Anda di halaman 1dari 3

1

I. PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Secara garis besar organisme lautan terbagi atas tiga golongan yaitu bentos,

nekton, dan plankton. Bentos adalah organisme yang mendiami dasar perairan.

Nekton merupakan organisme yang lebih besar dengan kemampuan renang yang

melakukan kegiatan di daerah pelagik. Plankton merupakan sekelompok biota

akuatik baik berupa tumbuhan maupun hewan yang hidup melayang maupun

terapung secara pasif di permukaan perairan dan pergerakan serta penyebarannya

dipengaruhi oleh gerakan arus walaupun sangat lemah.

Keberadaan plankton di suatu perairan dipengaruhi oleh beberapa faktor

yaitu intensitas cahaya, suhu, dan kecerahan suatu perairan. Intensitas cahaya

sangat dibutuhkan terutama bagi fitoplankton untuk melakukan proses fotosintesis

karena fitoplankton sebagai tumbuhan mengandung pigmen klorofil yang mampu

melaksanakan reaksi fotosintesis dimana air dan karbon dioksida dengan sinar

matahari dan garam-garam hara dapat menghasilkan senyawa organik seperti

karbohidrat. Fitoplankton merupakan sumber mata rantai utama dalam suatu

perairan yaitu sebagai produsen primer atau organisme autotrof karena

kemampuannya membentuk zat organik dan anorganik. Fitoplankton ini sangat

dibutuhkan oleh organisme lain sebagai bahan makanan terutama bagi organisme

yang mengawali daur hidupnya sebagai plankton (Nontji, 2005)

Kelimpahan fitoplankton di suatu perairan dipengaruhi oleh beberapa

parameter lingkungan dan karakteristik fisiologisnya. Komposisi dan kelimpahan

fitoplankton akan berubah pada berbagai tingkatan sebagai respons terhadap

perubahan-perubahan kondisi lingkungan baik fisik, kimia, maupun biologi.


2

Faktor penunjang pertumbuhan fitoplankton sangat kompleks dan saling

berinteraksi antara faktor fisika-kimia perairan seperti intensitas cahaya, oksigen

terlarut, stratifikasi suhu, dan ketersediaan unsur hara nitrogen dan fosfor,

sedangkan aspek biologi adalah adanya aktivitas pemangsaan oleh hewan,

mortalitas alami, dan dekomposisi.

Selain fitoplankton, zooplankton juga berperan dalam rantai makanan,

dimana zooplankton ini merupakan konsumen tingkat pertama yang

membutuhkan makanan berupa fitoplankton. Keberadaan plankton di suatu

perairan akan meningkat sejalan dengan meningkatnya jumlah fitoplankton di

suatu perairan, tetapi walaupun jumlah/keberadaan fitoplankton di suatu perairan

berkurang atau menurun, tidak akan mempengaruhi jumlah zooplankton.

Zooplankton ada yang siklus hidupnya sebagai plankton murni dan ada juga yang

sebagian siklus hidupnya sebagai plankton (Nybakken, 1992)

Suatu perairan dikatakan produktivitasnya baik jika dalam perairan tersebut

selain intensitas cahaya dapat menembus jauh sampai ke kedalaman perairan serta

kecerahan perairan tersebut baik, jumlah fitoplankton dan zooplankton juga

mempengaruhi produktivitas suatu perairan karena jumlahnya yang melimpah di

dalam perairan tersebut akan meningkatkan jumlah produksi dari ikan maupun

organisme yang membutuhkan jasad renik berupa zooplankton dan fitoplankton di

perairan tersebut. Tetapi di balik fenomena ini, plankton dapat berdampak buruk

bagi sumber daya perairan, dengan meningkatnya plankton secara besar-besaran

atau terjadi blooming, akan mengganggu organisme perairan, dimana

keberadaannya dapat membuat organisme lain yang berada disuatu perairan mati

secara massal.
3

Dari informasi di atas, maka perlu untuk lebih jauh mengenal plankton

terutama zooplankton dan fitoplankton serta kelimpahannya dan

keanekaragamannya di suatu perairan. Untuk mengetahui lebih jelasnya maka

dilakukanlah praktikum planktonologi mengenai struktur komunitas plankton di

perairan Pantai Trikora, Kabupaten Bintan.

1.2. Tujuan dan Manfaat

Dilaksanakan praktikum ini bertujuan untuk mengetahui cara pengambilan sampel

dan cara penanganan sampel, mengetahui komposisi jenis kelimpahan plankton di

berbagai substrat perairan. Manfaat bagi mahasiswa adalah dapat memperdalam

tentang plankton secara jelas dan rinci serta mahasiswa bisa melihat keadaan

lingkungan apakah baik atau tidak dengan memanfaatkan plankton sebagai

bioindikator untuk menentukan kualitas perairan, dan dalam penelitian mahasiswa

juga diajarkan menulis laporan agar kedepannya bisa menjadi mahasiswa yang

aktif dan kreatif serta mampu dan terbiasa bekerja sama dalam sebuah tim.

Anda mungkin juga menyukai