Anda di halaman 1dari 2

Anaerob

Muhammad Hafizh Musyaffa

Proses fermentasi yang dilakukan oleh jamur Saccharomyces cereviceae dilakukan untuk
membentuk etanol dari glukosa. Proses fermentasi dilakukan secara batch dan anaerob. hal ini
dilakukan agar diperoleh produk metabolit berupa etanol. Fermentasi dilakukan di dalam
fermentor yang dilengkapi dengan shaker agar proses fermentasi terjadi di seluruh bagian pada
larutan. Reaktor yang digunakan berupa Erlenmeyer yang disumbat dengan kapas lemak yang
dibalut dengan kain kasa pada lubang atasnya dengan tujuan mengbambat masuknya oksigen
serta mikroorganisme kontaminan yang dapat menghambat terjadinya proses fermentasi.

Seluruh lat yang digunakan harus di strerilisasi terlebih dahulu. Begitu pula dengan
seluruh tahapan dilakukan secara aseptis dengan tujuan menghindari adanya mikroorganisme
kontaminan yang dapat menghambat proses fermentasi.

Setelah dilakukan proses fermentasi selama jam desertai dengan pengambilan sampel
sebanyak kali, diadpat bahwa konsentrasi etanol meningkat seiring waktu. Kebalikannya, kadar
glukosa berkurang seiring waktu. Hal ini membuktikan bahwa jamur Saccharomycess cereviceae
mengubah glukosa menjadi etanol. Kadar etanol yang dihasilkan pada akhir praktikum adalah
sebesar %. Kadar ethanol dapat dibuktikan dengan membuat kurva kalibrasi yang berisi kurva
nilai brix dan index biad dari etanol yang sudah diketahui konsentrasinya.
Aerob

Fermentsi yang dilakukan oleh bakteri Aspergillus niger dilakukan secara Aerob dan
batch. Hal ini dilakukan karena jamur Aspergillus niger membutuhkan oksigen untuk
membentuk asam sitrat dari glukosa.

Anda mungkin juga menyukai