Kata Pengantar: (Type Text)
Kata Pengantar: (Type Text)
DAFTAR ISI
Daftar Isi 2
Seni adalah segala sesuatu yang diciptakan oleh manusia yang mengandung unsur
keindahan dan mampu membangkitkan perasaan dirinya sendiri maupun orang lain. Berdasarkan
definisi ini seni adalah produk keindahan, di mana manusia berusaha menciptakan sesuatu yang
indah dan dapat membawa kesenangan. Istilah seni berasal dari bahasa "sanskerta"
yaitu sani yang diartikan pemujaan, persembahan dan pelayanan yang erat dengan upacara
keagamaan yang disebut kesenian. Menurut Padmapusphita dimana seni berasal dari bahasa
Belanda "genie" dalam bahasa latin disebut dengan genius yang artinya kemampuan luar biasa
yang dibawa sejak lahir. Sedangkan menurut Ilmu Eropa bahwa seni berasal dari kata "art" yang
berarti artivisual yaitu suatu media yang melakukan kegiatan tertentu. Dari banyak arti seni, dan
semakin berkembangnya zaman membuat banyak para ahli mengemukakan pendapatnya
mengenai definisi seni.
Jika memperhatikan bentuk seni tradisional, keindahan seni dapat terlihat dengan jelas :
seperti seni karawitan adalah campuran suara atau suara yang indah, kayu ukiran di rumah yang
berfungsi sebagai hiasan serta menambah pemandangan semakin menarik. Tetapi ketika kita
menghadapi seni modern, tidak mustahil bahwa kita akan berhadapan dengan sesuatu yang sama
sekali tidak indah dan menyenangkan.
i. Andi Warhol
Andy Warhol (lahir 6 Agustus 1928 – meninggal 22 Februari 1987 pada umur 58 tahun),
adalah seorang seniman, sutradara avant-garde, penulis dan figur sosial Amerika. Warhol
juga bekerja sebagai penerbit, produser rekaman dan aktor. Dengan latar belakang dan
pengalamannya dalam seni komersil, Warhol menjadi salah satu pencetus gerakan Pop Art di
Amerika Serikat pada tahun 1950an.
Bila dilihat secara sepintas lukisan ini tidak mengisyaratkan atau terlihat seperti sebuah
lukisan yang terkenal. Tetapi lukisan kaleng sup Campbell’s ini adalah awal mula lahirnya
Pop Art sebuah teknik penggabungan seni komersial dan seni popular. Alasan terlahirnya
Dari alasan sesederhana itu bisa menjadikan sebuah kaleng sup yang biasanyaorang
buang setelah mereka makan isinya menjadi sebuah lukisan iconic yangmelambangkan seni
kepopuleran atau Pop Art. Pop Art lahir sebagai dampakkebosan public dan seni seni modern
yang mengikat. Ia lahir dengan objek objek yang sudah ada dan cenderung pupoler yang
kemudian ditempilkan kembalidalam bentuk yang berbeda tanpa menghilangkan keciriannya.
Dalam lukisan Campbell's Soup Cans ini, Andy Warhol mendobrak kaidah seniterdahulu
dengan keoriginalan ide. Ia melukis sebuah kaleng sup dengan merkyang tertera pada badan
kalengnya. Tidak ada artinya. Hanya sebuah lukisankaleng sup. Itu saja. Tidak ada arti
panjang lebar dibelakangnya. Bisa dikatakanlukisan ini dibuat karena Andy Warhol ingin
popular kembali setelah pamerankaryanya yang memakai teknikblotted ink tidak diterima
oleh orang orang.Tidak salah memang, arti dari Pop Art sendiri adalah popular art atau
seni popular, seni yang bertujuan untuk mempopulerkan kembali objek yang telah popular.
Mesti Andy Warhol bukanlah orang yang pertama menggunakan teknik pop art ini, ia
mendapat julukan Pope of Pop.
ii. Basquiat
Damien Steven Hirst yakni seorang seniman, pengusaha, dan kolektor seni Inggris. Dia
yakni anggota kelompok yang paling menonjol yang dikenal sebagai Young British Artists (atau
YBA), yang mendominasi pemandangan seni di Inggris selama tahun 1990an. Dia terkenal
secara internasional, dan dilaporkan yakni seniman hidup terkaya di Inggris Raya, dengan
kekayaannya senilai £ 215 juta dalam Daftar Rich Times Sunday 2010. Selama tahun 1990-an
karirnya terkait erat dengan kolektor Charles Saatchi, namun meningkatnya friksi muncul pada
tahun 2003 dan hubungannya berakhir.
Pablo Ruiz Picasso (lahir 25 Oktober 1881 – meninggal 8 April 1973 pada umur 91 tahun)
adalah seorang seniman yang terkenal dalam aliran kubisme dan dikenal sebagai
pelukis revolusioner pada abad ke-20. Jenius seni yang cakap membuat patung, grafis, keramik,
kostum penari balet sampai tata panggung. Lahir di Malaga, Spanyol 25 Oktober 1881 dengan
nama lengkap Pablo (atau El Pablito) Diego José Santiago Francisco de Paula Juan Nepomuceno
Crispín Crispiniano de los Remedios Cipriano de la Santísima Trinidad Ruiz Blasco y Picasso
López. Ayahnya bernama Josse Ruiz Blasco, seorang profesor seni dan ibunya bernama Maria
Picasso Lopez.
SENIMAN mural Popo dipercaya mengajar Desain Grafis di Institut Ilmu Sosial dan
Ilmu Politik (IISIP) Jakarta sejak 2008. Padahal, pemilik nama lengkap Riyan Riyadi ini tak
memiliki cita-cita se¬bagai dosen. Meski begitu, Popo mengaku senang.
Alasannya, dia berkesempatan menimba ilmu lebih banyak.Selain itu, Popo juga bisa
berbagi ilmu dan berkesempatan bertemu orang baru. "Jadi dosen bisa ketemu orang baru.
Ini pekerjaan menyenangkan," ujarnya kepada HARIAN NASIONAL, Selasa (15/12).
Dosen disebut Popo menjadi profesi samping¬an karena sehari-hari dia tetap
membuat karya sesuai kegiatan yang melambungkan namanya sebagai artis mural. "Ngajar
justru sampingan dan yang utama tetap buat karya," katanya.
Sekitar tujuh tahun menjadi dosen, Popo merasa senang bisa berkomunikasi dengan
para mahasiswa. Pengalaman
itu membuat dirinya lebih mudah mengakrabkan diri dengan orang baru dan mengenal
kepribadian orang.
Hal ini dia lakukan secara sadar karena karya seninya bakal dihapus oleh Satuan Polisi
Pamong Praja, karena dianggap mengotori sarana dan prasarana umum.Menurutnya, aksi
menggambar mural lalu disusul aksi menghapus mural tersebut merupakan sesuatu yang lumrah
bagi dirinya.Itulah sebabnya, saat ini sangat sulit menjumpai karya Ryan di tembok-tembok di
ruang publik di wilayah Jakarta dan sekitarnya.
Bentuk fisik Popo merupakan manifestasi tubuh manusia, dengan mata melotot, tanpa
hidung dan (sering tanpa) rambut, kepala lonjong, serta cenderung tanpa jari-jemari.Secara
sekilas karakter Popo mirip dengan karakter tokoh kartun Patrick dalam film seri kartun Spoonge
Bob di layar kaca. Sehingga anak anak menyukainya gambarnya
Dari semua karya mural Ryan di berbagai tembok di jalanan Ibu kota, sebagian besar
diantaranya memuat kritik sosial.
Contoh karya muralnya 'Jangan pucet lihat Jakarta macet' di tembok tol TB Simatupang,
Jakarta Selatan, yang menyoroti persoalan kemacetan di Jakarta.Dengan kata lain, menurutnya,
pembuatan mural yang bermuatan kritik sosial tidak bertujuan untuk mengubah keadaan.
Motivasinya ya cuma ingin mengeluh, atau ingin menyampaikan sesuatu. Sama seperti buku
diary.
Ridwan Rau-Rau adalah seorang seniman yang berkecimpung di dunia Performance dan
street Art. Performance Art adalah adalah karya seni yang melibatkan aksi individu atau
kelompok di tempat dan waktu tertentu. performance biasanya melibatkan empat unsur: waktu,
ruang, tubuh si seniman dan hubungan seniman dengan penonton.
Meskipun seni performance bisa juga dikatakan termasuk di dalamnya kegiatan-kegiatan seni
mainstream seperti teater, tari, musik dan sirkus, tetapi biasanya kegiatan-kegiatan seni tersebut
pada umumnya lebih dikenal dengan istilah 'seni pertunjukan' (performing arts). Seni
performance adalah istilah yang biasanya mengacu pada seni konseptual atau avant garde yang
tumbuh dari seni rupa dan kini mulai beralih ke arah seni kontemporer.
Dalam video performance art by ridwan rau rau dia menggabungkan kehidupan, seni,
bersosialisasi dan sebagainya. Media performance art sangat bebas. Dalam ini ia
memperankansebagai wasit yang memberikan kartu merah kepada polisi yang mengungkapakan
polisi melakukan sebuah pelanggraran yaitu dia melanggarkan sebuah ham
Gambar gambar dari dia pun memeliki gambar yang sangat unikdan aneh mungkin
karena gambarnya memliki banyak bentuk wajah dan dari setiap gambarnya memeliki pesan
atau amanat tersendiri.
Raden Saleh Sjarif Boestaman (1807 atau 1811- 23 April 1880) adalah
pelukis Indonesia beretnis Arab-Jawa yang mempionirkan seni modern Indonesia (saat
itu Hindia Belanda). Lukisannya merupakan perpaduan Romantisisme yang sedang populer di
Eropa saat itu dengan elemen-elemen yang menunjukkan latar belakang Jawa sang pelukis.
Dalam lukisan “Kapal Dilanda Badai” ini, dapat dilihat bagaimana Raden Saleh
mengungkapkan perjuangan yang dramatis, yakni dua buah kapal dalam hempasan badai dahsyat
di tengah lautan. Suasana tampak lebih menekan oleh kegelapan awan tebal dan terkaman
ombak-ombak tinggi yang menghancurkan salah satu kapal. Dari sudut atas, secercah sinar
matahari yang memantul ke arah gulungan ombak, hal ini lebih memberi tekanan suasana yang
dramatis.
Walaupun Raden Saleh berada dalam bingkai Romantisisme, namun tema-tema karya
lukisannya bervariasi, dramatis, dan mempunyai elan vital yang tinggi. Karya-karya Raden Saleh
tidak hanya terbatas pada pemandangan alam, tetapi juga kehidupan manusia dan binatang yang
bergulat dalam tragedi. Sebagai contoh, lukisan “Een Boschbrand” (Kebakaran Hutan). “Een
Overstrooming op Java” (Banjir di Jawa), “Een Jagt op Java” (Berburu di Jawa).
“Gevangenneming van Diponegoro” (Penangkapan Diponegoro). Meskipun demikian, Raden
Saleh belum sadar (sepenuhnya) berjuang menciptakan seni lukis Indonesia, tetapi dorongan
hidup yang diungkapkan tema-temanya sangat inspiratif bagi seluruh lapisan masyarakat, lebih-
lebih kaum terpelajar pribumi yang sedang bangkit nasionalismenya.
Lahir di Jakarta 29 Januari 1956, sebagai anak ke 7 dari 11 bersaudara. Dia dibesarkan
dalam sebuah keluarga, polos mencolok di tengah-tengah banyak orang lain yang berjuang untuk
bertahan hidup di kota urban besar. Ketidak seimbangan sosial yang mencolok dan kekacauan
menjadi masalah yang menonjol yang dirasakannya. Kondisi ini membuatnya berempati dengan
mereka sehingga muncullah beberapa karya seni lukisnya yang merupakan hasil ekspresi dan
sebagai komentar sosialnya. . Karya yang hadir dalam kanvas-kanvasnya bukanlah sekedar
representasi visual, melainkan juga representasi sosial. Seorang perupa dan pengamat seni,
Gendut Riyanto mengatakan bahwa “Dede menggunakan realisme sebagai medium atau realisme
sebagai wacana dalam memecahkan fenomen”
Salah satu lukisan Dede yang paling terkenal adalah “Labirin”, yang menggambarkan
keadaan orang-orang yang terjebak oleh rumitnya kehidupan di kota besar. Orang-orang ini
harus berjuang setiap harinya untuk bertahan hidup, tidak mampu untuk melepaskan diri mereka
dari kesusahan dan kemiskinan. Dede menggunakan labirin sebagai simbol dari perjuangan
mereka ini. Dia memakai karakter labirin yang rumit dan menyesatkan untuk melambangkan
ketidakmampuan orang-orang kelas menengah ke bawah ini untuk membebaskan diri mereka
dari kesenjangan sosial dan ekonomi yang melanda mereka. Untuk menekankan pendapatnya,
Dede melukis labirinnya sehingga memenuhi lebih dari setengah kanvas, dan dengan teliti
menggambarkan lekuk-lekuk labirin yang sempit dan rumit.