A. PENDAHULUAN
I. Latar Belakang .............................................................................. 3
B. PEMBAHASAN
I. Rayon Viskosa ............................................................................ 5
II. Rayon Kuproamonium ................................................................ 6
III. Rayon Asetat ............................................................................. 8
IV. Rayon Tri Asetat ........................................................................ 9
V. Rayon Polinosik ......................................................................... 9
VI. Rayon Lyocell ............................................................................. 9
I. LATAR BELAKANG
2
Serat sintetis atau serat buatan manusia umumnya berasal dari
bahan petrokimia. Namun demikian, ada pula serat sintetis yang dibuat dari
selulosa alami seperti rayon.
Rayon adalah kain sintetis pertama yang pernah dibuat manusia. Rayon
terbuat dari serat yang berasal dari kayu. Pinus, hemlock, dan cemara adalah
tiga spesies pohon yang paling sering digunakan dalam pembuatan rayon.
3
PEMBAHASAN
I. RAYON VISKOSA
Pembuatan serat rayon viskosa ditemukan oleh C.F. Cross dan E.J.
Bevan pada tahun 1891, produksi rayon viskosa pertama oleh Courtaulds Ltd.
yang berkembang keseluruh dunia. Rayon atau kain rayon adalah kain yang
dibuat dari serat hasil regenerasi selulosa. Serat yang dijadikan benang rayon
berasal dari polimerorganik, sehingga disebut serat semisintesis karena tidak
bisa digolongkan sebagai serat sintetis atau serat alami yang sesungguhnya.
Bahan dasar pembuatan serat viskosa rayon, adalah bubur kayu yang
dimurnikan disebut pulp. Pulp tersebut dirubah menjadi selulosa alkali dengan
natrium hidroksida. Kemudian dengan karbon disulfida dirubah menjadi natrium
selulosa xantat, yang selanjutnya dilarutkan dalam larutan soda kostik encer.
Larutan ini kemudian diperam dan kemudian dipintal dengan cara pemintalan
basah menggunakan larutan asam.
4
dibandingkan dengan kapas, terutama dalam keadaan panas tetapi tahan
terhadap pelarut untuk pencucian kering (dry-cleaning). Sedangkan jamur akan
menyebabkan kekuatan berkurang serta warna.
Dalam industri tekstil, kain rayon dikenal dengan nama rayon viskosa atau
sutra buatan. Kain ini biasanya terlihat berkilau dan tidak mudah kusut. Serat
rayon memiliki unsur kimia karbon, hidrogen, dan oksigen. Kain rayon digunakan
secara luas dalam industri garmen untuk bahan pakaian dan perlengkapan
busana, seperti daster, jaket, jas, pakaian dalam, syal, topi, dasi, kaus kaki, dan
kain pelapis sepatu. Kain jenis ini juga dipakai sebagai kain alas dan pelengkap
perabot rumah tangga (seprai, selimut, tirai) dan alat-alat kebutuhan industri (kain
untuk perabot rumah sakit, benang ban), serta barang kesehatan pribadi
misalnya;pembalut wanita dan popok.
Di Indonesia, kain rayon merupakan bahan baku untuk industri kain dan
baju batik. Pemulihan elastis Rayon adalah yang terendah jika dibandingkan
dengan serat manapun. Ini artinya bahan tersebut tidak cepat kembali ke bentuk
dan penampilan aslinya.
Sifat kimia rayon kupramonium sama dengan rayon viskosa. Rusak oleh
alkali, kuat, tetapi tahan alkali lemah dan zat-zat oksidator. Pemutihan dapat
dilakukan dengan larutan hipoklorit dalam suasana sedikit basah atau dengan
5
hydrogen peroksida. Pencelupan rayon kupramonium sama dengan pencelupan
rayon viskosa.
6
Rayon kupramonium terutama digunakan untuk pakaian, kaos kaki
wanita, pakaian dalam dan kebanyakan untuk kain-kain dengan mutu baik.
Kehalusan filamennya memberikan sifat lemas dan drape yang baik (sifat
gelombang yang baik).
Asam
asetat anhidrat dan asam sulfat pada senyawa selulosa. Reaksinya disebut
asetilasi, beberapa gugus hidroksil dari selulosa diganti dengan gugus asetil.
Serat triasetat gugusan asetilnya lebih sedikit dibandingkan serat diasetat.
7
sebagainya. Digunakan dalam kain seperti satin, brokat, kain taf, dan
sebagainya.
Rayon tri asetat biasa digunakan dalam pakaian yang mementingkan retensi
lipatan / wiru misalnya rok dan gaun. Dapat digunakan dengan poliester untuk
membuat pakaian mengkilap.
V. RAYON POLINOSIK
8
penggunaan dari bahan bahan kimia untuk mengubah serat liosel ke dalam
pakaian.bagi orang yang sensitif kimia perlu pertimbangan lagi untuk
menggunakan pakaian liosel dari Tencel yang diproduksi di Eropa.