Anda di halaman 1dari 3

RHA 3.

Mengidentifikasi dan membangun dukungan


Rapid Health Assessment (penilaian berbasis self-help serta aktivitas-aktivitas berbasis
kesehatan secara cepat) dilakukan untuk mengatur masyarakat.
besarnya suatu masalah yang berkaitan dengan 4. Pasca bencana: berdasarkan dari RHA untuk
kesehatan akibat bencana, yaitu dampak yang menentukan langkah selanjutnya
terjadi maupun yang kemungkinan dapat terjadi a. Pengendalian penyakit menular (ISPA,
terhadap kesehatan, sebarapa besar kerusakan diare,DBD,chikungunya, tifoid,dll)
terhadap sarana permukiman yang berpotensi b. Pelayanan kesehatan dasar
menimbulkan masalah kesehatan dan merupakan c. Memperbaiki kesehatan lingkungan (air bersih,
dasar bagi upaya kesehatan yang tepat dalam MCK, pengelolaan sampah, sanitasi makanan, dll)
penanggulangan selanjutnya. RHA adalah kegiatan Lingkup Assessment RHA (aspek epidemiolog, aspek
pengumpulan data dan informasi dengan tujuan kes. Lingkungan)
untuk menilai kerusakan dan mengidentifikasi 1. Aspek Medis
kebutuhan dasar yang diperlukan segera sebagai Untuk menilai dampak pelayanan medis
respon dalam suatu kejadian (WHO). Ketika bencana terhadap korban dan potensi pelayanan
RHA (Rapid Health Assessment) dilakukan hari H kesehatan. Dalam aspek medis, meliputi:
hingga H+3. a. Puskesmas setempat dan sekitar
Rapid Health Assesment (RHA), melihat Segera mengerahkan dan menyiapkan petugas
dampak-dampak apa saja yang ditimbulkan oleh kesehatan untuk menangani kejadian bencana,
bencana, seperti berapa jumlah korban, barang- seperti longsor.
barang apa saja yang dibutuhkan, peralatan apa b. Rumah Sakit
yang harus disediakan,berapa banyak pengungsi Rumah sakit siap siaga dalam menindaklanjuti
lansia, anak-anak, seberapa parah tingkat kerusakan dan menerima rujukan bencana, seperti
dan kondisi sanitasi lingkungan. longsor.
Dari penggalan Pedoman Penanggulangan Bencana c. Dinas Kesehatan Kota.
Bidang Kesehatan diatas bisa kita lihat bahwa Rapid Memerintahkan semua puskesmas untuk
Health Assessment dibagi menjadi dua yaitu: melibatkan atau mengirim tenaga kesehatan.
1. Initial Rapid Health Assessment (Penilaian Pelaksanaan RHA saat Bencana :
Masalah Kesehatan Awal) 1. Melapor kepada gubernur dan
Dalam hal ini dilakukan oleh petugas kesehatan menginformasikan kepada PKK Depkes tentang
tingkat kecamatandibawah tanggung jawab Kepala terjadinya bencana atau adanya pengungsi
Puskesmas setempat. Ini dilakukanuntuk menetukan 2. Mengaktifkan Pusdalops penanggulangan
jenis bantuan awal yang dibutuhkan segera. bencana tingkat provinsi
2. Integrated Rapid Health Assessment (Penilaian 3. Berkoordinasi dengan Depkes dalam hal ini PPK
Masalah KesehatanTerpadu) 4. Berkoordinasi dengan rumah sakit provinsi untuk
Menindaklanjuti assessment awal dan mendata mempersiapkan menerima rujukan dari lokasi
kebutuhan para korban di pengungsian. Dengan bencana
adanya assessment terpadu ini kita dapat 5. Berkoordinasi dengan rumah sakit rujukan di luar
melakukan penanggulangan gizi, memberikan provinsi
imunisasi, melakukan surveilans epidemiologi 6. Berkoordinasi dengan kepala dinas kesehatan
terhadap penyakit potensialsehingga kejadian kabupaten/kotauntuk melakukan RHA
penyakit di lokasi bencana dapat dikontrol. 7. Memobilisasi tenaga kesehatan untuk tugas
Manfaat Rapid Health Assessment adalah : perbantuan ke daerah bencana
1. Mengidentifikasi fakta-fakta di lokasi bencana. 8. Berkoordinasi dengan sektor terkait untuk
2. Mengindikasi kebutuhan yang harus segera penganggulangan bencana
dipenuhi. 9. Menuju lokasi terjadinya bencana atau tempat
Tujuan dari dilakukannya assessment awal secara penampungan pengungsi
cepat adalah :
1. Mendapatan informasi yang memadai tentang Direktur Rumah Sakit Provinsi Melakukan Kegiatan :
perubahan keadaan darurat 1. Mengadakan koordinasi dengan rumah sakit
2. Menjadi dasar bagi perencanaan program kabupaten/kota untuk mengoptimalkan sistem
rujukan
2. Menyiapkan instansi gawat darurat dan instansi bertanggung jawab adalah kepala dinas
rawat inapuntuk menerima penderita rujukan kesehatan kabupaten/kota.
3. Mengajukan kebutuhan obat dan peralatan lain HEALTH PROMOTION
yang diperlukan Pada tahun 1986 di Ottawa, Canada, dilangsungkan
4. Mengirimkan tenaga dan peralatan ke lokasi konferensi internasional promosi kesehatan yang
bencana bila diperlukan menghasilkan piagam Ottawa (Ottawa Charter )
yang menjadi acuan bagi promosi kesehatan,
Tingkat Kabupaten/Kota, kepala dinas kesehatan termasuk di Indonesia. Sesuai dengan piagam
kabupaten/kota setelah menerima berita tentang Ottawa, aktivitas promosi kesehatan adalah
terjadinya bencana dari kecamatan melakukan Advokasi (Advocating), Pemberdayaan (Enabling),
kegiatan: dan Mediasi (Mediating).
1. Berkoordinasi dengan anggota satlak PB dalam Selanjutnya piagam Ottawa juga merumuskan lima
penanggulangan bencana komponen utama promosi kesehatan yaitu :
2. Mengaktifkan pusdalops penanggulangan Membangun kebijakan public berwawasan
bencana tingkat kabupaten/kota kesehatan (Built Health Public Policy), artinya
3. Berkoordinasi dengan RS kabupaten/kota mengupayakan agar para pembantu kebijakan
4. Menyiapkan dan mengirim tenaga kesehatan diberbagai sektor dan tingkatan administrasi
5. Menghubungi pusksmas di sekitarlokasi bencana mempertimbangkan dampak kesehatan dari setiap
untuk mengirimkan dokter, perawat dan kebijakan yang dibuatnya.
peralatan medis Menciptakan lingkungan yang mendukung (Create
6. Melakukan penilain kesehaatan cepat terpadu Supportive Environtments ) artinya menciptakan
7. Melakukan penanggulangan gizi darurat suasana lingkungan ( baik fisik maupun sosial politik)
8. Memberikan imunisasi campak di tempat yang mendukung sehingga masyarakat termotivasi
pengungsian untuk melakukan upaya – upaya yang positif bagi
9. Melakukan survailens epidemiologi terhadap kesehatan.
penyakit potensial wabah Memperkuat gerakan masyarakat (Streghthen
10. Apabila kejadian bencana melampaui batas community action) artinya memberikan dukungan
wilayh kabupaten/kota terhadap kegiatan masyarakat agar lebih berdaya
dalam upaya mengendalikan faktor – faktor yang
Direktur Rumah Sakit Kabupaten/ Kota mempengaruhi kesehatan.
Melakukan Kegiatan : Mengembangkan keterampilan individu (Develop
1. Menhubungi lokasi bencana untuk personal skill) artinya mengupayakan agar
mempersiapkan instansi gawat darurat masyarakat mampu membuat informasi, pendidikan
dan ruang perawatan dan pelatihan memadai. Upaya ini akan lebih efektif
2. Menyiapkan instansi gawat darurat dan dan efisien bila dilakukan melalui pendekatan
instansi rawat inap untuk menerima tatanan (setting).
rujukan Reorient pelayanan kesehatan (Reorient Health
3. Menghubungi RS provinsi tentang Service) artinya mengubah orientasi pelayanan
kemungkinan adanya penderita yang kesehatan agar lebih mengutamakan upaya
akan dirujuk preventif dan promotif tanpa mengesampingkan
4. Menyiapkan dan mengirimkan tenaga upaya kuratif dan rehabilitatif
dan peraltan kesehatan ke lokasi
bencana Apa itu Promosi Kesehatan?
“Proses pemberdayaan individu dan masyarakat
Kepala Puskesmas di lokasi bencana melakukan : untuk meningkatkan kemampuan mereka
1. Beserta staf menuju lokasi bencana dengan mengendalikan determinan kesehatan sehingga
membawa peralatan yang diperlukan dapat meningkatkan derajat kesehatan mereka
2. Melaporkan kepada kadinkes kabupaten/kota “.(World Health Organization)
3. Melakukan initial RHA
4. Menyerahkan tanggung jawab pada “Upaya untuk meningkatkan kemampuan
kadinkesapabila telah tiba dilokasi masyarakat dalam mengendalikan faktor-faktor
5. Apabila kejadian bencana melampaui batas kesehatan melalui pembelajaran dari, oleh, untuk
wilayah kecamatan selanjutnya yang dan bersama masyarakat, agar mereka dapat
menolong dirinya sendiri, serta mengembangkan • Keterampilan individu (Personal skill)
kegiatan yang bersumberdaya masyarakat, sesuai Meningkatkan pemahaman anggota
sosial budaya setempat dan didukung oleh kebijakan masyarakat tentang cara-cara memelihara
publik yang berwawasan kesehatan.” kesehatan, mencegah penyakit, mengenal
(Depkes RI) penyakit, mencari pengobatan ke fasilitas
kesehatan profesional, meningkatkan
1. Advocate (mengadvokasi) kesehatan, dsb. Misal: keterampilan
Meyakinkan pembuat kebijakan bahwa membuat LGG, keterampilan gerakan
program kesehatan yang akan dijalankan tsb senam, dll
penting. • Gerakan masyarakat (Community
2. Mediate (menjembatani) Action)Kegiatan-kegiatan masyarakat
Menjembatani sektor kesehatan dengan yang mendukung pemeliharaan dan
non kesehatan. (kemitraan) peningkatan di bidang kesehatan. Misal:
3. Enable (memampukan) posyandu, psn.
Memberikan keterampilan kepada
masyarakat agar mandiri di bidang kesehatan

KONSEP-KONSEP PROMOSI KESEHATAN


Lima tingkat pencegahan penyakit :
1. Health Promotion (Peningkatan/
promosi kesehatan)
2. Specific protection (Perlindungan
khusus melalui imunisasi)
3. Early Diagnosis and prompt treatment
(Diagnosis dini dan pengobatan segera)
4. Disability limitation (Membatasi/
mengurangi terjadinya kecacatan)
5. Rehabilitation (Pemulihan)
STRATEGI:
• Kebijakan berwawasan kesehatan (Healthy
Public Policy) ditujukan kepada para
pembuat kebijakan agar mengeluarkan
kebijakan-kebijakan publik yang
mendukung atau menguntungkan
kesehatan.
• Lingkungan yang mendukung (supportive
environment) ditujukan kepada para
pengelola tempat umum, termasuk
pemerintah kota agar mereka menyediakan
sarana prasarana atau fasilitas yang
mendukung terciptanya perilaku sehat bagi
masyarakat, terutama pengunjung tempat-
tempat umum tersebut. Misal : tersedianya
Toilet, tempat sampah, smoking room.
• Reorientasi pelayanan kesehatan (Reorient
Health Services) Penyelenggara
pelayanan kesehatan baik pemerintah
maupun swasta harus melibatkan bahkan
memberdayakan masyarakat agar mereka
juga dapat berperan tidak hanya sebagai
penerima pelayanan kesehatan tetapi juga
penyelenggara pelayanan kesehatan.

Anda mungkin juga menyukai