PENDAHULUAN
Latar Belakang
Ayam arab merupakan salah satu ternak ayam petelur yang memiliki potensi
pasar yang cukup tinggi. Peternak mempunyai peluang untuk mengembangkan usaha
ayam arab melihat potensi pasar yang cukup tinggi, namun di sisi lain peternak
merasakan kesulitan dalam memecahkan permasalahan biaya pakan karena harga
bahan pakan yang semakin meningkat dan semakin bersaing ketersediaannya dengan
bahan pangan manusia. Salah satu bahan pakan jagung yang merupakan komponen
utama dalam penyusun pakan ayam dan harga jagung selalu meningkat setiap tahun.
Informasi mengenai bahan baku pakan inkonvensional sangat berguna bagi
kelangsungan usaha peternakan. Pemanfaatan hasil ikutan suatu produksi dan
tanaman yang berpotensi di suatu daerah dapat digunakan sebagai pengganti bahan
pakan impor.
Pisang merupakan buah yang banyak tumbuh di Indonesia.Di daerah dengan
hujan merata sepanjang tahun, produksi pisang dapat berlangsung tanpa mengenal
musim sehingga ketersediaan buah pisang melimpah di Indonesia.Limbah
pengolahan pisang seperti kulit pisang dapat dimanfaatkan sebagai pakan ternak.
Kulit pisang dapat langsung diberikan dalam bentuk segar untuk ternak
ruminan, sedangkan untuk ternak unggas kulit pisang dapat dijadikan tepung agar
dapat dicampur dengan pakan unggas yang berbentuk mash.Kulit pisang
mengandung karbohidrat sebagai sumber energi bagi ternak. Kandungan karbohidrat
kulit pisang terutama bahan ekstrak tanpa nitrogen sebesar 48,45% dan masih
mengandung selulosa dan hemiselulosa sebesar 40% dari total serat kasar yang
dikandungnya dengan kandungan serat kasar kulit pisang sebesar 13%, sedangkan
kandungan serat kasar pada tepung kulit pisang mencapai 11,51%.
Tepung kulit pisang dapat dijadikan pengganti jagung dalam susunan pakan
ayam petelur, karena tepung kulit pisang mengandung beta-karoten yang lebih besar
daripada jagung yaitu sebesar 5,127 mg/100g, sedangkan beta-karoten jagung
sebesar 3,300 mg/100g.Beta-karoten tersebut dapat mempengaruhi kualitas kuning
telur. Kandungan beta-karoten tepung kulit pisang yang lebih tinggi dari jagung
diharapkan akan meningkatkan kualitas kuning telur dari segi warna dan kandungan
vitamin A, sehingga pemanfaatan limbah kulit pisang diberikan ke pakan ayam
1
petelur. Substitusi tepung kulit pisang dengan jagung diharapkan dapat mengurangi
biaya bahan pakan, karena harga jagung mahal. Pemanfaatan tepung kulit pisang
dapat mengurangi limbah kulit pisangdan sebagai pakan unggas ketersediaannya
tidak bersaing dengan manusia.
Serat kasar sebesar 11,51% dalam tepung kulit pisang menjadi pembatas
dalam komponen penyusun pakan ayam. Serat kasar sulit dicerna oleh ayam, hal ini
disebabkan dalam pencernaan ayam arab sedikit mempunyai enzim selulase. Apabila
persentase serat kasar yang terkandung dalam pakan melebihi batas yang dapat
ditolerir oleh unggas maka akan mempengaruhi produksi ternak. Kandungan serat
kasar yang cukup tinggi untuk ternak unggas akan menimbulkan masalah penyerapan
zat nutrisi di dalam saluran pencernaan karena rusaknya mukosa saluran pencernaan
karena serat kasar sulit dicerna. Oleh karena itu, diperlukan penelitian mengenai
pengaruh penggunaan tepung kulit pisang dalam pakan terhadap bobot organ dalam
dan saluran pencernaan serta lemak abdominal pada ayam.
Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahuipengaruh tepung kulit pisang
uli(Musa paradiciasa L) dalampakanterhadap bobot hidup dan persentase bobot
karkas, lemak abdominal (lemak abdomen dan lemak ventrikulus), bobotorgan dalam
(hati dan jantung), bobot dan panjang saluran pencernaan (ventrikulus, usus halus,
usus besar dan sekum) ayam arab.
2