Anda di halaman 1dari 16

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Proses menelan merupakan suatu proses yang komplek, setiap unsure yang
berperan dalam proses menelan harus bekerja secara terintegrasi dan
berkesinambungan. Mekanisme menelan ini tergantung dari beberapa factor,
yaitu :
1. Ukuran bolus makanan
2. Diameter lumen esophagus yang dilalui bolus
3. Kontraksi peristaltic esophagus
4. Fungsi spingter esophagus bagian atas dan bagian bawah
5. Kerja otot-otot rongga mulut dan lidah.
Proses menelan terbagi dalam 3 fase yaitu :
1. Fase Oral
2. Fase Faringeal
3. Fase Esofageal
Dalam kasus ini klien mengalami gangguan pada proses menelan yaitu pada
fase oral, dimana klien kesulitan dalam menelan baik makanan padat maupun
makanan cair, yang terjadi dalam waktu yang bersamaan dan menimbulkan
rasa nyeri jika dipaksa untuk menelan. Kondisi klien tersebut sangat
mempengaruhi kebutuhan dasar manusia yaitu nutrisi, istirahat tidur, aktivitas,
eliminasi BAB dan juga sangat mempengaruhi keadaan psikologis klien
seperti adanya rasa cemas karena kurangnya pengetahuan klien akan
penyakitnya.
Asuhan Keperawatan yang dilakukan pada klien Tn. T dengan dysphagia
memepunyai peranan yang sangat penting untuk membantu mengoptimalkan
kemampuan klien dalam memenuhi kebutuhannya.
B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Mampu melaksanakan Asuhan Keperawatan secara komprehensif dengan
menggunakan pendekatan proses keperawatan pada klien dengan
gangguan THT.
2. Tujuan khusus
Setelah menyelesaikan makalah ini penyusun diharapkan dapat :
a. Melakukan pengkajian dengan gangguan THT secara
komprehensif meliputi aspek bio-psiko-sosial-spiritual yang dimulai
dengan pengumpulan data dan diagnosa keperawatan berdasarkan
prioritas masalah
b. Membuat perencanaan Askep pada klien dengan gangguan
THT
c. Melaksanakan tindakan keperawatan sesuai dengan
perencanaan yang telah ditentukan
d. Mengevaluasi Asuhan keperawatan yang telah dikerjakan pada
klien dengan gangguan THT.
e. Mendokumentasikan Asuhan Keperawtan pada klien dengan
gangguan THT dalam bentuk makalah

C. Metode Penulisan
Dalam penulisan makalah ini penyusun menggunakan metode deskriptif
dalam bentuk studi kasus dengan pendekatan proses keperawatan. Adapun
teknik yang dilakukan dalam pengumpulan data adalah :
1. Wawancara
Yaitu pengumpulan data dengan melakukan komunikasi lisan
2. Observasi
Yaitu pelaksanaan berupa praktek langsung dengan melakukan
pengamatan secara langsung kepada klien.
3. Studi literature
Yaitu melalui bahan-bahan bacaan/referensi yang dapat
dipertanggungjawabkan untuk mendapatkan keterangan atau dasar yang
berhubungan dengan masalah yang dihadapi klien dengan gangguan THT.
4. Studi Dokumentasi
Yaitu pengumpulan data dengan mempelajari data pada status
perkembangan klien dengan catatan yang berhubungan dengan Asuhan
Keperwatan pada klien dengan gangguan THT
D. Sistematika Penulisan
BAB I PENDAHULUAN
BAB II TINJAUAN TEORITIS
BAB III TINJAUAN KASUS
BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN
BAB III
TINJAUAN KASUS

I. PENGKAJIAN
A. Pengiumpulan data
1. Identitas
a. Identitas Klien
Nama : Tn.T
Umur : 69 Tahun
Jenis Kelamin : Laki - laki
Status marital : Menikah
Pendidikan : SR
Pekerjaan : -
Agama : Islam
Suku/Bangsa : Sunda/Indonesia
Tanggal masuk RS : 7 Oktober 2005
Tanggal Pengkajiaan : 13 Oktober 2005
No Medrec : 05090476
Ruangan : RC III THT
Diagnosa Medis : Dysphagia
Alamat : Jl. Lemah Hegar Rt 06 Rw 01 Desa
Sukapura Kec. Kiaracondong
Bandung
b. Identitas Penanggung Jawab
Nama : Tn. A
Umur : 20 Tahun
Jenis Kelamin : Laki-laki
Agama : Islam
Pendidikan : SMP
Pekerjaan : Wiraswasta
Hubungan dengan klien : Anak Kandung
Alamat : Jl. Lemah Hegar Rt 06 Rw 01 Desa
Sukapura Kec. Kiaracondong
Bandung

2. Riwayat Kesehatan
a. Keluhan Utama
Klien mengeluh nyeri menelan
b. Riwayat Kesehatan Sekarang
1) Alasan masuk Rumah Sakit
Dua hari sebelum berobat ke rumah sakit ujung berung klien
mengeluh sakit menelan mendadak, disertai dengan perubahan
suara menjadi besar tekanan darah tinggi menjadi 200/tidak
diketahui, , sesak (-), batuk pilek (-), panas badan (-)., di
Rumah Sakit Ujung Berung diduga adanya tumor di esofagus
dan dirujuk ke RSHS Bandung dan disarankan untuk dirawat,
kemudian klien masuk ke RSHS tanggal 7 oktober 2005.
2) Keluhan utama saat dikaji
Pada saat dilakukan pengkajian pada tanggal 13 Oktober 2005,
jam 11.00 WIB klien mengeluh nyeri pada saat menelan nyeri
bertambah jika klien menelan dan berkurang jika klien tidak
menelan, nyeri dirasakan seperti ada yang menghalangi, nyeri
menyebar ke leher sampai sulit untuk menegok kesebelah kiri.
Skala nyeri 3 (0-5) nyeri sewaktu-waktu.
c. Riwayat Kesehatan Dahulu
Pada tahun 2000 klien pernah menjalani operasi prostate di RSHS
Bandung, klien juga mempunyai riwayat hipertensi sejak dua tahun
yang lalu.
d. Riwayat Kesehatan Keluarga
Menurut pengakuan klien dan keluarganya, tidak ada yang
mempunyai penyakit yang serupa dengan klien. Tidak ada yang
menderita penyakit keturunan seperti DM, jantung, hipertensi,
asma, tidak ada yang sedang atau pernah menderita penyakit
infeksi.

3. Pemeriksaan Fisik
a. Status fisik
Kesadaran : Compos Mentis
Tinggi Badan : 160 cm
BB sebelum masuk Rumah Sakit : 69 Kg
BB setelah sakit : 68 Kg
b. Tanda-tanda vital
Tekanan Darah : 120/90 mmHg
Respirasi : 22 x/menit
Nadi : 82 x/menit
Suhu : 36,5 º C
c. Sistem Pernafasan
Bentuk hidung simetris, septum terletak ditengah, lubang hidung
bersih, tidak terdapat polip, jalan nafas paten (lubang hidung
sebelah kiri, lubang hidung sebelah kanan terpasang NGT), tidak
ada penggunaan muskulus sternokledomastoid, pergerakkan dada
simetris, ekspansi paru kiri dan kanan mengembang simetris,
vibrasi paru kiri dan kanan sama, pada auskultasi tidak terdengar
suara ronchi ataupu wheezing. Respirasi 22 x/menit.
d. Sistem Cardiovaskuler
Konjungtiva tidak anemis, tekanan JVP tidak meningkat, ictus
cordis tidak tampak teraba pada ICS 5 midklavikula sinistra, CRT
kembali dalam waktu < 3 detik, akral teraba hangat, pada perkusi
terdengar suara pekak didaerah batas jantung, tidak terdapat
oedema pada tungkai/kaki, pada saat auskultasi, bunyi jantung
murni regular,. Tekanan Darah 120/90 mmHg, nadi 82
x/menit.
e. Sistem Pencernaan
Bibir kering, tidak terdapat sianosis pada bibir, reflek menelan
ada tapi lemah, tidak ada kesulitan mengunyah, tidak bias
menelan, tidak ada deviasi pada trakea, tonsil merah dan
membesar (T=2), abdomen terlihat cembung dan lembut, telinga
terasa nyeri pada saat menelan, bising usus 9 x/menit. Pada saat
diperkusi suara lambung tympani, hepar dullness, tidak terasa
nyeri pada saat palpasi, tidak teraba pembesaran hepar, ginjal
tidak teraba.
f. Sistem Integumen
Rambut berwarna hitam, terdapat uban, rambut tidak mudah
dicabut, kulit kepala bersih, tidak ada ketombe, kulit kering, tidak
teraba panas, tidak terdapat lesi, kulit klien tampak bersih, bau
(+),kuku klien tampak pendek dan bersih, palpebra berwarna
kecoklatan, pada abdomen terdapat bekas operasi.
g. Sistem Muskuloskeletal
Kedua ekstrimitas atas simetris, tangan kiri terpasang infuse RL
500 cc untuk 20 gtt/menit. Kedua ekstrimitas bawah simetris,
klien tampak lemah, aktivitas klien dibantu oleh keluarga dan
perawat, tidak terdapat oedema ataupun varices, refleks bisep ++/
++, trisep ++/++,patella ++/++, babinski --/--
kekuatan otot 4 5
4 4
h. Sistem endokrin
Tidak terdapat pembsaran kelenjar tiroid, maupun pembesaran
kelenjar limpa, klien punya penyakit DM/menderita penyakit
DM.
i. Sistem Persyarafan
1. Tes fungsi cerebral
Kesadaran compos mentis, orientasi klien terhadap waktu,
tempat dan orang baik, kualitas GCS : 15, memori jangka
panjang dan pendek baik, klien bisa menyebutkan tempat
tanggal lahir dan nama benda yang diperlihatkan
2. Tes fungsi cranial
N I ( olfaktorius )
Klien dapat membedakan bau kayu putih,kopi dengan mata
tertutup
N II ( optikus)
Klien dapat membaca papan nama perawat dalam jarak 30
cm
N III (okulomotoris)
Pupil mata isokor, kontraksi jika disorot cahaya.
N IV (trokhlearis)
Kedua meta tidak terdapat nistagmus
N V (trigeminus )
Ada getaran mengedip pada saat kapas didekatkan pada mata
N VI (abdusen)
Klien dapat menggerakkan bola mata ke kiri dan ke kanan
tanpa menengok
N VII ( Fasialis )
Klien dapat merasakan rasa manis, pahit, dan asin, klien juga
dapat menggerakkan mimic wajah tersenyum dan
mengkerutkan dahi.
N VIII (auditorius )
Klien dapat mendengarkan suara detak jam tangan dalam
jarak 2-3 cm.
N IX ( glosofaringeus)
Klien tidak dapat menelan karena sakit
N X (vagus)
Pergerakkan uvula simetris dan tertyarik keatas ketika
mengatakan “ah”
N XI (asesorius )
Klien dapat menggerakkan leher ke depan, ke belakang, ke
kanan, klien tidak dapat menggerakkan lehernya ke kiri dan
berputar.
N XII ( hipoglosus )
Klien dapat menggerakkan lidahnya ke segala arah.

4. Data Psikologis
a. Status Emosi
Klien merasa cemas dan khawatir dengan keadaan penyakitnya
sekarang terlihat dari raut mukanya yang murung ketika
menceritakan apa yang dialaminya.
b. Konsep Diri
1. Body Image
Klien menerima keadaanya sekarang
2. Ideal Diri
Klien ingin cepat sembuh dan segera pulang kerumah
3. Harga Diri
Klien merasa diperhatikan oleh anak-anaknya, karena selama
sakit anak-anaknya selalu menungguinya.
4. Peran
Klien sebagai seorang suami dan juga seorang kakek. Klien
ingin segera sembuh dan segera mengurus cucunya kembali
5. Identitas Diri
Klien adalah seorang ayah dari 7 orang putra putrid dan seorang
kakek
c. Koping
Jika ada masalah klien mengambil pemecahan masalah dengan
musyawarah dengan anggota keluarga. Klien dapat mengatasi
masalahnya dan membuatnya lega.
d. Pola Interaksi
Klien dapat berinteraksi dengan lingkungannya dan hubungan
dengan keluarga harmonis.
e. Gaya Komunikasi
Klien spontan dalam memberikan jawaban atas pertanyaan yang
diberikan perawat.
f. Sosial
1). Budaya
Klien memiliki budaya yang sama dengan masyarakt
disekitarnya.
2). Gaya Hidup
Klien melakukan rekreasi piknik satu tahun sekali bersama
keluarga, klien tinggal bersama istri dan keluarganya.
g. Data Spiritual
1). Falsafah Hidup
Saat ini hal yang paling menyenangkan bagi klien adalah dapat
segera sembuh dan dengan melaksanakan perintah agama
(shalat) dapat menambah keyakinannya untuk sembuh dan
menambah semangat hidup.
2). Sense of Tresendence
Klien merasa bias sembuh jika sudah bias menelan lagi, tetapi
jika tidak klien takut tidak bias menelan lagi.
3). Konsep Ketahan dan Praktek Keagamaan
Klien melakukan shalat hanya ditempat tidur saja dan selalu
berdoa untuk kesembuhannya.
5. Pola Aktivitas Sehari-hari
No Aktivitas Sebelum sakit Setelah sakit
1 Nutrisi
a. Makan 3 x/hari dengan jenis nasi 3x/hari (jam 8-12-17)
dan lauk pauk 1 porsi, dengan jenis bubur saring,
sayuran, jarang makan 1 porsi dengan diit rendah
buah-buahan. garam DM 1700 kkal,
dicairkan, terpasang NGT
b. Minum 7-8 gelas/hari, air putih Minum lewat NGT
dan air teh 600 cc/hari
2 Eliminasi
a. BAB 1 x/hari dengan Klien belum BAB sejak
konsistensi lembek, masuk rumah sakit
warna kuning dan tidak
susah
b. BAK 4-6 x/hari warna kuning 4-5x/hari warna kuning
jernih jernih
3 Personal hygine
a. Mandi 2 x/hari 1 x/hari (pagi) dilap
dibantu oleh perawat dan
keluarga
b. Keramas 3 x/minggu Klien belum pernah cuci
rambut
c. Gosok gigi Setiap mandi 1 x/hari setiap mandi
4 Istirahat tidur
a. Siang 1-2 jam ½-1 jam
b. Malam Klien biasa tidur 7-8 jam 4-6 jam sehari, tidak
sehari nyeyak sering terbangun
karena batuk
5 Aksi Dalam melakukan Klien hanya tidur terbaring
gerak/Aktivitas aktivitas sehari-hari klien dan dalam melakukan
dapat melakukannya aktivitas dibantu oleh
sendiri perawat dan keluarga.

6. Data Penunjang
Pemeriksaan labolatorium tanggal 7 Oktober 2005
Pemeriksaan Hasil Nilai normal Satuan
Hematologi
Hemoglobin 14,4 13-18 gr/dl
Leukosit 8300 3,8-10 rb ribu mm³
Hematokrit 43 40-52 %
Trombosit 374000 150-440 ribu mm³
Kimia Klinik
Ureum 37 15-50 mg/dl
Kreatinin 0,86 0,6-1,1 mg/dl
Gula darah 207 < 140 mg/dl
sewaktu
Natrium 142 135-145 MEq/dl
Kalium 4,1 3,6-5,5 MEq/dl

Labolatorium tanggal 8 Oktober 2005


Pemeriksaan Hasil Nilai normal Satuan
Kimia Klinik
SGOT (LK) 19 s/d 37 U/L 37º C
SGPT (LK) 9 s/d 40 U/L 37º C
Ureum 52 15-50 mg/dl
Kreatinin 1,15 0,6-1,1 mg/dl
Gula darah 150 70-110 mg/dl
puasa
Natrium 143 135-145 MEq/dl
Kalium 3,5 3,6-5,5 MEq/dl
Urine
Urine rutin
BJ 1,020 1,002-1,03
PH 6,5 4,8-7,5
Protein Negatif Negatif mg/dl
Glukosa urine Negatif Negatif
Bilirubin Negatif Negatif
Urobilirubin 1,0 0,2-1,0 EL/dl
Nitrit Negatif Negatif
Keton PO5 Negatif mg/dl
Leko 3-5 <6 /lpb
Epitel 10-12 <6 /lpk
Terapi
- Cefotaxim 2 x 1 gr IV
- Ulcumet 2 x 1 amp IV
- Vectrim 3x1
- Captopril 12,5 mg 2 x1 tb PO

BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan
Setelah melakukan Asuhan Keperawatan pada klien Tn. T dengan
gangguan perubahan pola nutrisi berhubungan dengan kesulitan menelan,
maka dapat disimpulkan bahwa proses menelan merupakan proses yang
penting bagi kelangsungan hidup manusia.
Adapun tujuan utama Asuhan Keperawatan pada Tn. T adalah untuk
pemenuhan kebutuhan dasar dari klien tersebut. Dengan memberikan Asuhan
Keperawatan yang komprehensif dengan menggunakan pendekatan proses
keperawatan maka diharapkan klien dapat segera mengatasi masalah
kesehatannya.

B. Saran
Dalam memberikan pelayanan keperawatan hendaknya dilakukan dengan
memenuhi kebutuhan klien secara menyeluruh ditinjau dari aspek bio-psiko-
sosial-spiritual sehingga terwujud kesehatan yang sempurna.

KATA PENGATAR

Segala puji dan syukur penyusun panjatkan kehadirat Allah SWT yang
telah melimpahkan rahmat dan karunianya sehingga penyusun dapat
menyelesaikan makalah ini dengan judul “Asuhan Keperawatan pada Tn.T
Dengan Gangguan THT : Dysphagia Di Ruang RC III THT RSHS Bandung” yang
diajukan untuk memenuhi salah satu tugas Mata Kuliah Keperawatan Medikal
Bedah IV.

Dalam penulisan makalah ini tidak terlepasdari bimbingan, dorongan dan


bantuan dari berbagai pihak baik moril maupun materil. Oleh karena itu penyusun
pada kesempatan ini mengucapkan terimakasih pada :
1). Ibu Drg. Sri Artini, Mpd selaku Direktur Poltekes
Bandung
2). Ibu Hj. Endeh Nurgiwiati, SKM, MN selaku Ketua
Prodi Keperawatan Bandung
3). Ibu Anah Sasmita, Skp selaku Pembimbing
4). Ibu Esti selaku Kepala Ruangan RC III THT
5). Seluruh perawat Ruangan RC III THT

Penyusun menyadari makalah ini masih banyak kekurangannya, semoga


makalah ini berguna bagi penyusun khusus dan pembaca pada umumnya serta
bermanfaat bagi perkembangan ilmu keperawatan.

Bandung, 26 Oktober 2005

Penyusun,

ASUHAN KEPERAWATAN PADA Tn. T


DENGAN GANGGUAN THT : DYSPHAGIA
DI RUANG RC III THT RSHS BANDUNG

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah


Keperawatan Medikal Bedah IV Semester V
Disusun Oleh :
Ekawati Oktavianti
Nur Khomarriyah
Nurhalim
Rita Melindawati
Wiwin Widaningsih

KELOMPOK VII
III B

POLITEKNIK KESEHATAN BANDUNG


JURUSAN KEPERAWATAN
PROGRAM STUDI KEPERAWATAN BANDUNG
2005

Anda mungkin juga menyukai