Anda di halaman 1dari 4

PENGUJIAN TAHANAN KUMPARAN TRANSFORMATOR

TIGA FASA
A. Tujuan
1. Untuk mengetahui tahanan belitan transfomator pada sisi HV dan LV
2. Untuk mengetahui dan memastikan sisi HV dan sisi LV
3. Mengetahui keseimbangan dan kontinuitas trafo

B. Teori Dasar
Pengukuran tahanan kumparan adalah untuk mengetahui berapa tahanan belitan
pada sisi HV dan LV. Selain itu pengujian tahanan kumparan tersebut dapat digunakan
untuk membuktikan benar tidaknya keterangan sisi HV dan LV pada name plate. Sisi HV
memiliki banyak lilitan disbanding dengan sisi LV sehingga besarnya tahanan belitan
pada sisi HV lebih besar disbanding pada sisi LV. Percobaan ini dilakukan sebelum trafo
dihubungkan.

Jika hambatan besar maka tegangan juga besar hal ini dapat dibuktikan dengan
persamaan:

𝑁𝑝 𝑉𝑝 𝐼𝑠
𝐴= = =
𝑁𝑠 𝑉𝑠 𝐼𝑝

Dari rumus diatas dapat disimpulkan bahwa arus yang ada pada sisi HV lebih kecil
dibandingkan dengan arus yang ada di sisi LV. Dengan tes tersebut(pengukuran sebelum
dihubungkan) kita dapat mengetahui kontinuitas pada trafo tersebut. Kita dapat
mengetahui lilitan pada trafo tersebut apakah dalam kondisi terputus atau short.
Pada trafo nilai tahanan tiap kumparan dapat dimungkinkan tidak sama. Hal ini
dapat terjadi akibat perbedaan panjang lilitan yang terdapat pada tiap kumparan. Semakin
panjang lilitan kumparan maka semakin besar nilai tahanan, dan sebaliknya. Hal ini dapat
dibuktikan dengan rumus:

𝑙
𝑅= 𝜌
𝐴

Dari hasil tes tersebut juga dapat dijadikan indicator untuk trafo 3 fasa, apakah
trafo 3 fasa tersebut dalam keadaan setimbang atau tidak, hal ini ditinjau dari sisi nilai
tahanan kumparannya. Pembandingan dilakukan pada tiga hasil tes tahanan kumparan
(fasa R,S,T dengan netralnya) ketika trafo sudah dihubungkan.
Jika ketiga hasil tes tersebut hasilnya hamper sama, maka trafo tersebut bias
dikatakan dalam keadaan seimbang. Karena jika masing-masing tahanan kumparan pada
tiap fasa hamper sama, maka rugi-rugi yang terjadi ketika kumparan dialiri arus juga
sama, sehingga memungkinkan adanya keluaran yang seimbang dari ketiga fasa trafo.
Ketidakseimbangan dapat dilihat dengan menggunakan rumus :
(𝑎 − 1) + (𝑏 − 1) + (𝑐 − 1)
× 100%
3
Menurut standard IEC ketidakseimbangan beban yang diijinkan adalah 5%,
karena dengan tingginya ketidakseimbangan beban maka berpengaruh sekali terhadap
besarnya arus netral.

Pengukuran tahanan kumparan tersebut terdiri dari:

1. Untuk terminal HV:


-fasa R – netral R
-fasa S – netral S
-fasa T – netral T

2. Untuk terminal sisi LV:


-fasa r – netral r
-fasa s – netral s
-fasa t – netral t

Alat ukur yang digunakan dalam percobaan pengujian tahanan kumparan adalah
ohmmeter. Pada percobaan ini tidak dapat diukur menggunakan megger. Karena
tegangan yang dihasilkan megger sangat besar sehingga akan terjadi shortcircuit pada
trafo yang akan menyebabkan megger yang digunakanakan rusak.

C. Gambar Rangkaian
a. Sebelum dihubungkan
b. Setelah dihubungkan Dy

D. Alat Percobaan
a. Transfomator 3 phasa 5 KVA = 1 buah
b. Ohm meter = 1 buah
c. Kabel penghubung = secukupnya

E. Prosedur Percobaan
a. Pengukuran dapat dilakukan jika transformator tersebut tidak diberi tegangan selama
2-3 jam, karena faktor suhu sangat mempengaruhi hasil pengukuran.
b. Persiapkan alat dan bahan.
c. Transfomator telah dipastikan tidak terhubung dengan sumber tegangan.
d. Alat ukur yang digunakan dikalibrasi terlebih dahulu.
e. Peralatan dirangkai sesuai dengan gambar.
f. Ohm meter dihubungkan dengan terminal sesuai pada tabel.
g. Hasil pengukuran yang tertera pada ohm meter dicatat pada tabel.

F. Tabel Percobaan
a. Tabel sebelum dihubungkan

No Fasa Hasil (𝑚Ω) Keterangan


1 R–N 1400
2 S–N 1000
3 T–N 1100
4 r–n 900
5 s–n 900
6 t–n 900
b. Tabel setelah dihubungkan Dy
No Fasa Hasil (𝑚Ω) Keterangan
1 R–S 1000
2 S–T 1400
3 T–R 1200
4 r-s 1100
5 s-t 1200
6 t-r 1000

Anda mungkin juga menyukai