Anda di halaman 1dari 9

TUGAS MANDIRI

REVIEW JURNAL PROBLEMATIKA BELAJAR


“PROBLEMATIKA TEKNOLOGI INFORMASI SEBAGAI MEDIA
DALAMPEMBELAJARAN PADA LEMBAGA PENDIDIKAN TINGGI DI
IAIN KENDARI”

Oleh:
Muhammad Hafizh
1829041025
PTIK D 2018

PENDIDIKAN TEKNIK INFORMATIKA DAN KOMPUTER


JURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRO
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR
2019
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat
serta karunia-Nya kepada kami sehingga kami berhasil menyelesaikan Paper ini
yang Alhamdulillah tepat pada waktunya. Tanpa pertolongan-Nya mungkin kami
tidak akan sanggup menyelesaikan dengan baik.

Kami sadar, sebagai seorang mahasiswa yang masih dalam proses pembelajaran,
penulisan makalah ini masih banyak kekurangannya. Oleh karena itu, kami sangat
mengharapkan adanya kritik dan saran yang bersifat positif, guna penulisan
makalah yang lebih baik lagi di masa yang akan datang.

Akhir kata, kami sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah berperan
serta dalam penyusunan makalah ini dari awal sampai akhir.

Makassar, 1 November 2019


Pendahuluan
Teknologi informasi dan komunikasi yang terus berkembang pesat telah memberi
pengaruh signifikan dalam kehidupan lingkungan social/masyarakat hingga
berdampak pada aspek pembelajaran. Pemanfaatan teknologi informasi pada
bidang pendidikan telah banyak diwujudkan dalam proses pembelajaran dimana
lembaga pendidikan telah menggunakan internet sebagi sarana penghubung dari
pembelajaran online atau yang biasa dikenal dengan pembelajaran berbasis web.
Problematikan pemanfaatan teknologi informasi tidak terlepasdari sarana dan
prasarana yang tersedia pada ruang public sehingga dapat terealisasi dalam kegiatan
pembelajaran. Tidak sedikit problema yang dijumpai dalam pemanfaatan
teknologiinformasi pada lembaga pendidikan tinggi terkait dalam hal akademik dan
non-akademik untuk menjadi media dalam pembelajaran.

Abstrak

Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif, dengan


pengumpulan data menggunakan observasi, wawancara dan dokumentasi. Sumber
data primer adalah kepala pusat teknologi informasi dan pangkalan data,
mahasiswa sebagai pengguna. Teknik analisis data melalui reduksi data, display
data dan verifikasi data. Hasil penelitian menjelaskan bahwa problematika
teknologi informasi sebagai media dalam pembelajaran dapat dilihat dari 5 WH,
yaitu: 1) Who yaitu pengguna dari pembelajaran e-learning adalah dosen dan
mahasiswa; 2) Why yaitu keterlaksanaan pembelajaran e-learning yang telah
disediakan pada https://elearning.iainkendari.ac.id/.; 3) Where yaitu penggunaan
pembelajaran e-learning hanya dilakukan pada lingkup IAIN Kendari; 4) When
yaitu pembelajaran e-learning dilaksanakan selama proses belajar mengajar pada
setiap semester; 5) What yaitu dasar pembelajaran e-learning mengacu pada
Model Pembelajaran Pendidikan Jarak Jauh di Perguruan Tinggi diantaranya SK
Mendiknas No. 107/U/2001, UU Sisdiknas No. 20/2003, PP 17/2010, dan juga PP
66/2010; serta 6) How yaitu bagaimana pembelajaran itu dilaksanakan
sebagaimana diatur pada Peraturan Pemerintah Nomor 65 Tahun 2013, bahwa pada
satuan pendidikan pembelajaran diselenggarakan secara interaktif, inspiratif,
menyenangkan, menantang, memotivasi peserta didik untuk berpartisipasi aktif,
serta memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa, kreativitas, dan kemandirian
sesuai dengan bakat, minat, dan perkembangan fisik serta psikologis peserta didik.
1. Problematika
Kata problematika berasal dari kata problem yang berarti masalah atau
persoalan dandari akar kata problematik yang berarti permasalahan yaitu hal
yang menimbulkan masalah atau belum dapat dipecahkan, sehingga
problematika merupakan suatu masalah pada diriindividu dapat berupa
tantangan, rintangan maupun ujian.
2. Teknologi Informasi
Teknologi, secara etimologis, akar kata teknologi3 adalah techne yang
berarti serangkaian prinsip atau metode rasional yang berkaitan dengan
pembuatan suatu objek ataukecakapan tertentu, pengetahuan tentang prinsi-
prinsip atau metode, seni. Teknologi informasi dan komunikasi terdiri dari
semua bentuk teknologi yang terlibat dalam pengumpulan, manipulasi,
persembahan dan menggunakan data.
Sedangkan Informasi diartikan sebagai pemrosesan data yang diperoleh dari
setiap elemen sistem tersebut menjadi bentuk yang mudah dipahami dan
merupakan pengetahuan yang relevan dan dibutuhkan dalam pemahaman fakta-
fakta yang ada. Informasi adalah data yang sudah diambil kembali, diolah, atau
sebaliknya digunakan untuk tujuan informatif, kesimpulan, argumentasi, dan
sebagai dasar untuk pengambilan keputusan.
Dari beberapa definisi di atas dapat disimpulkan bahwa, teknologi informasi
adalah suatu teknologi yang digunakan untuk mengolah data, termasuk
memproses, mendapatkan, menyusun, menyimpan, memanipulasi data dalam
berbagai cara untuk menghasilkan informasi yang berkualitas, yaitu informasi
yang relevan, akurat dan tepat waktu, yang digunakan untuk keperluan pribadi,
bisnis, dan pemerintahan juga merupakan informasi yang strategis untuk
pengambilan keputusan.

3. Media
Secara etimologi, Arif Sadiman menjelaskan bahwa media berasal dari kata
“medium” yang berarti perantara atau pengantar. Media adalah perantara atau
pengantar pesan dari pengirim ke penerima pesan, dimana dapat diraba, dilihat,
didengar, dan diamati melalui indera. Media berasal dari bahasa Latin yaitu
medius yang mempunyai arti tengah, perantara atau pengantar. Dalam bahasa
Arab, media disebut wasail bentuk jama’ dari wasilah yang berarti “tengah”.
Kata “tengah” tersebut berarti berada diantara dua sisi, yaitu antara pengantar
atau pemberi informasi dan penerima informasi, jadi dapat disimpulkan bahwa
media adalah sebuah alat yang dapat digunakan sebagai alat komunikasi untuk
menyampaikan suatu informasi dari suatu sumber kepada penerima, yaitu
dimaksud dengan sumber adalah teknologi informasi dalam lingkungan sosial
dan penerima adalah pengguna media sosial melalui bantuan media sosial.
4. Pembelajaran
Adapun pembelajaran menurut Sanjayamerupakan system yang kompleks
yang keberhasilannya dapat dilihat dari dua aspek, yakni aspek produk dan aspek
proses.
Sementara istilah pembelajaran dalam bahasa Inggris berpadan dengan kata
“Instruction”. Menurut Seel, Instruction dapat dipahami sebagai bentuk
komunikasi antara dosen dan mahasiswa, baik menggunakan bahasa lisan atau
tertulis dalam bentuk penyajian dan illustrasi tentang informasi dalam suatu
bidang ilmu pengetahuan, atau dalam bentuk pertanyaan yang harus dijawab
oleh mahasiswa untuk mengembangkan pengetahuan, sikap, mempraktikkan
suatu keterampilan yang direalisasikan dalam setting khusus yang disebut
lingkungan pendidikan. Isi komunikasi tersebut melibatkan suatu ranah bidang
tertentu atau bagiannya, serta konsep tentang bidang yang dikomunikasikan.
Instruction merupakan usaha terencana untuk menyediakan aktivitas dan
pengalaman belajar bagi mahasiswa yang dirancang sesuai dengan kebutuhan
dan tingkat kemampuan yang berbeda. Oleh karena itu pembelajaran perlu
dirancang dalam rangka memberikan pelayanan pada mahasiswa agar mencapai
tingkat perkembangan baik mental maupun pisik secara maksimal dan sesuai
kebutuhannya, maka rancangan pembelajaran harus didasarkan pada teori
belajar, analisis sistem, hasil penelitian, dan perkembangan teknologi.

5. Problematika Pembelajaran
Problematika teknologi informasi yang terjadi pada IAIN Kendari
sebagai berikut :
1. Problema yang masih ada hingga saat ini adalah dosen dan
mahasiswa belum menggunakan pembelajaran e-learning.
2. keterlaksanaan pembelajaran e-learning di IAIN Kendari.
Problemanya pada pelaksanaan dilapangan kendala akses internet
menjadi salah satu penghambat keterlaksaan pembelajaran e-
learning ini selain dosen belum menginstruksikan pada
mahasiswanya untuk menggunakan pembelajaran e- learning yang
telah disediakan.
3. Problemanya ada pada ketidaktercapaian tujuan dari pembelajaran
e-learning karena kenyataan di lapangan belum digunakan oleh
dosen dan mahasiswa.
6. Solusi Problematika
1. E-learning seharusnya digunakan karena bersifat efektif dalam pembelajaran.
Berikut beberapa manfaat E-learning yaitu :

 Meningkatkan interaksi pembelajaran, dengan adanya interaksi antara


pembelajar, materi pembelajaran, dan pengajar. Sebab dengan tidak adanya
tatap muka langsung biasanya para pembelajar lebih berani mengungkapkan
pendapat dan pertanyaan yang substansial terhadap materi pembelajaran,
atau dengan kata lain bahasa tulisan yang sering dipakai dalam interaksi
tersebut biasanya lebih memberikan penjelasan dari pada penggunaan
bahasa verbal.
 Mempermudah interaksi pembelajaran dimana pun dan kapan pun, jadi
proses pembelajaran menjadi lebih fleksibel dan tidak tergantung pada
penjadwalan tertentu.
 Jangkauan pembelajaran lebih luas.
 Mempermudah penyempurnaan dan penyimpanan materi pelajaran.

2. Untuk masalah jaringan yang sulit dijangkau dalam E-learning yang merupakan
pembelajaran berbasis internet/ web masih sulit untuk dapat di selesaikan.
Masalah jaringan biasanya terjadi karena daerah nya yang mungkin terpencil
sehingga sulit untuk terhunung dengan jaringan internet. Dan permasalahan
dosen yang belum menghimbau mahasiswa untuk menggunakan layanan E-
learning, seharusnya dosen tersebut harus menghimbau sgera mungkin ke
mahasiswa untuk menggunakan/ menerapkan E-learning. E-learning memiliki
beberapa karakteristik yaitu :

a) Menghemat Waktu

Dalam sistem belajar konvensional, seorang guru biasanya terlebih dulu


memberikan instruksi kepada seluruh murid tentang materi yang akan
dipelajari hari itu. Meski terdengar sepele karena sudah menjadi kebiasaan,
hal ini ternyata cukup menyita waktu. Kabar baiknya, situs
elearningindustry.com melaporkan bahwa e-learning mampu memotong
waktu instruksi tersebut hingga 60%! Artinya, baik guru dan murid bisa
menghabiskan lebih banyak waktu untuk melakukan hal-hal yang disukai.

b) Memaksimalkan Penyerapan Materi

Hermann Ebinghaus, psikolog asal Jerman yang mempelopori studi


eksperimental tentang memori, pernah mengatakan bahwa seorang
individu bisa melupakan 90% konten dari materi yang dipelajarinya
setelah satu bulan. Artinya, dari materi yang kamu pelajari, hanya ada 10%
informasi yang akan tetap menempel di dalam otak. E-learning membantu
kamu untuk kembali “mengunjungi kelas” dan mengakses materi kapan
pun kamu butuh. Kamu jadi bisa terus mengingat materi yang dipelajar

c) Menawarkan Sistem Belajar dan Hasil yang Efisien

Tidak hanya praktis dan fleksibel, e-learning pun ternyata cukup efisien
sebagai media pembelajaran modern. Menurut studi yang dilakukan oleh
The United States Dept of Education, orang-orang yang belajar
menggunakan sistem E-learning berhasil menghasilkan nilai tes yang lebih
tinggi daripada mereka yang belajar di dalam kelas. Studi tersebut
menunjukkan bahwa nilai rata-rata pelajar di dalam kelas adalah 50%,
sementara nilai rata-rata pelajar yang menggunakan E-learning mencapai
59%. Hal ini masih berhubungan dengan kemampuan E-learning dalam
memaksimalkan penyerapan materi, seperti yang telah disebutkan pada
poin nomor dua.

Kesimpulan

Kata problematika berasal dari kata problem yang berarti masalah atau
persoalan dandari akar kata problematik yang berarti permasalahan yaitu hal
yang menimbulkan masalah atau belum dapat dipecahkan, sehingga
problematika merupakan suatu masalah pada diriindividu dapat berupa
tantangan, rintangan maupun ujian.
Teknologi informasi adalah suatu teknologi yang digunakan untuk
mengolah data, termasuk memproses, mendapatkan, menyusun, menyimpan,
memanipulasi data dalam berbagai cara untuk menghasilkan informasi yang
berkualitas, yaitu informasi yang relevan, akurat dan tepat waktu, yang
digunakan untuk keperluan pribadi, bisnis, dan pemerintahan juga merupakan
informasi yang strategis untuk pengambilan keputusan.
E-Learning sangat lah bermanfaat karena memiliki karakteristik yang
menghemat waktu, memaksimalkan penyerapan materi, dan Menawarkan sistem
belajar dan hasil yang efisien.
Daftar Pustaka

____Lestari, Ambar Sri.2017. problematika teknologi informasi sebagai media


dalam pembelajaran pada lembaga pendidikan tinggi di IAIN Kendari.
Jurnal Pemikiran Islam. 3(2). 112-126.

Anda mungkin juga menyukai