Anda di halaman 1dari 21

KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan kehadiran Tuhan yang Maha Esa atas segala rahmatNYA sehingga
makalah ini dapat tersusun hingga selesai . Tidak lupa kami juga mengucapkan banyak terimakasih atas
bantuan dari pihak yang telah berkontribusi dengan memeberikan sumbangan baik materi maupun
pikirannya.
Dan harapan kami semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan pengalaman bagi pembaca,
Untuk kedepannya dapat memperbaiki bentuk maupun menambah isi makalah agar menjadi lebih baik
lagi.
Karena keterbatasan pengetahuan maupun pengalaman kami, kami yakin masih banyak kekurangan
dalam makalah ini, oleh karena itu kami sangat mengharapkan saran dan keritik yang membangun dari
pembaca demi kesempurnaan makalah ini.
BAB 1
Pendahuluan
1.1 LATAR BELAKANG

Sistem integumen adalah sistem organ yang membedakan, memisahkan, melindungi, dan
menginformasika hewan terhadap lingkungan sekitarnya. Sistem ini seringkali merupakan bagian
sistem organ yang terbesar yang mencakup kulit, rambut, bulu, sisik, kuku, kelenjar keringat dan
produknya (keringat atau lendir). Kata ini berasal dari bahasa Latin "integumentum".
Yang berarti "penutup". Secara ilmiah kulit adalah lapisan terluar yang terdapat diluar jaringan
yang terdapat pada bagian luar yang menutupi dan melindungi permukaan tubuh, kulit merupakan
organ yang paling luas permukaan yang membungkus seluruh bagian luar tubuh sehingga kulit
sebagai pelindung tubuh terhadap bahaya bahan kimia.
Cahaya matahari mengandung sinar ultra violet dan melindungi terhadap mikroorganisme serta
menjaga keseimbangan tubuh. misanya menjadi pucat, kekuning-kunigan, kemerah-merahan atau suhu
kulit meningkat. Ganguan psikis juga dapat mengakibatkan kelainan atau perubahan pada kulit misanya
karna stres, ketakutan, dan keadaan marah akan mengakibatkan perubahan pada kulit wajah.

1.2 RUMUSAN MASALAH


Adapun permasalahan yang akan dibahas dalam makalah ini yakni sebagai berikut :

1.Apa yang dimaksud dengan integumen ?


2.Apa fungsi dari sistem integumen ?
3.Apa saja yang termasuk Derivat kulit?
4.Apa saja penyakit penyakit yang terdapat di integumen?

1.3 TUJUAN
1.Untuk mengetahui sistem integumen
2.Untuk mengetahui fungsi dari sistem integumen
3.Untuk mengetahui apa itu Derivat kulit.
4.Untuk mengetahui penyakit-penyakit yang terdapat di integumen.
BAB II
PEMBAHASAN

Pengertian Sistem Integumen Kata ini berasal dari bahasa Latin "integumentum", yang berarti
"penutup".Sistem integumen adalah sistem organ yang membedakan, memisahkan, melindungi, dan
menginformasikan hewan terhadap lingkungan sekitarnya. Sistem ini seringkali merupakan bagian
sistem organ yang terbesar yang mencakup kulit, rambut, bulu, sisik, kuku, kelenjar keringat dan
produknya (keringat atau lendir).

2.1.Kulit
Kulit adalah lapisan terluar pada tubuh manusia. Pada vertebrata struktur kulit dibagi menjadi 2 bagian,
bagian terluar disebut epidermis, dan bagian dalam dermis.
a) Epidermis merupakan lapisan luar yang selalu terdiri dari jaringan epitel berlapis banyak dan
berasal dari derivat ectoderm.
b) Dermis atau torium. Di dalam dermis terdapat kelenjar keringat, kelenjar minyak, pembuluh
darah, ujung-ujung saraf dan kantung rambut.

Kulit dibagi kedalam dua kategori :


Kulit tebal Dapat dijumpai pada telapak tangan dan telapak kaki. Menurut seorang bangsa scot :
Henry Faudlus (1880), kulit dari telapak tangan mempunyai alur yang selalu konstan polanya yang
digunakan dalam dactiloscopy atau ilmu merajah tangan (astrologi).dilihat dari penampang
meintangnya tampak tidak merata karena adanya papilla dermis yang menonjol ke epidermis.
Terbentuknya kulit tebal antara lain :

- Mula-mula terjadi pembelahan mitos pada stratum germinativum

- Dilanjutkan denga pedorongan sel-sel hasil pembelahan mitosis ini keluar

- Sel-sel yang terdorong keluar ini akan mengalami proses penandukan (kornivikasi)

- Kemudian sel-sel yang telah mengalami penandukan akan terlepaskan Lapisan epidermis kulit
tebal :

a) Stratum germinativum, lapisan in terdiri 2 lapisan :


- Lapisan basal
Terdiri atas satu lapis sel kolumner Terletak di atas membrana basalis Selalu
mengadakan mitosis Sel - sel hasil mitosis didorong ke atas menjadi lapisan sel di atas
stratum basalis.
- Stratum spnosium
-Terdiri atas beberapa lapis sel
- Di bawah mikroskop terlihat memiliki tonjolan dan saling melekat satu sama lain
- Diskus merkel untuk rasa raba terletak dalam stratum spinosum
b ) Stratum granulosu
-Terdiri atas beberapa lapis sel yang sudah memipih Menunjukkan tanda-tanda
kematian sel Mengandung keratohialin, yang merupakan cikal bakal keratin (zat tanduk)
b) Stratum lusidum
- Terdiri dari beberapa lapis sel mati yang jernih.
- Tembus cahaya karena mengandung eledin.
- Hanya terdapat pada kulit yang tebal, seperti telapak tangan dan kaki.
c) Stratum corneum
lapisan epidermis yang terletak di bawah lapisan spinosum dan di atas stratum lusidum.
Lapisan ini biasanya berisi 1 sampai 3 baris sel skuamosa dengan banyak butiran kecil di
sitoplasma basofilik. Butiran keratohialin ini adalah tahapan dalam sintesis protein keratin
yang kedap air dan mengandung sejumlah besar filagrin.

Gambar.

Lapisan dermis kulit tebal :

a). Stratum papilare, lapisan ini membentuk penjorokan-penjorokan ke epidermis yang disebut papilla
dermis.

b) Stratum retikulare , sifatnya lebih padat daripada stratum papillare, elemen seluler lebih sedikit di
bandingkan lapisan di atasnnya .

- Kulit tipis
Kulit tipis meliput semua permukaan kulit kecuali pada telapak tangan dan kaki, kulit yang paling
tipis terdapat pada kelopak mata ± 0,5 mm, sedangkan yang tertebal di bagian punggung yaitu ± 5 mm,
pada kulit tipis dapat di jumpai : kelenjar keringat, kelenjar keringat , kelenjar lemak atau minyak yang
berhubungan dan tidak berhubungan dengan akar rambut . Struktur yang membangun epidermis tipis,
terdiri dari :
- Stratum germinativum
- Stratum spinosum, tipis saja v Stratum granulosum, yangtidak kontinyu
- Stratum korneum juga tipis, stratum lusidum tidak ada.
SIDIK JARI

Gambaran khas dari tonjolan dan lekukan pada permukaan kulit telapak ujung jari tangan dan kaki :

- Ditentukan secara genetis.


- Setiap orang berbeda.
-Tidak akan berubah sepanjang hidup.
-Telah terbentuk pada janin ketika epidermis berkembang menyesuaikan diri dengan perkembangan
tonjolan papila dermis.
-Pada telapak tangan dan jari terdapat kelenjar keringat yang bermuara pada tonjolan epidermis pada
jari.

fungsi kulit
- Sebagai alat pengeluaran berupa kelenjar keringat..
- Sebagai alat peraba Sebagai pelindung organ dibawahnya.. ·
- Tempat dibuatnya Vit D dengan bantuan sinar matahari.. ·
- Pengatur suhu tubuh.
- Tempat menimbun lemak.

Pigmentasi kulit
Didalam kulit terdapat butir-butir melanin, terutama pada stratum germinativum pada bagian
epidermis. Fungsi dari melanin adalah melindungi tubuh dari bahaya sinar ultra violet. Cara terjadinya
pembentukan melanin , adalah sebagai berikut :

- Sel-sel yang berperan dalam menghasilkan butir-butir pigmen disebut melanobast.


- Di dalam sitopasma sel terdapat enzim depaoksidase . darah membawa asam amino tyrosin. -Tyrosin.
oleh enzim depaoksidase denga bantuan sinar ultra volet diubah menjadi melanin.

Enzim-enzim pembentuk pigmen melanin diduga diaktifkan oleh sinar UV, MSH (Melanocyt
Stimulating Hormon) dan hypophys.Penyakit kekurangan kemampuan memproduksi melanin disebut
albino Freckles (bercak kehitaman) diakibatkan melanosit berkumpul banyak di suatu tempat.

Gambar.
Warna kulit
Tergantung pada tiga faktor yang saling berinteraksi, diantaranya :
- Kapiler darah
- Pigmen karoten
- Pigmen melanin
2.2 Rambut
Rambut adalah organ seperti benang yang tumbuh di kulit hewan, terutama mamalia.
Rambut muncul dari epidermis (kulit luar), walaupun berasal dari folikel rambut yang berada
jauh di bawah dermis. Struktur mirip rambut, yang disebut trikoma, juga ditemukan pada
tumbuhan. fungsi rambut:
a. Isolator , pengatur suhu tubuh
b. Organ indera misalnya pada vibrissae atau rambut sinus. Dalam fase pertumbuhan
rambut terbagi menjadi 3 tahap,yaitu:
- Fase Anagen
dapat disebut juga fase pertumbuhan rambut. Masa pertumbuhan ini lamanya 2-6tahun.
- Fase Katagen:
merupakan fase peralihan dari fase berhentinya pertumbuhan rambut menuju fase istirahat
folikel. Dalam fase ini tidak terjadi pertumbuhan rambut. Masa peralihan ini berlangsung
selama 2-3 minggu.
· Fase Telogen :
Merupakan masa istirahat folikel rambut. Setelah beberapa minggu, folikel lambat laun
akan terdorong keluar dan terjadilah proses kerontokan rambut

Batang rambut Lapisan terluarnya mengandung keratin Akar rambut


- tertanam di dalam kulit.
- di sekelilingnya terdapat folikel rambut.
- ujung folikel membentuk papila akar rambut.
- papila akar rambut diselaputi oleh satu lapisan sel germinal.
- terdapat ujung dendrit yang melingkar-lingkar, sebagai reseptor raba.

Gambar.
Warna Rambut
-Tergantung pada pigmen melanin yang dikandung.
-Melanin terbentuk oleh melanosit yang terdapat pada lapisan germinal folikel dengan bantuan enzim
tyrosinase.

Otot Penegak Rambut


- Suatu otot penegak musculus erector pilli yang menghubungkan akar rambut dengan papila dermis.
- Akan berkontraksi saat kedinginan atau merasa takut.

Kelenjar sebacea
- Suatu kelenjar yang mensekresikan lemak untuk membasahi rambut dan kulit
- Bermuara pada akar rambut atau bermuara langsung pada kulit misal : di bibir

2.3 Kuku
Kuku adalah bagian tubuh binatang yang terdapat atau tumbuh di ujung jari. Kuku tumbuh dari sel
mirip gel lembut yang mati, mengeras, dan kemudian terbentuk saat mulai tumbuh dari ujung jari.
Pertumbuhan kuku 1 minggu ± 0,5 mm, kuku jari tangan tumbuh lebih cepat dibandingkakn kuku jari
kaki. Pertumbuhan kuku juga dipengaruhi oleh panas tubuh. Nutrisi yang baik sangat penting bagi
pertumbuhan kuku. Sebaliknya, kalau kekurangan gizi atau menderita anoreksia nervosa, pertumbuhan
kuku sangat lamban dan rapuh.

Sifat sifat Kuku


- Merupakan epidermis berbentuk zat tanduk yang terdapat pada ujung-ujung jari tangan dan
kaki.
- Kuku dapat tumbuh karena terdapat lapisan germinal pada akar kuku.
- Umumnya kuku berwarna merah jambu karena warna merah pada pembuluh darah yang
berada di bawahnya.

Fungsi Kuku
Fungsi utama kuku adalah melindungi ujung jari yang lembut dan penuh urat saraf, serta
mempertinggi daya sentuh. Secara kimia, kuku sama dengan rambut yang antara lain terbentuk dari
keratin protein yang kaya akan sulfur.

2.4 Kelenjar
kelenjar adalah alat tubuh yang menghasilkan getah atau sekret tertentu.
kelenjar keringat
kelenjar keringat berupa saluran melingkar dan bermuara pada kulit ari dan berbentuk pori- pori
halus. Produksi keringat dimulai dari kapiler darah, kelenjar keringat menyerap air dengan larutan NaCl
dan sedikit urea . air beserta larutannya di keluarkan melalui pori-pori kulit, yaitu tempat air dikeluarkan
dan merupakan penyerapan panas tubuh. Kegiatan kelenjar keringat di bawah pengaruh pesat pengatur
suhu badan sistem saraf pusat, kecuali pengeluaran keringat yang tidak rutin. Sekresi kelenjar keringat
disebut keringat atau sudor. Secara histologis kelenjar keringat termasuk tipe tubuler bergelung dan
mirokrin. Faktor- faktor yang mempengaruhi pengeluaran keringat, antara lain :
- Pancaran terik matahari.
- Pada waktu berolah raga.
- Rangsangan saraf yang kuat, dan lain sebagainya. Fungsi kelenjar keringat selain sebagai alat sekeresi.
juga berperan sebagai alat pengatur suhu ( thermoregulasi ).

Kelenjar Lemak
kelenjar lemak atau kelenjar sebaceous Kelenjar keringat menghasilkan minyak unuk mencegah
kekeringan. pada kelenjar lemak terdapat butir sekresi yang disebut sebolina. Secara histologi tergolong
dalam tipe alveolar / achiner bergelung dan holokrin,serta mempunyai fungsi sebagai proteksi . kelenjar
sebolina tidak terdapat pada mamalia yang tidak berambut . kelenjar-kelenjar yang tidak umum pada
mamalia: · Kelenjar bau ( scanet gland ), terdapat pada cucurut, biasanya terdapat pada ssekitar anus/
perineal, peranan biologisnya mempunya hubungan dengan kehidupan kelamin. · kelenjar meibom,
terdapat pada kelopak mata · kelenjar lakrimal, juga pada kelopak mata.

Gambar.
2.5 Penyakit penyakit dalam sistem integumen

1.KUDIS (Scabies)

Merupakan penyakit dengan gejala gatal (lebih pada malam hari). Sering muncul di
tempat-tempat lembab di tubuh seperti misalnya, tangan, ketiak, pantat, kunci paha dan kadang
di sela jari tangan atau kaki.

Pencegahan :
Pencegahan Primordial

Menerapkan perilaku hidup bersih

Pencegahan Primer

Menjaga kebersihan kulit,

Pencegahan Sekunder

Dengan obat anti jamur yang dijual di pasaran, dan dapat juga diobati dengan obat-obatan tradisional
seperti daun sirih yang dicampur dengan kapur sirih dan dioleh pada kulit yang terserang Panu.

Pencegahan Tersier

Penyakit panu dapat tertular melalui kontak secara tidak langsung, misalnya dari sprei, baju, handuk,
atau benda apapun yang terkontak sama halnya dengan penyakit scabies. Oleh karena itu perlu isolasi
bagi penderita panu agar tidak menularkannya ke orang lain. Caranya dengan menjaga kebersihan
terutama benda-benda yang dipakai oleh penderita.

Tanda dan Gejala Kudis


Ketika seseorang menderita penyakit kudis untuk pertama kalinya, akan memakan waktu empat sampai
enam minggu untuk kulit bereaksi. Gejala yang paling umum adalah:
- Rasa gatal, terutama pada malam hari
- Bentol / bintil merah seperti jerawat
- Kulit lecet atau melepuh
- Kulit luka yang disebabkan oleh garukan
2. PANU (Tenia Vesticolor)
Panu atau Tinea versicolor merupakan salah satu penyakit kulit yang disebabkan oleh
jamur. Penyakit panau ditandai oleh bercak yang terdapat pada kulit disertai rasa gatal pada
saat berkeringat. Bercak-bercak ini bisa berwarna putih, coklat atau merah tergantung kepada
warna kulit penderita. Beda halnya dengan jerawat yang terlihat menonjol di kulit, panu justru
tidak menonjol dan biasanya akan terasa gatal apalagi bila terkena keringat. Jamur yang
menyebabkan panau adalah Candida albicans.

Pencegahan :
Pencegahan Primordial

Menerapkan perilaku hidup bersih

Pencegahan Primer

Menjaga kebersihan kulit,

Pencegahan Sekunder

Dengan obat anti jamur yang dijual di pasaran, dan dapat juga diobati dengan obat-obatan
tradisional seperti daun sirih yang dicampur dengan kapur sirih dan dioleh pada kulit yang
terserang Panu.

Pencegahan Tersier

Penyakit panu dapat tertular melalui kontak secara tidak langsung, misalnya dari sprei, baju,
handuk, atau benda apapun yang terkontak sama halnya dengan penyakit scabies. Oleh karena
itu perlu isolasi bagi penderita panu agar tidak menularkannya ke orang lain. Caranya dengan
menjaga kebersihan terutama benda-benda yang dipakai oleh penderita.

Tanda dan Gejala Panu


Tanda dan gejala dari penyakit panu biasanya akan timbul ruam kulit dalam berbagai ukuran
dan warna, lalu di tutupi oleh sisik halus dengan rasa gatal. Terkadang timbul tanpa adanya
keluhan dan hanya gangguan kosmetik saja. Warna-warna ruam kulit pada penyakit panu ini
tergantung dari pigmen normal kulit penderita, paparan sinar matahari dan lamanya penyakit.
Namun, terkadang warna ruam kulit sulit untuk dilihat. Tinea versicolor dapat terjadi di mana
saja seperti di permukaan kulit, lipat paha, ketiak, leher, punggung, dada, lengan dan wajah.
3. KUSTA
Penyakit Hansen atau Penyakit Morbus Hansen yang dahulu dikenal sebagai penyakit
kusta atau lepra adalah sebuah penyakit infeksi kronis yang sebelumnya, diketahui hanya
disebabkan oleh bakteri Mycobacterium

Pencegahan :
Pencegahan Primer

Pencegahan primer dilakukan pada kelompok orang sehat yang belum terkena penyakit kusta
dan memiliki risiko tertular karena berada di sekitar atau dekat dengan penderita seperti
keluarga penderita dan tetangga penderita, yaitu dengan memberikan penyuluhan tentang
kusta. Penyuluhan yang diberikan petugas kesehatan tentang penyakit kusta adalah proses
peningkatan pengetahuan, kemauan dan kemampuan masyarakat yang belum menderita sakit
sehingga dapat memelihara, meningkatkan dan melindungi kesehatannya dari penyakit kusta.
Sasaran penyuluhan penyakit kusta adalah keluarga penderita, tetangga penderita dan
masyarakat(Depkes RI, 2005).

Pencegahan Sekunder

Sampai pengembangan dapson, rifampin, dan klofazimin pada 1940an, tidak ada pengobatan
yang efektif untuk kusta. Namun, dapson hanyalah obat bakterisidal (pembasmi bakteri) yang
lemah terhadap M. leprae. Penggunaan tunggal dapson menyebabkan populasi bakteri menjadi
kebal. Pada 1960an, dapson tidak digunakan lagi. Pencarian terhadap obat anti kusta yang lebih
baik dari dapson, akhirnya menemukan klofazimin dan rifampisin pada 1960an dan 1970an.

Tanda dan Gejala


- Tanda - tanda pada kulit, Rasa kesemutan, tertusuk-tusuk dan
- Bercak/ kelainan kulit yang merah atau putih di bagian tubuh
- Bercak yang tidak gatal dan kulit mengkilap
- Adanya bagian tubuh yang tidak berkeringat atau tidak berambut
- Lepuh tidak nyeri, Adanya cacat dan luka yang tidak mau sembuh
- Tanda-tanda pada saraf, Gangguan gerak anggota badan atau bagian muka.

4. DERMATITIS KONTAK
Peradangan kulit yang akut atau kronik akibat terpajan iritan ( dermatitis iritan) atau
alergen (dermatitis alergik). Lokasi dermatitis di kulit sesuai dengan tempat pajanan.
Penyebab :
Pencegahan primordial :
Cuci tangan secara rutin menggunakan sabun dapat menjadi faktor penyebab DKI dan
penyebab lain dapat berupa suhu, kelembaban, maupun mikroorganisme seperti jamur.
Kekeringan dan kondisi kulit yang kering dapat menjadi faktor yang memperbesar kerentanan
seseorang terhadap DKI.
Pencegahan primer :
Menghindari pajanan.
Pencegahan sekunder
Kompres dengan air dingin untuk mengurangi peradangan, rendam/mandi bubur gandum dengan bahan
kimia yang menyejukkan dapat meredakan penyakit. Antihistamin dapat digunakan untuk mengurangi
gatal.
Pencegahan tersier
Penyakit dermatitis kontak adalah penyakit yang disebabkan oleh suatu allergen seperti deterjen, oleh
sebab itu penggunaan sarung tangan dalam hak ini sangat diperlukan untuk menghindari kekambuhan
kembali.

Tanda dan Gejala

Dapat ditandai dengan bercak eritemetosa yang berbatas jelas kemudian diikuti edema, papulovesikel,
vesikel atau bula. Vesikel atau bula dapat pecah menimbulkan erosi dan eksudasi / basah, dapat bersifat
akut dan di tempat tertentu misalnya pada kelopak mata, penis skrotum, eritema dan edema lebih
dominan dari pada vesikel. Pada dermatitis kontak yang kronis terlihat kurit kering, berskuama, papul,
lekinifikasi dan mungkin juga fisur dan batasnya tidak jelas.

5. DERMATITIS ATOPIK
Gejala kandidiasis dapat bervariasi tergantung pada daerah terpengaruh. Infeksi pada vagina
atau vulva dapat menyebabkan gatal parah, terbakar, nyeri, iritasi, dan sebuah lapisan putih atau abu-
abu tipis. Gejala-gejala ini juga hadir dalam vaginosis bakteri lebih umum. Dalam sebuah penelitian
tahun 2002 diterbitkan dalam Journal of Obstetri dan Ginekologi, hanya 33 % wanita yang mandiri
untuk mengobati infeksi jamur sebenarnya mengalami infeksi ragi, sementara sebagian besar telah baik
vaginosis bakteri atau infeksi tipe campuran. Gejala infeksi pada alat kelamin pria termasuk luka merata
merah di dekat kepala penis atau di kulup, gatal parah, atau sensasi terbakar. Kandidiasis pada penis
juga dapat memiliki cairan putih, meskipun jarang.

Pencegahan :
Pencegahan primordial

Segala jenis bahan kimia maupun larutan rumah tangga dapat menyebabkan Dermatitis, apabila
terpapar secara rutin dalam jangka panjang. Cuci tangan secara rutin menggunakan sabun dapat
menjadi faktor penyebab Dermatitis dan penyebab lain dapat berupa suhu, kelembaban,
maupun mikroorganisme seperti jamur. Kekeringan dan kondisi kulit yang kering dapat
menjadi faktor yang memperbesar kerentanan seseorang terhadap Dermatitis.

Pencegahan primer

- Menghindari iritan atau alergen.

- Pencegahan sekunder

Kompres dengan air dingin untuk mengurangi peradangan, rendam/mandi bubur gandum dengan bahan
kimia yang menyejukkan dapat meredakan penyakit. Antihistamin dapat digunakan untuk mengurangi
gatal. Steroid topikal dosis rendah untuk mengurangi peradangan dan memungkinken penyembuhan.

Pencegahan tersier

Penyakit dermatitis atopic adalah penyakit peradangan kulit yang melibatkan perangsangan
berlebih limfosit T dan sel mast sama halnya dengan dermatitis kontak namun lebih parah
seperti cuaca yang dingin, oleh sebab itu menjauhkan diri dari allergen sangat diperlukan untuk
menghindari kekambuhan kembali.

Tanda dan Gejala


Pada wajah, kulit kepala, daerah yang tertutup popok, tangan, lengan, kaki atau tungkai bayi
terbentuk ruam berkeropeng yang berwarna merah dan berair.
Dermatitis seringkali menghilang pada usia 3-4 tahun, meskipun biasanya akan muncul
kembali

6. AKNE
Penyakit peradangan kelenjar sebasea yang sering dijumpai dan berkaitan dengan folikel
rambut (disebut unit pilosebasea). Berbagai faktor. Penyebab acne sangat banyak
(multifaktorial), antara lain : genetik, endokrin (androgen, pituitary sebotropic factor, dsb),
faktor makanan, keaktifan dari kelenjar sebacea sendiri, faktor psikis, musim, infeksi bakteri
(Propionibacterium acnes), kosmetika, dan bahan kimia lainnya.

Pencegahan :
Pencegahan primer
Penggunaan sabun antibakteri setiap mencuci muka pada saat mandi dan menjelang tidur.
Pencegahan sekunder
Pemberian obat topikal misalnya benzoid peroksida dan asam retinoat (vitamin A, retin A)
digunakan untuk mengeringkan dan menglupaskan kulit.
Untuk mengatasi jerawat.
1. Ambil 2-3 helai daun pepaya yang sudah tua dan jemur.
2. Lumatkan daun pepaya tersebut dan diberi air kemudian diperas untuk diambil sarinya.
3. Oleskan sari daun pepaya tersebut pada jerawat.
Perawatan untuk mengatasi jerawat.
4. Cucilah lobak secukupnya, kemudian parutlah lobak tersebut dan ambil airnya.
5. Tambahkan cuka apel sedikit dan campur hingga rata.
6. Oleskan pada jerawat, diamkan hingga mengering.
7. Setelah kering, bersihkan dengan air.
8. Lakukan secara rutin hingga jerawat teratasi.

Tanda dan Gejala Akne


Pada acne dapat timbul komedo (sumbatan bahan tanduk dalam unit pilosebaseus); papula (komedo
tertutup yang pecah); pustula (bentukan padat yang mengalami perlunakan pada puncaknya, dengan
mengeluarkan nanah), nodul (dari komedo tertutup–penonjolan pada kulit yang lebih besar dari
papula), dan jaringan parut.

7. RUBEOLA (campak)
Suatu penyakit infeksi virus yang ditandai dengan ruam makulopapulaaar eritematosa, mulai dari
wajah, badan lalu ekstremitas. Bercak koplik pada mulut 1-3 hari sebelum ruam.
Vaksin campak merupakan bagian dari imunisasi rutin pada anak-anak. Vaksin biasanya diberikan
dalam bentuk kombinasi dengan gondongan dan campak Jerman (vaksin MMR/mumps, measles,
rubella), disuntikkan pada otot paha atau lengan atas.

Jika hanya mengandung campak, vaksin dibeirkan pada umur 9 bulan. Dalam bentuk MMR, dosis
pertama diberikan pada usia 12-15 bulan, dosis kedua diberikan pada usia 4-6 tahun. Selain itu penderita
juga harus disarankan untuk istirahat minimal 10 hari dan makan makanan yang bergizi agar kekebalan
tubuh meningkat.

Pencegahan primer :
Pencegahan penyakit ini dapat dilakukan dengan beberapa cara berikut :

- Mengenal lebih dalam seluk-beluk penyakit ini.

- Menjaga kondisi fisik dan menghindari stres psikis.

- Menjaga mutu gizi dan kondisi badan dengan baik.

- Pencegahan dengan vaksinasi menggunakan virus hidup yang telah dilemahkan pada
usia 15 bulan setelah kelahiran.

- Pencegahan sekunder :

Pengobatan dengan antibiotic, Tidak ada pengobatan khusus untuk campak. Anak sebaiknya
menjalani istirahat. Untuk menurunkan demam, diberikan asetaminofen atau ibuprofen. Jika
terjadi infeksi bakteri, diberikan antibiotik.

- Pencegahan tersier :

Pada penderita campak untuk menghindari bertambah parahnya campak atau untuk
menghindari suatu kecacatan, penderita sebaiknya selama masih menderita penyakit campak
berdiam diri di rumah (dalam artian banyak-banyak istirahat).

Tanda dan Gejala


- Letih lesu, mata berair dan meradang, filek serta batuk. Gejala awal ini mirip sekali dengan batuk filek
biasa.
- Muncul demam yang tinggi , demam bisa mencapai 40 derajat Celcius atau lebih dan kaadaan ini
biasanya berlangsung selama 3 sampai dengan 5 hari.
- Timbul bercak-bercak (bintikl-bintik) berwarna merah di badan, bercak dalam campak berbeda dengan
bercak pada sakit cacar. Bercak timbul pertama kali di bagian belakang telinga, lalu ke bagian wajah,
leher dan tangan dan akhirnya bercak menyebar ke seluruh bagian tubuh dan kaki. Saat bercak berwarna
kemerahan muncul demam biasanya masih dirasakan penderita sampai dengan 2 hari sesudahnya.
Dalam waktu 3 sampai dengan 4 hari bercak ini akan menghilang dengan sendirinya dan berubah warna
menjadi kecoklatan.
8. HERPES ZOASTER
Merupakan radang kulit akut yang menyerang kulit dan mukosa. Kelainan ini merupakan
reaktifasi virus yang terjadi setelah infeksi primer dari virus Varicella Zoster.Virus (VZV).

Pencegahan :
Pencegahan primordial :

Untuk mencegah herper zoster, salah satu cara yang dapat ditempuh adalah pemberian
vaksinasi.Vaksin berfungsi untuk meningkatkan respon spesifik limfosit sitotoksik terhadap virus
tersebut pada pasien seropositif usia lanjut.Vaksin herpes zoster dapat berupa virus herpes zoster yang
telah dilemahkan atau komponen selular virus tersebut yang berperan sebagai antigen. Penggunaan
virus yang telah dilemahkan telah terbukti dapat mencegah atau mengurangi risiko terkena penyakit
tersebut pada pasien yang rentan, yaitu orang lanjut usia dan penderita imunokompeten, serta
imunosupresi.

Pencegahan primer :

Pencegahan penyakit ini dapat dilakukan dengan beberapa cara berikut :

- Mengenal lebih dalam seluk-beluk penyakit ini.

- Menjaga kondisi fisik dan menghindari stres psikis.

- Menjaga mutu gizi dan kondisi badan dengan baik.

- Imunisasi pasif.

Pencegahan sekunder :

Pengobatan penyakit ini dapat dilakukan dengan beberapa cara untuk mengurangi rasa
nyeri dapat diberi analgetik. Sebaiknya, diusahakan agar gelembung-gelembung tidak pecah
dan untuk mengurangi rasa gatal diberikan bedak salsil 2% atau bedak kalamin. Bila
gelembung pecah atau basah dapat diberikan kompres larutan antiseptik. Apabila terjadi infeksi
sekunder dapat diberikan krim antibiotik lokal.

Tanda dan Gejala


Tandanya adalah timbulnya bulatan-bulatan kecil berisi cairan bening. Cairan ini bila pecah dan
dibiarkan sampai kering akan terlihat seperti koreng. Karena penyakit herpes merupakan penyakit yang
mudah menular, maka sebaiknya segera diobati sebelum menyebar lebih parah.

9. NODUL
Merupakan penyakit kulit yang berbentuk seperti papula, berbentuk kubah, ukuran> 1cm dan
lebih dalam. penyebab-penyebab yang paling umum dari nodus-nodus limfa yang
membengkak. Penyebab-penyebab infeksius yang umum dari nodus-nodus limfa yang
membengkak adalah virus, bakteri, parasit, dan jamur.
Virus-Virus
- infectious mononucleosis (mono),
- chickenpox,
- measles,
- HIV,
- herpes,
- virus-virus selesma umum,
- adenovirus, dan
banyak virus-virus lain
Pencegahan
Pencegahan primordial :

- Menjaga kebersihan lingkungan sekitar

Pencegahan primer :

- Pencegahan penyakit ini dapat dilakukan dengan beberapa cara salah satu contohnya
dengan menjada kebersihan diri.

Pencegahan sekunder :

- Pengobatan penyakit ini tergantung pada penyebabnya :

- Blastomikosis (didaerah endemis) : ketokonazol, amfoterisin B, itrakonazol.

- Cryptoccocus (penurunan imunitas yang dimediasi oleh sel) : amfoterisin B, flukonazol.

Tanda dan gejala :


- Palpitasi
- Mual
- Sakit kepala
- Kelelahan
- Rasa Sakit/Nyeri - Dada
- Rasa ringan di kepala
- Pusing
- Denyut Jantung Tak Beraturan
- Sesak Nafas
- Bicara Cadel
- Perubahan Suasana Hati
- Kelupaan
- Intoleransi terhadap Olah Raga
- Berkeringat (Berlebihan)

10. PITIRIASIS VERSIKOLOR


Penyakit jamur superficial yang kronik, biasanya tidak memberikan keluhan yang subyektif,
berupa bercak berskuama halus yang berwarna putih sampai coklat hitam sampai coklat hitam, terutama
meliputi badan dan kadang-kadang dapat menyerang ketiak, lipat paha, lengan, tungkai atas, leher,
muka dan kulit kepala yang berambut.
Pencegahan :
- Pencegahan primordial :
Menjaga kebersihan lingkungan.
- Pencegahan primer :
Menjaga kebersihan diri, dengan mandi yang bersih dengan menggunakan sabun.
- Pencegahan sekunder :
Pengobatan harus dilakukan menyeluruh, tekun dan konsisten. Obat-obat yang dipakai
meliputi : suspense selenium sulfide (selsun) dapat dipakai dengan sampo 2-3 kali seminggu.
Obat digosokkan pada lesi dan didiamkan selama 15-30 menit sebelum mandi.

Tanda dan Gejala :


Mula-mula timbul lesi kulit berupa bercak eritematosa yang gatal, terutama bila berkeringat.
Oleh karena gatal dan digaruk, lesi akan makin meluas, terutama pada daerah kulit yang lembab.
Kelainan yang dilihat dalam klinik merupakan lesi bulat atau lonjong, berbatas tegas terdiri atas eritema,
skuama, kadang-kadang papula dan vesikel di tepi. Lesi tampak seperti bentukan cincin dengan tepi
aktif dan bagian tengah tampak tenang. Lesi-lesi pada umumnya merupakan bercak-bercak terpisah satu
dengan yang lain. Kelainan kulit dapat pula terlihat sebagai lesi-lesi dengan pinggir yang polisiklik
karena beberapa lesi kulit yang menjadi satu

11. Kandidiasis
Merupakan penyakit jamur yang bersifat akut atau subakut disebabkan oleh spesies Candida
albicans dan dapat mengenai mulut, vagina, kulit, kuku, bronki atau paru, kadang-kadang dapat
menyebabkan septicemia, endokarditis, atau meningitis.

Pencegahan :
- Pencegahan primordial :

Menjaga kebersihan lingkungan.

- Pencegahan primer :

Menjaga kebersihan diri.

- Pencegahan sekunder :

Pengobatan yang dapat dilakukan :

- Menghindari atau menghilangkan factor predisposisi.

Topikal :

- Larutan ungu gentian ½-1% untuk selaput lendir, 1-2% untuk kulit, dioleskan sehari 2 kali selama 3
hari.

- Nistatin : berupa krim, salap, emulsi.

- Amfoterisin B

- Grup azol antara lain :ikonazol 2% berupa krim atau bedak.

- Klotrimazol 1% berupa bedak, larutan dank rim.

Tiokonazol, bufonazol, isokonazol


Siklopiroksolamin 1% larutan, krim

Antimikotik yang lain yang berspektrum luas.

3. Sistemik

- Tablet nistatin untuk menghilangkan infeksi local dalam saluran cerna, obat ini tidak diserap
dalam usus.

- Amfoterisin B diberikan i.v untuk kandidosis sistemik.

- Untuk kandidosis vaginalis dapat diberikan kotrimazol 500 gr per vaginam dosis tunggal

- Itrakonazol: bila dipakai untuk kandidosis vulvovaginalis dosis untuk orang dewasa 2 x 100
mg sehari, selama 3 hari.

Tanda dan Gejala :


Gejala kandidiasis dapat bervariasi tergantung pada daerah terpengaruh. Infeksi pada vagina atau
vulva dapat menyebabkan gatal parah, terbakar, nyeri, iritasi, dan sebuah lapisan putih atau abu-abu
tipis. Gejala-gejala ini juga hadir dalam vaginosis bakteri lebih umum. Dalam sebuah penelitian tahun
2002 diterbitkan dalam Journal of Obstetri dan Ginekologi, hanya 33 % wanita yang mandiri untuk
mengobati infeksi jamur sebenarnya mengalami infeksi ragi, sementara sebagian besar telah baik
vaginosis bakteri atau infeksi tipe campuran. Gejala infeksi pada alat kelamin pria termasuk luka merata
merah di dekat kepala penis atau di kulup, gatal parah, atau sensasi terbakar. Kandidiasis pada penis
juga dapat memiliki cairan putih, meskipun jarang.
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
· Sistem integumen adalah suatu sistem organ yang membedakan, memisahkan, melindungi, dan
menginformasikan hewan terhadap lingkungan sekitarnya.
· Komponen dari Sistem ini merupakan bagian sistem organ yang terbesar,yakni Mencakup :
- kulit, merupakan lapisan terluar pada tubuh manusia. Terdiri dari dua bagia yaitu kulit tipis dan
kulit tebal.
- Rambut merupakan organ seperti benang yang tumbuh di kulit hewan, terutama mamalia.
- Bulu merupakan struktur keratin yang karakteristiknya terdapat pada bangsa aves, dan di anggap
sebagai modifikasi dari sisik.
- Sisik, secara umumnya berarti semacam lapisan kulit yang keras dan berhelai-helai, seperti pada
ikan, ular atau kaki ayam.
- kuku, adalah bagian tubuh binatang yang terdapat atau tumbuh di ujung jari. Kuku tumbuh dari sel
mirip gel lembut yang mati, mengeras, dan kemudian terbentuk saat mulai tumbuh dari ujung jari.
- kelenjar keringat. Kelenjar keringat berupa saluran melingkar dan bermuara pada kulit ari dan
berbentuk pori-pori halus. Sistem integument memiliki fungsi antara lain :
- Pelindung dari kekeringan, invasi mikroorganisme, sinar ultraviolet, & mekanik, kimia, atau suhu
- Penerima sensasi; sentuhan, tekanan, nyeri, dan suhu.
- Pengatur suhu; menurunkan kehilangan panas saat suhu dingin dan meningkatkan kehilangan panas
saat suhu panas.
- Fungsi metabolik, menyimpan energi melelui cadangan lemak, sintesis vitamin D.
- Ekskresi dan absorpsi.
BAB IV
DAFTAR PUSTAKA

https://westbatavia.blogspot.com/2015/04/3-contoh-kata-pengantar-makalah-yang-baik.html
http://lembahsemut.blogspot.com/2012/11/sistem-integumen-pada-manusia.html
http://menurutparaahli.com/tag/stratum-korneum-adalah/
https://www.google.com/

Anda mungkin juga menyukai