ASKEP
ASKEP
A. Pengkajian
1. Identitas Klien
Nama : Tn. J
Jenis Kelamin : Laki-laki
Umur : 52 Tahun
Alamat : Ds. Kebun Raya P. Antasari Tala RT 002/001
Pendidikan : SLTP
Pekerjaan : noreh getah
Status Perkawinan : kawin
Agama : islam
Suku/Bangsa : Indonesia
Tanggal Masuk RS : 16 Januari 2017
Diagnosa Medis : Tetanus
No. RM : 247265
Tanggal Pengkajian : 29 januari 2017
2. Identitas Penanggung Jawab
Nama : Tn. A
Jenis Kelamin : Laki-laki
Umur : 18 Tahun
Pekerjaan : Pelajar
Alamat : Ds. Kebun Raya P. Antasari Tala RT 002/001
Hubungan dengan Klien : Anak
B. Riwayat Kesehatan
1. Keluhan Utama
Pada saat pengkajian keluarga klien mengatakan klien kejang sejak terus-menerus,
sesak, dan tidak bisa makan.
C. Pemeriksaan Fisik
1. Keadaan Umum
Keadaan umun klien tanggal 29 Januari 2018 tampak lemah dan hanya berbaring di
tempat tidur. Kesadaran klien kompos mentis, tanda-tanda vital klien : tekanan
darah (TD) : 140/100mmHg, nadi (N) :100kali/menit, frekuensi napas (R) :
28kali/menit, suhu tubuh (T): 38,5 ℃
2. Kulit
Warna kulit sawo matang. Tidak tampak sianosis. Kulit klien tampak kotor, tekstur
terasa lembab. Suhu tubuh klien panas dengan suhu 38,5℃. Tugor kulit normal
pada waktu dicubit kembali dalam waktu kurang dari dua detik. Bentuk kuku
normal berwarna merah muda.
8. Dada
a. Jantung
Sirkulasi : Perfusi darah ke perifer baik, warna ujung-ujung jari dan bibir merah
muda, kulit terasa lembab. Frekuensi denyut jantung 100 kali/menit dengan
bunyi S1 dan S2 tunggal. CRT (Capillary Refilling Time) kembali dalam dua
detik.
b. Paru
Bentuk dada klien normal. Pergerakan rongga dada simetris. Bunyi perkusi dada
klien terdengar sonor. Frekuensi napas klien 28 kali/menit. Suara napas
vesikuler.
9. Abdomen
Inspeksi :Struktur abdomen tampak simetris. Tidak tampak adanya benjolan. Warna
kulit tampak normal.
Auskultasi : -
Palpasi : Tugor kulit normal pada waktu dicubit kembali dalam waktu kurang dari
dua detik. Tidak adanya asites
Perkusi: Terdengar bunyi tympani
10. Genetalia dan Reproduksi
BAB tidak normal
4. Nutrisi
Rumah : frekuensi makan 3 kali sehari , minum air putih dan klien sering minum
kopi
Rumah Sakit: pada awal klien masuk rumah sakit klien dipasangkan NGT, pada
tanggal 29 Januari 2018 klien sudah melepas NGT , klien makan namun sedikit.
5. Eliminasi
Rumah : BAB dan BAK normal
Rumah Sakit : BAB tidak normal, selama dalam masa perawatan dirumah sakit baru
1 kali . BAK pada awal klien masuk rumah sakit klien dipasangkan kateter
6. Seksusalitas
Klien mempunyai 4 orang anak, selama di rumah sakit anak klien mengunjungi
bergantian.
7. Psikologis
Klien menerima tentang penyakitnya
8. Sosial
Hubungan klien dengan keluarga baik, hubungan klien dengan tenaga kesehatan
baik.
9. Spiritual
Klien beragama islam, kata keluarga klien saat dirumah klien jarang melaksanakan
sholat, saat di Rumah Sakit klien tidak dapat melakukan karena kondisi klien tidak
memungkinkan.
E. Data Fokus
Data subjektif :
Klien mengatakan pusing
Klien mengeluh menggigil
Keluarga klien mengatakan makan klien masih sedikit
Keluarga klien mengatakan klien panas lagi
Data objektif
1. Tanda-tanda vital:
Tekanan darah 140/100 mmHg
Nadi 100 kali/menit
Respirasi 28 kali/menit
Suhu 38,5℃
2. Pemeriksaan
a. Inspeksi
Klien tampak lemah
Klien tampak berbaring di tempat tidur saja
Kesadaran composmentis
b. Palpasi
Tekstur kulit klien lembab
Kulit klien teraba hangat
c. Perkusi
Perkusi dada sonor
Perkusi bunyi abdomen tympani
d. Auskultasi
Tanda-tanda vital klien
F. Pemeriksaan Diagnostik
Laboratorium darah tanggal 29 januari 2018
G. TERAPI FARMAKOLOGI
Inj. Terfacef 2x 1gr
Inf. Metronidazole 3x 500 Mg
Inj. Ranitidine 2x 1 Ampul
Inj. Antrain 2x 1 Ampul
Drif injeksi Valisanbe 24 Ampul dalam infus D5% 20 CC/jam dalam siring pump
H. ANALISA DATA
No Data Masalah Etiologi
1. Data subjektif: Hipertermi Penyakit atau
Keluarga mengatakan klien trauma
panas lagi
Klien mengatakan mengigil
Klien mengatakan pusing
Data objektif
Kulit klien teraba hangat
Klien tampak lesu
Tanda-tanda vital
TD : 140/100 mmHg
N : 100 kali/ menit
R: 28 kali/menit
T : 38,5 ℃
2 Data subjektif : Ketidak seimbangan Kekakuan otot
Keluarga klien mengatakan nutrisi kurang dari mengunyah atau
klien tidak nafsu makan kebutuhan tubuh menelan
Keluarga klien mengatakan
klien masih sulit untuk menelan
Data objektif :
Klien tampak lemah
Klien tampak sulit menelan
makanan
Klien tampak kurus BB 70 Kg
Prioritas masalah
1. Hipertermi berhubungan dengan adanya penyakit atau trauma
2. Ketidak seimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan
kekakuan otot mengunyah atau menelan
I. RENCANA KEPERAWATAN
No Diagnosa keperawatan Tujuan Intervensi
1. Hipertermi berhubungan Suhu tubuh dalam Monitor suhu
dengan adanya penyakit atau rentang normal sesering mungkin
trauma Kriteria hasil : Kolaborasi
Klien pemberian cairn
Data subjektif: mengatakan intravena
Keluarga mengatakan tidak panas lagi Pemberian obat
klien panas lagi
Klien anti piretik
Klien mengatakan
menggigil mengatakan Kolaborasi
Klien mengatakan pusing tidak menggigil pemberian obat
lagi. untuk mengatasi
Data objektif
Klien penyebab demam
Kulit klien teraba hangat
Klien tampak lesu mengatakan Berikan
tidak pusing pengobatan untuk
Tanda-tanda vital lagi mencegah
TD : 140/100 mmHg
terjadinya
N : 100 kali/ menit
menggigil
R: 28 kali/menit
T : 38,5 ℃