Anda di halaman 1dari 30

Kajian Rencana Pengembangan

Pesanggrahan Argowilis
Pengembangan

5 BAB 5 ARAHAN PENGEMBANGAN

5.1 Visi, Misi, dan Program Pengembangan kawasan Pesanggrahan Argowilis


5.1.1 Visi
Visi merupakan penjelasan dan gambaran kondisi ideal yang ingin dicapai pada masa yang
akan datang. Oleh karena itu perumusan visi membutuhkan kesepakatan seluruh pihak yang
berkepentingan terutama dalam pembangunan pariwisata di Kabupaten Tulungagung untuk jangka
waktu tertentu. Konsep pendekatan visi dari Pesa nggrahan Argowilis ini dilakukan dengan
mempertimbangkan visi yang tertuang pada Rencana Induk Pembangunan Pariwisata (RIPPARDA)
Kabupaten Tulungagung Tahun 2017-2027 yaitu ―Terwujudnya Kepariwisataan Kabupaten
Tulungagung yang berwawasan alam dan budaya yang berkelanjutan untuk mewujudkan
kesejahteraan masyarakat―.
Pendekatan visi yang tertuang dalam RIPPARDA Kabupaten Tulungagung Tahun 2017-2027
memiliki kata kunci yaitu berwawasan alam dan budaya yang berkelanjutan. Wisata Pesanggrahan
Argowilis di Kabupaten Tulungagung dalam perumusan visi mempertimbangkan pada kondisi
keanekaragaman sumberdaya alam dan sumberdaya manusia dalam pengelolaan sektor pariwisata
secara berkelanjutan untuk peningkatan kesejahteraan masyarakat.
Selain itu Pesanggrahan Argowilis berdasarkan Rencana Induk Pembangunan Pariwisata
(RIPPARDA) Kabupaten Tulungagung Tahun 2017-2027 merupakan Kawasan Strategis Pariwisata I
yang merupakan Kaki Gunung Wilis dengan Tema Pengembangan Ekowisata Alam Pegunungan.
Pengembangan wisata Pesanggahan Argowilis diarahkan menggunakan tema ―Ekowisata‖.
Ekowisata pada umumnya didefinisikan sebagai aktifitas wisata yang berhubungan dengan
alam, seperti trekking,camping, rafting, ataupun berlibur di resor alami yang berhubungan dengan
alam. Kecenderungan aktifitas tersebut justru menimbulkan dampak negatif terhadap lingkungan
apabila kesadaran pelaku wisata terhadap kelestarian lingkungan masih rendah. Namun kegiatan
wisata yang ramah lingkungan pun tidak otomatis dikategorikan sebagai ekowisata. ekowisata lebih
mengutamakan pada usaha-usaha dalam skala kecil dan menekankan pada kepentingan pelestarian
lingkungan dan sosial masyarakat setempat.

LAPORAN AKHIR 5-1


Kajian Rencana Pengembangan
Pesanggrahan Argowilis

Sehingga dalam hal ini visi yang ditetapkan untuk wisata Pesanggrahan Pengembangan
Argowilis adalah
sebagai berikut.
“Terwujudnya Kawasan Ekowisata Pesanggrahan Argowilis yang berwawasan budaya
dan kearifan lokal yang berkelanjutan”

Beberapa aspek yang perlu diperhatikan dalam pengelolaan ekowisata adalah :


a. Jumlah pengunjung terbatas atau diatur supaya sesuai dengan daya dukung lingkungan dan sosial-
budaya masyarakat
b. Menerapkan pola wisata ramah lingkungan
c. Menerapkan pola wisata ramah budaya dan adat setempat
d. Memberikan dampak secara langsung terhadap peningkatan perekonomian masyarakat setempat
e. Tidak memerlukan modal yang besar untuk pembangunan infrastruktur pendukung

Prinsip-prinsip yang diterapkan dalam pengembangan ekowisata meliputi:


a. Keberlanjutan Ekowisata dari Aspek Ekonomi, Sosial dan Lingkungan
b. Keberlanjutan ekowisata didukung oleh tiga aspek yang saling berkaitan yaitu aspek ekonomi,
sosial, dan lingkungan. Sesuai dengan UU No. 10, 2009 tentang Kepariwisataan, kinerja
pembangunan pariwisata seharusnya tidak hanya dievaluasi berdasarkan kontribusinya pada
pertumbuhan ekonomi, tetapi juga atas kontribusnya terhadap peningkatan kesejahteraan
masyarakat, pengurangan pengangguran dan kemiskinan, pelestarian sumberdaya alam dan
lingkungan, pengembangan budaya, perbaikan atas citra bangsa, cinta tanah air, identitas nasional
dan kesatuan dan persahabatan internasional.
c. Pengembangan institusi masyarakat lokal dan kemitraan
Aspek organisasi dan kelembagaan masyarakat dalam pengelolaan ekowisata juga menjadi isu
kunci: pentingnya dukungan yang profesional dalam menguatkan organisasi lokal secara kontinyu,
mendorong usaha yang mandiri dan menciptakan kemitraan yang adil dalam pengembangan
ekowisata
d. Ekonomi berbasis masyarakat
e. Edukasi
Edukasi dalam kegiatan ekowisata dilakukan dengan memperkenalkan kepada wisatawan tentang
pentingnya perlindungan alam dan penghargaan terhadap kebudayaan lokal. Pusat Informasi wisata
menjadi hal yang penting dan dapat juga dijadikan pusat kegiatan dengan tujuan meningkatkan nilai
dari pengalaman seorang turis yang bisa memperoleh informasi yang lengkap tentang lokasi atau
kawasan dari segi budaya, sejarah, alam, dan menyaksikan pentas seni, kerajinan dan produk
budaya lainnya.
f. Pengembangan dan penerapan site plan dan pengelolaan lokasi ekowisata
Daya dukung (carrying capacity) lokasi wisata perlu diperhatikan sebelum perkembanganya
ekowisata berdampak negative terhadap alam dan budaya setempat. Aspek dari daya dukung yang
perlu dipertimbangkan adalah: jumlah turis/tahun; lamanya kunjungan turis dan berapa sering lokasi
yang ―rentan‖ secara ekologis boleh dikunjungi. Zonasi kawasan wisata dan pengelolaannya adalah
salah satu pendekatan yang bisa menjaga nilai konservasi dan keberlanjutan kawasan ekowisata.
Kelima prinsip pengembangan ekowisata akan bisa diterapkan , apabila ada sinergi antar
stakeholder yang terlibat, baik dari pihak pemerintah, pihak pengelola ekowisata, wisatawan dan

LAPORAN AKHIR 5-2


Kajian Rencana Pengembangan
Pesanggrahan Argowilis

tentunya masyarakat lokal di sekitar kawasan ekowisata. Pengembangan

5.1.2 Misi
Misi dari Pengembangan Kawasan Pesanggrahan Argowilis Kabupaten Tulungagung
dijelaskan kedalam beberapa rumusan umum untuk mengatasi isu-isu strategis dalam upaya mencapai
misi. Misi Pengembangan Kawasan Pesanggrahan Argowilis Kabupaten Tulungagung yang diturunkan
dari visi dirumuskan sebagai berikut:
1. Mengembangkan Pesanggrahan Argowilis sebagai Wisata Keluarga
2. Mengembangkan Pesanggrahan Argowilis sebagai Wisata Budaya dan Religi
3. Mengembangkan Pesanggrahan Argowilis sebagai Wisata Konvensi (Pertemuan, Rapat, Diklat, dan
Seminar)
4. Menjadikan Pesanggrahan Argowilis sebagai Titik Pusat pengembangan Wisata di Kawasan
Strategis Pariwisata I
5. Meningkatkan partisipasi masyarakat dalam pengelolaan Kawasan Pesanggrahan Argowilis

5.2 Arahan Pembagian Zona


Arahan pembagian zona pada Kawasan Wisata Pesanggrahan Argowilis bertujuan untuk
mengalokasikan kegiatan-kegiatan wisata yang dilengkapi oleh sarana penunjang sesuai persebaran
pengembangan tapak. Arahan pembagian zona yang akan dilakukan sesuai dengan analisa
pembagian zona. Arahan pembagian zona pada Kawasan Wisata Pesanggrahan Argowilis dibagi
menurut fungsinya meliputi:
1. Zona Publik
Zona yang pengembangan ruang dengan kegiatan wisata bersifat aktif dan pasif yang
diperuntukkan bagi semua pengunjung dengan aktivitas wisata yang tidak memerlukan tingkat
privasi yang tinggi. Seluruh pengguna fasilitas wisata, memiliki akses bebas menuju area ini. Zona
publik ini meliputi :
 Zona masuk (entrance)
Merupakan zona yang berfungsi sebagai pintu utama sebagai pintu masuk dan keluar
pengunjung dari dank ke Kawasan Wisata Pesanggrahan Argowilis. Zona ini terdapat di
bagian depan kawasan Argowilis dengan sarana yang terdapat didalamnya berupa Gapura
pintu masuk dan Pos keamanan.
Pos Keamanan yanag ada saat ini sudah baik kondisi bangunannya namun tidak ada
petugas yang stan by menjaga. Petugas Kemanan yang ada perlu di plot untuk berjada shift
di pos keamanan ini.
 Zona Parkir
Merupakan zona yang diperuntukkan untuk kegiatan parkir kendaraan pengunjung di
Kawasan Pesanggrahan Argowilis. Zona ini berada di bagian depan setelah zona masuk.
Zona ini diarahkan pada lahan yang mempunyai kemiringan lahan yang landai dan lapang
agar dapat berfungsi juga sebagai zona perlindungan terhadap bencana tanah longsor dan
menjadi zona evakuasi bencana. Secara eksisting zona parkir sudah sesuai dengan
pengembangkan yang akan dilakukan di Pesanggrahan Argowilis.
 Zona Inti kawasan
Zona ini berfungsi sebagai pusat kegiatan wisata dan kegiatan penunjang yang ada di

LAPORAN AKHIR 5-3


Kajian Rencana Pengembangan
Pesanggrahan Argowilis

Pesanggrahan Argowilis. Zona ini layak untuk dikembangkan secara fisikPengembangan


karena berada
pada kemiringan lahan yang relative datar atau landai. Secara eksisting yang mendukung
kegiatan wisata pada zona ini antar lain adalah Kios Cinderamata, Kios makanan dan
minuman, musholla, toilet, panggung hiburan, menara pandang, taman bermain, Goa Than
Tiek Siou Sian.
2. Zona semi publik
Zona yang bertujuan sebagai penghubung antara zona publik dan zona privat sehingga dalam hal
ini orang yang masuk ke zona ini sifatnya sudah lebih terbatas dibandingkan dengan zona publik.
Zona ini berpotensi bagi pengembangan ruang dengan aktivitas wisata yang bersifat pasif, dimana
jenis kegiatan ini hanya dapat dilakukan dan diperuntukkan pada kelompok wisatawan tertentu.
Zona ini dibagi menjadi zona pengembangan yaitu sebagai berikut:
a) Zona Pertemuan
Ruang pertemuan digunakan untuk aktivitas rapat pertemuan dan diklat, untuk itu diperlukan
desain interior yang mampu memberikan ketenangan dan kenyamanan agara mampu
meningkatkan produktivitas kerja. Desain interior disesuaikan dengan kebutuhan dan keinginan
dengan menentukan jenis ruangan pertemuan, luas ruangan serta kapasitasnya. Jenis ruang
pertemuan ada bermacam-macam. Berbeda jenis ruang pertemuan tentu akan membutuhkan
desain dan pemilihan furnitur yang berbeda. Berdasarkan sifat kegiatannya, ruang pertemuan
terbagi menjadi dua macam, yaitu ruang peremuan formal dan ruang pertemuan informal.
Arahan pengembangan
a. Ruang Pertemuaan dengan konsep bangunan jawa agar mempunyai kesan alami.
b. Jenis Ruang pertemuan formal
b) Zona Restaurant

c) Zona Pengelola
Arahan pengembangan sarana wisata pada zona ini sebagai berkut:
 Ruangan Kantor Pengelola
Kantor Pengelola digunakan untuk kegiatan administrasi kegiatan Pesanggrahan Argowilis.
 Ruangan Pusat Informasi
Berada di bagian depan Ruang Pertemuan dimana pusat informasi tersedia informasi-
informasi terkait dengan Pesanggrahan Argowilis secara khusus, wisata yang ada disekitar
Pesanggrahan Argowilis diKecamatan Sendang, dan wisata Tulungagung pada umumnya.
 Posko Kesehatan
Sarana ini berfungsi memberikan pertolongan dan pengobatan bagi wisatawan yang
mengalami sakit atau kecelakaan. Pada Kondisi eksisting belum ada posko kesehatans
Sehingga perlu dibangun posko kesehatan.
3. Zona privat
Zona privat ini difokuskan sebagai zona ang memberikan ketenangan, kenyaman, dan keamanan
bagi aktivitas pariwisata yang dilakukan oleh wisatawan. Di dalam zona ini masuk dalam area privat
yang memiliki keterbatasan dalam hal akses maupun kegiatan. Pengembangan yang termasuk
dalam zona ini adalah zona penginapan.
Selain pembagian zona makro diatas, juga dibagi menjadi beberapa zona mikro sebagai
pembagi dalam pengembangan ruang kawasan. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada peta berikut:

LAPORAN AKHIR 5-4


Kajian Rencana Pengembangan
Pesanggrahan Argowilis
Pengembangan

Gambar 5.1 Pembagian Zona Pesanggrahan Argowilis

Tabel 5.1 Rencana Pengembangan Penginapan Pesanggrahan Argowilis


Luas Harga
Tipe Jumlah Kapasitas Luas/Tipe
No /kamar Fasilitas Sewa/Mala Rencana Design
Bangunan Kamar /kamar Kamar (m2)
(m2) m
1 Barak 3 kamar 10 pax 12 x 9 = 324 m2  Tempat tidur, Rp.100.000,
108 m2  kamar mandi - / pax
dalam
 kipas angin

2 Bungalow 9 kamar 2 pax 6 x 5 = 270 m2  Tempat tidur Rp.250.000,


30 m2  kamar mandi -
 kipas angin

3 Family 3 kamar 2 pax 8 x 6,5 = 106 m2  Tempat tidur Rp.500.000,


Room 52 m2  kamar mandi -
dalam
 AC
 TV

15
Total 14 pax 700 m2
kamar
Sumber : Hasil Rencana, Tahun 2019

5.3 Arahan Pengembangan Kegiatan Wisata


Penentuan pengembangan kegiatan wisata pada suatu kawasan wisata akan dipengaruhi
oleh potensi yang dimiliki kawasan wisata tersebut (supply), karena pengunjung yang datang ingin
menikmati kawasan wisata yang ditawarkan (demand). Untuk lebih jelasnya penentuan kegiatan wisata
berdasarkan potensi yang dimiliki dapat dilihat pada Tabel 5.2 berikut ini.
Tabel 5.2 Arahan Pengembangan Atraksi Something to see, Something to Do dan Something to Buy di Kawasan
Wisata Pesenggrahan Argowilis.
Atraksi Jenis Kegiatan Lokasi Kelompok Fungsi Frekuensi
Something to see Menikmati pemandangan Zona inti, dan Wisata alam dan Setiap hari
alam Kawasan Hutan Zona Wisata harian (pagi-siang-sore, malam)
Pinus Penginapan

LAPORAN AKHIR 5-5


Kajian Rencana Pengembangan
Pesanggrahan Argowilis

Atraksi Jenis Kegiatan Lokasi Kelompok Fungsi


Pengembangan
Frekuensi
Melihat Pertunjukan Zona inti Wisata harian dan Setiap hari
Panggung/event Budaya (siang-sore, malam)
Something to do Menginap di Pesanggrahan Zona Wisata Harian Setiap hari
Argowilis Penginapan (pagi-siang-sore, malam)
Mengunjungi Goa Tan Tiek Zona Inti Wisata Religius, Setiap hari
Siou San dan Edukasi (pagi-siang-sore)
Berjalan-jalan di Kawasan Zona inti Wisata Alam Setiap hari
Pesanggrahan Argowilis (pagi-siang-sore, malam)
Berpiknik Zona Inti Wisata alam dan Setiap hari
Keluarga (pagi-siang-sore)
Bermain di Playground Zona Inti Wisata Keluarga Setiap hari
dan Wisata harian (pagi-siang-sore)
Fotografi Zona Inti Wisata alam Setiap hari
(pagi-siang-sore, malam)
Penelitian Zona Inti Wisata Edukasi Setiap hari
(pagi-siang-sore)
Pertemuan Zona Semi WIsata Konvensi Setiap hari
Rapat/Diklat/Seminar Publik (pagi-siang-sore, malam)
Bersepeda Zona Inti Wisata harian Setiap hari
(pagi-siang-sore, malam)
Menyewa baju Etnis cina Zona Inti Wisata harian Setiap hari
(pagi-siang-sore)
Something to Buy Makanan dan Minuman Zona inti Wisata harian Setiap hari
Buah-buahan (pagi-siang-sore)
Cinderamata
Sumber : Hasil Rencana, Tahun 2019

5.3.1 Benchmarking untuk Pengembangan Atraksi Wisata Goa Tan Tiek Siou Sian
Benchmarking suatu proses yang biasa digunakan dalam manajemen atau umumnya
manajemen strategis, dimana suatu unit/bagian/organisasi mengukur dan membandingkan kinerjanya
terhadap aktivitas atau kegiatan serupa unit/bagian/organisasi lain yang sejenis baik secara internal
maupun eksternal. Untuk pengembangan atraksi wisata Goa Tan Tiek Siou Sian mengadopsi dari dua
contoh yaitu di Cina dan Di Jepang.
1) Hainan di Bukit Luhuito Sanya, Cina
Hainan Cina di Bukit Luhuito Sanya ada pohon banyak yang dianggap bisa mendatangkan
jodoh pencari jodoh menggantungkan harapannya melalui pita merah /pita perjodohan yang diikatkan
diranting-ranting pohon dengan membeli seharga 10 yuro dengan menulis nama dan pasangan dan
doa nya apa saja lalu diiket diatas pohon untuk yang sudah menikah juga bisa berdoa agar tetap
langgeng dengan tata cara yang sama. Setelah itu dipercaya dewa patung yang berada disebelah
pohon tersebut akan mengabulkannya tiket masuk 45 yuan / 90rb.

2) Omikuji (Kertas Ramalan) di Kuil Sensoji, Jepang

LAPORAN AKHIR 5-6


Kajian Rencana Pengembangan
Pesanggrahan Argowilis
Pengembangan

Gambar 5.2 Kuil Sensoji di Asakusa, Jepang

Kuil Sensoji yaitu kuil umat agama Buddha, tempat wisata terkenal di Asakusa yang setiap
hari ramai oleh wisatawan. Di kuil yang dipenuhi oleh antusias para pengunjung ini terdapat "omikuji"
(kertas ramalan) yang popular hingga saat ini.Pengertian dari omikuji adalah selembar kertas yang
bertuliskan tentang keberuntungan seseorang. Omikuji bisa didapat ketika sesorang pergi beribadah ke
kuil. Isi dari tulisan di kertas kecil tersebut menunjukkan ramalan masa depan orang tersebut.

Gambar 5.3 Laci Kertas Ramalan Omikuji

LAPORAN AKHIR 5-7


Kajian Rencana Pengembangan
Pesanggrahan Argowilis
Gambar 5.4 Memasukkan koin 100 Yen ke dalam kotak Pengembangan

Gambar 5.5 Batang Omikuji Keluar Dari Lubang Kecil Pada Kotak

Untuk mendapatkan kertas ramalan tersebut pengunjung harus membelinya. Harga omikuji di
Kuil Sensoji adalah 100 yen per lembar. Cara membayarnya yaitu dengan memasukkan uang koin 100
yen ke dalam kotak uang. Kalau sudah memasukkan uang, selanjutnya mengocok kotak omikuji yang
berbentuk segi enam beberapa kali. “Shaka-shaka”, suara batang-batang omikuji yang bergesekan di
dalam kotak itu rasanya nyaman di telinga sehingga membuat hati senang. Setelah itu batang omikuji
keluar dari lubang kecil pada kotak. Tulisan pada batang omikuji adalah huruf kanji .Setelah
mengetahui nomornya, selanjutnya mencari laci dengan tulisan nomor kanji tersebut dan lalu
mengambil selembar "kertas ramalan" yang ada di dalamnya. Di laci-laci tersebut menyimpan 7 jenis
ramalan. Mulai dari yang paling baik atau daikichi, hingga terburuk yaitu daikyō. Pada satu lembar
omikuji, terdapat ramalan kesehatan, karir hingga hubungan asmara. Umumnya, omikuji ditulis dengan
Bahasa Jepang dan Bahasa Inggris. Untuk yang tidak bisa menafsirkan arti dari ramalan tersebut dapat
bertanya ke penjaga kuil yang ada. Setelah itu orang tersebut dapat mengikat kertas ramalan tersebut
pada gantungan yang telah disediakan didekat laci.

Gambar 5.6 Kertas Ramalan yang digantung di Area Kuil

Berikut merupakan arahan pengembangan kegiatan di Goa Tan Tiek Siou Sian berdasarkan
benchmarking dari dua contoh :

LAPORAN AKHIR 5-8


Kajian Rencana Pengembangan
Pesanggrahan Argowilis

1. Pengunjung yang datang berkunjung ke Goa dan ingin memainkan ramalanPengembangan Jiam Si harus
membeli tiket atau membayar kertas Jiam Si. Harga Tiket Kertas Jiam Si adalah Rp.10.000,- per
lembar.
2. Tiket di beli pada penjaga loket yang ada di bangunan goa.
3. Kalau sudah membeli kertas Jiam Si, selanjutnya mengocok nomor undian. Nomor undian
tersebut jumlahnya sebanyak 37 buah. Nomor undian tersebut terbuat dari bambu bentuknya
seperti stik dan berwarna merah yang diletakkan pada wadah benrbentuk seperti gelas yang
terbuat bambu. Setelah itu pengunjung dapat mengambil batang nomor undian keluar dari wadah
tersebut. Tulisan pada batang nomor tersebut adalah huruf kanji dan nomor.
4. Setelah mengetahui nomornya, selanjutnya mencari laci dengan tulisan nomor kanji tersebut dan
lalu mengambil selembar "kertas ramalan" yang ada di dalamnya. Di laci-laci tersebut menyimpan
37 kertas ramalan. Pada satu lembar Jiam Si, terdapat ramalan kesehatan, karir hingga kurang
jelas untuk menafsirkan ramalan tersebut bisa bertanya ke penjaga Goa yang ada. Setelah itu
orang tersebut dapat mengikat kertas ramalan tersebut pada pagar di area goa.

Arahan pengembangan Goa Tan Tiek Siou Sian adalah sebagai salah satu icon Kawasan
Pesanggrahan Argowilis sehingga diperlukan bangunan yang iconic. Goa Tan Tiek Siou Sian ini
merupakan tempat singgah seorang tabib bertenis cina. Sehingga dalam pengembangannyapu juga
mengadopsi bentuk bangunan khas cina. Salah satu bentuk bangunan yang Nampak menonjol sebagai
iconic adalah bentuk atap. Pengembangan bentuk atap Goa Pesanggrahan Argowilis ini adalah
berbentuk pagoda. Pagoda merupakan atap yang unik, dengan memiliki tiga tingkat yang menarik.
Dengan memiliki tiga tingkat tersebut dimaksudkan agar sesuai dengan makna Feng-Shui yang
dipercaya oleh etnis Cina. Warna yang ditampilkan oleh Pagoda pada Goa Tan Tiek Siou Sian ini juga
cenderung warna cerah dan khas yaitu warna merah. Bangun dan atap menggunakan struktur
berbahan kayu.

Gambar 5.7 Bentuk Atap Pagoda Goa Tan Tiek Siou Sian Tampak Depan

LAPORAN AKHIR 5-9


Kajian Rencana Pengembangan
Pesanggrahan Argowilis
Pengembangan

Gambar 5.8 Bentuk Atap Pagoda Goa Tan Tiek Siou Sian Tampak Belakang

Akses privat ke publik dan perbedaan akses wisatawan yang menginap dan yang hanya
berwisata yaitu akses dari public (Kios Cinderamata, Kios makanan dan minuman, mushola, toilet,
panggung hiburan, taman bermain, area gym outdoor, kolam ikan, Goa Than Tiek Siou Sian ) ke
privat(penginapan) yaitu:
1. Pemisahan aktivitas yaitu dengan pembayaran ticketing antara wisatawan yang menginap atau
wisatawan yang hanya sekedar beriwsata. Untuk wisatawan yang tidak menginap tidak bisa
masuk ke zona privat.
2. Pemisahan melalui Sirkulasi menggunakan vegetasi

5.4 Arahan Pengembangan sarana dan Prasarana


Arahan pengembangan sarana dan prasarana didasarkan atas analisis supply demand yang
telah dilakukan. Pengembangan sarana berdasarkan analisis supply demand adalah sebagai berikut.

LAPORAN AKHIR 5-10


Kajian Rencana Pengembangan
Pesanggrahan Argowilis
Tabel 5.3 Rencana Sarana dan PrasaranaPengembangan
Pesanggrahan Argowilis
Sarana dan
No Konsep Eksisting Rencana Design
Prasarana
1. Pusat Informasi  Terletak di tempat yang mudah dicapai dan mudah
Wisata/TIC (Tourism dilihat dari arah pengunjung datang. Lokasinya
Information Center) dapat digabung dengan kantor pengelola sehingga
dan perlengkapannya dapat terintegrasi dengan baik.
 Dilengkapi dengan petunjuk bagi pengunjung.
 Dilengkapi Perangkat meja dan kursi.
 Sarana teknologi informasi yang berfungsi dengan
baik
 Konsep Bangunan Jawa

(interior)
2. Toilet Sarana berupa kamar mandi/MCK bertujuan untuk
memberikan pelayanan bagi para pengunjung di
Kawasan Pesanggrahan Argowilis.
 Mudah dicapai dari tempat pemusatan
pengunjung.
 Pencapaian selalu mudah dan cepat.
 Dekat dengan tempat duduk, gazebo, dan
pemusatan pengunjung.

LAPORAN AKHIR 5-11


Kajian Rencana Pengembangan
Pesanggrahan Argowilis

Sarana dan Pengembangan


No Konsep Eksisting Rencana Design
Prasarana
3. Gazebo Merupakan sarana wisata yang dimanfaatkan
sebagai tempat beristirahat oleh para wisatawan
yang dilengkapi dengan meja dan bangku serta atap
pelindung. Untuk memberikan kenyamanan kepada
para wisatawan yang memanfaatkannya maka
pertimbangan pengembangan yang perlu
diperhatikan yaitu:
 Dapat memberikan perlindungan dari
pengaruh alam sekitar obyek.
 Ditempatkan pada lokasi yang dekat dengan
sarana penunjang obyek wisata.
 Memiliki arah pandang yang baik dan luas
terhadap obyek utama.
4. Panggung Konsep panggung yang dikembangkan dalam
Kesenian/pertunjukan pengembangan Pesanggrahan Argowilis adalah
hiburan panggungAmphiteater. Amphiteater diletakkan
dibagian tengah agar menjadi sebuah magnet
penarik kegiatan-kegiatan interaksi sosial yang
terjadi di area site, amphiteater ini merupakan area
pusat kegiatan publik, dengan dikelilingi oleh
berbagai macam taman serta area publik yang
lainnya.

5. Kios Cinderamata Kios cinderamata dapat berfungsi untuk menjajakan


cinderamata dengan ciri khas obyek ataupun ciri
khas kawasan setempat, sehingga wisatawan yang
berkunjung memiliki kenang-kenangan bahwa
mereka pernah mengunjungi kawasan perencanaan.
Adapun beberapa pertimbangan yang perlu
diperhatikan adalah:
 Letaknya mudah dicapai dari tempat
pemusatan kegiatan pengunjung.
 Terletak di jalur keluar pengunjung.

LAPORAN AKHIR 5-12


Kajian Rencana Pengembangan
Pesanggrahan Argowilis

Sarana dan Pengembangan


No Konsep Eksisting Rencana Design
Prasarana
6. Restaurant Tersedia ruang makan dan minum yang menjajikan
masakan khas/khusus dengan sirkulasi udara yang
baik dan pencahayaan yang sesuai Peraturan
Ruang cukup luas dengan makanan yang
dihidangkan cukup bervariasi.
Interior disesuaikan tema/asal makanan yang akan
disajikan.Pencahayaan dan sirkulasi ventilasi udara
sudah sesuai Peraturan(9 watt atau 250 lux/m2),
luas area duduk 1.5m2/orang

(Tampak Luar)

(Tampak Dalam)

7. Saranan Tempat Dilakukan revitalisasi bentuk bangunan jawa dan


Ibadah (Mushola) material bangunan yang lebih kokoh

LAPORAN AKHIR 5-13


Kajian Rencana Pengembangan
Pesanggrahan Argowilis

Sarana dan Pengembangan


No Konsep Eksisting Rencana Design
Prasarana
9. Gapura Identitas Ukuran yang lebih besar dari eksisting sehingga
dapat menjadi ikon atau citra kawasan
Pesanggrahan Argowilis.
Dibangun dengan material yang kokoh dan model
mengadopsi kearifan lokal.

10. Tempat Parkir Beberapa pertimbangan yang dapat dilakukan


dalam mengembangkan area parkir, yaitu:
 Tempat parkir disesuaikan dengan
peruntukkannya yaitu tempat parkir untuk
pengunjung, tempat parkir untuk
pengelola/pedagang.
 Sistem parkir otomatis
 Dialokasikan di daerah aman atau daerah
perlindungan terhadap bencana.
 Mampu menampung kendaraan roda dua dan
roda empat (bus, truk, mobil sedan/pick-up)
secara terpisah.
 Pengaturan dan pengamanan yang diawasi Pintu masuk parkir
secara ketat.

LAPORAN AKHIR 5-14


Kajian Rencana Pengembangan
Pesanggrahan Argowilis

Sarana dan Pengembangan


No Konsep Eksisting Rencana Design
Prasarana

11. Rambu-rambu  Papan nama Vila dengan tulisan yang terbaca


Petunjuk Arah jelas, pemasangan sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang undangan.
 Papan nama Vila memiliki desain indah dengan
kearifan lokal;
 Terbuat dari material yang alami

LAPORAN AKHIR 5-15


Kajian Rencana Pengembangan
Pesanggrahan Argowilis

Sarana dan Pengembangan


No Konsep Eksisting Rencana Design
Prasarana
12. Taman Bermain/ Dalam mengembangkan sarana wisata yang berupa
Playground tempat bermain/playground ada beberapa
pertimbangan, yaitu:
 Area bermain terletak di tempat terbuka, namun
terdapat pelindung antara lain berupa pepohonan
untuk mengurangi sinar matahari yang terlalu
menyengat di siang hari.
 Area bermain dilengkapi dengan sarana yang
tidak membahayakan keselamatan anak-anak
(friendly dan safety).
 Dekat dengan gazebo atau area duduk
pengawasan orang tua dan keluarga.
13. Tempat Pembuangan  Tempat sampah tertutup untuk sampah organik
Sampah dan non-organik;
 Memiliki desain indah;
 Terbuat dari material mewah;
 Material dan/atau desain mengandung unsur
lokal
 Sistem Pengelolaan sampah yang ramah
lingkungan
 Membangun TPS untuk mengumpulkan
sementara untuk nantinya diangkut oleh petugas
kebersihan menuju TPA
14. Kolam Ikan dan Air  Memiliki material yang alami
Mancur  Berdiameter 5 meter

LAPORAN AKHIR 5-16


Kajian Rencana Pengembangan
Pesanggrahan Argowilis

Sarana dan Pengembangan


No Konsep Eksisting Rencana Design
Prasarana
15. Spot Foto Anjungan  Menghadap view pemandangan alam yang indah
 Berbahan ramah lingkungan dan alam seperti
kayu

16 Olahraga Ourdoor  Taman Olahraga yang memang -


difungsikan sebagai sarana untuk
kesehatan masyarakat sekitar tanpa
mengeluarkan biaya.
 Taman Olahraga sendiri juga dibuat
berdasarkan keperluan dari masyarakat
yang tinggak dalam sebuah kota untuk
memenuhi kebutuhannya dalam
berkatifitas. Sehingga pengadaan dari
taman kota sendiri sangat diperlukan
sebuah kota untuk sarana hiburan.
Sumber : Hasil Rencana, Tahun 2019

LAPORAN AKHIR 5-17


Kajian Rencana Pengembangan
Pesanggrahan Argowilis

Pengembangan prasarana pariwisata pada Kawasan Pesanggrahan Argowilis Pengembangan


meliputi
pengebangan utilitas meliputi telekomunikasi, drainase, persampahan dan jaringan jalan.
 Telekomunikasi
Pengembangan wifi di beberapa zona taman yang mempunyai gazebo.
 Drainase
Perbaikan sistem jaringan drainase di Kawasan Pesanggrahan Argowilis dengan
pembuangan ke saluran primer/sungai terdekat yang ada di Kawasan Pesanggrahan
Argowilis dengan pola sistem dainase tertutup sehingga lingkungan kawasan wisata
tetap terpelihara kebersihan dan keindahannya. Pengembangan drainase diharapkan
terpisah antara air limpasan dan grey water.
 Persampahan
Sistem persampahan dan berbagai fasilitas pelengkapnya belum terpenuhi di
Kawasan Wisata Pesanggrahan Argowilis. Sistem pengumpulan sampah di kawasan
wisata ini masih menggunakan cara konvensional/sederhana. Untuk
pengembangannya, perlu disediakan tempat-tempat sampah yang tertutup yang
tersebar di sekitar Kawasan Wisata Pesanggrahan Argowilis supaya memudahkan
wisatawan dan pengelola dalam menjaga kebersihan lingkungan di sekitar
Pesanggrahan Argowilis. Penyebaran tempat sampah adalah pada titik-titik yang
merupakan pusat aktivitas wisata. Dengan demikian perlu adanya pembangunan
tempat pembuangan sementara untuk menampung seluruh sampah yang ada. TPS
dapat berupa kontainer yang sekaligus supaya mudah diangkut untuk menuju TPA.
Kontainer TPS dipilah menjadi sampak plastik, sampah organic, sampah kertas.
Rencana pengembangan container TPS di Pesanggrahan Argowilis diletakkan dekat
dengan jalan agar mudah dijangkau untuk diangkut menuju ke TPA.

Gambar 5.9 Rencana Pengembangan Sistem Persampahan

 Jaringan Jalan
Berdasarkan arahan rencana pengembangan Pesanggrahan Argowilis sebagai titik
awal menuju wisata-wisata lainnya yang ada di sekitar Kecamatan Sendang maka
arahan pengembangan jaringan jalan meliputi kegiatan pelebaran jalan. Lebara jalan
eksisting menuju kawasan Pesanggrahan Argowilis adalah 5-6 meter. Lebar jalan

LAPORAN AKHIR 5-18


Kajian Rencana Pengembangan
Pesanggrahan Argowilis

yang direkomendasikan adalah 8—10 meter. Pelebaran Jalan ini Pengembangan


dilakukan untuk
menampung besar wisatawan yang akan berkunjung ke Pesanggrahan argowilis.
Tabel 5.4 Luas Zona Kegiatan Pengembangan Pesanggrahan Argowilis
No Zona Pengembangan Luasan (Ha)
1 Zona Pos Keamanan 0,005
2 Zona Ruang Pertemuan 0,050
3 Zona Pusat Informasi 0,010
4 Zona Kantor Pengelola 0,010
5 Zona Kuliner (Restaurant) 0,020
6 Zona Panggung Ampiteather 0,108
7 Zona Peribadatan (Mushola) 0,013
8 Zona Goa Tan Tiek Siou San 0,057
9 Zona Toilet 0,008
10 Zona Penginapan 0,445
11 Zona Taman 0,070
12 Zona Kios CInderamata dan makanan 0,063
13 Zona Taman + Spot Foto 0,110
14 Zona Parkir 0,094
15 Zona Sirkulasi Primer 0,067
16 Zona Sirkulasi Sekunder 0,183
17 RTH 0,225
Jumlah 1,538

5.5 Arahan Mitigasi Bencana


Pesanggrahan argowilis terletak di bawah kaki Gunung Wilis yang rawan terhadap terjadinya
bencana tanah longsor. Adanya isu bencana tanah longsor dikhawatirkan membahayakan bagi
wisatawan yang berkunjung ke Pesanggrahan Argowilis. Arahan mitigasi bencana berupa
pengembangan jalur dan zona evakuasi bencana.
Beberapa arahan dan rekomendasi terkait dengan mitigasi bencana tanah longsor khusu
untuk Pesanggrahan Argowilis meliputi :
 Peningkatan kewasadaan dan kesiapsiagaan terhadap bahaya tanah longsor.
 Pembangunan tembok penahan tanah yang beresiko longsor
 Penanaman Vegetasi dengan akar tunggal yang mampu menahan air sehingga dapat
mengurangi resiko tanah longsor.
 Pembuatan jalur evakuasi bencana tanah longsor
 Pembuatan rambu jalur evakuasi bencana tanah longsor
 Pembuatan tempat-tempat evakuasi yang aman
 Mendirikan bangunan berpondasi kuat yang tahan terhadap bencana tanah longsor
Berikut merupakan jalur dan tempat evakuasi bencana tanah longsor di Pesanggrahan
Argowilis :

LAPORAN AKHIR 5-19


Kajian Rencana Pengembangan
Pesanggrahan Argowilis
Pengembangan

Gambar 5.10 Jalur Evakuasi Bencana di Pesanggrahan Argowilis

5.6 Manajemen Kelembagaan


Manajemen kelembagaan akan memberikan arahan peranan masing-masing pelaku wisata
untuk mendukung upaya pengembangan Kawasan Wisata Pesanggrahan Argowilis. Arahan peranan
masing-masing lembaga tersebut didasarkan atas analisis kelembagaan yang telah dilakukan pada bab
sebelumnya yang dapat diuraikan sebagai berikut:
1. Pemerintah Daerah Kabupaten Tulungagung
 Pemerintah mendukung pengembangan Kawasan Wisata Pesanggrahan Argowilis
melalui kebijakan yang dibuat juga dapat berperan untuk memberikan masukan-
masukan bagi pengembangan kegiatannya.
 Perintah berperan dalam memasarkan produk pariwisata Kawasan Pesanggrahan
Argowilis dengan cara promosi Kawasan Wisata Pesanggrahan Argowilis dalam pasar
regional, nasional maupun internasional.
2. Pengelola Kawasan Wisata Pesanggrahan Argowilis
 Memberikan pelayanan kepada wisatawan dan meningkatkan kegiatan wisata
 Mengawasi kegiatan wisata sehingga tidak memberikan dampak negative bag
lingkungan di sekitar Kawasan Wisata Pesanggrahan Argowilis.
 Bekerjasama dengan pihak swasta dalam upaya meingkatkan usaha publikasi dan
promosi
 Bekerjasama dengan masyrakat setempat dalam upaya pengembangan Kawasan
Wisata Pesanggrahan Argowilis dengan cara penyediaan tenaga kerja dan fasilitas
didalam kawasan wisata berupa fasilitas perdagangan dan jenis usaha lain.
 Bekerjasama dengan Pokdarwis disekitar Sendang dalam upaya mempromosikan dan
membuat paket wisata Kawasan Pesanggrahan Argowilis.
3. Masyarakat Setempat
Masyarakat bekerjasama dengan pengelola berperan untuk ikut serta dalam pengelolaan
Kawasan WIsata Pesanggrahan Argowilis dengan menjadi tenaga kerja pariwisata atau

LAPORAN AKHIR 5-20


Kajian Rencana Pengembangan
Pesanggrahan Argowilis
Pengembangan
berperan dalam menyediakan fasilitas dan jasa yang dibutuhkan dalam mengembangkan
kegiatan wisata di Kawasan Pesanggrahan Argowilis seperti perdagangan (adanya kios-kios dan
warung makan) dan jasa-jasa yang lain serta masyarakat setempat dapat menjual berbagai hasil
bumi atau potensi agropolitan yang ada di Kecamatan Sendang sebagai oleh-oleh bagi
wisatawan, tetapi diharapkan kegiatan wisata ini tidak mengganggu ketentraman masyarakat
dengan cara merubah atau mempengaruhi gaya hidup masyarakat setempat, tetapi mampu
melestarikan dan menjaga lingkungan dan sosial budaya masyarakat setempat.
4. Wisatawan
Selama mengunjungi Kawasan Wisata Pesanggrahan Argowilis wisatawan mempunyai
kepentingan untuk menikmati berbagai macam atraksi dan sarana prasarana yang disediakan.
Dalam melakukan kegiatan wisata, wisatawan dapat berpartisipasi berupa keikutsertaan
wisatawan dalam menjaga kebersihan dan kelestarian lingkungan, menjaga kenyamanan dan
keamanan kawasan wisata, dan menaati peraturan yang berlaku, sehingga tercipta suasana
kondusif dalam Kawasan Wisata Pesanggrahan Argowilis untuk melakukan kegiatan wisata dan
dapat memberikan kepuasaan atau hiburan bagi wisatawan
5. Pokdarwis
 Mempromosikan wisata yang ada di Desa Sendang.
 Saling membantu dan membagi tugas seperti menyediakan jasa parkir kendaraan,
kebersihan ataupun pemandu wisata
 Bekerjasama dengan pihak pengelola dan perintah untuk membuat paket wisata
Pesanggrahan Argowilis.

5.7 Rencana Promosi dan Pemasaran


Pengembangan suatu kawasan wisata dan daya tarik wisata tidak hanya dilakukan dengan
kegiatan penataan kawasan wisata saja, namun yang juga penting untuk diperhatikan adalah kegiatan
promosi dan pemasaran produk wisata. Dinas Pariwisata Kabupaten Tulungagung dan pengelola dapat
pula difungsikan sebagai pemimpin dalam promosi dan pemasaran, didukung oleh instansi-instansi dan
lembaga terkait lainnya. Rencana promosi dan pemasaran ditujukan untuk meningkatkan usaha
promosi sehingga dapat memperluas pangsa pasar. Dalam rangka pengoptimalan rencana promosi
dan pemasaran diperlukan adanya kerjasama antara pihak pengelola, pemerintah, dan swasta. Adapun
usaha promosi yang dilakukan dalam usaha pengembangan pariwisata di Kawasan Wisata
Pesanggrahan Argowilis adalah:
 Mengadakan usaha promosi secara kontinu baik melalui sosial media, media cetak dan
elektronik
 Melakukan pemasaran melalui online travel seperti traveloka.
 Distribusi informasi promosi yang berupa brosur, pamflet atau leaflet dapat diletakkan di sentra
informasi kegiatan wisata Kabupaten Tulungagung, travel agent, art centre, sentra industri
kerajinan dan pada fasilitas publik yang lainnya seperti di terminal, alun-alun, dll;
 Meningkatkan kerjasama dengan pihak-pihak terkait yaitu Dinas Pariwisata Kabupaten
Tulungagung dengan pengusaha biro perjalanan agar memasukkan Kawasan Wisata
Pesanggrahan Argowilis dalam paket perjalanan wisata yang ditawarkan;
 Mengikuti event-event promosi dan pemasaran pwriwisata melalui kegiatan pameran wisata,
baik pada lingkup regional maupaun nasional.

LAPORAN AKHIR 5-21


Kajian Rencana Pengembangan
Pesanggrahan Argowilis

5.8 Arahan Sumber Daya Manusia Pengembangan


Pengembangan Pesanggrahan argowilis tentunya membutuhkan tambahan sumber daya
manusia dalam pelaksanaannya. Dibutuhkan sebanyak 44 pegawai dalam pelaksanaannya. Berikut
estimasi rincian kebutuhan pegawai yang dibutuhkan.
Tabel 5.5 Kebutuhan Pegawai
No Aktivitas Kebutuhan Pegawai Fasilitas Jumlah Pegawai Total
1 Menginap Cleaning Service Ruangan Family 3 kamar 1 3
Room
Office Boy Ruangan Barak 3 kamar 2 6
Room Boy/Girl Ruangan 9 kamar 1 9
Bungalow
Resepsionist Pusat Informasi 1 2 2
2 Melihat Operator Panggung Panggung 1 2 2
Pertunjukan Hiburan Hiburan
Panggung/event Amphiteather
3 Mengunjungi Petugas Penjaga Jiam Goa Tan Tiek 1 1 1
Goa Tan Tiek Si Siou San
Siou San Juru Kunci 1 1 1
4 Keamanan Satpam Pos Keamanan 1 2 2
5 Parkir Penjaga Loket Karis Loket Karcis 1 1 1
Parkir Parkir
6 Pertemuan, Operator Ruang 1 2 2
Diklat, Seminar Cleaning Service Pertemuan
7 Café Outdoor Café Outdoor 1 2 2
8 Kios Penjaga Kios / Penjual Kios 7 1 7
Cinderamata Cinderamata, Makanan, Cinderamata,
dan Kuliner dan Minuman Makanan, dan
Minuman
9 Restaurant Chef Restaurant 1 4 4
Pelayanan
kasir
10 Melihat Kolam Petugas Kebersihan Taman Bermain 1 2 2
ikan dan Air Pertugas Perawatan Taman
Mancur, Taman taman dan fasilitas Olahraga
Bermain, outdoor
Taman Gazebo
Olahraga
Outdoor,
Melihat
Pemandangan
alam, Kawasan
Hutan Pinus
Berjalan-jalan di
Kawasan
Pesanggrahan
Argowilis,
Berpiknik,
Bermain di
playground,
Fotografi
Total 44 pegawai
Sumber : Hasil Arahan, Tahun 2019

5.9 Program Kawasan


Program – program pengembangan Kawasan Wisata Pesanggrahan Argowilis adalah
sebagai berikut :
LAPORAN AKHIR 5-22
Kajian Rencana Pengembangan
Pesanggrahan Argowilis
Pengembangan
Tabel 5.6 Indikasi Program Pengembangan Kawasan Pesanggrahan Argowilis
TAHAPAN PELAKSANAAN
INSTANSI
NO PROGRAM KEGIATAN Tahap I Tahap II Tahap III Tahap IV
TERKAIT
Th. 2020 Th.2021 Th. 2022 Th. 2023 Th.2024 Th. 2025-2029 Th. 2030-2034 Th. 2035-2039
1 Kajian/Studi FS Pengembangan Bappeda dan Dinas Pariwisata
Lanjutan Kawasan Pesanggrahan
Argowilis
DED Pengembangan Dinas PU
Kawasan Pesanggrahan
Argowilis
Sosialisasi Pengembangan Bappeda dan Dinas Pariwisata
Kawasan Pesanggrahan
Argowilis
Penyusunan Kajian Dinas Lingkungan Hidup
Lingkungan
Pengembangan Kawasan
Pesanggrahan Argowilis
2 Pengemban Peningkatan kualitas SDM Dinas Pariwisata
gan SDM Pembentukan Bappeda, dan Dinas Pariwisata
dan Kelembagaan Obyek
Kelembaga Wisata
an Penyuluhan sadar wisata Dinas Pariwisata
3 Pengemban Pembangunan Penginapan Dinas Pariwisata, Dinas PU,
gan Produk Swasta
Wisata Pembangunan Ruang Dinas Pariwisata, Dinas PU,
Utama (Ruang Pertemuan, Dinas Kesehatan, Swasta
kantor Pengelola, Pusat
Informasi, Posko
kesehatan)
Pengembangan entrance Dinas Pariwisata, Dinas PU,
area (Gapura Pintu Masuk) Swasta
Panggung Amphitheater Dinas Pariwisata, Dinas PU,
Swasta
Goa Pertapaan Tan Tiek Dinas Pariwisata, Dinas PU,
Siou Sian Swasta
Kios Cinderamata dan Dinas Pariwisata, Dinas PU,
Makanan Disperindag, Swasta,

LAPORAN AKHIR 5-23


Kajian Rencana Pengembangan
Pesanggrahan Argowilis
Pengembangan
TAHAPAN PELAKSANAAN
INSTANSI
NO PROGRAM KEGIATAN Tahap I Tahap II Tahap III Tahap IV
TERKAIT
Th. 2020 Th.2021 Th. 2022 Th. 2023 Th.2024 Th. 2025-2029 Th. 2030-2034 Th. 2035-2039
Kolam Ikan dan Air Mancur Dinas Pariwisata, Dinas PU,
Dinas Pemuda dan Olahraga,
Swasta
Taman Olahraga Outdoor Dinas Pariwisata, Dinas PU,
Dinas Pemuda dan Olahraga,
Swasta
4 Pengemban Pengembangan parkir Dinas Pariwisata, Dinas PU,
gan Swasta
Fasilitas Pembuatan peta dan Dinas Pariwisata
papan informasi
Pengembangan gazebo Dinas Pariwisata, DInas PU
Swasta
Pengembangan papan Dinas Pariwisata
penunjuk wisata
5 Pengemban
gan Utilitas
a. Jaringan Perluasan distribusi Dinas PU, PLN
Listrik jaringan listrik
penambahan lampu jalan Dinas PU, Swasta
dan pada ODTW (Surya
Cell)
b. Jaringan Pembangunan Jaringan Dinas PU
Air Distribusi
Bersih
c. Jaringan Pembangunan saluran Dinas PU
Drainase drainase tertutup
d. Persamp Penyediaan Bak Sampah Dinas PU
ahan Penyediaan TPS/Transfer Dinas PU
Depo/Kontainer
e. Jaringan Pengembangan jaringan Dinas PU
Jalan jalan
Trasnport Perbaikan jalan Dinas PU
asi
6 Pengemban Pengembangan citra Dinas Pariwisata

LAPORAN AKHIR 5-24


Kajian Rencana Pengembangan
Pesanggrahan Argowilis
Pengembangan
TAHAPAN PELAKSANAAN
INSTANSI
NO PROGRAM KEGIATAN Tahap I Tahap II Tahap III Tahap IV
TERKAIT
Th. 2020 Th.2021 Th. 2022 Th. 2023 Th.2024 Th. 2025-2029 Th. 2030-2034 Th. 2035-2039
gan (branding) pariwisata
Pemasaran Pengembangan Paket Dinas Pariwisata, Swasta
dan Wisata dan promosi
Promosi Pengadaan informasi Bappeda, Dinas Pariwisata,
melalui leaflet, brosur, Swasta
boklet, VCD, DVD atau
poster, spanduk
Sumber : Hasil Rencanana, Tahun 2019

LAPORAN AKHIR 5-25


Kajian Rencana Pengembangan
Pesanggrahan Argowilis

5.10 Pembiayaan Pengembangan


Dalam hal pembiayaan dan pelaksanaan kegiatan pengembangan Pesanggrahan Argowilis
dilaksanakan oleh Dinas Kebudayaan Pariwisata dan Unit Pelaksana Teknis Daerah yang selanjutnya
disebut UPTD adalah unsur pelaksana teknis dinas yang melaksanakan kegiatan teknis operasional
dan/atau kegiatan teknis penunjang tertentu. Serta Unit Pelaksana Teknis Destinasi Wisata Terpadu
yang selanjutnya disebut UPT Destinasi Wisata adalah unsur pelaksana teknis dinas yang
melaksanakan kegiatan pengelolaan destinasi pariwisata. UPT Destinasi Wisata merupakan bagian
dari perangkat daerah. Susunan Organisasi UPT Destinasi Wisata sebagaimana terdiri dari Kepala
UPT Destinasi Wisata dan Kelompok Jabatan Fungsional.
Pada UPT Destinasi Wisata dibentuk unit kerja non struktural yang dipimpin oleh seorang
koordinator. Unit kerja ditetapkan oleh Kepala Dinas. Koordinator ditunjuk oleh Kepala Dinas dan
bertanggung jawab kepada Kepala UPT Destinasi Wisata. Bagan Susunan Organisasi UPT Destinasi
Wisata dapat dilihat pada Gambar 5.11 berikut.

Kepala UPT Destinasi


Wisata

Jabatan Fungsional

Gambar 5.11 Bagan Susunan Organisasi UPT Destinasi Wisata Kabupaten Tulungagung

UPT Destinasi Wisata mempunyai tugas melaksanakan kegiatan teknisoperasional Dinas di


bidang pengelolaan destinasi wisata. Untuk melaksanakan tugasnya, UPT Destinasi Wisata
mempunyai fungsi sebagai berikut:
a. pelaksanaan tata naskah dinas dan kearsipan;
b. pelaksanaan kepegawaian, keuangan dan perlengkapan;
c. pelaksanaan administrasi ketatausahaan;
d. pelaksanaan teknis operasional dalam rangka pelayanan kepada wisatawan di destinasi
wisata;
e. pelaksanaan pemungutan dan penyetoran retribusi sesuai ketentuan;
f. evaluasi dan pelaporan pelaksanaan tugas dan fungsi UPT Destinasi Wisata;dan
g. pelaksanaan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas.
Sedangkan untuk Kepala UPT Destinasi Wisata mempunyai tugas sebagai berikut :
a. melaksanakan kegiatan pelayanan destinasi wisata; memimpin, mengkoordinasikan,
mengarahkan dan mengendalikan pelaksanaan tugas;
b. melaksanakan administrasi ketatausahaan;
c. memberikan pelayanan kepada wisatawan di destinasi wisata; melaksanakan
pemungutan dan penyetoran retribusi sesuai ketentuan;

LAPORAN AKHIR 5-26


Kajian Rencana Pengembangan
Pesanggrahan Argowilis

d. melaksanakan evaluasi dan pelaporan pelaksanaan tugas dan fungsiPengembangan


UPT Destinasi
Wisata; dan
e. melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh kepala dinas
Kepala UPT Destinasi Wisata dalam melaksanakan tugas menerapkan prinsip koordinasi,
integrasi dan sinkronisasi dengan yang dipimpinnya. Kepala UPT Destinasi Wisata melaksanakan
sistem pengendalian internal di lingkungannya. Kepala UPT Destinasi Wisata bertanggungjawab
memimpin dan mengkoordinasikan bawahan dan memberikan pengarahan serta petunjuk bagi
pelaksanaan tugas bawahan. Kepala UPT Destinasi Wisata dalam melaksanakan tugas melakukan
pembinaan dan pengawasan terhadap satuan organisasi dibawahnya.

LAPORAN AKHIR 5-27


Kajian Rencana Pengembangan
Pesanggrahan Argowilis
Tabel 5.7 Estimasi Biaya PengembanganPengembangan
Pesanggrahan Argowilis
No Fasilitas Jumlah Kapasitas Luas (m2)/satuan Luas Total (m2) Perkiraan Biaya Sumber
1. Pembangunan Tipe Barak :3 Tipe Barak : 10 pax Tipe Barak : 12 x 9 = 108 m2 Tipe Barak : 324 m2 660 m2 x Rp 1.500.000 /m2= Rp. 990.000.000 APBD
Penginapan Tipe Bungalow : 9 Tipe Bungalow : 2 pax Tipe Bungalow : 6 x 5 = 30 m2 Tipe Bungalow : 180 m2
Tipe VIP :3 Tipe VIP : 2 pax Tipe VIP : 8 x 6,5 = 52 m2 Tipe VIP : 156 m2
2. Pembangunan 1 16 x 24 m = 384 m2 384 m 2 384 m2 x Rp 1.500.000 /m2 = 576.000.000 APBD
Ruang Utama
(Ruang
Pertemuan,
Pusat
Informasi,
Kantor
Pengelola,
Posko
Kesehatan)
3. Pengembangan 1 6x4m 1 paket x Rp 50.000.000 = Rp. 50.000.000 APBD
entrance area
(Gapura Pintu
Masuk)
4 Pembuatan 6 x 11 = 66 m2 66 m2 66 m2 x Rp. 1.000.000 = Rp 66.000.000 APBD
Spot Foto
(Anjungan)
5 Pembuatan - - - 500 m2 5 x Rp. 35.000.000/ 100 m2 = Rp.175.000.000,- APBD
Taman
6 Pembangunan 6 6 orang 3 x 3 m2 = 9 m2 54 m2 54 m2 X Rp. 2.000.000/m2 = Rp. 108.000.000,- APBD
Gazebo
7 Revitalisasi Pos 1 2 orang 4 x 2,5 m = 10 m2 10 m2 10 m2 X Rp 500.000 /m2 = Rp. 50.000.000,- APBD
Keamanan
8 Kios 1 7 pax 3,5 m x 10 m = 35 m2 245 m2 245 m2 X Rp 1.500.000 /m2 = Rp. 367.500.000,- APBD
Cinderamata 210.000.000,-
dan Makanan
9 Revitalisasi Goa 1 - - 200m2 200 m2 x Rp. 2.500.000 = Rp. 500.000.000,- APBD
Pertapaan Tan
Tiek Siou Sian

10 Panggung Panggung : 1 10 orang - 6 x 10 m = 60 m2 60 m2 60 m2 x Rp. 1.500.000 = Rp. 90.000.000 APBD


Amphitheater Tempat Duduk: 8 - 1 mx 5 m = 5 m2 5 m2 x 0,5 m = 2,5 m3 2,5 m3 x 8 x Rp. 2.000.000 = Rp. 40.000.000

LAPORAN AKHIR 5-28


Kajian Rencana Pengembangan
Pesanggrahan Argowilis
Pengembangan
No Fasilitas Jumlah Kapasitas Luas (m2)/satuan Luas Total (m )
2 Perkiraan Biaya Sumber
Dan tempat
duduk penonton
11 Pembuatan 1 - Diameter 7 meter 154 m2 154 m2 x Rp. 1.500.000 = 231.000.000,- APBD
Kolam Ikan Dan
Air Mancur
12 Tempat 25 - - - 25 x Rp. 750.000 = Rp. 18.750.000,- APBD
Sampah di
Pesanggrahan
Argowilis (pilah
2)
13 TPS 6 m x 2 m = 12 m2 12 m2 12 m2 x 1.500.000 = 18.000.000,- APBD
14 Signage atau 3 - Tinggi 1,5 meter 3 x 1,5 m = 4,5 m 4,5 m x Rp. 1.000.0000 = Rp. 4.500.000,- APBD
tanda
(DIbagian
Depan,
dibagian
tengah, dan
Dibagian
Belakang)
15 Taman Jumlah taman 2 I = 3 x 10 m = 30 m2 40 m2 40 m2 x 1.500.000 = 60.000.000
Olahraga area II = 2 x 5 = 10 m2 5 x 20.000.000 = 100.000.000
Jumlah peralatan
olahraga outdoor =
5 buah
TOTAL Rp. 3.444.750.000.000.,-
Sumber : Hasil Arahan, Tahun 2019

LAPORAN AKHIR 5-29


Kajian Rencana Pengembangan
Pesanggrahan Argowilis
Pengembangan

LAPORAN AKHIR 5-30

Anda mungkin juga menyukai