Anda di halaman 1dari 2

REFORMASI CINA

Setelah Mao Zedong meninggal dunia pada tanggal 9 September 1976, kepemimpinan
Cina digantikan oleh Deng Xiaoping, reformasi Cina yang dicanangkan oleh Deng Xiaoping
pada tahun 1978, melalui program ‘Reformasi dan Keterbukaan’ (Gaige Kaifang). Reformasi
perekonomian Cina telah membawa Cina kepada sebuah sistem perekonomian baru ala Cina
yaitu sistem pasar-sosialis. Sistem perekonomian ini memiliki asas ideologi yang
menggabungkan dua sistem berbeda yaitu kapitalis dan sosialis. Sejak tahun 1979 reformasi
ekonomi yang dilakukan Deng Xiaoping yaitu perjuangan kelas berganti dengan melakukan
modernisasi masyarakat sosialis. Reformasi ini membuat Cina terbuka dengan dunia luar dan
membuka pintu bagi investasi asing. Oleh karena itu pada tahun 1980 Cina menciptakan Zona
Ekonomi Khusus (Special Economic Zones), yaitu di Provinsi Guangdong (Kabupaten
Shenzhen, Zhuhai, Shantou) dan Fujian (Pulau Xiamen).

Deng Xiaoping sebagai Ketua Komisi Penasihat Pusat PKC telah menjadi tokoh sentral
dalam usaha modernisasi di Cina, Deng terkenal dengan gagasan-gagasan yang berciri
pragmatis. Reformasi dan Keterbukaan yang ditetapkan pada sidang pleno ke-3 Komite Sentral
PKC ke XI bulan Desember 1978, sasaran utamanya adalah mewujudkan cita-cita empat
modernisasi (si ge xiandaihua) yang sebelumnya telah dicanangkan oleh Zhou Enlai yang
merupakan Perdana Menteri RRC. Prinsip dasar program yang dimotori Deng Xiaoping ini
adalah zou ziji de lu atau ‘berjalan di atas jalan sendiri’, yang kemudian terus dikembangkan
menjadi konsep yang disebut zhongguo te se de shihui zhuyi atau ‘Sosialisme dengan
karakteristik Cina’. Konsep ini mencakup 9 (sembilan) pokok pikiran yang pada dasarnya
mencerminkan cita-cita Cina untuk ‘berdiri di atas kaki sendiri’ dan menyesuaikan Marxisme-
Leninisme dengan kondisi nyata di Cina. Reformasi ekonomi Cina dimulai dengan sektor
pertanian dengan inti gerakan reformis pada penekanan hak-hak milik terutama atas tanah,
liberalisasi harga produk pertanian dan pengembangan pasar domestic.

Kunci kesuksesan reformasi ekonomi Cina terkait pada 5 (lima) proses, yaitu : 1)
Desentralisasi; 2) Marketisasi; 3) Diversifikasi kepemilikan; 4) Liberalisasi tidak hanya
dibidang ekonomi tapi juga pemikiran; 5) Internasionalisasi (Jae Ho Chung, 2006). Ini terlihat
pada tahun 2005 perkembangan ekonomi, perdagangan dan industri Cina mengalami
peningkatan, hal ini ditandai dengan Cina menjadi salah satu negara ‘world’s foremost
manufacturing base’ di Asia. Dalam mendukung kebijakan ekonomi Cina yang bersifat
‘world’s foremost manufacturing base,’ pemerintah Cina melakukan berbagai reformasi yaitu
reformasi perusahaan pemerintah, pembangunan Non-State Enterprise (NSE), perkembangan
Small and Medium Enterprise (SME), dan reformasi sistem perbankan.

Anda mungkin juga menyukai