Anda di halaman 1dari 5
MANAJEMEN PELAJARAN DARI MERGER DWI SAPTA-DENTSU 7 Sudah 2,5 tahun lebih Dwi Sapta dan Dentsu Aegis Network Indonesia bersinergi dan menjalani merger di bisnis periklanan Indonesia. Seberapa efektif implementasinya? Sudarmadi ersatu atau Setelah 25 tahun merger ber- integrasi dan harmoninasi Sapta Group sendiri sebenar- mati. Frase jalan, ternyata bersatunya dua mestidilakukan pascamerger nya sudah mampu menjadi lasik yang grup itu telah menghasilkan agar tujuan merger benar- ful service advertising agency, ngetopdiera buah manis. Bisnis Dwi Sapta-_benar tercapa, yang menawarkan layanan erjuangan DAN di Indonesia tumbuh dua” Bagi pemilik Dwi Sapta _terintegrasi (MO) dalambidang tempo duu digitditengahiklimperiklanan Group, Adji Watono, keputus- periklanan, media, rset, PR itu rupanya Indonesia yang dua tahun ter- an merger ini juga menjadi digital, dan aktivasi merek. juga relevan diterapkan di du-akhirmengalamiturbulensi. Keputusan yang besar dan Dwi Sapta pun telah diper- nia bisnisKekinian yang ema-__‘Kasus merger Dwi Sapta- sangatmonumentalbagikiprah aya oleh Kllen-Klien loka top kin menuntutpara pemainnya DAN di Indonesia merupakan Kewirausahaannya.Maklumia (150-an merek). Grup besar untuk Kolaboratif dan bersi- pembelajaran manajemen merintis DwiSapta Group dari seperti Djarum, Mayora, Kalbe, nergi agar semakin Kompetitif isnis yang menarik. Me- titiknolpadatahun1981hingga Kino, dan Enesis sangat loyal di pasar Setidaknya itu sudah narik dalam Konteks Kebera- bertransformasimenjadiagensi padanya. diterapkan bro ikianlokalter- nian mengambil keputusan lokalterbesardiindonesiadan _Jela,sebuahkeputusanbe- besarDwisaptaGroupyangse-besar yang strategis di era tiba-tiba harus menyerahkan sar yang slain sangat rasional Jak25 januari 2017 melakukan —bisnisperiklanan yang sedang separuh sahamnya ke DAN. sekaligus juga melibatkan merger dengan Dentsu Aegis berubah cepat.Pembelajaran- Padahal, dengan dukungan emosimendalam bagi Adjidan Network (DAN) di Indonesia. nya tentang bagaimana proses 400 karyawan andalnye, Dwi timnya. “Untuk memutuskan (68 swe | ca | 3 6o¥TOBER ne MANAJEMEN ‘Media Dentsu,iProspect, Isobar, Mcgarrybowen, Merkle, MKTG, Posterscope, dan Vizeum. Ada- pun di Dwi Sapta Group ada Dwisapta, Main Ad, DSPMedia, Main Medi, Inexus,BEEActiva- tor, DwiSapta PR, danDwiSapta Research. Konsolidastyangdilakukan antara lain pada segmen bisnis. ‘agensiperiklanan,Sebelumnya, Dwi Sapta punya unit bisnis Mainad, sedangkan Dentsu Group sudah punya unit bisnis yang namanya Dentsu Impact. Kedua unit bisnisinikemudian disatukan dan diberi merek baru, Dentsu MainAd. Kemu- dian, ada juga yang dilebur salahsatu. Contohnya,dibidang agensi spesialis media, sebe- Jlumnya DwiSapta Groupsudah ‘punya MainMedia, sedangkan merger ini, saya sampai nangis_ mempercepat akselerasi digi Untuk memutuskan — Dentsu punya Vizeum. Maka, Totals Boydghanaja tls isisya Untuk memutuskan Go Stanieat in dsatuban harus menyerahkan separuh Tak mengherankan, be- Merger ini, saya dannama yang dipakai Vizeum, yang saya rintis dari tu- itu diputuskan untuk merger, ~Zamnai nancis lit tidak ada lagi MainMedia. arg foo Topi Kepusen Poses integra kedun peru, S@MPAINANGIS HMA — eG, Un beni behkan bisnis untukmasa depan,” ung- sahaan pun dilakukan. Dalam kali. Bayangkan, kemudian kantornya didekat- tap Alf sect diem Soatai bal nd kas Medennge ah Se Shar ee pene Tanornyed MenaraSentaye, mengaburgsanduakeaten S8¥@ NAPUS Sentraye, Kawnsan BIE M. JotoraSclatan Disa Adi sehinggesangmelengtepdan menyerahkan Manad can Maine yang taksenberangandalammems: berate. sea menghiang. eTVerankan_ tebehumnyabelanordlaape tuskan merger. a mau merger kan hal-hal yang tidak perlu S@paroh baby yang — Gading,diboyongdandigabung Karena mtn yang mengaak selelan Kedoanva dga¥ng. Sava finfig Gari denn tim Des el Menara laloh Denise Aegs Network, Sebelum proses inegrast a S2V@"intis cari, Ses grup perusahaan periklanan lakukan, Adji juga meminta_ tukang foto. Tapi ini ‘Maya menjelaskan, konsep terbesar kedua di dunia (ber- ke manajemen DAN di kantor merger Dwi Sapta-Dentsu ini kantor pusat di London) yang pusatagarsetelahmergernama KePutusan bisnis saling melengkapi. “Ada be- Deroperasi di 145 negara, ba- Dwi Sapta tidak diangkan. Untuk masa depan. _berapa puzzle yang Dwi Sapta giandariDentsu inc. epang). “Silakan kalau nama perusa- ——————————_ tidak miliki namun Dentsu Pandangan Adj diperkuat haan akan ditambahi, atau Adji Watono punya, dan juga sebaliknya, oleh Maya Watono, CEO Dwi kalau ada anak usaha yang penaii ui Sapta ada beberapa yang Dentsu Sapta Group yang juga putri namanya dihilangkan atau tidak punya sedangkan Dwi sulungAdji.MenurutMaya,tak diubah, tapi nama Dwi Sapta Sapta sudah punya” Katanya. mudah meyakinkan ayahnya saya minta ke mereka agar Ta kemudian menyebut contoh, untuk bergabung dengan DAN. tidak dihilangkan karena itu tetap berdiri seperti semula, ketika merger, Dentsu Group Namun,padaakhirnyaayahnya brand dan sejarah saya. Juga, adajugayangdileburnamanya. belum punya unit bisbis yang dan dia sendiri memang ha- keberuntungan saya,” kata Maklum, sebelum Dwi Sapta _bergerak di penyediaan jasa rus memikirkan konteks bisnis Adji bersemangat. Pihak kan-bergabung dengan DAN, di aktivasi. Adapun Dwi Sapta bukan hanya sekarang dan tor pusat DAN mengabulkan Indonesia DANGroup (Dentsu _sudah punyaunitbisnis bidang tahun ini, tetapi dalam jangka permintaanAdjisehingganama — Inc)jugasudahpunyaunitunit aktivasi yang namanya BeLive panjang. Perusahaan puntetap menggu- perusahaanperiklanandengan (dulu BeActivator) yang sudah Karena itu, pada akhirnya —_nakan nama Dwi Sapta. tim yang besar di Indonesia. menangani sejumlah Klien, ‘mereka bulat dan sepakat un- -Kemudian, untuk level Totaljumlah karyawannya 600 di antaranya Indonesia Motor tuk merger dengan DAN. Bagi anak usaha, dilakukan segera orang ~sedangkan Dwi Sapta Show dan GIAS. Sebaliknya, Dwi Sapta Group, merger ini konsolidasi dan integrasi. Ada punyatim400orang.UnitbisnisDentsusudah punya unithisnis Giharapkan dan diyakini akan unit yang disatukan, ada yang DAN antara lain Carat, Dentsu, yang menangani bisnis digital 0) suas | nay | 3 -ssoxTORER 9 —S— performance, sedangkan Dwi Sapta belum punya. “Merger inisaling melengkapi, sehingga akhimya kami bisa member kan servis servisdan solusko- munikasike lien dengan lebih lengkap,” Maya menunjukkan, ‘Ada beberapa hal penting yang diimplementasikan di Dentsuyang kemudian dinjeke sikan ke perusahaan-peruse- haan Dwi Sapta Petama, dari sisi sistem dan SOP, sekarang Danyakmenggunakan SOP dark DAN. “Dari sisi sistem, kami Jakukan banyak penyesuaian. Mana yang bagus kami ambil ddan mana yang kureng bagus kami buang, Kami banyak me- nyesuaikandenganDANKarena DAN public listed company, sehingga sistem dan kebjakan- nyaharusmematuhikebijakan elobal” kata Maya. Dari sist tekologt informasi pun, kini juga sudah jauh lebih baik realtimedanterkoneksisecara terintegrasi dengan jeringan DAN seluru dunia Dari praktik manajemen euangan,misalnya, espekgood governance sekarang menjadi lebih batk arena kini diap likasikan standar perusahaan slobal, termasuk dilakukan Derbagai audit. Selain punya tim audit internal, juga diaualt oleh kantor regional dan kantor slobal. Yang kedua, dari sisi Ssourceoffunduntukpendanaan bisnis, kini menjadi lebih kuat arena DAN ini induknya pe- rsahaan Jepang. Sula bunga di Jepang murah sekali, nyaris nol persen, Makanya, peru- sahaan Jepang kalau pinjam uiang bunganyasangatrendah Beda dengan disini, bisa 11%," ‘Agji menyambung. Dana dari Jepang tersebut kala ditrans- fer ke perusahaan-perusahaan Jepang di indonesia, sukubunga_ keditnya sangat kompetitit, Hal ini sangat membantu pihaknya sebagai bagian dari | Dentsu Aegis Network untuk ‘mendapatkan dana murah. Namun, kata Maya, injeksi yang paling pencngariDentrulah Inowtetge dan too alk tot Algal meupan ol untuk dea analytic. Dari sis Dw Sapa seni dalam pros merge nl Joga membawe banyak nia. Con tchnye,aspek budeya “Untuk ultram tetap berusaha meng kekuatan loka: Dw Sapes Ita dar ula honsepey Kekeluargaan, loyal dengan ilen, very hgh service, serve the heart ta sangat kentl dan menjadi DNA Dw Sata Maka, kamlijet DNA ersebut Ke dalam Dent Group” kata Maya, Jangan heran dl Deis Group, belakangan ia sering berbicara menekankan ke tna mengena lal gotong- aya “Goumg revenge ‘epotentkindonesiaKearifan Indonesia yang sebelumaya a Dentsu tidak ada Karena ‘perusahaan Jepang. Nilai-nilai Jepert inl kan! bev seagal thenew wayof doing thing deng- anpendekatankearifantotal” Maja menjelskan Adjimenambahkan,contoh dari beberapa keblasaan yang sudah lama dterapkan di Dw Sapta Group hingga menjadi Daye, dank lbawasetlah merger lal keblaaan men- ellakan ruakan tang gratis AU kantor.amatarangperusa haan PMA yang menyediaan akan sang gratis dl Kantor, ecuali unfok buruk-buruh pabeik, Di Dwi Sapa, sejak tal ji purjakebjakan men edlatan malan sang gras Grantor Kelapa Gading bel seluruh karyawan. Tujuannya, tear haryeveen tak pera repocrepot keluar Kantor ea makan sang, sehingga bisa menghemat uang dan Waktu Karyrwan,Praktk penyediaan ‘malanslang gratis aaworty juga menjad salah satu human touch leadership Aaj. “Karena praktik itu sudah menjadi {radi agus arnt lant, tetap kam pakal walaupun kam sudah’ merger dengan DAN dan kantor di Sentraya ini” katanya, Tak hanya menyediakan ‘makan siang gratis di kantor, tetapijuga yangterkaitmanaje- men SDM lainnya. Contohnye ‘Dwi Sapta punya tradisi mana- jemen memberikan reward dalam employee loyalty pro- gram. Karyawan yang masa Kerjanya di atas 15 tahun akan ‘mendapatkan reward tertentu dan dilakukan seremonial. Hal ini juga dipertahankan. Juga, reward jalan-jalan (trip) keluar negeri bagi Karyawan bagian Ikreatif dan account manage: ‘ment yang prestasinya bagus. Merekaada yang diberiinsentif jalan jalankeJepang Australia, ‘hingga Amerika Seika. Diakui Maya, pekerjaan terberat dalam prosesintegrasi ialah persoalan manajemen sumber daya manusia (people management). Pihaknya beru- sahasermaksimalmungkin agar merger tidak menimbulkan keresahan, sekaligus mengajak ‘imnya untuk berubah. “Bisnis periklanan ini yang diijual bukan produk atau barang, namun servis dari manusia. Yaitu, ide, kreativitas, input, semua berawal dari orangnya. Sehingga, kalau orangnya sam. palresah, tumenjaditantangan tersendiri,” katanya. Terlebih, pada dasarnya orang tidak suka berubah dan khawatirbila ada perubahan. “Ini pekerjaan terberatnya, manage people, meyakinkan mereka bahwa merger iniadalahlangkah yang bagus dan kita harusberubah,” katanya Karena itu pula, Maya dan timnya juga terus aktif mem- bangun komunikasi ke kar- yawan seraya menjelaskan pentingnya perubahan. 1a selalu menekankan ke timnya bahwa lanskap bisnis perikla nan telah berubah, dan Dwi Sapta juga harus beradaptasi Karena kalau tidak berubah, suatu saat Dwi Sapta tak akan menjadi agensi lokal terbesar lagi. “Kita mesti membuka diri dengan globalisasi,perubahan, ddan partnership. Sekarang su- dah nggak zamannya sendiri- sendiri, eranya crowdsourcing, digicaleconomy, dan borderless. Kalau kita nggak mau mengi- Jeuti, sudah pasti kita tidak bisa survive dan akan Rabis,” demikian pernyataan yang selalu ditekankan Maya pada Kiat Sukses Integrasi Dwi Sapta-Dentsu Aegis Network Indonesia ‘ena | | 3 -oxTOsERI00 72 MANAJEMEN timnya, Masin terkait manajemen SDM, untuk menyesuaikan dengan perubahan dan marak nyabisnis digital, Dwi Saptadan DAN di Indonesia terus men- dorong ke kompetensi digital sehingga pengembangan SDM pundiarahkankekonsep hybrid talent. “Dulu mungkin si kar- yawan hanya bisa menangani idan radio atau cetak, maka sekarang harus bisa semua, xkompetensinya juga harus bisa xe digital. Ini yang kami sebut sebagai hybrid talent,” Maya rmenjelaskan.lasangatantusias mendorong pengembangan hybrid talent. Karyawannya harus melek tool-tool perikla- nan digital karena sumber pertumbuhanbisnisperilanan kinimemangdarisektor digital. ‘Takmengherankan, diunitunit bisnis, jumlah personel ahli periklanan digital iniditingkat kan jumlah orangaya hingga Jima kalilipat. Setelah proses integrasi berjalan sekitar 2,5 tahun, Maya melihat prosesnya ber. jalan efektif dan on the track Memang walaupun dalam skala kecil selaluada fikst dan ekagetan dengan perubahan, misalnya ada karyawan yang Keluar karena tidak nyaman dengan proses integrasi. Ada juga yang karyawan tidak mau pindah kantor dari Kelapa Gading ke Menara Sentraya ddan malah memill resign. Na- ‘mun, menurutnya, yangseperti itu skalanya sangat minimal “Dari sisi Karyawan kita tidak Xehilangan karyawan sampai Dedol desa, dan sofarjugatidak kehilangan Klien,” katanya, Banyak hasil posit yang dipetik dari proses merger. “Kamibanyakmenangpitching ‘Top line dan bottom line bisnis ami juga menjadi lebih balk,” Maya menegaskan. Maklum, pihaknya kini memiliki ber- agai too! di bisnis periklanan yangsebelumnya tidak dim. Dulutoolyang dimilkiterbatas ra} suas | mo | 3 -tsoxTOBER AO ———_———— pada toot loka, dan sekarang punya foo! global, terutama too! digital dan tool analisis data. “DengantooHoolit, kami bisamendapatkanbisnisbisnis baru yang sebelumaya tidak ami kerjakan.Contohnya,pro- ject periklanan digital dukinya am tidak bisa mengerjakan arena kami tidak punya tot nya,” kata Maya. Adji menam- Dahkan, dengan berbaga toot itu, pihaknya bisa memilih stratgibisnis yang tepat. Secarabisnis,DwiSaptadan DAN juga saling melengkapi. Dwi Sapta bisa mempercepat akselerasinya dalam penetrasi ke dunia digital, sedangkan Dentsu bisa memperinat dan menambah portofolio klien arena sebelumnya mereka tidakbisa melakakanpenetrasi 4i sejumiah Klien loka. “Dwi Sapta ini kuatnya di klien- ‘len loka, sedangkan Dentsu xuatnya di Kliemkien Jepang Awalnya tak mudah meyakinkan Pak Adji untuk bergabung dengan DAN. Maya Watono Country CEO Dentsu Aegis fetwont indole dan multinasional.Ktaselama ink sult masuk ke llien-lien Jepang sedangkanmerekajuga sulitmasuk ke Klier-klien lokal Desar. adi, kita saling meleng- api" kata Maya. Tak meng- herankan, kalau dipisahkan, balk Dwi Sapta maupun DAN masing-masing bisa tumbuh dua ligt (Ai atas 10%) meski secara nasional bisnis perikla- nan di Indonesia dalam dua tahun terakhir hanya tumbuh ai bawah 5%. Bila melakukan flashback, Adjidan Maya menjadisemakin yakinbahwakeputusan merger dan integrast dengan Dentsu ‘Aegis Network adalah sebuah eputusan bisnis yang sangat tepat. Pihaknya mendapatkan banyak bene bisa mengakse- lerasi ke sektor digital. *Lan- skap bisnis periklanan kini Derubah total. Perubahannya sangat gil, ini nggak main- main, Kalaukaminggakmerger, bisa jadikamijugasudahklepek -tepek" ungkap Maya yangjuga tersentak dengan kecepatan perkembangan dgitaleconomy 4 Indonesia dalam dua tahun terakhir. Pastinya, merger ini membuat kedua pihak bisa makin berkembang, saling rmelengkapi, dan tetap revelan aipasar. Setelah proses integra ber- Jalan baik, Maya sejak Januari 2019 tak hanya dipercaya.me- rmimpin Dwi Sapta Group yang sudah menjadi bagian dari DAN itu tetapi juga diberi kepercaya- fan yang lebih besa, yakn se agai Country CEO Dentsu Aegis ‘Network Indonesia (DAND yang total mengelola 1.000oranginsan_ periklanan (400 orang dari Dwi Sapta Group dan 600 karyawan Dentsu Group yang sudah ada sebelum merger). Sebeluranya, Maya hanya menjadi CEO ai enam anak usaha, sekarang rmembawahkan 16 unit bisnis DAN ai Indonesia “Sebenarnya ‘sayasudahdimintasejakperteng- aan 2018, namun sat tu saya Delum bersedia Karena masih banyakkerjaan disisi DwiSapta,” Jaa Maya mengenang. Adj pun ‘sejak 2019 dirugaskandalamarea yang lebih ua, yakni sebagai ‘Country Chairman Dentsu Aegis [Network indonesia, takhanya di Dwi Sapta Group. Ya, betapapun, keputusan DwiSaptauntukmmerger dengan DAN dlrasa sebagai kepurusan yang tepat. Terutama, untuk ‘membantu Kecepatan berubah dan kemampuan bertransfor- mast ke dunia digital. Hal ini sangat penting karen terbukt banyak perusahaan periklanan yangdulusempatngetop dengan Diingyangbesarbelakanganini memidar Karena kalah dalam persaingandantidakmampume- nyesuaikan dir dengan kecepa- tan perubahan lanskap bsts. Benarpandangan AchmadSetyo acl, pemerhatibidangmanaje- ren ariPrastya Mulya, baka pada era digital ini memang su- dahjamakterjadimergerkarena setiapperusahaanberpacuuntuk mengoptimalkan kompetenst SDM atau keunggulan bersaing- nya pada satu bidang. “Ini tak lepasdaritrenbisnisuntuksaling kolaborasi dan sharing” kata Setyo Hadi. ‘Dengan melalkan merger, ‘kedua pihak memungkinkan unvuk berkolaborsi dan sling ‘melengkapi, sehingga mampu melakakan optimalisasi dalam menjalankan proses bisnis dari hulu ke hil Peningkatan skala bisnis juga lebih mudah dicapal bilamaumenjalankanintegrasi ‘Tentsaja, diantarakeduapihak restiada kesepakatanmengenai Dentuk integra tujuan yang akan dicapai, dan spesialisast yang akan dilakokan, “Dalam roses merger sepert ni, yang perlu diperhatikan selanjutnya adalah pengembangan budaya Dersama,strategibersaing, dan pengeolaan human capital ke depan akan seperti apa. HaLhal itu juga mest disepakati dan dikembangkan agar cita-cita integrasi benar benar tercapai” demikian pesan Setyo.§

Anda mungkin juga menyukai