Makalah Tauraaaa
Makalah Tauraaaa
Oleh:
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
2019
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha
Penyayang, Saya panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang
telah melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada kami,
sehingga kami dapat menyelesaikan makalah Parasit dan Penyakit Ikan
tentang Taura syndrome virus (TSV).
Kami menyadari bahwa makalah ini tidak luput dari kekurangan atau
kesalahan, Oleh karena itu dengan segala kerendahan hati kami
mengharapkan kritikan dan saran yang sifatnya membangun demi
kesempurnaan makalah ini kedepannya. Akhirnya kami berharap semoga
makalah ini dapat bermanfaat bagi semua pihak.
Penulis
BAB I. PENDAHULUAN
TSV yang menyerang udang disebabkan oleh virus RNA tunggal TSV.
TSV adalah patogen penyebab penyakit virus paling merugikan secara
ekonomi yang mempengaruhi budidaya udang. Di antara spesies udang
yang dapat terserang antara lain Litopenaeus vannamei adalah inang utama
TSV. Spesies udang Amerika lainnya yang juga dapat terserang TSV adalah
P. stylirostris, P. schmitti, P. setiferus, P. duorarum, dan P. aztecus, serta
spesies udang di Asia P. monodon, P. japonicus, P. chinensis, dan
Metapenaeus ensis juga rentan terhadap TSV, meskipun mungkin tidak
menyebabkan kematian yang tinggi pada semua spesies (Dhar et al., 2010).
Gejala klinis yang muncul pada udang yang terserang yaitu terlihat
tidak nafsu makan, lemah dan berenang lambat tidak terarah, telson/ekor
terlihat pucat, kulit lunak dan pada infeksi alami terlihat kemerahan pada
ekor dan anggota gerak. Untuk mengetahui lebih banyak tentang TVS, cara
penyerangangnnya, cara reproduksi, gejala yang timbul pada inang, dan
cara penanggulangannya maka akan dibahas dalam makalah ini.
1.2 TUJUAN
1. Mempelajari bagaimana TSV menyerang terhadap inangnya
2. Mempelajari bagaimana cara TSV bereproduksi
3. Mempelajari bagaimana gejala yang timbul pada inang yang
terserang TSV
4. Mempelajari bagaimana cara menanggulangi udang yang terserang
TSV
1.3 MANFAAT
1. Mengetahui cara TSV menyerang inangnya
2. Mengetahui sistem reproduksi TSV
3. Mengetahui gejala yang timbul pada inang yang terserang TSV
4. Mengetahui cara menanggulangi udang yang terserang TSV
BAB II. PEMBAHASAN
2.1 Klasifikasi
Menurut Bonami et al., 1997 Berdasarkan karakteristik biologis dan
fisik, virus Taura syndrome diklasifikasikan sebagai anggota dari ordo
Picornaviridae. Kemudian direklasifikasi dalam famili Dicistroviridae, genus
Cripavirus. Setelah itu dipindahkan ke genus kedua dalam keluarga yang
sama yaitu Aparavirus.
Group : Group IV ((+)ssRNA)
Ordo : Picornavirales
Family : Dicistroviridae
Genus : Aparavirus
Species : Taura syndrome virus
2.2 Morfologi
Virus ini termasuk virus berukuran kecil dengan genome single strand
RNA, virion berukuran diameter 32 nm terdiri dari 10.205
nukleotida (termasuk 3 'ekor poli-A), bentuk ikosahedral yakni berbentuk
seperti bulat, tetapi kalau dilihat secara dekat akan nampak ikosahedron
yang terdiri dari segitiga sama sisi menyatu bersama-sama dalam bentuk
bola. Bahan genetik sepenuhnya tertutup di dalam kapsid. Virus dengan
struktur ikosahedral yang dilepaskan ke lingkungan ketika sel mati, pecah,
sehingga melepaskan virion. Partikel-partikel TSV berdiameter 32 nm,
terdapat icosahedron yang tidak diselimuti dan memiliki kepadatan apung
1,338 g ml – 1 dalam CsCl. Genom TSV terdiri dari nukleotida RNA 10.205
beruntai tunggal linear, dan terdapat ekor poli-A 3. ORF 1 berisi urutan
untaian protein nonstruktural, seperti helicase, protease dan RNA
polimerase yang bergantung pada RNA. ORF 2 berisi sekuens untuk protein
struktural TSV, termasuk tiga protein kapsid utama VP1, VP2 dan
VP3.(masing-masing 55, 40, dan 24 kDa). Virus bereplikasi dalam
sitoplasma sel inang (Robles-Sikisaka et al., 2001).
Gambar 1. Histologi Taura Syndrome Virus
Aranguren, L.F., Salazar, M., Tang, K., Caraballo, X., and Lightner, D.V.
2013. Characterization of a new strain of Taura syndrome virus (TSV)
from Colombian shrimp farms and the implication in the selection of
TSV resistant lines. Journal of Invertebrate Pathology, 112: 68-73
Bonami, Jean-R., Hasson, K.W., Mari, J., Poulos, B.T and Lightner, D.V.
1997. Taura syndrome of marine penaeid shrimp: characterization of
the viral agent. Journal of General Virology, 78:313-319.
Dhar A. K., D. K. Lakshman, K. Amundsen, R. Robles-Sikisaka, K. N. Kaizer,
S. Roy, K. W. Hasson, and F. C. T. Allnutt. 2010. Characterization of
a Taura syndrome virus isolate originating from the 2004 Texas
epizootic in cultured shrimp. Researchgate. 155:315–327.
Robles-Sikisaka R., Garcia D.K., Klimpel K.R. & Dhar A.K. 2001. Nucleotide
sequence of 3’-end of the genome of Taura syndrome virus of shrimp
suggests that it is related to insect picornaviruses. Arch. Virol.
146:941– 952.
Saparinto, Cahyo.2010. Budidaya Ikan di Kolam Terpal. Jakarta : Niaga
Swadaya.