Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH MATA KULIAH MATEMATIKA LA JUT

IRISAN KERUCUT DAN KOORDINAT POLAR

TIM PENYUSUSN
1. PUTRI FADHILAH 1717041052
2. GALANG HAEDI WIJAYA 1717041053
3. ISNA FADILA AZZAHRA 1717041055
4. HENI SETYOWATI 1717041056
5. TAMIIMAH HARI 1717041058
6.

JURUSAN FISIKA
UNIVERSITAS LAMPUNG
2018
10.7 KALKULUS DAN KOORDINAT POLAR

A. Materi Kalkulus dan Koordinat Polar

Luas dalam Koordinat Polar Untuk memulai,misalkan π‘Ÿ = 𝑓(πœƒ) menentukan sebuah


kurva di bidang,dengan 𝑓 fungsi kontinu, tak-negatif untuk ∝ ≀ πœƒ ≀ 𝛽 dan 𝛽 βˆ’ 𝛼 ≀
2πœ‹. Kurva-kurva π‘Ÿ = 𝑓(πœƒ), πœƒ = 𝛼, dan πœƒ = 𝛽 membatasi daerah R (yang diperlihatkan di
bagian kiri dalam Gambar 2).yang luasnya A(R) ingin kita temukan.

Gambar 2

Partisikan interval [∝, ∝] menjadi n interval bagian menggunakan sarana bilangan-


bilangan 𝛼 = πœƒ0 < πœƒ1 < πœƒ2 < β‹― < πœƒπ‘› = 𝛽,dengan demikian mengiris daerah R menjadi
n daerah berbentuk kue yang lebih kecil,yaitu 𝑅1, 𝑅2, … , 𝑅𝑛 , seperti diperlihatkan dalam
paruhan kanan Gambar 2. Jelas 𝐴(𝑅) = 𝐴(𝑅1 ) + 𝐴(𝑅2 ) + β‹― + 𝐴(𝑅𝑛 ).

Kita aproksimasi luas irisan ke-I, 𝐴(𝑅1 ); kenyataannya kita


melakukannya dalam dua cara. Pada interval ke-I [πœƒπ‘–βˆ’1 , πœƒπ‘– ],misalkan
𝑓 mencapai nilai minimumnya dan nilai maksimumnya,masing-
masing di 𝑒𝑖 dan 𝑣𝑖 ( Gambar 3). Jadi,jika βˆ†πœƒπ‘– = πœƒπ‘– βˆ’ πœƒπ‘–βˆ’1 ,

Gambar 3
1 1
[𝑓(𝑒𝑖 )]2 βˆ†πœƒπ‘– ≀ 𝐴 (𝑅𝑖 ) ≀ [𝑓(𝑣𝑖 )]2 βˆ†πœƒπ‘–
2 2

Sehingga

𝑛 𝑛 𝑛
1 1
βˆ‘ [𝑓(𝑒𝑖 )]2 βˆ†πœƒπ‘– ≀ βˆ‘ 𝐴(𝑅𝑖 ) ≀ βˆ‘ [𝑓(𝑣𝑖 )]2 βˆ†πœƒπ‘–
2 2
𝑖=1 𝑖=1 𝑖=1

Anggota pertama dan ketiga pertidaksamaan ini adalah jumlah Riemann untuk
𝛽1
integral yang sama: βˆ«π›Ό 2 [𝑓(πœƒ)]2 π‘‘πœƒ. Ketika norma pastisi kita biarkan menuju nol,kita

peroleh (dengan menggunakan Teorema Apit) rumus luas

1 𝛽
𝐴= ∫ [𝑓(πœƒ)]2 π‘‘πœƒ
2 𝛼

Garis Singgung dalam Koordinat Polar Dalam koordinat Cartesius, kemiringan m


dari garis singgung pada suatu kurva diberikan oleh m = 𝑑𝑦⁄𝑑π‘₯. Dengan cepat kita
menolak 𝑑𝑦⁄𝑑𝛳 sebagai rumus kemiringan yang berpadanan dalam koordinat polar.
Lebih baik. Jika r = f (𝛳) menentukan kurva , kita tuliskan

y = π‘Ÿ sin 𝛳 𝑓 (𝛳) sin 𝛳

π‘₯ = π‘Ÿ π‘π‘œπ‘  𝛳 = 𝑓 (𝛳) π‘π‘œπ‘  𝛳

jadi,

𝑑𝑦/𝑑π‘₯ = π‘™π‘–π‘šβ”¬(π›₯π‘₯ β†’ 0) γ€–π›₯𝑦/π›₯π‘₯γ€— = π‘™π‘–π‘šβ”¬(π›₯π‘₯ β†’ 0) γ€–(π›₯𝑦/π›₯𝛳)/(π›₯π‘₯/π›₯𝛳)γ€—


= (𝑑𝑦/𝑑𝛳)/(𝑑π‘₯/𝑑𝛳)

Yakni,

(𝑓(𝛳) π‘π‘œπ‘  〖𝛳 + 𝑓^β€² (𝛳) 𝑠𝑖𝑛 𝛳 γ€—)


π‘š = )
(βˆ’π‘“(𝛳) 𝑠𝑖𝑛 〖𝛳 + 𝑓^β€² (𝛳) π‘π‘œπ‘  𝛳 γ€—

Rumus yang baru saja diturunkan menjadi sederhana jika grafik r = f πœƒ () melalui
polar. Sebagai contoh, andaikan untuk sudut Ξ±, r = f (Ξ±) = 0 dan f’ (Ξ±) β‰  0. Maka ( di
polar tersebut ) rumus kita untuk m adalah
(𝑓′ (𝛼) 𝑠𝑖𝑛 𝛼)
π‘š = = π‘‘π‘Žπ‘› 𝛼
(𝑓′ (𝛼) π‘π‘œπ‘  𝛼 )

Karena garis = Ξ± juga memiliki kemiringan tan Ξ±, kita simpulkan bahwa garis ini
menyinggung kurva di polar. Kita memutuskan fakta yang berguna bahwa garis – garis
singgung di titik polar dapat dicari dengan menyelesaikan persamaan f (πœƒ) = 0. Kita
ilustrasikan ini berikutnya

B. Rangkuman kalkulus dan koordinat polar

1. Luas dalam koordinat polar


1 𝛽
𝐴 = ∫ [𝑓(πœƒ)]2 π‘‘πœƒ
2 𝛼
2. Garis singgung dalam koordinat Polar
𝑓(πœƒ)π‘π‘œπ‘ πœƒ + 𝑓 β€² (πœƒ)π‘ π‘–π‘›πœƒ
π‘š=
βˆ’π‘“(πœƒ)π‘ π‘–π‘›πœƒ + 𝑓 β€² (πœƒ) cos πœƒ
Keterangan :
π‘Ÿ = 𝑓(𝛼) = 0
𝑓 β€² (𝛼) β‰  0
Jadi :
𝑓 β€² (Ξ±)sin 𝛼
π‘š= β€² = tan 𝛼
𝑓 (𝛼) cos 𝛼

Catatan:

Banyaknya lingkaran (yang menyatakan tempat atau


titik-titik dengan π‘Ÿ yang sama π‘Ÿ = 1,2,3, ….)
C. Contoh soal

1. Carilah luas satu daun dari mawar berdaun empat π‘Ÿ = 4 sin 2πœƒ


Penyelesaian :

Daun ini panjangnya 4 satuan dan lebar rata-ranya 1,5


satuan, memberikan estimasi 6 untuk luasnya. Maka luas
eksak A di dapat dari

πœ‹ πœ‹
1 2 2 1 βˆ’ cos 4πœƒ
𝐴 = ∫ 16 𝑠𝑖𝑛2 2πœƒ π‘‘πœƒ = 8 ∫ π‘‘πœƒ
2 0 0 2

πœ‹ πœ‹
2 2
= 4 ∫ π‘‘πœƒ βˆ’ ∫ cos 4πœƒ . 4 π‘‘πœƒ
0 0

πœ‹ πœ‹
= [4πœƒ]02 βˆ’ [sin 4πœƒ]02

= 2πœ‹

2. Cari luas daerah yang di luar kardioda π‘Ÿ = 1 + cos πœƒ dan di dalam lingkaran π‘Ÿ =
√3 sin πœƒ
Penyelesaian :
Grafik kedua kurva tersebut di sketsakan dalam gambar
Akan memerlukan koordinatβˆ’πœƒ dari titik-titik potong.
Marilah kita mencoba menyelesaikan kedua persamaan
secara simultan
1 + cos πœƒ = √3 sin πœƒ
1 + 2 cos πœƒ + π‘π‘œπ‘  2 πœƒ = 3 𝑠𝑖𝑛2 πœƒ
1 + 2 cos πœƒ + π‘π‘œπ‘  2 πœƒ = 3(1βˆ’π‘π‘œπ‘  2 πœƒ)
4 π‘π‘œπ‘  2 πœƒ + 2 cos πœƒ βˆ’ 2 = 0
2π‘π‘œπ‘  2 πœƒ + cos πœƒ βˆ’ 1 = 0
(2 cos πœƒ βˆ’ 1)(cos πœƒ + 1) = 0
1
cos πœƒ = π‘Žπ‘‘π‘Žπ‘’ cos πœƒ = βˆ’1
2
πœ‹
πœƒ = π‘Žπ‘‘π‘Žπ‘’ πœƒ = πœ‹
3
Sekarang iris, aprosksimasi, integrasikan.

1 πœ‹
𝐴 = 2 βˆ«πœ‹ [3 𝑠𝑖𝑛2 πœƒ βˆ’ (1 + cos πœƒ)2 π‘‘πœƒ
3

1 πœ‹
= 2 βˆ«πœ‹ [3𝑠𝑖𝑛2 πœƒ βˆ’ 1 βˆ’ 2 cos πœƒ βˆ’ π‘π‘œπ‘  2 πœƒ] π‘‘πœƒ
3

1 πœ‹ 3 1
= ∫ [ (1 βˆ’ cos 2πœƒ) βˆ’ 1 βˆ’ 2 cos πœƒ βˆ’ (1 + cos 2πœƒ)] π‘‘πœƒ
2 πœ‹ 2 2
3

1 πœ‹
= ∫ [βˆ’2 cos πœƒ βˆ’ 2 cos πœƒ] π‘‘πœƒ
2 πœ‹
3

1
= [βˆ’2 sin πœƒ βˆ’ sin 2πœƒ]πœ‹πœ‹
2 3

1 √3 √3 3√3
= 2 [2 + 2] = β‰ˆ 1,299
2 4

3. Perhatikan persamaan polar π‘Ÿ = 4 𝑠𝑖𝑛 3 πœƒ.

(a) Carilah kemiringan garis singgung di πœƒ = п⁄6 dan πœƒ = п⁄4 .


(b) Carilah garis singgung di titik polar.
(c) Sketsakan grafik.
(d) Carilah luas satu daun.

Penyelesaian:

𝑓(𝛳) cos 𝛳 + 𝑓 β€² (𝛳) sin 𝛳 4 sin 3𝛳 cos 𝛳 + 12 cos 3𝛳 sin 𝛳


a. π‘š = βˆ’π‘“(𝛳) sin 𝛳+𝑓′(𝛳) cos 𝛳 = βˆ’4 sin 3𝛳 sin 𝛳 + 12 cos 3𝛳 cos 𝛳

Di πœƒ = п⁄6

√3 1
4 .1 . + 12 .0 .
2 2
π‘š= 1 √3
= βˆ’βˆš3
βˆ’4 .1 . + 12 . 0 .
2 2

Di πœƒ = п⁄4
√2 √2 √2 √2
4. . βˆ’12 . . 2βˆ’6 1
2 2 2 2
π‘š= √2 √2 √2 √2
= βˆ’2βˆ’6 = 2
βˆ’4 . . βˆ’12 . .
2 2 2 2

b. Kita tetapkan r = 4 sin 3 πœƒ = 0 dan selesaikan. Ini menghasilkan πœƒ = 0, πœƒ =


п⁄3, πœƒ = 2п⁄3, πœƒ = ΠΏ, πœƒ = 4п⁄3, dan πœƒ = 5п⁄3.

c. Setelah memperhatikan bahwa


sin 3 ( ΠΏ - πœƒ ) = sin ( 3ΠΏ - 3 πœƒ ) = sin 3ΠΏ cos 3 πœƒ - cos 3ΠΏ sin 3 πœƒ = sin 3 πœƒ
yang mengaplikasikan simetris terhadap sumbu-y, kita dapatkan suatu
tabel nilai dan mensketsakan grafik , sebagai berikut

πŸπ… 𝝅 πœƒ R
πœƒ= 𝜽=
πŸ‘ πŸ‘
0 0
п⁄12 2,8
п⁄6 4
п⁄4 2,8
п⁄3 0
πŸ’π… πŸ“π… 5п⁄12 -2,8
πœƒ= 𝜽=
πŸ‘ πŸ‘
п⁄2 -4

1 п⁄3 п⁄3
d. A = 2
∫0 (4 sin 3𝛳)2 dΟ΄ = 8 ∫0 𝑠𝑖𝑛2 3𝛳 𝑑𝛳
п⁄3 п⁄3 4 п⁄3
= 4 ∫0 ( 1 βˆ’ cos 6𝛳 ) 𝑑𝛳 = 4 ∫0 𝑑𝛳 - 6 ∫0 cos 6𝛳 .6 𝑑𝛳

2 п⁄3 4ΠΏ
= [4𝛳 βˆ’ sin 6𝛳] =
3 0 3

D. Soal dan jawaban

1. Sketsakan grafik persamaan yang di beriian dan carilah luas daerah yang di batasi
oleh kurva tersebut dengan π‘Ÿ = 3 + 3 sin πœƒ
Penyelesaian :
1 2πœ‹
𝐴 = 2 ∫0 (3 + 3 sin πœƒ)2 π‘‘πœƒ

1 2πœ‹
= ∫ (9 + 18 sin πœƒ + 9𝑠𝑖𝑛2 πœƒ)π‘‘πœƒ
2 0
1 2πœ‹ 9
= ∫ [9 + 18 sin πœƒ + (1 βˆ’ cos 2πœƒ)] π‘‘πœƒ
2 0 2
1 2πœ‹ 27 9
= ∫ ( + 18 sin πœƒ βˆ’ cos 2πœƒ) π‘‘πœƒ
2 0 2 2
1 27 9
= [ πœƒ βˆ’ 18 cos πœƒ βˆ’ sin 2πœƒ]2πœ‹
0
2 2 4

27
= πœ‹
2

2. Sketsakan daerah yang di luar lingkaran π‘Ÿ = 2 dalam lemniskat π‘Ÿ 2 = 8 cos 2 πœƒ


Penyelesaian:
π‘Ÿ = 2, π‘Ÿ 2 = 8 cos 2πœƒ
2 = (8 cos 2πœƒ)2
4 = 8 cos 2πœƒ
1
cos 2πœƒ =
2
πœ‹
2πœƒ =
3
πœ‹
πœƒ=
6
πœ‹
1 6
𝐴 = 4. ∫ (8 cos 2πœƒ βˆ’ 4) π‘‘πœƒ
2 0
πœ‹
= 2[4 sin 2πœƒ βˆ’ 4πœƒ]06
4πœ‹
= 4√3 βˆ’
3
πœ‹
3. Carilah kemiringan garis singgung pada masing-masing kurva, di titik πœƒ = dewngan
3

π‘Ÿ = 1 + sin πœƒ
Penyelesaian :
𝑓(πœƒ) = 1 + sin πœƒ
𝑓 , (πœƒ) = cos πœƒ
(1 + sin πœƒ) cos πœƒ + (cos πœƒ)π‘ π‘–π‘›πœƒ
π‘š=
βˆ’(1 + sin πœƒ) sin πœƒ + (cos πœƒ) cos πœƒ
cos πœƒ + 2 sin πœƒ cos πœƒ
=
π‘π‘œπ‘  2 πœƒ βˆ’ 𝑠𝑖𝑛2 πœƒ βˆ’ sin πœƒ
cos πœƒ + sin 2πœƒ
=
cos 2πœƒ βˆ’ sin πœƒ
1 √3
πœ‹ + 2
𝐴𝑑 πœƒ = , π‘š = 2 = βˆ’1
3 1 √3
βˆ’2 βˆ’ 2
DAFTAR PUSTAKA
Edwin J. Purcell, Dale Varberg. (1990) KALKULUS dan Geometri Analisis jilid 2.
Bandung : P.T. Gelora Aksara Pratama

Kaplan Wilfred, Lewis D.J. (1971) Calculus and Linear Algera. New York: John
Sons, Inc.

Anda mungkin juga menyukai