BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pada umumnya protein total terdiri dari 60% albumin dan
40% globulin. Penggunaan pemeriksaan protein total serum dibatasi
kecuali dilakukan pemeriksaan elektroforesis protein. Albumin
berperan penting dalam mempertahankan tekanan osmotic koloid
serum. Gamma globulin adalah antibodi tubuh yang memberikan
imunitas.
Protein merupakan metabolit primer yang terdiri dari asam-
asam amino yang diikat oleh peptide, protein berfungsi sebagai
menjaga tekanan osmotik, sebagai sumber asam amino, sebagai
sistem imun dan sebagai transportasi nutrisi ke sel. Protein total
adalah kadar dari semua protein yang terdapat dalam serum.
Metodenya dengan menggunakan metode biuret ( pereaksi biuret ).
Dimana prinsipnya protein bersama dengan ion tembaga
membentuk kompleks warna ungu-biru dalam larutan basa.
Absorbansi warnanya berbanding lurus dengan konsentrasi. Reagen
yang digunakan pada protein yaitu TPR (Total protein reagen).
Albumin merupakan komponen protein yang membentuk
lebih dari setengah protein plasma. Albumin disintesa oleh hepar.
Albumin meningkatkan tekanan osmotik yang dibutuhkan untuk
mempertahankan cairan vaskular. Penurunan albumin serum akan
mengakibatkan cairan dari pembuluh vaskular ke jaringan-jaringan
menyebabkan edema. Metodenya dengan pengujian secara
fotometer menggunakan bromkresol hijau, Prinsipnya adanya
bromkresol hijau dalam suasan sedikit asam, terjadi perubahan
warna akibat indikator dari kuning-hijau ke biru-hijau. Reagen yang
digunakan pada albumin yaitu reagen albumin yang terdiri dari
buffer sitrat, standard dan bromkresol hijau.
Albumin
Klp Abs standar Abs sampel Nlai g/dL
3 1,022 0,525 2,568
4.2 Pembahasan
Protein total adalah suatu pengukuran kuantitatif konsentrasi
dari seluruh protein yang terdapat pada serum (tidak termasuk faktor
pembekuan) yaitu albumin dan globulin. Tes protein total berguna
untuk mengukur jumlah total dari berbagai jenis protein dalam
darah. Banyak orang dewasa atau bahkan remaja (terutama atlet
atau binaragawan) mengkonsumsi asupan protein yang tinggi,
terutama karena ingin meningkatkan massa otot dan kekuatan otot.
Mengkonsumsi protein yang tinggi akan meningkatkan kadar protein
total darah dan akan bertampak buruk bagi tubuh, diantaranya
gangguan pada tulang dan homeostasis kalsium, kelainan dari
fungsi ginjal, peningkatan resiko kanker, dan kelainan fungsi hati.
Albumin adalah protein yang larut dalam air. Albumin
disintesis di hati dan berfungsi utama untuk mempertahankan
tekanan koloid osmotik darah. Hal ini karena albumin merupakan
protein dengan berat molekul besar yang tidak dapat melintasi
dinding pembuluh atau dinding kapiler sehingga dapat membantu
mempertahankan cairan yang ada di dalam sistem vascular.
peningkatan kadar albumin dalam darah dapat diindikasikan dan
dikaitkan dengan kekurangan cairan atau dehidrasi yang terjadi
DAFTAR PUSTAKA
Anonim, 2019, Penuntun Kimia Klinik Dasar, Fakultas Farmasi UMI :
Makassar
Absorban sampel
Albumin = x Konsentrasi standar (gr/dL)
Absorban standar
Kelompok
0,111
Protein Total = x 6 gr/dL = 1,69 gr/dL
0,393
0,525
Albumin = x 5 gr/dL = 2,568 gr/dL
1,022