Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
Kewajaran menempati tempat yang paling penting dalam akuntansi karena memberi jaminan
kepada para pengguna dan pasar bahwa akuntan sebagai pembuat laporan dan auditor sebagai
pemeriksa telah berusaha untuk bertindak adil.
Arti utama dari kewajaran adalah penyajian secara wajar, bab ini akan membahas dan
menganalisis secara detail konsep kewajaran sebagai doktrin “Benar dan wajar” (True and
Fair).
1. Kewajaran dalam akuntansi
Kewajaran pada umumnya dihubungkan dengan pengukuran dan pelaporan informasi
melalui cara yang objektif dan netral.
1.1 Kewajaran sebagai netralitas dalam penyajian
Kewajaran paling tepat dijabarkan dalam literatur dan persyaratan-persyaratan
akuntansi profesional sebagai pernyataan netralitas dari akuntan dalam pembuatan
laporan keuangan.
1.2 Doktrin “Benar dan Wajar”
Menurut pemahaman umum, pandangan ini berarti penyajian akun-akun, yang
berdasarkan prinsi-prinsip akuntansi yang berlaku umum dengan menggunakan
angka-angka yang akurat.
“Benar” memiliki artian bahwa informasi akuntasi yang dimuat dalam laporan
keuangan telah dikuantifisir dan dikomunikasikan sedemikian rupa sehingga sesuai
dengan peristiwa, aktivitas dan transaksi ekonomi yang dimaksudkan untuk disajikan
olehnya.
“Wajar” berarti bahwa informasi akuntansi tersebut telah di ukur dan diungkapkan
dengan cara yang objektif dan tanpa prasangka apa pun terhadap kepentingan dari
berbagai bagian dalam perusahaan.
Agar kewajaran dianggap sebagai konsep keadilan moral, harus dibuat kesesuaian antara teori
utama yang membahas mengenai keadilan distribusi, yaitu
a. Kontribusi Rawls
Teori keadilan rawls bertujuan untuk megembangkan sebuah teori mengenai keadilan
dalam bentuk prinsip-prinsip yang dapat diterapkan untuk mengembangkan struktur dasar
masyarakat dan memberikan tantangan langsung bagi pendekatan utilitarianisme
(memaksimalkan kebahagiaan dan mengurangi penderitaan). Teori rawls dapat diterapkan
dalam akuntansi karena teori ini mengusulkan adanya ketergantungan pada tabir
kebodohan pada setiap situasi, yang menuntut adanya pilihan dalam akuntansi yang
akhirnya menghasilkan solusi yang netral, jujur, dan adil secara sosial.
b. Kontribusi nozick
Sementara rawls tertarik dengan keadilan pada pola distribusi, nozick tertarik
dengan proses terjadinya distribusi. Nozicka berpendapat bahwa teori keadilan rawls
mengabaikan hak manusia, sehingga tidak dapat dibenarkan secara moral
c. Kontribusi Gerwith
Tujuan teori keadilan gerwith adalah untuk memberikan pembenaran rasional bagi prinsip-
prinsip moral agara dapat membedakan secara objektif antara tindakan dan kebiasaan yang
benar secara moral dengan tindakan dan kebiasaan yang salah secara moral.