Anda di halaman 1dari 8

e-Journal S1 Ak Universitas Pendidikan Ganesha

Jurusan Akuntansi Program S1 (Volume 3, No.1 Tahun 2015)

PENGARUH SISTEM PENGENDALIAN INTERN, ASIMETRI


INFORMASI, DAN KEADILAN ORGANISASI TERHADAP
KECURANGAN (FRAUD)
(Studi Empiris pada Bank Perkreditan Rakyat Se-Kabupaten
Buleleng)
1
Made Dwi Setiawan, 1I Made Adi Pradana Adiputra, 2Gede Adi Yuniarta

Jurusan Akuntansi Program s1


Universitas Pendidikan Ganesha
Singaraja, Indonesia

e-mail: {dwisetiawan11@rocketmail.com, depradana@yahoo.co.id,


gdadi_ak@yahoo.co.id}@undiksha.ac.id

Abstrak
Penelitian ini bertujuan mengetahui apakah ada pengaruh yang signifikan dari sistem
pengendalian intern, asimetri informasi, dan keadilan organisasi terhadap kecurangan
(fraud). Penelitian dilakukan pada Bank Perkreditan Rakyat di Kabupaten Buleleng dengan
jumlah 11 BPR, namun yang diteliti sebanyak 8 BPR. Jenis penelitian ini adalah penelitian
kuantitatif. Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer. Teknik
pengambilan data yang digunakan adalah penyebaran kuesioner ke masing-masing BPR
dimana tiap BPR disebar 10 kuesioner. Responden dalam penelitian in adalah pegawai
bagian keuangan masing-masing BPR. Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis
deskriptif, uji kualitas data, uji asumsi klasik, dan analisis regresi linier berganda dengan
bantuan program SPSS versi 18.00.
Hasil dalam penelitian ini menunjukkan bahwa (1) sistem pengendalian intern
berpengaruh signifikan negatif terhadap kecurangan (fraud), (2) asimetri informasi tidak
berpengaruh signifikan terhadap kecurangan (fraud), (3) keadilan organisasi berpengaruh
signifikan negatif terhadap kecurangan (fraud).

Kata Kunci: Sistem Pengendalian Intern, Asimetri Informasi, Keadilan Organisasi,


Kecurangan (Fraud)

Abstract
This study was aimed at finding out whether there is a significant effect of internal
control system, information asymmetry, and organization fairness on fraud. This study was
conducted at Bank Perkreditan Rakyat (BPR) in Buleleng regency with the total number of
11 BPRs, however only 8 BPRs were studied. This study belonged to quantitative research.
The data source was primary data source. The data collection techniques used were
questionnaire distributed to each BPR in which 10 questionnaires were distributed to each.
The respondents were financial section employees of each BPR. The data were analyzed
using descriptive analysis, data quality testing, classical assumption testing, and multiple
linear regression analysis using SPSS version 18.00 software.
The results showed that (1) internal control system has a significant negative effect
on fraud, (2) information asymmetry does not have a significant effect on fraud, (3)
organization fairness has a significant negative effect on fraud.

Keywords: Internal Control System, Information Asymetry, Organization Fairness, Fraud.

PENDAHULUAN yang termasuk dalam bisnis perbankan


Bisnis perbankan merupakan salah adalah Bank Perkreditan Rakyat (BPR).
satu jenis usaha jasa yang berada dalam Menurut Narastuti (2011), Bank Perkreditan
iklim persaingan yang ketat. Salah satu Rakyat (BPR) adalah lembaga keuangan
e-Journal S1 Ak Universitas Pendidikan Ganesha
Jurusan Akuntansi Program S1 (Volume 3, No.1 Tahun 2015)

bank yang melaksanakan kegiatan usaha perusahaan dapat dikurangi atau


secara konvensional atau berdasarkan diminimalisir.
prinsip syariah yang dalam kegiatannya Selain sistem pengendalian intern,
tidak memberikan jasa dalam lalu lintas asimetri informasi juga merupakan faktor
pembayaran. Mengingat pentingnya BPR yang mempengaruhi kecurangan. Asimetri
bagi masyarakat sebagai salah satu tempat informasi merupakan keadaan dimana
menyimpan aset, maka manajemen terjadi ketidakseimbangan informasi antara
perusahaan dituntut untuk memberikan pihak dalam perusahaan mengetahui
jaminan keamanan terhadap aset yang informasi yang lebih baik dibanding pihak
disimpan dalam perusahaannya. luar perusahaan (stakeholder) (Fatun,
Dhermawati (2013), kecurangan 2013). Kesenjangan informasi antara pihak
(fraud) merupakan tindakan yang disengaja investor dengan pihak pengelola, akan
oleh suatu individu maupun kelompok membuka peluang bagi pihak pengelola
dengan tujuan memperoleh keuntungan dana untuk melakukan tindakan
pribadi maupun kelompok. Menurut Arens kecurangan. Hal ini didukung dengan
(2008), seseorang melakukan kecurangan penelitian yang dilakukan oleh Sulasmi
karena adanya tiga faktor, yaitu (2014) yang menyatakan bahwa asimetri
kesempatan (opportunity), tekanan informasi berpengaruh positif terhadap
(pressure), dan pembenaran kecurangan akuntansi pada PDAM di
(rationalization). Adanya kesempatan akan Kabupaten Bangli.
membuka peluang bagi seseorang untuk Selain faktor yang diatas, keadilan
melakukan kecurangan. Kesempatan ini organisasi juga mempengaruhi kecurangan
dipengaruhi oleh sistem pengendalian (fraud). Keadilan organisasi (organizational
intern dan asimetri informasi. Tekanan justice) merupakan istilah untuk
(pressure) dipengaruhi oleh lingkungan mendeskripsikan kesamarataan atau
tempat bekerja, salah satunya adalah keadilan pada perusahaan yang berfokus
mengenai keadilan organisasi dalam bagaimana para pekerja menyimpulkan
perusahaan. apakah mereka diperlakukan secara adil
Sistem pengendalian intern ini sangat dalam pekerjaannya dan bagaimana
berperan penting terhadap kelangsungan kesimpulan tersebut kemudian
perusahaan. Dengan sistem pengendalian mempengaruhi variabel-variabel lain yang
intern yang baik maka perusahaan dapat berhubungan dengan pekerjaan. Dengan
melaksanakan seluruh aktifitasnya sesuai adanya keadilan dalam perusahaan
dengan tujuan dan sasaran yang ingin kecurangan akan berkurang karena para
dicapai. Saat tujuan perusahaan telah karyawan akan merasa puas terhadap apa
tercapai maka dapat dikatakan bahwa yang dikerjakan dengan hasil yang
tindakan karyawan dalam perusahaan telah diperoleh. Hal ini didukung oleh penelitian
sesuai dengan peraturan yang berlaku yang dilakukan oleh Amelia (2013) yang
dalam perusahaan dan tidak terdapat menunjukkan bahwa keadilan organisasi
tindakan yang merugikan perusahaan. Hal berpengaruh negatif terhadap kecurangan
ini dapat dibuktikan dengan penelitian yang (fraud), artinya semakin tinggi tingkat
dilakukan oleh Prawira (2014) yang keadilan organisasi dalam perusahaan,
melakukan penelitian pada BUMD di maka akan mengurangi tingkat kecurangan
Kabupaten Buleleng yang memperoleh (fraud) dalam perusahaan tersebut.
hasil bahwa efektifitas sistem pengendalian Kasus kecurangan yang pernah
intern berpengaruh signifikan negatif terjadi di Kabupaten Buleleng yaitu (1)
terhadap kecurangan (fraud). Selain itu, kasus yang terjadi pada BPR Nusamba
penelitian yang dilakukan Zaenal (2013) pada kantor kas Pancasari, dimana salah
juga menunjukkan bahwa efektifitas sistem seorang karyawan BPR Nusamba yang
pengendalian berpengaruh negatif terhadap bertugas memungut tabungan dan ansuran
kecurangan (fraud). Ini berarti semakin kredit telah menggelapkan uang nasabah
efektif sistem pengendalian intern maka yang seharusnya disetorkan pada Kas BPR
tindakan kecurangan pada suatu Nusamba Pancasari Kecamatan
Sukasada. Jumlah uang yang digelapkan
e-Journal S1 Ak Universitas Pendidikan Ganesha
Jurusan Akuntansi Program S1 (Volume 3, No.1 Tahun 2015)

sejak Bulan Nopember 2011 sampai Bulan mendapat perlakuan yang adil baik dari
Mei 2012 lalu mencapai Rp. 115.429.909,-( segi keadilan dirtributif, keadilan prsedural
http://lokal-zone.com/2013/01/), (2) baru- maupun keadilan interaksional.
baru ini juga terjadi kasus penggelapan Ketidakadilan yang dirasakan oleh pegawai
yang menimpa BPR Surya Jaya dimana dapat menimbulkan alasan para pegawai
salah satu pegawai BPR Surya Jaya yang untuk melakukan tindakan kecurangan
bertugas sebagai kolektor menggelapkan (fraud) untuk memenuhi kepentingan
uang nasabah sebanyak Rp. 200.000.000. pribadi maupun kelompoknya.
kasus ini terjadi pada tanggal 30 april 2015. Berdasarkan paparan diatas, maka
(http://bali.tribunnews.com/2015/04/30/) dapat dapat disusun permasalahan dalam
Objek penelitian yang digunakan penelitian ini : (1) Apakah sistem
adalah Bank Perkreditan Rakyat karena pengendalian intern berpengaruh terhadap
banyak kasus-kasus kecurangan yang telah kecurangan (fraud) pada BPR di Kabupaten
terjadi di BPR Kabupaten Buleleng, yaitu Buleleng? (2) Apakah keadilan orgnisasi
penggelapan uang nasabah. Apalagi berpengaruh terhadap kecurangan (fraud)
sekarang ini di Buleleng semakin banyak pada BPR di Kabupaten Buleleng? (3)
terdapat BPR yang tersebar mulai dari Apakah Asimetri informasi berpengaruh
Buleleng bagian timur hingga bagian barat. terhadap kecurangan (fraud) pada BPR di
Pada umumnya sasaran BPR adalah Kabupaten Buleleng?
melayani kebutuhan kalangan masyarakat
bagian pedesaan. Menyebarnya METODE
keberadaan BPR di Kabupaten Buleleng Penelitian ini akan dilakukan pada
diharapkan mampu melayani masyarakat Bank Perkreditan Rakyat di Kabupaten
secara merata. Apabila kecurangan terjadi Buleleng. Penelitian ini termasuk dalam
maka masyarakat tentu sangat dirugikan. penelitian dengan pendekatan kuantitatif.
Selain itu, kredibilitas BPR akan menurun di Sumber data yang digunakan dalam
mata masyarakat secara luas. penelitian ini adalah data primer. Teknik
Melihat kasus yang terjadi diatas, pengambilan data dalam penelitian ini
kecurangan (fraud) mungkin disebabkan menggunakan kuesioner. Data diperoleh
karena kurang maksimalnya kinerja sistem dari jawaban responden atas pernyataan
pengendalian intern melalui sistem dalam kuesioner. Responden dalam
operasional maupun sistem aplikasi peneltian ini adalah pegawai BPR yang
komputer yang diterapkan pada Bank bekerja pada bagian keuangan.
Perkreditan Rakyat tersebut. Wilopo (2006) Teknik penentuan sampel yang
menyatakan bahwa pengendalian internal digunakan dalam penelitian ini adalah
yang efektif dapat mengurangi teknik purposive sampling. Dalam penelitian
kecenderungan kecurangan akuntansi. Jika ini dipilih 8 BPR karena berdasarkan
sistem pengendalian internal dalam observasi awal penelitian hanya 8 BPR
perusahaan lemah maka akan yang bersedia dijadikan sebagai sampel
menyebabkan keamanan perusahaan tidak penelitian. Sampel dalam penelitian ini
terjamin, informasi akuntansi yang tidak adalah 80 responden dari 8 BPR yang
lengkap, dan kurang teliti serta tidak di dipilih.
patuhinya kegiatan manajemen yang di Variabel bebas (dependent variables)
tetapkan. dalam penelitian ini adalah sistem
Ketidakseimbangan arus informasi pengendalian intern, asimetri informasi,
yang mengalir dalam BPR antara pihak keadilan organisasi dan variabel terikat
manajer dengan bawahan dapat (independent variable) dalam penelitian ini
memberikan peluang bagi karyawan untuk adalah kecurangan (fraud).
memanfaatkan kondisi tersebut untuk Teknik analisis data yang digunakan
melakukan tindakan kecurangan (fraud) adalah analisis deskriptif untuk menjelaskan
yang akan merugikan perusahaan. Selain data diri dari responden, uji kualitas data
itu, hal lain yang dapat memicu terjadinya dimana uji kualitas data ini digunakan untuk
kasus penggelapan adalah kemungkinan mengukur alat yang digunakan untuk
adanya pegawai yang merasa kurang mengumpulkan data. Uji kualitas data
e-Journal S1 Ak Universitas Pendidikan Ganesha
Jurusan Akuntansi Program S1 (Volume 3, No.1 Tahun 2015)

meliputi uji validitas dan uji reliabilitas. uji pengendalian intern (X1) = 0,724, Asimetri
asumsi klasik yang terdiri dari uji Informasi (X2) = 0,782, Keadilan Organisasi
normalitas, uji multikolinearitas dan uji (X3) = 0,874, Kecurangan (Fraud) (Y) =
heteroskedastistas. Untuk menguji hipotesis 0,862. Karena masing-masing variabel
dalam penelitian ini menggunakan analisis memiliki nilai Cronbach’s alpha > 0,70
regresi linear berganda, uji hipotesi (uji t), maka variabel dapat dikatakan reliabel.
dan uji koefesien daterminasi (R2). Hasil uji normalitas menunjukkan
bahwa nilai Kolmogorov-Smirnov sebesar
HASIL DAN PEMBAHASAN 1,281 dan koefisien Asymp. Sig (2-tailed)
Responden dalam penelitian ini adalah 0,075 yang lebih besar dari 0,05.
adalah para Pegawai Bagian Keuangan Hal ini menunjukkan bahwa residual
yang bekerja pada Bank Perkreditan terdistribusi secara normal dan model
Rakyat se-Kabupaten Buleleng. Data yang regresi di atas dapat diterima untuk
dikumpulkan dalam penelitian ini dilakukan dilakukan analisis tahap selanjutnya.
melalui observasi dan menyebarkan Hasil uji multikolinearitas nilai cutoff
kuisioner ke Bank Perkreditan Rakyat yang biasa dipakai untuk menunjukkan
(BPR) yang menjadi obyek penelitian yang adanya suatu multikolonieritas adalah nilai
berjumlah 8 Bank Perkreditan Rakyat tolerance lebih kecil atau sama dengan
(BPR). Kuisioner yang disebarkan ke 0,01 atau nilai VIF lebih besar atau sama
masing-masing Bank Perkreditan Rakyat dengan 10. Nilai VIF untuk variabel Sistem
sebanyak 10 kuesioner sehingga jumlah Pengendalian Intern sebesar 1,650 < 10
kuesioner yang disebar adalah 80 dan nilai tolerance sebesar 0,606 > 0,10.
kuesioner. Jumlah kuesioner tersebut Nilai VIF untuk variabel Asimetri Informasi
merupakan hasil survei awal yang bersedia adalah 1,482 < 10 dan nilai tolerance
dijadikan responden dalam penelitian. Dari sbesar 0,675 > 0,10. Nilai VIF untuk
80 kuesioner yang disebar, kuesioner tidak variabel Keadilan Organisasi adalah
kembali sebanyak 10 kuesioner (12,5%) sebesar 1,669 < 10 dan nilai tolerance
dan kuesioner yang kembali sebanyak 70 sebesar 0,599 > 0,10. Karena nilai VIF
kuesioner (87,5%). Dari 70 kuesioner yang masing-masing variabel lebih kecil dari 10
kembali, terdapat kuesioner yang rusak dan tolerance lebih besar dari 0,10 maka
atau tidak lengkap berjumlah 10 kuesioner dapat disimpulkan tidak terjadi gejala
(12,5%) sehingga kuesioner yang bisa multikolonieritas atau korelasi antar variabel
diolah karena memenuhi syarat sebanyak bebas dalam model regresi.
60 kuesioner (75%). Dari hasil uji heteroskedastisitas
Berdasarkan hasil uji analisis dapat diketahui bahwa data (titik-titik)
deskriptif responden. Dari 60 data yang menyebar secara merata diatas dan
bisa diolah responden mayoritas berjenis dibawah garis nol, tidak membentuk suatu
kelamin laki-laki sebesar 56,7%, dan dari pola tertentu, serta tidak berkumpul di satu
segi masa kerja mayoritas pegawai yang tempat sehingga dapat disimpulkan bahwa
memiliki masa kerja diatas 5 tahun pada uji regresi ini tidak terjadi masalah
sebanyak 56,7%. Sedangkan berdasarkan heteroskedastisitas. Hasil uji ditunjukkan
pendidikan responden didominasi oleh pada gambar 1 berikut:
respoden berpendidikan SMA sebasar
58,3%.
Pada uji kualtas data, pada uji
validitas semua butir pernyataan dikatakan
valid karena dari masing-masing butir
pernyataan memiliki signifikasi < 0,05 dan
dilihat dari rhitung product moment > rtabel
(0,2564). Sedangkan pada uji reliabitas,
pernyataan dikatakan reliabel jika nilai
Cronbach’s alpha > 0,70. Pada penelitian
ini nilai cronbach’s alpha masing-masing Gambar 1. Hasil Uji Heteroskedastisitas
variabel adalah sebagai berikut Sistem Sumber: Data Diolah, 2015
e-Journal S1 Ak Universitas Pendidikan Ganesha
Jurusan Akuntansi Program S1 (Volume 3, No.1 Tahun 2015)

Pengujian hipotesis yang dilakukan Y = α + β1X1 + β2X2 + β3X3 +


dalam penelitian ini menggunakan analisis Kecurangan = 48,104 – 0,373SPI +
regresi linier berganda yang dihitung 0,368AI - 0,370KO +
dengan memakai program Statistical residual eror
Package for The Social Sciences (SPSS) Dari hasil persamaan regresi linier
versi 18.00. Tujuan digunakannya analisis berganda diatas menunjukkan besar serta
regresi linear berganda adalah untuk arah pengaruh masing-masing variabel
mengetahui pengaruh sistem pengendalian bebas pada variabel terikatnya. Koefisien
intern, asimetri informasi, dan keadilan regresi yang memilki nilai positif berarti
organisasi terhadap kecurangan (fraud) memiliki pengaruh yang searah dengan
pada Bank Perkreditan Rakyat. kecurangan (fraud), sedangkan koefisien
Berdasarkan tabel 1 dapat dilihat regresi yang memilki nilai negatif berarti
bahwa nilai konstanta (α) sebesar 48,104 memiliki pengaruh berlawanan arah dengan
dan koefisien regresi β1 = -0,373 ; β2 = kecurangan (fraud). Berdasarkan
0,368 ; β3 = -0,370. Nilai konstanta dan nilai persamaan regresi linier berganda tersebut
koefisien regresi (α, β1, β2, β3) ini dapat dapat diartikan koefisien-koefiseinnya
dibuat suatu persamaan model regresi linier adalah sebagai berikut:
berganda sebagai berikut:

Tabel 1. Hasil Uji t


Coefficientsa

Model Unstandardized Standardized T Sig.


Coefficients Coefficients
B Std. Error Beta
(Constant) 48,104 7,858 6,122 0.000
Sistem Pengendalian Intern -0,373 0,155 -0,291 -2,402 0,020
1
Asimetri informasi 0,368 0,242 0,175 1,524 0.133
Keadilan Organisasi -0,370 0,120 -0,376 -3,090 0.003
Sumber: Data Diolah, 2015
Nilai konstanta sebesar 48,104 bahwa jika nilai keadilan organisasi
menunjukkan bahwa nilai sistem meningkat dengan syarat variabel
pengendalian intern (X1), asimetri informasi independen lainnya dianggap konstan,
(X2) dan keadilan organisasi (X3) dianggap maka tingkat kecurangan akan menurun
konstan, maka kecurangan (fraud) (Y) sebesar 0,370.
adalah sebesar 48,104. Berdasarkan hasil uji t terhadap
Nilai koefisien regresi sistem variabel sistem pengendalian intern (X1)
pengendalian intern adalah sebesar -0,373 menunjukkan bahwa nilai thitung sebesar
menunjukkan bahwa jika nilai sistem 2,402 > nilai ttabel sebesar 1,6720 dengan
pengendalian intern meningkat dengan nilai signifikansi 0,020 < α 0,05. Artinya H0
syarat variabel independen lainnya ditolak dan H1 diterima. Hal ini berarti
dianggap konstan, maka nilai kecurangan bahawa sistem pengendalian intern
akan menurun sebesar 0,373. berpengaruh negatif dan signifikan
Nilai koefisisen regresi Asimetri terhadap kecurangan (fraud), sehingga
Informasi sebesar 0,368 menunjukkan hipotesis yang menyatakan sistem
bahwa jika nilai Asimetri Informasi akan pengendalian intern berpengaruh signifikan
meningkat dengan syarat variabel negatif terhadap kecurangan (fraud) dapat
independen lainnya dianggap konstan, diterima.
maka nilai kecurangan akan meningkat Hasil uji t terhadap variabel asimetri
sebesar 0,368. informasi (X2) menunjukkan bahwa variabel
Nilai koefisien regresi Keadilan Asimetri Informasi (X2) memiliki nilai thitung
Organisasi sebesar -0,370 menunjukkan sebesar 1,524 < nilai ttabel sebesar 1,6720
e-Journal S1 Ak Universitas Pendidikan Ganesha
Jurusan Akuntansi Program S1 (Volume 3, No.1 Tahun 2015)

dengan nilai signifikan 0,133 > 0,05 yang Uji hipotesis keadilan orgnisasi terhadap
berarti bahwa hipotesis kedua (H2) ditolak. kecurangan (fraud) dapat dilakukan dengan
Hal ini berarti hipotesis yang menyatakan membandingkan nilai signifikansi 0,003 < α
bahwa asimetri informasi berpengaruh 0,05. Hal ini berarti bahwa keadilan
signifikan terhadap kecurangan (fraud) organisasi berpengaruh signifikan terhadap
ditolak. Sehingga dapat disimpulkan bahwa kecurangan, sehingga dapat disimpulkan
variabel asimetri informasi tidak bahwa variabel keadilan organisasi
berpengaruh secara signifikan terhadap berpengaruh signifikan negatif terhadap
kecurangan (Fraud). kecurangan (fraud).
Hasil uji t terhadap variabel keadilan Untuk hasil uji koefisiensi determinasi
organisasi (X3) menunjukkan bahwa nilai dapat dilihat pada tabel 2 berikut:
thitung sebesar 3,090 > ttabel sebesar 1,6720. Hasil output SPSS tampak bahwa dari

Tabel 2. Hasil Uji Koefisien Determinasi (R2)


Model Summary

Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate


1 ,709a ,502 ,476 2,970
a. Predictors: (Constant), Sistem Pengendalian Intern, Asimetri Informasi, dan Keadilan
Organisasi
Sumber : Data Diolah, 2015

hasil perhitungan diperoleh nilai adjusted semakin baik sistem pengendalian intern
R2 sebesar 0,476. Hal ini menunjukkan akan mengurangi tingkat kecurangan pada
bahwa besar persentase variasi suatu Bank Perkreditan tersebut.
Kecurangan (fraud) yang bisa dijelaskan Hasil yang sama juga diperoleh
oleh variasi dari ketiga variabel bebas yaitu penelitian yang dilakukan oleh Prawira
sistem pengendalian intern, asimetri (2014) dan Sulasmi (2014) yang
informasi, dan keadilan organisasi sebesar menyatakan bahwa sisem pengendalian
47,6 persen, sedangkan sisanya 52,4 berpengaruh negatif terhadap kecurangan
persen dijelaskan oleh variabel-variabel lain (fraud). Artinya jika sistem pengendalian
diluar penelitian ini. intern dalam perusahaan semakin baik,
maka tindakan kecurangan akan semakin
Pengaruh Sistem Pengendalian Intern menurun.
terhadap Kecurangan (Fraud)
Berdasarkan hasil yang disajikan Pengaruh Asimetri Informasi terhadap
pada Tabel 1 terlihat bahwa koefisien Kecurangan (Fraud)
regresi variabel sistem pengendalian intern Berdasarkan hasil perhitungan SPSS
sebesar -0,373 menunjukkan hubungan yang disajikan pada Tabel 1 pada variabel
yang negatef antara sistem pengendalian asimetri informasi menunjukkan hubungan
intern dengan kecurangan (fraud). Dilihat yang positif terhadap kecurangan (fraud)
dari Uji-t menyatakan bahwa nilai thitung pada Bank Perkreditan Rakyat
variabel sistem pengendaian intern yaitu se=Kabupaten Buleleng. Dari hasil Uji t
2,402 > ttabel 1,6720 dan signifikasi variabel menunjukkan bahwa nilai thitungasimetri
sitem pengendalian intern < α = 0,05 informasi adalah 1,524 < ttabel 1,6720
(0,020<0,05), maka H0 ditolak atau H1 dengan nilai signifikansi sebesar 0,133 > α
diterima artinya sistem pengendalian intern = 0,05. Maka dapat disimpulkan bahwa
berpengaruh signifikan terhadap variabel asimetri informasi tidak memiliki
kecurangan (fraud). Jadi, dapat disimpulkan pengaruh signifikan terhadap kecurangan
bahwa sistem pengendalian intern memiliki (fraud) pada Bank Perkreditan Rakyat se-
pengaruh signifikan negatif terhadap Kabupaten Buleleng.
kecurangan (fraud) pada Bank Perkreditan Dapat diartikan bahwa dalam
Rakyat se-Kabupaten Buleleng yang artinya penelitian ini informasi yang mengalir
e-Journal S1 Ak Universitas Pendidikan Ganesha
Jurusan Akuntansi Program S1 (Volume 3, No.1 Tahun 2015)

antara pihak manajemen perusahaan prosedural. Ketika karyawan diperlakukan


dengan pihak luar perusahaan seimbang. secara adil baik dari segi keadilan
Dengan kata lain para pegawai Bank distributif, prosedural, maupun
Perkreditan Rakyat di Kabupaten Buleleng interaksional, maka mereka akan
telah bersikap jujur dalam memberikan mempunyai sikap dan perilaku yang
informasi kepada pihak luar perusahaan. dibutuhkan untuk keberhasilan perubahan
Hasil penelitian ini sejalan dengan organisasi. Sebaliknya, ketika para
penelitian Rahmawati (2012) yang karyawan merasa keputusan organisasi
menunjukkan bahwa asimetri informasi dan tindakan manajerial dianggap tidak adil,
tidak berpengaruh terhadap kecenderungan maka karyawan akan merasa marah dan
kecurangan akuntansi. Ketidakselarasan kemungkinan besar akan mencari cara
informasi yang diterima oleh pihak intern yang menguntungkan dirinya sendiri.
instansi dan pihak ekstern instansi tidak Hasil penelitian ini sejalan dengan
dapat mempengaruhi pegawai untuk penelitian yang dilakukan Amelia (2013)
melakukan kecurangan akuntansi. Namun, yang menyatakan keadilan organisasi
hasil penelitian ini bertentangan dengan berpengaruh signifikan negatif terhadap
hasil penelitian yang dilakukan Fatun kecurangan (fraud). Semakin baik keadilan
(2013), Zainal (2013), Prawira (2014), dan organisasi pada perusahaan, maka akan
Sulasmi (2014) yang menyatakan bahwa dapat meminimalisir tingkat kecurangan
asimetri informasi berpengaruh signifikan (fraud).
positif terhadap kecurangan (fraud).
SIMPULAN DAN SARAN
Pengaruh Keadilan Organisasi Terhadap Simpulan
Kecurangan (Fraud) Berdasarkan hasil analisis data dan
Dari hasil pengujian hipotesis hasil uji hipotesis, maka dapat disimpulkan
menunjukkan bahwa variabel keadilan sebagai berikut:
organisasi memiliki koefisien sebesar - Pertama, sistem pengendalian intern
0,370 menunjukkan hubungan negatif berpengaruh signifikan negatif terhadap
antara keadilan organisasi dengan kecurangan (fraud) pada Bank Perkreditan
kecurangan (fraud). Dilihat dari hasil Uji-t Rakyat se-Kabupaten Buleleng. Hal ini
menyatakan bahwa nilai thitung variabel dikarenakan pada uji t nilai signifikasi
keadilan organisasi yaitu 3,090 > ttabel variabel sistem pengendalian intern yaitu
1,6720 dan signifikasi variabel keadilan 0,020 < 0,05. Ini berarti semakin baik
organisasi < 0,05 (0,003 < 0,050), maka H0 sistem pengendalian intern, maka tingkat
ditolak atau H3 diterima artinya keadilan kecurangan (fraud) pada suatu BPR akan
organisasi berpengaruh signifikan terhadap semakin menurun.
kecurangan (fraud). Jadi, dapat disimpulkan Kedua, asimetri informasi tidak
bahwa keadilan organisasi memiliki berpengaruh signifikan positif terhadap
pengaruh signifikan negatif terhadap kecurangan (fraud) pada Bank Perkreditan
kecurangan (fraud) pada Bank Perkreditan Rakyat se-Kabupaten Buleleng. Hal ini
Rakyat se-Kabupaten Buleleng. ditunjukkan dari hasil uji t nilai signifikasi
Keadilan organisasi merupakan isitilah variabel asimetri informasi yaitu 0,133 >
untuk mendeskripsikan keadilan di tempat 0,05.
bekerja bagaimana para pekerja Ketiga, Keadilan organisasi
menyimpulkan apakah mereka mendapat berpengaruh signifikan negatif terhadap
perlakuan yang adil dalam pekerjaannya kecurangan (fraud) pada Bank Perkreditan
(khatri, et.al) dalam Amelia. (2013). Rakyat se-Kabupaten Buleleng. Hal ini
Menurut Tjahjono (2007) dalam Hwei dikarenakan nilai signifikasi variabel
(2010), penilaian keadilan dalam organisasi keadilan organisasi pada uji t yaitu 0,003 <
mempunyai dampak pada sikap dan reaksi 0,05. Ini berarti jika tingkat keadilan
seseorang. Setiap orang pasti organisasi dalam perusahaan meningkat,
menghendaki perlakuan yang adil baik dari maka tingkat kecurangan (fraud) pada
sisi distribusi dan prosedur atau disebut suatu BPR akan dapat diminimalisir.
sebagai keadilan distributif dan keadilan
e-Journal S1 Ak Universitas Pendidikan Ganesha
Jurusan Akuntansi Program S1 (Volume 3, No.1 Tahun 2015)

Saran Kecurangan (Fraud). Skripsi.


Saran-saran yang dapat diberikan Universitas Negeri Semarang.
terkait hasil penelitian serta untuk
kesempurnaan penelitian selanjutnya yaitu : Najahningrum, Anik Fatun. 2013. Faktor-
Berdasarkan hasil penelitan, Faktor Yang Mempengaruhi
diharapkan seluruh BPR di Kabupaten Kecenderungan Kecurangan (Fraud):
Buleleng agar tetap mempertahankan dan Persepsi Pegawai Dinas Provinsi DIY.
meningkatkan sistem pengendalian Skripsi Akuntansi. Universitas Negeri
internalnya untuk dapat mengurangi Semarang.
kecurangan yang terjadi pada BPR
tersebut. Selain itu, diharapkan juga agar Narastuti, Wiji.2011. Teknologi Perbankan.
BPR melakukan trnsparansi pelaporan Edisi 1, Cetakan Pertama.
keuangan agar informasi yang diterima Yogyakarta: Graha Ilmu
pihak pengelola dengan pihak pemakai
laporan keuangan seimbang sehingga tidak Prawira, I Made Darma. 2014. Pengaruh
terjadi kesenjangan informasi. Moralitas Individu, Asimetri informasi,
Untuk penelitian selanjutnya dan Efektifitas Sistem Pengendalian
diharapkan dapat mengembangkan Internal Terhadap Kecenderungan
penelitiannya dengan menggunakan Kecurangan (Fraud) Akuntansi (Studi
variabel bebas lainnya agar dapat Empiris pada Badan Usaha Milik
memperoleh hasil penelitian yang lebih Daerah Kabupaten Buleleng. Skripsi.
memuaskan seperti komitmen organisasi, Jurusan Akuntansi Program S1, FEB
moralitas individu serta budaya organisasi UNDIKSHA.

Rahmawati, Ardiana Peni. 2012. Analisis


DAFTAR PUSTAKA Pengaruh Faktor Internal dan
Ariani, Ketut Sulasmi. 2014. Analisis Moralitas Manajemen terhadap
Pengaruh Moralitas Individu, Asimetri Kecenderungan Kecurangan
informasi, dan Keefektifan Sistem Akuntansi (Studi pada Dinas
Pengendalian Internal Terhadap Pengelola Keuangan Daerah dan Aset
Kecenderungan Kecurangan Daerah Kota Semarang. Skripsi.
Akuntansi Di PDAM Kabupaten Universitas Diponegoro.
Bangli. Skripsi. Jurusan Akuntansi
Program S1, FEB UNDIKSHA. Wilopo, 2006. Analisis Faktor-faktor yang
Berpengaruh Terhadap
Herman, Lisa Amelia. 2013. Pengaruh Kecenderungan Kecurangan
Keadilan Organisasi dan Sistem Akuntansi : Studi pada Perusahaan
Pengendalian Intern terhadap Publik dan Badan Usaha Milik Negara
Kecurangan (Studi Empiris pada di Indonesia. Simposium Nasional
Kantor Cabang Utama Bank Akuntansi (SNA) 9.Padang, 23 – 26
Pemerintah di Kota Padang). Skripsi. Agustus 2006.
Universitas Negeri Padang.
Zainal, Rizki. 2013. Pengaruh Efektifitas
Hwei, She dan T. Elisabeth Cintya Santosa. Pengendalian Intern, Asimetri
2010. Pengaruh Keadilan Prosedural Informasi, dan Kesesuaian
dan Keadilan Distributif terhadap Konpensasi terhadap Kecenderungan
Komitmen Organisasi. Skripsi. Kecurangan Akuntansi (Fraud).
Universitas Kristen Maranatha Skripsi. Universitas Negeri Padang.
Bandung.

Mustikasari, Dhemawati Putri. 2013.


Persepsi Pegawai Dinas Se-
Kabupaten Batang tentang Faktor-
Faktor yang Mempengaruhi

Anda mungkin juga menyukai