Jurnal Akt
Jurnal Akt
Abstrak
Penelitian ini bertujuan mengetahui apakah ada pengaruh yang signifikan dari sistem
pengendalian intern, asimetri informasi, dan keadilan organisasi terhadap kecurangan
(fraud). Penelitian dilakukan pada Bank Perkreditan Rakyat di Kabupaten Buleleng dengan
jumlah 11 BPR, namun yang diteliti sebanyak 8 BPR. Jenis penelitian ini adalah penelitian
kuantitatif. Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer. Teknik
pengambilan data yang digunakan adalah penyebaran kuesioner ke masing-masing BPR
dimana tiap BPR disebar 10 kuesioner. Responden dalam penelitian in adalah pegawai
bagian keuangan masing-masing BPR. Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis
deskriptif, uji kualitas data, uji asumsi klasik, dan analisis regresi linier berganda dengan
bantuan program SPSS versi 18.00.
Hasil dalam penelitian ini menunjukkan bahwa (1) sistem pengendalian intern
berpengaruh signifikan negatif terhadap kecurangan (fraud), (2) asimetri informasi tidak
berpengaruh signifikan terhadap kecurangan (fraud), (3) keadilan organisasi berpengaruh
signifikan negatif terhadap kecurangan (fraud).
Abstract
This study was aimed at finding out whether there is a significant effect of internal
control system, information asymmetry, and organization fairness on fraud. This study was
conducted at Bank Perkreditan Rakyat (BPR) in Buleleng regency with the total number of
11 BPRs, however only 8 BPRs were studied. This study belonged to quantitative research.
The data source was primary data source. The data collection techniques used were
questionnaire distributed to each BPR in which 10 questionnaires were distributed to each.
The respondents were financial section employees of each BPR. The data were analyzed
using descriptive analysis, data quality testing, classical assumption testing, and multiple
linear regression analysis using SPSS version 18.00 software.
The results showed that (1) internal control system has a significant negative effect
on fraud, (2) information asymmetry does not have a significant effect on fraud, (3)
organization fairness has a significant negative effect on fraud.
sejak Bulan Nopember 2011 sampai Bulan mendapat perlakuan yang adil baik dari
Mei 2012 lalu mencapai Rp. 115.429.909,-( segi keadilan dirtributif, keadilan prsedural
http://lokal-zone.com/2013/01/), (2) baru- maupun keadilan interaksional.
baru ini juga terjadi kasus penggelapan Ketidakadilan yang dirasakan oleh pegawai
yang menimpa BPR Surya Jaya dimana dapat menimbulkan alasan para pegawai
salah satu pegawai BPR Surya Jaya yang untuk melakukan tindakan kecurangan
bertugas sebagai kolektor menggelapkan (fraud) untuk memenuhi kepentingan
uang nasabah sebanyak Rp. 200.000.000. pribadi maupun kelompoknya.
kasus ini terjadi pada tanggal 30 april 2015. Berdasarkan paparan diatas, maka
(http://bali.tribunnews.com/2015/04/30/) dapat dapat disusun permasalahan dalam
Objek penelitian yang digunakan penelitian ini : (1) Apakah sistem
adalah Bank Perkreditan Rakyat karena pengendalian intern berpengaruh terhadap
banyak kasus-kasus kecurangan yang telah kecurangan (fraud) pada BPR di Kabupaten
terjadi di BPR Kabupaten Buleleng, yaitu Buleleng? (2) Apakah keadilan orgnisasi
penggelapan uang nasabah. Apalagi berpengaruh terhadap kecurangan (fraud)
sekarang ini di Buleleng semakin banyak pada BPR di Kabupaten Buleleng? (3)
terdapat BPR yang tersebar mulai dari Apakah Asimetri informasi berpengaruh
Buleleng bagian timur hingga bagian barat. terhadap kecurangan (fraud) pada BPR di
Pada umumnya sasaran BPR adalah Kabupaten Buleleng?
melayani kebutuhan kalangan masyarakat
bagian pedesaan. Menyebarnya METODE
keberadaan BPR di Kabupaten Buleleng Penelitian ini akan dilakukan pada
diharapkan mampu melayani masyarakat Bank Perkreditan Rakyat di Kabupaten
secara merata. Apabila kecurangan terjadi Buleleng. Penelitian ini termasuk dalam
maka masyarakat tentu sangat dirugikan. penelitian dengan pendekatan kuantitatif.
Selain itu, kredibilitas BPR akan menurun di Sumber data yang digunakan dalam
mata masyarakat secara luas. penelitian ini adalah data primer. Teknik
Melihat kasus yang terjadi diatas, pengambilan data dalam penelitian ini
kecurangan (fraud) mungkin disebabkan menggunakan kuesioner. Data diperoleh
karena kurang maksimalnya kinerja sistem dari jawaban responden atas pernyataan
pengendalian intern melalui sistem dalam kuesioner. Responden dalam
operasional maupun sistem aplikasi peneltian ini adalah pegawai BPR yang
komputer yang diterapkan pada Bank bekerja pada bagian keuangan.
Perkreditan Rakyat tersebut. Wilopo (2006) Teknik penentuan sampel yang
menyatakan bahwa pengendalian internal digunakan dalam penelitian ini adalah
yang efektif dapat mengurangi teknik purposive sampling. Dalam penelitian
kecenderungan kecurangan akuntansi. Jika ini dipilih 8 BPR karena berdasarkan
sistem pengendalian internal dalam observasi awal penelitian hanya 8 BPR
perusahaan lemah maka akan yang bersedia dijadikan sebagai sampel
menyebabkan keamanan perusahaan tidak penelitian. Sampel dalam penelitian ini
terjamin, informasi akuntansi yang tidak adalah 80 responden dari 8 BPR yang
lengkap, dan kurang teliti serta tidak di dipilih.
patuhinya kegiatan manajemen yang di Variabel bebas (dependent variables)
tetapkan. dalam penelitian ini adalah sistem
Ketidakseimbangan arus informasi pengendalian intern, asimetri informasi,
yang mengalir dalam BPR antara pihak keadilan organisasi dan variabel terikat
manajer dengan bawahan dapat (independent variable) dalam penelitian ini
memberikan peluang bagi karyawan untuk adalah kecurangan (fraud).
memanfaatkan kondisi tersebut untuk Teknik analisis data yang digunakan
melakukan tindakan kecurangan (fraud) adalah analisis deskriptif untuk menjelaskan
yang akan merugikan perusahaan. Selain data diri dari responden, uji kualitas data
itu, hal lain yang dapat memicu terjadinya dimana uji kualitas data ini digunakan untuk
kasus penggelapan adalah kemungkinan mengukur alat yang digunakan untuk
adanya pegawai yang merasa kurang mengumpulkan data. Uji kualitas data
e-Journal S1 Ak Universitas Pendidikan Ganesha
Jurusan Akuntansi Program S1 (Volume 3, No.1 Tahun 2015)
meliputi uji validitas dan uji reliabilitas. uji pengendalian intern (X1) = 0,724, Asimetri
asumsi klasik yang terdiri dari uji Informasi (X2) = 0,782, Keadilan Organisasi
normalitas, uji multikolinearitas dan uji (X3) = 0,874, Kecurangan (Fraud) (Y) =
heteroskedastistas. Untuk menguji hipotesis 0,862. Karena masing-masing variabel
dalam penelitian ini menggunakan analisis memiliki nilai Cronbach’s alpha > 0,70
regresi linear berganda, uji hipotesi (uji t), maka variabel dapat dikatakan reliabel.
dan uji koefesien daterminasi (R2). Hasil uji normalitas menunjukkan
bahwa nilai Kolmogorov-Smirnov sebesar
HASIL DAN PEMBAHASAN 1,281 dan koefisien Asymp. Sig (2-tailed)
Responden dalam penelitian ini adalah 0,075 yang lebih besar dari 0,05.
adalah para Pegawai Bagian Keuangan Hal ini menunjukkan bahwa residual
yang bekerja pada Bank Perkreditan terdistribusi secara normal dan model
Rakyat se-Kabupaten Buleleng. Data yang regresi di atas dapat diterima untuk
dikumpulkan dalam penelitian ini dilakukan dilakukan analisis tahap selanjutnya.
melalui observasi dan menyebarkan Hasil uji multikolinearitas nilai cutoff
kuisioner ke Bank Perkreditan Rakyat yang biasa dipakai untuk menunjukkan
(BPR) yang menjadi obyek penelitian yang adanya suatu multikolonieritas adalah nilai
berjumlah 8 Bank Perkreditan Rakyat tolerance lebih kecil atau sama dengan
(BPR). Kuisioner yang disebarkan ke 0,01 atau nilai VIF lebih besar atau sama
masing-masing Bank Perkreditan Rakyat dengan 10. Nilai VIF untuk variabel Sistem
sebanyak 10 kuesioner sehingga jumlah Pengendalian Intern sebesar 1,650 < 10
kuesioner yang disebar adalah 80 dan nilai tolerance sebesar 0,606 > 0,10.
kuesioner. Jumlah kuesioner tersebut Nilai VIF untuk variabel Asimetri Informasi
merupakan hasil survei awal yang bersedia adalah 1,482 < 10 dan nilai tolerance
dijadikan responden dalam penelitian. Dari sbesar 0,675 > 0,10. Nilai VIF untuk
80 kuesioner yang disebar, kuesioner tidak variabel Keadilan Organisasi adalah
kembali sebanyak 10 kuesioner (12,5%) sebesar 1,669 < 10 dan nilai tolerance
dan kuesioner yang kembali sebanyak 70 sebesar 0,599 > 0,10. Karena nilai VIF
kuesioner (87,5%). Dari 70 kuesioner yang masing-masing variabel lebih kecil dari 10
kembali, terdapat kuesioner yang rusak dan tolerance lebih besar dari 0,10 maka
atau tidak lengkap berjumlah 10 kuesioner dapat disimpulkan tidak terjadi gejala
(12,5%) sehingga kuesioner yang bisa multikolonieritas atau korelasi antar variabel
diolah karena memenuhi syarat sebanyak bebas dalam model regresi.
60 kuesioner (75%). Dari hasil uji heteroskedastisitas
Berdasarkan hasil uji analisis dapat diketahui bahwa data (titik-titik)
deskriptif responden. Dari 60 data yang menyebar secara merata diatas dan
bisa diolah responden mayoritas berjenis dibawah garis nol, tidak membentuk suatu
kelamin laki-laki sebesar 56,7%, dan dari pola tertentu, serta tidak berkumpul di satu
segi masa kerja mayoritas pegawai yang tempat sehingga dapat disimpulkan bahwa
memiliki masa kerja diatas 5 tahun pada uji regresi ini tidak terjadi masalah
sebanyak 56,7%. Sedangkan berdasarkan heteroskedastisitas. Hasil uji ditunjukkan
pendidikan responden didominasi oleh pada gambar 1 berikut:
respoden berpendidikan SMA sebasar
58,3%.
Pada uji kualtas data, pada uji
validitas semua butir pernyataan dikatakan
valid karena dari masing-masing butir
pernyataan memiliki signifikasi < 0,05 dan
dilihat dari rhitung product moment > rtabel
(0,2564). Sedangkan pada uji reliabitas,
pernyataan dikatakan reliabel jika nilai
Cronbach’s alpha > 0,70. Pada penelitian
ini nilai cronbach’s alpha masing-masing Gambar 1. Hasil Uji Heteroskedastisitas
variabel adalah sebagai berikut Sistem Sumber: Data Diolah, 2015
e-Journal S1 Ak Universitas Pendidikan Ganesha
Jurusan Akuntansi Program S1 (Volume 3, No.1 Tahun 2015)
dengan nilai signifikan 0,133 > 0,05 yang Uji hipotesis keadilan orgnisasi terhadap
berarti bahwa hipotesis kedua (H2) ditolak. kecurangan (fraud) dapat dilakukan dengan
Hal ini berarti hipotesis yang menyatakan membandingkan nilai signifikansi 0,003 < α
bahwa asimetri informasi berpengaruh 0,05. Hal ini berarti bahwa keadilan
signifikan terhadap kecurangan (fraud) organisasi berpengaruh signifikan terhadap
ditolak. Sehingga dapat disimpulkan bahwa kecurangan, sehingga dapat disimpulkan
variabel asimetri informasi tidak bahwa variabel keadilan organisasi
berpengaruh secara signifikan terhadap berpengaruh signifikan negatif terhadap
kecurangan (Fraud). kecurangan (fraud).
Hasil uji t terhadap variabel keadilan Untuk hasil uji koefisiensi determinasi
organisasi (X3) menunjukkan bahwa nilai dapat dilihat pada tabel 2 berikut:
thitung sebesar 3,090 > ttabel sebesar 1,6720. Hasil output SPSS tampak bahwa dari
hasil perhitungan diperoleh nilai adjusted semakin baik sistem pengendalian intern
R2 sebesar 0,476. Hal ini menunjukkan akan mengurangi tingkat kecurangan pada
bahwa besar persentase variasi suatu Bank Perkreditan tersebut.
Kecurangan (fraud) yang bisa dijelaskan Hasil yang sama juga diperoleh
oleh variasi dari ketiga variabel bebas yaitu penelitian yang dilakukan oleh Prawira
sistem pengendalian intern, asimetri (2014) dan Sulasmi (2014) yang
informasi, dan keadilan organisasi sebesar menyatakan bahwa sisem pengendalian
47,6 persen, sedangkan sisanya 52,4 berpengaruh negatif terhadap kecurangan
persen dijelaskan oleh variabel-variabel lain (fraud). Artinya jika sistem pengendalian
diluar penelitian ini. intern dalam perusahaan semakin baik,
maka tindakan kecurangan akan semakin
Pengaruh Sistem Pengendalian Intern menurun.
terhadap Kecurangan (Fraud)
Berdasarkan hasil yang disajikan Pengaruh Asimetri Informasi terhadap
pada Tabel 1 terlihat bahwa koefisien Kecurangan (Fraud)
regresi variabel sistem pengendalian intern Berdasarkan hasil perhitungan SPSS
sebesar -0,373 menunjukkan hubungan yang disajikan pada Tabel 1 pada variabel
yang negatef antara sistem pengendalian asimetri informasi menunjukkan hubungan
intern dengan kecurangan (fraud). Dilihat yang positif terhadap kecurangan (fraud)
dari Uji-t menyatakan bahwa nilai thitung pada Bank Perkreditan Rakyat
variabel sistem pengendaian intern yaitu se=Kabupaten Buleleng. Dari hasil Uji t
2,402 > ttabel 1,6720 dan signifikasi variabel menunjukkan bahwa nilai thitungasimetri
sitem pengendalian intern < α = 0,05 informasi adalah 1,524 < ttabel 1,6720
(0,020<0,05), maka H0 ditolak atau H1 dengan nilai signifikansi sebesar 0,133 > α
diterima artinya sistem pengendalian intern = 0,05. Maka dapat disimpulkan bahwa
berpengaruh signifikan terhadap variabel asimetri informasi tidak memiliki
kecurangan (fraud). Jadi, dapat disimpulkan pengaruh signifikan terhadap kecurangan
bahwa sistem pengendalian intern memiliki (fraud) pada Bank Perkreditan Rakyat se-
pengaruh signifikan negatif terhadap Kabupaten Buleleng.
kecurangan (fraud) pada Bank Perkreditan Dapat diartikan bahwa dalam
Rakyat se-Kabupaten Buleleng yang artinya penelitian ini informasi yang mengalir
e-Journal S1 Ak Universitas Pendidikan Ganesha
Jurusan Akuntansi Program S1 (Volume 3, No.1 Tahun 2015)