A. Latar Belakang
Fenomena yang ada saat ini penggunaan terapi alternatif dan komplementer
tanpa menggunakan obat telah banyak digunakan. Bentuk dan jenisnya pun beragam,
salah satunya adalah bentuk terapi komplementer dengan aromaterapi. Aromaterapi
adalah salah satu teknik pengobatan atau perawatan menggunakan bau-bauan yang
menggunakan minyak esensial aromaterapi. Proses ekstraksi (penyulingan) minyak
esensial ini secara umum dapat dilakukan dengan tiga cara, yaitu penyulingan dengan
dengan air (direbus), penyulingan dengan air dan uap (dikukus), dan penyulingan
dengan uap (diuapkan). Salah satu aroma yang paling digemari adalah lavender.
Kandungan utama dari bunga lavender adalah linalyl asetat dan linalool (C10H18O).
Linalool adalah kandungan aktif utama yang berperan pada efek anti cemas
(relaksasi) pada lavender.
B. Rumusan Masalah
Terapi komplementer saat ini sangat digemari oleh masyarakat Indonesia
karena dinilai minim efek samping, salah satunya terapi ini adalah menggunakan
aromaterapi. Berdasarkan hal ini maka dapat dirumuskan masalah yaitu bagaimana
sejarah terapi komplementer aromatherapy dan cara mengaplikasikanya dalam
keperawatan?
C. Tujuan
A. Definisi Aromaterapi
Aromaterapi berasal dari kata “aroma”, yang artinya bau yang menarik yang
berasal dari tumbuhan (minyak essensial) atau rempah, dan berasal dari kata “terapi”,
yang artinya suatu perawatan yang dirancang untuk pengobatan. Berbagai
peninggalam seni dan lukisan dari kebudayaan kuno Mesir, China, dan Persia
memperlihatkan bahwa essens atau kandungan inti dari tumbuhan banyak sekali
digunakan dan dianggap sangat berharga oleh para pemuka agama, dokter, dan
penyembuh. Aromaterapi merupakan proses penyembuhan kuno yang menggunakan
sari tumbuhan aromaterapi murni yang bertujuan untuk meningkatkan kesehatan dan
kesejahteraan tubuh, pikiran dan jiwa. Beberapa minyak sari yang umum digunakan
dalam aromaterapi karena sifatnya yang serbaguna adalah Langon kleri, eukaliptus,
geranium, lavender, lemon, peppermint, petigrain, rosemary, pohon teh, dan ylang-
ylang. Aromaterapi mempunyai efek yang positif karena diketahui bahwa aroma yang
segar dan harum bisa merangsang sensori dan reseptor yang ada di hidung kemudian
memberikan informasi lebih jauh ke area di otak yang mengontrol emosi dan memori
serta memberikan informasi ke hipotalamus. Hipotalamus merupakan pengatur
system internal tubuh, termasuk sistem seksualitas, suhu tubuh, dan reaksi terhadap
stress (Koensoemardiyah, 2009).
B. Sejarah Aromaterapi
Aromaterapi adalah istilah modern untuk praktik yang sudah dilakukan ribuan
tahun lalu, seperti yang dilakukan orang Mesir kuno. Sejarah aromaterapi sudah setua
sejarah peradaban. Aromaterapi sudah dikenal dan digunakan oleh penduduk dari
Yunani, Romawi, dan Mesir kuno sejak 6000 tahun yang lalu. Para tabib Imhotep di
Mesir menggunakan minyak esensial (minyak atsiri) untuk mandi, pijat, serta
pembalseman mayat. Sejarah Aromaterapi dapat kita telusuri kembali lebih dari 3.500
tahun sebelum masehi, ketika wewangian untuk pertama kali dicatat dalam
sejarah peradaban manusia. Pada kenyataannya, sejarah aromaterapi berkaitan
dengan perkembangan pengobatan aromatik, yang pada mulanya digabungkan dengan
kepercayaan.
Di jaman Mesir kuno untuk pertama kalinya membakar dupa dari kayu dan
herbal beraroma.Perkembangan aromatik sebagai obat menjadi dasar dari
pertumbuhan aromaterapi.Minyak esensial Mesir: Myrrh adalah ramuan yang paling
populer digunakan untuk memproduksi minyak esensial. Selain Myrrh, minyak
lainnya yang terbuat dari kemenyan, spikenard, cedarwood, kayu manis dll juga
populer digunakan.
C. Aplikasi Aromaterapi
1) Sebagai parfum
Pemakaian aromaterapi yang paling mudah adalah dengan memanfaatkannya sebagai
parfum. Berhubung minyak esensial memiliki intensitas wangi yang amat kuat, Anda
cukup menitikkan satu tetes saja pada pergelangan tangan, dan menggosokkan sisa
minyak di pergelangan tangan pada leher. Cara lain adalah meneteskan minyak ke
dalam air di dalam botol semprot dan menggunakannya sebagai mist untuk pemakaian
berulang.
2) Dihirup
Penggunaan aromaterapi dengan cara menghirup dianggap sebagai cara disebut
dengan teknik inhalasi. Beberapa tetes minyak diteteskan ke dalam baskom yang
berisi air panas, kemudian wajah dihadapkan ke atas baskom dengan menutup kepala
dan muka menggunakan handuk, dengan cara ini uap yang naik dapat terhirup
seluruhnya.
3) Penguapan
Alat yang digunakan untuk menyebarkan aromaterapi dengan cara penguapan ini
mempunyai rongga seperti gua untuk meletakkan lilin kecil atau lampu minyak dan
bagian atas terdapat cekungan seperti cangkir biasanya terbuat dari kuningan untuk
meletakkan sedikit air dan beberapa tetes minyak esensial (Sharma 2009 dalam
Yogasara, dkk 2014). Cara penggunaannya adalah mengisi cekungan cangkir pada
tungku dengan air dan tambahkan beberapa tetes minyak esensial, kemudian nyalakan
lilin, lampu minyak atau listrik. Setelah air dan minyak menjadi panas, penguapan
pun terjadi dan seluruh ruangan akan terpenuhi dengan bau aromatik. Proses
penguapan dapat berlangsung sekitar lima sampai enam jam.
4) Campuran air mandi
Tuangkan beberapa tetes minyak esensial ke dalam air hangat yang akan Anda
gunakan untuk mandi berendam. Hirup dalam-dalam keharuman yang menguar ke
permukaan bersama uap air. Anda bisa menggunakan minyak esensial saja atau
mencampurnya dengan garam mandi yang biasa dipakai sehari-hari. Jika ingin
mencampurnya dengan garam mandi, pastikan keharuman di antara keduanya selaras.
Campuran minyak pijat Untuk meningkatkan manfaat pijat, teteskan minyak esensial
ke dalam minyak yang akan digunakan untuk memijat, seperti minyak zaitun, almond,
atau jojoba. Untuk minyak pijat, pilih yang aromanya netral dan tidak menusuk
hidung. Tambahan aromaterapi ke dalam minyak pijat akan membuat Anda merasa
lebih relaks dan segar setelahnya. Aromaterapi yang biasa dipilih untuk pijat adalah
lavender, ylang-ylang, dan jasmine.
5) Pengharum ruangan
Untuk mengharumkan ruangan, Anda bisa meneteskan minyak esensial pada kain
pelapis bantal, kasur, ataupun tirai. Anda juga bisa meneteskan minyak pada wadah
kain tebal atau spons dan meletakkannya persis di depan blower pendingin ruangan,
baik di dalam kamar ataupun mobil. Alternatif lain adalah dengan meneteskan minyak
esensial ke dalam alat diffuser yang bisa menyebarkan uap air ke berbagai penjuru
ruangan.
6) Pemakaian secara oral
Pemakaian minyak esensial juga dapat dilakukan secara oral alias disantap. Tapi, hati-
hati, karena tak semua jenis minyak esensial bisa digunakan dengan cara ini. Untuk
kepastiannya, Anda bisa membaca petunjuk pemakaian pada kemasan atau
menanyakannya secara langsung kepada produsen. Pemakaian aromaterapi secara
oral biasanya dilakukan dengan cara meneteskan minyak esensial ke dalam minuman
atau masakan.
7) Aromaterapi Rosemary
Fungsi alertingmerupakan suatu proses kognitif dimana seseorang dapat mencapai
dan mempertahankan status waspada. Alerting melibatkan suatu perubahan internal
dalam mempersiapkan penerimaan rangsang stimulus di dalam otak. Minyak esensial
rosemary mengandung beberapa komponen seperti α-pineole, 1,8-cineole, dan
camphor yang dapat merangsang sistem saraf pusat dan mempengaruhi kemampuan
kognitif seseorang.
8) Aromaterapi Lavender
Lavender adalah salah satu minyak aromaterapi yang banyak digunakan saat ini, baik
secara inhalasi (dihirup) ataupun dengan teknik pijatan. Lavender mengandung
linalool yang memiliki efek menenangkan/relaksasi (Dewi, 2013). Lavender juga
membantu meringankan insomnia, kecemasan, dan depresi (Cuncic, 2014).
Aromaterapi lavender meningkatkan gelombang alfa di dalam otak, gelombang ini
menggambarkan keadaan yang rileks pada seseorang dan akan meghilang apabila
seseorang banyak pikiran atau dalam keadaan mental yang sibuk (James, Baker, &
Swain, 2008). Aromaterapi lavender juga memiliki rasa nyaman, rasa keterbukaan
dan keyakinan.Disamping itu lavender juga dapatmengurangi rasa tertekan, stres, rasa
sakit, emosi yang tidak seimbang, histeria, rasa frustasi dan kepanikan (Wheatley,
2005).
9) Aromaterapi kenanga
Minyak kenanga merupakan salah satu jenis aromaterapi yang mempunyai efek yang
menyeimbangkan, relaksasi, meredakan ketegangan, stres, denyut nadi cepat,
pernafasan cepat dan bermanfaat untuk tekanan darah tinggi (Sharma, 2009). Menurut
Alan Huck Neurologi psikiater dan direktur Smell and Taste Research Centre di
Chicago, bau berpengaruh langsung terhadap otak seperti obat. Hidung kita
mempunyai kapasitas untuk membedakan 100.000 bau yang berbeda yang
mempengaruhi kita tanpa kita sadari (Sharma, 2009). Bau-bauan tersebut
mempengaruhi bagian otak yang berkaitan dengan mood atau suasana hati, emosi,
ingatan dan pembelajaran (Jaelani,2009). Minyak kenanga dikenal sebagai “ylang-
ylang”, banyak digunakan sebagai bahan campuran untuk kosmetika. Dalam produk
spa, minyak kenanga biasanya dipakai untuk menghilangkan ketegangan atau
nervous, menciptakan suasana tenang dan rileks (Jaelani, 2009). Aromaterapi
merupakan salah satu metode relaksasi alternatif yang banyak diminati orang karena
dapat memberikan perasaan tenang. Dengan dosis yang tepat dan waktu yang cukup
aromaterapi diharapkan dapat memberikan perasaan tenang pada lansia. Dengan
aromaterapi yang tepat diharapkan aromaterapi kenanga akan merangsang sistem
limbik yang bertugas mengatur emosi seseorang mengeluarkan serotonin yang
membuat perubahan fisiologis pada tubuh, pikiran, jiwa dan menghasilkan efek
menenangkan pada tubuh. Perasaan yang tenang pada tubuh akan membuat lansia
dapat menghadapi setiap masalah ataupun perubahan yang timbul seiring proses
menua dengan pikiran jernih dan meningkatkan koping yang adaptif sehingga dengan
koping yang adaptif masalah dapat teratasi dengan baik sehingga kecemasan
menurun.
10) Aromaterapi Cendana
Kualitas tidur merupakan kondisi tidur seseorang yang dapat digambarkan dengan
lama waktu tidur dan keluhan-keluhan yang dirasakan saat tidur maupun saat bangun
tidur seperti merasa letih, pusing, badan pegal-pegal atau mengantuk berlebihan pada
siang hari (Potter & Perry, 2005) Masalah tidur yang terjadi Pada remaja dapat diatasi
dengan salah satu terapi komplementer yaitu dengan menggunakan aromaterapi.
Aromaterapi memberikan efek relaksasi pada otot sehingga remaja mudah untuk
tidur. Kemajuan teknologi membuat Menurut Jaelani (2009) pemberian aromaterapi
cendana membantu mengurangi depresi, mengatasi sulit tidur, stress, perasaan sedih
dan sangat bermanfaat untuk meditasi.
11) Lemon
Mekanisme kerja aromaterapi dalam tubuh manusia berlangsung melalui dua sistem
fisiologis, yaitu sirkulasi tubuh dan sistem penciuman. Wewangian dapat
mempengaruhi kondisi psikis, daya ingat, dan emosi seseorang. Aromaterapi lemon
merupakan jenis aromaterapi yang dapat digunakan untuk mengatasi nyeri dan cemas
(Wong, 2010). Aromaterapi lemon merupakan jenis aroma terapi yang dapat
digunakan untuk mengatasi nyeri dan cemas. Zat yang terkandung dalam lemon salah
satunya adalah linalool yang berguna untuk menstabilkan sistem saraf sehingga dapat
menimbulkan efek tenang bagi siapapun yang menghirupnya (Wong, 2010)
b. Jawa
Faktor yang ditekankan di dalam ritual penyembuhan tradisional masyarakat jawa
adalah munculnya keyakinan untuk sembuh yang ditopang oleh hubungan yang
holisitik dengan terapis dalam hal ini dukun dengan praktik pengobatan yang familier
dengan pasien. Misalnya, pada kasus orang yang terkena penyakit maag, bukan obat
yang diberikan melainkan dupa harum agar orang yang sedang sakit lebih merasa
tenang. Selain itu, adalah peran mantra ataupun doa-doa yang dipanjatkan
menambahkan keyakinan pada si pasien sehingga memberikan peluang kesembuhan
lebih cepat. (Khair, 2015)
2. Aromaterapi dalam Pandangan Agama
Fir'aun dan mumifikasi:Dalam pencarian mereka untuk keabadian, mereka
menguburkan Firaun mereka dengan banyak minyak di dalam piramida. Ketika
makam Raja Tutankhamen dieksplorasi pada tahun 1922, itu berisi sekitar 50 botol
alabaster dirancang untuk menampung sekitar 350 liter minyak esensial. Aroma terapi
sangat bermanfaat bagi organ-organ bagian dalam, seperti otak dan jantung. Juga
dapat membuat jiwa merasa senang. Oleh sebab itu di dalam Shahih Muslim terdapat
hadis dari Ibnu Umar yang menyatakan, bahwasanya Nabi saw suka berasap
(melakukan aroma terapi) dengan kayu gaharu. Sementara Aisyah
menyatakan, bahwasanya Nabi saw suka memakai minyak misik (kesturi) dan ambar
(Abu Abdillah, 2014).
3. Pada sebuah rumah sakit di New South Wales, Australia, misalnya minyak cengkih
dan lavender digunakan untuk memperkuat kontraksi rahim.
4. Menurunkan tekanan darah
5. Merangsang daya ingat kita yang bersifat emosional dengan memberikan reaksi fisik
berupa tingkah laku.
6. Menghilangkan rasa stress
F. Pathway Distribusi Aromaterapi
Essential Oil
Method of delivery
Liquid Vapor
Oral Dermal
Lung
Mouth Skin
Nose
Stomach
Excretion
Bladder
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Aromaterapi merupakan proses penyembuhan kuno yang
menggunakan sari tumbuhan aromaterapi murni yang bertujuan untuk
meningkatkan kesehatan dan kesejahteraan tubuh, pikiran dan jiwa.
Aromaterapi sudah dikenal dan digunakan oleh penduduk dari Yunani,
Romawi, dan Mesir kuno sejak 6000 tahun yang lalu. Para tabib Imhotep di
Mesir menggunakan minyak esensial (minyak atsiri) untuk mandi, pijat, serta
pembalseman mayat. Di dunia medis sudah dilakukan penelitian bahwa
aromaterapi merangsang bagian otak dan mempengaruhi kesehatan fisik,
emosional, dan mental. Selain itu dalam pandangan agama dan budaya di
Indonesia ternyata aromateraphy dipakai sehari-hari karena diyakini memiliki
banyak manfaat.
B. Saran
Berdasarkan dari penelitian yang ada aromateraphy banyak memiliki
manfaat baik di dunia kesehatan maupun non kesehatan, sebaiknya
aromateraphy bisa dikembangkan lagi untuk mengambil banyak manfaatnya
khususnya bagi kesehatan.
DAFTAR PUSTAKA
Ariani & Yunianti, N. l. p., 2012. Pengaruh pemberian aromaterapi cendana terhadap kualitas
tidur remaja di panti asuhan dharma jati II Denpasar 2012. Keperawatan.
Dwijayanti, W., dkk. (2014). Efek aromaterapi lavender inhalasi terhadap intensitas nyeri
pasca sectio caesaria. Medica Hospitalia. 2(2), 120-125.
fang, L., fang, S. h. & S. h., 2014. The Effectivenes of Aromateraphy with Lavender
Essential Oil in Relieving Post Asthrocopy Pain. JMED research, Volume 2014, p. 9.
Khair, Nuzulul. (2015) Ritual Penyembuhan dalam Shamanic Psychotherapy (Telaah Terapi
Budaya di Nusantara). Buletin Psikologi Fakultas Psikologi Universitas Gadjah Mada;
23(2): 82 – 91.
Laura, D., M. & Woferst, R., Oktober 2015. Efektivitas aromaterapi lavender terhadap
kualitas tidur ibu post partum. JOM, Volume Volume. 2 Nomor. 2, pp. 1024-1031.
Milnah, F. N. et al., Maret 2017. Pembuatan lilin aromaterapi berbasis bahan alami. Industri
Inovatif, Volume Volume 7 Nomor 1, pp. 29-34.
Mulyana, Y., warya, S., N. & I., April 2012. Effect of aromateraphy tea essential oil to
decrease number of bacterial air in the room. Research Artikel, Volume Volume. 1
Nomor. 5, pp. 10-17.
Potter& Perry. 2005. Fundamental Keperawatan Edisi 2.Jakarta : EGC
Wong, D.L. 2008. Buku Ajar Keperawatn Pediatrik Volume 1. Edisi keenam. Jakarta: EGC
Yoshiko, C. & Purwoko, Y., Oktober 2016. Pengaruh aromaterapi rosemary terhadap atensi.
Jurnal Kedokteran Diponegoro, Volume Volume. 5 Nomor. 4, pp. 619-630.
Widyani,Wiwin.2016. aromaterapi lavender dapat menurunkan intensitas nyeri perineum
pada ibu post partum