Bab Ii Tinjauan Pustaka: Universitas Sumatera Utara
Bab Ii Tinjauan Pustaka: Universitas Sumatera Utara
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1.1. Definisi
adanya penyebab lain yang jelas selain vaskular (Sacco dkk, 2013).
2.1.2. Epidemiologi
memiliki riwayat stroke, dimana sebesar 2,3% stroke terjadi pada ras
kulit putih non-hispanik, 4,0% pada ras kulit hitam non-hispanik, 1,6%
pada setiap subtipe stroke. Dari 750.000 kasus stroke di AS, 15%
menyebabkan outcome yang buruk dan hampir tiga kali lebih sering
kematian pada 32% sampai 43% kasus (Hinson dkk, 2010; Morgan
dkk, 2013).
efek massa dari darah di ventrikel dan hidrosefalus kronik (Li dkk,
2013).
a. Umur
b. Jenis kelamin
d. Faktor keturunan
a. Perilaku
1. Merokok
3. Penyalahgunaan alkohol
antiplatelet,
b. Fisiologis
1. Penyakit hipertensi
2. Penyakit jantung
3. Diabetes mellitus
5. Gangguan ginjal
6. Kegemukan
perdarahan
2.1.4. Etiologi
ventrikular.
2.1.5. Patofisiologi
pecah akibat darah yang masuk melalui defek pada dinding arteri
kaku kuduk, muntah dan letargi. Pada saat yang sama didapatkan
(AHA/ASA, Class II, Level of evidence A). Jika ada fasilitas MRI ≥ 1,5
putus.
radiasi ke mata.
ventrikel, bisa juga tampak pelebaran pada sistem ventrikel bila telah
Dikutip dari : Misbach, J., Lamsudin, R., Aliah, A., Basyiruddin A., Suroto., Alfa,
A.Y., dkk. 2011. Guideline Stroke. Perhimpunan Dokter Spesialis Saraf
Indonesia (PERDOSSI). Jakarta
2.1.8. Penatalaksanaan
sistolik > 200 mmHg atau Mean Arterial Pressure (MAP) > 150
darah setiap 5 menit. Apabila tekanan darah sistolik > 180 mmHg
atau MAP > 130 mmHg disertai dengan gejala dan tanda
2011).
jugular.
3. Hindari hipertermia.
4. Jaga normovolemia.
osmoterapi.
mg/kgBB i.v.
bahwa dosis rendah rTPA (1 mg) dapat diberikan secara aman pada
2010).
2.1.9. Komplikasi
serangan hipertensi.
cairan serebrospinal.
Outcome/Komplikasi Frekuensi
(%)
Hidrosefalus dini 50-73
Memerlukan pemasangan External Ventricular 19-33
Drainage (EVD)
Pemasangan Shunt 36
Lesi kausatif pada pemeriksaan angiogram 29-67
Malformasi atrioventrikular
Aneurisma 0-44
0-27
Perdarahan ulang 8-12
Mortalitas 13-47
Outcome pada penderita yang bertahan hidup
Asimptomatik
Defisit neurologis ringan 60-75
Defisit neurologis sedang- berat 13-36
10-13
Dikutip dari : Zai, W.C., Hanley, D. 2012. Intraventricular Hemorrhage
Chapter 46. In : Caplan, L.R., Gijn, J.V (Eds) Stroke Syndrome Third
Edition. Cambridge University Press. NewYork.
memiliki kornu frontale, bagian tengah = cella media, kornu posterior dan
hubungan yang timbal balik antara darah dan sistem saraf pusat. Pleskus
koroideus terdiri atas epitel padat yang berfungsi untuk sekresi cairan
2013).
maksimum 4), ventrikel lateral kanan & kiri (nilai maksimal 4 untuk
2013).
ventrikel lateral kanan & kiri (0 = tidak ada darah, 1 = ≤ 25% terisi
darah, 2 = > 25% - ≤ 50% terisi darah, 3 = > 50% - ≤ 75% terisi
darah, 4 = > 75% - 100% terisi darah), ventrikel ke-tiga dan ke-
– 100% terisi darah), occipital horn kanan & kiri (0 = tidak ada darah,
temporal horn kanan & kiri (0 = tidak ada darah, 1 = ≤ 25% - ≤ 50%
terisi darah, 2 = > 50% - 100% terisi darah) dan setiap pelebaran
Diunduh dari : Morgan, T., Dawson, J., Spengler, D., Lees, K., Aldrich, C.,
Mishra, N. 2013. The Modified Graeb Score an Enhanced Tool for
Intraventricular Hemorrhge Measurement and Predictor Outcome. Stroke.
44 : 635-641
Intraventrikular
1,12; 95% CI, 1,05 – 1,19, p = < 0,0001) dan volume perdarahan secara
semua ventrikel merupakan suatu faktor prognostik yang buruk (RR = 4,3;
morbiditas dan mortalitas dalam beberapa cara. Pada fase akut, perluasan
yang buruk (mRS ≥ 4, termasuk kematian) (OR = 1,18, 95% CI, 1,10 –
0,18).
2. 5. KERANGKA TEORI
VOLUME PERDARAHAN STROKE PERDARAHAN
INTRAVENTRIKULAR
mGS PENATALAKSANAAN
KONSERVATIF
KEMATIAN
2. 6. KERANGKA KONSEP
STROKE PERDARAHAN
INTRAVENTRIKULAR
MODIFIED GRAEB
SCORE OUTCOME/
KEMATIAN
PENATALAKSANAAN :
- KONSERVATIF
- OPERATF