Rapid Health Assessment (penilaian berbasis self-help serta aktivitas-aktivitas berbasis kesehatan secara cepat) dilakukan untuk mengatur masyarakat. besarnya suatu masalah yang berkaitan dengan 4. Pasca bencana: berdasarkan dari RHA untuk kesehatan akibat bencana, yaitu dampak yang menentukan langkah selanjutnya terjadi maupun yang kemungkinan dapat terjadi a. Pengendalian penyakit menular (ISPA, terhadap kesehatan, sebarapa besar kerusakan diare,DBD,chikungunya, tifoid,dll) terhadap sarana permukiman yang berpotensi b. Pelayanan kesehatan dasar menimbulkan masalah kesehatan dan merupakan c. Memperbaiki kesehatan lingkungan (air bersih, dasar bagi upaya kesehatan yang tepat dalam MCK, pengelolaan sampah, sanitasi makanan, dll) penanggulangan selanjutnya. RHA adalah kegiatan Lingkup Assessment RHA (aspek epidemiolog, aspek pengumpulan data dan informasi dengan tujuan kes. Lingkungan) untuk menilai kerusakan dan mengidentifikasi 1. Aspek Medis kebutuhan dasar yang diperlukan segera sebagai Untuk menilai dampak pelayanan medis respon dalam suatu kejadian (WHO). Ketika bencana terhadap korban dan potensi pelayanan RHA (Rapid Health Assessment) dilakukan hari H kesehatan. Dalam aspek medis, meliputi: hingga H+3. a. Puskesmas setempat dan sekitar Rapid Health Assesment (RHA), melihat Segera mengerahkan dan menyiapkan petugas dampak-dampak apa saja yang ditimbulkan oleh kesehatan untuk menangani kejadian bencana, bencana, seperti berapa jumlah korban, barang- seperti longsor. barang apa saja yang dibutuhkan, peralatan apa b. Rumah Sakit yang harus disediakan,berapa banyak pengungsi Rumah sakit siap siaga dalam menindaklanjuti lansia, anak-anak, seberapa parah tingkat kerusakan dan menerima rujukan bencana, seperti dan kondisi sanitasi lingkungan. longsor. Dari penggalan Pedoman Penanggulangan Bencana c. Dinas Kesehatan Kota. Bidang Kesehatan diatas bisa kita lihat bahwa Rapid Memerintahkan semua puskesmas untuk Health Assessment dibagi menjadi dua yaitu: melibatkan atau mengirim tenaga kesehatan. 1. Initial Rapid Health Assessment (Penilaian Pelaksanaan RHA saat Bencana : Masalah Kesehatan Awal) 1. Melapor kepada gubernur dan Dalam hal ini dilakukan oleh petugas kesehatan menginformasikan kepada PKK Depkes tentang tingkat kecamatandibawah tanggung jawab Kepala terjadinya bencana atau adanya pengungsi Puskesmas setempat. Ini dilakukanuntuk menetukan 2. Mengaktifkan Pusdalops penanggulangan jenis bantuan awal yang dibutuhkan segera. bencana tingkat provinsi 2. Integrated Rapid Health Assessment (Penilaian 3. Berkoordinasi dengan Depkes dalam hal ini PPK Masalah KesehatanTerpadu) 4. Berkoordinasi dengan rumah sakit provinsi untuk Menindaklanjuti assessment awal dan mendata mempersiapkan menerima rujukan dari lokasi kebutuhan para korban di pengungsian. Dengan bencana adanya assessment terpadu ini kita dapat 5. Berkoordinasi dengan rumah sakit rujukan di luar melakukan penanggulangan gizi, memberikan provinsi imunisasi, melakukan surveilans epidemiologi 6. Berkoordinasi dengan kepala dinas kesehatan terhadap penyakit potensialsehingga kejadian kabupaten/kotauntuk melakukan RHA penyakit di lokasi bencana dapat dikontrol. 7. Memobilisasi tenaga kesehatan untuk tugas Manfaat Rapid Health Assessment adalah : perbantuan ke daerah bencana 1. Mengidentifikasi fakta-fakta di lokasi bencana. 8. Berkoordinasi dengan sektor terkait untuk 2. Mengindikasi kebutuhan yang harus segera penganggulangan bencana dipenuhi. 9. Menuju lokasi terjadinya bencana atau tempat Tujuan dari dilakukannya assessment awal secara penampungan pengungsi cepat adalah : 1. Mendapatan informasi yang memadai tentang Direktur Rumah Sakit Provinsi Melakukan Kegiatan : perubahan keadaan darurat 1. Mengadakan koordinasi dengan rumah sakit 2. Menjadi dasar bagi perencanaan program kabupaten/kota untuk mengoptimalkan sistem rujukan 2. Menyiapkan instansi gawat darurat dan instansi bertanggung jawab adalah kepala dinas rawat inapuntuk menerima penderita rujukan kesehatan kabupaten/kota. 3. Mengajukan kebutuhan obat dan peralatan lain HEALTH PROMOTION yang diperlukan Pada tahun 1986 di Ottawa, Canada, dilangsungkan 4. Mengirimkan tenaga dan peralatan ke lokasi konferensi internasional promosi kesehatan yang bencana bila diperlukan menghasilkan piagam Ottawa (Ottawa Charter ) yang menjadi acuan bagi promosi kesehatan, Tingkat Kabupaten/Kota, kepala dinas kesehatan termasuk di Indonesia. Sesuai dengan piagam kabupaten/kota setelah menerima berita tentang Ottawa, aktivitas promosi kesehatan adalah terjadinya bencana dari kecamatan melakukan Advokasi (Advocating), Pemberdayaan (Enabling), kegiatan: dan Mediasi (Mediating). 1. Berkoordinasi dengan anggota satlak PB dalam Selanjutnya piagam Ottawa juga merumuskan lima penanggulangan bencana komponen utama promosi kesehatan yaitu : 2. Mengaktifkan pusdalops penanggulangan Membangun kebijakan public berwawasan bencana tingkat kabupaten/kota kesehatan (Built Health Public Policy), artinya 3. Berkoordinasi dengan RS kabupaten/kota mengupayakan agar para pembantu kebijakan 4. Menyiapkan dan mengirim tenaga kesehatan diberbagai sektor dan tingkatan administrasi 5. Menghubungi pusksmas di sekitarlokasi bencana mempertimbangkan dampak kesehatan dari setiap untuk mengirimkan dokter, perawat dan kebijakan yang dibuatnya. peralatan medis Menciptakan lingkungan yang mendukung (Create 6. Melakukan penilain kesehaatan cepat terpadu Supportive Environtments ) artinya menciptakan 7. Melakukan penanggulangan gizi darurat suasana lingkungan ( baik fisik maupun sosial politik) 8. Memberikan imunisasi campak di tempat yang mendukung sehingga masyarakat termotivasi pengungsian untuk melakukan upaya – upaya yang positif bagi 9. Melakukan survailens epidemiologi terhadap kesehatan. penyakit potensial wabah Memperkuat gerakan masyarakat (Streghthen 10. Apabila kejadian bencana melampaui batas community action) artinya memberikan dukungan wilayh kabupaten/kota terhadap kegiatan masyarakat agar lebih berdaya dalam upaya mengendalikan faktor – faktor yang Direktur Rumah Sakit Kabupaten/ Kota mempengaruhi kesehatan. Melakukan Kegiatan : Mengembangkan keterampilan individu (Develop 1. Menhubungi lokasi bencana untuk personal skill) artinya mengupayakan agar mempersiapkan instansi gawat darurat masyarakat mampu membuat informasi, pendidikan dan ruang perawatan dan pelatihan memadai. Upaya ini akan lebih efektif 2. Menyiapkan instansi gawat darurat dan dan efisien bila dilakukan melalui pendekatan instansi rawat inap untuk menerima tatanan (setting). rujukan Reorient pelayanan kesehatan (Reorient Health 3. Menghubungi RS provinsi tentang Service) artinya mengubah orientasi pelayanan kemungkinan adanya penderita yang kesehatan agar lebih mengutamakan upaya akan dirujuk preventif dan promotif tanpa mengesampingkan 4. Menyiapkan dan mengirimkan tenaga upaya kuratif dan rehabilitatif dan peraltan kesehatan ke lokasi bencana Apa itu Promosi Kesehatan? “Proses pemberdayaan individu dan masyarakat Kepala Puskesmas di lokasi bencana melakukan : untuk meningkatkan kemampuan mereka 1. Beserta staf menuju lokasi bencana dengan mengendalikan determinan kesehatan sehingga membawa peralatan yang diperlukan dapat meningkatkan derajat kesehatan mereka 2. Melaporkan kepada kadinkes kabupaten/kota “.(World Health Organization) 3. Melakukan initial RHA 4. Menyerahkan tanggung jawab pada “Upaya untuk meningkatkan kemampuan kadinkesapabila telah tiba dilokasi masyarakat dalam mengendalikan faktor-faktor 5. Apabila kejadian bencana melampaui batas kesehatan melalui pembelajaran dari, oleh, untuk wilayah kecamatan selanjutnya yang dan bersama masyarakat, agar mereka dapat menolong dirinya sendiri, serta mengembangkan • Keterampilan individu (Personal skill) kegiatan yang bersumberdaya masyarakat, sesuai Meningkatkan pemahaman anggota sosial budaya setempat dan didukung oleh kebijakan masyarakat tentang cara-cara memelihara publik yang berwawasan kesehatan.” kesehatan, mencegah penyakit, mengenal (Depkes RI) penyakit, mencari pengobatan ke fasilitas kesehatan profesional, meningkatkan 1. Advocate (mengadvokasi) kesehatan, dsb. Misal: keterampilan Meyakinkan pembuat kebijakan bahwa membuat LGG, keterampilan gerakan program kesehatan yang akan dijalankan tsb senam, dll penting. • Gerakan masyarakat (Community 2. Mediate (menjembatani) Action)Kegiatan-kegiatan masyarakat Menjembatani sektor kesehatan dengan yang mendukung pemeliharaan dan non kesehatan. (kemitraan) peningkatan di bidang kesehatan. Misal: 3. Enable (memampukan) posyandu, psn. Memberikan keterampilan kepada masyarakat agar mandiri di bidang kesehatan
KONSEP-KONSEP PROMOSI KESEHATAN
Lima tingkat pencegahan penyakit : 1. Health Promotion (Peningkatan/ promosi kesehatan) 2. Specific protection (Perlindungan khusus melalui imunisasi) 3. Early Diagnosis and prompt treatment (Diagnosis dini dan pengobatan segera) 4. Disability limitation (Membatasi/ mengurangi terjadinya kecacatan) 5. Rehabilitation (Pemulihan) STRATEGI: • Kebijakan berwawasan kesehatan (Healthy Public Policy) ditujukan kepada para pembuat kebijakan agar mengeluarkan kebijakan-kebijakan publik yang mendukung atau menguntungkan kesehatan. • Lingkungan yang mendukung (supportive environment) ditujukan kepada para pengelola tempat umum, termasuk pemerintah kota agar mereka menyediakan sarana prasarana atau fasilitas yang mendukung terciptanya perilaku sehat bagi masyarakat, terutama pengunjung tempat- tempat umum tersebut. Misal : tersedianya Toilet, tempat sampah, smoking room. • Reorientasi pelayanan kesehatan (Reorient Health Services) Penyelenggara pelayanan kesehatan baik pemerintah maupun swasta harus melibatkan bahkan memberdayakan masyarakat agar mereka juga dapat berperan tidak hanya sebagai penerima pelayanan kesehatan tetapi juga penyelenggara pelayanan kesehatan.