Anda di halaman 1dari 3

A.

Analisa Budaya
Budaya dengan kesehatan ibu dan anak merupakan hal yang tidak dapat
diabaikan. Kesehatan merupakan salah satu bagian integral dalam kebudayaan di
masyarakat. Secara turun temurun budaya akan diturunkan ke generasi selanjutnya
termasuk dengan kebudayaan yang terkait dengan kesehatan ibu dan anak.
Dukun merupakan bagian dari kebudayaan yang dipercaya oleh masyarakat untuk
menangani permasalahan kesehatan ibu dan anak. Dalam prakteknya, dukun bayi akan
mengikuti keyakinan dan konsepsi budaya yang tumbuh dalam suatu masyarakat. Dukun
memiliki peran dalam mendampingi wanita selama persalinan, memantau kehamilan,
merawat ibu dan bayinya setelah melahirkan. Dukun bayi dikenal memiliki kemampuan
khusus yang dibantu dengan mantra tertentu yang dipercaya mampu menjaga ibu dan
bayi dari gangguan makhluk halus.

Beberapa ritual dan upacara diselenggarakan untuk ibu hamil dan nifas dengan
dukun bayi sebagai pemimpim upacara. Namun, dengan berkembangnya budaya modern
saat ini, posisi dukun bayi tergeser. Upacara dan ritual mulai tergantikan oleh para tokoh
agaman. Peran dukun terkait dengan pertolongan persalinan diambil alih oleh tenaga
kesehatan.

Kemampuan dukun bayi yang didapatkan secara turun temurun tanpa dilatih dapat
menimbulkan risiko. Dukun tidak memiliki keterampilan medis terutama jika terjadi
komplikasi selama pertolongan persalinan. Hal tersebut berakibat terjadinya
keterlambatan dalam penatalaksanaan di fasilitas kesehatan yang berakibat pada
terjadinya kematian ibu dan atau bayi. Akan tetapi adanya pengaruh budaya dalam
masyarakat, masyarakat akan kembali memiliki dukun bayi dibandingkan ke tenaga
kesehatan.

Pemerintah dalam mengatasi hal tersebut mengadakan program kemitraan dukun


dengan tenaga kesehatan. Pembinaan dilakukan dengan tujuan untuk memberikan
pengetahuan yang bersifat melengkapi dengan harapan dapat menurunkan risiko
persalinan dan meningkatkan harapan hidup bayi dan ibu. Namun, karena adanya
pengalaman sebelumnya menjadi pembinaan tersebut tidak diperhatikan dan
dilaksanakan oleh dukun bayi. Sehingga masih banyak ditemukan praktek dukun bayi
yang dapat membahayakan keselamatan ibu dan bayinya.
B. Teori leininger
1. Budaya
Adalah norma atau aturan tindakan dari anggota kelompok yang dipelajari, dan
dibagi serta memberi petunjuk dalam berfikir, bertindak dan mengambil keputusan.
Budaya pelet kandhung atau pelet betteng (pijat perut) pada masyarakat Madura,
khususnya yang berada di daerah Bangkalan dan Sampang.
2. Nilai budaya
adalah keinginan individu atau tindakan yang lebih diinginkan atau sesuatu
tindakan yang dipertahankan pada suatu waktu tertentu dan melandasi tindakan dan
keputusan.
Ada beberapa nilai yang terkandung dalam upacara pelet kandhung. Nilai-nilai itu
antara lain adalah: kebersamaan, ketelitian, gotong royong, keselamatan, dan religius.
Nilai kebersamaan tercermin dari berkumpulnya sebagian sanak kerabat untuk berdoa
bersama demi keselamatan bersama pula. Ini adalah wujud kebersamaan dalam hidup
bersama di dalam lingkungannya (dalam arti luas). Oleh karena itu, upacara ini
mengandung pula nilai kebersamaan.
3. Perbedaan budaya
dalam asuhan keperawatan merupakan bentuk yang optimal dari pemberian
asuhan keperawatan, mengacu pada kemungkinan variasi pendekatan keperawatan
yang dibutuhkan untuk memberikan asuhan budaya yang menghargai nilai budaya
individu, kepercayaan dan tindakan termasuk kepekaan terhadap lingkungan dari
individu yang datang dan individu yang mungkin kembali lagi (Leininger, 1985).

4. Etnosentris
adalah persepsi yang dimiliki oleh individu yang menganggap bahwa budayanya
adalah yang terbaik diantara budaya-budaya yang dimiliki oleh orang lain.
5. Etnis
berkaitan dengan manusia dari ras tertentu atau kelompok budaya yang
digolongkan menurut ciri-ciri dan kebiasaan yang lazim.
6. Ras
adalah perbedaan macam-macam manusia didasarkan pada mendiskreditkan asal
muasal manusia
7. Etnografi
adalah ilmu yang mempelajari budaya. Pendekatan metodologi pada penelitian
etnografi memungkinkan perawat untuk mengembangkan kesadaran yang tinggi pada
perbedaan budaya setiap individu.
C. Pembahasan Asuhan Keperawatan
D. Evaluasi
Ibu hamil dengan posisi bayi sungsang umumnya juga disarankan untuk
melakukan pijat perut untuk memutar posisi bayi. Padahal memijat perut saat hamil justru
akan membuat ibu berisiko besar mengalami pendarahan. Sedangkan si bayi berisiko
mengalami masalah lain seperti terlilit tali pusar, pecah ketuban, dan lain-lainnya.

E. Penutup

Anda mungkin juga menyukai