi Pendataan Aset yang berbasis GIS yang akan membantu para
pengambil kebijakan dan keputusan (decistion makers), dalam mengarahkan
kebijaksanaan pembangunan, baik dalam hal penetapan tarif retribusi masing-
masing objek
2. Pembuatan Sistem Informasi Pendataan Aset dimaksudkan pula untuk
memudahkan para pelaksana pemerintahan khususnya Badan Keuangan Kota
Gorontalo dalam melakukan pemantauan (monitoring) dan evaluasi terhadap
Aset dan Pengelolaannya. Data dan Informasi yang tersedia dapat dengan mudah
dipergunakan sebagai barometer (milestone) untuk melakukan evaluasi yang
akan dilaksanakan dimasa yang akan datang.

1.4. Sasaran
1) Ketersediaan Basis Data secara terpadu, konfrehensif dan menyeluruh.
2) Ketersediaan Basis Data yang baku, dan dapat dipakai bersama.
3) Ketersediaan Data Base Objek Aset berbasis GIS
1.5. Tujuan
Tujuan dilaksanakannya kegiatan Pembuatan Aplikasi Sistem Informasi Pendataan
Aset Di Kota Gorontalo yaitu :
1) Dapat memberikan kemudahan, kecepatan dan akurasi dalam melakukan analisa
basis data untuk kepentingan Pendataan dan Pengelolaan Aset.
2) Menyajikan suatu sistem informasi mengenai objek Aset dalam rangka menata
Aset/barang dan memenuhi pengelolaan Aset/Barang pada lingkup Badan
keuangan Kota Gorontalo sesuai dengan kewenangan pemerintah kota dalam
bentuk basis data secara terpadu, lengkap, konfrehensif dan interaktif

1.6. Nama dan Organisasi Pengguna Barang dan Jasa


a. Pemilik Proyek : Badan Keuangan Kota Gorontalo
b. Pekerjaan : Pembuatan Aplikasi Sistem Informasi Pendataan Aset
c. Tahun Anggaran : 2019
d. Lokasi : Kota Gorontalo

1.7. Sumber Pendanaan / Biaya


Pembiayaan proyek ini bersumber dari dana APBD (DAU) Kota Gorontalo Tahun
Anggaran 2019 melalui kegiatan pembuatan aplikasi system informasi retribusi
sampah
Anggaran biaya untuk pekerjaan Pembuatan Aplikasi Sistem Informasi Retribusi
Sampah sebesar Rp. 50.000.000,- (Lima Puluh Juta Rupiah). Biaya ini sudah

Dinas Lingkungan Hidup Kota Gorontalo 3


KERANGKA ACUAN KERJA ( K A K )

termasuk didalamnya pajak-pajak serta retribusi/pungutan-pungutan sesuai


ketentuan yang berlaku.

B. RUANG LINGKUP KEGIATAN


2.1. Lingkup Pekerjaan
Pembuatan Program sistem informasi/aplikasi dengan penerapan database dan
elemen pendukungnya:
a. Sistem Administrasi
Dasboard Aplikasi pengelolaan isi informasi GIS bagi administrator untuk
melakukan penetapan tarif atau besaran retribusi sampah dan penyetoran online
melalui web service yang telah disediakan.
b. Database System
Tempat penyimpanan data seluruh informasi yang bersifat dinamis sehingga isi
informasi dapat dilakukan perubahan sewaktu-waktu

2.2. Lokasi Kegiatan


Kegiatan pekerjaan ini berlokasi di : Kota Gorontalo

2.3. Keluaran
Keluaran yang harus disampaikan sebagai pertanggung jawaban pekerjaan
Pembuatan Aplikasi Sistem Informasi Retribusi Sampah berbasis GIS adalah sebagai
berikut :
a) Laporan Akhir, dokumen laporan merupakan hasil perbaikan, asistensi dan hasil
akhir. Dokumen ini dibuat sebanyak 5 (lima) buku dan didistribusikan pada pihak
Dinas Lingkungan Hidup Kota Gorontalo.

2.4. Metodologi Pelaksanaan


Metode pelaksanaan pekerjaan Pembuatan Aplikasi ini dilaksanakan dengan
beberapa tahapan/proses, yakni :
a. Analisis Data
Menganalisa data awal sesuai dengan proses bisnis yang ada di dinas lingkungan
hidup khususnya retribusi sampah
b. Schema Awal
Membuat schema awal perancangan system berbasis GIS

c. Struktur Database

Dinas Lingkungan Hidup Kota Gorontalo 4


KERANGKA ACUAN KERJA ( K A K )

Menyusun database (tabel, view, procedure, function) serta relational database


sebagai tempat penyimpanan data wajib retribusi maupun geometry gis dalam
bentuk poligon
d. Penentuan Input
Tahap ini dilakukan untuk menentukkan input untuk penerapan pada aplikasi
retribusi sampah
e. Penentuan Output
Tahapan ini dilakukan untuk mendeteksi output-output yang dihasilkan oleh
aplikasi sesuai dengan kebutuhan realisasi retribusi sampah.
f. Visualisasi
Untuk beberapa tipe operasi geografis, hasil akhir terbaik diwujudkan dalam
peta atau grafik. Peta sangatlah efektif untuk menyimpan dan memberikan
informasi geografis.

2.5. Jadwal Waktu Pelaksanaan Pekerjaan


waktu pelaksanaan pekerjaan ini adalah selama 30 (tiga puluh) hari kalender, dengan
jadwal sebagaimana tabel berikut :

2.6. Tenaga Ahli yang Dibutuhkan

Dinas Lingkungan Hidup Kota Gorontalo 5


KERANGKA ACUAN KERJA ( K A K )

Tenaga Ahli yang diperlukan untuk melaksanakan pekerjaan ini adalah yang sesuai
dengan spesifikasi dan kualifikasi bidang pekerjaan, yaitu:
a. Team Leader (Ahli Pemetaan GIS) - 1 (satu) Orang
Team Leader sekaligus Tenaga Ahli Pemetaan/GIS yang diperlukan adalah
Minimal Sarjana S1/S2 Sarjana Teknik Informatika, dengan keahlian yang
mempunyai pengalaman minimal 3 (Tiga) Tahun dalam bidang Sistem Informasi
Geografis yang bertugas untuk mengumpulkan data spasial dan non spasial hasil
survey dan inventarisasi data survey yang bertanggung Jawab Terhadap seluruh
bagian pekerjaan dan data–data teknis lainnya.
b. Ahli Programmer GIS (2 (dua) orang), yang diperlukan adalah seorang sarjana S1
Jurusan Informatika, mempunyai pengalaman minimal 3 (Tiga) Tahun dalam Sub-
Bidang SIG dan Programer Computer yang bertugas untuk pengintegrasian data,
menuangkan hasil entry data pada aplikasi serta visualisasi data serta
berpengalaman dibidang kartografi dan pemetaan.
2.7. Tenaga Pendukung
a. Computer Operator
Disyaratkan adalah minimal SMA/SMK atau sederajat, dengan pengalaman sesuai
bidang pekerjaan sekurang-kurangnya 1 (satu) tahun.
b. Office Administration
Disyaratkan adalah minimal Diploma II (D2) atau sederajat, dengan pengalaman
sesuai bidang pekerjaan sekurang-kurangnya 1 (satu) tahun.
C. Keluaran
Keluaran yang dihasilkan dari pelaksanaan pekerjaan terdiri dari :
1. Dokumen Dasar
a. Gambar/Peta Dasar
b. Laporan
c. Manual Book
2. Aplikasi
a. Aplikasi berbasis GIS
b. Data Polygon Objek Retribusi
c. Data Wajib Retribusi
d. Data Penetapan
e. Data Realisasi

D. KRITERIA PENYEDIA JASA APLIKASI

Dinas Lingkungan Hidup Kota Gorontalo 6


KERANGKA ACUAN KERJA ( K A K )

Dalam melaksanakan pekerjaan ini sebagaimana yang dimaksudkan dalam Kerangka Acuan
Kerja ini, maka pihak penyedia/Konsultan perlu memperhatikan persyaratan-persyaratan
sebagai berikut :
1) Persyaratan Umum Setiap bagian Pembuatan Aplikasi ini, harus dilaksanakan dengan
benar dan tuntas sampai dengan memberikan hasil/keluaran sebagaimana yang telah
ditetapkan dan diterima dengan baik oleh Pejabat Pengguna Anggaran.
2) Persyaratan Professional Pekerjaan Pembuatan Aplikasi Sistem Informasi Retribusi
Sampah yang berbasis GIS ini, harus dilaksanakan secara professional oleh Tenaga-
tenaga Ahli Konsultan dibidangnya.
3) Persyaratan Prosedur Persyaratan administrasi sehubungan dengan pekerjaan
perencanaan penyusunan pekerjaan ini, harus dilaksanakan sesuai dengan prosedur
dan peraturan yang berlaku.

E. BAHAN DAN MASUKAN


Setelah menerima Kerangka Acuan Kerja (KAK) sebagai pedoman ini, Pelaksana pekerjaan
ini hendaknya memeriksa semua bahan masukan yang diterima, dan mencari bahan
masukan lain yang diperlukan demi kesempurnanaan hasil kerja.

F. PENUTUP
Kerangka Acuan Kerja ini masih bersifat umum, sehingga pihak penyedia/konsultan
diharapkan dapat mengembangkan secara inovatif dengan tetap berkonsultasi dengan Tim
Teknis dan Pemberi Tugas.

Gorontalo, Nopember 2018


KUASA PENGGUNA ANGGARAN
(KPA)

……………………… ..
NIP. …………………………

Dinas Lingkungan Hidup Kota Gorontalo 7

Anda mungkin juga menyukai