Percobaan 2 Biokim
Percobaan 2 Biokim
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
hidrolisis murni, hidrolisis katalis asam, hidrolisis katalis basa, gabungan alkali
dengan air dan hidrolisis dengan katalis enzim. Sedangkan berdasaran fase reaksi
yang terjadi diklasifikasikan menjadi hidrolisis fase cair dan hidrolisis fase uap.
dalam suatu tangki bertekanan yang disebut konverter sampai suhu 120-140.
paling banyak penyusun sel. Fungsi karbohidrat adalah sebagai sumber energy
energi sel. Jenis karbohidrat kompleks merupakan sumber utama bahan makanan
seperti pada biji, umbi dan buah. Di dalam sel pati membentuk granula yang
secara mikrokopis memiliki bentuk yang berbeda untuk setiap sumber. Pati
terbagi menjadi dua yaitu fraksi terlarut yang disebut amilosa dengan struktur
molekul linear, terdiri dari rantai unit-unit D-glukosa yang panjang dan fraksi
tidak larut disebut amilopektin dengan struktur bercabang, memiliki berat molekul
yang tinggi. Dalam suasana asam dan dengan pemanasan, pati akan terhidrolisis
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Praktikum
Tujuan yang ingin dicapai pada praktikum ini yaitu dapat mengetahui pati
D. Manfaat Praktikum
Manfaat yang dapat diperoleh dari praktikum ini yaitu dapat mengetahui
A. Hidrolisis
Hidrolisis adalah suatu reaksi peruraian antara suatu senyawa dengan air
agar senyawa tersebut pecah atau terurai. Pada reaksi hidrolisis pati dengan air, air
akan menyerang pati pada ikatan 1-4α glukosida menjadi rantai yang lebih
pendek. Hasilnya berupa dekstrin, sirup atau glukosa, tergantung pada derajat
pemecahan rantai polisakarida dalam pati. Jika perbandingan suspensi dan waktu
tepat, dekstrin yang terbentuk akan terhidrolisis menjadi glukosa. Reaksi antara
pati dengan air berlangsung sangat lambat, sehingga perlu bantuan katalisator,
yang berupa enzim atau basa. Katalisator yang sering digunakan adalah katalisator
asam. Katalisator asam yang sering digunakan adalah asam khlorida (HCL)
karena garam yang terbentuk tidak berbahaya yaitu garam dapur (NaCl)
digunakan. Untuk menghidrolisis ikatan glikosidik pati biasa digunakan asam atau
enzim sebagai katalisator. Pada metode ini suspensi pati dimasukkan ke dalam air
dengan asam atau enzim yang mampu menghidrolisis pati. Kemudian pati
ini terjadi pemecahan ikatan α-D-glukosa dari molekul pati serta terjadi
B. Hidrolisis Pati
merupakan proses pencarian gel pati untuk memperoleh viskositas yang lebih
Proses ini diawali dengan gelatinasi pati atau pemanasan graula pati dengan air
sehingga mengembang dan rusak. Suhu pada gelatinasi diatur pada kisaran 66ºC,
sehingga pati dapat terlarut yang ditandai dengan menurunnya viskositas larutan.
Sakarifikasi adalah ketika dekstrin hasil liquifikasi akan dihidrolisis lebih lanjut
C. Pati
Berbagai macam pati tidak sama sifatnya, tergantung dari panjang rantai C-nya
serta lurus atau bercabang rantai molekulnya. Pati terdiri dari dua fraksi yang
dapat dipisahkan dengan air panas. Fraksi terlarut disebut amilosa dan fraksi tidak
larut disebut amilopektin. Amilosa mempunyai struktur lurus dengan ikatan α(1,4)
glukosa sebanyak 4-5% dari berat total. Pati dalam tanaman mempunyai bentuk
dapat kembali pada kondisi semula. Granula pati dapat dibuat membengkak dan
tidak dapat kembali lagi pada kondisi semula. Perubahan tersebut disebut
terhidrolisinya pati ubi talas karena glukosa dan fruktosa mempunyai kelarutan
yang sangat besar pada asam. Pada HCL dan H2SO4 memiliki kelarutan lebih
besar daripada HNO3 namun kadar gula reduksi yang dihasilkan asam HNO3 lebih
besar daripada asam H2SO4 dikarenakan pati yang terhidrolisis dengan asam
asam dalam proses pemotongan pati tidak teratur sehingga hasilnya adalah
pati secara acak dan tidak terpengaruh dengan adanya ikatan α-1,6-glikosidik
Kadek, N.A.D., Hartiati, A., dan Admadi, B.H., 2018, Pengaruh Suhu dan Jenis
Asam pada Hidrolisis Pati Ubi Talas (Colocaia esculenta L. Schott)
terhadap Karakteristik Glukosa, Jurnal Rekayasa dan Manajemen
Agroindustri, 6(4): 312
Ratna, A.P., dan Yulistiani, F., 2015, Pembuatan Gula Cair Pati Singkong dengan
menggunakan Hidrolisis Enzimatis, Jurnal Fisika, 11(2): 10
Risnoyatiningsih, S., 2011, Hidrolisis Pati Ubi Jalar Kuning menjadi Glukosa
secara Enzimatis, Jurnal Teknik Kimia, 5(2): 418
Waktya, P.J., 2006, Pengaruh Waktu Hidrolisis dan Konsentrasi HCL terhadap
Nilai Dextrose Equivalent (DE) dan Karakterisasi Mutu Pati
Termodifikasi dari Pati Tapioka dengan Metode Hidrolisis Asam,
Skripsi, Intitut Pertanian Bogor, Bogor
Yuniwati, M., Ismiyati, D., dan Kurniasih, R., 2011, Kinetika Reaksi Hidrolisis
Pati Pisang Tanduk dengan Katalisator Asam Chlorida, Jurnal Teknologi,
4(2): 107