Anda di halaman 1dari 31

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Dimasa yang serba modern ini, sangat dibutuhkan tenaga yang terampil baik di kota
ataupun di desa. Karena dengan adanya teknologi yang serba canggih ini juga sangat
membantu dan mempermudah dalam melakukan suatu pekerjaan. Pengetahuan dan
keterampilan yang dimiliki tersebut tentunya akan memberi manfaat secara langsung
ataupun tidak langsung bagi praktikan di saat telah menjadi alumni dan terjun di tengah
masyarakat nantinya. Bekal pengetahuan dan keterampilan tentunya merupakan modal
dalam menghadapi era persaingan (competition) di masa yang akan datang. Dengan
demikian pelaksanaan praktek mata kuliah kerja mesin bor bukan hanya sebagai mata
kuliah wajib yang harus diprogramkan oleh mahasiswa yang bersangkutan akan tetapi
lebih dari itu, praktek mata kuliah ini mutlak untuk diikuti dan dilaksanakan dalam
rangka penguasaan ilmu dan teknologi. Pada umumnya setiap mahasiswa teknik mesin
harus dapat memahami serta menguasai teknik-teknik dalam mengebor menggunakan
mesin bor. Di dalam praktikum mesin bor kayu ini juga akan membahas tentang cara
membuat lubang, pengenalan mesin bor kayu, alat-alat yang digunakan dalam
praktikum mesin bubut dan faktor-faktor keamanan selama praktikum mesin
bubut.Dengan menguasai teknik-teknik dasar mengebor kayu, diharapkan agar setiap
mahasiswa teknik mesin mempunyai keahlian yang dapat diandalkan untuk
mengimbangi kemajuan teknologi.

A. Maksud dan Tujuan Maksud


1. Memberi pengalaman awal yang diperlukan tentang pembuatan benda kerja pada bor
kayu
2. Mengenal dan menggunakan alat perkakas dengan baik
3. Melatih dan berdisiplin , menaati tata tertib dan jadwal yang telah ditentukan

B. Tujuan

1. Mahasiswa dapat memperagakan langkah-langkah menggunakan mesin bor kayu


dengan baik dan benar sesuai dengan prosedur.

1
2

2. Mahasiswa mempunyai pengetahuan tentang bor kayu sehingga dapat


menyelesaikan permasalahan yang berkaitan dengan pembentukan dan pemotongan
kayu.
3

1.2 Sistematika Penulisan

BAB I PENDAHULUAN
Berisi latar belakang, tujuan, dan sistematika penulisan.

BAB II LANDASAN TEORI


Menjelaskan materi atau pengertian dari judul yang dipilih.

BAB III JURNAL PRAKTIKUM

BAB IV PERTANYAAN JAWABAN

BAB IV PENUTUP
Berisi kesimpulan untuk keperluan penerapan.
4

BAB II
LANDASAN TEORI

2.1. Pengertian mesin bor


Bor Kayu (wood drilling) atau sama disebut Pengeboran adalah suatu pekerjaan yang
pengoperasiannya untuk menghasilkan lubang berbentuk bulat dalam lembaran kerja
(kayu) dengan menggunakan pemotong berputar yang disebut BOR. Bor itu sendiri
berpikat pada mesin yang disebut Mesin Bor.
Mesin Bor Kayu (wood drilling machine) adalah suatu jenis mesin gerakannya
memutarkan alat pemotong yang arah pemakanan Mata Bor hanya pada sumbu
mesin tersebut (pengerjaan perlubangan).

2.2 Jenis-Jenis mesin bor


1. Mesin bor meja

Gambar 2.1 mesin bor meja

Mesin bor meja adalah mesin bor yang diletakkan diatas meja. Mesin ini digunakan
untuk membuat lubang benda kerja dengan diameter kecil (terbatas sampai dengan
diameter 16 mm). Prinsip kerja mesin bor meja adalah putaran motor listrik diteruskan
ke poros mesin sehingga poros berputar. Selanjutnya poros berputar yang sekaligus
sebagai pemegang mata bor dapat digerakkan naik turun dengan bantuan roda gigi lurus
dan gigi rack yang dapat mengatur tekanan pemakanan saat pengeboran.
5

2. . Mesin bor tangan (pistol)

Gambar 2.2 mesin bor tangan

Mesin bor tangan adalah mesin bor yang pengoperasiannya dengan menggunakan
tangan dan bentuknya mirip pistol. Mesin bor tangan biasanya digunakan untuk
melubangi kayu, tembokmaupun pelat logam.

3. Mesin bor Radial

Gambar 2.3 mesin bor radial


Mesin bor radial khusus dirancang untuk pengeboran benda-benda kerja yang besar dan
berat. Mesin ini langsung dipasang pada lantai, sedangkan meja mesin telah terpasang
secara permanen pada landasan atau alas mesin.. Pada mesin ini benda kerja tidak
bergerak. Untuk mencapai proses pengeboran terhadap benda kerja, poros utama yang
digeser kekanan dan kekiri serta dapat digerakkan naik turun melalui perputaran batang
berulir.
6

4. Mesin Bor Tegak (Vertical Drilling Machine)

Gambar 2.4 mesin bor tegak


Digunakan untuk mengerjakan benda kerja dengan ukuran yang lebih besar, dimana
proses pemakanan dari mata bor dapat dikendalikan secara otomatis naik turun. Pada
proses pengeboran, poros utamanya digerakkan naik turun sesuai kebutuhan. Meja dapat
diputar 3600 , mejanya diikat bersama sumbu berulir pada batang mesin, sehingga
mejanya dapat digerakkan naik turun dengan menggerakkan engkol.

5. Mesin bor koordinat

Gambar 2.5 mesin bor koordinat


Mesin bor koordinat pada dasarnya sama prinsipnya dengan mesin bor yang lainnya.
Perbedaannya terdapat pada sistem pengaturan posisi pengeboran. Mesin bor koordinat
digunakan untuk membuat/membesarkan lobang dengan jarak titik pusat dan diameter
lobang antara masing-masingnya memiliki ukuran dan ketelitian yang tinggi. Untuk
mendapatkan ukuran ketelitian yang tinggi tersebut digunakan meja kombinasi yang
7

dapat diatur dalam arah memanjang dan arah melintang dengan bantuan sistem optik.
Ketelitian dan ketepatan ukuran dengan sisitem optik dapat diatur sampai mencapai
toleransi 0,001 mm.

6. Mesin bor lantai

Gambar 2.6 mesin bor lantai

Mesin bor lantai adalah mesin bor yang dipasang pada lantai. Mesin bor lantai disebut
juga mesin bor kolom. Jenis lain mesin bor lantai ini adalah mesin bor yang mejanya
disangga dengan batang pendukung. Mesin bor jenis ini biasanya dirancang untuk
pengeboran benda-benda kerja yang besar dan berat.

7. Mesin bor berporos (mesin bor gang)

Gambar 2.7 mesin bor gang


Mesin bor ini mempunyai lebih dari satu spindel, biasanya sebuah meja dengan empat
spindel. Mesin ini digunakan untuk melakukan beberapa operasi sekaligus, sehingga
lebih cepat.untuk produksi masal terdapat 20 atau lebih spindel dengan sebuah kepala
penggerak.
8

2.3 definisi mata bor

Mata bor adalah alat yang paling ideal untuk membuat lubang yang rapih dan presisi.
Bisa digunakan pada bahan kayu, plastik ataupun logam. Banyak jenis dan ukuran
lubang yang bisa dibuat dengan menggunakan bor, akan tetapi dengan
mempertimbangkan ukuran lubang dan jenis bahan kita perlu menggunakan mata bor
yang tepat.

Gambar 2.8 mata bor kayu

2.4 Jenis Mata Bor

a Twist Bits

Jenis mata bor yang paling banyak digunakan dan cukup universal fungsinya. Bisa
digunakan menggunakan mesin bor tangan atau mesin bor duduk baik secara horisontal
maupun vertikal. Mata bor ini bisa untuk membuat lubang pada bahan kayu, plastik atau
logam. Biasanya tersedia dalam ukuran ∅ 4 - 12 mm. Lebih baik buat sebuah titik pusat
menggunakan paku atau sekrup untuk arahan mata bor ini ketika anda menggunakan
mesin bor tangan.

Gambar 2.10 Twist Bist


9

b. Masonry Bits

Gambar 2.11 Masonry Bits

Dirancang untuk membuat lubang pada tembok, beton atau batu. Digunakan dengan
mesin bor pada setelan martil (gerakan bir bergetar seperti ketukan martil) dan pada
ujung mata bor terdapat logam keras sebagai pemotong. Biasanya tersedia dalam ∅ 4-
15mm dan mata bor lebih panjang daripada twist bits (300 - 400mm).

c. Spur Bits

Gambar 2.12 Spur Bits

Dikenal sebagai mata bor kayu dengan ujung mata bor runcing pada bagian tengahnya
dan pisau pengiris pada bagian kelilingnya. Ujung runcing di tengah berfungsi untuk
menjaga agar mata bor tetap lurus sehingga lubang yang dihasilkan presisi dan dengan
∅ yang sama. Ukuran ∅ yang tersedia sekitar 6-15mm.
10

d. Countesink Bits

Gambar 2.13 Countesink Bits

Mata bor ini bersudut 90° pada ujungnya dan berfungsi untuk membuat lubang 45°
terhadap permukaan kayu. Biasanya dipakai pada saat membuat lubang untuk kepala
sekrup agar permukaan sama rata dengan kayu. Mata bor ini bisa berdiri sendiri dan ada
juga yang terpasang langsung dengan mata bor utama untuk membuat lubang sekrup.

e. Foster Bit

Gambar 2.14 Foster Bit

Yaitu mata bor yang berfungsi untuk membuat lubang engsel sendok. Paling baik
apabila dioperasikan dengan mesin bor duduk yang lebih stabil. Karena apabila
menggunakan mesin bor tangan akan sulit untuk mengendalikan kestabilan posisi mata
bor dan lubang yang dihasilkan kurang berkualitas. Diameter yang tersedia mengikuti
standar diameter engselsendok, dari 15, atau 35 mm.
11

f. Hole Saw Bits

Gambar 2.15 Hole saw bits

Lebih tepat mungkin kita sebut gergaji lubang karena bentuk mata bornya yang seperti
gergaji dengan diameter yang bisa disesuaikan dengan kebutuhan. Berdiameter antara
25 - 60mm.

2.5 Mata Pemotong

Mata potong terdiri dari dua bagian, yaitu bibir pemotong dan sisi pemotong. Bibir
pemotong mata bor terdapat dua buah yang terletak antara dua sisi pemotong yang
saling berhadapan. Kedua sisi pemotongan ini diasah hingga membentuk sudut yang
bervariasi sesuai dengan bahan yang di bor. Ujung mata pemotong harus selalu tajam.
Pusat/ujung bibir pemotong yang tidak sentris saat pengasahan mata bor menghasilkan
beban yang tidak sama terhadap bor. Akibatnya lobang yang terbentuk tidak tepat,
bergeser/menyimpang posisinya dari senter yang ditentukan.

2.6 Fungsi Mesin Bor


Mesin bor mempunyai fungsi sebagai berikut:
1) Pembuatan Lubang
Mengumpan mata bor pada suatu benda kerja untuk membuat lubang
12

Gambar 2.16 Pembuatan Lubang


2) Pembesaran Lubang
Mengumpan mata bor pada benda kerja yang telah
memiliki lubang sebelumnya guna untuk
memperbesar diameter lubang pada benda kerja.

Gambar 2.17 Pembesaran Lubang


3) Chamfer
Chamfer adalah suatu proses untuk menghilangkan sisi tajam dari sebuah bentuk
slindris. Chamfer pada proses counter sink yang dimaksudkan ada beberapa macam
penggunaan, antara lain :

a. Chamfer untuk membersihkan chip / bram.

b. Chamfer untuk pembuatan ulir.

c. Chamfer untuk dudukan kepala baut konus.

d. Chamfer untuk dudukan paku keling.

Gambar 2.18 Chamfer


2.7 Bagian mesin bor kayu
13

Gambar 2.19 bagian-bagian mesin bor kayu

 Pengukur kedalaman berfungsi untuk

 Spindel pada mesin bor berfungsi menggerakkan mata bor

 Drill head pada mesin bor berfungsi menopang mekanisme penggerak pisau

 Pengunci saklar berfungsi untuk menahan saklar agar tetap dalam kondisi on sehingga
spindel tidak akan berhenti berputar

 Chuck drill berfungsi untuk rumah mata bor atau sebagai tempat untuk menaruh mata
bor
14

2.8 Bagian mesin bor logam dan fungsinya

Gambar 2.20 bagian mesin bor lantai

1) Base (Dudukan )
Base ini merupakan penopang dari semua komponen mesin bor. Base terletak paling
bawah menempel pada lantai, biasanya dibaut. Pemasangannya harus kuat karena
akan mempengaruhi keakuratan pengeboran akibat dari getaran yang terjadi.

2) Column (Tiang)
Bagian dari mesin bor yang digunakan untuk menyangga bagian-bagian yang
digunakan untuk proses pengeboran. Kolom berbentuk silinder yang mempunyai alur
atau rel untuk jalur gerak vertikal dari meja kerja.

3) Table (Meja)
Bagian yang digunakan untuk meletakkan benda kerja yang akan di bor. Meja kerja
dapat disesuaikan secara vertikal untuk mengakomodasi ketinggian pekerjaan yang
berbeda atau bisa berputar ke kiri dan ke kanan dengan sumbu poros pada ujung
yang melekat pada tiang (column).

4) Drill (Mata Bor)


Adalah suatu alat pembuat lubang atau alur yang efisien. Mata bor yang paling sering
digunakan adalah bor spiral, karena daya hantarnya yang baik, penyaluran serpih
(geram) yang baik karena alur-alurnya yang berbentuk sekrup, sudut-sudut sayat
yang menguntungkan dan bidang potong dapat diasah tanpa mengubah diameter bor.

5) Spindle
15

Bagian yang menggerakkan chuck atau pencekam, yang memegang / mencekam


mata bor.

6) Spindle head
Merupakan rumah dari konstruksi spindle yang digerakkan oleh motor dengan
sambungan berupa belt dan diatur oleh drill feed handle untuk proses pemakananya.

7) Drill Feed Handle


Handel untuk menurunkan atau menekankan spindle dan mata bor ke benda kerja
( memakankan)

8) Kelistrikan
Penggerak utama dari mesin bor adalah motor listrik, untuk kelengkapanya mulai
dari kabel power dan kabel penghubung , fuse / sekring, lampu indicator, saklar on /
off dan saklar pengatur kecepatan.

2.9 Prinsip Pengeboran

Berdasarkan pekerjaan yang dilakukan, maka mesin bor dapat berfungsi untuk membuat
lobang silindris dan bertingkat, membesarkan lobang, mencemper lobang dan mengetap.
Pekerjaan yang banyak menuntut ketelitian yang tinggi pada pengeboran adalah pada
saat menempatkan mata bor pada posisi yang tepat di titik senter.

2.10 Kecepatan Potong Pengeboran

Kecepatan potong ditentukan dalam satuan panjang yang dihitung berdasarkan putaran
mesin per menit. Atau secara defenitif dapat dikatakan bahwa kecepatan potong adalah
panjangnya bram yang terpotong per satuan waktu.

Setiap jenis logam mempunyai harga kecepatan potong tertentu dan berbeda-beda.
Dalam pengeboran putaran mesin perlu disesuaikan dengan kecepatan potong kayu Bila
kecepatan potongnya tidak tepat, mata bor cepat panas dan akibatnya mata bor cepat
tumpul atau bisa patah.

2.11 Kecepatan potong ditentukan oleh:


16

- Jenis bahan yang akan dibor


- Jenis bahan mata bor
- Kualitas lobang yang diinginkan
- Efesiensi pendinginan
- Cara/teknik pengeboran
- Kapasitas mesin bor
2.12 Cara mendapatkan hasil pengeboran yang presisi
a. Posisi pengeboran.
Posisi pengeboran kelihatannya sepele, tapi jika posisi pengeboran tepat akan
menghasilkan lubang yang sesuai (presisi) dengan ukuran mata bor yang Anda gunakan.
Selain itu dengan posisi pengeboran yang benar, dapat membuat kerja mata bor menjadi
efektif. Mata bor akan terjaga ketajamannya sehingga lebih awet. Dan Anda bisa
menghemat pembelian mata bor.

Gambar 2.21 posisi mengebor yang benar

b. Gunakan Mata Bor Yang Tepat.


Secara umum terdapat tiga media yang digunakan dalam pengeboran, yaitu besi, kayu,
dan beton (semen).Tiap-tiap media menggunakan mata bor yang berbeda,
begitu pula dengan setelan kecepatan putaran mesin bor tersebut.
17

c. Mulai Dari Yang Kecil.


Untuk mendapatkan hasil bor yang presisi, gunakan mata bor dari ukuran terkecil,
kemudian ganti ke diameter lebih besar, dan seterusnya sampai ke diameter lubang
yang diinginkan. Dengan cara ini hasil pengeboran akan menjadi lebih rapi dan halus.

d. Sesuaikan Kecepatan Putar Mesin Bor Anda.


Selain mata bor, hal tidak kalah penting yang harus diperhatikan adalah
setelan kecepatan mesin bor yang digunakan.Kecepatan mesin sangat berpengaruh
terhadap pengeboran dan berdampak pada efektivitas dan efisiensi dalam melakukan
pengeboran, terutama pada pengeboran media besi. Setelan kecepatan putaran mesin bor
dipengaruhi oleh ukuran mata bor tersebut, dimana semakin kecil ukuran mata bor,
maka kecepatan mesin harus menggunakan setelan maksimum.

e. Gunakan Bor Listrik Yang Sesuai


Jika Anda akan mengebor beton, penggunaan mesin bor berjenis impact drill adalah
wajib hukumnya. Mesin impact drill memiliki gerakan memutar dan memukul. Gerakan
inilah yang dapat menghasilkan lubang pada media beton. Untuk pengeboran pada
media kayu dan logam, tidak perlu menggunakan fitur impact, karena dapat
menyebabkan patahnya mata bor dan hasil pengeboran yang tidak presisi.
BAB III

JURNAL PRAKTUIKUM

3.1. Maksud dan Tujuan

1. Untuk mendapatkan pengalaman praktis dan teknis


2. Mahasiswa mampu mengoperasikan mesin bor dengan baik dan benar
3. Mengenal dan menggunakan alat perkakas
4. Mahasiswa dapat mengetahui kendala yang terjadi selama proses praktikum bor kayu

4.2. Alat dan Bahan

1. Mesin bor tangan 5.Masker

2. Mata bor 6. Sarung tangan

3. Balok dudukan 7. Kaca mata

4. Benda kerja

3.3 Langkah Kerja

1. Siapkan alat dan bahan.

2. Persiapkan tempat kerja

3. Pasang mata bor pada mesin bor tangan sesuaii diameter yang diinginkan pada lubang lalu
kencangkan t

4. Ratakan permukaan benda kerja menggunakan amplas.

5. Menentukan titik center pada benda kerja.

6. Jepit benda kerja pada chuck mesin bubut kayu dan kepala lepas ditempelkan/ditusuk kan
kepada benda kerja.

7. Turn on mesin bubut dengan kecepatan yang tidak terlalu cepat/standar

8. Sayat benda kerja menggunakan padaht sesuai dengan ukuran yang sudah ditentukan

9. Setelah benda terbentuk lepaskan benda kerja lalu bersihkan mesin bubut hingga bersih
dari serbuk kayu nya.

3.4. Skema Benda Kerja

18
19

3.5 Kesimpulan

1. Mahasiswa/praktikan dapat mengetahui cara/teknik mengoperasikan mesin bor kayu.

2. Praktikan bisa memahami & mengetahui langkah-langkah dalam mengebor

3. Praktikan menjadi paham kendala-kendala yang terjadi selama proses praktikum.

4. Praktikan dapat membuat benda kerja seperti yang di inginkan.


BAB IV

JAWABAN PERTANYAAN

4.1 Pertanyaan

1. Gambarkan skema mesin bor kayu,dan tuliskan bagian-bagian mesin bor kayu !

2. Ceritakan cara kerja mesin bor kayu !

3. Sebutkan jenis-jenis mata bor dan kegunaan nya !

4. Bagaimana cara mendapatkan hasil yang baik dan presisi ?

20
21

4.2 Jawaban

1. Bagian mesin bor kayu

Gambar 4.1 bagian-bagian mesin bor kayu

 Pengukur kedalaman berfungsi untuk

 Spindel pada mesin bor berfungsi menggerakkan mata bor

 Drill head pada mesin bor berfungsi menopang mekanisme penggerak pisau

 Pengunci saklar berfungsi untuk menahan saklar agar tetap dalam kondisi on sehingga
spindel tidak akan berhenti berputar

 Chuck drill berfungsi untuk rumah mata bor atau sebagai tempat untuk menaruh mata
bor
22

2. Cara kerja mesin bor kayu

Cara kerja mesin bor adalah suatu alat untuk membuat lubang, memper besar lubang
dan proses membuat champer dalam cara kerja nya motor berputar pada poros nya dan
disambungkan ke spindel yang berbarengan dengan mata bor ,kemudian mata bor
disentuhkan ke benda kerja untuk melakukan proses penyayatan.

3. Sebutkan jenis-jenis mata bor dan kegunaan nya

a Twist Bits

Jenis mata bor yang paling banyak digunakan dan cukup universal fungsinya. Bisa
digunakan menggunakan mesin bor tangan atau mesin bor duduk baik secara horisontal
maupun vertikal. Mata bor ini bisa untuk membuat lubang pada bahan kayu, plastik atau
logam. Biasanya tersedia dalam ukuran ∅ 4 - 12 mm. Lebih baik buat sebuah titik pusat
menggunakan paku atau sekrup untuk arahan mata bor ini ketika anda menggunakan
mesin bor tangan.

Gambar 4.2 Twist Bist


b. Masonry Bits

Gambar 4.3 Masonry Bits

Dirancang untuk membuat lubang pada tembok, beton atau batu. Digunakan dengan
mesin bor pada setelan martil (gerakan bir bergetar seperti ketukan martil) dan pada
ujung mata bor terdapat logam keras sebagai pemotong. Biasanya tersedia dalam ∅ 4-
15mm dan mata bor lebih panjang daripada twist bits (300 - 400mm).

c. Spur Bits

Gambar 4.4 Spur Bits

Dikenal sebagai mata bor kayu dengan ujung mata bor runcing pada bagian tengahnya
dan pisau pengiris pada bagian kelilingnya. Ujung runcing di tengah berfungsi untuk

23
24

menjaga agar mata bor tetap lurus sehingga lubang yang dihasilkan presisi dan dengan
∅ yang sama. Ukuran ∅ yang tersedia sekitar 6-15mm.

d. Countesink Bits

Gambar 4.5 Countesink Bits

Mata bor ini bersudut 90° pada ujungnya dan berfungsi untuk membuat lubang 45°
terhadap permukaan kayu. Biasanya dipakai pada saat membuat lubang untuk kepala
sekrup agar permukaan sama rata dengan kayu. Mata bor ini bisa berdiri sendiri dan ada
juga yang terpasang langsung dengan mata bor utama untuk membuat lubang sekrup.

e. Foster Bit

Gambar 4.6 Foster Bit

Yaitu mata bor yang berfungsi untuk membuat lubang engsel sendok. Paling baik
apabila dioperasikan dengan mesin bor duduk yang lebih stabil. Karena apabila
menggunakan mesin bor tangan akan sulit untuk mengendalikan kestabilan posisi mata
bor dan lubang yang dihasilkan kurang berkualitas. Diameter yang tersedia mengikuti
standar diameter engselsendok, dari 15, atau 35 mm.
25

f. Hole Saw Bits

Gambar 4.7 Hole saw bits

Lebih tepat mungkin kita sebut gergaji lubang karena bentuk mata bornya yang seperti
gergaji dengan diameter yang bisa disesuaikan dengan kebutuhan. Berdiameter antara
25 - 60mm.

4. Cara mendapatkan hasil pengeboran yang presisi


f. Posisi pengeboran.
Posisi pengeboran kelihatannya sepele, tapi jika posisi pengeboran tepat akan
menghasilkan lubang yang sesuai (presisi) dengan ukuran mata bor yang Anda gunakan.
Selain itu dengan posisi pengeboran yang benar, dapat membuat kerja mata bor menjadi
efektif. Mata bor akan terjaga ketajamannya sehingga lebih awet. Dan Anda bisa
menghemat pembelian mata bor.

Gambar 4.8 posisi mengebor yang benar

g. Gunakan Mata Bor Yang Tepat.


Secara umum terdapat tiga media yang digunakan dalam pengeboran, yaitu besi, kayu,
dan beton (semen).Tiap-tiap media menggunakan mata bor yang berbeda,
begitu pula dengan setelan kecepatan putaran mesin bor tersebut.
26

Berikut akan dijelaskan jenis-jenis yang digunakan berdasarkan media yang akan dibor.
h. Mulai Dari Yang Kecil.
Untuk mendapatkan hasil bor yang presisi, gunakan mata bor dari ukuran terkecil,
kemudian ganti ke diameter lebih besar, dan seterusnya sampai ke diameter
lubang yang diinginkan. Dengan cara ini hasil pengeboran akan menjadi lebih rapi
dan halus.

i. Sesuaikan Kecepatan Putar Mesin Bor Anda.


Selain mata bor, hal tidak kalah penting yang harus diperhatikan adalah
setelan kecepatan mesin bor yang digunakan.Kecepatan mesin sangat berpengaruh
terhadap pengeboran dan berdampak pada efektivitas dan efisiensi dalam
melakukan pengeboran, terutama pada pengeboran media besi. Setelan kecepatan
putaran mesin bor dipengaruhi oleh ukuran mata bor tersebut, dimana semakin
kecil ukuran mata bor, maka kecepatan mesin harus menggunakan setelan
maksimum.

j. Gunakan Bor Listrik Yang Sesuai


Jika Anda akan mengebor beton, penggunaan mesin bor berjenis impact
drill adalah wajib hukumnya. Mesin impact drill memiliki gerakan memutar dan
memukul. Gerakan inilah yang dapat menghasilkan lubang pada media
beton. Untuk pengeboran pada media kayu dan logam, tidak perlu menggunakan
fitur impact, karena dapat menyebabkan patahnya mata bor dan hasil pengeboran
yang tidak presisi.
BAB V

KESIMPULAN

1. Praktikum bubut kayu adalah kegiatan yang dilakukan di menggunakan mesin


bubut kayu.
2. Dalam praktikum bubut kayu dibutuhkan ketelitian, kesabaran dan keuletan agar
tercapainya target waktu yang telah ditentukan.
3. Dalam praktikum bubut kayu mahasiswa harus memahami semua proses yang
dilakukan, mengerti cara memakai alat-alat ukur dan perkakas yang digunakan
dalam pengerjaan benda kerja.
4. Dalam proses praktikum bubut kayu selain keterampilan dalam menggunakan
peralatan tangan, orang-orang yang bergerak pada bidang teknik akan selalu
berhubungan dengan bidang pengukuran. Pada praktik kerja bangku peralatan ukur
yang digunakan harus benar-benar presisi. Guna menghasilkan pengukuran yang
presisi, maka peralatan ukur, cara memegang alat ukur, dan cara melakukan
pengukuran harus benar-benar diketahui secara baik oleh mahasiswa.

27
28

DAFTAR PUSTAKA

1. http://tipsajbs.blogspot.co.id/2015/11/cara-mengebor-yang-baik.html Tanggal 16-12-


2015 (20:12)

2. http://www.supplierbahanbangunan.com/blog/mesin-bor-tangan-beda-material-beda-
mata-bornyaTanggal 16-12-2015 (20:17)

3. http://blogkegalih.blogspot.co.id/p/blog-page_7859.htmlTanggal 16-12-2015 (20:17)

4. http://anedudung.blogspot.co.id/2015/04/gambar-untuk-jenis-jenis-mesin-
bor.htmlTanggal 16-12-2015 (20:20)

5. https://rivayth3blackh3art.wordpress.com/2011/10/19/tugas-kerja-mesin-mesin-
bor/Tanggal 16-12-2015 (20:20)
KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Tuhan Yang Maha Esa atas karunia dan rahma-Nya sehingga saya
dapat menyelesaikan laporan ini. Tanpa pertolongan-NYA mungkin penyusun ini tidak akan
sanggup terselesaikan dengan baik.

Praktikum yang diadakan di laboratorium Universitas Pancasila ini, selain untuk


pembelajaran praktikum mata kuliah lab mesin, praktikum ini juga bertujuan untuk
mencipakan tenaga kerja yang terampil dan terlatih serta siap pakai di dunia kerja. Laporan
ini memuat tentang bor kayu.Walaupun laporan ini mungkin kurang sempurna tapi juga
memiliki detail yang cukup jelas.

Tidak lupa saya mengucapkan terimakasih kepada asisten yang telah membimbing
dalam pelaksanaan Praktikum Kerja Bangku, dan rekan kelompok yang telah membantu
menyusun laporan lengkap ini. saya berharap semoga laporan ini dapat di terima, juga saya
berharap laporan ini dapat bermanfaat bagi penulis khususnya.

Jakarta, 16 desember 2015

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.................................................................................................................i

DAFTAR ISI..............................................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN..........................................................................................................1

1.1 Latar Belakang.................................................................................................................1

1.2 Maksud dan Tujuan..........................................................................................................1

1.3 Sistematika Penulisan......................................................................................................2

BAB II LANDASAN TEORI...................................................................................................4

2.1. Pengertian mesin bor........................................................................................................4

2.2 Jenis-jenis mesin bor........................................................................................................4

2.3 Definisi mata bor..............................................................................................................8

2.4 Jenis-jenis mata bor..........................................................................................................8

2.5 Mata pemotong..............................................................................................................11

2.6 Fungsi mesin bor............................................................................................................11

2.7 Bagian-bagian mesin bor kayu.......................................................................................13

2.8 Bagian-bagian mesin bor logam....................................................................................14

2.9 Prinsip pengeboran. ......................................................................................................15

2.10 Kecepatan potong pengeboran. ....................................................................................15

2.11 kecepatan potong ditentukan oleh ...............................................................................16

2.12 Cara mendapatkan hasil pengeboran presisi. ..............................................................16

BAB III JURNAL PRAKTIKUM.........................................................................................18

3.1 Maksud dan tujuan.........................................................................................................18

3.2 Alat dan bahan................................................................................................................18

3.3 Langkah kerja.................................................................................................................18

3.4 Skema benda kerja.........................................................................................................19


2
3

3.5 Kesimpulan....................................................................................................................20

BAB IV JAWABAN PERTANYAAN....................................................................................21

4.1 Pertanyaan......................................................................................................................21

4.1.1 Soal nomor 1................................................................................................................21

4.1.2 Soal nomor 2...............................................................................................................21

4.1.3 Soal nomor 3...............................................................................................................21

4.1.4 Soal nomor 4...............................................................................................................21

4.1.5 Soal nomor 4...............................................................................................................21

4.1.6 Soal nomor 4...............................................................................................................21

4.2 Jawaban..........................................................................................................................22

4.2.1 Soal nomor 1...............................................................................................................22

4.2.2 Soal nomor 2...............................................................................................................23

4.2.3 Soal nomor 3...............................................................................................................23

4.2.4 Soal nomor 4...............................................................................................................26

BAB V KESIMPULAN..........................................................................................................28

5.1 Kesimpulan....................................................................................................................28

DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................................29

Anda mungkin juga menyukai