Anda di halaman 1dari 10

ANALISIS SWOT

PT. PERTAMINA (PERSERO)

Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Sistem Informasi Strategik

Dosen Pengajar :
AGUS SUHENDAR, S.T., M.Eng.

Candra Aditama

Disusun Oleh :
Candra Aditama NIM : 2014.02477.11.0703

STMIK JENDERAL ACHMAD YANI


YOGYAKARTA
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Sejarah dan Profil Perusahaan PT. PERTAMINA (PERSERO)

Berdasarkan pasal 33 UUD 1945 : "Bumi, air dan kekayaan alam yang terkandung
di dalamnya dikuasai oleh negara dan dipergunakan sebesar-besar untuk ”kemakmuran
rakyat" maka hak untuk mengelola industri perminyakan jatuh ke tangan pemerintah.
Tahun 1960, Dewan Perwakilan Rakyat mengeluarkan kebijaksanaan yang
menyatakan bahwa penambangan minyak dan gas bumi hanya boleh dilaksanakan oleh
negara melalui perusahaan negara. Semenjak itu, pihak asing yang terlibat di dalamnya
berdasarkan kepada kontrak saja. Disamping itu perusahaan-perusahaan asing juga
sepakat untuk secara bertahap menjual tempat penyulingan minyaknya dan aset lainnya
di bidang pemasaran dan distribusi kepada pihak Indonesia dalam jangka waktu lima
sampai lima belas tahun.
Dua perusahaan negara dibentuk pada zaman transisi tersebut. PERMINA yang
diberikan wewenang dan tanggung jawab untuk administrasi, manajemen dan
pengawasan terhadap kerja sama dibidang eksplorasi dan produksi. Sementara itu
PERTAMIN mendapat tanggung jawab untuk mengatur proses distribusi minyak bagi
kepulauan Indonesia.
Untuk memenuhi kebutuhan akan tenaga ahli di bidang perminyakan, PERMINA
mendirikan Sekolah Kader Teknik di Brandan. PERMINA kemudian juga mendirikan
Akademi Perminyakan di Bandung pada tahun 1962. Kurikulum dari Akademi
Perminyakan meliputi berbagai aspek dalam industri perminyakan, dan para lulusannya
kemudian menjadi tenaga inti di PERMINA (yang kemudian menjadi PERTAMINA).
Tahun 1968, untuk mengkonsolidasi industri perminyakan dan gas, manajemen,
eksplorasi pemasaran dan distribusi maka PERMINA dan PERTAMIN merger menjadi
PN. PERTAMINA (Pertambangan Minyak dan Gas Bumi Nasional).
Komisaris Status badan hukum PERTAMINA telah berubah menjadi perseroan
sejak 17 September 2003 yang lalu. “Kini Kami Berubah” merupakan komitmen yang
diikrarkan oleh Direksi PT PERTAMINA (PERSERO) untuk membawa perusahaan,
meraih harapan baru dalam wadah persero. Komitmen yang dikumandangkan dihadapan
publik pada saat launching PT PERTAMINA (PERSERO) ini sekaligus menjadi simbol
dari janji seluruh jajaran perusahaan kepada stakeholders.
Perubahan ini tidak sebatas hanya ucapan untuk menyejukkan hati para pendengar.
Perubahan ini harus diwujudkan dalam tindakan nyata dengan melakukan berbagai
pembenahan di dalam tubuh perusahaan. Sejumlah perubahan internal perusahaan
dilakukan meliputi penerapan nilai-nilai good corporate governance disetiap aspek
operasi perusahaan, pembenahan rencana kerja, sistem dan prosedur serta kebijakan
paradigma pengelolaan perusahaan menjadi suatu entitas bisnis murni.
Pada 18-19 Maret 2004 bertempat di Lt. M Kantor Pusat PERTAMINA, para
pimpinan PERTAMINA duduk bersama dalam suatu forum Rapat Pimpinan (Rapim).
Rapim ini mengambil tema ”Akselerasi Transformasi Dalam Rangka Menghadapi
Kompetisi”. Sejumlah butir perubahan dan program utama pun dihasilkan. Bahkan
komitmen perubahan itu sendiri ditandatangani oleh Direktur Utama sebagai wujud
keseriusan dalam mengakselerasi jalannya agenda perubahan.

1.2 Visi, Misi dan Strategi Perusahaan

A. Visi PT PERTAMINA (PERSERO) adalah :


Menjadi Perusahaan Energi Nasional Kelas Dunia serta perusahaan yang unggul,
maju dan terpandang (To be a respected leading company).

B. Misi PT PERTAMINA (PERSERO) adalah :


1. Menjalankan usaha minyak, gas, serta energi baru dan terbarukan secara terintegrasi,
berdasarkan prinsip-prinsip komersial yang kuat.
2. Melakukan Usaha dalam bidang Energi dan Petrokimia.
3. Merupakan entitas bisnis yang dikelola secara profesional, kompetitif dan
berdasarkan tata nilai unggulan.
4. Memberikan nilai tambah lebih bagi pemegang saham, pelanggan, pekerja dan
masyarakat, serta mendukung pertumbuhan ekonomi nasional.
C. Strategi PT PERTAMINA (PERSERO) adalah :

1. Fokus
Menggunakan secara optimum berbagai kompetensi perusahaan untuk meningkatkan
nilai tambah perusahaan.

2. Integritas
Mampu mewujudkan komitmen kedalam tindakan nyata.

3. Visionary (Berwawasan Jauh Kedepa)


Mengantisipasi lingkungan usaha yang berkembang saat ini maupun yang akan datang
untuk dapat tumbuh dan berkembang.

4. Excellence (Unggul)
Menampilkan yang terbaik dalam semua aspek pengelolaan usaha.

5. Mutual Respect (Keselarasan dan Kesetaraan)


Menempatkan seluruh pihak yang terkait setara dan sederajat dalam kegiatan usaha.
BAB II
ANALISIS SWOT TERHADAP PT. PERTAMINA (PERSERO)

2.1 Strength (Kekuatan)


Kekuatan internal pada PT. PERTAMINA (Persero):

1. Menyediakan produk yang berkualitas tinggi


Produk dari PERTAMINA sudah memiliki pengakuan dari dunia internasional.
Diantaranya produk oli dari PERTAMINA yang sudah memiliki sertifikat ISO.
2. Memiliki pelayanan yang baik
Untuk pelayanan, sudah dapat mendistribusikan produknya ke seluruh penjuru
Indonesia bahkan sampai ke daerah-daerah terpencil.
3. Sumber daya manusia yang handal
SDM di PT PERTAMINA (PERSERO) merupakan orang-orang yang sudah
profesional di bidangnya. Memiliki kemampuan dan pengalaman yang sudah teruji.
Selain itu pelatihan dan seminar yang berhubungan dengan dunia bisnis banyak
diikuti oleh para karyawan, yang dapat meningkatkan ilmu pengetahuan dan
kemampuannya.
4. Pengalaman di bidang migas
PERTAMINA sudah bergerak di bidang migas di indonesia sejak tahun 1968.
Dengan pengalaman yang cukup lama di bidang migas, faktor ini dapat menjadi
salah satu nilai tambah. Pengalaman dan pengakuan dari dunia internasional
berhubungan dengan dunia migas menjadikan PERTAMINA cukup disegani
dibidang migas.
5. Penggunaan teknologi informasi yang terintegrasi
Teknologi informasi di PERTAMINA sudah terintegrasi dan mendukung proses
bisnis perusahaan. Dengan adanya Divisi SBTI, ini menunjukkan adanya kepedulian
yang cukup tinggi dari pihak manajemen untuk mengembangkan teknologi
informasi.
2.2 Weaknesses (Kelemahan)
Kelemahan internal pada PT. PERTAMINA (Persero):
1. Kurangnya modal
Kendala PERTAMINA saat ini adalah kekurangannya modal dalam hal kegiatan
eksplorasi dan eksploitasi sumber daya alam, sehingga pihak manajemen
membangun kerjasama dengan pihak asing untuk melakukan tersebut.
2. Masalah birokrasi yang menghambat kinerja
Birokrasi yang terlalu rumit menghambat proses pengambilan keputusan karena
terlalu banyak waktu yang terbuang untuk menjalankan suatu keputusan.
3. Penempatan karyawan yang tidak sesuai dengan kemampuan
Sumber daya manusia di PT. PERTAMINA banyak yang penempatan dan
penggunaannya tidak maksimal sehingga menggurangi efektifitas dan efisiensi
perusahaan.
4. Jumlah armada yang kurang
Peningkatan permintaan pasar yang membutuhkan arus distribusi barang yang tinggi
dapat terhambat dengan kurangnya jumlah armada pengangkut barang yang ada
sekarang ini.
5. Ketergantungan pasokan pada satu pemasok,.
Sehingga apabila terjadi keterlambatan pasokan produk akan mengganggu
operasional perusahaan.

2.3 Opportunities (Peluang)


Peluang eksternal pada PT. PERTAMINA (Persero):
1. Pasar bisnis yang masih tinggi
Penggunaan migas yang merupakan salah satu kebutuhan pokok dunia saat ini
membuat permintaan akan produk ini tetap tinggi walaupun terjadi gejolak harga.
2. Harga jual yang murah
PERTAMINA dapat menjual BBM dengan harga murah karena pemanfaatan dari
subsidi pemerintah. Hal ini dapat digunakan PERTAMINA sebagai salah satu
kesempatan untuk menguasai pasar migas di Indonesia.
3. Sumber daya migas yang masih cukup tinggi
Sumber cadangan migas yang tersedia di Indonesia masih cukup banyak yang belum
tereksplorasi. Cadangan minyak ini dapat digunakan PERTAMINA untuk
meningkatkan penjualan dalam memenuhi permintaan pasar.
4. Produk (dengan nilai oktan tinggi yang menghasilkan pembakaran yang lebih bersih,
non subsidi) yang bisa jadi menggantikan dominasi penjualan premium.
5. Sebagai pemimpin dalam pasar Bahan Bakar Minyak (BBM)
PT. PERTAMINA (Persero) memiliki kesempatan unuk megubah pelayanan yang
kurang baik dan mengubah Image yang tertancap dibenak konsumennya, menjadikan
Konsumennya menjadi konsumen yang memiliki Loyalitas tinggi pada PT.
PERTAMINA (Persero).

2.4 Threats (Ancaman)


Ancaman eksternal pada PT. PERTAMINA (Persero):
1. Masuknya pihak swasta untuk beroperasi di bidang Non-BBM
Dengan masuknya pihak swasta yang bergerak di bidang Non-BBM cakupan pasar
PERTAMINA dalam hal Non-BBM seperti oli menjadi berkurang. Hal ini
menjadikan pendapatan PERTAMINA menjadi berkurang.
2. Makin banyaknya pihak swasta yang melakukan eksplorasi migas di wilayah
Indonesia.
Pihak swasta yang melakukan eksplorasi Migas di Indonesia kadang mempunyai
dana dan peralatan yang lebih bagus dibanding PERTAMINA hal ini menyebabkan
lahan minyak mentah yang kaya akan cadangan minyak akhirnya dikelola oleh pihak
swasta.
3. Pengaruh Intervensi
Dikarenakan PERTAMINA merupakan perusahaan multi internasional, maka adanya
pengaruh-pengaruh intervensi di dalam tubuh PERTAMINA khususnya pada posisi
manajemen strategis seperti dewan komisaris. Intervensi ini menyebabkan
terbatasnya ruang gerak manajemen untuk menentukan kebijakan yang akan diambil.
4. Pasar bebas
Dengan adanya pasar bebas, perusahaan asing yang bergerak di bidang migas
diperbolehkan untuk memasarkan hasil produksinya di wilayah Indonesia. Hal ini
akan meningkatkan persaingan bisnis yang ketat.
5. Image bahwa produk yang ditawarkan kompetior (Shell dan Petronas) memiliki
tingkat kualitas yang lebih baik menjadikan ketertarikan konsumen untuk berganti
produk konsumsi.
BAB III
KESIMPULAN

Analisis SWOT pada PT. Pertamina merupakan identifikasi berbagai faktor secara
sistematis untuk memutuskan strategi perusahaan. Analisis ini didasarkan pada logika
yang dapat memaksimalkan kekuatan (Strengths) dan peluang (Opportunities), namun
secara bersamaan dapat meminimalkan kelemahan (weaknesses) dan ancaman (Threats).
Ada tiga tingkatan strategi usaha yang digunakan oleh PT. Pertamina Hulu Energi
yaitu: (1) strategi korporat yang berdasarkan pemetaan dan analisa SWOT. Strategi
tersebut adalah “Pertumbuhan yang Fokus pada Bisnis Migas di Dalam Negeri dan
Selektif di Luar Negeri”. (2) Strategi bisnis yang digunakan oleh PT PHE agar setiap
wilayah kerja migas yang dikelola dapat memenangkan persaingan (profitable) adalah
dengan meningkatkan keuntungan perusahaan, menerapkan HSSE excellence, serta
Membangun SDM yang capable and competitive. (3) Strategi fungsional PT. PHE yang
terdiri dari Strategi Penguasaan Block dengan Anak Perusahaan, Strategi Beasiswa
Berkelanjutan, Program Strategi PKBL (Program Kemitraan dan Bina Lingkungan),
Pengembangan SDM, serta Melaksanakan prinsip-prinsip tata kelola perusahaan (Good
Corporate Governance/ GCG) dan mengembangkan budaya perusahaan.
Adapun rekomendasi yang saya anjurkan kepada PT. PERTAMINA (Persero)
adalah strategi bertahan, artinya kondisi internal perusahaan berada pada pilihan
dilematis. Oleh karenanya PT. PERTAMINA (Persero) strategi bertahan, mengendalikan
kinerja internal agar tidak tergeser oleh pesaing lain. Strategi ini dipertahankan sambil
terus berupaya membenahi diri. Selain itu juga ada beberapa faktor yang perlu
diperhatikan oleh PT. PERTAMINA (Persero) sebagai berikut:
1. Kemampuan SDM yang handal sehingga dapat meningkatkan produktivitas.
SDM di PT PERTAMINA (PERSERO) merupakan orang-orang yang sudah
profesional di bidangnya.. Pelatihan dan seminar yang berhubungan dengan dunia
bisnis banyak diikuti oleh para karyawan, yang dapat meningkatkan pengetahuan
dan kemampuan karyawan.
2. Produk yang dihasilkan berkualitas baik sesuai dengan standar internasional.
Produk-produk yang dihasilkan PERTAMINA sudah melalui uji mutu yang sesuai
dengan standar internasional.
3. Penerapan teknologi informasi yang optimal untuk mendukung proses bisnis
perusahaan.
PERTAMINA telah menerapkan SAP pada proses bisnisnya, sehingga dapat
terintegrasi pada seluruh wilayah operasi yang juga didukung dengan jaringan
yang baik.

Anda mungkin juga menyukai