Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
Medical Record
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. LANDASAN TEORI
Rekam medis adalah rekaman atau catatan yang berisi tentang siapa,apa, mangapa, kapan di
mana, dan bagai mana pelayanan yang di berikan kepada pasien selama masa perawatan yang
memuat informasi yang cukup untuk mengidentifikasi pasien, menegagkan diagnosis dan
pengobatan serta merekam hasilnya.
Kegunaan rekam medis tertuang dalam Alvred Value:
Administrasi :Rekam medis di katakana mempunyai nilai administrasi,
karena menjadi bukti kerjasama, sekaligus alat komunikasi antara tenaga kesehatan yang
memberikan layanan pada pasien.
Legal :Legal, artinya informasi dalam rekam medis bias di jadikan
sebagai dasar pembuktian hokum, seperti pada dugaan
malpraktek, pemeriksaan visum et repertum.
Finance ari segi ke unggulan rekam medis bias menjadi dasar
penentuan biaya yang di bebenkan pada pasien.
Research ata dalam rekam medis sering kali menjadi bahan
rujukan penelitian, terutama yang menyangkut kesehatan.
Education emikian juga dalam bidang pendidikan, data dalam
rekam medis berfungsi sebagai alat traner informasi.
Documentation alam aspek dokumentasi, berarti rekam medis menjadi
bahan ingatan yang harus di simpan.
b) Output
1) Laporan kegiatan rumah sakit (RL1)
Laporan RL1 adalah yang di buat setiap tiga bulan mengenai data kegiatan pelayanan rumah
sakit, kegiatan ini bertujuan untuk mengetahui kegiatan pelayanan rumahsakit baik pasien
rawat inap, rawat jalan dan penunjang lain.
Prosedur pelaksanaan kegiatan pelaporan ini adalah sebagai berikut :
§ Data di himpun melalui sensus harian dan bulanan
§ Sensus harian dan rekapitulasi harian rawat inap berlaku sebagai mengisi halaman satu.
§ Kegiatan rawat jalan di himpun melalui laporantiap bulan dari masing-masing poliklinik
kebagian urusan rekam medik
§ Untuk kegiatan pembedaan, penunjang medis lain, PKBRS, data di himpun melalui
rekapitulasi laporan bulanan dari masing-masing unit ke bagian rekam medis.
§ Data-data sudah masuk di konsep kemudian di isi dalam blangko RL1 yang telah di
sediakan oleh departemen kesehatan
§ Laporan tersebut di ajukan pada direktur untuk di tandatangani
§ Laporan dikirim melalui agenda pengiriman surat ke depkes, dinkes, propinsi, kadinkes
dati II dan arsip
§ Pembuatan laporan data morbiditas pasien rawat jalan dan inap ( RL2a, RL2a.1, RL2b,
RL2b.1)
§ Yang dimaksud disini adalah pembuatan laporan yang dibuat setiap bulan mengenai data
morbiditas pasien rawat inap dan jalan sedangkan prosedur pelaksanaannya adalah sebagai
berikut:
« Data indek penyakit harus terisi lengkap data yang di maksud:
o RL2a adalah formulir morbiditas pasien rawat inap
o RL2b adalah formulir morbiditas pasien rawat jalan
o RL2a.1 adalah formulir morbiditas panyakit tertentu rawat inap
o RL2a.1 adalah formulir morbiditas penyakit tertentu rawat jalan
« Formulir setelah itu di konsep lalu di isikan di blangko RL
« Hasil penelitian di teliti oleh kabag rekam medis ke mudian di mintakan tanda tangan ke
direktur
« Laporan di beri surat pengantar oleh kasi sekretaris untuk di kirim ke dinkes, depkes,
dinkes propinsi, dinkes dati II, arsip
« Pembuatan laporan 10 dan 20 besar penyakit secara akurat untuk prosedur pelaksanaan
adalah:
o Data yang telah di himpun di kartu indek penyakit di terapkan berdasarkan kelompok
jenis penyakit
o Rekapitulasi tersebut di salin dengan data morbidilitas secara bulanan.
o Dari data morbidilitasdi urut secara rengking menurut kelompok jenis kelompok penyakit
10 besar dan 20 besar
o Data konsep di tiru dan di ketik dengan blangko laporan yang sudah di sediakan
o Laporan di teliti oleh kabag rekam medis dan kasi sekretaris untuk di paraf dan di
mintakan tanda tangan kepada direktur.
o Laporan di buat tri bulanan kemudian di kirim ke depkes RI tembusan kanwil, dinkes dan
arsip.
2) Laporan data inventaris rumah sakit (RL3)
Laporan ini dibuat satu tahun sekali berisi data inventaris rumah sakit untuk mengetahui
keadaan rumah sakit secara garis besar yang meliputi tipe rumah sakit, kapasitas tempat tidur
dengan perinciannya.dan jenis-jenis pelayanannya, prosedur pelaksanaannya adalah sbb :
a) Data di himpun berdasarkan rumah sakit yang terbaru
b) Data-data yang telah di konsep di cetak kebenarannya ke masing-masing bagian
c) Bila data yang di masukkan sudah benar kemudian di ketik dengan blangko data
inventaris rumah sakit ( formulir RL3)
d) Data di buat tahun per 31 desember dan dapat di laporkan sewaktu-waktu di butuhkan
e) Data di teliti oleh kasi sekretaris dan RM kemudian di mintakan tanda tangan kepada
direktur
f) Data di kirim ke depkes, dinkes propinsi, kadinkes dati II, arsip
3) Laporan data ketenagaan (RL4)
Adalah laporan yang di buat setiap tahun mengenai jumlah tenaga yang adauntuk memenuhi
permintaan depkes RI.
adapun prosedur pelaksanaannya sebagai berikut :
a) Data di himpun melalui konsep yang di koor dinasi dengan urusan kepegawean
b) Ditulis pada formulir RL4 hal 1-6
c) Data di ketik kemudian di teliti kasi sekretaris dan rekam memdis
d) Dimintakan tanda tangan ke direktur rumahsakit
e) Data diberi surat pengantar dan di kirim kepada depkes, dinkes propinsi, ka dinkes dati
II, arsip
4) Pembuatan grafik barber johson
Grafik baber johson yaitu suatu grafik secara visual dapat menyajikan dengan jelas tingkat
efisiensi pengelolaan rumah sakit dengan tujuan dapat memantau dengan benar mutu
pelayanan medis maupun pendaya gunaan sarana yang ada dalam menunjang pengelolaan
rumah sakit secara efisien. Prosedur pembuatan grafik baber johson adalah:
a) Rumus-rumus indicator yang di pergunakan disini
« rumus LOS L= O*HARI/D
« Rumus TOI T=(A-O)*HARI/D
« Rumus BOR P=O*100/A
« Rumus BTO B=D/A
Keterangan
O = rata-rata tempat tidur terisi
A = tempat tidur siap pakai
D = jumlah pasien keluar
b) Dasar-dasar membuat grafik baber johson
« Kumpulan data BOR
« Gambar sumbu X absis dan Y ordinat
« X Absis adalah TOI Y ordinat adalah LOS
« Gambar grafik BOR dengan menghubungkan titik TOI dan LOS
c) Analistik grafik
« Makin dekat titik atau grafik BOR denagan Y ordinat, maka BOR makin tinggi
« Makin dekat atau titik grafik BTO dengan titik sumbu maka hari perawatan makin tinggi.
« Jika rata-rata TOI tetap tetapi LOS berkurang maka BOR akan menurun
« Bila mana TOI tinggi pengelolaan rumahsakit kurang efisien
« Bila titik temu BOR, TOI, LOS, di luar garis efisien maka pengelolaan rumah sakit
kurang efisien.
5) Administrasi rekam medis
Pada dasarnya merupakan pelaksanaan kegiatan administrasi di lingkungan bagian rekam
medis yang meliputi kegiatan tata usaha bagi staf rekam medis surat menyurat serta
pelayanaan informasi data. Tuan dari kegiatan ini adlah secara umum tercapainya tertib
administrasi di lingkungan rekam medis. Sedangkan tujuan kususnya adalah memudahkan
pengawasan terhadap personol di lingkungan rekam medis memberikan pelayanan terhadap
kebutuhan data serta menjalin hubungan kerja antar rekam medis dan unit tterkait lainnya.
Prosedur pelaksanaannya adalah sebagai berikut:
a) Bagian tata usaha
« Mengarsip arsip data seluruh petugas pada jajaran rekam medis
« Mengurus permohonan cuti dan ijin tidak hadir para petugas
« Membuat daftar lembar dan mengurusnya pada bagian personalia
« Membuat jadwal kerja dan orientasi bagi pegawai baru
« Melayani kebutuhan informasi data
b) Bagian surat menyurat
« Membuat surat yang di perlukan ke unit terkait di lingkungan rumah sakit
« Bentuk surat di buat sesuai standar yang berlaku
« Surat-surat keluar sebelum di tandatangani oleh kabag rekam medis
« Surat yang di terima baik dari luar maupun dari dalam di bagi menjadi surat masuk
(interen, eksteren) dan surat keluar (interen,eksteren)
c) Bagian pelayanan informasi
« Surat masuk dan surat keluar di arsipkan dan di masukkan ke dalam OTNER, sesuai
dengan jenisnya
« Melayani kebutuhan informasi data yang dimiliki rekam medis
« Melayani peminjaman berkas untuk kebutuhan riset medis, dan hokum. Peminjaman
dilakukan dengan cara mengisi formulir peminjaman yang di tandatangani kabag rekam
medis, sedapat mungkin berkas tidak di bawa keluar rumahsakit
6) Pembuatan laporan
Pembuatan laporan ini merupakan suatu proses kegiatan menyiapkan laporan untuk
kebutuhan depkes dan kebutuhan instansi kesehatan lain sesuai dengan system dan
menggunakan formulir yang telah diterapkan serta menyiapkan informasi rumahsakit yang
memberi gambaran tentang tingkat pelayanan kesehatan. Kegiatan ini dapat di uraikan
menjadi tiga kegiatan yaitu pengumpulan data rekapitulasi serta laporan dari distribusi
laporan, maka dapat di uraikan sebagai berikut :
a) Pengumpulan data
Pada dasarnya data rawat inap ataupun rawat jalan dapat di golongkan menjadi data
morbiditas dan data kegiatan rumahsakit . untuk rawat jalan setiap klinik diwajibkan
membuat lapora morbiditas dan kegiatan rumahsakit. Sedangkan unit-unit penunjang medik
hanya membuat laporan harian kegiatan rumahsakit. Laporan tersebut di buat pada formulir
harian yang telah di sediakan bagian rekam medis. Untuk rawat nap setiap ruangan membuat
laporan harian kegiatan rumahsakit dari pasien rawat inap, laporan di tulis pada formulir
sensus harian yang kemudian di antar ke bagian rekam medis oleh petugas ruangan. Laporan
morbiditas pasien rawat inap di ambil langsung dari berkas pasien oleh petugas pengumpulan
data.
b) Rekapitulasi
Semua data dari lembar-lembar laporan di koreksi dan dipisahkan antara laporan morbiditas
dan laporan kegiatan rumahsakit
c) Laporan dan distribusi laporan
« Laporan kegistan di rekap pada formulir rekapitulasi (RL1)
« Laporan morbiditas sebelumnya dikoding ( diberi kode ICD) terlebih dahulu sesuai
dengan diagnosa yang tertulis (RL,2a & RL.2b)
« Data morbiditas
o Data individual pasien umum (RL21)
o Data individual pasien obstetric (RL2.2)
o Laporan kematian wilaqyah
o Laporan KIA ( Kesehatan ibu anak)
o Inventrisasi rumahsakit (RL3)
o Data keterangan rumahsakit (RL4)
o Statistic kebidanan harian
o Kegiatan kebidanan bulanan
Jenis laporan yang dibuat adalah grafik baber johson rumah sakit yang di tujukan kepada
dirjen YANMED, depkes, dinas kesehatan tingkat I dan sebagai arsip.
7) Rujukan medis
Pasien yang dirujuk adalah pasien yang perlu penanganan lebih lanjut, sedangkan rumah sakit
tertentu belum mampu melaksanakannya atau karma tempat penuh atau juga atas permintaan
pasien / keluarga sendiri yang minta di pindahkan. Tujuan pemberian rujukan ini antara lain
adalah untuk memberikan pelayanan yang lebih baik, lebih lengkap karena kemampuan
rumahsakit yang terbatas. Prosedur pelaksnaannya pemberian rujukan ini adalah:
a) Setiap pasien yang akan di rujuk harus sudah mendapat pertolongan terlebih dulu sesuai
dengan kususnya
b) Dokter/ perawat harus memberi keterangan kepada pasien yang keluarganya secara jelas
apa alas an dari rujukan tersebut
c) Membuat surat rujukan lengkap untuk dokter /rumah sakit yang akan dituju
d) Perawat membantu menyediakan sarana transportasi dan pendamping jika perlu
e) Dalam kondisi tertentu dan untuk keselamatan pasien dokter pengirim dapat memberikan
instruksi tambahan pada perawat pendamping
Demikian antara lain kegiatan yang ada di bagian rekam medikuntuk menyesuaikan dengan
apa yang di dapat di perkuliahan.