1

MARIA SURUSA
TUGAS MANDIRI BABAK 1 KEPERAWATAN ANAK
PROGRAM PENDIDIKAN JARAK JAUH DIII KEPERAWATAN POLTEKKES
KEMENKES KALTIM

KASUS
Identifkasi 3 tindakan keperawatan yang diberikan perawat kepada anak,
bagaimanakah menurut saudara penerapan Atrumatic care nya? Apakah dilaksanakan
sesuai pembelajaran yang saudara terima?

JAWABAN
1. Pemasangan Infus pada anak
Pada umumnya pemasangan infus di tempat saya bekerja belum sesuai dengan prinsip
penerapan atraumatic care secara menyeluruh. Terutama pada beberapa hal berikut ini:
a. Mencegah dan mengurangi cedera dan nyeri.
Pada tindakan pemasangan infus, mayoritas perawat terpaku pada tujuan akhir
secepatnya pemasangan infus terlaksana dengan baik. Banyak hal yang dilakukan,
diantaranya melakukan fiksasi pada anak secara menyeluruh pada seluruh badan karena
pada umumnya anak berontak, sebagaimana hal ini sangat beresiko terhadap cedera pada
anak. Seharusnya jika hal ini diawali dengan komunikasi terapiutik yang baik maka
pemaksanaan tersebut tidak perlu terjadi, atau jika hal tersebut tidak dapat dilakukan
karena anak terus menerus berontak, maka Hipnoterapi dapat diterapkan agar tiindakan
keperawatan dapat terjadi secara efektif dan mengurangi resiki cedera pada anak.
b. Tidak melaklukan kekerasan pada anak
Hal ini pada umumnya hamper sama dengan penjelasan pada point sebelumnya.
2. Pemeriksaan DDTK pada balita
Pada umumnya pemeriksaan DDTK dilakukan secara kolaboratif dengan tim bidan dan
perawat, secara umum terlaksana dengan baik dengan prinsip atraumatic yang baik,
diantaranya adalah sebagai berikut:
a. Menurunkan dan mencegah dampak perpisahan dari keluarga.
 2

Setiap pemeriksaan DDTK dilakukan selalu bersama dengan orang tua dari anak tersebut,
hal ini bertujuan untuk meningkatkan kooperatif anak agar dapat efektif dalam
pelaksanaan tindakan pemeriksaan DDTK.
b. Meningkatkan kemampuan orang tua dalam mengontrol perawatan anak
Dalam kegiatan ini orang tua wajib dapat mengontrol perawatan pada anak, bilamana
pemeriksaan tidak dapat dilakukan terutama jika anak tidak kooperatif, maka orang tua
dapat memberikan informasi disertai dengan penjelasan dan bukti bila perlu bahwa anak
sudah bias/belum bias melakukan kegiatan sebagaimana pemeriksaan yang ditargetkan.
c. Mencegah dan Mengurangi Cedera
Kegiatan pemeriksaan DDTK dilakukan pada lingkungan yang nyaman dan terlindung
dengan resiko jatuh atau cedera yang sangat kecil agar anak juga dapat kooperatif dengan
baik didampingi oleh orang tuanya.
d. Tidak melalukan kekerasan pada anak
Pemeriksaan DDTK tidak pernah dilakukan kekerasan pada anak, karena pada dasarnya
DDTK hanya melakukan pemeriksaan kemampuan perkembangan pada anak secara
umum tanpa memaksakan.
e. Modifikasi Lingkungan
Lingkungan yang digunakan pemeriksaan di Puskesmas biasanya dimodifikasi semenarik
mungkin untuk meningkatkan minat anak bersedia berada di dalam ruangan selama
pemeriksaan DDTK berlangsung.
3. Pemeriksaan dan Anamnesa Kesehatan pada Anak / Balita
a. Menurunkan dan mencegah dampak perpisahan dari keluarga.
Anamnesa kesehatan di ruang pemeriksaan anak selalu didampingi oleh orang tua,
sehingga prinsip ini secara utuh terpenuhi di Puskesmas tempat saya bertugas.
b. Meningkatkan kemampuan orang tua dalam mengontrol perawatan anak
Pada beberapa anamnesa yang sifatnya pribadi, bila mana anak tidak kooperatif dalam
menjawab atau tindakan sedernaha seperti pemeriksaan suhu tubuh juga ditolak oleh
anak, maka orang tua diminta kesediaannya untuk melakukan pemeriksaan dengan
terlebih dahulu dijelaskan cara pemeriksaan sederhana tersebut.
c. Mencegah dan Mengurangi Cedera
 3

Peran orang tua di setiap ruang tindakan keperawatan di Puskesmas minimal ditemani
oleh orang tua untuk mencairkan suasana agar anak kooperatif dan mencegah terjadinya
berontak pada anak sehingga dapat dihindarkan resiko cedera yang akan terjadi..
d. Modifikasi Lingkungan
Lingkungan yang digunakan pemeriksaan di Puskesmas biasanya dimodifikasi semenarik
mungkin untuk meningkatkan minat anak bersedia berada di dalam ruangan selama
pemeriksaan dan anamnesa kesehatan berlangsung.