Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH ALJABAR LINIER

VEKTOR DAN SKALAR

DISUSUN OLEH:

RIFALDI LUBIS 5163331023

ASRY SITI NURBAYA 5163331004

RIJAL SIMBOLON 5162331010

JURUSAN PEND. TEKNIK ELEKTRO

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

2016
KATA PENGANTAR

Dengan mengucapkan puji syukur kehadapan Tuhan Yang Maha Kuasa yang telah
memberikan rahmat dan anugrah-Nya, sehingga penulisan makalah ini yang berjudul
“ALJABAR LINIER” pada akhirnya dapat terselesaikan dengan baik, walaupun kami yakin
masih banyak kekurangannya. Sejalan dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi
dewasa ini, pemahaman dan pemanfaatan konsep-konsep ilmu Matematika sangat diperlukan,
khususnya materi “ALJABAR LINIER” yang berhubungan erat dengan ilmu keteknikan elektro,
sehiga meteri-materi ini yang akan dibahas atau di pelajari oleh kita semua, dan materi yang akan
kami bahas disini adalah “Vektor Dan Skalar, Tafsiran Geometrik Vektor, Operasi Aljabar
Vektor, Dan Hasil Kali Silang Dan Hasil Kali Titik”.

Dan kami mengharapkan semoga semua mahasiswa jurusan pendidikan teknik elektro
dapat memahami, memperdalam ilmu tentang kelistrikan, sesuai dengan jurusan pendidikan
teknik elektro tersebut.Dalam kesempatan ini ijinkan kami menyampaikan raa terimakasih yang
tak terhingga kepada semua pihak yang telah memberikan dorongan, arahan dan sekaligus
dukungannya hingga pada akhirnya kami dapat meyelesaikan penulisan makalah ini.

Kami menyadari bahwa penyusunan makalah ini masih sangat jauh untuk dikatakan
sempurnah, maka oleh karenanya dengan segala kerendahan hati, kritik dan saran dari para
pembaca, sekalipun tentunya sangat diharapkan demi perbaikan dan penyempurnaan terhadap
penulisan pada masa yang akan datang.

Medan, 28 Februari 2017

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .............................................................................................. i


DAFTAR ISI............................................................................................................. ii
BAB I PENDAHULUAN ......................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang ........................................................................................ 1
1.2 Rumusan Masalah ................................................................................... 1
1.3 Tujuan ..................................................................................................... 1
1.4 Manfaat ................................................................................................... 1
BAB II PEMBAHASAN .......................................................................................... 2
2.1 Vektor dan skalar .................................................................................... 2
2.2 Operasi aljabar vektor ............................................................................. 5
2.3 Hasil kali titik.......................................................................................... 5
2.4 Tafsir geometrik vektor........................................................................... 6
2.5 Hasil kali silang...................................................................................... 10
BAB III PENUTUP ................................................................................................. 12
4.1 Kesimpulan ............................................................................................ 12
4.2 Saran ...................................................................................................... 12
DAFTAR PUSTAKA .............................................................................................. 13

ii
BAB I

PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Topik atau materi ini sangan cocok untuk kalangan mahasiswa seperti mahasiswa jurusan
fisika, dan teknik elektro,. Topik atau materi aljabar linier ini di rangkum sedemikian rupa,
materi yang di bahas disini disusun menurut cara berfikir yang lebih sederhana, urutan logika
yang mudah dipahami dan ungkapan yang mudah dimengerti dengan penggunaan bahasa
yang tidak asing bagi mahasiswa. Bobot matematis dalam materi ini memiliki kemampuan
kalkulus yang tidak memadai sehingga tidah terlalu membebani mahasiswa. Topik atau
materi ini memiliki konsep-konsep yang ada dalam kinematika dan dinamika.dalam materi
ini banyak terdapat contoh-contoh soal yang bertujuan untuk melatih mahasiswa agar lebih
mudah memahami terutama yang sifatnya agak sulit untuk dipahami. Diharapkan seluruh
mahasiswa dapat memahami dan mengerti dengan contoh-contoh soal tersebut, sebelum
nantinya lanjut ke materi selanjutnya. Dengan kata lain, mahasiswa harus bisa memahami
pernyataan dan membuat diagram gambar untuk lebih memudahkan untuk mengetahui
persoalan yang ada.
1.2 Tujuan
adapun tujuan pembuatan makalah aljabar linier adalah :
 Melatih mahasiswa menyusun paper dalam upaya lebih meningkatkan pengetahuan
dan kekreativitasaan mahasiswa
 Agar mahasiswa lebih memahami dan mendalami pokok bahasan khususnya tentang
vektor dan skalar, tafsiran geometrik vektor, operasi aljabar vektor, hasil kali silang
dan hasil kali titik.
 Agar para calon guru atau pun guru mampu mengaplikasikan ilmu aljabar linier
kepada siswa-siswinya.
 Memenuhi tugas mata kuliah aljabar linier.
1.3 Manfaat
 Untuk menambah pengetahuan tentang bagaimana menjadi seorang guru profesional
 Untuk mengetauhi rumus-rumus tentang aljabar linier terutama materi vektor dan
skalar, tafsiran geometrik vektor, operasi aljabar vektor, hasil kali silang dan hasil
kali titik.
 Untuk memberi manfaat bagi para pembaca dari kalangan luar dan dalam kampus

1
BAB II

PEMBAHASAN

Pengertian Skalar

A. Definisi Vektor Dan Skalar


1. Vektor
Vektor di defenisikan secara lengkap apabila kita mengetahui bukan saja nilainya
(dengan satuan) tetapi juga arah kemana vector itu beroperasi. Vector juga dapat
diartikan sebagai bilangan yang memiliki nilai satuan dan memiliki arah.
Seperti yang telah dikemukakan dalam paragraf pertama tulisan ini, vektor adalah
sebuah besaran yang memiliki nilai sekaligus arah. Contohnya adalah kecepatan,
percepatan, perpindahan, gaya, dan sebagainya. Semua besaran-besaran yang telah
disebutkan tadi selain memiliki nilai juga harus dinyatakan arahnya.
Misalnya, kecepatan harus dinyatakan dengan 45 km/jam ke arah utara. Jika Anda
hanya mengatakan 45 km/jam saja (Anda hanya menyatakan besar kecepatannya saja)
berarti yang Anda maksudkan itu adalah kelajuan bukan kecepatan karena kelajuan
adalah besaran skalar.

Misal : kecepatan 10 KM/jam kearah utara

Angin yang bertiup ke timur laut sebesar 20 Knot.

Vector dapat dipresentasikan secara grafis dengan garis yang ditarik sedemikian
sehingga:

- Panjang grafis menandakan besar vektor.


- Arah garis (ditunjukkan dengan mata panah) menandakan vector.

2
Vector pada Gambar:

2. Skalar
Skalar dapat di defenisikan secara lengkap oleh bilangan tunggal dengan satuan
yang sesuai. Skalar juga dapat diartikan sebagai bilangan yang memiliki nilai satuan
tanpa arah.
Besaran skalar adalah besaran yang cukup dinyatakan nilainya saja. Misalnya
kelajuan, volume, temperatur, massa, dan sebagainya. Ketika Anda menyatakan
massa, maka Anda tinggal mengatakan bahwa massanya adalah 30 kg, tanpa perlu
diperjelas apakah arahnya ke atas, ke bawah, ke kiri, atau ke kanan bukan? Demikian
pula ketika Anda akan mengatakan tentang kelajuan benda, Anda tinggal mengatakan
bahwa kelajuannya adalah 50 km/jam tanpa perlu menyatakan kemana arahnya. Hal
itu karena baik massa maupun kelajuan adalah besaran skalar.

3
1. Contoh besaran skalar
Besaran skalar, seperti disebutkan di atas, adalah pengukuran yang ketat mengacu
pada besarnya. Sama sekali tidak ada komponen arah dalam besaran skalar – hanya
besarnya dari media. Waktu – besaran skalar sering merujuk ke waktu, pengukuran
tahun, bulan, minggu, hari, jam, menit, detik, dan bahkan milidetik. Contoh
saklar:panjang luas, volume, massa, waktu.

Missal: temperature 100 derajat celcius

Jumlah Rp. 500 membutuhkan waktu 08 jam 20 menit, kelajuan 10 km/jam. Skalar pada
gambar:

Catatan: pada gambar diatas terdapat panjang skalar yaitu 5, maksudnya antara titik pangkal ke
titik ujung panjangnya 5, dapa ditulis sebagai berikut:

B. Perbedaan vektor dan skalar

Skalar adalah besaran yang sepenuhnya dijelaskan oleh besarnya (atau nilai numerik)
saja. Vektor adalah besaran yang sepenuhnya dijelaskan oleh besarnya dan arah. Fisika
adalah ilmu matematika. Konsep dasar dan prinsip-prinsip memiliki dasar matematika.
Sepanjang pelajaran fisika kita, kita akan menjumpai berbagai konsep yang memiliki
dasar matematika yang terkait dengan mereka. Sementara penekanan kita akan sering
pada sifat konseptual fisika, disini akan memberikan perhatian untuk aspek
matematikanya.

4
Tabel berikut menunjukkan perbedaan antara Skalar dan Vektor

No Besaran Skalar Besaran Vektor


1. Jarak Perpindahan
2. Massa Berat
3. Panjang Percepatan
4. Kelajuan Kecepatan
5. Volume Percepata grafitasi
6. Waktu Momentum
7. Energi potensial Implus
8. Energi kinetic Gaya

9. Usaha Momen gaya

10. Daya Tegangan Permukaan

11. Muatan Listrik Induksi Maknetik

12. Potensial Listrik Medan Grafitasi

13. Massa Jenis Gaya Gesek

14. Jumlah Zat Medan Listrik

15. Kerapatan Arus Tekanan

3. Hasil kali titik


Misalkan OAB adalah sebuah segitiga, O (0; 0); A (a1; a2); dan B (b1; b2): Maka
panjang sisi OA; OB; dan AB maing-masing adalah

5
yang setelah disederhanakan, memberikan

Dari hubungan ini kita dapat melihat bahwa hasil sederhana a1b1 + a2b2 memuat informasi yang
sangat berharga mengenai panjang sisi-sisi dan sudut : Dengan demikian, ungkapan a1b1 + a2b2
yang sederhana tapi sangat berharga diberi nama khusus.

C. Penafsiran Geometri vektor


1. Sistem koordinat Dimensi tiga
Pada pembahasan yang telah kita lakukan, kita telah memahami dan belajar pada
bidang datar yang dikenal sebagai bidang Euclides atau ruang dimensi dua hal ini
telah diterapkan pada fungsi variable tunggal yaitu fungsi yang dapat digambarkan
pada bidang datar.
6
Bagaimana jika fungsi yang akan kita pelajari adalah fungsi yang mempunyai
variable ganda atau yang sering kita sebut dengan kalkulus peubah ganda, yaitu yang
diterapkan pada suatu fungsi yang mempunyai dua peubah atau lebih.

Ambil tiga garis koordinat yang saling tegak lurus, misalnya sumbu X,Y,Z dengan
titik nol berada pada suatu titik 0 yang sama disebut titik asal. Sistem koordinat
dimensi tiga dapat digambarkan seperti gambar di bawah ini

Ketiga sumbu tersebut menentukan tiga bidang, yaitu bidang yz, bidang xz, dan
bidang xy, yang membagi ruang menjadi delapan oktan jika titik P dalam ruang,
maka koordinat kartesiusnya dituliskan berupa bilangan tiga yaitu P(x,y,z)

Dalam sistem koordinat dimensi tiga terbagi atas tiga bidang yaitu
- Bidang yz yaitu bidang yang tegak lurus sumbu x
- Bidang xz yaitu bidang yang tegak lurus sumbu y
- Bidang xy yaitu bidang yang tegak lurus sumbu z

7
Contoh: Diketahui dua titik yaitu titik P(2,1,2) dan titik Q(-2,-3,4) dimana letak kedua
titik tersebut.

Penyelesaian:
- Titik P(2,1,2), maka artinya titik P terletak pada 3 satuan dari sumbu –X, 1
satuan dari sumbu –Y dan 2 satuan adri Sumbu –Z artinya titik Pterletak pada
oktan pertama.
- Titik Q(-2,-3,4), maka artinya titik Q terletak pada -2 satuan dari sumbu –X, -
3 Satuan dari sumbu –Y dan 4 satuan dari sumbu –Z artinya titik Q terletak
pada oktan ketiga
Jika titik P(x,y,z) sebenarnya merupakan jarak dari tiga bidang tersebut, titik P (x,y,z)
berarti berjarak x dari bidang yz, berjarak y dari xz dan berjarak z dari bidang xy
sehingga jika digambar dalam sistem koordinat dimensi tiga seperti gambar dibawah

8
1. Jarak dua titik

Misalnya ada dua titik yaitu P1(x1 y1 z1) dan P2(x2 y2 z2) dalam ruang dimensi tiga
dimana x1 : x2 . y1 : y2. Dan z1 dan z2. P1 dan p2 merupakan titik sudut yang
berlawanan didalam suatu balok seperti pada gambar di bawah ini

Jika kita letakan sebuah titik Q dan titik R tenyata masing masing titik mempunyai
koordinat Q(x2, y2, z1) dan titik R mempunyai koordinat R(x2 y1 z1). Karena
segitiga ΔP2 QP1 siku siku di Q dan segitiga ΔQRP1 siku siku di R, maka akan
diperoleh panjang garis P1P2 dan panjang garis QP1 menurut rumus pytagoras yaitu
|P1 P2|2 = |P2 Q|2 + |QP1|2 Atau

9
Contoh
Diketahui titik P(3,4,-2) dan Q(-4,-2,5) tentukan jarak titik P ke titik Q atau |PQ|
Penyelesaian

Hasil Kali Silang


Bila garis ditentukan oleh dua titik yang dilaluinya, maka bidang ditentukan oleh tiga
titik tak segaris yang dilaluinya. Misalkan A; B; dan C tak segaris berada pada sebuah bidang P:
Untuk menentukan persamaan bidang (3), kita memerlukan vektor normal n.

Ini adalah satu contoh munculnya masalah menentukan vektor yang tegak lurus terhadap
dua vektor yang diketahui. Maka masalahnya secara umum dapat diformulasikan sebagai
berikut. Misalkan a = a1i + a2j + a3k dan b = b1i + b2j + b3k dua vektor tak nol yang tidak

sejajar. Tentukan vektor x = x1i + x2j + x3k sehingga


10
Dengan demikian kita perlu menyesaikan system persamaan liniear:

Hasil kali silang dari A dan B:

Sifat-sifat hasil kali silang

11
BAB III

PENUTUP

KESIMPULAN

Vektor di defenisikan secara lengkap apabila kita mengetahui bukan saja nilainya
(dengan satuan) tetapi juga arah kemana vector itu beroperasi. Vector juga dapat diartikan
sebagai bilangan yang memiliki nilai satuan dan memiliki arah.

Besaran skalar adalah besaran yang cukup dinyatakan nilainya saja. Misalnya kelajuan, volume,
temperatur, massa, dan sebagainya.

SARAN
Adapun saran-saran yang dapat penulis sampaikan pada kesempatan ini adalah :
Mata kuliahmatematika teknik I sangatlah penting untuk dipelajari khususnya untuk Pendidikan
Teknik Elektro. Diharapkan mahasiswa memahami dan mengerti materi dari mata kuliah
matematika teknik I agar proses pembelajaran dapat berjalan dengan baik.
Kami sadari bahwa makalah ini masih banyak kekurangan dan kelemahan. Oleh karena
itu diharapkan kritik dan saran pembaca demi perbaikannya makalah ini di masa akan datang.
Secara konseptual,tujuan diadakannya makalah singkat ini hanyalah untuk penambah wawasan
bagi setiap orang yang membacanya.tetapi yang diminta dalam materi ini pada saat setiap orang
membacanya adalah’’ harus saling teliti,fokus dan memang benar-benar fokus,agar tidak sia-sia
waktu yang telah di sisikan pada saat membacanya.

12
DAFTAR PUSTAKA

https://yos3prens.wordpress.com/2015/08/12/hasil-kali-silang-dua-vektor-dalam-ruang/

Adiwijaya.2014.matriks dan ruang vector. Yogyakarta. Graha ilmu.

13

Anda mungkin juga menyukai