Anda di halaman 1dari 9

STRUKTUR DAN MODIFIKASI SEL EPIDERMIS PADA DAUN

Gheifira Nur Sayidah


(1904020044)

Fakultas Pertanian, Universitas Muhammadiyah Purwokerto, Kampus I J. Raya Dukuhwaluh PO


BOX 202 Purwokerto 53182, Kembaran, Banyumas, Jawa Tengah,
Telp (0281) 636751, 630463, Fax. (0281) 63729

Email : gheifira.nursayidah11@gmail.com

Abstrak

Praktikum yang berjudul Struktur dan Modifikasi Sel Epidermis Pada Daun yang
dilaksanakan pada tanggal 18 Oktober 2019 di lantai 5 Gedung J. Praktikum ini bertujuan agar
memahami bentuk dan struktur sel epidermis pada daun. Penelitian ini menggunakan alat
mikroskop. Mikroskop menggunakan alat bantu utama untuk melakukan pengamatan dan
penelitian dalam bidang studi biologi, karena dapat digunakan untuk membuat objek pengamatan
yang kecil akan terlihat menjadi lebih besar.
Kata kunci: Sel epidermis, mikroskop

I. Pendahuluan
1.1 Latar Belakang antara lain disebut sebagai
Epidermis merupakan sel-sel stomata, trikoma, sel kipas, sel
yang memiliki struktur dan fungsi silica dan sel gabus. (Hidayat,
dengan bermacam variasi, yang 1995)
ditutupi oleh tumbuhan. Struktur Susunan sel epidermis
tersebut dapat dikaitkan dengan sebagian besar epidermis yang
peranan jaringan yaitu sebagi terdiri dari sel yang dapat
lapisan yang memiliki ikatan atau diselesaikan tanpa adanya
hubungan dengan lingkungan terspesialisai. Sel yang lebih
yang berada diluar. Adanya batas terspesialisai tersebar di
penguapan pada dinding bagiar dalamnya. Sel epidermis juga
luar disebabkan bahan lemak, mempunyai protoplas hidup dan
kutin, dan kutila. Diantara sel dapat menyimpan untuk hasil dari
yang terdapat pada epidermis metabolism. Sel yang
mengandung plastid ditemukan Tumbuhan terdiri dari akar,
pada pati dan protein, sedangkan batang, daun, dan organ reproduksi.
pada vakuola ditemukan Dan tersusun diberbagai jaringan
antosianin. Dinding sel pada meristem, parenkim, sklerenkim,
epidermis memiliki bermacam- kolenkim, epidermis dan jaringan
macam bentuk tumbuhan yang pengangkut (Yulanda Rompas, 2011)
berbeda dan dapat ditemukan Daun adalah salah satu organ
dibagian yang berlainan pada tumbuhan yang tumbuh berawal dari
tumbuhan yang sama. (B. ranting, biasanya berwarna hijau
Hidayat, 1995) karena mengandung klorofil. Daun
Epidermis seperti berfungsi sebagai penangkap energy
membeentuk kulit perbantahan dari cahaya matahari untuk
pada tubuh kita, yang merupakan digunakan sebagai fotosintesis. Daun
komponen perlindung pertama merupakan organ penting bagi
bagi perusakan fisik dan habitat- tumbuhan dalam melangsungkan
habitat patogeniknya. Ciri-ciri hidupnya, karena tumbuhan
yang dimiliki epidermis adalah merupakan organisme autotroph
tersusun dari sel-sel hidup, obligaT, sehingga harus memasok
terdisir atas satu lapis sel tunggal, kebutuhan energinya sendiri melalui
beragam bentuk, ukuran dan konvensi energy cahaya matahari dan
susunannya. (B. Hidayat, 1995) menghasilkan energy kimia. (Sutrian,
1.2 Tujuan 2004)
Mengetahui pengertian sel Daun memiliki fungsi sebagai
epidermis pada daun secara tempat fotosintesis, organ
spesifik pernapasan, tempat terjadinya
Mengetahui apa saja fungsi- transpirasi, tempat terjadinya gutasi,
fungsi yang terdapat pada sel dan alat perkembangbiakkan
epidermis vegetative. Pada tumbuhan dikoti;,
Mengetahui bentuk-bentuk terjadinya fotosintesis di jaringan
dan letak sel epidermis secara parenkim palisade, sedangkan pada
spesifik tumbuhan monokotil, fotosintesis
II. Dasar Teori terjadi pada jaringan spons. Contoh
alat perkembangbiakkan vegetative
yaitu pada tanaman cocor bebek atau berbeda erpidermisnya, semua
tunas daun. ( Sutrian, 2004) epidermis telah tersusun rapat dari
Jaringan epidermis terletak satu sama lain sehingga diperoleh
dipaling luar dan termasuk jaringan bentuk bangunan padat tanpa ruang
tubuh tumbuhan. Jaringan epidermis antar sel. (Yulanda Rompas, 2011)
untuk menutupi seluruh tubuh Tubuh tumbuhan terdiri dari
tumbuhan dimulai dari akar, batang sel-sel yang memiliki fungsi dan
hingga sampai menuju daun. Bagian struktur yang sama sehingga disebut
epidermis terdiri dari selapis sel jaringan. Ada dua macam jaringan
dengan membentuk pi[ih dan sangat menyusun tubuh tumbuhan
rapat. Jaringan epidermis yang berdasarkan sifatnya, yaitu jaringan
terdapat di daun terletak di muda dan jaringan dewasa. Pada
permukaan atas dan permukaan jaringan muda terdapat sifat yang
bawah daun. Kloroplas tidak dapat membelah sehingga fungsinya
dimiliki oleh jaringan epidermis sebagai menambah panjang akar dan
daun. Fungsi yang paling utama pada batang karena dapat ditemukan pada
jaringan epidermis adalah sebagai bagian ujung. (Soerodikoesoemo,
pelindung. Sel epidermis juga 1993)
memiliki ciri dan fungsi yang Dalam dunia tumbuhan, 420
berkaitan dengan fungsi organ yang juta tahun yang lalu telah muncul
telah ditutupi. (Kartasaputra, 1988) tumbuhan di darat. Sejak itu
Pada epidermis biasanya ditemukan tumbuhan darat berevolusi dengan
di seluruh bagian organ-organ cepat dan mengembangkan struktur
tumbuhan yang tidak mengalami yang lebih rumit dibandinglan
penebalan yang sekunder. Epidermis dengan alga, yaitu dari membentuk
merupakan bagian yang termasuk did jenis sel, jaringan dan organ.
alam jaringan sebagai pelindung pada (Soerodikoesoemo, 1993)
tumbuhan. (Mulyani, 2006) Letak stomata pada sel epidermis yait
Menurut fungsi, bentuk, stomata dikelilingi oleh 2 sel
ukuran dan susunan sel-sel epidermis tetangga sejajar pada setiap sisi
tidaklah sama pada bermacam jenis kanan dan kiri yang merupakan sel
tumbuhan, sama halnya dengan epidermis khusus dan biasa disebutb
bentuk stomata. Walaupun terlihat
sebagai sel penjangga. (Oktarin Anu, utama dari vegetasi alam yang sudah
2017) dibudidayakan di bumi ini.
Setiap jenis tumbuhan (Soedikoesoemo, 1993)
mempunyai struktur sel epidermis Jaringan yang dimiliki oleh
yang berbeda. Perbedaan struktur sel organisme telah memiliki pembagian
epidermis adalah dapat berupa tugas untuk setiap sel-selnya.
bentuk dan susunan , letak atau Organisme yang bertalus sepprti
kedudukan stomata terhadap sel contohnya alga (ganggang) dan fungi
tetangga, arah membuka stomata, (jamur), pada contoh tersebut tidak
bentuk, jumlah sel epidermis. terdapat perbedaan yang jelas
Tumbuh-tumbuhan yang memiliki terhadap jaringannya meskipun
banyak persamaan dikelompokkan ke mereka dapat membentuk struktur
dalam suatu marga yang sama lagi. yang khas dan mirip seperti hal nya
(Henny L, 2017) organ. Contohnya tubuh buah dan
Secara umum dunia sporofol. Tumbuhan lumut dapat
tumbuhan dibagi menjadi tumbuhan disebutkan telah memiliki jaringan
berpembuluh (tracheophyta) dan yang sudah jelas, meskipun belum
tumbuhan tidak berpembuluh memiliki pembuluh yang sangat
(thallophyta). Tumbuhan yang jelas. (Soerodikoesoemo, 1993).
berpe,buluh terbagi menjadi dua Tebal epidermis merupakan
kelompok, yaitu mempunyai alat salah satu pertahanan structural yang
reproduksi dengan tersembunyi terdapat pada tumbuhan dan
sebagaimana telah ditemukan pada sebelumnya pathogen dating dan
tumbuhan paku-pakuan dan berkontak dengan tumbuhan.
mempunyai spermatophyta. Ketebelan dan kekuatan pada dinding
Spermatophyta merupakan tumbuhan yang terdapat pada bagian luar sel-
berbiji, tumbuhan ini terbagi sel epidermis merupakan suatu factor
menjado dua, yaitu tumbuhan berbiji penting ketahanan pada jenis
terbuka (gymnospermae). Dan tumbuhan yang lain terhadap
tumbuhan berbiji dengam tertutup pathogen tertentu. Dari beberapa
(angiospermae). Angiospermae kulivar pisang diharapkan dapat
merupakan tumbuhan yang paling ditemukan kultivar yang tahan lama
akhir muncul dan membentuk bagian terhadap serangan penyakit sigatoka
dan terdapat hubungan antara meletakkan sayatan daun
ketebalan lapisan epidermis daun durian diatas kaca preparat,
dengan kethanan tanaman. (Nurul lalu meneterskan 1 tetes
Umayatul, 2015) aquades. Kemudian praktikan
III. Metode Praktikum menutup daun tersebut
3.1 Alat dan Bahan dengan menggunakan kaca
3.1.1 Alat penutup. Lalu meletakkan
Peralatan yang daun tersebut ke atas meja
diperlukan adalah Mikroskop, mikroskop. Setelah itu,
silet, pipet tetes, kaca Praktikan mengamati dengan
preparat, kaca penutup, tisu, ukuran perbesar 10x40.
dan kertas HVS A4. Mengambil gambar yang
3.1.2 Bahan sudah diamati dengan
Pada praktikum kali menggunakan kamera.
ini kita memerlukan bahan 3.2.2 DaunTomat→
yang terdiri dari daun durian, Trikoma Kelenjar
daun tomat, daun jagung, Praktikan menyiapkan
awetan preparat lentisel, bahan yaitu daun jagung.
aquades. Praktikan menyayat daun
3.2 Cara Kerja tomat dengan arah membujur
Pada praktikum kali ini ada menggunakan silet. Praktikan
beberapa pengamatan yang harus meletakkan sayatan daun
kita lakukan. tomat diatas kaca preparat,
3.2.1 Daun Durian → Sisik lalu meneteskan 1 tetes
Daun aquades. Kemudian daun
Praktikan menyiapkan ditutupi dengan menggunakan
alat dan bahan yang akan kaca penutup. Praktikan
digunakan. Bahan yang akan meletakkan kaca penutup ke
digunakan yaitu daun durian. atas meja mikroskop. Setelah
Praktikan harus menyayat itu mengamati dengan ukuran
daun durian dengan arah perbesar 10x40. Mengambil
membujur menggunakan silet gambar yang sudah diamati
atau cutter. Praktikan
dengan menggunakan preparat, lalu meneteskan satu
kamera. tetes aquades. Kemudian
3.2.3 Daun Jagung(Trikoma menutup daun tersebut
Non Kelenjar) dengan kaca penutup.
Praktikan menyiapkan Praktikan meletakkan kaca
bahan yaitu daun jagung. penutup ke atas meja
Menyayat daun jagung mikroskop dan mengamati
dengan arah membujur dengan ukuran perbesar
dengan menggunakan silet. 10x40. Mengambil gambar
Praktikan meletakkan sayatan yang sudah diamati dengan
daun jagung diatas kaca menggunakan kamera.
preparat, lalu meneteskan satu 3.2.5 Daun Jagung ( Sel
tetes aquades. Kemudian Kipas)
praktikan menutup daun Praktikan menyiapkan
tersebut dengan kaca penutup. bahan yaitu daun jagung.
Setelah itu meletakkan kaca Menyayat daun jagung
penutup tersebut ke atas meja dengan arah melintang
mikroskop. Praktikan menggunakan silet. Praktikan
mengamati dengan ukuran meletakkan hasil sayatan
pperbesar 10x40. Mengambil tersebut di atas kaca preparat,
gambar yang sudah diamati lalu meneteskan satu tetes
pada mikroskop dengan aquades. Kemudian menutup
menggunakan kamera. daun tersebut dengan
3.2.4 Daun Jagung menggunakan kaca penutup.
(Stomata) Praktikan meletakkan kaca
Praktikan menyiapkan penutup tersebut ke atas meja
bahan yaitu daun jagung. mikroskop. Kemudian
Praktikan menyayat daun mengambil gambar daun
jagung dengan arah jagung yang sudah diamati
membujur dengan dengan menggunakan
menggunakan silet. kamera.
Meletakkan hasil sayatan 3.2.6 Lentisel Prunus
daun jagung di atas kaca Ceracus
Praktikan mengamati celah menyitrip dengan agak
lentisel, pengamatan ini melengkung ke dalam. Daun tomat
menggunakan awetan merupakan daun majemuk ganjil
preparat Zea mays dan yang dikumpulkan dari 5 hingga 7.
mengamati menggunakan Warna daun ini berwarna hijau. Pada
mikroskop dengan perbesar pengamatan daun tomat dengan
10x40. Kemudian mengambil melintang terlihat jelas bentuk
gambar yang sudah diamati trikoma kelenjar. Pada pengamatan
dengan menggunakan daun tomat ini terlihat jelas kelenjar-
kamera. kelenjar nya. Trikorma kelenjar
merupakan salah satu jenis trikorma
IV. Hasil Pengamatan yang dapat ditemukan pada
Terlampir tumbuhan yang berperan sebagai
V. Pembahasan sekresi di berbagai metabolit
Pada praktikum kali ini sekunder.
mengamati jenis-jenis daun. Pengamatan ketiga
Pengamatan pertama mengamati mengamati daun jagung yang terbagi
daun durian dengan mikroskop menjadi trikoma non kelenjar,
menggunakan ukuran 10x40. Daun stomata, sel bullyform, lentisel
durian berbentuk jorong hingga Prunus ceracus dengan
lanset, daun ini juga bertangkai, menggunakan mikroskop ukuran
berpangkal lancip atau tumpul dan 10x40. Pada trikoma non kelenjar
ujung lancip melandai sisi atas terlihat jelas dengan mikroskop
berwarna hijau terang, sisi bawah terdapat struktur trikoma. Trikoma
tertutup sisik-sisik berwarna perak. non kelenjar ini terdapat rambut akar,
Ukuran 10x40 pada daun ini terlihat rambut akar merupakan pemanjangan
jelas terdapat sisik daun. sel epidermis dalam bidang yang
Pengamatan kedua tegak lurus permukaan akar. Stomata
mengamati daun tomat dengan merupakan baguan pada epidermis
menggunakan mikroskop dengan organ tumbuhan yang terdiri dari
ukuran 10x40. Daun tomat berbentuk suatu celah yang dikelilingi oleh sel
seperti oval, bergerigi di bagian khusus yang biasa disebut sebagai sel
tepinya sehingga membentuk celah- penjaga. Stomata juga memiliki
peran penting bagi tumbuhan karena Saat mengamati ini terlihat jelas
pori stomata merupakan tempat strukturnya. Lentisel adalah sebuah
untuk terjaidinya pertukaran gas dan bagian pada ppermukaan batang
air antar atmosfer dengan sistem tumbuhan yang terkandung berbagai
ruang antar sel yang berada pada lubang halus dengan jumlah yang
jaringan mesofil di bawah epidermis. sangat banyak. Fungsi lentisel pada
Sel bully form pada daun jagung batang tumbuhan juga membantu
terlihat jelas sel nya di mikroskop dalam proses perkembangan batang
Pengamatan keempat
mengamati lentisel Prunus ceracus.

VI. Kesimpulan menutu organ pada tumbuhan,


Sel epidermis merupakan membatatasi,menyokong,penyerapan
lapisan jaringan paling luar pada dan penyimpanan air.
tumbuhan yang terbentuk dari Bentuk sel epidermis yaitu
protoderm dan terdiri dari selapis, Sel silica dan sel gabus, sel kipas,
sebagian tumbuhan pasti mempunyai litokis, stomata, trikoma, dan rambut
epidermis yang berlapisan ganda. akar. Sel epidermis terletak pada
Fungsi sel epidermis pada paling luar tumbuhan.
daun yaitu sebagai pelindung atau
VII. Daftar Pustaka Mulyani. (2006). Anatomi
B. Hidayat, Estiti. (1995). Anatomi Tumbuhan. Yogyakarta:
Tumbuhan Berbiji. Bandung: Kanisiu
ITB Dalimunthe Nurul Umayatul. (2015).
Henny. (2017). Struktur Sel Hubungan Ketebalan Lapisan
Epidermis dan Stomata. Vol. Epidermis Daun Terhadap
6(1):69-73 Serangan Jamur
Kartasaputra, A. G. (1988). (Mycosphaerella musicola)
Pengantar Anatomi Tumbuh Penyebab Penyakit Bercak
Tumbuhan ( Tentang Sel Dan Daun Sigatoka Pada Sepuluh
Jaringan). Jakarta: PT. Rinela Kultivar Pisang. Vol. 3(1):35-
Cipta. 40
Oktarin, Anu. (2017). Struktur Sel
Epidermis dan Stomata Daun
Henny. (2017) Jurnal
Beberapa Tumbuhan Suku
Euphorbiaceae. Vol. 6(1):69-
73
Sutrian, Y. (2004). Pengantar
Anatomi Tumbuh-Tumbuhan.
Jakarta: PT. Rineka Cipta
Soerodikoesoemo, Wibisono, dkk.
(1993). Anatomi dan
Fisiologi Tumbuhan. Jakarta:
Universitas Terbuka
Yulanda, Rompas. (2011). Struktur
Sel Epidermis dan Stomata
Daun Beberapa Tumbuhan
Suku Orchidaceae. Vol.
1(1):371-743

Anda mungkin juga menyukai