Psda
Psda
yang relatif tinggi. Namun walapun Indonesia memiliki curah hujan yang tinggi
tetapi Indonesia sering mengalami kekeringan selama musim kemarau dan banjir
selama musim hujan di beberapa daerah.
Permasalahan pengelolaan sumber daya air di Jakarta dapat dilihat dari tiga
sisi yaitu: permasalahan dari sisi pasokan/ketersediaan, permasalahan dari sisi
penggunaan, dan permasalahan dari sisi manajemen.
b. Krisis Air
Semakin meningkatnya kekurangan air terutama pada musim kemarau,
meskipun siklus hujan relatif sama dari tahun ke tahun. Hal ini terjadi karena
menurunnya fungsi resapan dari DAS, sehingga terjadilah krisis air.
DKI Jakarta juga dihadapkan pada tantangan adanya penurunan
permukaan tanah akibat penggunaan air tanah yang berlebihan dan lemahnya
daya serap dan pemanfaatan air hujan yang disebabkan oleh akibat tata guna
lahan yang salah di DKI Jakarta. Potensi air hujan DKI Jakarta yang mencapai
2000 juta m3/tahun tidak terserap optimal. Hanya 26,6% yang terserap ke
dalam tanah dan sisanya 73,4% terbuang sia-sia ke laut.
c. Pencemaran Air Tanah
Air tanah dangkal yang seharusnya bisa dijadikan sebagai salah satu
sumber air bersih DKI Jakarta mengalami hal yang sama. Kualitas air tanah
dangkal di DKI Jakarta mengalami pencemaran. Pencemaran air tanah ini
disebabkan karena pencemaran bakteri E.Coli yang berasal dari feses manusia.
Parahnya lagi, sebagian warga masih menggunakan air sungai dan air tanah
dangkal (air sumur rumah tangga) sebagai salah satu sumber air bersihnya.
PAM Jaya sebagai penyelenggara pelayanan air bersih DKI Jakarta belum
mampu menjalankan peranannya dengan baik, menyebabkan ketidakpuadan
masyarakat terhadap pelayanan air bersih DKI Jakarta. Sehingga masih
banyaknya masyarakat yang belum bisa menikmati air bersih. Terbatasnya
akses PAM Jaya untuk semua masyarakat dan tarif yang tinggi
DKI Jakarta memang memiliki banyak permasalahan dan tantangan dalam
pengelolaan air bersih, tetapi sebenarnya DKI Jakarta juga memiliki banyak
peluang untuk bisa memperbaiki kondisi pengelolaan dan pelayanan air bersih.
Peluang yang ada misalnya adalah lokasi DKI Jakarta di pantai utara Laut Jawa.
Hal ini tentu bisa dijadikan peluang dengan memanfaatkan air laut sebagai salah
satu sumber air bersih masa depan. Hal ini mengingat kondisi yang ada saat ini
dimana air tanah DKI Jakarta sudah tidak bisa diandalkan lagi karena sangat
beresiko tinggi bagi kestabilan tanah DKI Jakarta. Memanfaatkan air laut, DKI
Jakarta akan memiliki sumber air bersih yang ramah lingkungan.