Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
”Aset berwujud yang mempunyai masa manfaat lebih dari 12 (dua belas) bulan
untuk digunakan dalam kegiatan pemerintah atau dimanfaatkan oleh masyarakat umum.”
Berdasarkan kesamaan dalam sifat atau fungsi dalam aktivitas operasi entitas, aset
tetap diklasifikasikan sebagai berikut:
1. Tanah
Yaitu tanah yang dimiliki atau dikuasai oleh pemerintah untuk digunakan dalam
kegiatan pemerintah atau dimanfaatkan oleh masyarakat umum dan dalam kondisi
siap digunakan.
2. Peralatan dan Mesin
Yaitu peralatan dan mesin yang dimiliki atau dikuasai oleh pemerintah untuk
digunakan dalam kegiatan pemerintah atau dimanfaatkan oleh masyarakat umum dan
dalam kondisi siap digunakan.
3. Gedung dan Bangunan
Yaitu gedung dan bangunan yang dimiliki atau dikuasai oleh pemerintah untuk
digunakan dalam kegiatan pemerintah atau dimanfaatkan oleh masyarakat umum dan
dalam kondisi siap digunakan.
4. Jalan, lrigasi, dan jaringan
Yaitu jalan, irigasi, dan jaringan yang dimiliki atau dikuasai oleh pemerintah untuk
digunakan dalam kegiatan pemerintah atau dimanfaatkan oleh masyarakat umum dan
dalam kondisi siap digunakan.
5. Aset tetap Iainnya
Yaitu aset tetap yang tidak dapat dikelompokkan ke dalam kelompok aset tetap di
atas, tetapi memenuhi definisi aset tetap. Aset tetap lainnya ini dapat meliputi koleksi
perpustakaan/buku dan barang bercorak seni/ budaya/olah raga.
6. Konstruksi dalam pengerjaan
Yaitu aset tetap yang sedang dalam proses pembangunan yang pada tanggal neraca
belum selesai dibangun seluruhnya.
1. Akun aktiva tetap pada neraca, umumnya, mempunyai saldo yang besar
Suatu aset dapat diklasifikasikan sebagai aset tetap jika memenuhi kriteria-kriteria
sebagai berikut.
Menurut Standar Akuntansi Pemerintahan, aset tetap dapat dinilai dengan dua cara
sebagai berikut:
1. Aset tetap yang diperoleh atau dibangun secara swakelola dinilai dengan biaya
perolehan.
Biaya perolehan yang dimaksud adalah jumlah biaya yang dikeluarkan untuk
memperoleh aset tetap sampai dengan aset tetap tersebut dalam kondisi dan tempat
yang siap untuk digunakan. Hal ini dapat diimplementasikan pada aset tetap yang
dibeli atau dibangun secara swakelola.
2. Aset tetap yang tidak diketahui harga perolehannya disajikan dengan nilai wajar.
Nilai wajar adalah nilai tukar aset tetap dengan kondisi yang sejenis di pasaran pada
saat penilaian. Aset tetap yang berasal dari hibah, yang tidak diketahui harga
perolehannya, pemerintah dapat menggunakan nilai wajar pada saat perolehan.
1. Harga beli,
2. Bea impor,
3. Biaya persiapan tempat,
4. Biaya pengiriman awal dan biaya simpan dan bongkar muat (handling cost),
5. Biaya pemasangan,
7. Biaya konstruksi (biaya langsung untuk tenaga kerja, bahan baku, dan biaya tidak
langsung termasuk biaya perencanaan dan pengawasan, perlengkapan, tenaga listrik,
sewa peralatan, dan semua biaya lainnya yang terjadi berkenaan dengan
pembangunan aset tetap tersebut).
1. Biaya administrasi dan biaya umum lainnya sepanjang biaya tersebut tidak dapat
diatribusikan secara langsung pada biaya perolehan aset atau membawa aset ke
kondisi kerjanya.
2. Biaya permulaan (start-up cost) dan pra-produksi serupa, kecuali biaya tersebut
perlu untuk membawa aset ke kondisi kerjanya.
2. ASET BERSEJARAH
1. Nilai kultural, lingkungan, pendidikan, dan sejarahnya tidak mungkin, secara penuh,
dilambangkan dengan nilai keuangan berdasarkan harga pasar.
2. Peraturan dan hukum yang berlaku melarang atau membatasi secara ketat
pelepasannya untuk dijual.
Pengeluaran belanja untuk aset tetap setelah perolehan dapat dibedakan menjadi dua,
yaitu:
Kapasitas biaya yang dimaksud harus ditetapkan dalam kebijakan akuntansi suatu
entitas. Masing-masing entitas harus rnenetapkan batasan jumlah kapitalisasi dimaksud
(capitalization thresholds) dan harus diterapkan secara konsisten dan diungkapkan dalam
catatan atas laporan keuangan.
Pengeluaran belanja yang bernilai lebih dari Rp 10.000.000,00 untuk Gedung dan
Bangunan akan dikapitalisasi pada aktiva tetap.
Seiring dengan semakin lamanya digunakan, aktiva selain tanah akan mengalami
penurunan manfaat karena aus atau rusak karena pemakaian. Dalam rangka penyajian nilai
wajar terhadap aset-aset tersebut dapat dilakukan:
1. Penyusutan
2. Revaluasi
Selain disajikan pada lembar muka neraca, aset tetap juga harus diungkapkan
dalam Catatan atas Laporan Keuangan (CaLK). Dalam catatan atas laporan keuangan, harus
diungkapkan untuk masing-masing jenis aset sebagai berikut:
1. Dasar penilaian yang digunakan untuk menentukan nilai tercatat
2. Rekonsiliasi jumlah tercatat pada awal dan akhir periode yang menunjukkan:
Penambahan
Pelepasan
Akumulasi penyusutan dan revaluasi
Mutasi aset tetap lainnya
3. Informasi penyusutan, meliputi
Nilai penyusutan
Metode penyusutan yang digunakan
Masa manfaat atau tarif penyesuaian yang digunakan
Nilai tercatat bruto dan akumulasi penyusutan pada awal dan akhir periode.
Masalah-Masalah Potensial
Tujuan audit terhadap aset tetap, belanja modal, penentuan depresiasi dan akumulasi
depresiasi adalah untuk menentukan:
1. Saldo-saldo dalam akun aset dalam neraca, termasuk di dalamnya sejumlah
saldo pada tahun sebelumnya, telah dinyatakan dengan tepat.
2. Penambahan-penambahan aktual atas aset yang terpasang atau dibangun telah
dikapitalisai dengan tepat.
3. Biaya-biaya dan depresiasi yang terkait atas aset yang dihapuskan dan
dilepaskan telah dicatat dengan tepat.
4. Depresiasi telah dihitung secara cermat dengan metode yang konsisten untuk
setiap periodenya.
Tabel di bawah ini menjelaskan tujuan audit secara spesifik yang berhubungan dengan
asersi laporan keuangan untuk aset tetap dan identifikasi prosedur audit substantive untuk
menyelesaikan tujuan audit:
Asersi laporan
Tujuan audit Prosedur audit substantif
keuangan
1. Vouching penambahan
Keberadaan dan
Menilai apakah penambahan aset ke dokumen
keterjadian
penambahan aset telah dicatat dengan pendukungnya.
benar dalam hal akun, jumlah, dan 2. Review kebijakan
Kelengkapan
periodenya. Item modal diidentifikasi kapitalisasi untuk
dan dipisahkan dari item biaya memastikan bahwa
semua belanja modal Hak dan
pemeliharaan dan perbaikan.
yang signifikan telah kewajiban
dikapitalisasi dengan
tepat.
1. Review kebijakan
Keberadaan dan
Menilai apakah penghapusan, penghapusan aset.
keterjadian
penjualan, dan properti & peralatan 2. Vouching pelepasan aset
yang menganggur dilakukan dengan ke dokumen
Kelengkapan
prosedur penghapusan yang tepat, pendukungnya.
diidentifikasi, dan dicatat dengan tepat 3. Menanyakan kepada
Hak dan
terkait dalam hal akun, jumlah, dan Pemda tentang aset yang
Kewajiban
periode. dihapus selama periode
berjalan.
1. Review kebijakan
depresiasi dan uji
Penilaian atau
perhitungan
Menilai apakah perhitungan depresiasi Alokasi
depresiasinya.
dibuat dan dialokasikan dengan
2. Pastikan bahwa metode
menggunakan estimasi masa manfaat
depresiasi yang
(umur) dan metode depresiasi. Penyajian dan
digunakan telah
Pengungkapan
diungkapkan dalam
CaLK.
Asersi
Tujuan audit Prosedur audit substantif laporan
keuangan
1. Pengujian Pengendalian
Tabel: Pengujian Pengendalian aset tetap
Telusuri posting
pendebitan dan
4. pengkreditan rekening
aset tetap ke dalam jurnal
yang bersangkutan.
PROSEDUR ANALITIS
5. Lakukan prosedur analitis
sebagai berikut:
Lakukan analytical review untuk
mengetahui perbedaan yang
signifikan antara saldo tahun lalu
dan tahun berjalan.
Teliti perbandingan realisasi
belanja modal dengan kenaikan
aset tetap di neraca.
Tetiti kenaikan atau penurunan
nilai akun yang tidak biasa
(unusual item) dari tahun
sebelumnya.
PENGUJIAN RINCI
Lakukan vouching mutasi
6. penambahan aset tetap tahun
berjalan di neraca ke dokumen
sumbernya.
Periksa berkurangnya aset tetap
7. ke dokumen yang mendukung
timbulnya transaksi tersebut.
8. Lakukan pisah hams transaksi
aset tetap.
Lakukan review terhadap
9. rekening biaya reparasi dan
pemeliharaan aset tetap.
10. Lakukan cut off atas saldo akhir
aset tetap.
11. Periksa bukti hak kepemilikan
aset tetap dan kontrak.
VERIFIKASI PENYAJIAN DAN PENGUNGKAPAN
Lakukan pengujian untuk
12. memastikan tidak terdapat
kesalahan klasifikasi aset tetap.
Bandingkan dengan penyajian
13. dan pengungkapan rekening aset
tetap dengan SAP.