Anda di halaman 1dari 8

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Desa adalah kesatuan masyarakat huku m yang memiliki batas-batas
wilayah yang berwenang untuk mengatur dan mengurus kepentingan
masyarakat setempat, berdasarkan asal-usul adat istiadat setempat yang
diakui dan dihormati dalam sistem Pemerintahan Negara Kesatuan Republik
Indonesia. Desa sebagai tempat interaksi sosial masyarakat merupakan
penyokong bahan baku kehidupan dengan memanfaatkan sumber daya alam
yang ada.
Kehidupan perkotaan tergantung pada desa dalam hal sumber lumbung
pangan. Oleh karena itu, kemajuan perdesaan dalam hal pengolahan sumber
daya alam sangat penting bagi kemajuan suatu negara. Namun, sebagian besar
perdesaan di Indonesia mengalami permasalahan yang kompleks dan
multidimensional yaitu kemiskinan. Minimnya akses Transportasi, pendidikan
dan kesehatan tersebut diatas jelas akan menyebabkan kemiskinan di
pedesaan. Dengan berbagai keterbatasan tersebut maka penduduk desa bekerja
untuk mendapatkan hasil yang sangat terbatas walau sudah berusaha
maksimal. Disamping itu apabila banyaknya hasil komoditi di desa tersebut
tidak bisa digunakan secara maksimal yang meningkatkan kesejahteraan
masyarakat desa tersebut, sehingga tidak dapat memenuhi kebutuhan sehari-
hari.

1
1.2 Rumusan Masalah
1. Apa hakekat dan ruang lingkup kemiskinan dipedesaan?
2. Apa sudut pandang yang diambil oleh ilmu kemsyarakatan desa sebagai
kehidupan sosial?
3. Apa pengertian dan tujuan mempelajari ilmu masyarakat?
4. Bagaimana cara ilmu kemiskinan dan masyarakat sebagai alternative
pemecahan kehidupan?
5. Bagaimana sistem kehidupan dalam pembangunan masyarakat?
1.3 Tujuan

1. Mengetahui hakekat dan ruang lingkup kemiskinan di pedesaan.


2. Mengetahui bahwa ilmu kemasyarakatan desa sebagai kehidupan sosial.
3. Mengetahui pengetian dan tujuan mempelajari ilmu kemasyarakatan.
4. Memahami penyebab kemiskinan masyarakat desa dengan ilmu
kemiskinan dan masyarakat sebagai alternatif pemecahan masalah
kehidupan.
5. Mengetahui sistem kehidupan dalam pembangunan masyarakat.

2
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Hakekat dan Ruang Lingkup Kemiskinan Perdesaan


Kemiskinan adalah manifestasi dari keadaan keterbelakangan
masyarakat, dimana melalui upaya-upaya pendidikan dan modernisasi,
kemiskinan dan keterbelakangan akan berkurang (Mubyarto, 1990).
Kemiskinan adalah keadaan dimana terjadi ketidakmampuan untuk memenuhi
kebutuhan dasar seperti makanan , pakaian , tempat berlindung, pendidikan,
dan kesehatan. Kemiskinan dapat disebabkan oleh kelangkaan alat pemenuh
kebutuhan dasar, ataupun sulitnya akses terhadap pendidikan dan pekerjaan.
Kemiskinan merupakan masalah global. Sebagian orang memahami istilah ini
secara subyektif dan komparatif, sementara yang lainnya melihatnya dari segi
moral dan evaluatif, dan yang lainnya lagi memahaminya dari sudut ilmiah
yang telah mapan.

Kemiskinan banyak dihubungkan dengan:

1. penyebab individual, atau patologis, yang melihat kemiskinan sebagai


akibat dari perilaku, pilihan, atau kemampuan dari si miskin;
2. penyebab keluarga, yang menghubungkan kemiskinan dengan
pendidikan keluarga;
3. penyebab sub-budaya (subcultural) , yang menghubungkan
kemiskinan dengan kehidupan sehari-hari, dipelajari atau dijalankan
dalam lingkungan sekitar;
4. penyebab agensi, yang melihat kemiskinan sebagai akibat dari aksi
orang lain, termasuk perang, pemerintah, dan ekonomi;
5. penyebab struktural, yang memberikan alasan bahwa kemiskinan
merupakan hasil dari struktur sosial.

3
Minimnya akses Transportasi, pendidikan dan kesehatan tersebut
diatas jelas akan menyebabkan kemiskinan di pedesaan. Dengan berbagai
keterbatasan tersebut maka penduduk desa bekerja untuk mendapatkan hasil
yang sangat terbatas walau sudah berusaha maksimal. Disamping itu apabila
banyaknya hasil komoditi di desa tersebut tidak bisa digunakan secara
maksimal yang meningkatkan kesejahteraan masyarakat desa tersebut,
sehingga tidak dapat memenuhi kebutuhan sehari-hari.

2.2 Ilmu Kemasyaraktan Desa Sebagai Kehidupan Sosial


Masyarakat pedesaan selalu memiliki ciri-ciri dalam kehidupan
bermasyarakat, yang biasanya tampak dalam perilaku keseharian mereka.
Pada situasi dan kondisi tertentu, sebagian karakteristik dapat
digeneralisasikan pada kehidupan masyarakat desa di Jawa. Masyarakat
pedesaan juga ditandai dengan pemilikan ikatan perasaan batin yang kuat
sesama warga desa, yaitu perasaan setiap warga/anggota masyarakat yang
amat kuat yang hakikatnya, bahwa seseorang merasa merupakan bagian yang
tidak dapat dipisahkan dari masyarakat dimanapun ia hidup dicintainya serta
mempunyai perasaan bersedia untuk berkorban setiap waktu demi
masyarakatnya atau anggota-anggota masyarakat, karena beranggapan sama-
sama sebgai masyarakat yang saling mencintai saling menghormati,
mempunyai hak tanggung jawab yang sama terhadap keselamatan dan
kebahagiaan bersama di dalam masyarakat.

Adapun yang menjadi ciri masyarakat desa, yaitu di dalam masyarakat


pedesaan di antara warganya mempunyai hubungan yang lebih mendalam dan
erat bila dibandingkan dengan masyarakat pedesaan lainnya di luar batas
wilayahnya. Sistem kehidupan umumnya berkelompok dengan dasar
kekeluargaan, sebagian besar warga masyarakat pedesaan hidup dari
pertanian. Masyarakat tersebut homogen, seperti dalam hal mata pencaharian,
agama, adat istiadat, dan sebagainya.

4
2.3 Pengertian dan Tujuan Mempelajari Ilmu Masyarakat
Ilmu masyarakat adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari
hubungan antar manusia dalam bermasyarakat dan mempunyai hubungan
timbal balik terhadap gejala sosial maupun non sosial. Dalam bermasyarakat
ilmu ini sanngatlah penting untuk di pelajari.
Tujuan mempelajari ilmu masyarakat yaitu:
1. Memahami dan menyadari adanya kenyataan-kenyataan sosial dan
masalah-masalah sosial yang ada dalam masyarakat.
2. Peka terhadap masalah-masalah sosial dan tanggap untuk ikut serta
dalam usaha-usaha menanggulanginya.
3. Menyadari bahwa setiap masalah sosial yang timbul dalam
masyarakat selalu bersifat kompleks dan hanya dapat
mendekatinya (mempeajarinya secara kritis-interdisipliner)
4. Memahami jalan pikiran para ahli dari bidang ilmu pengetahuan
lain dan dapat berkomunikasi dengan mereka dalam rangka
penanggulangan masalah sosial yang timbul dalam masyarakat.

2.4 Ilmu Kemiskinan dan Masyarakat Sebagai Alternatif Pemecahan


Permasalahan Kehidupan
Kemiskinan sendiri merupakan tema sentral dari perjuangan bangsa,
sebagai perjuangan yang akan memperoleh kemerdekaan bangsa dan motivasi
fundamental dari cita-cita masyarakat adil dan makmur. Berbicara tentang
kemiskinan akan menghadapkan kita pada persoalan lain, seperti persepsi
manusia terhadap kebutuhan pokok, posisi manusia dalam lingkungan sosial
dan persoalan yang lebih jauh, bagaimana ilmu pengetahuan (ekonomi) dan
teknologi memanfaatkan sumber daya alam untuk mengurangi kemiskinan di
tengah masyarakat.

5
Kemiskinan memang menjadi masalah yang serius dalam menghadang
kemajuan IPTEK. Hal ini disebabkan, masyarakat miskin dipastikan tidak
akan bisa menikmati kemajuan teknologi. Malah yang terjadi masyarakat
miskin akan menghambat perkembangan teknologi. Bukan hanya itu saja,
Ilmu Pengetahuan dan Teknologi memberikan dampak dalam sektor ekonomi
sehingga masyarakat akan terseleksi dan membuat mereka menjadi miskin
ketika dampak IPTEK mulai merajarela.

Perlu disadari bahwa kemiskinan bersifat kompleks dan


multidimensional. Pengetahuan tentang potensi dan kemampuan orang miskin
dalam menolong diri sendiri sangat terbatas sehingga program mengatasi
kemiskinan cenderung bias birokat sebagai inspirator program. Menurut
Baker (1980), konsep kebudayaan kemiskinan dipandang terlalu normative
banyak mengandung kecurigaan dan prasangka buruk elit terhadap kaum
miskin.

Dalam hal kemiskinan struktural, ternyata adalah buatan manusia


terhadap manusia lainnya yang timbul dari akibat dan dari struktur politik,
ekonomi, teknologi dan sosial buatan manusia pula. Perubahan teknologi yang
cepat mengakibatkan kemiskinan, karena mengakibatkan terjadinya
perubahan sosial yang fundamental.

Sebab kemiskinan diantaranya disebabkan oleh struktur ekonomi,


dalam hal ini pola relasi antara manusia dengan sumber kemakmuran, hasil
produksi dan mekanisme pasar. Kesemuanya merupakan sub sistem atau sub
struktur dari sistem kemasyarakatan. Termasuk di dalamnya ilmu pengetahuan
dan teknologi

Kemiskinan sebagai masalah nasional, bukan hanya tanggung jawab


pemerintah. Jika ingin berhasil untuk mengatasinya, kemiskinan harus
menjadi tanggung jawab bersama bagi semua pelaku pembangunan, termasuk

6
masyarakat itu sendiri. Kunci pemecahan masalah kemiskinan adalah
memberi kesempatan kepada penduduk miskin untuk ikut serta dalam proses
produksi dan kepemilikan aset produksi. Dalam penanggulangan kemiskinan
terdapat prinsip-prinsip yang perlu dijadikan acuan dasar peneyelesaian,
antara lain:

1. Menanamkan rasa percaya diri dan mengembangkan kreatifitas didalam


lingkungan social, dan memberikan pelayanan social kepada masyarakat.
2. Memberikan informasi-informasi bahwa pendidikan sangat penting
didalam kehidupan social, apalagi sudah diterapkannya wajib belajar 9
tahun dengan bebas biaya.
3. Menggalakkan program zakat, didalam ajaran islam zakat diperkenalkan
sebagai media untuk menumbuhkan pemerataan kesejahteraan diantara
masyarakat dan mengurangi kesenjangan kaya dan miskin.
4. Menciptakan iklim usaha yang kondusif dan menyediakan lingkungan yang
mampu mendorong pengembangan umkm secara sistemik, mandiri dan
berkelanjutan. Menciptakan lapangan kerja yang mampu menyerap
lapangan kerja sehingga mengurangi masalah pengangguran. Karena
pengangguran merupakan masalah terbesar di Indonesia
5. Digalakkannya pembangunan didaerah sehingga ineraksi social bisa lebih
meningkat dengan adanya pembangunan dan teknologi yang mendukung.

2.5 Sistem Kehidupan Dalam Pembangunan Masyarakat


Pembangunan adalah merupakan proses perubahan yang disengaja dan
direncanakan lebih lengkap lagi, pembangunan berarti perubahan yang
disengaja atau direncanakan dengan tujuan untuk mengubah keadaan yang
tidak dikehandaki ke arah yang dikehendaki. Istilah pembangunan umumnya
dipadamkan dengan istilah developmen, sekalipun istilah developmen
sebenarnya berarti perkembangan tanpa perencanaan. Maka pembangunan

7
masyarakat desa juga disebut rurar development. Demikian pula istilah
modernisasi juga sering diartikan identik dengan pembangunan, yakni
mengingat artinya sebagai proses penerapan pengetahuan dan teknologi
modern pada berbagai segi atau bidang kehidupan masyarakat. Sehingga, ada
pula yang mendefinisikan pembangunan sebagai usaha yang dilakukan secara
sadar untuk menciptakan. perubahan sosial melalui modernisasi.
Pembangunan pedesan merupakan suatu proses perubahan yang
disengaja untuk mencapai kesejahteraan lahir dan batin bagi seluruh
masyarakat pedesaan. Pembangunan masyarakat pedesaan berbeda dengan
masyarakat perkotaan karena tidak dimaksudkan untuk mengubah
karakteristik masyarakat desa dari wissenwille dan ekonomi non pasar
menjadi kurwille dan ekonomi pasar.
Di negara-negara berkembang, proses perubahan dan perkembangan
yang terjadi pada masyarakat termasuk masyarakat desa tidak lepas dari
campur tangan Pemerintah. Dengan demikian jelas bahwa yang merencanakan
dan merekayasa perubahan adalah Negara, Campur tangan Negara ini
dilakukan dengan tujuan untuk mempercepat akselerasi pembangunan agar
bangsanya tidak tertinggal dari dunia Barat.

Anda mungkin juga menyukai