Anda di halaman 1dari 25

MINERAL

A. Definisi Mineral

Mineral adalah senyawa alami yang terbentuk melalui proses geologis .istilah

mineral termaksuk tidak hanya bahan komposisi kimia tetapi juga struktur

mineral. Menurut The Internationala Minerological Association tahun 1995 telah

mengajukan definisi baru tantang definisi material “ Mineral adalah suatu

senyawa yang dalam keadaan normalnya memiliki unsur kristal dan terbentuk dari

hasil prosese geologi”. Menurut Sunita almatsier, mineral adalah suatu senyawa

kimia yang ada dalam normalnya memiliki unsur kristal dan terbentuk dari hasil

proses geologi yang dibutuhkan tubuh untuk menjaga kesehatan.

B. Fungsi Mineral

Ada tiga fungsi utama mineral yaitu :

1. Sebagai komponen utama tubuh (structural element) atau penyusun

kerangka tulang, gigi dan otot-otot, Ca, P, Mg, Fl DAN Si untuk

pembentukan dan pertumbuhan gigi sedang P dan sekolah luar biasa

untuik penyususnan protein jaringan.

2. Merupakan unsur dalam cairan tubuh atau jaringan, sebagai elektrolit yang

mengatur tekanan anosmuse (Fluid balance), mengatur keseimbangan basa

asam dan permeabilitas membran. Contoh adalah Na, K,Cl, Ca dan Mg.

3. Sebagai aktifaktor atau terkait dalam peranan enzym dan hormon. Mineral

yang akan di bicarakan di sini adalah yaitu makro mineral. Makro mineral

adalah mineral-mineral yang diperlukan tubuh dalam jumlah yang cupuk


besar, sebaliknya mikro mineral adalah mineral-mineral yang diperlukan

dalam jumlah yang sedikit.

C. Klasifikasi Mineral

Mineral merupakan elemen anorganik, jumlahnya dalam tubuh kurang lebih

4%. Elemen anorhanik tersebut merupakan sisi pembakaran senyawa organik

yang disebut abu. Mineral dikelompokkan Mineral menjadi :

1. Mineral esensial termaksud dalam kelompok mineral esensial untuk makro

elemem adalah kalsium (Cu), magnesium (Mg), natrium (Na), kalium (K),

fosfor (P), khlorin(Ci) dan sulfur (S), zat besi (Fe), tembaga (Cu), iodium

(I), seng (Zn), flourin (F), vanadium (Va), kobalt (Co), molibdenum(Mo),

selenin (Se), kromium (Cr), timah putih (Sn), nikel (Ni), dan silikat (Si).

molibdenum (Mo), selenium (Se).

2. Mineral kemungkinan esensial termasuk dalam kelompok ini adalah arsen,

barium, kadmium, dan strontium.

3. Mineral non esensial termasuk dalam kelompok ini adalah alumunium,

antimon, bismut, boron, germanium,aurum, timah hitam, air raksa,

rubidium,, perak, dan titanium.

4. Mineral yang berpotensitoksik tembaga, molibdenum, selenium, arsen,

cadmium, timah hitam, dan air raksa (Hg).

D. Mineral Makro dan Jenis-jenisnya

Mineral makro merupakan mineral yang dibutuhka tubuh dalam jumlah

lebih dari 100 mg/hari. Mineral makro berfungsi dalam pembentukan struktur sel

dan jaringan, keseimbangan cairan dan elektrolit yang berfungsi dalam cairan
tubuh baik intraseluler dan ekstraseluler. Berikut unsur mineral makro yang

berperan penting dalam aktifitas fisiologis dan metabolisme tubuh.

 Natrium (Na)
Natrium merupakan kation utama dalam cairan ekstraseluler 35-

50% terdapat dalam kerangka tubuh. Cairan saluran cerna, sama seperti

empedu dan pangkreas yang mengandung banyak natrium. Kelebihan

natrium dapat menimbul keracunan yang dalam keadaan akut

menyebabkan edema dan hipertensi.

 Clorida (Cl)
Clorida merupakan anion utama ekstraseluler. Konsentrasi clorida

tertinggi adalah cairan serebrospinal (otak dan sumsum tulang belakang )

lambung dan pankreas.

 Kalium (K)
Kalium merupakan ion yang bermuatan positif yang terdapat dalam

sel dan cairan intraseluler. Kalium berasal dari tumbuh-tumbuhan dan

hewan. Kalium diekresi melalui urin,feses,dan cairan lambung. Kelebihan

kalium dapat menyebabkan gagal jantung apabila ada gangguan fungsi

ginjal. Kekurangan kalium menyebabkan lemah, kehilangan nafsu makan,

kelumpuhan, mengigau, dan konstipasi.

 Kalsium (K)
Kalsium merupakan mineral yang paling banyak dalam tubuh yang

berada dalam jaringan keras yaitu tulang dan gigi. Kelebihan

mengkonsumsi kalsium akan menyebabkan timbulnya batu ginjal dan

gangguan ginjal, gangguan absorpsi mineral lain serta konstipasi.


Kekurangan kalsium akan menyebabkan gangguan pertumbuhan,tulang

kurang kuat, mudah bengkok, dan rapuh.

 Magnesium (Mg)
Magnesium sangat penting peranannya dalam metabolisme

karbohidrat dan lemak. Magnesium diabsorpsi di usus halus dengan

bantuan alat bantu aktif dan secara difusi pasif. Mg berperan dalam

membantu aktifitas enzim,seperti thiamin phyrofosfat sebagai kafaktor.

 Sulfur (S)
Sulfur berasal dari makanan yang terikat pada asam amino yang

mengandung sulfur yang diperlukan untuk sintesis zat-zat penting. Sumber

sulfur adalah makanan yang mengandung protein. Kelebihan sulfur akan

menyebabkan ion fosfat akan mengikat kalsium sehingga dapat

menimbulkan kejang saat kadar fosfat darah terlalu tinggi. Kekurangan

sulfur bisa terjadi karena menggunakan obat antacid untuk menetralkan

asam lambung yang dapat mengikat sulfur sehingga tidak dapat diabsorpsi.

 Fosfor (P)
Fosfor merupakan mineral kedua terbanyak dalam tubuh sekitar

1% dari berat badan. Fosfor mengandung peranan penting dalam

mensterilisasi tulang. Kandungan fosfor dalam tubuh ternak lebih rendah

dari pada sereal. Kekurangan mineral fosfor akan mengakibatkan

kerusakan tulang dengan gejala lelah dan kurang nafsu makan. Kelebihan

fosfor akan menimbulkan kejang.


E. Mineral Mikro dan Jenis-jenisnya

Mineral makro adalah mineral yang dibutuhkan tubuh kurang dari

100m/hari, mempunyai peranan esensial untuk kehidupan, kesehatan, dan

reproduksi. Kandungan mineral mikro dalam bahan makanan sangat bergantung

pada konsentrasi mental mikro tanah asal bahan makanan tersebut.

 Besi (Fe)
Besi dalam makanan berada dalam bentuk pangan nabati. Adanya

vitamin C juga membantu proses reduksi tersebut.

 Seng (Zn)
Seng adalah mikromineral yang ada dimana-mana dalam jaringan

tubuh manusia atau hewan dan terlihat dalam fungsi enzim dalam proses

metabolisme.

 Yodium (I)
Yodium merupakan komponen penting dalam sintesis hormon

tiroid,yaitu hormonmyang berfungsi mengatur suhu tubuh, metabolisme

dasar, reproduksi, pertumbuhan dan perkembangan, pembentukan sel

darah merah serta fungsi otot dan saraf.

 Mangan (Mn)
Sumber pangan yang mengandung mangan terdapat pada tepung

gandum, kacang-kacangan, daging,ikan, dan ayam. Mangan diangkut oleh

protein transmanganin dalam plasma. Kelebihan mangan dapat

mengakibatkan keracunan.

 Tembaga (Cu)
Sumber makanan yang mengandung tembaga diantaranya susu dan

sereal. Tembaga yang tidak diabsorpsi dikeluarkan melalui fases. Fungsi

dari tmebaga berperan dalam kegiatan enzim pernafasan sebagai kofaktor

bagi enzim, misalnya sitokrom,oksidase.

 Selenium (Se)
Sumber pangan yang mengandung selenium terdapat pada ikan laut

dan kerang. Fungsi selenium sebagai antioksidan.

 Flour (F)
Sumber pangan terdapat dalam air, makanan laut, ikan dan

makanan hasil ternak. Fungsi flour adalah untuk pertumbuhan dan

pembentukan struktur gigi.

 Cobalt (Co)
Cobalt merupakan komponen vitamin B12 yang diperlukan bagi

perkembangan normal sel-sel darah merah. Sumber utamanya adalah

sayuran berdaun hijau. Cobalt mempunyai fungsi untuk keseimbangan

tubuh ruminansial.
DARAH

A. Definisi darah

Darah adalah cairan yang terdapat pada semua makhluk hidup(kecuali

tumbuhan) tingkat tinggi yang berfungsi mengirimkan zat-zat dan oksigen yang

dibutuhkan oleh jaringan tubuh, mengangkut bahan-bahan kimia hasil

metabolisme, dan juga sebagai pertahanan tubuh terhadap virus atau bakteri.

Istilah medis yang berkaitan dengan darah diawali dengan kata hemo- atau

hemato- yang berasal dari bahasa Yunani haima yang berarti darah.

Darah adalah jaringan terspesialisasi yang mencakup cairan kekuningan atau

plasma darah yang didalam nya terkandung sel-sel darah. Sel-sel darah terdiri dari

sel darah merah (Eritrosit), sel darah putih (Leukosit) dan keping darah

(Trombosit).

A. Plasma Darah (Bagian Cair Darah)


Plasma darah adalah salah satu penyusun darah yang berwujud cair serta
mempengaruhi sekitar 5% dari berat badan manusia. Plasma darah memiliki
warana kekuning-kuningan yang didalamnya terdiri dari 90% air, 8% protein, dan
0,9% mineral, oksigen, enzim, dan antigen. Sisanya berisi bahan organik, seperti
lemak, kolestrol, urea, asam amino, dan glukosa.
Plasma darah merupakan cairan darah yang berfungsi untuk mengangkut dan
mengedarkan sari-sari makanan ke seluruh bagian tubuh manusia, dan
mengangkut zat sisa metabolisme dari sel-sel tubuh atau dari seluruh jaringan
tubuh ke organ pengeluaran.
Di dalam plasma darah terdapat beberapa protein terlarut yaitu:
a. Albumin berfungsi untuk memelihara tekanan osmotik
b. Globulin berfungsi untuk membentuk zat antibodi
c. Fibrinogen adalah sumber fibrin yang berfungsi dalam proses pembekuan
darah.
Pada gambar 1.1 Skema susunan darah manusia, disebutkan bahwa plasma darah
terdiri atas serum dan fibrinogen. Seperti yang telah dijelaskan diatas, fibrinogen
adalah sumber fibrin yang berfungsi dalam proses pembekuan darah,
sedangkan serum adalah suatu cairan berwarna kuning. Serum berfungsi sebagai
penghasil zat antibodi yang dapat membunuh bakteri atau benda asing yang
masuk ke dalam tubuh kita.
B. Korpuskuler (Bagian Padat Darah)
Korpuskuler terdiri dari tiga bagian:
 Sel Darah Merah (Eritrosit)
Sel darah merah atau yang juga disebut eritrosit berasal dari bahasa
Yunani yaitu, erythos yang berarti merah dan kytos yang berarti selubung/sel.
Eritrosit merupakan bagian sel darah yang mengandung hemoglobin
(Hb). Hemoglobin adalah biomolekul yang mengikat oksigen.Sedangkan darah
yang berwarna merah cerah dipengaruhi oleh oksigen yang diserap dari paru-
paru.Pada saat darah mengalir ke seluruh tubuh, hemoglobin melepaskan oksigen
ke sel dan mengikat karbondioksida. Jumlah hemoglobin pada orang dewasa kira-
kira 11,5-15 gram dalam 100 cc darah. Normal Hb wanita 11,5 mg% dan laki-laki
13,0 mg%. Sel darah merah memerlukan protein karena strukturnya terdiri dari
asam amino dan memerlukan pula zat besi, sehinnga diperlukan diet seimbang zat
besi.Di dalam tubuh banyaknya sel darah merah ini bisa berkurang, demikian juga
banyaknya hemoglobin dalam sel darah merah.Apabila kedua-duanya berkurang
maka keadaan ini disebut animea, yang biasanya disebabkan oleh pendarahan
hebat, penyakit yang melisis eritrosit, dan tempat pembuatan eritrosit terganggu.

Bentuk sel darah merah pada manusia adalah bikonkaf atau berbentuk
piringan pipih seperti donat. Kepingan eritrosit manusia memiliki diameter sekitar
6-8 µm dan tebalnya sekitar 2 µm, eritrosit termasuk sel paling kecil daripada sel-
sel lainnya yang terdapat pada tubuh manusia.Jumlah sel darah merah adalah
jumlah yang paling banyak dibandingkan jumlah sel darah lainnya.Secara normal,
di dalam darah seorang laki-laki dewasa terdapat 25 trilliun sel darah merah atau
setiap satu milimeter kubik (1 mm3) darah trdapat 5 juta sel darah merah. Pada
perempuan dewasa, jumlah sel darah merah per miliketer kubiknya sebanyak 4,5
juta.
Sel darah merah hanya mampu bertahan selama 120 hari. Proses dimana eritrosit
diproduksi dimaksud eritropoiesies. Sel darah merah yang rusak akhirnya akan
pecah menjadi partikel-partikel kecil di dalam hati dan limpa. Sebagian besar sel
yang rusak dihancurkan oleh limpa dan yang lolos akan dihancurkan oleh hati.
Hati menyimpan kandungan zat besi dari hemoglobin yang kemudian diangkut
oleh darah ke sumsum merah tulang untuk membentuk sel darah merah yang
baru.Sumsum merah tulang memproduksi eritrosit, dengan laju produksi sekitar 2
juta eritrosit per detik.Produksi dapat distimulasi oleh hormon eritoprotein (EPO)
yang disintesa ginjal.Hormon ini sering digunakan para atlet dalam suatu
pertandingan sebagai doping.Saat sebelum dan sesudah meninggalkan sumsum
tulang belakang, sel yang berkembang ini dinamakan retikulosit dan jumlahnya
sekitar 1% dari semua darah yang beredar.
 Sel Darah Putih (Leukosit)
Sel darah putih (leukosit) jauh lebih besar daripada sel darah
merah.Namun jumlah sel darah putih jauh lebih sedikit daripada sel darah
merah.Pada orang dewasa setiap 1 mm3 darah terdapat 6.000-9.000 sel darah
putih.Tidak seperti sel darah merah, sel darah putih memiliki inti
(nukleus).Sebagian besar sel darah putih bisa bergerak seperti Amoeba dan dapat
menembus dinding kapiler.

Sel darah putih dibuat di dalam sumsum merah, kelenjar limfa, dan limpa
(kura).
Sel darah putih memiliki ciri-ciri, antara lain tidak berwarna (bening), bentuk
tidak tetap (ameboid), berinti, dan ukurannya lebih besar daripada sel darah
merah.
Berdasarkan ada tidaknya granula di dalam plasma, leukosit dibagi:
 Leukosit Bergranula (Granulosit)
Neutrofil adalah sel darah putih yang paling banyak yaitu sekitar
60%.Plasmanya bersifat netral, inti selnya banyak dengan bentuk yang bermacam-
macam dan berwarna merah kebiruan.Neutrofil bertugas untuk memerangi bakteri
pembawa penyakit yang memasuki tubuh. Mula mula bakteri dikepung, lalu butir-
butir di dalam sel segera melepaskan zat kimia untuk mencegah bakteri
berkembang biak serta menghancurkannya
Eosinofil adalah leukosit bergranula dan bersifat fagosit.Jumlahnya sekitar
5%. Eosinofil akan bertambah jumlahnya apabila terjadi infeksi yang disebabkan
oleh cacing. Plasmanya bersifat asam. Itulah sebabnya eosinofil akan menjadi
merah tua apabila ditetesi dengan eosin. Eosinofil memiliki granula
kemerahan.Fungsi dari eosinofil adalah untuk memerangi bakteri, mengatur
pelepasan zat kimia, dan membuang sisa-sisa sel yang rusak.
Basofil adalah leukosit bergranula yang berwarna kebiruan.Jumlahnya
hanya sekitar 1%. Plasmanya bersikap basa, itulah sebabnya apabila basofil
ditetesi dengan larutan basa, maka akan berwarna biru. Sel darah putih ini juga
bersifat fagositosis.Selain itu, basofil mengandung zat kimia anti penggumpalan
yang disebut heparin.
 Leukosit Tidak Bergranula (Agranulosit)
Limfosit adalah leukosit yang tidak memiliki bergranula.Intiselnya hampir
bundar dan terdapat dua macam limfosit kecil dan limfosit besar.20% sampai 30%
penyusun sel darah putih adalah limfosit.Limfosit tidak dapat bergerak dan berinti
satu.Berfungsi sebagai pembentuk antibodi.Monosit adalah leukosit tidak
bergranula.Inti selnya besar dan berbentuk bulat atau bulat panjang.Diproduksi
oleh jaringan limfa dan bersifat fagosit.
Antigen adalah apabila ada benda asing ataupun mikroba masuk ke dalam
tubuh, maka tubuh akan menganggap benda yang masuk tersebut adalah benda
asing. Akibatnya tubuh memproduksi zat antibodi melalu sel darah putih untuk
menghancurkan antigen. Glikoprotein yang terdapat pada hati kita, dapat menjadi
antigen bagi orang lain apabila glikoprotein tersebut disuntikkan kepada orang
lain. Hal ini membuktikan bahwa suatu bahan dapat dianggap sebagai antigen
untuk orang lain tetapi belum tentu sebagai antigen untuk diri kita sendiri. Hal
tersebut juga berlaku sebaliknya.
Leukosit yang berperan penting terhadap kekebalan tubuh ada dua macam:
 Sel Fagosit
Sel fagosit akan menghancurkan benda asing dengan cara menelan
(fagositosis). Fagosit terdiri dari dua macam:
1. Neutrofil, terdapat dalam darah
2. Makrofag, dapat meninggalkan peredaran darah untuk masuk kedalam
jaringan atau rongga tubuh
 Sel Limfosit
Limfosit terdiri dari:
1. T Limfosit (T sel), yang bergerak ke kelenjar timus (kelenjar limfa di dasar
leher)
2. B Limfosit (B Sel)
Keduanya dihasilkan oleh sumsum tulang dan diedarkan ke seluruh tubuh
melalui pembuluh darah, menghasilkan antibodi yang disesuaikan dengan antigen
yang masuk ke dalam tubuh.Seringkali virus memasuki tubuh tidak melalui
pembuluh darah tetapi melalui kulit dan selaput lendir agar terhindar dari
lukosit.Namun sel-sel tubuh tersebut tidak berdiam diri. Sel-sel tersebut akan
menghasilkan interferon suatu protein yang dapat memproduksi zat penghalang
terbentuknya virus baru (replikasi). Adanya kemampuan ini dapat mencengah
terjadinya serangan virus.

 Keping Darah (Trombosit)

Gambar 1.4 keping darah (trombosit)


Dibandingkan dengan sel darah lainnya, keping darah memiliki ukuran
yang paling kecil, bentuknya tidak teratur, dan tidak memiliki inti sel. Keping
darah dibuat di dalam sumsum merah yang terdapat pada tulang pipih dan tulang
pendek. Setiap 1 mm3 darah terdapat 200.000 – 300.000 butir keping
darah.Trombosit yang lebih dari 300.000 disebut trombositosis, sedangkan apabila
kurang dari 200.000 disebut trombositopenia. Trombosit hanya mampu bertahan 8
hari. Meskipun demikian trombosit mempunyai peranan yang sangat penting
dalam proses pembekuan darah.

Proses pembekuan darah seringkali disebut dengan hemostatis. Proses ini

terjadi karena adanya trauma pada pembuluh darah, pembuluh darah mengalami

terputusnya integritas tubuhnya. Pada proses pembekuan darah atau hemostatis

ada 4 fase yang harus dilalui, yaitu :

Fase pertama dari proses pembekuan darah atau hemostatis adalah

terjadinya kontradiksi pembuluh darah yang mengalami cedera, hal ini dilaukan

untuk memperkecil aliran darah distal terhadap cedera yang terjadi

Fase kedua dari proses pembekuan darah atau hemostatis adalah

pembentukan penyumbat yang dilakuakan oleh trombosit dengan kerenggangan

yang relatif pada area terjadinya ceder, hal ini dilakukan sebagai reaksi spontan

tubuh terhadap kolagen yang mengikat trombosit sebagai upaya mebebaskan

tromboxan dan ADP. Hal ini dilakukan untuk merangsang trombosit lain agar

melekat pada trombosit yang sebelumnya sudah terikat pada kolagen. Baca:

Peredaran darah manusia

Fase ketiga dari proses pembekuan darah atau hemostatis adalah

pembentukan dari thrombus merah atau bekuan darah.

Fase keempat dari proses pembekuan darah atau hemostatis adalah

disolusi atau pelarutan sebagian atau pelarutan seluruh bekuan

Pada saat kita mengalami luka, permukaan luka tersebut akan menjadi
kasar. Jika trombosit menyentuh permukaan luka yang kasar, maka trombosit
akan pecah. Pecahnya trombosit akan menyebabkan keluarnya enzim
trombokinase yang terkandung di dalamnya. Enzim trombokinase dengan bantuan
mineral kalsium (Ca) dan vitamin K yang terdapat di dalam tubuh dapat
mengubah protombin menjadi trombin.Selanjutnya, trombin merangsang
fibrinogen untuk membuat fibrin atau benang-benag.Benang-benang fibrin segera
membentuk anyaman untuk menutup luka sehingga darah tidak keluar lagi.
B. Fungsi darah

1. Mengedarkan sari makanan ke seluruh tubuh yang dilakukan oleh plasma

darah

2. Mengangkut sisa oksidasi dari sel tubuh untuk dikeluarkan dari tubuh yang

dilakukan oleh plasma darah, karbon dioksida dikeluarkan melalui paru-

paru, urea dikeluarkan melalui ginjal

3. Mengedarkan hormon yang dikeluarkan oleh kelenjar buntu (endokrin)

yang dilakukan oleh plasma darah.

4. Mengangkut oksigen ke seluruh tubuh yang dilakukan oleh sel-sel darah

merah

5. Membunuh kuman yang masuk ke dalam tubuh yang dilakukan oleh sel

darah putih

6. Menutup luka yang dilakuakn oleh keping-keping darah

7. Menjaga kestabilan suhu tubuh.

C. Kelainan/ gangguan pada sistem peredaran darah

 Hemofilia, adalah penyakit keturunan dimana darah sukar membeku.

 Anemia, penyakit kekurangan darah yang mungkin oleh Hb yang kurang

mengandung zat besi.


 Leukimia, penyakit yang disebabkan penambahan leukosit atau sel darah

putih yang tidak terkendali


VITAMIN

A. Defenisi Vitamin

Vitamin (bahasa Inggris: vital amine, vitamin) adalah sekelompok senyawa

organik amina berbobot molekul kecil yang memiliki fungsi vital dalam

metabolisme setiap organisme, yang tidak dapat dihasilkan oleh tubuh. Nama ini

berasal dari gabungan kata bahasa Latin vita yang artinya "hidup" dan amina

(amine) yang mengacu pada suatu gugus organik yang memiliki atom nitrogen

(N), karena pada awalnya vitamin dianggap demikian.

Vitamin merupakan nutrien organic yang dibutuhkan dalam jumlah kecil

untuk berbagai fungsi biokimiawi dan yang umumnya tidak disintesis oleh tubuh

sehingga harus dipasok dari makanan.Vitamin yang pertama kali ditemukan

adalah vitamin A dan B , dan ternyata masing-masing larut dalam lemak dan larut

dalam air.Kemudian ditemukan lagi vitamin-vitamin yang lain yang juga bersifat

larut dalam lemak atau larut dalam air.Sifat larut dalam lemak atau larut dalam air

dipakai sebagai dasar klassifikasi vitamin.Vitamin yang larut dalam air

,seluruhnya diberi symbol anggota B kompleks ( kecuali vitamin C ) dan vitamin

larut dalam lemak yang baru ditemukan diberi symbol menurut abjad (vitamin

A,D,E,K ).

B. Klasifikasi Vitamin

Vitamin diklasifikasin menjadi 12 yaitu, sebagai berikut :

1. Vitamin A
Vitamin A, yang juga dikenal dengan nama retinol, merupakan vitamin yang

berperan dalam pembentukkan indra penglihatan yang baik, terutama di malam

hari, dan sebagai salah satu komponen penyusun pigmen mata di retina. Selain itu,

vitamin ini juga berperan penting dalam menjaga kesehatan kulit dan imunitas

tubuh.Vitamin ini bersifat mudah rusak oleh paparan panas, cahaya matahari, dan

udara. Sumber makanan yang banyak mengandung vitamin A, antara lain susu,

ikan, sayur-sayuran dan juga buah-buahan.

2. Vitamin B

Secara umum, golongan vitamin B berperan penting dalam metabolisme di

dalam tubuh, terutama dalam hal pelepasan energi saat beraktivitas.Hal ini terkait

dengan peranannya di dalam tubuh, yaitu sebagai senyawakoenzim yang dapat

meningkatkan laju reaksi metabolisme tubuh terhadap berbagai jenis sumber

energi. Beberapa jenis vitamin yang tergolong dalam kelompok vitamin B ini juga

berperan dalam pembentukan sel darah merah (eritrosit). Sumber utama vitamin B

berasal dari susu, gandum, ikan, dan sayur-sayuran hijau.

3. Vitamin B1

Vitamin B1, yang dikenal juga dengan nama tiamin, merupakan salah satu

jenis vitamin yang memiliki peranan penting dalam menjaga kesehatan kulit dan

membantu mengkonversi karbohidrat menjadi energi yang diperlukan tubuh untuk

rutinitas sehari-hari. Di samping itu, vitamin B1 juga membantu proses

metabolisme protein dan lemak.

4. Vitamin B2
Vitamin B2 (riboflavin) banyak berperan penting dalam metabolisme di

tubuh manusia. Didalam tubuh, vitamin B2 berperan sebagai salah satu kompenen

koenzim flavin mononukleotida (flavin mononucleotide,FMN) dan flavin adenine

dinukleotida (adenine dinucleotide, FAD). Kedua enzim ini berperan penting

dalam regenerasi energi bagi tubuh melalui proses respirasi. Vitamin ini juga

berperan dalam pembentukan molekulsteroid, sel darah merah, dan glikogen, serta

menyokong pertumbuhan berbagai organ tubuh, seperti kulit, rambut, dan kuku.

Sumber vitamin B2 banyak ditemukan pada sayur-sayuran segar, kacang kedelai,

kuning telur, dan susu.

5. Vitamin B3

Vitamin B3 juga dikenal dengan istilah niasin. Vitamin ini berperan penting

dalam metabolisme karbohidrat untuk menghasilkan energi, metabolisme lemak,

dan protein. Di dalam tubuh, vitamin B3 memiliki peranan besar dalam menjaga

kadar gula darah, tekanan darah tinggi, penyembuhan migrain, dan vertigo.

Berbagai jenis senyawa racun dapat dinetralisir dengan bantuan vitamin

ini.Vitamin B3 termasuk salah satu jenis vitamin yang banyak ditemukan pada

makanan hewani, seperti ragi, hati, ginjal, daging unggas, dan ikan. Akan tetapi,

terdapat beberapa sumber pangan lainnya yang juga mengandung vitamin ini

dalam kadar tinggi, antara lain gandum dan kentang manis.

6. Vitamin B5

Vitamin B5 (asam pantotenat) banyak terlibat dalam reaksi enzimatik di

dalam tubuh. Hal ini menyebabkan vitamin B5 berperan besar dalam berbagai

jenis metabolisme, seperti dalam reaksi pemecahan nutrisi makanan, terutama


lemak. Peranan lain vitamin ini adalah menjaga komunikasi yang baik antara

sistem saraf pusat dan otak dan memproduksi senyawa asam lemak,

sterol,neurotransmiter, dan hormon tubuh. Vitamin B5 dapat ditemukan dalam

berbagai jenis variasi makanan hewani, mulai dari daging, susu, ginjal, dan hati

hingga makanan nabati, seperti sayuran hijau dan kacang hijau.

7. Vitamin B6

Vitamin B6, atau dikenal juga dengan istilah piridoksin, merupakan vitamin

yang esensial bagi pertumbuhan tubuh. Vitamin ini berperan sebagai salah satu

senyawa koenzim A yang digunakan tubuh untuk menghasilkan energi melalui

jalur sintesis asam lemak, seperti spingolipid danfosfolipid.Selain itu, vitamin ini

juga berperan dalam metabolisme nutrisi dan memproduksi antibodi sebagai

mekanisme pertahanan tubuh terhadap antigen atau senyawa asing yang

berbahaya bagi tubuh.Vitamin ini merupakan salah satu jenis vitamin yang mudah

didapatkan karena vitamin ini banyak terdapat di dalam beras, jagung, kacang-

kacangan, daging, dan ikan.

8. Vitamin B12

Vitamin B12 atau sianokobalamin merupakan jenis vitamin yang hanya

khusus diproduksi oleh hewan dan tidak ditemukan pada tanaman.Oleh karena itu,

vegetarian sering kali mengalami gangguan kesehatan tubuh akibat kekurangan

vitamin ini.Vitamin ini banyak berperan dalam metabolisme energi di dalam

tubuh.Vitamin B12 juga termasuk dalam salah satu jenis vitamin yang berperan

dalam pemeliharaan kesehatan sel saraf, pembentukkan molekul DNA dan RNA,

pembentukkan platelet darah.Telur, hati, dan daging merupakan sumber makanan


yang baik untuk memenuhi kebutuhan vitamin B12. Kekurangan vitamin ini akan

menyebabkan anemia (kekurangan darah), mudah lelah lesu, dan iritasi kulit.

9. Vitamin C

Vitamin C (asam askorbat) banyak memberikan manfaat bagi kesehatan

tubuh kita.Di dalam tubuh, vitamin C juga berperan sebagai senyawa pembentuk

kolagen yang merupakan protein penting penyusun jaringankulit, sendi, tulang,

dan jaringan penyokong lainnya.Vitamin C merupakan senyawa antioksidan alami

yang dapat menangkal berbagai radikal bebas dari polusi di sekitar lingkungan

kita.Terkait dengan sifatnya yang mampu menangkal radikal bebas, vitamin C

dapat membantu menurunkan laju mutasi dalam tubuh sehingga risiko timbulnya

berbagai penyakit degenaratif, seperti kanker, dapat diturunkan.Selain itu, vitamin

C berperan dalam menjaga bentuk dan struktur dari berbagai jaringan di dalam

tubuh, seperti otot.Vitamin ini juga berperan dalam penutupan luka saat terjadi

pendarahan dan memberikan perlindungan lebih dari infeksi mikroorganisme

patogen.Melalui mekanisme inilah vitamin C berperan dalam menjaga kebugaran

tubuh dan membantu mencegah berbagai jenis penyakit.Defisiensi vitamin C juga

dapat menyebabkan gusi berdarah dan nyeri pada persendian.Akumulasi vitamin

C yang berlebihan di dalam tubuh dapat menyebabkan batu ginjal, gangguan

saluran pencernaan, dan rusaknya sel darah merah.

10. Vitamin D

Vitamin D juga merupakan salah satu jenis vitamin yang banyak ditemukan

pada makanan hewani, antara lain ikan, telur, susu, serta produk olahannya,

seperti keju. Bagian tubuh yang paling banyak dipengaruhi oleh vitamin ini adalah
tulang.Vitamin D ini dapat membantu metabolisme kalsium dan mineralisasi

tulang. Sel kulit akan segera memproduksi vitamin D saat terkena cahaya

matahari (sinar ultraviolet). Bila kadar vitamin D rendah maka tubuh akan

mengalami pertumbuhan kaki yang tidak normal, dimana betis kaki akan

membentuk huruf O dan X.Di samping itu, gigi akan mudah mengalami

kerusakan dan otot pun akan mengalami kekejangan. Penyakit lainnya

adalahosteomalasia, yaitu hilangnya unsur kalsium dan fosfor secara berlebihan di

dalam tulang.Penyakit ini biasanya ditemukan pada remaja, sedangkan pada

manula, penyakit yang dapat ditimbulkan adalah osteoporosis, yaitu kerapuhan

tulang akibatnya berkurangnya kepadatan tulang.Kelebihan vitamin D dapat

menyebabkan tubuh mengalami diare, berkurangnya berat badan, muntah-muntah,

dan dehidrasiberlebihan.

11. Vitamin E

Vitamin E berperan dalam menjaga kesehatan berbagai jaringan di dalam

tubuh, mulai dari jaringan kulit, mata, sel darah merah hingga hati.Selain itu,

vitamin ini juga dapat melindungi paru-paru manusia dari polusi udara.Nilai

kesehatan ini terkait dengan kerja vitamin E di dalam tubuh sebagai senyawa

antioksidan alami.Vitamin E banyak ditemukan pada ikan, ayam, kuning telur,

ragi, dan minyak tumbuh-tumbuhan. Walaupun hanya dibutuhkan dalam jumlah

sedikit, kekurangan vitamin E dapat menyebabkan gangguan kesehatan yang fatal

bagi tubuh, antara lain kemandulan baik bagi pria maupun wanita. Selain itu, saraf

dan otot akan mengalami gangguan yang berkepanjangan.

12. Vitamin K
Vitamin K banyak berperan dalam pembentukan sistem peredaran darah

yang baik dan penutupan luka. Defisiensi vitamin ini akan berakibat pada

pendarahan di dalam tubuh dan kesulitan pembekuan darah saat terjadi luka atau

pendarahan. Selain itu, vitamin K juga berperan sebagaikofaktor enzim untuk

mengkatalis reaksi karboksilasi asam amino asam glutamat. Oleh karena itu, kita

perlu banyak mengonsumsi susu, kuning telur, dan sayuran segar yang merupakan

sumber vitamin K yang baik bagi pemenuhan kebutuhan di dalam tubuh.

C. Sumber dan macam macam pentakit kekurangan vitamin

Adapun sumber dan macam penyakit yang disebabkan kekuarngan vitamin

adalah sebagai berikut :

1. Vitamin A

Vitamin A umumnya stabil terhadap panas, asam, dan alkali. Tetapi

mempunyai sifat yang mudah teroksidasi oleh udara dan akan rusak bila

dipanaskan pada suhu tinggi bersama udara, sinar dan lemak yang sudah tengik.

Vitamin A berasal dari provitamin A berupa β-Karotin dan karotinoid,

selanjutnya menjadi aktif dalam bentuk derivat ester retinol yaitu retinol dan asam

retinoat yang dapat disintesis di hati. Sumber Provitamin A diperoleh dari Semua

sayuran dan buah-buahan berwarna terutama berwarna hijau serta seng untuk

mempertahankan kadar vitamin A.

2. Vitamin B1
Sebuah vitamin dengan struktur kimia C12H17ClN4OS, salah satu jenis dari

vitamin B kompleks, yang banyak ditemukan dalam daging, ragi, dan biji-bijian.

Vitamin ini berfungsi sebagai metabolisme karbohidrat dan juga menormalkan

aktivitas saraf. Vitamin ini larut dalam air, dan dalam metabolisme karbohidrat

menjadikan gula yang lebih sederhana dan setelah itu dapat digunakan sebagai

bahan bakar energi tubuh. Sumber vitamin B1 adalah gandum, beras, daging,

telur,susu dan lainnya. Penyakit yang ditimbulkan akibat kekurangan vitamin B1

adlah kulit kering/kusik/busik, kulit bersisik, daya tahan tubuh berkurang.

3. Vitamin B12

Vitamin B12 adalah vitamin yang sangat kompleks molekulnya mengandung

sebuah atom cobalt.Vit B12 terjadi dalam beberapa bentuk dikenal sebagai

kobalamina, salah satu yang paling aktif adalah sianokobalamin.Sifat- sifatnya

adalah larut dlm air, tahan panas, inaktif oleh cahaya, asam keras atau larutan

alkali.Sumber makanan yang mengandung vitamin B12 adalah telur, daging, hati.

Dan penyakit yang ditimbulkan jika kekurangan vitamin ini adalah kurang darah,

cepat lelah, lesu,lemas, dan sebagainya.

4. Vitamin D

Sumber makanan yang mengandung vitamin D adalah minyak ikan, susu,

telur dan keju. Akibat yang ditimbulkan jika kekurangan vitamin D adalah gigi

mudah rusak, otak kejang dan pertumbuhan tulang tidak baik.

5. Vitamin E
Vitamin E tahan terhadap suhu tinggi serta asam, karena bersifat antioksidan,

Vitamin E mudah teroksidasi terutama bila pada lemak yang tengik, timah, garam

besi serta mudah rusak oleh sinar UV.

Sumber makanan yang mengandung vitamin E adalah ikan, ayam, kuning telur,

minyak tumbuhan, dll.Penyakit yang ditimbulkan jika kekurangan vitamin E

adalah bisa menyebabkan mandul pada pria dan wanita, kerusakan syaraf, dll.

6. Vitamin K

Vit K larut dalam lemak dan tahan panas, tetapi mudah rusak oleh radiasi,

asam dan alkali.Vit K sangat penting bagi pembentukan protrombin.Kadar

protrombin dalam darah yang tinggi baik untuk penggumpalan darah. Sumber

utama vitamin K adalah telur, susu, dan sayuran segarr. Akibat jika kekurangan

vitamin K adalah darah sulit membeku ketika luka atau pendarahan.


DAFTAR PUSTAKA

Dr. Yohanis Ngili. 2013. Biokimia Dasar. Bandung: Penerbit Rekayasa Sains

Purnomo. 2006. Biokimia. Jakarta: SundaKelapaPustaka.

Strer L. 1995. Biochemistry 4th, halaman 603-623

SunitaAlmatsier. 2009. PrinsipDasarIlmuGizi. Jakarta: Erlangga.

TejAsari. 2005. Nilai-NilaiGiziPangan. Bandung: GrahaIlmu.


MAKALAH BIOKIMIA

“Mineral, Darah, Vitamin”

OLEH :
Nama : PRASILIA NOVITA
Nim : Q1A117242
Kelas : ITP D 017

JURUSAN ILMU DAN TEKNOLOGI PANGAN


FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS HALU OLEO
KENDARI
2018

Anda mungkin juga menyukai