Anda di halaman 1dari 5

TUGAS INDIVIDU

MATA KULIAH RISET KUANTITATIF

RESUME ARTIKEL
ADIKSI MEDIA SOSIAL PADA REMAJA

Dosen
Laili Rahayuwati, DR. PH

Di susun oleh:

Nama : Muhammad Alghifari Budiman


NPM : 220120190036
Peminatan : Keperawatan Medikal Bedah

UNIVERSITAS PADJAJARAN
PASCA SARJANA KEPERAWATAN
BANDUNG
2019
Rangkuman Artikel tentang Adiksi Media Sosial pada Remaja

No
Penulis Judul Metode Hasil Simpulan
.
1. Fanni Banyai Problematic Metode pada penelitian ini Dari hasil yang didapatkan, Hasil penelitian ini menunjukkan
Agnes Zsila Social Media menggunakan metode  Sampel akhir terdiri  Skala kecanduan media sosial
Orsolya Kiraly Use: Results kuantitatif, dari (n=5961, 89. adalah skala yang valid secara
Aniko Maraz from a Large-  Populasi target adalah 45% dari total psikometrik yang merupakan
Zsuzsanna Scale Remaja kelas yang sampel). 49,17% alat yang tepat untuk
Elekes Nationally berbeda 9-10 di Hongaria. laki-laki (n=2931) mengidentifikasi tanda tanda
Mark D. Representativ berusia 15-22 tahun. usia rata rata 16 penggunaan media sosial
Griffiths e Adolescent  Total sampel terdiri dari tahun, jumlah rata beresiko di kalangan remaja.
Cecilie Schou Sample 6664 peserta rata menggunakan  Instrumen ini mungkin sangat
Andreassen  alat ukur yang di gunakan media sosial 23,16 berguna di lingkungan sekolah
Zsolt pada penelitian ini adalah jam per minggu. untuk mengidentifikasi remaja
Demetrovics kuesioner asli yang Perbedaan yang beresiko menggunakan
dikembangkan oleh penggunaan media media sosial yang bermasalah
Komite ESPAD sosial berdasarkan dan oleh karna itu dapat
 pengukuran yang di jenis kelamin digunakan dalam program
gunakan adalah lama  Laki-laki 20,53 jam pencegahan dan intervensi (
waktu penggunaan media per minggu, 25,71 perangkat lunak kontrol konten,
sosial dalam 1 minggu, jam per minggu konseling, terapi perilaku
salah satu pertanyaan, perempuan. kognitif,
“dalam 1 hari berapa jam  Spesifitas 99%,
Anda habiskan untuk sensitivitas 83% (
internet jejaring sosial?” 1% dari pengguna
media sosial yang
tidak bermasalah
diidentifikasi secara
keliru sebagai risiko
penggunaan
bermasalah oleh
sekala. 17% dari
kasus sebenarnya
pengguna media
sosial dilewatkan)
 Nilai PPV adalah
99%. Dengan kata
lain, 27% individu
dengan hasil tes
positif di identifikasi
secara tidak benar,
sementara hanya 1%
individu dengan
hasil tes negatif
diidentifikasi secara
tidak benar.

2. Nazir Hawi & Identifying Metode penelitian ini Hasil yang didapatkan Kesimpulan
Maya Samaha commonalitie menggunakan menggunakan diantaranya  Kecanduan internet dan media
s and metode kuantitatif  Korelasi yang tinggi sosialmemiliki banyak
differences in  Penelitian dilakukan di antara IA dan SMA kesamaan daripada perbedaan,
personality universitas swasta lebanon (r+0,588,p<0,001) di keterbukaan terhadap
characteristic dan dilakukan satu sisi, dan variabel pengalaman, stabolitas emosi,
s of Internet menggunakan bahasa indevenden di sisilain hargadiri, frekuensi memeriksa
and social inggris yang sebagai  Skor IAT akun, dan penggunaan internet
media bahasa pengantar di mengklasifikasikan adalah prediktor kecanduan
addiction unifersitas tersebut karna peserta menjadi empat internet dan media sosial.
profiles: mengadopsi sistem profil: tidak ditambahkan  Umur kepuasan dengan
traits, self- pendidikan amerika, (8,0%), kecanduan kehidupan, dan saling
esteem, and menggunakan metode ringan (49,3%), ketergantungan diri tidak
self-construal analisis crossectional kecanduan sebagian memprediksi kecanduan internet
bardasarkan partisipasi (37,7%), dan kecanduan atau media sosial, sedangkan
sukarela dari mahasiswa. (5%). diri sendiri dan extrafersion
 Sampling yang digunakan  6 tahun yang lalu hanya memprediksikan
menggunakan Systematic penelitian yang kecanduan internet, hasil ini
random dengan jumlah dilakukan oleh (Hawi memberikan beberapa dasar
akhir 512 responden 2012) didapatkan untuk memahami profil
 Hal hal yang di teliti kelompok yang tidak kecanduan internet dan media
dalaam penelitian ini diniktik telah meningkat sosial.
meliputi jenis kelamin, 13%, dari 21,8%
usia, waktu menggunakan menjadi 8,0%, kelompok
internet pada hari kerja, yang kecanduan ringan
berapa jam sehari meningkat sebesar
menggunakan internet, 10,1% dari 39,2%
dan berapa jam sehari m3njadi 49,3%,
menggunakan internet kelompok kecanduan
dalam waktu libur. sebagian meningkat
Selain itu juga meneliti 2,8%, dari 34,9%
dalam sehari seberapa menjadi 37,7%, dan
sering memposting kelompok kecanduan
pembaruan juga informasi meningkat 0,8% dari
lain ke akun media sosial. 4,2% menjadi 5,0%.
 Dalam penelitian ini
semua variabel di analisis
dengan data deskriptif,
mean dan standar defisiasi
disajikan berdasarkan
gender, faktor
konfirmatori di analisis
dengan cara pemodelan
persamaan struktur dengan
SPSS

Referansi:

Nyai F, Zsila A ´, Kira ´ly O, Maraz A, Elekes Z, Griffiths MD, et al. (2017). Problematic Social Media Use: Results from a Large-
Scale Nationally Representative Adolescent Sample. Plos One. DOI:10.6084/m9.figshare.4479434
Nazir Hawi & Maya Samaha (2018): Identifying commonalities and differences in personality characteristics of Internet and social
media addiction profiles: traits, self-esteem, and self-construal. Behaviour & Information Technology. DOI:
10.1080/0144929X.2018.1515984

Anda mungkin juga menyukai