Anda di halaman 1dari 16

Tugas Makalah Manajemen Agribisnis

MANAJEMEN DALAM AGRIBISNIS

D
I
S
U
S
U
N

OLEH:

Muh. Ramli. M
105721112416

JURUSAN MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR
2019
KATA PENGANTAR

Puji Syukur kami panjatkan ke Hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena dengan

pertolongan-Nya saya dapat menyelesaiakan makalah yang berjudul “Manajemen

dalam Agribisnis”. Meskipun banyak rintangan dan hambatan yang saya dalam

proses pengerjaannya, tapi saya berhasil menyelesaikannya dengan baik.

Makalah ini dibuat sebagai tugas perkuliahan pada mata kuliah “Manajemen

Agribisnis”, sehingga menghasilkan karya yang bisa dipertanggungjawabkan

hasilnya. Saya mengucapkan terimakasih kepada pihak terkait yang telah

membantu saya dalam penyusunan makalah ini, terutama bapak Dr. Muchram,

M.Si, selaku dosen pengampu mata kuliah.

Saya menyadari bahwa masih sangat banyak kekurangan yang mendasar

pada makalah ini. Oleh karna itu saya mengundang pembaca untuk memberikan

kritik dan saran yang bersifat membangun untuk kemajuan ilmu pengetahuan ini.

Makassar, 25 Oktober 2019

Penulis

ii
DAFTAR ISI

SAMPUL ......................................................................................................... i

KATA PENGANTAR .................................................................................... ii

DAFTAR ISI ................................................................................................... iii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang .............................................................................. 1

B. Rumusan Masalah ......................................................................... 1

C. Tujuan............................................................................................ 3

D. Manfaat.......................................................................................... 3

BAB II PEMBAHASAN

A. Pengertian dan Ruang Lingkup Manajemen Agribisnis ............... 4

B. Karakteristik dan Fungsi Manajemen Agribisnis .......................... 6

C. Peranan Agribisnis Sebagai Suatu Sistem dalam Pengembangan

Sektor Pertanian di Indonesia ........................................................ 8

D. Kendala dalam Membangun Agribisnis di Indonesia dan

Upaya Konkrit Yang Perlu Dilakukan untuk Menghadapi

Kendala Tersebut........................................................................... 10

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan.................................................................................... 12

B. Saran .............................................................................................. 12

DAFTAR PUSTAKA

iii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Sektor agribisnis merupakan sektor ekonomi terbesar dan terpenting dalam

perekonomian nasional Indonesia. Sektor agribisnis menyerap lebih dari 75%

angkatan kerja nasional termasuk di dalamnya 21,3 juta unit usaha skala kecil

berupa usaha rumah tangga diperhitungkan maka sebesar 80% dari jumlah

penduduk nasional menggantung hidupnya pada sektor agribisnis. Peranan sektor

agribisnis yang demikian besar dalam perekonomian nasional memiliki implikasi

penting dalam pembangunan ekonomi nasional ke depan (Saragih, 1997).

Apabila perencanaan pembangunan pertanian dan pelaksanaannya dikelola

dengan baik, pembangunan pertanian yang dilaksanakan dengan seksama dapat

memperbaiki pendapatan penduduk secara merata dan berkelanjutan. Pada

akhirnya, hasil pembangunan tersebut dapat memakmurkan masyarakat Indonesia

secara keseluruhan.

Akhir-akhir ini pembahasan tentang agribisnis telah berkembang sedemikian

rupa sehingga menarik perhatian banyak orang, baik dari kalangan yang biasa

mempelajari bidang pertanian maupun kalangan non pertanian. Keadaan ini seperti

dapat dimengerti karena kondisi perekonomian di Indonesia sudah mulai bergeser

dari semula didominasi oleh para sektor primer (khususnya hasil-hasil pertanian)

ke sektor sekunder (industri). Disamping itu adanya kemauan politik (political will)

dari pemerintah yang mengarahkan perekonomian nasional yang berimbang antara

sektor pertanian dan industri menjadi saling mendukung.

1
Agribisnis merupakan suatu cakupan bisnis yang sangat luas dan terbagi

kedalam subsistem-subsistem. Antar subsistem-subsistem tersebut saling memiliki

keterkaitan yang sangat erat, sehingga memerlukan manajemen yang terintegrasi.

Jika tidak tidak, maka subsistem-subsistem tersebut akan berjalan secara sendiri-

sendiri. Akibatnya sistem agribisnis menjadi kacau. Manajemen agribisnis pada

prinsipnya adalahpenerapan manajemen dalam sistem pertanian secara luas. Oleh

karena itu sesorang yang hendakterjun dibidang agribisnis harus memahami

konsep-konsepmanajemen dalam agribisnis yang meliputi pengertian manajemen,

fungsi-fungsi manajemen, tingkatan manajemen, prinsip-prinsip manajemen dan

bidang-bidang yang ada dalam manajemen. Selain itu, Manajemen agribisnis

memiliki karakteristi-karakterisrik yang khas sehingga perlu dibedakan dengan

manajemen yang lain. Oleh karena itu wawasan seputar manajemen agribisnis

sangat penting untuk diketahui.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, maka dituliskan rumusan masalah dalam

makalah ini sebagai berikut:

1. Apa pengertian dan ruang Lingkup manajemen agribisnis?

2. Apa karakteristik dan fungsi manajemen agribisnis?

3. Apa peranan agribisnis sebagai suatu sistem dalam pengembangan sektor

pertanian di Indonesia?

4. Apa kendala dalam membangun agribisnis di Indonesia dana apa upaya

konkrit yang perlu dilakukan untuk menghadapi kendala tersebut?

2
C. Tujuan Peulisan

Tujuan dari makalah ini adalah:

1. Untuk mengetahui pengertian dan ruang Lingkup manajemen agribisnis

2. Untuk mengetahui karakteristik dan fungsi manajemen agribisnis

3. Untuk mengetahui peranan agribisnis sebagai suatu sistem dalam

pengembangan sektor pertanian di Indonesia

4. Untuk mengetahui kendala dalam membangun agribisnis di Indonesia dana

apa upaya konkrit yang perlu dilakukan untuk menghadapi kendala tersebut

D. Manfaat Penelitian

Penulisan makalah ini bermanfaat sebagai sarana pembelajaran untuk

mengetahui hal-hal yang berkaitan dengan agribisnis pangan serta untuk

mengetahui peranan sektor agribisnis dalam perekonomian dan manfaat

pembangunan sistem agribisnis dalam meningkatkan pertumbuhan dan pemerataan

perekonomian.

3
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian dan Ruang Lingkup Manajemen Agribisnis

Agribisnis Manajemen agribisnis mengandung pengertian dari 2 kata yaitu

manajemen dan agribisnis. Manajemen berarti seni (art) dan ilmu (science) untuk

melaksanakan suatu rangkaian pekerjaan melalui penggunaan sumberdaya.

Menurut Stoner dan Freeman (1989) manajemen adalah perencaaan,

pengorganisasian, pemimpinan, dan pengendalian upaya anggota organisi dan

proses pemanfaatan sumber daya organisasi untuk mencapai tujuan organisasi yang

telah ditetapkan. Menurut pendapat lain manajemen adalah suatu proses untuk

mencapai hasil-hasil yang diinginkan dengan menggunakan sumber daya yang

tersedia dengan menjalankan fungsi-fungsi manajemen yaitu fungsi perencanaan,

fungsi pengorganisasian, fungsi pengarahan dan pengimplementasian dan fungsi

pengawasan dan pengendalian.

Menurut Subiakto Tjakrawerdaya (1996), agribisnis secara umum

mengandung pengertian sebagai keseluruhan operasi yang terkait dengan usaha

untuk menghasilkan uasaha tani,untuk pengolahan dan pemasaran. Sedangkan

menurut Ikhsan Semaoen (1996), agribisnis adalah suatu kegiatan usaha yang

berkaitan dengan sector agribisnis mencakup perusahaan yang pemasok input

agribisnis dan jasa pengangkutan,jasa keuangan. Dengan arti lain Agribisnis adalah

semua aktivitas dalam bidang pertanian mulai dari industri hulu,usaha tani,industri

hilir hingga distribusinya.

4
Dengan demikian Manajemen Agribisnis adalah suatu kegiatan dalam bidang

pertanian yang menerapkan manajemen dengan melaksanakan fungsi fungsi

perencanaan,fungsi pengorganisasian,fungsi pengarahan dan fungsi pengawasan

serta pengendalian dengan menggunakan sumber daya yang tersedia untuk

menghasilkan produk pertanian dan keuntungan yang maksimal. Manajemen

agribisnis lebih tepat dikatakan sebagai bentuk manajerial ekonomi. Manajemen

agribisnis tidak hanya menjelaskan adanya fenomena agribisnis (sebagai ilmu

ekonomi pertanian), namun lebih menekankan bagaimana seharusnya agribisnis itu

dilakukan.

Ruang lingkup kegiatan sebagai berikut:

1. Subsistem penyediaan sarana produksi Menyangkut kegiatan penyediaan

dan penyaluran sarana produksi pertanian yang didasarkan pada

perencanaan dan pengelolaannya, sehingga sarana produksi tersebut

memenuhi 5 kriteria tepat (tepat: waktu, jumlah, jenis, mutu, dan produk).

Kegiatan-kegiatan ini mempunytai keterkaitan kebelakang dengan industri-

industri hulu.

2. Subsistem usahatani/ produksi Menyangkut kegiatan-kegiatan pembinaan

dan pengembangan usaha tani dalamrangka meningkatkan produksi primer

pertanian. Termsuk dalamkegaiatan ini adalah pemilihan lokai usaha tani,

pemilihan komoditas, pemilihan teknologi serta pola usaha tani.

3. Subsistem agroindustri/pengolahan hasil Menyangkut kegiatan-kegiatan

pengolahan hasil usahatani yang merupakan keseluruhan kegiatan mulaidari

penanganan pascapanen sampai pada tingkat pengolahan lanjutan hasil

5
pertanain, dengan maksud untuk menambah addedvalue dari produksi

primer.

4. Subsistem pemasaran Menyangkut kegiatan pemasaran haasil-hasil

pertanian atau hasil agroindustri, yang ditujukan untuk pasar domestik

(dalam negeri) ataupun pasar luar negri (ekspor).

Lingkup kegiatan agribisnis

1. Pertanian Sektor pertanian terbagi atas 2, yaitu Pertanian Lahan Basah atau

Sawah dan Pertanian Lahan Kering atau Ladang Pertanian

2. Perkebunan

3. Peternakan

4. Perikanan

5. Kehutanan

B. Karakteristik dan Fungsi Manajemen Agribisnis

Mengingat adanya karakteristik agribisnis yang khas (unique) maka

manajemen agribisnis harus dibedakan dengan manajemen lainnya. Beberapa hal

yang membedakan manajemen agribisnis dari manajemen lainnya menurut

Downey dan Erickson (1992) adalah sebagai berikut:

1. Keanekaragaman jenis bisnis yang sangat besar pada sektor agribisnis, yaitu

dari para produsen dasar ke konsumen akhir akan melibatkan hampir setiap

jenis perusahaan bisnis yang pernah di kenal oleh peradaban;

2. Besarnya pelaku agribisnis;

3. Hampir semua agribisnis terkait erat dengan pengusaha tani, baik langsung

maupun tidak langsung;

6
4. Keanekaragaman skala usaha di sektor agribisnis, dari yang berskala usaha

kecil sampai dengan perusahaan besar;

5. Persaingan pasar yang ketat, khususnya pada agribisnis skala kecil; dimana

penjualan berjumlah banyak, sedangkan pembeli berjumlah sedikit;

6. Falsafah cara hidup (the way of life) tradisional yang dianut para pelaku

agribisnis cenderung membuat agribisnis lebih tradisional daripada bisnis

lainnya;

7. Kenyataan menunjukkan bahwa badan usaha agribisnis cenderung

berorientasi dan dijalankan oleh petani dan keluarga;

8. Kenyataan bahwa agribisnis cenderung lebih banyak berhubungan dengan

masyarakat luas;

9. Kenyataan bahwa produksi agribisnis sangat bersifat musiman;

10. Kenyataan bahwa agribisnis sangat tergantung dengan lingkungan

eksternal/gejala alam; dan

11. Dampak dari adanya program dan kebijakan pemerintah mengena

langsung pada sektor agribisnis.

Seperti halnya dengan manajemen organisasi lain, baik yang berorientasi

bisnis maupun non bisnis, dalam agribisnis juga diterapkan fungsi-fungsi

manajemen yang telah dikenal oleh berbagai kalangan, mulai dari perencanaan

(planning), pengorganisasian (organising), pelaksanaan (actuating), pengawasan

(inspecting), evaluasi (evaluating) sampai dengan pengendalian (controlling).

7
Sesuai dengan prinsip manajemen maka fungsi manajemen dalam agribisnis

dapat dikelompokkan menjadi Manajemen Sumberdaya Manusia, Manajemen

Keuangan, Manajemen Operasi dan Manajemen Pemasaran.

C. Peranan Agribisnis Sebagai Suatu Sistem dalam Pengembangan Sektor

Pertanian di Indonesia

Sektor pertanian memiliki peranan penting di Indonesia karena sektor

pertanian mampu menyediakan lapangan kerja, mampu mendukung sektor industri

baik industri hulu maupun industri hilir, mampu menyediakan keragaman menu

pangan dan karenanya sektor pertanian sangat mempengaruhi konsumsi dan gizi

masyarakat. Hal ini ditunjukkan oleh besarnya kontribusi sektor pertanian terhadap

Produk Domestik Bruto (PDB) terutama pada masa kirisis ekonomi yang dialami

Indonesia, satu-satunya sektor yang menjadi penyelamat perekonomian Indonesia

pada tahun 1997-1998 hanyalah sektor agribisnis, dimana agribisnis memiliki

pertumbuhan yang positif.

Peranan agribisnis sektor pertanian misalnya dalam penyediaan bahan

pangan. Ketersediaan berbagai ragam dan kualitas pangan dalam jumlah pada

waktu dan tempat yang terjangkau masyarakat merupakan prasyarat penting bagi

keberhasilan pem-bangunan di Indonesia. Sejarah modern Indonesia menunjukkan

bahwa krisis pangan secara langsung mempengaruhi kondisi sosial, politik, dan

keamanan nasional.

Pada dasarnya tidak perlu diragukan lagi, bahwa pembangunan ekonomi yang

berbasiskan kepada sektor pertanian (agribisnis), telah memberikan bukti dan dan

8
peranan yang cukup besar dalam pembangunan perekonomian bangsa, dan tentunya

lebih dari itu.

Konsep pertanian yang berkelanjutan dapat diwujudkan dengan perencanaan

wilayah yang berbasiskan sumberdaya alam yang ada di suatu wilayah tertentu.

Konsep perencanaan mempunyai arti penting dalam pembangunan nasional karena

perencanaan merupakan suatu proses persiapan secara sistematis dari rangkaian

kegiatan yang akan dilakukan dalam usaha pencapaian suatu tujuan tertentu.

Perencanaan pembangunan yang mencakup siapa dan bagaimana cara untuk

mencapai tujuan dengan sebaik-baiknya sesuai dengan kondisi dan potensi

sumberdaya yang dimiliki agar pelaksanaan pembangunan tersebut dapat berjalan

lebih efektif dan efesien.

Pengembangan sektor agribisnis di masa depan, khususnya menghadapi era

globalisasi, akan menghadapi sejumlah tantangan besar yang bersumber dari

tuntutan pembangunan ekonomi domestik, perubahan lingkungan ekonomi

Interansional, baik karena pengaruh lieberalisasi ekonomi maupun karena

perubahan-perubahan fundamental dalam pasar produk agribisnis internasional.

Sektor agribisnis mempunyai peranan penting didalam pembangunan. Ada

lima peran penting dari sektor pertanian dalam kontribusi pembangunan ekonomi

antara lain meningkatkan produksi pangan untuk konsumsi domestik, penyedia

tenaga kerja terbesar, memperbesar pasar untuk industri,

meningkatkan supply uang tabungan dan meningkatkan devisa. Sampai saat ini,

peranan sektor pertanian di Indonesia begitu besar dalam mendukung pemenuhan

pangan dan memberikan lapangan kerja bagi rumah tangga petani.

9
Sektor pertanian mempunyai peranan yang penting dan strategis dalam

pembangunan nasional. Peranan tersebut antara lain: meningkatkan penerimaan

devisa negara, penyediaan lapangan kerja, perolehan nilai tambah dan daya saing,

pemenuhan kebutuhan konsumsi dalam negeri, bahan baku industri dalam negeri

serta optimalisasi pengelolaan sumber daya alam secara berkelanjutan. Hal ini

ditunjukkan oleh besarnya kontribusi sektor pertanian terhadap Produk Domestik

Bruto (PDB) terutama pada masa kirisis ekonomi yang dialami Indonesia, satu-

satunya sektor yang menjadi penyelamat perekonomian Indonesia pada tahun 1997-

1998 hanyalah sektor agribisnis, dimana agribisnis memiliki pertumbuhan yang

positif.

D. Kendala dalam Membangun Agribisnis di Indonesia dan Upaya Konkrit

Yang Perlu Dilakukan untuk Menghadapi Kendala Tersebut

Kendala dalam membangun agribisnis di Indonesia adalah:


1. Iklim tidak bisa dikendalikan sehingga perlu membangun strategi

dalam membangun agribisnis.

2. Kurangnya modal bagi para pelaku agribisnis.

3. Infrastruktur yang belum berkembang dengan baik sehingga menghambat

distribusi dalam pemasaran.

4. Kurangnya pendampingan agribisnis bagi para pelakunya secara

profesional.

5. Kurangnya partisipasi masyarakat dalam membangun agribisnis dan

minimnya pengetahuan dalam pengembangan agribisnis sebagai pelaku

utama.

10
Untuk menghadapi kendala tersebut upaya konkrit yang perlu dilakukan
yaitu:
1. Melakukan penelitian dan mencari strategi dengan teknologi yang tepat

dalam mengantisipasi iklim yang terjadi.

2. Adanya kebijakan pemerintah bagi dunia perbankan untuk memudahkan

permodalan bagi para pelaku agribisnis.

3. Membangun dan membenahi infrastruktur khususnya di pedesaan yang

menunjang kegiatan agribisnis.

4. Melakukan pendampingan agribisnis kepada pelaku utama secara

profesional dan berkelanjutan.

5. Memberikan pendidikan dan pelatihan mengenai keuntungan agribisnis

kepada pelaku utama.

11
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Manajemen Agribisnis adalah suatu kegiatan dalam bidang pertanian yang

menerapkan manajemen dengan melaksanakan fungsi-fungsi perencanaan,fungsi

pengorganisasian,fungsi pengarahan dan fungsi pengawasan serta pengendalian

dengan menggunakan sumber daya yang tersedia untuk menghasilkan produk

pertanian dan keuntungan yang maksimal.

Manajemen agribisnis menerapkan fungsi-fungsi manajemen seperti halnya

manajemen yang lain, yakni fungsi perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan,

pengawasan, pengeavaluasian dan pengendalian. Jika konsep agribisnis dapat

diterapkan dengan baik secara tidak langsung dapat memberikan kontribusi yang

besar terhadap pertumbuhan perekonomian baik dalam pemanfaatan tenaga kerja

yang banyak dari masing-masing subsitem hingga penyediaan pangan nasional.

B. Saran

Manajemen agribisnis meimiliki ruang lingkup yang sangat luas, untuk itu

diperlukan pemahaman dan wawasan yang lebih dalam. Teori-teori tentang

manajemen agribisnis yang digunakan masih terlalu sedikit sehingga dibutuhkan

refrensi yang lebih banyak lagi. Usaha untuk mewujudkan agribisnis yang berdaya

saing tinggi diperlukan SDM yang professional, inovatif, kreatif. Oleh karena itu,

sebaiknya mahasiswa agribisnis ikut turut mendampingi untuk mensukseskan

agribisnis.

12
DAFTAR PUSTAKA

http://agribisnismodern.blogspot.com/2012/01/peranan-agribisnis-dalam-
pembangunan.html, diakses pada tanggal 24 Oktober 2019

http://feryanto.wk.staff.ipb.ac.id/2010/05/20/peranan-agribisnis-dalam
pembangunan-pertanian-dan-ekonomi/, diakses pada tanggal 24 Oktober
2019

http://web.mb.ipb.ac.id/artikel/view/id/fdabc8a88141a4c1c81d24bbf7927db0.htm
l, diakses pada tanggal 24 Oktober 2019
Prasetyo, Edi dan Agus Setiadi. 2004. Pengantar Manajemen Agribisnis.
Semarang: Universitas Diponegoro.

Syahza, Almasdi. 2013. Bahan Kuliah Manajemen Agribisnis: Perbedaan


manajemen agribisnis dengan manajemen lainnya.

13

Anda mungkin juga menyukai