Anda di halaman 1dari 12

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Untuk beberapa perusahaan, setiap produk atau jasa adalah baru dan berbeda. Hal
ini benar bagi Clear Channel Communications, Inc, pemilik stasiun radio dan
penyedia acara hiburan langsung yang tersebar di seluruh dunia. Setiap pertunjukan
menawarkan peluang baru bagi CCC agar mendapatkan laba, tetapi dibutuhkan
perencanaan secara seksama untuk mencapai kesuksesan.
CCC menggunakan analisis biaya-volume-laba untuk memproyeksi estimasi laba
dari setiap acara hiburan langsung, proyeksi yang diberikan oleh perusahaan
mengenai jumlah penonton: yaitu, analisis CVP menunjukkan hubungan antara
jumlah penonton dengan biaya dan laba terkait dari suatu acara. Untuk acara dengan
honor tetap, CCC menggunakan proyeksi jumlah penonton dan analisis biaya-
volume-laba secara saksama untuk memproyeksikan biaya dan laba serta
merencanakan tingkat pengeluaran iklan dan biaya lainnya.

B. RUMUSAN MASALAH

1. Bagaimana analisis biaya-volume-laba?


2. Bagaimana peran strategis analisis cvp?
3. Bagaimana analisis cvp untuk perencanaan titik impas?
4. Bagaimana analisis cvp untuk perencanaan laba?
5. Bagaimana analisis cvp untuk perhitungan biaya berdasarkan aktivitas?
6. Bagaimana analisis sensitivitas dari hasil cvp?
7. Bagaimana analisis cvp untuk dua produk atau lebih dari dua produk?

1
8. Bagaimana analisis cvp untuk organisasi nirlaba?
9. Bagaimana asumsi dan keterbatasan dari analisis cvp?

C. TUJUAN

1. Menjelaskan analisis biaya-volume-laba.


2. Menjelaskan peran strategis analisis cvp.
3. Menjelaskan analisis cvp untuk perencanaan titik impas.
4. Menjelaskan analisis cvp untuk perencanaan laba.
5. Menjelaskan analisis cvp untuk perhitungan biaya berdasarkan aktivitas.
6. Menjelaskan analisis sensitivitas dari hasil cvp.
7. Menjelaskan analisis cvp untuk dua produk atau lebih dari dua produk.
8. Menjelaskan analisis cvp untuk organisasi nirlaba.
9. Menjelaskan asumsi dan keterbatasan dari analisis cvp.

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. ANALISIS BIAYA-VOLUME-LABA

Analisis biaya-volume-laba suatu metode untuk menganalisis bagaimana


berbagai keputusan operasi dan pemasaran akan memengaruhi laba. Analisis CVP
memiliki banyak aplikasi :

 Menetapkan harga jual produk dan jasa.


 Memperkenalkan produk atau jasa yang baru.
 Menggantikan sebuah peralatan.
 Menentukan titik impas.

Analisis CVP didasarkan pada model eksplisit mengenai hubungan antara tiga faktor-
biaya, penjualan, laba-serta bagaimana perubahan dari ketiga faktor tersebut dengan
cara yang dapat diprediksi ketika volume aktivitas juga berubah. Model CVP adalah:

Laba Operasi = Penjualan - Total Biaya

Penting bagi kita untuk membedakan biaya variabel dengan biaya tetap, serta
menunjukkan persamaan di atas dalam bentuk yang setara di bawah ini :

Penjualan = Biaya tetap + biaya variabel + laba operasi

Kemudian mengganti penjualan dengan jumlah unit yang terjual dikalikan


harga, dan mengganti biaya variabel dengan biaya variabel per unit dikalikan jumlah
unit yang terjual, maka model CVP adalah :

Unit yang terjual × Harga = Biaya tetap + unit yang terjual × biaya variabel

per unit + laba operasi

3
Margin Kontribusi dan Laporan Laba Rugi Kontribusi

Margin kontribusi per unit merupakan selisih antara harga jual per unit
dengan biaya variabel per unit serta ukuran kenaikan laba akibat kenaikan satu unit
penjualan.

p - v = Margin kontribusi per unit

Mengukur kenaikan laba operasi untuk setiap unit kenaikan penjualan. Jika
penjualan diperkirakan naik 100 unit, laba harus meningkat 100 kali margin
kontribusi. Untuk menunjukkan informasi yang dikembangkan pada analisis CVP
dengan menggunakan laporan laba rugi kontribusi. Dimana laporan laba rugi
kontribusi menempatkan fokus pada perilaku biaya yang memisahkan biaya tetap
dengan biaya variabel.

B. PERAN STRATEGIS ANALISIS CVP

Analisis CVP dapat membantu perusahaan untuk melaksanakan strateginya


dengan cara memberikan informasi mengenai bagaimana perubahan volume
penjualan memengaruhi biaya dan laba. Dan memberikan sarana untuk memprediksi
implikasi pertumbuhan penjualan terhadap laba. Analisis CVP juga penting untuk
digunakan dalam perhitungan biaya siklus hidup maupun perhitungan biaya
berdasarkan target. Demikian pula membantu perhitungan biaya berdasarkan target
pada tahap-tahap awal tersebut dengan cara menunjukkan pengaruh laba dari
berbagai alternatif desain produk yang memiliki biaya target yang berbeda-beda. Lalu
keputusan produksi meliputi kapan mesin harus diganti, jenis mesin apakah yang
akan dibeli, kapan melakukan otomatisasi proses, dan kapan melakukan alih daya
operasi produksi.

4
C. ANALISIS CVP UNTUK PERENCANAAN TITIK IMPAS

Titik awal dalam banyak perencanaan bisnis adalah bagaimana menentukan


titik impas, yaitu titik di mana pendapatan sama dengan total biaya dan labanya nol.
Titik tersebut dapat ditentukan dengan menggunakan analisis CVP.

Metode Persamaan: Untuk Titik Impas dalam Satuan Unit

Metode persamaan menggunakan metode model CVP secara langsung.


Contohnya dengan menggunakan persamaan untuk analisis penjualan meja TV HFI
adalah

Penjualan = Biaya tetap + Total biaya variabel + Laba operasi

p × Q = F + (v × Q) + N

$75 × Q = $5.000 + ($35 × Q)

Penyelesaian untuk Q dan asumsikan N = 0, maka titik impas adalah Q = 125 meja
TV per bulan (1.500 unit per tahun).

($75 - $35) × Q = $5.000

Q = $5.000 / ($75 - $35)

Q = $5.000 / $40 = 125 unit per bulan

Metode Persamaan: Untuk Titik Impas dalam Satuan Dolar

Kadang kala, jumlah unit yang terjual, biaya variabel per unit, dan harga jual
tidak diketahui atau tidak praktis untuk ditentukan. Metode yang digunakan untuk
titik impas dalam satuan unit, kecuali bahwa Q digantikan dengan Y/p, sebagai
berikut :

Penjualan = Biaya tetap + Total Biaya Variabel + Laba

5
P × Q = F + (v × Q) + N

P × (Y/p) = F + [ v × (Y/p) + N

Y = F + [(v/p) × Y] + N

Metode Margin Kontribusi

Metode yang tepat untuk mengalkulasikan titik impas adalah menggunakan


persamaan bentuk aljabar yang sepadan (diturunkan dengan cara memecahkan model
Q dan berasumsi bahwa titik impas N = laba = 0):

Q = Biaya tetap / Margin kontribusi per unit

= F/p-v

D. ANALISIS CVP UNTUK PERENCANAAN LABA

Analisis CVP dapat digunakan untuk menentukan tingkat penjualan yang


dibutuhkan agar mencapai tingkat laba yang diharapkan. Mencari laba yang
diharapkan meliputi perencanaan pendapatan, perencanaan biaya, dan pencatatan
akuntansi untuk implikasi pajak penghasilan.

Perencanaan Pendapatan

Analisis CVP membantu manajer dalam perencanaan pendapatan guna


menentukan pendapatan yang dibutuhkan agar mencapai tingkat laba yang
diharapkan.

Perencanaan Biaya

Untuk keputusan perencanaan biaya, manajer mengasumsikan jumlah


penjualan dan laba yang diharapkan telah diketahui, tetapi ingin menemukan nilai
biaya variabel atau biaya tetap yang dibutuhkan untuk mencapai laba yang

6
diharapkan pada jumlah penjualan yang diasumsikan. Contohnya adalah sebagai
berikut :

 Pertukaran antara biaya tetap dengan biaya variabel (satu mesin)


 Pertukaran antara biaya tetap dengan biaya variabel (dua mesin)
 Komisi dan gaji penjualan

Memasukkan Pajak Penghasilan ke dalam Analisis CVP

Keputusan manajer mengenai biaya dan harga biasanya harus memasukkan


pajak penghasilan karena pajak memengaruhi jumlah laba untuk tingkat penjulan
tertentu. Contohnya HFI, jika kita asumsikan bahwa rata-rata tarif pajak penghasilan
adalah sebesar 20%, maka untuk mencapai laba setelah pajak tahunan yang
diharapkan sebesar $48.000, HFI harus menghasilkan laba sebelum pajak setidaknya
sebesar $60.000 [$48.000/(1-0,2)].

E. ANALISIS CVP UNTUK PERHITUNGAN BIAYA BERDASARKAN


AKTIVITAS

Pendekatan konvensional untuk analisis CVP adalah menggunakan ukuran


berdasarkan volume, yaitu ukuran berdasarkan jumlah unit yang diproduksi dan
dijual. Pendekatan altenatif yang dapat digunakan adalah perhitungan biaya
berdasarkan aktivitas. Perhitungan biaya berdasarkan aktivitas mengidentifikasi
penggerak biaya untuk aktivitas biaya tidak langsung pada tingkat terperinci, seperti
persiapan mesin, penanganan bahan baku, inspeksi, serta rekayasa.

CVP berdasarkan aktivitas berbeda dari pendekatan tradisional yang


berdasarkan volume. Biaya tingkat unit adalah berdasarkan volume, sehingga biaya
tersebut diperlakukan dengan cara yang sama berdasarkan volume dan CVP berbasis
perhitungan biaya berdasarkan aktivitas. CVP tradisional yang berbasis volume
mengklasifikasikan tiga tingkat lainnya sebagai biaya tidak langsung yang tidak

7
berubah seiring dengan volume dan biaya tingkat produk berubah seiring dengan
jumlah kelompok produk atau jumlah produk yang berubah, dan CVP berbasis
perhitungan biaya berdasarkan aktivitas memperhitungan hal tersebut.

F. ANALISIS SENSITIVITAS DARI HASIL CVP

Analisis CVP menjadi alat strategis yang penting ketika manajer


menggunakannya untuk menentukan sensitivitas laba terhadap perubahan yang
mungkin dapat terjadi pada biaya atau volume penjualan. Contohnya, jika terdapat
risiko tingkat penjualan akan berada di bawah tingkat penjualan yang diproyeksikan,
pihak manajemen akan berhati-hati untuk mengurangi rencana investasi pada biaya
tetap. Kapasitas tambahan tidak akan dibutuhkan jika penjualan turun, tetapi akan
sulit untuk mengurangi biaya tetap dalam jangka pendek. Analisis sensitivitas adalah
untuk berbagai metode yang menelaah bagaimana perubahan jumlah unit jika faktor-
faktor yang dilibatkan dalam memprediksi jumlah unit tersebut juga berubah.

Analisis Bagaimana-Jika dari Penjualan dan Rasio Margin Kontribusi

Analisis bagaimana-jika merupakan kalkulasi dari jumlah unit pada berbagai


tingkat faktor yang memengaruhi jumlah unit tersebut. Analisis bagaimana-jika
adalah pendekatan terhadap analisis sensitivitas ketika ketidakpastian terjadi. Kerap
kali analisis bagaimana-jika didasarkan pada margin kontribusi dan rasio margin
kontribusi.

Margin Pengaman

Margin pengaman (margin of safety) merupakan jumlah penjualan yang


direncanakan di atas titik impas:

Margin pengaman = Penjualan yang direncanakan – Penjualan pada titik impas

Rasio margin pengaman (margin of safety ratio) merupakan ukuran yang


bermanfaat untuk membandingkan risiko dari dua atau lebih dari dua alternatif

8
produk. Produk dengan rasio margin pengaman yang relatif rendah lebih berisiko
pada dua produk dan oleh karena itu biasanya membutuhkan perhatian lebih besar
dari pihak manajemen.

Pengungkit Operasi

Perubahan lingkungan produksi kontemporer meliputi teknik produksi yang


bertambah baik melalui perbaikan proses, teknologi poduksi, dan teknik lainnya.
Ketika perubahan tersebut terjadi, sifat analisis CVP juga berubah. Pengungkit
operasi (operating leverage), yang merupakan rasio margin kontribusi terhadap laba.

Lima Tahap Pengambilan Keputusan Strategis untuk Analisis CVP

Lima tahap dalam menentukan kotak tinta terbaik untuk membeli alat
pencetak pada komputernya.

1. Menentukan isu strategis di sekitar masalah.

2. Mengidentifikasi alternatif tindakan.

3. Memperoleh informasi dan melakukan analisis terhadap alternatif.

4. Didasarkan strategis dan analisis, pilih dan implementasikan alternatif yang


diinginkan.

5. Menyediakan evaluasi terus-menerus mengenai efektifitas implementasi pada


tahap 4.

G. ANALISIS CVP UNTUK DUA PRODUK ATAU LEBIH DARI DUA


PRODUK

Andaikan perusahaan memiliki beberapa produk mungkin ratusan atau ribuan


produk. Perusahaan akan sulit mengalkulasikan dan menginterpretasikan karena
banyak titik impas. Selain itu, perusahaan akan sulit menentukan bagaimana biaya
tetap perusahaan seharusnya dialokasikan antarproduk. Untuk alasan ini, pendekatan

9
umum bagi perusahaan dengan banyak produk adalah menggunakan rasio margi
kontribusi yang dijelaskan sebelumnya pada bab ini. Pendekatan tersebut
memungkinkan perusahaan untuk mengestimasikan titik impas pada dolar penjualan
berdasarkan estimasi CMR rata-rata tertimbang terhadap seluruh produknya.

Dengan mengunakan pendekatan CMR, perusahaan dengan biaya tetap


sebesar $100 juta dan CMR sebesar 50 persen akan memiliki titik impas penjualan
sebesar $200 juta :

Y = $100/0,5= $200.000.000

Sekarang anadaikan perusahaan hanya memiliki dua atau tiga produk. Pada
kasus ini, perusahaan mungkin mengalkulasikan titik impas menggunakan margin
kontribusi tertimbang atau CMR rata-rata tertimbang yang ditentukan secara langsung
bagi produk-produk tersebut.

Akuntansi Aliran Nilai dan CVP

Ketika rumpun produk dikelompokan ke dalam aliran nilai pada lean


accounting, terhadap peluang untuk menggunakan CVP bagi kelompok produk jika
dibandingkan dengan satu produk atau banyak produk.

H. ANALISIS CVP UNTUK ORGANISASI NIRLABA

Organisasi nirlaba dan perusahaan jasa juga dapat menggunakan analisis


CVP. Untuk mengilustrasikannya, perhatikan badan bantuan keluarga, Orange
County Family Support Center, yang menyediakan pelatihan pada pengaturan kelas
bagi keluarga muda. Orange County Family Support Center (OCFSC) menerima
bantuan keuangan dari daerah, yang dananya berkurang karena resesi ekonomi lokal.
Sebagai hasilnya, anggota komisi daerah telah menetapkan pemotongan anggaran
lintas badan sebesarn 5% untuk tahun fiskal yang baru. Tahun lalu, pendanaan pusat

10
sebesar $735.000 dan diproyeksikan menjadi kira-kira sebesar $700.000 ditahun yang
akan datang.

I. ASUMSI DAN KETERBATASAN DARI ANALISIS CVP

Liniearisasi, Rentang yang Relavan, dan Biaya Bertahap

Model CVP berasumsi bahwa pendapatan dan total biaya adalah linier pada
rentang aktivitas yang relavan. Meskipun perilaku biaya aktual tidak linier, kita
menggunakan konsep rentang yang relavan dengan rentang output tertentu yang
terbatas, total biaya diharapkan meningkat mendekati tingkat yang linier.

Biaya Bertahap

Analisis CVP dapat dilakukan, analisis CVP menjadi agak lebih rumit.
Tampilan 9.10 mengilustrasikan situasi seharga $18, biaya variabel menjadi per unit
seharga $10, biaya tetap awal seharga $100.000, dan biaya tetap tambahan lainnya
seharga $100.000 jika output melebihi 10.000 unit. Pengeluaran biaya tetap tambahan
akan meningkatkan kapasitas samapai 30.000 unit.

Mengidentifikasi Biaya Tetap dan Biaya Variabel untuk Analisis CVP

Biaya Tetap

Andaikan pihak manajemen ingin mengalkulasikan titik impas produk baru


dari Household Furnishings, Inc. Produk barunya adalah meja komputer yang
dirancang agar mudah dirakit dan dimaksudkan untuk dijual dengan harga akhir yang
rendah di pasar.

Dalam analisis jangka pendek, biaya tetap yang akan relavan merupakan biaya
tetap yang diharapkan berubah seiring dengan pengenalan produk baru. Untuk
analisis jangka pendek, titik impas bernilai sama dengan nol karena produk baru
tidak harus memasukkkan biaya tetap yang baru. Artinya, setiap produk yang dijual,

11
mulai dari yang pertama, berkontribusi terhadap laba sebesar harga dikurangi biaya
variabel.

Biaya Variabel

Dalam mengukur biaya variabel, akuntan manajemen harus berhati-hati untuk


memasukkan seluruh biaya variabel yang relevan, tidak hanya biaya produksi tetapi
juga biaya penjualan dan distribusi. Setiap biaya transportasi atau gudang akan
relevan jika biaya tersebut berubah seiring tingkat output.

12

Anda mungkin juga menyukai