Anda di halaman 1dari 11

ASUHAN KEPERAWATAN PADA SISTEM ENDOKRIN

HIPERTIROID

Nama Mahasiswa :

NPM :

NO Kompetensi Elemen Kompetensi Tanggal Paraf Paraf Paraf


Pencapaian Mahasiswa Perceptor Perceptor
Lahan Lahan
1 Asuhan Keperawatan pada Pengkajian
pasien Hipertiroid
1. Anamnesa
 Fungsi Kelenjar tiroid a. Wawancara
pada dewasa adalah Biodata meliputi : Nama,
metabolism, Sekresi TH Umur, Jenis Kelamin, alamat,
dimulai dengan Pendidikan, Pekerjaan, no reg.
pelepasan TSH oleh , status Perkawinan, agama,
kelenjar hipofisis dan tanggal masuk RS.
bergantung pada pasokan Riwayat Penyakit Terdahulu :
iodium dalam jumlah  Riwayat Penyakit Jantung
cukup.  Riwayat cedera atau
 Kelenjar tiroid juga operasi kepala
mengeluarkan  Terapi Kemoterapi
kalsitonin, sebuah  Penggunaan obat steroid
hormone yang Riwayat Penyakit Keluarga :
mengurangi kadar Penyakit Jantung dan DM.
kalsium yang berlebihan Riwayat Penyakit Sekarang :
didalam darah dengan  Apakah ada pembesaran
memperlambat aktivitas di bagian leher
pelepasan kalsium dari  Apakah ada perubahan
sel sel tulang, berfungsi pada tingkatenergi
sebagai penanda  Adakah perubahan pada
terjadinya sepsis dan bagian tangan dan kaki
dioercayai sebagai ditandai dengan adanya
perantara respon pemebesaran
inflamasi.  Apakah merasa kesulitan
menelan.
Etiologi  Apakah ada peningkatan
atau penurunan rasa haus
Hipertiroidisme dapat  Apakah ada peningkatan
terjadi akibat disfungsi atau penurunan untuk
kelenjar tiroid, hipofisis berkemih
atau hipotalamus.  Adakah ada perubahan
Peningkatan TSH akibat pada penglihatan
malfungsi kelenjar tiroid
 Adakah perubahan pada
akan disertai penurunan warna atau kondisi kulit
TSH dan TRF karena dan rambut (Warna,
umpan balik TH terhadap kekeringan, berminyak,
pelepasan keduanya. memar)
Hipertiroidisme akibat
 Apakah merasa kesulitan
malfungsi hipofisis
untuk tidur
memberikan gambaran
 Adakah perubahan emosi
kadar TH dan TSH yang
yang sedang dialami
tinggi. TRF akan rendah
(gekisah, cemas,
karena umpan balik
paranoid)
negative dari HT dan TSH.
Hipertiroidisme akan  Adakah perubahan untuk
malfungsi hipotalamus akan mengingat atau
memperlihatkan HT yang kehilangan kemampuan
tinggi disertai TSH dan TH untuk berkonsentrasi.
yang berlebihan.  Apakah ada perubahan
pola menstruasi pada
wanita.
 Adakah perubahan pada
tekstur rambut dan kulit
 Apakah sering
mengkonsumsi alcohol,
rokok, dan atau sesekali
menggunakan narkoba.

2. Pemeriksaan Fisik

1. Kaji Keadaan umum


pasien dan tingkat
kesadaran
2. Cek Tanda tanda Vital :
 Tekanan Darah (
Sistolik dan Diastolik
meningkat 10 – 15
mmHg)
 Pernapasan dan nadi
meningkat
3. Pemeriksaan Sistem tubuh
lainnya :
Kepala dan Rambut.
 Inspeksi : Warna kulit,
terdapat lesi atau tidak,
kebersihan dan warna
rambut, bentuk
kesimetrisan kepala.
 Palpasi : Oedem,
kelembapan, suhu, tektur,
ada nyeri tekan
Wajah dan Leher
 Inspeksi : Warna kulit,
terdapat oedem, bentuk
wajah, bentuk dan ukuran
pupil, warna konjungtiva,
adanya eksofaltamus
(mata melotot) pada satu
atau kedua mata.
 Palpasi : Ukuran dan
konsistensi kelenjar tiroid,
Tiroid dapat membesar
pada pasien dengan
penyakit Graves atau
gondok ( Pembesaran
kelenjar tiroid)

Sirkulasi
 Palpitasi, nyeri dada
(angina)
 Tanda : Disritmia (
Vibrilasi atrium), irama
gallop,murmur,
peningkatan tekanan
darah. Takhikardi saat
istirahat, sirkulasi kolpas,
syok (Krisis tirotoksitisis)
Pernapasan
 Gejala : Merasa
kekurangan oksigen,
batuk dengan atau tanpa
sputum purulent (
Tergantung adanya infeksi
atau tidak )
 Tanda : Sesak napas,
batuk dengan atau tanpa
purulent ( infeksi),
frekuensi pernapasan
meningkat.
Eliminasi
 Perubahan pola berkemih
(Polyuria, nocturia) rasa
nyeri/terbakar, kesulitan
untuk berkemih, infeksi
saluran kemih berulang,
nyeri tekan pada
abdomen, diare, urine
encer, pucat, kuning,
polyuria (dapat
berkembang menjadi
oliguria atau anuria jika
terjadi hypovolemia berat
), urine berkabut, bau
busuk (infeksi), bising
usus lemah dan menurun.
Neurosensori
 Gejala : Pusing atau
pening, sakit kepala,
kesemutan, kebas,
kelemahan pada otot
(parastesia), gangguan
penglihatan (eksoftalmus)
 Tanda : Disorientasi,
mengantuk, lethargi,
stupor atau koma (tahap
lanjut), gangguan memori
(baru atau masa lalu),
reflex tendon dalam,
aktivitas kejang
Seksualitas
 Rabas wanita ( cenderung
infeksi), pada Pria :
Kesulitan orgasme pada
wanita.

4. Pemeriksaan Penunjang

1. TSH serum (biasanya


menurun)
2. T3, T4 (biasanya meningkat)
3. Test darah hormone tiroid
4. X-ray scan, CT scan, MRI
scan (untuk mendeteksi
adanya tumor).
DIAGNOSA KEPERAWATAN

Diagnosa Keperawatan Hipertiroid Tujuan Dan Kriteria Hasil Intervensi


Resiko tinggi terhadap penurunan curah Tujuan : Setelah dilakukan tindakan keperawatan Mandiri :
jantung berhubungan dengan peningkatan selama 3x24 jam diharapkan klien dapat  Observasi TTV dan CRT setiap 8 jam
beban kerja jantung mempertahankan curah jantung yang adekuat dengan  Perhatikan besarnya tekanan nadi
kebutuhan tubuh  Periksa adanya nyeri dada atau angina
pada klien
Kriteria Hasil :  Catat adanya disaritmia jantung
 Catat adanya tanda dan gejala penurunan
Nadi perifer dapat teraba normal, TTV dalam batas
cardiac output
normal, CRT dalam batas normal, tidak ada
 Monitor balance cairan
disaritmia  Monitor status pernafasan klien
 Monitor abdomen sebagai indicator
penurunan perfusi
Kolaborasi :
 Berikan cairan diuretic sesuai indikasi
 Berikan obat sesuai instruksi dokter :
karbimazol, metimazol, propiltiourasi.
Kelelahan berhubungan dengan Tujuan : Setelah dilakukan tindakan keperawatan Mandiri :
hipermetabolik dengan peningkatan selama 3x24 jam diharapkan klien dapat  Observasi TTV dan CRT setiap 8 jam
kebutuhan energi mempertahankan curah jantung yang adekuat dengan  Perhatikan besarnya tekanan nadi
kebutuhan tubuh  Periksa adanya nyeri dada atau angina
pada klien
Kriteria Hasil :  Catat adanya disaritmia jantung
 Catat adanya tanda dan gejala penurunan
Nadi perifer dapat teraba normal, TTV dalam batas
cardiac output
normal, CRT dalam batas normal, tidak ada
 Monitor balance cairan
disaritmia  Monitor status pernafasan klien
 Monitor abdomen sebagai indicator
penurunan perfusi

Kolaborasi :
 Berikan cairan diuretic sesuai indikasi
 Berikan obat sesuai instruksi dokter :
karbimazol, metimazol, propiltiourasi
Resiko tinggi terhadap perubahan nutrisi Tujuan : Mandiri :
kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3x24 1. Monitor adanya alergi makanan
dengan hipermetabolik jam diharapkan status nutrisi klien terpenuhi 2. Observasi berat badan klien
3. Monitor adanya mual dan muntah
4. Monitor lingkungan selama makan
Kriteria Hasil :
Kolaborasi :
Adanya peningkatan berat badan sesuai tujuan, 1. Kolaborasi dengan ahli gizi untuk
mampu mengidentifikasi kebutuhan nutrisi , berat menentukan jumlah kalori dan nutrisi
badan klien ideal, tidak ada tanda-tanda malnutrisi. yang dibutuhkan serta diet tinggi serat,
protein dan vitamin C.

Sumber :

Bare & Suzzane, 2002.Buku Ajar Keperawatan Medical Bedah . Volume 2 (Edisi 8). Jakarta : Penerbit Kedokteran EGC

Lemone, Priscillia. 2012, Buku Ajar Keperawatan Medical Bedah; Gangguan Integument, Gangguan Endokrin, Gangguan
Gastrointestinal. Jakarta : Penerbit Buku Kedokteran EGC

Nurarif, Amin Huda & Kusuma, Hardhi. 2016. Aplikasi Asuhan Keperawatan Berdasarkan Diagnose Medis Dan Nanda Nic-Noc
(Edisi Revisi Jilid 2). Jogjakarta Mediaction Jogja
PATHWAY

Konsumsi Iodium berlebihan Adenoma Tiroiditis

Kelenjar Tiroid Meningkat Hiperfungsi Kelenjar Tiroid Gangguan Fungsi Kelenjar

Peristaltik usus meningkat


Diare Hipersekresi Hormon
Reabsorbsi Menurun

Kalsitonin Meningkat
Tiroidotironin ( T3) Tiroksin (T4) meningkat
Meningkat

Pertahankan Laju Ca dalam darah menurun


Peningkatan Metabolisme Metabolisme

Penurunan Kerja Otot

Hipermetabolisme Peningkatan Suhu Tubuh


Kelemahan Otot, Fatigue,
Gangguan Koordinasi dan
Kardiovaskuler Hipertermi tremor
 Takikardi & Aritmia Resiko Tinggi Penurunan Curah Hambatan
 TD, Nadi Jantung Mobilitas Fisik
 Gagal Jantung

Resiko Tinggi Ketidakseimbangan


nutrisis kurang dari kebutuhan
tubuh.

Masukan Nutrisi Menurun


BB menurun

Respirasi Integumen Bladder Peningkatan


reabsorbsi cairan

Takhipnea ( Nafas Peningkatan produksi, kulit


Output urine menurun
Pendek,cepat) kemerahan.

Retensi Urine
Kelelahan Kerusakan Integritas Kulit

Ketidakefektifan Pola napas

Anda mungkin juga menyukai