Anda di halaman 1dari 123

METODE PELAKSANAAN PEK

PAKET :

REHABILITASI
DAN
PEMELIHARAAN BERK
JEMBATAN PADANG SIDEMP
DE PELAKSANAAN PEKERJAAN

PAKET :

REHABILITASI
DAN
MELIHARAAN BERKALA
TAN PADANG SIDEMPUAN, CS
METODE PELAKSANAA

Kegiatan : 10 (Padang Sidempuan, Cs)


Nama Paket : REHABILITASI DAN PEMELIHARAAN BERKALA JEMBATAN
Provinsi / Kabupaten : SUMATERA UTARA / PADANG SIDEMPUAN
Penyedia Jasa : PT. TISA LESTARI

INFORMASI UMUM
Paket Pekerjaan Rehabilitasi dan Pemeliharaan Jembatan Padang Sidempuan, Cs
- Pemeliharaan Jembatan (38 titik) Jembatan
- Rehabilitasi Jembatan (2 titik) Jembatan

Uraian Kegiatan :

I DIVISI I. UMUM
R.1.2.(1) Mobilisasi dan Demobilisasi
R.1.3.(1) Pengaturan Lalu-Lintas
II DIVISI II. JALAN PENDEKAT
R.2.4.(1) Galian Biasa
R.2.5.(2) Timbunan Pilihan
III DIVISI III. BETON
R.3.1.(7) Beton mutu sedang dengan fc’= 20 MPa (K-250)
R.3.3.(3).(a) Baja Tulangan BJTD 32
R.3.4.(1) Cairan perekat (epoxy resin)
R.3.4.(2) Bahan penutup (sealant)
R.3.4.(3) Alat penyuntik anti gravitasi
R.3.5.(1) Penambalan (patching) – furnished
R.3.5.(2) Perbaikan dengan cara grouting – furnished
R.3.6.(4) Perkuatan Struktur dengan bahan fibre composite jenis e-glass(furni
IV DIVISI IV. STRUKTUR BAJA
R.4.1.(2) Pemeriksaan dan Pengencangan baut
R.4.1.(3) Penggantian baut mutu tinggi
R.4.1.(4) Baja Struktur mutu BJ 41
R.4.4.(1) Pengecatan pada baja galvanis dengan kategori A
R.4.4.(3) Pengecatan pada baja non galvanis dengan kategori A
V DIVISI VIII. PERLENGKAPAN JEMBATAN
R.8.2.(6) Penggantian sambungan siar muai tipe tertutup, jenis asphaltic plug
R.8.3.(2) Penggantian pipa cucuran
R.8.4.(2) Penggantian Papan Nama Jembatan
R.8.5.(1) Tiang Sandaran (Railing) dan sandaran baja
VI DIVISI IX. PEKERJAAN LAIN - LAIN
R.9.2.(3) Bronjong
R.9.3 (1) Pasangan Batu Meter Kubik
R.9.5.(1) Pembongkaran Pasangan Batu
R.9.5.(2) Pembongkaran Beton Bertulang
VII DIVISI XI. PEKERJAAN PEMELIHARAAN RUTIN
R.11.1.(5) Pemeliharaan Rutin Jembatan

Dengan penanganan pekerjaan seperti tersebut diatas diharapkan dapat terwujud suat
struktur dan dapat berfungsi dengan baik. Selanjutnya metoda pelaksanaan masing-mas
berikut.
METODE PELAKSANAAN

I DAN PEMELIHARAAN BERKALA JEMBATAN PADANG SIDEMPUAN, CS


TARA / PADANG SIDEMPUAN

an Jembatan Padang Sidempuan, Cs

engan bahan fibre composite jenis e-glass(furnished)

galvanis dengan kategori A


non galvanis dengan kategori A

gan siar muai tipe tertutup, jenis asphaltic plug


sebut diatas diharapkan dapat terwujud suatu bangunan Jalan yang memadai, kuat secara
Selanjutnya metoda pelaksanaan masing-masing item pekerjaan akan kami uraikan sebagai
A. PENANGANAN PEKERJAAN PERSIAPAN

1. Rapat Persiapan / Pre Construction Meeting ( PCM )

Rapat persiapan dilaksanakan sebelum pelaksanaan pekerjaan fisik, Rapat persia


dengan pengguna jasa dan konsultan pengawas mengenai penyelesaian pekerjaan ya
Kontrak.
Beberapa hal yang akan dibahas dalam rapat persiapan antara lain:

- Penempatan Direksi Keet


- Penempatan lokasi material dan peralatan di lapangan
- Struktur organisasi kerja dilapangan
- Program kerja selama masa pelaksanaan pekerjaan.
- Jadual pelaksanaan pekerjaan.
- Jadual mendatangkan material dan mobilisasi peralatan dan tenaga kerja.
- Jadual pemeriksaan berkala dilapangan
- Pemahaman dokumen pendukung pelaksanaan pekerjaan sesuai dengan kontra

2. Direksi Keet dan Gudang


Direksi keet dan gudang diletakkan dibuat di lingkungan lokasi pekerjaan, mudah di
tidak mengganggu aktivitas pelaksanaan pekerjaan Pekerjaan Rehabilitasi dan Pem
menggunakan bangunan dekat dengan lokasi pekerjaan dengan cara sewa. Bangu
material yang perlu disimpan dan alat-alat kerja sehingga aman.

3. Manajemen lokasi/lapangan
Manajemen lokasi/site merupakan system pengaturan dilapangan yang meliputi pen
barak kerja. Dalam hal ini Penyedia Jasa konstruksi menggunakan lahan proyek/m
untuk menunjang pelaksanaan pekerjaan. Direksi keet ditempatkan aneka macam
gambar kerja, dokumen spesifik teknis, jadwal pelaksanaan dan perlengkapan P3
peralatan dan material agar terjaga keamanan dan terlindung dari kondisi cuaca yan
Penempatan yang strategis dapat menunjang pelaksanaan pekerjaan di lapangan.

4. Manajemen Material
Manajemen material berfungsi untuk mendukung penataan aliran material dari p
dengan pengontrolan volume dan aliran waktu penggunaan material dalam proyek

5. Manajemen Peralatan
Manajemen peralatan merupakan pengaturan penggunaan peralatan yang seefisien
satu dengan yang lain, Kapan alat dikeluarkan dari gudang atau di datangkan ak
peralatan sesuai dengan jenis pekerjaan yang akan dilaksanakan.

6. Manajemen Tenaga Kerja


Manajemen tenaga kerja mencakup penggunaan tenaga kerja yang seefisien mungk
sesuai target. Sistem manajemen tenaga kerja ini dilakukan sebelum pelaksanaan pe
saja yang perlu dilakukan untuk pelaksanaan pekerjaan proyek. Tenaga kerja, tukang
um pelaksanaan pekerjaan fisik, Rapat persiapan untuk mendapatkan kesepakatan bersama
pengawas mengenai penyelesaian pekerjaan yang sesuai dengan yang tertuang dalam dokumen

m rapat persiapan antara lain:

an mobilisasi peralatan dan tenaga kerja.

ng pelaksanaan pekerjaan sesuai dengan kontrak yang telah ditandatangani / disepakati.

buat di lingkungan lokasi pekerjaan, mudah dijangkau mudah digunakan untuk koordinasi dan
aan pekerjaan Pekerjaan Rehabilitasi dan Pemeliharaan Jembatan Padang Sidempuan, Cs atau
an lokasi pekerjaan dengan cara sewa. Bangunan gudang harus mampu menyimpan bahan
-alat kerja sehingga aman.

stem pengaturan dilapangan yang meliputi pengaturan tata letak direksi keet, gudang material,
asa konstruksi menggunakan lahan proyek/menyewa lahan setempat. Direksi keet dibangun
rjaan. Direksi keet ditempatkan aneka macam perabot dan perlengkapan kantor, dokumen
nis, jadwal pelaksanaan dan perlengkapan P3K. Barak/Gudang digunakan untuk menyimpan
eamanan dan terlindung dari kondisi cuaca yang dapat merusak/mengurangi kualitas material.
unjang pelaksanaan pekerjaan di lapangan.

k mendukung penataan aliran material dari pembelian material, spesifikasi material sampai
an waktu penggunaan material dalam proyek
ngaturan penggunaan peralatan yang seefisien mungkin termasuk akses pergantian alat yang
keluarkan dari gudang atau di datangkan akan dicatat di buku stok peralatan. Penggunaan
an yang akan dilaksanakan.

enggunaan tenaga kerja yang seefisien mungkin sehingga pelaksanaan proyek dapat berjalan
ga kerja ini dilakukan sebelum pelaksanaan pekerjaan dimulai untuk mengevaluasi hal-hal apa
sanaan pekerjaan proyek. Tenaga kerja, tukang akan di datangkansesuai dengan kebutuhan.
7. Majemen Mutu
Pengendalian mutu bahan/material merupakan bentuk pengawasan terhadap keses
Pengendalian mutu bahan/material dilakukan oleh Quality Control atau Pelaksana s
akan digunakan harus diusulkan terlebih dahulu dan mendapatkan persetujuan ber
dan owner. Bahan/material yang sudah disetujui harus tersimpan dan terdokum
Pengendalian disini bersifat sebelum pelaksanaan pekerjaan. Pengendalian mutu ba
material. Tahap pengendalian mutu bahan/material selanjutnya dilanjutkan dengan
proses di setiap pekerjaan harus dilakukan dengan metode yang benarsesuai yang d
dilakukan pengawasan oleh pelaksana lapangan yang mengerti teknis pekerjaan. Ke
kualitas pekerjaan. Kualitas hasil pekerjaan harus dituangkan dalam bentuk chec
kurang sesuai standard harus dilakukan perbaikan sampai mendapatkan hasil ses
tahapan ini adalah selalu dilakukan pengecekan terhadap pemakaian material, pr
pekerjaan. Tahapan pekerjaan agar sesuai yang distandarkan sebelum pelaksana
pelaksanaan masingmasing pekerjaan.

8. Manajemen Keselamatan Kerja


Dengan berusaha seoptimal mungkin untuk menjaga keselamatan dan kesehatan ke
lebih meningkat dan diharapkan tingkat penyelesaian proyek dapat tercapai dar
keselamatan kerja, setiap pekerja dilengkapi dengan helm pengaman, sarung tanga
masing jenis pekerjaan. Pada bagian mesin dan alat yang mudah atau rawan terhada
diperlukan. Untuk kesehatan kerja dibuat tempat sampah agar sampah tidak berser
proyek. Potongan kayu dan besi sisa ditempatkan tersusun rapi, agar tidak mengg
obatan ditempatkan secara khusus dan selalu ditambah bila ada obat yang kurang

9. Manajemen Waktu
Manajemen Waktu merupakan pengaturan pekerjaan yang harus diselesaikan da
proyek dapat diselesaiakan sesuai dengan schedule dan selesai semuanya dengan tep

10. Papan Nama Proyek


Papan nama proyek berisi tentang data proyek yang selengkap mungkin menjelask
waktu pelaksanaan pekerjaan, jangka waktu pemeliharaan, pemilik proyek, penyed
Penempatan papan nama pada lokasi yang mudah terlihat dan tidak mengganggu jala
merupakan bentuk pengawasan terhadap kesesuaian material dengan RKS yang direncanakan.
ilakukan oleh Quality Control atau Pelaksana sebelum tahapan pekerjaan dimulai. Bahan yang
bih dahulu dan mendapatkan persetujuan bersama konsultan pengawas, konsultan perencana
dah disetujui harus tersimpan dan terdokumentasikan dengan benar, terawat dengan baik.
pelaksanaan pekerjaan. Pengendalian mutu bahan/material ini dilakukan di setiap kedatangan
ahan/material selanjutnya dilanjutkan dengan tahapan pelaksanaan pekerjaan. Tahapan atau
kukan dengan metode yang benarsesuai yang disyaratkan. Di setiap tahapan yang harus dilalui
a lapangan yang mengerti teknis pekerjaan. Kesalahan pelaksanaan akan berakibat pada hasil
kerjaan harus dituangkan dalam bentuk checklist. Pekerjaan-pekerjaan yang mutu akhirnya
kan perbaikan sampai mendapatkan hasil sesuai dengan standard yang diinginkan. Inti dari
pengecekan terhadap pemakaian material, proses tahapan pekerjaan dan pengecekan akhir
sesuai yang distandarkan sebelum pelaksanaannya harus dijelaskan dalam bentuk metode
.

untuk menjaga keselamatan dan kesehatan kerja diharapkan produktivitas tenaga kerja dapat
gkat penyelesaian proyek dapat tercapai dari yang ditentukan dalam rencana kerja. Untuk
engkapi dengan helm pengaman, sarung tangan, sepatu kerja, sesuai kebutuhan dari masing-
mesin dan alat yang mudah atau rawan terhadap kecelakaan kerja, akan dibuat pengaman yang
buat tempat sampah agar sampah tidak berserakan dan bila sudah penuh dibuang keluar area
ditempatkan tersusun rapi, agar tidak mengganggu kelancaran pekerjaan. Penyediaan obat-
n selalu ditambah bila ada obat yang kurang

aturan pekerjaan yang harus diselesaikan dalam tahapan penyelesaian pekerjaan, sehingga
gan schedule dan selesai semuanya dengan tepat waktu.

ata proyek yang selengkap mungkin menjelaskan nama proyek, besarnya nilai proyek, jangka
waktu pemeliharaan, pemilik proyek, penyedia jasa dll atau sesuai kebutuhan yang berlaku.
yang mudah terlihat dan tidak mengganggu jalannya pekerjaan.
B. PENYELESAIAN PEKERJAAN UTAMA
I DIVISI I. UMUM
R.1.2.(1) Mobilisasi

Mobilisai meliputi mobilisasi pesonil/staf, mobilisasi peralatan dan mobilisasi bahan


Adapun personal/staf, peralatan dan bahan yang dimobilisasi sesuai dengan penjela
Termasuk dalam kegiatan ini adalah pengukuran Awal dan Rekayasa lapangan.

Untuk pelaksanaan dan penyelesaian Pekerjaan Rehabilitasi dan Pemeliharaan Jemba


peralatan - peralatan utama yang dibutuhkan sebagai berikut :

1 COMPRESSOR 4000-6500 L/M 2

2 CONCRETE MIXER 0.3-0.6 M3 1

3 PICK UP TRUK 1 TON 2

4 DUMP TRUK 8 TON 1

5 EXCAVATOR 80-140 HP 0,5 M3 1

6 GENERATOR SET 2

7 VIBRATORY ROLLER 7 TON 1

8 CONCRETE VIBRATOR 1

9 WATER PUM 70-100 MM 1

10 WANTER TANKER 3000-4500 L 1


11 TAMPER 0,2 TON 2

12 JACK HAMMER 2

13 WELDING SET 250 Amp 2

14 DONGKRAK (JACK HIDROLIC) 100 TON 4


15 MIXER 1

16 SURVEY EQUIPMENT 1

17 KUNCI MOMENT (KUNCI-KUNCI) 2

18 GERINDA (DRILL ENGINE) 5

R.1.3.(1) Pengaturan Lalu-lintas


Pengaturan Lintas-lintas bertujuan meminimalisir terjadinya kecelakaan serta me
dapat menggangu pengguna jalan lainnya oleh karena pengaruh kegiatan Pekerjaan
Sidempuan, Cs dengan menempatkan petugas Flagman pada dua arah lalu lintas di s
dengan Radio komunikasi, tongkat pengatur lalu lintas dan rambu peringatan sejau
bawahi oleh petugas koordinator yang ditunjuk.

Urutan kerja :
- Penyedia menyiapkan perlengkapan keselamatan jalan selama periode konstruk
- Buat rencana kerja manajemen lalu-lintas sesuai schedule pekerjaan dan koord
seluruh personil yang terkait
- Kelompok kerja pengatur lalu-lintas selama konstruksi menggunakan tenaga pe
dengan 3 shift
- Pengalihan arus lalu-lintas harus ijin PPK dan pihak terkait
- Semua rambu harus jelas dan terbaca oleh Pengguna Jalan

DIAGRAM TAHAP DAN CARA PELAKSANAAN


staf, mobilisasi peralatan dan mobilisasi bahan.
bahan yang dimobilisasi sesuai dengan penjelasan di atas dan disesuaikan dengan kebutuhan.
engukuran Awal dan Rekayasa lapangan.

Pekerjaan Rehabilitasi dan Pemeliharaan Jembatan Padang Sidempuan, Cs akan dimobilisasikan


tuhkan sebagai berikut :

Unit
Unit
Unit
Unit
Unit
Unit
Unit
Unit
Unit
Unit
Unit
Unit
Unit
Unit
Unit
SET
SET
SET

meminimalisir terjadinya kecelakaan serta menghindari arus lalu lintas dari kemacetan yang
nya oleh karena pengaruh kegiatan Pekerjaan Rehabilitasi dan Pemeliharaan Jembatan Padang
petugas Flagman pada dua arah lalu lintas di setiap titik jembatan yang dikerjakan, dilengkapi
engatur lalu lintas dan rambu peringatan sejauh 100 meter sebelum lokasi pekerjaan yang di
ditunjuk.

pan keselamatan jalan selama periode konstruksi sesuai ketentuan


alu-lintas sesuai schedule pekerjaan dan koordinasikan dengan
ntas selama konstruksi menggunakan tenaga pengatur dan flagman
II DIVISI II. JALAN PENDEKAT
R.2.4.(1) Galian Biasa

Penggalian dilaksanakan dengan menggunakan alat berat (cara mekanik) excavator


tidak bisa dijangkau excavator. Tanah yang di gali pada sisi jalan. Selanjutnya ha
membuang hasil galian material keluar lokasi pekerjaan.

BAHAN
- Kebutuhan Bahan Dalam Pekerjaan Tanah Biasa :
Tidak ada bahan yang diperlukan
PERALATAN KERJA
- Peralatan Utama adalah Excavator dan Dump Truck
- Peralatan bantu yang digunakan untuk pekerjaan galian biasa adalah sekop dan
CARA MELAKSANAKAN PEKERJAAN
- Dilakukan pengukuran untuk menetukan batas - batas daerah yang harus digali
- Pengalian dilakukan secara mekanik dan manual
- Selanjutnya material hasil galian dimasukan ke dalam dump truck
- Dump truck membuang hasil galian keluar lokasi
- Sekelompok pekerja akan merapikan hasil galian
- Pengukur hasil pekerjaan (opname lapangan)

DIAGRAM TAHAP DAN CARA PELAKSANAAN


ggunakan alat berat (cara mekanik) excavator dan perapihan dengan cara manual di area yang
h yang di gali pada sisi jalan. Selanjutnya hasil galian di tuang kedalam dump truk untuk
r lokasi pekerjaan.

untuk pekerjaan galian biasa adalah sekop dan cangkul

netukan batas - batas daerah yang harus digali

dimasukan ke dalam dump truck


R.2.5.(2) Timbunan Pilihan

Pekerjaan ini meliputi pembersihan dan pembongkaran areal lokasi borrow


penghamparan dan pemadatan material yang diperoleh dari borrow pit yang telah
dan bagian lain dari pekerjaan tersebut sebagaimana tercantum dalam gambar dan sp

BAHAN
- Kebutuhan Bahan Dalam Pekerjaan Timbunan Pilihan adalah Sirtu.
PERALATAN KERJA
- Peralatan Utama adalah Excavator, Dump Truck, Motor Grader, vibratory roller.
- Peralatan bantu yang digunakan adalah sekop dan cangkul
CARA MELAKSANAKAN PEKERJAAN
- Pekerjaan dimulai dengan malakukan survey lokasi borrow pit. Material tana
memenuhi spesifikasi sebabai bahan timbunan. Bila tidak memenuhi, maka dica

- Setelah didapatkan borrow pit yang tepat, dilanjutkan dengan pekerjaan galian
tanah ini menggunakan alat excavator.

- Untuk mengangkut material tanah dari borrow pit digunakan dump truck.

- Di lokasi proyek, tanah dibongkar dan dihampar menggunakan motor grade


selapis horizontal dengan tebal yang sama dan dengan lebar sesuai dengan
dengan garis, kelandaian, penampang melintang dan ukuran yang tercantum pa

- Lapisan tanah gembut (sebelum dipadatkan) tidak lebih dari 20 cm.

- Setelah dihampar, tanah dipadatkan menggunakan vibratory roller hingga menc


- Sebelum pekerjaan pemadatan tersebut, kontraktor melakukan percobaan untu
mengetahui hubungan antara jumlah lintasan alat pemadatan dan kepadatan ya

- Material timbunan yang tidak mengandung kadar air memadai ditambah kadar
pemadatan. Untuk penyiraman ini menggunakan water tanker.

- Sedangkan material timbunan yang mengandung kadar air yang melebihi kadar
maksimum, dikeringkan terlebih dahulu hingga mendekati kadar air pemadatan

- Pengeringan material yang basah dilakukan dengan cara dijemur dan diaduk-ad

DIAGRAM TAHAP DAN CARA PELAKSANAAN


n dan pembongkaran areal lokasi borrow pit, penggalian, pemuatan, pengangkutan,
ial yang diperoleh dari borrow pit yang telah disetujui untuk melaksanakan timbunan pilihan
ut sebagaimana tercantum dalam gambar dan spesifikasi pekerjaan.

an Timbunan Pilihan adalah Sirtu.

or, Dump Truck, Motor Grader, vibratory roller.

kukan survey lokasi borrow pit. Material tanah di borrow pit rencana tersebut diuji apakah
ahan timbunan. Bila tidak memenuhi, maka dicari lokasi borrow pit yang memenuhi spesifikasi.

ang tepat, dilanjutkan dengan pekerjaan galian tanah pada area tersebut. Pekerjaan penggalian
vator.

ah dari borrow pit digunakan dump truck.

kar dan dihampar menggunakan motor grader. Penghamparan tanah dilakukan selapis demi
yang sama dan dengan lebar sesuai dengan ketentuan dari Konsultan Pengawas dan sesuai
pang melintang dan ukuran yang tercantum pada gambar kerja.

dipadatkan) tidak lebih dari 20 cm.

kan menggunakan vibratory roller hingga mencapai kepadatan yang disyaratkan.


ersebut, kontraktor melakukan percobaan untuk memastikan besarnya kadar air optimum dan
mlah lintasan alat pemadatan dan kepadatan yang diperoleh dengan tanah sejenis itu.

engandung kadar air memadai ditambah kadar airnya dengan cara disiram mendekati kadar air
ni menggunakan water tanker.

ang mengandung kadar air yang melebihi kadar air yang diperlukan untuk mencapai kepadatan
dahulu hingga mendekati kadar air pemadatan sebelum digunakan dalam timbunan.

h dilakukan dengan cara dijemur dan diaduk-aduk secara merata.


III DIVISI III. BETON
R.3.1.(7) Beton mutu sedang dengan fc’= 20 MPa (K-250)
BAHAN DAN KOMPOSISI
- Kebutuhan Bahan dalam satu satuan pekerjaan beton K - 250 :
Semen 410 kg/m3
Pasir 670 kg/m3
Agregat Kasar 992 kg/m3
Kayu bekisting 0,2 m3
PERALATAN KERJA
- Concrete Mixer
- Water Tank
- Alat bantu
PROSEDUR PENGERJAAN
a. Mengirimkan contoh dari semua bahan yang akan digunakan dan dilengkapi
sifat bahan sesuai dengan Pd T-05-1999-03.

b. Mengirimkan rancangan campuran untuk masing-masing mutu beton yang


pengecoran beton dimulai kepada Direksi Pekerjaan.

c. Pemberitahuan kepada Direksi Pekerjaan secara tertulis mengenai rencana pe


jenis beton untuk mendapatkan persetujuannya paling sedikit 24 jam s
pengecoran, kapasitas peralatan yang digunakan, tanggung jawab personil dan

CARA MELAKSANAKAN PEKERJAAN


Penyiapan Tempat Kerja
a. Membongkar struktur lama yang akan diganti dengan beton yang baru atau ya
pelaksanaan pekerjaan beton yang baru. Pembongkaran tersebut harus
Spesifikasi.

b. Menggali atau menimbun kembali pondasi atau formasi untuk pekerjaan beto
Gambar Kerja atau sebagaimana yang diperintahkan oleh Direksi Pekerjaan s
dan membersihkan serta menggaru tempat di sekeliling pekerjaan beton yang
seluruh sudut pekerjaan. Jika diperlukan harus disediakan jalan kerja yang sta
sudut pekerjaan dengan mudah dan aman.

c. Seluruh dasar pondasi, pondasi dan galian untuk pekerjaan beton harus dijaga
di atas tanah yang berlumpur, bersampah atau di dalam air. Apabila beton akan
cara dan peralatan khusus untuk menutup kebocoran seperti pada dasar
sumuran atau cofferdam dan atas persetujuan Direksi Pekerjaan.

d. Sebelum pengecoran beton dimulai, seluruh acuan, tulangan dan benda lain y
atau selongsong) harus sudah dipasang dan diikat kuat sehingga tidak bergeser

e. Direksi Pekerjaan akan memeriksa seluruh galian yang disiapkan untuk ponda
tulangan atau pengecoran beton. Penyedia Jasa dapat diminta untuk melaksana
pengujian kepadatan atau penyelidikan lainnya untuk memastikan cukup tidakn
f. Memastikan lokasi pengecoran bebas dari resiko terkena air hujan dengan m
berhak menunda pengecoran sebelum tenda terpasang dengan benar. Penyedia
bebas dari resiko terkena air pasang atau muka air tanah dengan penanganan s
uan pekerjaan beton K - 250 :

a bahan yang akan digunakan dan dilengkapi dengan data pengujian yang memenuhi seluruh
5-1999-03.

uran untuk masing-masing mutu beton yang akan digunakan, 30 hari sebelum pekerjaan
a Direksi Pekerjaan.

Pekerjaan secara tertulis mengenai rencana pelaksanaan pencampuran atau pengecoran setiap
an persetujuannya paling sedikit 24 jam sebelum pelaksanaan, disertai dengan metode
yang digunakan, tanggung jawab personil dan jadwal pelaksanaannya.

g akan diganti dengan beton yang baru atau yang harus dibongkar untuk dapat memungkinkan
yang baru. Pembongkaran tersebut harus dilaksanakan sesuai dengan persyaratan dari

ali pondasi atau formasi untuk pekerjaan beton sesuai dengan garis yang ditunjukkan dalam
a yang diperintahkan oleh Direksi Pekerjaan sesuai dengan ketentuan dalam dari Spesifikasi,
aru tempat di sekeliling pekerjaan beton yang cukup luas sehingga dapat menjamin dicapainya
perlukan harus disediakan jalan kerja yang stabil untuk menjamin dapat diperiksanya seluruh
dan aman.

dan galian untuk pekerjaan beton harus dijaga agar senantiasa kering. Beton tidak boleh dicor
rsampah atau di dalam air. Apabila beton akan dicor di dalam air, maka harus dilakukan dengan
menutup kebocoran seperti pada dasar
s persetujuan Direksi Pekerjaan.

ulai, seluruh acuan, tulangan dan benda lain yang harus berada di dalam beton (seperti pipa
pasang dan diikat kuat sehingga tidak bergeser pada saat pengecoran.

ksa seluruh galian yang disiapkan untuk pondasi sebelum menyetujui pemasangan acuan, baja
Penyedia Jasa dapat diminta untuk melaksanakan pengujian penetrasi kedalaman tanah keras,
lidikan lainnya untuk memastikan cukup tidaknya daya dukung tanah di bawah pondasi.
bebas dari resiko terkena air hujan dengan memasang tenda seperlunya. Direksi Pekerjaan
belum tenda terpasang dengan benar. Penyedia Jasa juga harus memastikan lokasi pengecoran
ang atau muka air tanah dengan penanganan seperlunya.
Pembuatan Bekisting / Acuan
a. Acuan dari tanah harus dibentuk dari galian, dan sisi-sisi samping serta da
dimensi yang diperlukan. Seluruh kotoran tanah yang lepas harus dibuang sebe

b. Acuan dapat dibuat dari kayu atau baja dengan sambungan yang kedap d
diperlukan selama pengecoran, pemadatan dan perawatan.

c. Untuk permukaan akhir struktur yang tidak terekspos dapat digunakan kayu
untuk permukaan akhir yang terekspos harus digunakan kayu yang mempun
tajam acuan harus ditumpulkan.

d. Acuan harus dibuat sedemikian rupa sehingga dapat dibongkar tanpa merusak
(oil form).

Pengecoran dan pemadatan


a. memberitahukan Direksi Pekerjaan secara tertulis paling sedikit 24 jam sebel
harus meliputi lokasi, kondisi pekerjaan, mutu beton dan tanggal serta waktu pe

b. Pengecoran beton tidak boleh dilaksanakan bilamana Direksi Pekerjaan atau w


pencampuran dan pengecoran secara keseluruhan.

c. Segera sebelum pengecoran beton dimulai, acuan harus dibasahi dengan air at
kemudahan pembukaan acuan tanpa menimbulkan kerusakan pada permukaan

d. Pengecoran beton ke dalam acuan harus selesai sebelum terjadinya pengikat


pengujian beton dari laboratorium, atau dalam waktu yang lebih pendek sebaga
Direksi Pekerjaan berdasarkan pengamatan karakteristik waktu pengerasan
digunakan bahan tambahan untuk memperlambat proses pengikatan (retarder

e. Pengecoran beton harus berkesinambungan tanpa berhenti sampai dengan lok


yang telah disetujui sebelumnya atau sampai pekerjaan selesai.

f. Pengecoran beton ke dalam acuan struktur yang berbentuk rumit dan penulan
demi lapis dengan tebal yang tidak melampaui 15 cm. Untuk dinding beton
menerus sepanjang seluruh keliling struktur.

g. Tinggi Maksimal jatuh bebas beton ke dalam cetakan adalah 150 cm.

h. Pengecoran harus dilakukan pada kecepatan sedemikian rupa hingga campura


dapat menyatu dengan campuran beton yang baru.

i. Dalam waktu 24 jam setelah pengecoran permukaan pekerjaan beton, tidak


perawatan beton harus dilaksanakan segera setelah terjadinya waktu pengik
curing compound. Untuk perawatan dengan pemberian air di atas permuk
pengecoran dengan persetujuan Direksi Pekerjaan.
j. Beton harus dipadatkan dengan penggetar mekanis dari dalam atau dari luar
dan disetujui oleh Direksi Pekerjaan, penggetaran harus disertai penusukan
menjamin kepadatan yang tepat dan memadai. Alat penggetar tidak boleh digun
satu titik ke titik lain di dalam acuan.

k. Beton dipadatkan dengan penggetar mekanis dari dalam atau dari luar acuan
disetujui oleh Direksi Pekerjaan, penggetaran harus disertai penusukan secara
kepadatan yang tepat dan memadai. Alat penggetar tidak boleh digunakan untu
ke titik lain di dalam acuan.
uk dari galian, dan sisi-sisi samping serta dasarnya harus dipangkas secara manual sesuai
h kotoran tanah yang lepas harus dibuang sebelum pengecoran beton.

atau baja dengan sambungan yang kedap dan kaku untuk mempertahankan posisi yang
pemadatan dan perawatan.

ur yang tidak terekspos dapat digunakan kayu yang tidak diserut permukaannya. Sedangkan
rekspos harus digunakan kayu yang mempunyai permukaan yang rata. Seluruh sudut-sudut

rupa sehingga dapat dibongkar tanpa merusak permukaan beton dengan memberikan pelumas

aan secara tertulis paling sedikit 24 jam sebelum memulai pengecoran beton. Pemberitahuan
kerjaan, mutu beton dan tanggal serta waktu pelaksanaan pencampuran beton.

ilaksanakan bilamana Direksi Pekerjaan atau wakilnya tidak hadir untuk menyaksikan operasi
ecara keseluruhan.

on dimulai, acuan harus dibasahi dengan air atau diolesi pelumas di sisi dalamnya agar didapat
anpa menimbulkan kerusakan pada permukaan beton.

uan harus selesai sebelum terjadinya pengikatan awal beton seperti ditunjukkan dalam hasil
m, atau dalam waktu yang lebih pendek sebagaimana yang diperintahkan oleh
pengamatan karakteristik waktu pengerasan (setting time) semen yang digunakan, kecuali
uk memperlambat proses pengikatan (retarder) yang disetujui oleh Direksi Pekerjaan.

nambungan tanpa berhenti sampai dengan lokasi sambungan pelaksanaan (construction joint)
atau sampai pekerjaan selesai.

an struktur yang berbentuk rumit dan penulangan yang rapat harus dilaksanakan secara lapis
idak melampaui 15 cm. Untuk dinding beton, tebal lapis pengecoran dapat sampai 30 cm
ing struktur.

on ke dalam cetakan adalah 150 cm.

da kecepatan sedemikian rupa hingga campuran beton yang telah dicor masih plastis sehingga
n beton yang baru.

engecoran permukaan pekerjaan beton, tidak boleh ada air yang mengalir di atasnya. Untuk
nakan segera setelah terjadinya waktu pengikatan awal dengan menyemprotkankan (spray)
watan dengan pemberian air di atas permukaan, dapat dilakukan sebelum 24 jam setelah
Direksi Pekerjaan.
penggetar mekanis dari dalam atau dari luar acuan yang telah disetujui. Bilamana diperlukan
rjaan, penggetaran harus disertai penusukan secara manual dengan alat yang cocok untuk
dan memadai. Alat penggetar tidak boleh digunakan untuk memindahkan campuran beton dari
uan.

getar mekanis dari dalam atau dari luar acuan yang telah disetujui. Bilamana diperlukan dan
penggetaran harus disertai penusukan secara manual dengan alat yang cocok untuk menjamin
dai. Alat penggetar tidak boleh digunakan untuk memindahkan campuran beton dari satu titik
Pengerjaan Akhir
a. Bagian atas pelat, kerb, permukaan trotoar, dan permukaan horisontal lai
Pekerjaan, harus digaru dengan mistar bersudut untuk memberikan bentuk s
pengecoran beton dan harus diselesaikan secara manual sampai rata dengan m
melintang, atau dengan cara lain yang sesuai sebelum beton mulai mengeras.

b. Perataan permukaan horisontal tidak boleh menjadi licin, seperti untuk tro
penyapuan, atau cara lain sebagaimana yang diperintahkan oleh Direksi Pekerja

c. Permukaan yang tidak horisontal yang telah ditambal atau yang masih belum ra
kasar (medium), dengan menempatkan sedikit adukan semen pada permukaan
halus yang dicampur sesuai dengan proporsi yang digunakan untuk pengerjaa
sampai seluruh tanda bekas acuan, ketidakrataan, tonjolan hilang, dan seluruh
rata. Pasta yang dihasilkan dari penggosokan ini harus dibiarkan tertinggal dite

DIAGRAM TAHAP DAN CARA PELAKSANAAN


ukaan trotoar, dan permukaan horisontal lainnya sebagaimana yang diperintahkan Direksi
mistar bersudut untuk memberikan bentuk serta ketinggian yang diperlukan segera setelah
elesaikan secara manual sampai rata dengan menggerakkan perata kayu secara memanjang dan
yang sesuai sebelum beton mulai mengeras.

tidak boleh menjadi licin, seperti untuk trotoar, harus sedikit kasar tetapi merata dengan
imana yang diperintahkan oleh Direksi Pekerjaan, sebelum beton mulai mengeras.

l yang telah ditambal atau yang masih belum rata harus digosok dengan batu gurinda yang agak
patkan sedikit adukan semen pada permukaannya. Adukan harus terdiri dari semen dan pasir
gan proporsi yang digunakan untuk pengerjaan akhir beton. Penggosokan harus dilaksanakan
an, ketidakrataan, tonjolan hilang, dan seluruh rongga terisi, serta diperoleh permukaan yang
penggosokan ini harus dibiarkan tertinggal ditempat.
R.3.3.(3).(a) Baja Tulangan BJTD 32
Pekerjaan mencakup pengadaan dan pemasangan baja tulangan coated dan tidak co
sebagaimana yang diperintahkan oleh Direksi Pekerjaan.

BAHAN
- Kebutuhan Bahan dalam satu satuan pekerjaan Baja Tulangan BJTD 32 :
Baja Tulangan BJTD 32 (ulir)
Kawat Pengikat (Bindrad)
PERALATAN KERJA
- Meteran
- Alat Pemotong Besi (Gerinda)
- Alat Pengikat Tulangan
- Alat Bender Tulangan
- Alat Bantu lainnya
PROSEDUR PENGERJAAN
a. Baja tulangan berulir disesuaikan dengan mutu yang sesuai dengan Gambar dan

b. Tumpuan untuk tulangan harus dibentuk dari batang besi ringan atau bantalan
250 seperti yang disyaratkan pada Spesifikasi, terkecuali disetujui lain oleh Dir
tidak boleh diijinkan sebagai tumpuan.

c. Pengikat untuk Tulangan / Kawat pengikat untuk mengikat tulangan harus kaw
06-2000-02.

d. Pada baja tulangan non prategang, untuk mencegah proses korosi pada tulanga
beton yang cukup tebal minimal 25 mm dan maksimal 75mm.

e. Sebelum memesan bahan, seluruh daftar pesanan dan diagram pembengkok


dari Direksi Pekerjaan, dan tidak ada bahan yang boleh dipesan sebelum
disetujui.

f. Sebelum memulai pekerjaan baja tulangan, Penyedia Jasa menyerahkan kepad


baja yang memberikan berat satuan nominal dalam kilogram untuk setiap uku
dilas yang akan digunakan dalam pekerjaan.

f. Sebelum memulai pekerjaan baja tulangan, Penyedia Jasa menyerahkan kepad


baja yang memberikan berat satuan nominal dalam kilogram untuk setiap uku
dilas yang akan digunakan dalam pekerjaan.

CARA MELAKSANAKAN PEKERJAAN


Penyimpanan dan Penanganan
a. Mengangkut tulangan ke tempat kerja dalam ikatan, diberi label, dan ditandai
batang, panjang dan informasi lainnya sehubungan dengan tanda yang ditunjuk
b. Menangani serta menyimpan seluruh baja tulangan sedemikian untuk mencega

Pembengkokan
a. Terkecuali ditentukan lain oleh Direksi Pekerjaan, seluruh baja tulangan harus
prosedur ACI 315, menggunakan batang yang pada awalnya lurus dan bebas da
kerusakan. Bila pembengkokan secara panas di lapangan disetujui oleh Direksi
untuk menjamin bahwa sifat-sifat fisik baja tidak terlalu berubah banyak.

b. Batang tulangan dengan diameter lebih besar dari 20 mm dibengkokkan dengan


pemasangan baja tulangan coated dan tidak coated sesuai dengan Spesifikasi dan Gambar, atau
Direksi Pekerjaan.

uan pekerjaan Baja Tulangan BJTD 32 :

n dengan mutu yang sesuai dengan Gambar dan memenuhi Spesifikasi teknis yang ditetapkan.

dibentuk dari batang besi ringan atau bantalan beton pracetak dengan mutu > fc’ 20MPa atau K-
da Spesifikasi, terkecuali disetujui lain oleh Direksi Pekerjaan. Kayu, bata, batu atau bahan lain
mpuan.

t pengikat untuk mengikat tulangan harus kawat baja lunak yang memenuhi Pd S-

g, untuk mencegah proses korosi pada tulangan beton prategang, perlu diberikan tebal selimut
25 mm dan maksimal 75mm.

uh daftar pesanan dan diagram pembengkokan disediakan untuk mendapatkan persetujuan


ak ada bahan yang boleh dipesan sebelum daftar tersebut serta diagram pembengkokan

a tulangan, Penyedia Jasa menyerahkan kepada Direksi Pekerjaan daftar yang disahkan pabrik
uan nominal dalam kilogram untuk setiap ukuran dan mutu baja tulangan atau anyaman baja
m pekerjaan.

a tulangan, Penyedia Jasa menyerahkan kepada Direksi Pekerjaan daftar yang disahkan pabrik
uan nominal dalam kilogram untuk setiap ukuran dan mutu baja tulangan atau anyaman baja
m pekerjaan.

kerja dalam ikatan, diberi label, dan ditandai dengan label logam yang menunjukkan ukuran
innya sehubungan dengan tanda yang ditunjukkan pada diagram tulangan.
uruh baja tulangan sedemikian untuk mencegah distorsi, kontaminasi, korosi, atau kerusakan.

Direksi Pekerjaan, seluruh baja tulangan harus dibengkokkan secara dingin dan sesuai dengan
n batang yang pada awalnya lurus dan bebas dari lekukan-lekukan, bengkokan-bengkokan atau
secara panas di lapangan disetujui oleh Direksi Pekerjaan, tindakan pengamanan harus diambil
t fisik baja tidak terlalu berubah banyak.

r lebih besar dari 20 mm dibengkokkan dengan mesin pembengkok.


Penempatan dan Pengikatan
a. Tulangan dibersihkan sesaat sebelum pemasangan untuk menghilangkan koto
adukan atau lapisan lain yang dapat mengurangi atau merusak pelekatan denga

b. Tulangan ditempatkan akurat sesuai dengan Gambar dan dengan kebutuhan


seperti yang diperintahkan oleh Direksi Pekerjaan.

c. Batang tulangan harus diikat kencang dengan menggunakan kawat pengikat


Pengelasan tulangan pembagi atau pengikat (stirrup) terhadap tulangan baja ta

d. Seluruh tulangan harus disediakan sesuai dengan panjang total yang ditunj
batang tulangan, terkecuali ditunjukkan pada Gambar, tidak akan diijinkan ta
Setiap penyambungan yang dapat disetujui harus dibuat sedemikian hingga p
penampang beton yang sama dan harus diletakkan pada titik dengan tegangan t

e. Bilamana penyambungan dengan tumpang tindih disetujui, maka panjang tum


dan batang tersebut harus diberikan kait pada ujungnya.

f. Pengelasan pada baja tulangan tidak diperkenankan, terkecuali terinci dalam G


Pekerjaan secara tertulis. Bilamana Direksi Pekerjaan menyetujui pengelasan un
adalah sambungan dengan panjang penyaluran penuh yang memenuhi kete
pengelasan dengan air tidak diperkenankan.

g. Simpul dari kawat pengikat harus diarahkan membelakangi permukaan beton s

h. Anyaman baja tulangan yang dilas harus dipasang sepanjang mungkin, dengan
sedikit satu kali jarak anyaman. Anyaman harus dipotong untuk mengikuti ben
pada sambungan antara pelat.

i. Bilamana baja tulangan tetap dibiarkan terekspos untuk suatu waktu yang c
dibersihkan dan diolesi dengan adukan semen acian (semen dan air saja).

j. Tidak boleh ada bagian baja tulangan yang telah dipasang boleh digunakan unt
kerja, lantai untuk kegiatan bekerja atau beban konstruksi lainnya.

k. Pengukur hasil pekerjaan (opname lapangan)

DIAGRAM TAHAP DAN CARA PELAKSANAAN


belum pemasangan untuk menghilangkan kotoran, lumpur, oli, cat, karat dan kerak, percikan
pat mengurangi atau merusak pelekatan dengan beton.

esuai dengan Gambar dan dengan kebutuhan selimut beton minimum yang disyaratkan, atau
Direksi Pekerjaan.

encang dengan menggunakan kawat pengikat sehingga tidak tergeser pada saat pengecoran.
au pengikat (stirrup) terhadap tulangan baja tarik utama tidak diperkenankan.

kan sesuai dengan panjang total yang ditunjukkan pada Gambar. Penyambungan (splicing)
njukkan pada Gambar, tidak akan diijinkan tanpa persetujuan tertulis dari Direksi Pekerjaan.
at disetujui harus dibuat sedemikian hingga penyambungan setiap batang tidak terjadi pada
n harus diletakkan pada titik dengan tegangan tarik minimum.

n tumpang tindih disetujui, maka panjang tumpang tindih minimum harus 40 diameter batang
kan kait pada ujungnya.

idak diperkenankan, terkecuali terinci dalam Gambar atau secara khusus diijinkan oleh Direksi
na Direksi Pekerjaan menyetujui pengelasan untuk sambungan, maka sambungan dalam hal ini
jang penyaluran penuh yang memenuhi ketentuan dari AWS D 2.0. Pendinginan terhadap
erkenankan.

s diarahkan membelakangi permukaan beton sehingga tidak akan terekspos.

as harus dipasang sepanjang mungkin, dengan bagian tumpang tindih dalam sambungan paling
Anyaman harus dipotong untuk mengikuti bentuk pada kerb dan bukaan, dan harus dihentikan

ibiarkan terekspos untuk suatu waktu yang cukup lama, maka seluruh baja tulangan harus
adukan semen acian (semen dan air saja).

ngan yang telah dipasang boleh digunakan untuk memikul perlengkapan pemasok beton, jalan
rja atau beban konstruksi lainnya.
R.3.4.(1) Cairan perekat (epoxy resin);

R.3.4.(2) Bahan penutup (sealant)

R.3.4.(3) Alat penyuntik anti gravitasi

Pekerjaan cairan perekat (epoxy resin) dimaksudkan untuk mengembalikan kondisi


kembali dan berfungsi sebagaimana mestinya yang diakibatkan karena mutu be
penggunaan yang tidak semestinya seperti beban berlebih, pemeliharaan yang tid
bangunan atas jembatan (gelagar beton, lantai jembatan beton) dan menggunak
bersamaan dengan bahan penutup (sealant) berfungsi untuk menutup bagian luar ce
dapat mengalir keluar dari celah retak yang tidak tertutup oleh alat penyuntik.

BAHAN
Cairan perekat (epoxy resin)

Bahan penutup retak (sealant)

PERALATAN KERJA

Alat penyuntik anti gravitasi

CARA MELAKSANAKAN PEKERJAAN


Persiapan Permukaan
a. Pembersihan
Permukaan yang akan diperbaiki atau dikerjakan harus dibersihkan terlebih
sehingga bebas dari kotoran-kotoran atau bekas beton yang tidak sempurna s
akan dilakukan perbaikan retak agar terlihat dengan jelas bagian-bagian per
pada sepanjang retakan. Permukaan beton harus bebas dan bersih terhadap mi

b. Pelekatan alat penyuntik


Dasar alat penyuntik harus dilekatkan sedemikian rupa tepat ditengah perm
penutup (seal) sehingga cairan bahan perekat dapat masuk kedalam retakan se

Jarak antar alat penyuntik tergantung pada lebar dan dalamnya retakan, s
mungkin dan jumlah serta lokasi alat penyuntik harus disetujui terlebih dahulu

c. Penutup retakan
Setelah dilakukan pembersihan seperti yang disyaratkan tersebut di atas, kem
dengan menggunakan bahan penutup (sealant) selebar 5 cm dan tebal sekit
dengan bahan penutup, dan bahan penutup mengeras, maka dapat dilaks
penyuntik dan dimulai dengan dasar alat penyuntik sampai melekat dengan b
oleh Direksi sebelum dilaksanakan tahapan berikut.
) dimaksudkan untuk mengembalikan kondisi struktur beton yang retak menjadi satu kesatuan
mestinya yang diakibatkan karena mutu beton yang rendah (tidak kurang dari 20 MPa),
eperti beban berlebih, pemeliharaan yang tidak dilaksanakan dengan baik yang terjadi pada
eton, lantai jembatan beton) dan menggunakan bahan dasar epoxy. Dimana pengerjaannya
alant) berfungsi untuk menutup bagian luar celah retak agar bahan perekat (epoxy resin) tidak
yang tidak tertutup oleh alat penyuntik.

ki atau dikerjakan harus dibersihkan terlebih dahulu dengan mesin gurinda atau sikat kawat
toran atau bekas beton yang tidak sempurna selebar sekitar 5 cm di sekitar permukaan yang
agar terlihat dengan jelas bagian-bagian permukaan yang retak, pembersihan ini dilakukan
aan beton harus bebas dan bersih terhadap minyak, oli dan sejenisnya.

katkan sedemikian rupa tepat ditengah permukaan yang retak dengan menggunakan bahan
ahan perekat dapat masuk kedalam retakan sesuai dengan yang disyaratkan.

antung pada lebar dan dalamnya retakan, sehingga jumlah alat penyuntik dapat seefisien
alat penyuntik harus disetujui terlebih dahulu oleh Direksi.

seperti yang disyaratkan tersebut di atas, kemudian sepanjang jalur retakan yang ada ditutup
nutup (sealant) selebar 5 cm dan tebal sekitar 3 mm. Setelah jalur retakan tertutup semua
ahan penutup mengeras, maka dapat dilaksanakan tahap berikut yaitu pemasangan alat
dasar alat penyuntik sampai melekat dengan baik. Tahapan ini harus disetujui terlebih dahulu
an tahapan berikut.
Perbaikan Retak
a. Setelah alat penyuntik terpasang, maka dilakukan pencampuran bahan epoxy y
dari pabrik pembuat.

b. Bahan epoxy yang telah tercampur (dengan perbandingan sesuai dengan spesif
ke dalam alat penyuntik dengan suatu alat yang khusus sampai penuh dalam ba
penyuntik, dan kemudian tahapan tersebut dilakukan terus sampai semua alat p

c. Pekerjaan tersebut harus terus diawasi, dan dilakukan pemeriksaan pada set
mengempis, maka harus diisi lagi dengan bahan epoxy dan seterusnya, sehingg
yang mengempis.

d. Apabila semua tabung telah terisi penuh dan tidak ada lagi yang mengempis, m
retakan sudah terisi penuh, dan bahan epoxy akan mulai mengikat (setting
memerlukan waktu sekitar 3 jam.

Finishing Pekerjaan
a. Penyelesaian akhir dimulai dengan melepaskan alat penyuntik setelah 1 (satu
epoxy ke dalam retakan.

b. Setelah alat penyuntik dan tabung penyuntik dilepas dari tempat retakan,
permukaan bahan penutup retakan (sealant), sehingga permukaan struktur me

DIAGRAM TAHAP DAN CARA PELAKSANAAN


g, maka dilakukan pencampuran bahan epoxy yang terdiri atas 2 komponen sesuai persyaratan

ur (dengan perbandingan sesuai dengan spesifikasi dari pabrik pembuat) tersebut dimasukkan
suatu alat yang khusus sampai penuh dalam batas plastik penutup tabung yaitu sampai tabung
n tersebut dilakukan terus sampai semua alat penyuntik terisi dengan bahan epoxy.

diawasi, dan dilakukan pemeriksaan pada setiap alat penyuntik, apabila tabung sudah mulai
gi dengan bahan epoxy dan seterusnya, sehingga semua tabung terisi dan tidak ada lagi tabung

si penuh dan tidak ada lagi yang mengempis, maka hal tersebut mengindikasikan bahwa semua
n bahan epoxy akan mulai mengikat (setting) menjadi keras. Proses setting tersebut akan
m.

gan melepaskan alat penyuntik setelah 1 (satu) hari selesainya pekerjaan penyuntikan bahan

ung penyuntik dilepas dari tempat retakan, kemudian dilakukan perapihan atau perataan
kan (sealant), sehingga permukaan struktur menjadi rata dan rapih.
R.3.5.(1) Penambalan (patching) – furnished
R.3.5.(2) Perbaikan dengan cara grouting – furnished

Penambalan (patching) – furnished adalah pekerjaan pengembalian dimensi akiba


atau gompalnya struktur beton dengan melaksanakan pekerjaan penambalan (patchi
Perbaikan dengan cara grouting yaitu pekerjaan penambahan beton pada strukt
struktur beton dengan maksud adanya suatu peningkatan kapasitas struktur beton d

BAHAN DAN KOMPOSISI


- Bahan Patching beton/polymer mortar 40 Mpa
- Grouting Furnised >50 Mpa
PERALATAN KERJA
- Concrete mixer
- Alat bantu pertukangan
PROSEDUR PENGERJAAN
a. Bahan patching yang digunakan harus disesuaikan dengan kondisi kerusakan
yang diperlukan pada kerusakan seperti keropos pada permukaan struktu
ketebalan permukaan yang akan diperbaiki tidak lebih dari 80 mm, menggunak
atau polymer modified cementitious.

b. Bahan grouting harus mempunyai sifat tidak menyusut dan mempunyai kuat tek

c. Semua produk yang digunakan sebagai bahan perbaikan struktur beton ini
sertifikat asli dari pabrik pembuat.

d. Mengirimkan contoh bahan yang akan digunakan beserta sertifikat hasil penguj

e. Memberitahu Direksi Pekerjaan secara tertulis sebelum pelaksanaan peker


(patching) beserta peralatan yang digunakan, dan jadwal pelaksanaannya.

f. Memberitahu Direksi Pekerjaan secara tertulis sebelum pelaksanaan peker


(patching) atau grouting beserta peralatan yang digunakan, dan jadwal pelaksan

g. Menjaga dan bertanggung jawab terhadap kondisi tempat kerja, agar sela
pelaksanaan, dan aman terhadap gangguan terhadap lingkungan serta bahan ya

CARA MELAKSANAKAN PEKERJAAN


Penambalan (Patching)
a. Persiapan
1) Sebelum struktur beton akan diperbaiki, harus dilakukan pembersihan dan p
tidak melekat dengan baik.

2) Pengupasan struktur beton tersebut, apabila hanya dapat dilaksanakan tidak


berada, maka pengupasan diberhentikan dan diukur ketebalan struktur beton
dimensi menggunakan bahan perbaikan yang sesuai dengan spesifikasi ya
dipasang pada struktur tersebut.
3) Struktur beton yag telah dikupas, kemudian harus dibersihkan dan tidak ada
menggunakan alat penyemprot tekanan tinggi yang menggunakan bahan air ata

4) Apabila pada pekerjaan pengupasan, ternyata beton yang lemah melebihi tebal
harus dilakukan pelaksanaan pelapisan lapis pelindung pada baja tulangan den
ditentukan.

5) Setelah semua pekerjaan persiapan dilaksanakan dan permukaan beton siap


persiapan pencampuran bahan sesuai dengan spesifikasi dari pabrik pembuat.
adalah pekerjaan pengembalian dimensi akibat terjadinya kerontokan, pengelupasan, keropos
n melaksanakan pekerjaan penambalan (patching) atau,
itu pekerjaan penambahan beton pada struktur beton, dapat juga untuk menambah dimensi
a suatu peningkatan kapasitas struktur beton dengan menambahkan juga baja tulangan.

harus disesuaikan dengan kondisi kerusakan dan ketebalan bahan perbaikan struktur beton
an seperti keropos pada permukaan struktur, pengelupasan permukaan struktur, dengan
diperbaiki tidak lebih dari 80 mm, menggunakan bahan dasar monomer atau polymer mortar
ous.

ai sifat tidak menyusut dan mempunyai kuat tekan > 50 Mpa.

sebagai bahan perbaikan struktur beton ini harus dinyatakan keasliannya dengan jaminan
at.

akan digunakan beserta sertifikat hasil pengujian dari instansi yang berwenang.

n secara tertulis sebelum pelaksanaan pekerjaan penambalan disertai metode penambalan


g digunakan, dan jadwal pelaksanaannya.

n secara tertulis sebelum pelaksanaan pekerjaan penambalan disertai metode penambalan


peralatan yang digunakan, dan jadwal pelaksanaannya.

ab terhadap kondisi tempat kerja, agar selalu dalam keadaan siap dalam setiap tahapan
p gangguan terhadap lingkungan serta bahan yang akan digunakan.

perbaiki, harus dilakukan pembersihan dan pengupasan lapisan beton yang lemah atau yang

ebut, apabila hanya dapat dilaksanakan tidak sampai pada kedalaman dimana baja tulangan
hentikan dan diukur ketebalan struktur beton yang memerlukan perbaikan dimensi, perbaiki
perbaikan yang sesuai dengan spesifikasi yang menyatakan ketebalan lapisan yang harus
s, kemudian harus dibersihkan dan tidak ada bahan-bahan lepas yang masih melekat dengan
ekanan tinggi yang menggunakan bahan air atau udara.

asan, ternyata beton yang lemah melebihi tebal selimut beton, dan baja tulangan terlihat, maka
lapisan lapis pelindung pada baja tulangan dengan bahan sesuai dengan Spesifikasi yang telah

pan dilaksanakan dan permukaan beton siap untuk ditambal (patching), maka mulai dengan
esuai dengan spesifikasi dari pabrik pembuat.
b. Pelaksanaan
1) Pelapisan Baja Tulangan
- Baja tulangan yang terekspos, dibersihkan dengan sikat kawat sehingga semu
dari baja tulangan dan kemudian diberi lapisan pelindung yang bersifat me
sehingga menjadi satu kesatuan dan bekerja sama. Pelapisan tersebut mengg
spesifikasi yang telah ditentukan.

- Pelapisan bahan anti karat yang sesuai dengan spesifikasi dilakukan segera sete
jam.

- Sebelum dilakukan pelapisan, bahan anti karat tersebut harus diaduk deng
kemudian bahan tersebut dapat dilapiskan dengan menggunakan kwas pada ba

- Memastikan semua baja tulangan yang terekspos tersebut sudah dilapisi sampa

- Pelapisan dilakukan dua kali, dimana pelapisan kedua dilaksanakan setelah


kurang dari 30 menit setelah pelapisan pertama.

- Diusahakan agar baja tulangan yang telah diberi lapisan pelindung tidak dibiar
diupayakan untuk segera dilakukan pekerjaan selanjutnya yaitu patching dalam
tulangan mengering.

2) Penambalan (Patching)
- Pekerjaan penambalan ini terdiri dari 2 tahap yaitu pekerjaan persiapan dan pe

- Pekerjaan persiapan, dilakukan dengan mulai memberi tanda bagian-bagian yan

- Dilakukan chipping pada daerah tersebut dengan menggunakan demolition jac


Kemudian bersihkan permukaan yang telah selesai di chipping, dan pastikan
lapisan oli, debu dan bahan asing lainnya.

- Jika terlihat baja tulangan yang berkarat, lakukan pekerjaan sesuai spesifika
tulangan kurang dari 80% dari diameter awalnya, harus segera dilakukan perb
baja tulangan yang baru dengan diameter yang sesuai dengan asalnya.

- Segera setelah selesai pekerjaan pelapisan anti korosi kering dan sesuai denga
dilakukan tahapan pelaksaan selanjutnya sebagai berikut:

- Permukaan beton yang akan dipatching dibasahi sampai kondisi lem

- Permukaan beton dilapisi dengan bahan coating/priming bonding


dibiarkan mengering dalam waktu sekitar 20 menit sampai 30 menit

- Pengadukan bahan patching dengan baik dan sesuai petunjuk produ

- Pengaplikasikan adukan material dengan merata dan ditekan dengan


sampai semua permukaan yang akan ditambal tertambal.

- Meratakan permukaan patching dengan menggunakan kape (spatul


patching kelihatan bawah.
- Dilakukan perawatan pada permukaan patching selama proses peng
ibersihkan dengan sikat kawat sehingga semua bahan yang mudah lepas bersih dan terlepas
an diberi lapisan pelindung yang bersifat melekatkan bahan patching dengan baja tulangan
dan bekerja sama. Pelapisan tersebut menggunakan bahan yang disyaratkan sesuai dengan
.

sesuai dengan spesifikasi dilakukan segera setelah pembersihan dalam waktu tidak lebih dari 3

bahan anti karat tersebut harus diaduk dengan baik sampai cairan menjadi homogen, dan
dilapiskan dengan menggunakan kwas pada baja tulangan.

n yang terekspos tersebut sudah dilapisi sampai bagian yang sulit terjangkau atau tersembunyi.

imana pelapisan kedua dilaksanakan setelah lapisan pertama benar-benar kering dan tidak
apisan pertama.

yang telah diberi lapisan pelindung tidak dibiarkan terbuka dalam waktu yang lama, dan harus
kan pekerjaan selanjutnya yaitu patching dalam waktu 20 menit setelah lapisan anti karat baja

i dari 2 tahap yaitu pekerjaan persiapan dan pelaksanaan penambalan.

dengan mulai memberi tanda bagian-bagian yang memerlukan perbaikan dengan penambalan.

tersebut dengan menggunakan demolition jack hammer sampai permukaan beton yang padat.
n yang telah selesai di chipping, dan pastikan bahwa permukaan tersebut tidak mengandung
g lainnya.

berkarat, lakukan pekerjaan sesuai spesifikasi, dan apabila diketahui bahwa diameter baja
diameter awalnya, harus segera dilakukan perbaikan dengan memotong dan mengganti dengan
diameter yang sesuai dengan asalnya.

pelapisan anti korosi kering dan sesuai dengan persyaratan dalam spesifikasi ini, daka dapat
anjutnya sebagai berikut:

g akan dipatching dibasahi sampai kondisi lembab.

apisi dengan bahan coating/priming bonding agent, dengan merata. Lapisan bonding agent
dalam waktu sekitar 20 menit sampai 30 menit setelah pelapisan.

atching dengan baik dan sesuai petunjuk produk yang digunakan.

an material dengan merata dan ditekan dengan tangan yang menggunakan sarung tangan karet
kaan yang akan ditambal tertambal.

n patching dengan menggunakan kape (spatula) atau alat lain yang sesuai sampai permukaan
wah.
pada permukaan patching selama proses pengeringan dan pengerasan.
Grouting
a. Persiapan
1) Chipping bagian-bagian yang akan diperbaiki dan yang akan di recovering s
padat

2) Untuk bagian-bagian dimana baja tulangan terlihat, maka dilakukan chipping sa

3) Bagi baja tulangan yang terlihat dan masih mempunyai diameter > 80% dari
yang berkarat dan mempunyai diameter 80% dari semula harus dilakukan peng

4) Pembersihan permukaan chipping dan juga baja tulangan.

b. Pelaksanaan
Segera setelah selesai pekerjaan persiapan sesuai dengan persyaratan dalam
pelaksanaan sebagai berikut:

1) Permukaan beton yang akan di recovering dibersihkan sampai tidak mengan


asing lainnya.

2) Permukaan beton yang akan di recovering dibasahi dengan air sampai lembab.

3) Jarak antar tulangan yang terlihat dengan beton dibelakangnya dipastikan m


keadaan bersih serta bebas dari oli, debu atau bahan lepas lainnya.

4) Acuan yang dipasang harus cukup kuat dan kaku sehingga dapat menahan be
terbuat dari bahan yang kedap air dan mempunyai permukaan yang halus. D
dengan tebal minimal 9 mm yang sudah diberi lapisan film untuk mencegah me

5) Acuan harus lengkap termasuk lubang untuk memasukkan bahan grouting dan

6) Acuan harus kuat menahan tekanan bahan grout selama proses pelaksanaan.

7) Bahan grout yang akan dipompakan harus tercampur dengan sempurna


rekomendasi pabrik pembuat.

8) Bahan grout tersebut harus segera diaplikasikan dan ditempatkan setelah peng

9) Bahan grout dimasukkan ke dalam pompa dan ubungkan pipa ujung pompa den
acuan sampai bahan tersebut keluar dari lubang udara/keluar yang disiapkan u
diperbaiki dimensinya sudah terisi dengan bahan grout tersebut.

10) Lubang keluar ditutup, dan biarkan selama 30 detik untuk memastikan bahw
memenuhi semua ruang yang ada. Tutup lubang masuk setelah selesai pemomp

11) Acuan dibuka setelah 3 hari dan dilakukan perawatan selama proses pengerasa

DIAGRAM TAHAP DAN CARA PELAKSANAAN


kan diperbaiki dan yang akan di recovering sampai kedalaman dimana beton dalam kondisi

a tulangan terlihat, maka dilakukan chipping sampai 2 cm – 3 cm di belakang baja tulangan.

dan masih mempunyai diameter > 80% dari semula tidak perlu diganti, tetapi baja tulangan
iameter 80% dari semula harus dilakukan penggantian dengan diameter yang sesuai.

ng dan juga baja tulangan.

n persiapan sesuai dengan persyaratan dalam spesifikasi ini, maka dapat dilakukan tahapan

recovering dibersihkan sampai tidak mengandung lapisan oli, debu, bahan lepas atau bahan

ecovering dibasahi dengan air sampai lembab.

hat dengan beton dibelakangnya dipastikan mempunyai jarak 2 cm sampai 3 cm, dan dalam
oli, debu atau bahan lepas lainnya.

up kuat dan kaku sehingga dapat menahan beban dan bentuk yang diharapkan. Acuan harus
air dan mempunyai permukaan yang halus. Dianjurkan bahan acuan terbuat dari multiplex
g sudah diberi lapisan film untuk mencegah menempelnya bahan grouting pada acuan.

ubang untuk memasukkan bahan grouting dan lubang udara.

nan bahan grout selama proses pelaksanaan.

mpakan harus tercampur dengan sempurna dengan komposisi sesuai dengan aturan dan

ra diaplikasikan dan ditempatkan setelah pengadukan.

m pompa dan ubungkan pipa ujung pompa dengan lubang untuk memasukkan bahan ke dalam
luar dari lubang udara/keluar yang disiapkan untuk menjamin bahwa semua bagian yang akan
isi dengan bahan grout tersebut.

kan selama 30 detik untuk memastikan bahwa bahan akan masuk ke dalam beton lama dan
a. Tutup lubang masuk setelah selesai pemompaan.

dilakukan perawatan selama proses pengerasan dan pengeringan bahan.


R.3.6.(4) Perkuatan Struktur dengan bahan fibre composite jenis e-glass(furnishe
Bahan fiber ini digunakan untuk bahan perkuatan atau pengembalian kapasitas struk
bahan serta arah serat yang akan dipasang. Sifat-sifat material bahan fiber dan epoxy

BAHAN DAN KOMPOSISI


- Fibre composite jenis e-glass,
- Cairan Perekat (epoxy resin)
PERALATAN KERJA
- Generator Set
- Gerinda
- Mixer
PROSEDUR PENGERJAAN
a. Mengirimkan contoh bahan yang akan digunakan beserta sertifikat hasil peng
digunakan dari pabrik pembuat sesuai dengan persyaratan.

b. Memberitahu Direksi Pekerjaan secara tertulis sebelum pelaksanaan pekerjaa


gelagar baja beserta peralatan yang digunakan, dan jadwal pelaksanaannya.

c. Menjaga dan bertanggung jawab terhadap kondisi tempat kerja, agar sela
pelaksanaan, dan aman terhadap gangguan terhadap lingkungan serta bahan ya

d. Menyediakan perlengkapan keamanan keselamatan kerja untuk pekerjaan yang

CARA MELAKSANAKAN PEKERJAAN


a. Persiapan permukaan
1) Semua jenis lapis permukaan atau pelindung permukaan struktur beton ya
dibersihkan sampai permukaan beton yang kuat. Apabila pada permukaan be
karat, gompal dan atau retak, maka permukaan atau struktur beton tersebut
seksi 3.4 dan seksi 3.5. diatas.

2) Semua kondisi permukaan struktur beton diperbaiki, dan jika diperlukan mu


tulangan terlebih dahulu.

3) Bagian-bagian ujung struktur beton yang tajam harus dibulatkan terlebih dahul

b. Pencampuran bahan fiber dengan epoxy


1) Batas temperatur pencampuran bahan epoxy harus berada pada batasan antara

2) Bahan epoxy harus dicampur dengan komposisi atau proporsi yang telah dite
dengan mesin pengaduk kecepatan rendah.

3) Bahan epoxy tersebut tidak boleh melebihi batasan waktu pencampuran sesuai

4) Semua persyaratan pencampuran baik untuk bahan epoxy resin maupun serat
setiap petunjuk yang tertulis pada setiap bungkusan.

c. Pemasangan fiber composite


1) Semua permukaan struktur beton yang akan diperkuat dan yang telah bersih
lapisan epoxy dengan menggunakan kwas.

2) Kemudian serat fiber yang dilaburi dengan epoxy dipasangkan pada struktur
sesuai dengan arah serat yang disyaratkan dalam perancangan.

3) Fiber yang dipasang tersebut harus sedemikian melekat pada struktur beton
rongga antara bahan fiber dengan struktur beton), dan dipasang sesuai dengan

4) Untuk bagian sambungan bahan composite fiber tersebut harus dilakukan ove
arah serat yang disyaratkan sebesar 150 mm dan 75 mm untuk arah serat yang

5) Setelah selesai pemasangan lapis pertama, semua rongga udara harus dikelua
menggunakan tangan sehingga seragam, dan menghasilkan permukaan akhir ya
bahan fibre composite jenis e-glass(furnished)
n perkuatan atau pengembalian kapasitas struktur jembatan dan disesuaikan dengan ketebalan
sang. Sifat-sifat material bahan fiber dan epoxy yang digunakan harus memenuhi syarat.

g akan digunakan beserta sertifikat hasil pengujian dan sertifikat keaslian produk yang akan
sesuai dengan persyaratan.

secara tertulis sebelum pelaksanaan pekerjaan perbaikan retak dan penambahan pelat atau
ang digunakan, dan jadwal pelaksanaannya.

ab terhadap kondisi tempat kerja, agar selalu dalam keadaan siap dalam setiap tahapan
p gangguan terhadap lingkungan serta bahan yang akan digunakan.

manan keselamatan kerja untuk pekerjaan yang menggunakan bahan kimia yang berbahaya.

atau pelindung permukaan struktur beton yang akan diperkuat dengan bahan fiber harus
beton yang kuat. Apabila pada permukaan beton atau selimut beton mengelupas, atau terjadi
aka permukaan atau struktur beton tersebut harus diperbaiki terlebih dahulu sesuai dengan

ktur beton diperbaiki, dan jika diperlukan mungkin adanya perbaikan atau penambahan baja

ton yang tajam harus dibulatkan terlebih dahulu dengan jari-jari minimum 2 cm.

bahan epoxy harus berada pada batasan antara 10o – 38o C.


engan komposisi atau proporsi yang telah ditetapkan dari pabrik pembuat selama 3 – 5 menit
an rendah.

h melebihi batasan waktu pencampuran sesuai dengan petunjuk dari parik pembuat.

n baik untuk bahan epoxy resin maupun serat fiber harus akurat sesuai dengan petunjuk pada
a setiap bungkusan.
on yang akan diperkuat dan yang telah bersih serta dengan dimensi yang disyaratkan diberi
kan kwas.

uri dengan epoxy dipasangkan pada struktur beton dengan menggunakan rol untuk menekan
syaratkan dalam perancangan.

rus sedemikian melekat pada struktur beton sampai terjadinya kesatuan (tidak boleh adanya
n struktur beton), dan dipasang sesuai dengan arah serat yang disyaratkan.

composite fiber tersebut harus dilakukan overlap antara lapis awal dan lapis berikutnya pada
sar 150 mm dan 75 mm untuk arah serat yang lain.

s pertama, semua rongga udara harus dikeluarkan dengan menekan permukaan fiber dengan
eragam, dan menghasilkan permukaan akhir yang disyaratkan.
d. Curing
1) Waktu curing bahan fiber composite tersebut adalah 49 – 72 jam dan tergan
pemasangan.

2) Temperatur curing harus dijaga sedemikian dalam batasan yang disyaratkan.

3) Bahan fiber composite yang telah mengeras harus mempunyai ketebalan yang
menunjukkan adanya jebakan udara.

e. Pekerjaan Akhir
1) Setelah selesai semua proses pelaksanaan pada permukaan struktur beton y
maka apabila disyaratkan maka permukaan tersebut dapat dilapisi kembali den
bahan khusus setelah 2 – 3 jam setelah selesai pemasangan bahan fiber compo
setelah 24 jam plesteran selesai dipasangkan.

2) Selain itu permukaan fiber composite yang telah selesai curing dapat juga dibe
cara mengusapkan jari tangan pada lapisan dan jari tidak merasa basah atau len

DIAGRAM TAHAP DAN CARA PELAKSANAAN


osite tersebut adalah 49 – 72 jam dan tergantung pada batas temperatur udara pada waktu

sedemikian dalam batasan yang disyaratkan.

h mengeras harus mempunyai ketebalan yang merata dan saling mengikat antar lapisan tanpa
dara.

elaksanaan pada permukaan struktur beton yang diperkuat atau dikembalikan kapasitasnya,
permukaan tersebut dapat dilapisi kembali dengan plesteran dengan
etelah selesai pemasangan bahan fiber composite dilaksanakan dan curing dapat dilaksanakan
dipasangkan.

posite yang telah selesai curing dapat juga diberi lapisan cat setelah permukaan kering dengan
ada lapisan dan jari tidak merasa basah atau lengket.
IV DIVISI IV. STRUKTUR BAJA
R.4.1.(2) Pemeriksaan dan Pengencangan baut
R.4.1.(3) Penggantian baut mutu tinggi
R.4.1.(4) Baja Struktur mutu BJ 41

Pekerjaan ini mencakup struktur baja dan bagian baja dari struktur baja komposit,
dan dimensi yang ditunjukkan dalam Gambar atau yang ditetapkan oleh Direksi Pe
struktur baja baru, pelebaran dan perbaikan dari struktur. Pekerjaan akan mencakup
dan pengecatan logam struktur sebagaimana yang disyaratkan dalam Spesifikasi
Gambar. Logam struktur harus meliputi baja struktur, paku keling, pengelasan, ba
penempaan dan pengecoran baja. Pekerjaan ini harus juga terdiri atas setiap pelak
lain, semua sesuai dengan Spesifikasi ini dan dengan Gambar.

BAHAN
Baja Struktur mutu BJ 41
Baut, Mur dan Ring
PERALATAN KERJA
- Welding Set
- Kunci Momen
- Torque Meter
PERSYARATAN BAHAN
a. Semua komponen struktur baja termasuk komponen Gelagar Baja Komposit t
sejenisnya harus digalvanisasi dengan sistem pencelupan panas sesuai dengan A

b. Baut dan mur harus memenuhi ketentuan dari ASTM A307 Grade A, dan memp
(hexagonal).

c. Baut, mur dan ring dari baja tegangan tinggi harus difabrikasi dari baja ka
ketentuan dari AASHTO M164M–04 atau ASTM A325-02 dengan tegangan leleh
825 Mpa dan pemuluran (elongation) untuk diameter baut 1/2 inch - 1 inch (12

PROSEDUR PENGERJAAN
a. Menyerahkan laporan pengujian pabrik yang menunjukkan kadar bahan kimia
digunakan dalam pekerjaan. Bilamana laporan pengujian pabrik ini ti
memerintahkan Penyedia Jasa untuk melaksanakan pengujian yang diperlukan
baja pada suatu lembaga pengujian yang disetujui. Laporan pengujian ini ha
sertifikat pabrik.

b. Menyerahkan program dan metode pelaksanaan yang diusulkan termasuk sem


sementara yang diperlukan. Data yang diserahkan sebagaimana yang diperl
bengkel, pengiriman dan pemasangan, usulan pembongkar struktur lama,
sementara untuk gelagar selama pemasangan, detail sambungan dan penghu
jembatan lama dan setiap keterangan yang berkaitan lainnya untuk menyelesaik
c. Memberitahukan kepada Direksi Pekerjaan secara tertulis sekurang-kurang
struktur lama atau pemasangan struktur baja yang baru.

d. Kapasitas alat pengencang baut harus sesuai dengan persyaratan AASHTO M


alat pengencang baut harus diuji terlebih dahulu yang menyatakan kondisinya,
dikencangkan, kedalaman ulir baut, pelumasan dan lain sebagainya.

e. Pemeriksaan uji kapasitas pemutaran harus berdasarkan persyaratan agar did


rancangannya.

f. Kalibrasi tarikan baut diukur berdasarkan ukuran baut. Harus dilakukan pe


putaran, atau 120 derajat, dan 2/3 putaran atau 240 derajat, dari vertikal sesua

g. Persiapan jenis kalibrasi dengan dial alat torsi momen.


dan bagian baja dari struktur baja komposit, yang dilaksanakan memenuhi garis, kelandaian
Gambar atau yang ditetapkan oleh Direksi Pekerjaan. Pekerjaan ini terdiri atas pelaksanaan
baikan dari struktur. Pekerjaan akan mencakup penyediaan, fabrikasi, pemasangan, galvanisasi
gaimana yang disyaratkan dalam Spesifikasi ini atau sebagaimana yang ditunjukkan dalam
uti baja struktur, paku keling, pengelasan, baja khusus dan campuran, elektroda logam dan
kerjaan ini harus juga terdiri atas setiap pelaksanaan logam tambahan yang tidak disyaratkan
ni dan dengan Gambar.

termasuk komponen Gelagar Baja Komposit termasuk balok, pelat, baut, ring, diafragma dan
engan sistem pencelupan panas sesuai dengan AASHTO M 111M-04 atau ASTM A123M-02.

ketentuan dari ASTM A307 Grade A, dan mempunyai kepala baut dan mur berbentuk segienam

egangan tinggi harus difabrikasi dari baja karbon yang dikerjakan secara panas memenuhi
–04 atau ASTM A325-02 dengan tegangan leleh minimum 635 MPa serta tegangan tarik sebesar
tion) untuk diameter baut 1/2 inch - 1 inch (12 mm – 25 mm) minimum 14 % dalam 4D.

pabrik yang menunjukkan kadar bahan kimia dan pengujian fisik untuk setiap mutu baja yang
Bilamana laporan pengujian pabrik ini tidak tersedia maka Direksi Pekerjaan harus
ntuk melaksanakan pengujian yang diperlukan untuk menetapkan mutu dan sifat-sifat lain dari
ujian yang disetujui. Laporan pengujian ini harus diserahkan dengan atau sebagai pengganti

de pelaksanaan yang diusulkan termasuk semua gambar kerja dan rancangan untuk pekerjaan
ta yang diserahkan sebagaimana yang diperlukan harus meliputi tanggal untuk kunjungan
sangan, usulan pembongkar struktur lama, metode pemasangan, penunjang dan pengaku
a pemasangan, detail sambungan dan penghubung, pengalihan lalu lintas pada atau di luar
ngan yang berkaitan lainnya untuk menyelesaikan pekerjaan tersebut.
si Pekerjaan secara tertulis sekurang-kurangnya 24 jam sebelum memulai pembongkaran
struktur baja yang baru.

harus sesuai dengan persyaratan AASHTO M 164M. Sebelum dilakukan pengencangan, maka
terlebih dahulu yang menyatakan kondisinya, toleransi sesuai dengan diameter baut yang akan
ut, pelumasan dan lain sebagainya.

utaran harus berdasarkan persyaratan agar didapat jaminan kekencangan baut sesuai dengan

erdasarkan ukuran baut. Harus dilakukan penandaan dengan garis antara vertikal dan 1/3
/3 putaran atau 240 derajat, dari vertikal sesuai dengan arah jarum jam.

dial alat torsi momen.


CARA MELAKSANAKAN PEKERJAAN
a. Umum
1) Semua elemen yang dirakit harus cocok dan tepat dalam toleransi yang disyarat
Sambungan dengan baut harus dilengkapi dengan pelat paking, jika diperluk
timbul antar permukaan bidang yang berdampingan yang tidak melampaui 1 m
untuk jenis sambungan lainnya.
Untuk sambungan las, maka setiap penyimpangan yang tidak dikehendaki akiba
disambung tidak melampaui 0,15 kali ketebalan pada bagian yang lebih tipis at
yang timbul dari toleransi akibat proses roling maupun kombinasi toleransi aki
diijinkan di atas, maka penyimpangan yang melampaui 3 mm harus diperhalus

2) Semua elemen yang dirakit harus cocok dan tepat dalam toleransi yang disyarat
Sambungan dengan baut harus dilengkapi dengan pelat paking, jika diperluk
timbul antar permukaan bidang yang berdampingan yang tidak melampaui 1 m
untuk jenis sambungan lainnya.
Untuk sambungan las, maka setiap penyimpangan yang tidak dikehendaki akiba
disambung tidak melampaui 0,15 kali ketebalan pada bagian yang lebih tipis at
yang timbul dari toleransi akibat proses roling maupun kombinasi toleransi aki
diijinkan di atas, maka penyimpangan yang melampaui 3 mm harus diperhalus

b. Pemotongan
Pemotongan harus dilaksanakan secara akurat, hati-hati dan rapi. Setiap de
diluruskan kembali. Sudut tepitepi potongan pada elemen utama yang merupa
dibulatkan dengan suatu radius kira-kira 0,5 mm atau ditumpulkan. Pengisi, p
lateral dapat dibentuk dengan pemotongan cara geser (shearing), tetapi
pemotongan harus dibuang. Setiap kerusakan yang terjadi akibat pemotong
dibulatkan dengan suatu radius 1,0 mm.

c. Lubang Untuk Baut


1) Lubang untuk Baut Tidak Terbenam (counter-sunk) dan Baut Hitam (tidak
barrel bolt) dan baut geser tegangan tinggi) :
Diameter lubang tidak boleh lebih besar 2 mm dari diameter nominal paku k
dibor kecil dahulu kemudian diperbesar atau dilubangi kecil dengan alat pons k
Bilamana beberapa pelat atau komponen membentuk suatu elemen majemuk, p
dengan menggunakan klem atau baut penyetel dan lubang harus dibor sampai
sebagai alternatif, pada pekerjaan yang sama dan dikerjakan berulang-ulang
terpisah dengan menggunakan jig atau mal. Semua bagian tepi lubang yang taja

2) Lubang Untuk Baut Pas dan Baut Silinder. Diameter lubang harus sama deng
silinder (barrel), memenuhi toleransi + 0,15 mm dan – 0,0 mm.
Bagian-bagian yang akan dihubungkan dengan baut toleransi rapat atau silin
penyetel atau klem dan lubang harus dibor sampai seluruh ketebalan dalam
setelah perakitan. Bilamana cara ini tidak dapat dilakukan maka bagian-bagian
diperbesar jika diperlukan. Semua bagian tepi lubang yang tajam seperti duri ak
3) Lubang Untuk Baut Geser Tegangan Tinggi. Lubang harus silindris dan tegak lur
disyaratkan lain.
Pada umumnya diameter lubang 1 mm lebih besar dari diamater nominal untuk
besar dari diameter nominal untuk baut yang lebih besar.
Jarak dari pusat lubang ke tepi pelat tergantung pada ketebalan pelat. Jarak mi
pemotongan cara geser harus 1,7 kali diameter nominal baut, sedangkan untuk
harus 1,5 kali diameter nominal baut.
Lubang persiapan harus di bor terlebih dahulu, kemudian bagian-bagian baja
yang ditentukan. Bagian tepi lubang yang tajam seperti duri akibat pelubangan
Tepi lubang harus ditumpulkan sampai 0,5 mm. Setiap bekas tanda pada tepi pe
harus dihilangkan. Pasak pengungkit (drift) dapat dimasukkan ke dalam luba
elemen-elemen baja, tetapi tenaga yang berlebihan tidak boleh digunakan selam
diberikan agar lubanglubang tersebut tidak rusak.
s cocok dan tepat dalam toleransi yang disyaratkan dalam Pasal 4.1.2.3).
dilengkapi dengan pelat paking, jika diperlukan, untuk menjamin agar celah yang mungkin
yang berdampingan yang tidak melampaui 1 mm untuk baut geser tegangan tinggi dan 2 mm
ap penyimpangan yang tidak dikehendaki akibat kesalahan penjajaran bagian-bagian yang akan
5 kali ketebalan pada bagian yang lebih tipis atau 3 mm. Akan tetapi, baik perbedaan ketebalan
proses roling maupun kombinasi toleransi akibat proses roling dan kesalahan penjajaran yang
ngan yang melampaui 3 mm harus diperhalus dengan suatu kelandaian 1: 4.

s cocok dan tepat dalam toleransi yang disyaratkan dalam Pasal 4.1.2.3).
dilengkapi dengan pelat paking, jika diperlukan, untuk menjamin agar celah yang mungkin
yang berdampingan yang tidak melampaui 1 mm untuk baut geser tegangan tinggi dan 2 mm

ap penyimpangan yang tidak dikehendaki akibat kesalahan penjajaran bagian-bagian yang akan
5 kali ketebalan pada bagian yang lebih tipis atau 3 mm. Akan tetapi, baik perbedaan ketebalan
proses roling maupun kombinasi toleransi akibat proses roling dan kesalahan penjajaran yang
ngan yang melampaui 3 mm harus diperhalus dengan suatu kelandaian 1: 4.

n secara akurat, hati-hati dan rapi. Setiap deformasi yang terjadi akibat pemotongan harus
epi potongan pada elemen utama yang merupakan tepi bebas setelah selesai dikerjakan, harus
kira-kira 0,5 mm atau ditumpulkan. Pengisi, pelat penyambung, batang pengikat dan pengaku
pemotongan cara geser (shearing), tetapi setiap bagian yang tajam seperti duri akibat
tiap kerusakan yang terjadi akibat pemotongan harus diperbaiki. Sudut-sudut ini umumnya
1,0 mm.

enam (counter-sunk) dan Baut Hitam (tidak termasuk toleransi rapat, baut silinder (turned
gan tinggi) :
bih besar 2 mm dari diameter nominal paku keling atau baut. Semua lubang harus dibor atau
erbesar atau dilubangi kecil dengan alat pons kemudian diperbesar.
mponen membentuk suatu elemen majemuk, pelat-pelat tersebut harus digabung menjadi satu
baut penyetel dan lubang harus dibor sampai seluruh ketebalan dalam satu kali operasi, atau
an yang sama dan dikerjakan berulang-ulang, pelat atau komponen dapat dilubangi secara
g atau mal. Semua bagian tepi lubang yang tajam seperti duri akibat pelubangan harus dibuang.

ut Silinder. Diameter lubang harus sama dengan diameter nominal baut batang (shank) atau
ransi + 0,15 mm dan – 0,0 mm.
ungkan dengan baut toleransi rapat atau silinder harus digabung menjadi satu dengan baut
harus dibor sampai seluruh ketebalan dalam satu kali operasi dan selanjutnya diperbesar
a ini tidak dapat dilakukan maka bagian-bagian yang terpisah harus dibor melalui jig baja dan
ua bagian tepi lubang yang tajam seperti duri akibat pelubangan harus dibuang.
gan Tinggi. Lubang harus silindris dan tegak lurus pada permukaan pelat kecuali

1 mm lebih besar dari diamater nominal untuk baut sampai diameter 16 mm dan 1,5 mm lebih
uk baut yang lebih besar.
elat tergantung pada ketebalan pelat. Jarak minimum dari pusat lubang sampai tepi pelat hasil
7 kali diameter nominal baut, sedangkan untuk tepi pelat yang di rol atau dipotong dengan las,
baut.
terlebih dahulu, kemudian bagian-bagian baja dirakit dan lubang diperbesar sampai diameter
ang yang tajam seperti duri akibat pelubangan harus dibuang dengan alat pengupas (scraper).
sampai 0,5 mm. Setiap bekas tanda pada tepi permukaan bidang kontak dari ring, baut dan mur
ngkit (drift) dapat dimasukkan ke dalam lubang untuk memudahkan pengaturan posisi dari
ga yang berlebihan tidak boleh digunakan selama operasi tersebut dan perhatian khusus harus
sebut tidak rusak.
d. Pengaku
Pengaku ujung pada gelagar dan pengaku yang dimaksudkan sebagai penun
kontak sepenuhnya (baik yang dirakit di pabrik, di lapangan atau baja yang da
dilas sebagaimana yang ditunjukkan dalam rancangan atau disyaratkan) pada f
mana diterimanya beban. Pengaku yang tidak dimaksudkan untuk menunj
disyaratkan lain, dipasang dengan cukup rapat untuk menahan air setelah digal

e. Sambungan Dengan Baut Standar (selain Baut Geser Tegangan Tinggi)


Baut yang tidak dikencangkan terhadap beban percobaan (proof load) harus
sendiri. Ring serong harus digunakan dimana bidang kontak mempunyai sudut
tegak lurus sumbu baut. Baut harus mempunyai panjang sedemikian hingga
tetapi panjang baut tidak boleh melebihi 6 mm di luar mur. Baut harus dimasu
pada uliran. Suatu "snap" harus digunakan untuk mencegah kerusakan kepala
sampai rapat pada pekerjaan dengan tenaga manusia yang menggunakan sebua
dari 38 cm untuk diameter nominal baut 19 mm atau lebih. Kepala baut har
dikencangkan.
Seluruh uliran baut harus berada di luar lubang. Ring harus digunakan kecuali d

f. Baut Geser Tegangan Tinggi


1) Umum

Kelandaian permukaan bidang kontak dengan kepala baut dan mur tidak bol
tegak lurus sumbu baut. Bagian-bagian yang akan dibaut harus dijadikan satu
(lem paking mesin) atau setiap bahan yang dapat didesak lainnya.
Bilamana dirakit, maka semua permukaan yang akan disambung, termasuk yan
harus bebas kerak kecuali kerak pabrik yang keras dan juga harus bebas dari ba
atau pelubangan dan benda-benda asing lainnya, yang menghambat elemen-el
mestinya.

2) Penyelesaian Permukaan Bidang Kontak

Permukaan bidang kontak dan tempat-tempat yang berdekatan dengan sekeli


semua karat, kerak pabrik, cat, gemuk, cat dasar, dempul atau benda-benda asi
akibat pemotongan atau pelubangan, atau kerusakan lain yang akan meng
sebagaimana mestinya atau akan mempengaruhi gaya geser di antara elemen-e
Permukaan bidang kontak harus dikerjakan sampai mencapai suatu kekasara
dibuat sampai permukaan yang akan dihubungkan telah diperiksa dan diterima

3) Baut Tarik

Perhatian khusus harus diberikan bilamana terdapat perbedaan ketebalan p


untuk menjamin bahwa tidak terjadi pembengkokan dan bahwa elemen da
kontrak yang rapat. Setiap peralatan yang digunakan untuk pengencangan bau
dengan sertifikat kalibrasi sebelum pekerjaan pengencangan baut dilaksana
disesuaikan sebelum setiap diameter dan mutu baut digunakan dalam pekerjaa
Pengencangan dapat dilaksanakan baik dengan cara putar separuh maupun ca
disetujui oleh Direksi Pekerjaan atau sesuai dengan manual pengencangan bau
baja yang akan dipasang, baik jenis struktur gelagar baja, gelagar baja komposit
n pengaku yang dimaksudkan sebagai penunjang beban terpusat harus mempunyai bidang
irakit di pabrik, di lapangan atau baja yang dapat dilas dan terletak di daerah tekan dari flens,
kan dalam rancangan atau disyaratkan) pada flens dimana beban tersebut diteruskan atau dari
aku yang tidak dimaksudkan untuk menunjang beban terpusat, kecuali ditunjukkan atau
n cukup rapat untuk menahan air setelah digalvanisasi.

dar (selain Baut Geser Tegangan Tinggi)


erhadap beban percobaan (proof load) harus mempunyai mur tunggal yang dapat mengunci
akan dimana bidang kontak mempunyai sudut lebih dari 1 : 20 dengan salah satu bidang yang
arus mempunyai panjang sedemikian hingga seluruh mur dapat dimasukkan ke dalam baut
melebihi 6 mm di luar mur. Baut harus dimasukkan ke dalam lubang tanpa adanya kerusakan
digunakan untuk mencegah kerusakan kepala baut. Kepala baut dan mur harus dikencangkan
ngan tenaga manusia yang menggunakan sebuah kunci yang cocok dengan panjang tidak kurang
minal baut 19 mm atau lebih. Kepala baut harus diketuk dengan palu pada saat mur sedang

a di luar lubang. Ring harus digunakan kecuali ditentukan lain.

kontak dengan kepala baut dan mur tidak boleh melebihi 1 : 20 terhadap suatu bidang yang
-bagian yang akan dibaut harus dijadikan satu bilamana dirakit dan tidak boleh diberi gasket
ahan yang dapat didesak lainnya.
ermukaan yang akan disambung, termasuk yang berdekatan dengan kepala baut, mur, atau ring
pabrik yang keras dan juga harus bebas dari bagian yang tajam seperti duri akibat pemotongan
da asing lainnya, yang menghambat elemen-elemen tersebut untuk dapat duduk sebagaimana

Kontak
empat-tempat yang berdekatan dengan sekeliling elemen-elemen baja harus dibersihkan dari
emuk, cat dasar, dempul atau benda-benda asing lainnya. Setiap bagian yang tajam seperti duri
angan, atau kerusakan lain yang akan menghambat elemen-elemen tersebut untuk duduk
n mempengaruhi gaya geser di antara elemen-elemen tersebut harus dihilangkan.
s dikerjakan sampai mencapai suatu kekasaran yang cocok. Tidak ada sambungan yang akan
akan dihubungkan telah diperiksa dan diterima oleh Direksi Pekerjaan.

an bilamana terdapat perbedaan ketebalan pelat pada elemen-elemen yang akan dipasang
erjadi pembengkokan dan bahwa elemen dasar dan pelat penyambung mempunyai bidang
atan yang digunakan untuk pengencangan baut harus dikalibrasi secara teratur dan dibuktikan
lum pekerjaan pengencangan baut dilaksanakan. Nilai torsi yang diberikan pemasok harus
meter dan mutu baut digunakan dalam pekerjaan.
an baik dengan cara putar separuh maupun cara pengendalian dengan torsi sebagaimana yang
atau sesuai dengan manual pengencangan baut yang diterbitkan oleh pemasok bahan struktur
nis struktur gelagar baja, gelagar baja komposit atau rangka baja.
g. Penggantian Komponen Baja
Persiapan
1) Perancah yang digunakan untuk menopang struktur baja yang akan diperba
aliran sungai
2) Pelaksanaan perancah harus sedemikian dengan kekuatan yang telah diperhit
dilaksanakan sesuai dengan gambar rencana.

Pelaksanaan
1) Pelaksanaan perbaikan dan penggantian komponen yang merupakan pekerj
sesuai dengan dimensi dan lokasi struktur baja seperti yang ditunjukkan dalam
2) Pemotongan dan penyambungan kembali komponen struktur baja harus dilak
terkecil dan apabila diperlukan dapat ditopang dengan perancah sesuai denga
akan diperbaiki.

3) Penggantian komponen struktur baja dilaksanakan berdasarkan gamba


menggunakan dengan cara tukar batang yang menggunakan kabel prategang
yaitu dengan perancah.

4) Perbaikan komponen struktur baja yang memerlukan pelurusan kembali ak


pelurusan cara dingin, tetapi apabila hal tersebut tidak dapat dilaksanakan,
harus mengacu pada pelurusan komponen baja dengan memperhitungka
pemanasan yang terjadi dan harus disetujui oleh Direksi Pekerjaan.

5) Pelaksanaan perbaikan dan penggantian elemen ini harus dipastikan tidak m


diperlukan harus memberhentikan kendaraan yang lewat di atas jembatan, m
instansi berwenang yang terkait, dan menyebutkan waktu penutupan lalu lintas

DIAGRAM TAHAP DAN CARA PELAKSANAAN


k menopang struktur baja yang akan diperbaiki, harus dipastikan tidak mengganggu daerah

demikian dengan kekuatan yang telah diperhitungkan dan dapat dipertanggung jawabkan dan
bar rencana.

nggantian komponen yang merupakan pekerjaan penyambungan dan pemotongan ini harus
i struktur baja seperti yang ditunjukkan dalam gambar rencana.

n kembali komponen struktur baja harus dilaksanakan pada daerah yang mempunyai momen
dapat ditopang dengan perancah sesuai dengan bentuk struktur dan fungsi struktur baja yang

ur baja dilaksanakan berdasarkan gambar rencana, dan penggantian tersebut dapat


r batang yang menggunakan kabel prategang, atau dengan menggunakan cara konvensional

baja yang memerlukan pelurusan kembali akibat kerusakan, harus diusahakan dengan cara
pabila hal tersebut tidak dapat dilaksanakan, maka pelurusan kembali dengan memanaskan
an komponen baja dengan memperhitungkan perubahan sifat-sifat material baja akibat
us disetujui oleh Direksi Pekerjaan.

ggantian elemen ini harus dipastikan tidak menimbulkan adanya gaya tambahan dan apabila
kan kendaraan yang lewat di atas jembatan, maka Penyedia jasa harus berkoordinasi dengan
dan menyebutkan waktu penutupan lalu lintas akan dilaksanakan.
R.4.4.(1) Pengecatan pada baja galvanis dengan kategori A

Pekerjaan pengecatan ini adalah untuk mencegah dan melindungi struktur baja
persiapan permukaan dan pengecatan dengan jenis cat yang sesuai dengan kategori d

BAHAN
- Cat dasar (primer) jenis Aluminium epoxy mastic
- Cat Akhir (Top Coat) jenis Polyurethane alkyd copolymer
- Sand Blasting (Ampelas)
- Thinner
PERALATAN KERJA
- Kuas
- Sikat Kawat
- Water Pump
- Alat Bantu Pertukangan lainnya
PROSEDUR PENGERJAAN
a. Lapisan dasar : Aluminium epoxy mastic 100 mikron
b. Lapisan akhir : Top coat 1 komponen polyurethane alkyd copolymer 50 mikron
c. Mengajukan jenis cat yang akan digunakan untuk pengecatan ulang permukaan
kepada Direksi Pekerjaan disertai dengan sertifikat yang merupakan jaminan
disyaratkan di atas.

d. Memberikan penjelasan cara pelaksanaan pengecatan yang diusulkan untuk me


dan masalah lingkungan dan keselamatan kerja.

e. Menyediakan alat pengukur ketebalan cat dalam kondisi basah dan alat penguk

CARA MELAKSANAKAN PEKERJAAN


a. Persiapan permukaan
1) Permukaan struktur baja yang akan dicat ulang harus dibersihkan dari karat,
seperti sikat, kape, sikat kawat dan alat bertekanan tinggi untuk membersihka
tingkat kebersihan SSPC-SP3 untuk pembersihan yang mensyaratkan dengan pe
untuk pembersihan yang menggunakan sand blasting.

2) Pembersihan dengan air bertekanan tinggi dan dilengkapi untuk bagian-bagian


kawat.
3) Dalam waktu yang tidak lebih dari 3 jam, pelaksanaan pengecatan lapisan per
sebelum terjadinya kembali proses karat pada permukaan baja.

b. Pengecatan
1) Pengecatan cat dasar

- Pengecatan cat dasar harus dilaksanakan dalam kurun waktu 3 jam setelah pem
- Pelaksanaan pengecatan lapisan dasar menggunakan mesin semprot dan dib
bagian yang sulit.
- Cat yang terdiri atas 2 komponen harus dicampur dengan baik dengan mengg
dengan spesifikasi dari pabrik pembuat.
2) Lapisan kedua dan lapisan akhir

- Pelaksanaan pengecatan lapisan kedua atau akhir dilaksanakan setelah la


mempunyai ketebalan kering sesuai dengan persyaratan.
- Pengecatan lapisan ini dilaksanakan dengan cara disemprotkan menggunakan
persyaratan.

DIAGRAM TAHAP DAN CARA PELAKSANAAN


uk mencegah dan melindungi struktur baja terhadap karat, dan pekerjaan ini terdiri atas
dengan jenis cat yang sesuai dengan kategori dan kondisi serta lingkungannya.

y mastic 100 mikron


onen polyurethane alkyd copolymer 50 mikron
digunakan untuk pengecatan ulang permukaan sesuai dengan jenis lapisan pelindung yang ada
ai dengan sertifikat yang merupakan jaminan keaslian produk sesuai dengan spesifikasi yang

aksanaan pengecatan yang diusulkan untuk mendapatkan ketebalan sesuai dengan pesyaratan,
elamatan kerja.

balan cat dalam kondisi basah dan alat pengukur ketebalan cat dalam kondisi kering.

akan dicat ulang harus dibersihkan dari karat, kotoran dan sejenisnya dengan alat pembersih
dan alat bertekanan tinggi untuk membersihkan secara tuntas semua permukaan sampai suatu
uk pembersihan yang mensyaratkan dengan penggunaan tangan dan tingkat kebersihan SSPC 7
unakan sand blasting.

nan tinggi dan dilengkapi untuk bagian-bagian yang sulit dijangkau dengan menggunakan sikat

ari 3 jam, pelaksanaan pengecatan lapisan pertama atau cat dasar sudah harus dilaksanakan,
es karat pada permukaan baja.

sanakan dalam kurun waktu 3 jam setelah pembersihan permukaan dilaksanakan.


n dasar menggunakan mesin semprot dan dibantu dengan kwas untuk menjangkau bagian-

n harus dicampur dengan baik dengan menggunakan alat pencampur sehingga merata sesuai
embuat.
n kedua atau akhir dilaksanakan setelah lapisan pertama atau cat dasar mengering dan
uai dengan persyaratan.
kan dengan cara disemprotkan menggunakan alat khusus sampai ketebalan cat sesuai dengan
R.4.4.(3) Pengecatan pada baja non galvanis dengan kategori A

Pekerjaan pengecatan ini adalah untuk mencegah dan melindungi struktur terhadap
permukaan dan pengecatan dengan jenis cat yang sesuai dengan kategori dan kondis

BAHAN
- Cat Dasar (primer) Chlorinated rubber primer (white anti rust pigment) 80 mik
- Cat Akhir (Top coat) chlorinated rubber finish 75 mikron
- Sand Blasting (Ampelas)
- Thinner
PERALATAN KERJA
- Kuas
- Sikat Kawat
- Water Pump
- Alat Bantu Pertukangan lainnya
PROSEDUR PENGERJAAN
a. Lapisan dasar : Chlorinated rubber primer (white anti rust pigment) 80 mikron
b. Lapisan akhir : chlorinated rubber finish 75 mikron
c. Mengajukan jenis cat yang akan digunakan untuk pengecatan ulang permukaan
kepada Direksi Pekerjaan disertai dengan sertifikat yang merupakan jaminan
disyaratkan di atas.

d. Memberikan penjelasan cara pelaksanaan pengecatan yang diusulkan untuk me


dan masalah lingkungan dan keselamatan kerja.

e. Menyediakan alat pengukur ketebalan cat dalam kondisi basah dan alat penguk

CARA MELAKSANAKAN PEKERJAAN


a. Persiapan permukaan
1) Permukaan struktur baja yang akan dicat ulang harus dibersihkan dari karat,
seperti sikat, kape, sikat kawat dan alat bertekanan tinggi untuk membersihka
tingkat kebersihan SSPC-SP3 untuk pembersihan yang mensyaratkan dengan pe
untuk pembersihan yang menggunakan sand blasting.

2) Pembersihan dengan air bertekanan tinggi dan dilengkapi untuk bagian-bagian


kawat.
3) Dalam waktu yang tidak lebih dari 3 jam, pelaksanaan pengecatan lapisan per
sebelum terjadinya kembali proses karat pada permukaan baja.

b. Pengecatan
1) Pengecatan cat dasar

- Pengecatan cat dasar harus dilaksanakan dalam kurun waktu 3 jam setelah pem
- Pelaksanaan pengecatan lapisan dasar menggunakan mesin semprot dan dib
bagian yang sulit.
- Cat yang terdiri atas 2 komponen harus dicampur dengan baik dengan mengg
dengan spesifikasi dari pabrik pembuat.
2) Lapisan kedua dan lapisan akhir

- Pelaksanaan pengecatan lapisan kedua atau akhir dilaksanakan setelah la


mempunyai ketebalan kering sesuai dengan persyaratan.
- Pengecatan lapisan ini dilaksanakan dengan cara disemprotkan menggunakan
persyaratan.

DIAGRAM TAHAP DAN CARA PELAKSANAAN


galvanis dengan kategori A

k mencegah dan melindungi struktur terhadap karat, dan pekerjaan ini terdiri atas persiapan
nis cat yang sesuai dengan kategori dan kondisi serta lingkungannya.

ubber primer (white anti rust pigment) 80 mikron

er primer (white anti rust pigment) 80 mikron


er finish 75 mikron
digunakan untuk pengecatan ulang permukaan sesuai dengan jenis lapisan pelindung yang ada
ai dengan sertifikat yang merupakan jaminan keaslian produk sesuai dengan spesifikasi yang

aksanaan pengecatan yang diusulkan untuk mendapatkan ketebalan sesuai dengan pesyaratan,
elamatan kerja.

balan cat dalam kondisi basah dan alat pengukur ketebalan cat dalam kondisi kering.

akan dicat ulang harus dibersihkan dari karat, kotoran dan sejenisnya dengan alat pembersih
dan alat bertekanan tinggi untuk membersihkan secara tuntas semua permukaan sampai suatu
uk pembersihan yang mensyaratkan dengan penggunaan tangan dan tingkat kebersihan SSPC 7
unakan sand blasting.

nan tinggi dan dilengkapi untuk bagian-bagian yang sulit dijangkau dengan menggunakan sikat

ari 3 jam, pelaksanaan pengecatan lapisan pertama atau cat dasar sudah harus dilaksanakan,
es karat pada permukaan baja.

sanakan dalam kurun waktu 3 jam setelah pembersihan permukaan dilaksanakan.


n dasar menggunakan mesin semprot dan dibantu dengan kwas untuk menjangkau bagian-

n harus dicampur dengan baik dengan menggunakan alat pencampur sehingga merata sesuai
embuat.
n kedua atau akhir dilaksanakan setelah lapisan pertama atau cat dasar mengering dan
uai dengan persyaratan.
kan dengan cara disemprotkan menggunakan alat khusus sampai ketebalan cat sesuai dengan
V DIVISI VIII. PERLENGKAPAN JEMBATAN
R.8.2.(6) Penggantian sambungan siar muai tipe tertutup, jenis asphaltic plug
Pekerjaan penggantian sambungan siar muai akan mencakup juga pekerjaan perba
mengalami kerusakan.

BAHAN DAN KOMPOSISI


- Expansion Joint tipe Asphaltic Plug
- Plat Baja
PERALATAN KERJA
- Cutter
- Jack hammer
- Sekop Linggis
- alat bantu lainnya
PROSEDUR PENGERJAAN
a. Sambungan siar muai yang menggunakan bahan aspal karet harus dapat me
transversal dan rotasi. Bahan tersebut juga harus fleksibel, menahan air, tahan
kendaraan dan dapat memberikan kenyamanan kepada pengguna jalan.

b. Bahan sambungan siar muai tipe tertutup jenis asphaltic plug, terdiri atas rubb
baja dan angkur. Bitumen binder merupakan campuran dari bitumen, pol
merupakan single size yang mempunyai kekerasan setara dengan basalt, grits
digunakan harus bersih, berbentuk kubus (cubical) dengan ukuran antara 14-
150 derajat Celcius.

c. Pelat baja yang digunakan sebagai dasar sambungan siar muai jenis ini harus
yang ditimbulkan pada saat pelaksanaan dan mempunyai tebal dan lebar yang s

d. Ketebalan sambungan siar muai jenis asphaltic plug bergantung pada ukur
dengan tebal minimum 50 mm dan lebar minimum terisi oleh bahan aspaltic plu

e. Bahan sambungan siar muai yang menggunakan penutup karet karet terdiri at
strength minimal 5 MPa. Untuk menahan geser di dalam epoxy resin mortar dib
Sealant Rubber yang mempunyai elongation lebih dari 300 % dan aging tes
elongation 20 % dan hardness lebih kecil dari 10 Hs. Hubungan antara epoxy
bahan perekat yang mempunyai elongation lebih dari 100 % dan tensile strengt

f. menyerahkan data bahan yang akan digunakan sebagai sambungan siar mua
untuk
mendapat persetujuan dari Direksi Pekerjaan.
g. Bilamana diusulkan jenis sambungan siar muai yang telah dipatenkan dar
menyerahkan spesifikasi jenis sambungan tersebut secara lengkap untuk
termasuk gambar kerja, sertifikat produk tersebut dan setiap modifikasi pekerj

CARA MELAKSANAKAN PEKERJAAN


a. Penyimpanan Bahan
Bahan sambungan yang dikirim ke lapangan harus ditempatkan di atas landas
ditutupi. Bahan ini harus terlindung terhadap kerusakan, bebas dari kotoran, m
b. Pengisi Sambungan Pracetak dan Penutup Sambungan Elastis
1) Sambungan siar muai pada lantai atau dinding harus dibentuk sesuai dengan
dalam gambar rencana atau yang disetujui oleh Direksi Pekerjaan. Bahan pe
lembaran yang seluas mungkin tanpa sambungan dan untuk luas sambungan y
satu lembaran.

2) Bahan sambungan yang dipotong harus menghasilkan tepi yang rapi. Bahan
sehingga terpasang dengan kokoh dalam celah sambungan dan terekat dengan
bahan tidak terlepas selama penggunaan akibat dari pergerakan struktur, maka
ar muai tipe tertutup, jenis asphaltic plug
ar muai akan mencakup juga pekerjaan perbaikan celah, apabila lebar celah tidak sesuai atau

nggunakan bahan aspal karet harus dapat menahan pergerakan struktur secara longitudinal,
rsebut juga harus fleksibel, menahan air, tahan terhadap cuaca, dapat menahan beban dinamis
an kenyamanan kepada pengguna jalan.

e tertutup jenis asphaltic plug, terdiri atas rubberised bitumen binder, single size agregat, pelat
der merupakan campuran dari bitumen, polymer, filler dan surface active agent. Agregat
mpunyai kekerasan setara dengan basalt, gritstone, gabbro atau kelompok granit. Batuan yang
tuk kubus (cubical) dengan ukuran antara 14-20 mm dan tahan terhadap temperatur sampai

gai dasar sambungan siar muai jenis ini harus dapat menahan dampak pemuaian akibat panas
ksanaan dan mempunyai tebal dan lebar yang sesuai dengan ukuran celah sambungan .

i jenis asphaltic plug bergantung pada ukuran celah sambungan dan besarnya pergerakan
an lebar minimum terisi oleh bahan aspaltic plug 300 mm

ng menggunakan penutup karet karet terdiri atas epoxy resin mortar yang mempunyai flexural
menahan geser di dalam epoxy resin mortar diberi CFRP (Carbon Fibre Reinforced Plastic), Joint
ai elongation lebih dari 300 % dan aging test dengan variasi tensile strength sekitar 20 %,
ebih kecil dari 10 Hs. Hubungan antara epoxy resin dan joint sealant rubber harus digunakan
elongation lebih dari 100 % dan tensile strength lebih besar dari 5 MPa.

akan digunakan sebagai sambungan siar muai, bahan pengisi (filler) dan penutup (sealant)
ksi Pekerjaan.
bungan siar muai yang telah dipatenkan dari produk tertentu, maka Penyedia Jasa harus
sambungan tersebut secara lengkap untuk mendapat persetujuan dari Direksi Pekerjaan,
t produk tersebut dan setiap modifikasi pekerjaan struktur.

ke lapangan harus ditempatkan di atas landasan setinggi 30 cm di atas permukaan tanah dan
ung terhadap kerusakan, bebas dari kotoran, minyak, gemuk atau benda-benda asing lainnya.
n Penutup Sambungan Elastis
ai atau dinding harus dibentuk sesuai dengan garis dan elevasi sebagaimana yang ditunjukan
ng disetujui oleh Direksi Pekerjaan. Bahan pengisi sambungan yang digunakan harus dalam
anpa sambungan dan untuk luas sambungan yang lebih kecil dari 0,25 m2 harus dibuat dalam

ng harus menghasilkan tepi yang rapi. Bahan tersebut harus ditempatkan sedemikian rupa
h dalam celah sambungan dan terekat dengan baik pada tepi beton. Untuk memastikan bahwa
ggunaan akibat dari pergerakan struktur, maka jika perlu dapat digunakan paku beton.
3) Bahan pengisi (filler) sambungan tidak boleh diisi sampai melebihi celah s
penutup (sealant). Pemasangan bahan pengisi harus disesuaikan dengan ukur
struktur.
4) Pemasangan penutup sambungan harus dibuat sedikit cembung, dan penyeles
yang sejenis untuk mendapatkan hasil akhir yang halus.

c. Struktur Sambungan Siar Muai


Sambungan harus dapat meredam goyangan, suara dan merupakan struktur
harus dipasang sesuai dengan gambar rencana dan petunjuk pabrik pembu
(compatible) dengan temperatur jembatan rata-rata pada saat pemasangan. T
pengaturan yang disetujui oleh Direksi Pekerjaan.

d. Sambungan Siar Muai Tipe Tertutup


Pelaksanaan sambungan siar muai harus sesuai dengan tipe yang dipasang.
1) Pemasangan sambungan siar muai jenis ini dapat dilaksanakan minimal 1 ming
jembatan selesai diberi lapisan permukaan aspal. Sebelum dilakukan pengas
dengan triplex agar bahan aspal tidak mengisi celah.

2) Pelaksanaan pemotongan dan pembongkaran lapisan aspal harus dilakukan


pemotongan dan pembongkaran, bagian tersebut harus dibersihkan dari kotora

3) Setelah bagian sambungan yang dibongkar dalam kondisi siap, maka pada bagi
akan diberi pelat baja dimasukkan tali goni yang berfungsi sebagai pengikat a
dipasang tidak boleh kurang dari 250 mm.

4) Agregat sebelum digelar harus dipanaskan terlebih dahulu sampai


tertentu(indirecteating) dimana suhu dapat terkontrol degan baik dan dapat
agregat. Penghamparan lapis pertama setebal 40 mm yang kemudian dicor den
cara indirect heating sampai suhu 180 derajat agar aspal karet tersebut dap
agregat. Proses ini diulangi untuk ketebalan selanjutnya, sampai elevasi yang di

DIAGRAM TAHAP DAN CARA PELAKSANAAN


an tidak boleh diisi sampai melebihi celah sambungan yang seharusnya terisi oleh bahan
bahan pengisi harus disesuaikan dengan ukuran celah sambungan pada temperatur rata-rata

n harus dibuat sedikit cembung, dan penyelesaian akhir dapat menggunakan spatula atau alat
n hasil akhir yang halus.

am goyangan, suara dan merupakan struktur yang kedap air. Struktur sambungan siar muai
gambar rencana dan petunjuk pabrik pembuatnya. Ukuran celah sambungan harus sesuai
r jembatan rata-rata pada saat pemasangan. Temperatur ini harus ditentukan sesuai dengan
Direksi Pekerjaan.

tup
ai harus sesuai dengan tipe yang dipasang.
uai jenis ini dapat dilaksanakan minimal 1 minggu (perkerasan sudah mantap) setelah struktur
permukaan aspal. Sebelum dilakukan pengaspalan, celah sambungan ditutupi terlebih dulu
tidak mengisi celah.

pembongkaran lapisan aspal harus dilakukan minimal selebar desain. Setelah dilaksanakan
, bagian tersebut harus dibersihkan dari kotoran dan sisa-sisa aspal.

dibongkar dalam kondisi siap, maka pada bagian celah sedalam 30 mm dari bagian dasar yang
kan tali goni yang berfungsi sebagai pengikat antara pelat baja dan pin. Lebar pelat baja yang
i 250 mm.

rus dipanaskan terlebih dahulu sampai suhu 180 derajat dengan alat pemanas
suhu dapat terkontrol degan baik dan dapat menghasilkan panas yang merata pada seluruh
rtama setebal 40 mm yang kemudian dicor dengan aspal karet yang sudah dipanaskan dengan
hu 180 derajat agar aspal karet tersebut dapat berpenetrasi ke dalam semua rongga antar
k ketebalan selanjutnya, sampai elevasi yang ditentukan.
R.8.3.(2) Penggantian pipa cucuran

Pekerjaan ini terdiri dari penyediaan, penggantian pipa cucuran untuk jembatan ya
seperti galvanisasi, pengecatan, angkur dudukan, sebagaimana yang ditunjukkan d
Pekerjaan dan memenuhi Spesifikasi ini.

BAHAN
- Pipa Baja Ø 3" dengan tegangan leleh 280 MPa
- Penyangga dan perlengkapan
PERALATAN KERJA
- Pemotong Besi
- Pahat Beton
- Martil
- Alat lainnya
PROSEDUR PENGERJAAN
a. Menyerahkan gambar kerja untuk disetujui Direksi Pekerjaan untuk setiap jeni
boleh dimulai sebelum gambar kerja disetujui.

b. Menyerahkan sertifikat pabrik pembuat pipa baja yang menunjukkan mutu baja

CARA MELAKSANAKAN PEKERJAAN


a. Pemasangan disesuai dengan dengan garis dan ketinggian yang ditunjukkan d
yang diperbaiki atau diganti berada 20 cm di bawah elevasi terbawah dari struk

b. Memperhatikan kondisi struktur lantai jembatan, dan harus menyatu denga


dapat mengalirkan air hujan dengan baik ke dalam pipa cucuran.

c. Sambungan antara lantai jembatan dan pipa cucuran harus kedap air dan p
mempunyai diangker dengan baik ke dalam beton lantai jembatan.

d. Sambungan antara lantai jembatan dan pipa cucuran harus kedap air dan p
mempunyai diangker dengan baik ke dalam beton lantai jembatan.

DIAGRAM TAHAP DAN CARA PELAKSANAAN


penggantian pipa cucuran untuk jembatan yang terbuat dari pipa besi dan pekerjaan lainnya
ur dudukan, sebagaimana yang ditunjukkan dalam Gambar atau diperintahkan oleh Direksi
ni.

k disetujui Direksi Pekerjaan untuk setiap jenis pipa baja yang akan dipasang dan diganti tidak
erja disetujui.

embuat pipa baja yang menunjukkan mutu baja, pengelasan, dan sebagainya.

ngan garis dan ketinggian yang ditunjukkan dalam Gambar. Ujung pipa cucuran bagian bawah
ada 20 cm di bawah elevasi terbawah dari struktur utama bangunan atas.

r lantai jembatan, dan harus menyatu dengan lantai jembatan dan memenuhi syarat untuk
gan baik ke dalam pipa cucuran.

atan dan pipa cucuran harus kedap air dan pipa cucuran yang terbuat dari pipa baja harus
k ke dalam beton lantai jembatan.

atan dan pipa cucuran harus kedap air dan pipa cucuran yang terbuat dari pipa baja harus
k ke dalam beton lantai jembatan.
R.8.4.(2) Penggantian Papan Nama Jembatan

Arti dari papan nama jembatan dalam Spesifikasi ini adalah papan monumen yang
panjang total jembatan, lokasi, tanggal selesai pembangunan, tipe bangunan atas dan
jembatan. Pekerjaan ini terdiri dari penyediaan, perbaikan, penggantian dan pemas
dimensi serta lokasi yang ditunjukkan dalam Gambar.

BAHAN
- Marmer (dicetak di tukang cetak batu) ukuran minimal 40 x 60 cm2
PERALATAN KERJA
- Peralatan tukang batu(manual)
CARA MELAKSANAKAN PEKERJAAN
a. Sebelum melakukan pemasangan papan nama, maka harus disiapkan letak te
parapet.

b. Peralatan dan bahan serta isi tulisan dalam papan nama yang akan digunakan
dahulu oleh Direksi Pekerjaan.

c. Peralatan dan bahan serta isi tulisan dalam papan nama yang akan digunakan
dahulu oleh Direksi Pekerjaan.

DIAGRAM TAHAP DAN CARA PELAKSANAAN


m Spesifikasi ini adalah papan monumen yang menerangkan nama jembatan, jumlah bentang,
selesai pembangunan, tipe bangunan atas dan tipe pondasi jembatan yang dipasang di parapet
enyediaan, perbaikan, penggantian dan pemasangan papan nama jembatan dalam bentuk dan
dalam Gambar.

batu) ukuran minimal 40 x 60 cm2

n papan nama, maka harus disiapkan letak tempat dimana papan nama harus dipasang pada

lisan dalam papan nama yang akan digunakan, diperbaiki atau diganti harus disetujui terlebih

lisan dalam papan nama yang akan digunakan, diperbaiki atau diganti harus disetujui terlebih
R.8.5.(1) Tiang Sandaran (Railing) dan sandaran baja

Pekerjaan ini terdiri dari penyediaan, fabrikasi, penggantian, perbaikan dan pe


pekerjaan lainnya seperti galvanisasi, pengecatan, tiang sandaran, pelat dasar, bau
ditunjukkan dalam Gambar atau diperintahkan oleh Direksi Pekerjaan dan memenuh

BAHAN DAN KOMPOSISI


- Pipa Baja Ø 3" untuk railing
- Baut Penahan (Holding Down Bolt) berbentuk U dan berdiameter 25 mm
- Penyangga dan perlengkapan untuk tiang sandaran
PERALATAN KERJA
- Pemotong Besi
- Pahat Beton
- Martil
- Meteran
- Alat lainnya
PROSEDUR PENGERJAAN
a. Menyerahkan gambar kerja untuk disetujui Direksi Pekerjaan untuk setiap jen
tidak boleh dimulai sebelum gambar kerja disetujui.

b. Menyerahkan sertifikat pabrik pembuat sandaran baja yang menunjukkan m


Direksi Pekerjaan.

CARA MELAKSANAKAN PEKERJAAN


a. Umum
1) Fabrikasi dilaksanakan sesuai dengan ketentuan dari Seksi 4.1 Baja Struktur.
Sambungan pada panel yang berbatasan harus sangat tepat (match-marked) un

b. Pengelasan
1) Pengelasan dilaksanakan oleh tenaga yang trampil, dengan cara yang ahli, me
yang terekspos harus dikupas, digosok, dikikir dan dibersihkan untuk m
digalvanisasi.

2) Pelat dasar dilas ke tiang-tiang untuk menghitung setiap ketinggian yang d


sedemikian hingga tiang-tiang ini akan tegak jika dalam posisi akhir.

c. Galvanisasi
1) Semua bagian baja harus digalvanisasi sesuai dengan AASHTO M111 - 04
mempunyai tebal minimum 80 mikron. Pekerjaan pengeboran dan pengelasan
kondensasi uap air dapat lolos setelah fabrikasi sebelum galavanisasi, pipa h
dalam Gambar.

2) Setiap penambahan lubang yang diperlukan untuk pengaliran atau diperlukan


yang sedemikian hingga tidak langsung tampak dan tidak mengurangi kapasitas

3) Pipa digalvanisasi luar dan dalam. Setelah galvanisasi elemen-elemen sa


dilaksanakan atas persetujuan Direksi Pekerjaan.
4) Perbaikan galvanisasi, selanjutnya akan dilaksanakan (setelah semua karat, ua
benda-benda asing lainnya telah dibersihkan) dengan 3 lapis cat dasar serbuk
seperti yang disetujui oleh Direksi Pekerjaan.
n, fabrikasi, penggantian, perbaikan dan pemasangan sandaran baja untuk jembatan dan
, pengecatan, tiang sandaran, pelat dasar, baut penahan, dan sebagainya, sebagaimana yang
intahkan oleh Direksi Pekerjaan dan memenuhi Spesifikasi yang telah ditentukan.

lt) berbentuk U dan berdiameter 25 mm

uk disetujui Direksi Pekerjaan untuk setiap jenis sandaran baja yang akan dipasang. Fabrikasi
mbar kerja disetujui.

pembuat sandaran baja yang menunjukkan mutu baja, pengelasan, dan sebagainya kepada

engan ketentuan dari Seksi 4.1 Baja Struktur. Sandaran difabrikasi di bengkel yang disetujui.
batasan harus sangat tepat (match-marked) untuk maksud pemasangan.

enaga yang trampil, dengan cara yang ahli, mengetahui detail semua sifat-sifat bahan. Lapisan
digosok, dikikir dan dibersihkan untuk mendapatkan penampilan yang bersih sebelum

untuk menghitung setiap ketinggian yang diberikan dalam Gambar dan dengan cara yang
i akan tegak jika dalam posisi akhir.

vanisasi sesuai dengan AASHTO M111 - 04 Galvanizing., kecuali jika galvanisasi ini telah
mikron. Pekerjaan pengeboran dan pengelasan harus sudah selesai sebelum galvanisasi. Agar
setelah fabrikasi sebelum galavanisasi, pipa harus dilengkapi dengan lubang yang ditentukan

diperlukan untuk pengaliran atau diperlukan untuk galvanisasi harus diletakkan dalam posisi
ngsung tampak dan tidak mengurangi kapasitas pipa terhadap beban.

alam. Setelah galvanisasi elemen-elemen sandaran selesai, pengelasan atau pengeboran


ireksi Pekerjaan.
ya akan dilaksanakan (setelah semua karat, uap air, galvanisasi yang mengelupas, minyak dan
dibersihkan) dengan 3 lapis cat dasar serbuk seng (zinc dust) yang bermutu tinggi dan awet
si Pekerjaan.
d. Penggantian dan Pemasangan
1) Pemasangan disesuai dengan Seksi 4.1 Baja Struktur diatas. Sandaran harus dip
ketinggian yang ditunjukkan dalam Gambar.

2) Sandaran disetel dengan hati-hati sebelum dilakukan penguncian agar dapat


yang benar dan lendutan balik (camber) pada seluruh panjang. Persetujuan d
sandaran dikunci. Penyedia Jasa akan memberitahukan Direksi Pekerjaan
diperlukan.

DIAGRAM TAHAP DAN CARA PELAKSANAAN


ksi 4.1 Baja Struktur diatas. Sandaran harus dipasang dengan hati-hati sesuai dengan garis dan
am Gambar.

ati sebelum dilakukan penguncian agar dapat memperoleh sambungan yang tepat, alinyemen
(camber) pada seluruh panjang. Persetujuan dari Direksi Pekerjaan harus diperoleh sebelum
sa akan memberitahukan Direksi Pekerjaan bilamana pemeriksaan dan persetujuannya
VI DIVISI IX. PEKERJAAN LAIN - LAIN
R.9.2.(3) Bronjong

Pekerjaan Bronjong mencakup penyediaan batu yang diisikan ke dalam bronjong kaw
landasan yang disetujui sesuai dengan detail yang ditunjukkan dalam pada Gamb
dilakukan untuk perlindungan terhadap erosi dan longsor.

BAHAN
- Kawat Bronjong baja berlapis galvanis
- Batu
PERALATAN KERJA
- Tang
- Pemotong kawat
- Martil pemecah batu
PROSEDUR PENGERJAAN
a. Menyerahkan sampel batu untuk pasangan batu kosong (rip rap) dengan lam
kepada Direksi Pekerjaan.

b. Menyerahkan sampel dari keranjang kawat dengan sertifikat dari pabrik. kepad

CARA MELAKSANAKAN PEKERJAAN


a. Umum
1) Galian berpedoman pada ketentuan dari Seksi 2.4, Galian diatas, termasuk ku
batu kosong dan bronjong. Seluruh permukaan yang disiapkan harus disetuj
pasangan batu kosong atau bronjong.

b. Penempatan Bronjong
1) Keranjang bronjong harus dibentangkan dengan kuat untuk memperoleh bentu
batang penarik atau ulir penarik kecil sebelum pengisian batu ke dalam kawat
sekuat seperti anyaman itu sendiri. Setiap segi enam harus menerima paling
bronjong antara segi enam tepi paling sedikit satu lilitan. Paling sedikit 15
pengikatan terakhir dan dibengkokkan ke dalam keranjang.

2) Batu harus dimasukkan satu demi satu sehingga diperoleh kepadatan maksim
tiap bronjong telah diisi setengah dari tingginya, dua kawat pengaku horin
Keranjang selanjutnya diisi sedikit berlebihan agar terjadi penurunan (settle
kawat harus mempunyai permukaan yang rata dan bertumpu pada anyaman.

3) Setelah pengisian, tepi dari tutup harus dibentangkan dengan batang penarik
diikat.

4) Bilamana keranjang dipasang satu di atas yang lainnya, sambungan vertikal har

c. Penempatan Pasangan Batu Kosong


1) Terkecuali diletakkan untuk membentuk lantai (apron) mendatar, pasangan b
lapis pertama dari batu yang paling besar dalam galian parit di tumit lereng.
2) Batu harus ditempatkan dengan mobil derek (crane) atau dengan tangan ses
diperlukan. Selanjutnya batu harus ditempatkan pada lereng sedemikian hingga
permukaan lereng, jika tidak maka dimensi yang demikian akan lebih besar dar

3) Pembentukan batu tidak diperlukan bilamana batu-batu tersebut telah bersu


struktur dibuat sepadat mungkin dan batu terbesar berada di bawah permukaa
ditempatkan pada bagian luar dari permukaan pasangan batu kosong yang telah
iaan batu yang diisikan ke dalam bronjong kawat (gabion) maupun pasangan batu kosong pada
an detail yang ditunjukkan dalam pada Gambar dan memenuhi Spesifikasi ini. Pemasangan
ap erosi dan longsor.

k pasangan batu kosong (rip rap) dengan lampiran hasil pengujian seperti yang disyaratkan

ang kawat dengan sertifikat dari pabrik. kepada Direksi Pekerjaan.

uan dari Seksi 2.4, Galian diatas, termasuk kunci pada tumit yang diperlukan untuk pasangan
ruh permukaan yang disiapkan harus disetujui oleh Direksi Pekerjaan sebelum penempatan
jong.

tangkan dengan kuat untuk memperoleh bentuk serta posisi yang benar dengan menggunakan
kecil sebelum pengisian batu ke dalam kawat bronjong. Sambungan antara keranjang haruslah
diri. Setiap segi enam harus menerima paling sedikit dua lilitan kawat pengikat dan kerangka
paling sedikit satu lilitan. Paling sedikit 15 cm kawat pengikat harus ditinggalkan sesudah
okkan ke dalam keranjang.

mi satu sehingga diperoleh kepadatan maksimum dan rongga seminimal mungkin. Bilamana
gah dari tingginya, dua kawat pengaku horinsontal dari muka ke belakang harus dipasang.
kit berlebihan agar terjadi penurunan (settlement). Sisi luar batu yang berhadapan dengan
kaan yang rata dan bertumpu pada anyaman.

p harus dibentangkan dengan batang penarik atau ulir penarik pada permukaan atasnya dan

tu di atas yang lainnya, sambungan vertikal harus dibuat berselang seling.

osong
mbentuk lantai (apron) mendatar, pasangan batu kosong harus dimulai dengan penempatan
ing besar dalam galian parit di tumit lereng.
n mobil derek (crane) atau dengan tangan sesuai dengan panjang, tebal dan kedalaman yang
us ditempatkan pada lereng sedemikian hingga dimensi yang paling besar tegak lurus terhadap
ka dimensi yang demikian akan lebih besar dari tebal dinding yang disyaratkan.

ukan bilamana batu-batu tersebut telah bersudut, tetapi pemasangan harus menjamin bahwa
n dan batu terbesar berada di bawah permukaan air tertinggi. Batu yang lebih besar harus juga
ari permukaan pasangan batu kosong yang telah selesai.
d. Penimbunan Kembali
Pelaksanaan penimbunan seperti ketentuan pada lembar Seksi 2.5, Timbunan.
c. Penempatan Pasangan Batu Kosong yang Diisi Adukan
1) Seluruh permukaan batu dibersihkan dan dibasahi sampai jenuh sebelum ditem
dipasang sebelumnya selanjutnya batu yang baru akan diletakkan di atasnya.
dipadatkan sehingga bersinggungan dengan batu-batu yang berdekatan samp
yang diperlukan.

2) Celah-celah antar batu dapat diisi sebagian dengan batu baji atau batu-batu k
tersebut harus diisi dengan beton sampai padat dan rapi dengan ketebalan tid
tersebut.

3) Lubang sulingan (weep holes) harus dibuat sesuai dengan yang diperintahkan o

4) Pekerjaan ini harus dilengkapi peneduh dan dilembabi selama tidak kurang dar

DIAGRAM TAHAP DAN CARA PELAKSANAAN


i ketentuan pada lembar Seksi 2.5, Timbunan.
osong yang Diisi Adukan
hkan dan dibasahi sampai jenuh sebelum ditempatkan. Beton diletakkan di atas batu yang telah
ya batu yang baru akan diletakkan di atasnya. Batu ditanamkan secara kokoh pada lereng dan
ngan dengan batu-batu yang berdekatan sampai membentuk ketebalan pasangan batu kosong

si sebagian dengan batu baji atau batu-batu kecil, sedemikian hingga sisa dari rongga-rongga
on sampai padat dan rapi dengan ketebalan tidak lebih dari 10 mm dari permukaan batu-batu

arus dibuat sesuai dengan yang diperintahkan oleh Direksi Pekerjaan.

eneduh dan dilembabi selama tidak kurang dari 3 hari setelah selesai dikerjakan.
R.9.3 (1) Pasangan Batu Meter Kubik

Pekerjaan pasangan batu mencakup pembuatan struktur yang ditunjukkan dalam G


Pekerjaan, yang dibuat dari Pasangan Batu. Pekerjaan meliputi pemasokan semua
pekerjaan yang diperlukan untuk menyelesaikan struktur sesuai dengan Spesifikas
dan dimensi seperti yang ditunjukkan dalam Gambar atau sebagaimana yang diperin

BAHAN
- Batu
- Mortar (campuran semen & pasir)
PERALATAN KERJA
- Concrete Mixer
- Water Tank
- Alat Bantu petukangan
PROSEDUR PENGERJAAN
a. Menyerahkan sampel dari semua bahan yang akan digunakan dan dilengkapi
sifat bahan sesuai dengan spesifikasi kepada Direksi Pekerjaan. Pekerja
persetujuan Direksi Pekerjaan.

b. Kondisi tempat kerja harus senantiasa kering dan menjamin fasilitas sanitasi cu

CARA MELAKSANAKAN PEKERJAAN


a. Persiapan Pondasi (Pasangan Batu)
1) Pondasi untuk struktur pasangan batu harus disiapkan sesuai dengan syarat pa

2) Dasar pondasi untuk struktur dinding penahan harus tegak lurus, atau berta
dinding. Untuk struktur lain, dasar pondasi harus mendatar atau bertangga y
oleh Direksi Pekerjaan atau ditunjukkan pada Gambar.

b. Pelaksanaan Pemasangan Batu


1) Landasan dari adukan baru paling sedikit 3 cm tebalnya harus dipasang
penempatan masing-masing batu pada lapisan pertama. Batu besar pilihan har
sudut. Perhatian harus diberikan untuk menghindarkan pengelompokkan batu

2) Batu harus dipasang dengan muka yang terpanjang mendatar dan muka yan
dinding dari batu yang terpasang.

3) Batu harus ditangani sedemikian hingga tidak menggeser atau memindahkan


harus disediakan untuk memasang batu yang lebih besar dari ukuran yang dap
atau menggulingkan batu pada pekejaan yang baru dipasang tidak diperkenank

c. Penempatan Adukan (Pasangan Batu)


1) Sebelum pemasangan, batu harus dibersihkan dan dibasahi sampai merata dan
penyerapan air mendekati titik jenuh. Landasan yang akan menerima setiap ba
dari adukan harus disebar pada sisi batu yang bersebelahan dengan batu yang a

2) Tebal dari landasan adukan harus pada rentang antara 2 cm sampai 5 cm dan m
bahwa seluruh rongga antara batu yang dipasang terisi penuh.
3) Banyaknya adukan untuk landasan yang ditempatkan pada suatu waktu harus
adukan baru yang belum mengeras. Bilamana batu menjadi longgar atau lepas s
batu tersebut harus dibongkar, dan adukannya dibersihkan dan batu tersebut d

DIAGRAM TAHAP DAN CARA PELAKSANAAN


pembuatan struktur yang ditunjukkan dalam Gambar atau seperti yang diperintahkan Direksi
n Batu. Pekerjaan meliputi pemasokan semua bahan, galian, penyiapan pondasi dan seluruh
nyelesaikan struktur sesuai dengan Spesifikasi ini dan memenuhi garis, ketinggian, potongan
dalam Gambar atau sebagaimana yang diperintahkan oleh Direksi Pekerjaan.

a bahan yang akan digunakan dan dilengkapi dengan data pengujian yang memenuhi seluruh
esifikasi kepada Direksi Pekerjaan. Pekerjaan pasangan dilaksanakan setelah mendapat

ntiasa kering dan menjamin fasilitas sanitasi cukup tersedia untuk pekerja.

Batu)
n batu harus disiapkan sesuai dengan syarat pada lembaran Seksi 2.4. Spesifikasi diatas.

dinding penahan harus tegak lurus, atau bertangga yang juga tegak lurus terhadap muka dari
sar pondasi harus mendatar atau bertangga yang juga horisontal. Terkecuali disyaratkan lain
njukkan pada Gambar.

u
aling sedikit 3 cm tebalnya harus dipasang pada pondasi yang disiapkan sesaat sebelum
u pada lapisan pertama. Batu besar pilihan harus digunakan untuk lapis dasar dan pada sudut-
untuk menghindarkan pengelompokkan batu yang berukuran sama.

uka yang terpanjang mendatar dan muka yang tampak harus dipasang sejajar dengan muka
g.

n hingga tidak menggeser atau memindahkan batu yang telah terpasang. Peralatan yang cocok
ang batu yang lebih besar dari ukuran yang dapat ditangani oleh dua orang. Menggelindingkan
ekejaan yang baru dipasang tidak diperkenankan.

n Batu)
s dibersihkan dan dibasahi sampai merata dan dalam waktu yang cukup untuk memungkinkan
enuh. Landasan yang akan menerima setiap batu juga harus dibasahi dan selanjutnya landasan
sisi batu yang bersebelahan dengan batu yang akan dipasang.

s pada rentang antara 2 cm sampai 5 cm dan merupakan kebutuhan minimum untuk menjamin
tu yang dipasang terisi penuh.
an yang ditempatkan pada suatu waktu haruslah dibatasi sehingga batu hanya dipasang pada
ras. Bilamana batu menjadi longgar atau lepas setelah adukan mencapai pengerasan awal, maka
an adukannya dibersihkan dan batu tersebut dipasang lagi dengan adukan yang baru.
R.9.5.(1) Pembongkaran Pasangan Batu
R.9.5.(2) Pembongkaran Beton Bertulang
Pekerjaan ini harus mencakup pembongkaran, baik keseluruhan ataupun sebagian, d
sehingga memungkinkan pembangunan atau perluasan atau perbaikan struktur yan
yang lama (atau bagian dari struktur) yang akan dibongkar.

BAHAN
Tidak ada bahan yang diperlukan
PERALATAN KERJA
- Jack Hammer
- Wheel loader
- Dump Truck
- Alat Bantu Lainnya
PROSEDUR PENGERJAAN
a. Pengajuan Kesiapan Kerja
Seluruh bahan bongkaran yang ditentukan oleh Direksi Pekerjaan untuk d
pekerjaan pembongkaran dan suatu catatan tertulis yang memberikan data lo
harus dilaporkan kepada Direksi Pekerjaan.

b. Kewajiban Penyedia Jasa untuk Mengamankan Bahan dan Struktur Lama


Bilamana pelebaran, perpanjangan atau peningkatan lain terhadap jembatan a
lantai, gelegar, tembok kepala, atau bagian struktur lainnya, pembongka
menimbulkan kerusakan pada bagian struktur yang akan dipertahankan. S
diamankan atau dilepas sementara, atau setiap kerusakan pada bagian stru
Penyedia Jasa, harus diperbaiki kembali atas biaya Penyedia Jasa.

c. Pengaturan Pembuangan Sisa Bahan Bangunan


Penyedia Jasa harus melakukan seluruh pengaturan yang diperlukan dengan
untuk memperoleh lokasi yang sesuai dan tidak merusak lingkungan untuk
penyimpanan sementara untuk bahan yang diamankan.

d. Pengaturan Lalu Lintas


Jembatan yang digunakan oleh lalu lintas tidak boleh dibongkar sampai pengat
diterima oleh Direksi Pekerjaan sesuai dengan ketentuan Seksi 1.3. diatas.

CARA MELAKSANAKAN PEKERJAAN


a. Bahan Yang Diamankan dalam Bongkaran
1) Semua bahan yang diamankan tetap menjadi milik Pemilik yang sah sebelum
bahan bongkaran yang akan menjadi milik Penyedia Jasa.

2) Semua bahan yang diamankan harus disimpan sebagaimana yang diminta oleh

3) Terkecuali tidak dituntut secara tertulis oleh Direksi Pekerjaan, semua beton
untuk pasangan batu kosong (rip rap) dan tidak diperlukan untuk digunakan
ditunjuk oleh Direksi Pekerjaan.
b. Bahan Yang Diamankan dalam Bongkaran
Bahan dan sampah yang tidak ditetapkan untuk dipertahankan atau diamana
yang disetujui oleh Direksi Pekerjaan.

DIAGRAM TAHAP DAN CARA PELAKSANAAN


ngkaran, baik keseluruhan ataupun sebagian, dan pembuangan, jembatan lama yang dibongkar
an atau perluasan atau perbaikan struktur yang mempunyai fungsi yang sama seperti struktur
yang akan dibongkar.

g ditentukan oleh Direksi Pekerjaan untuk diamankan harus segera diukur segera setelah
uatu catatan tertulis yang memberikan data lokasi semula, sifat, kondisi dan kuantitas bahan
Pekerjaan.

k Mengamankan Bahan dan Struktur Lama


an atau peningkatan lain terhadap jembatan atau gorong-gorong memerlukan pembongkaran
, atau bagian struktur lainnya, pembongkaran semacam ini harus dilaksanakan tanpa
bagian struktur yang akan dipertahankan. Setiap kerusakan atau, kehilangan, bagian yang
tara, atau setiap kerusakan pada bagian struktur yang akan dipertahankan akibat kelalaian
embali atas biaya Penyedia Jasa.

Bahan Bangunan
seluruh pengaturan yang diperlukan dengan Pemilik Tanah dan menanggung semua biaya,
sesuai dan tidak merusak lingkungan untuk pembuangan akhir sisa bahan bangunan dan
bahan yang diamankan.

alu lintas tidak boleh dibongkar sampai pengaturan untuk memperlancar arus lalu lintas dapat
sesuai dengan ketentuan Seksi 1.3. diatas.

Bongkaran
etap menjadi milik Pemilik yang sah sebelum pekerjaan pembongkaran dilakukan. Tidak ada
njadi milik Penyedia Jasa.

arus disimpan sebagaimana yang diminta oleh Direksi Pekerjaan.

a tertulis oleh Direksi Pekerjaan, semua beton yang dibongkar yang ukuran bahannya cocok
p rap) dan tidak diperlukan untuk digunakan dalam proyek, harus ditumpuk pada lokasi yang
Bongkaran
ditetapkan untuk dipertahankan atau diamanakan dibakar atau dikubur atau dibuang seperti
jaan.
VII DIVISI XI. PEKERJAAN PEMELIHARAAN RUTIN
R.11.1.(5) Pemeliharaan Rutin Jembatan
Pekerjaan ini meliputi pekerjaan pemeliharaan rutin untuk menjamin agar jembata
pelayanan yang dapat diterima oleh Direksi Pekerjaan. Pekerjaan pada Seksi ini haru
lump sum untuk berbagai jenis pekerjaan.

Pekerjaan pemeliharaan rutin yang diperlukan harus dimulai pada saat lapangan
dilanjutkan sampai dengan berakhirnya Periode Pelaksanaan.

Pekerjaan pemeliharaan rutin yang dilaksanakan dan dibayar menurut Seksi ini un
kondisi pelayanan yang baik harus dibedakan dengan cermat oleh Direksi Pekerja
dilaksanakan, baik untuk pengembalian kondisi maupun untuk peningkatan kondisi
Seksi lain Spesifikasi ini.

Karena pembayaran dilaksanakan secara lump sum dan bukan berdasarkan kuanti
harus dianggap telah melakukan pemeriksaan lapangan dengan teliti selama Period
kondisi aktual lapangan, sehingga harga penawarannya telah mencakup pekerja
Pelaksanaan, dengan memperhitungkan volume lalu lintas, kondisi cuaca dan ke
perlengkapan jalan lama yang mungkin terjadi antara waktu penawaran dan sa
demikian pula untuk kondisi jembatan lamanya

Klasfikasi Pekerjaan Pemeliharaan Rutin


pekerjaan yang diklasifikasikan sebagai pekerjaan pemeliharaan rutin atau pe
peningkatan atau pekerjaan pengembalian kondisi untuk perkerasan, bahu jalan, d
disyaratkan di bawah ini, kecuali diperintahkan lain oleh Direksi Pekerjaan.

a. Jembatan
1) Pekerjaan pemeliharaan rutin jembatan harus mencakup pemeriksaan secara t
Direksi Pekerjaan tentang kondisi semua komponen utama struktur jembatan
pembuangan kotoran dan sampah pada sambungan ekspansi, perletakan dan
dan pembuangan akumulasi sampah dan/atau tanah sedimen atau endapan yan

2) Perbaikan, pengembalian kondisi dan penggantian beton, komponen baja a


pengecatan kembali baja struktur atau baja lainnya atau struktur kayu, pengga
dan pengembalian kondisi setiap lapisan aspal di atas lantai struktur yang rus
pemeliharaan rutin jembatan. Pekerjaan pengembalian kondisi dan perbaikan s
berkaitan pada Spesifikasi ini.

b. Jalan Pendekat
1) Pekerjaan rutin jalan pendekat mencakup pemeriksaan secara rutin dan pela
timbunan, daerah aliran sungai, dan permasalahan yang ada pada aliran s
horizontal yang dapat membahayakan kestabilan struktur jembatan.

2) Perbaikan dan pengembalian kondisi jalan pendekat mengacu pada Divisi 2, 6, d

PROSEDUR PENGERJAAN
a. Pengajuan Kesiapan Kerja
1) Menyiapkan jadwal kemajuan (progress) pekerjaan untuk pemeliharaan rutin, y
Pekerjaan secara mingguan untuk disahkan. Jadwal kemajuan pekerjaan terseb
kuantitas bahan yang digunakan untuk setiap jenis pekerjaan pada minggu ya
dikerjakan pada minggu sebelumnya dan total kuantitas yang telah selesai diker

2) Keterlambatan Penyedia Jasa dalam melaksanakan pekerjaan pemeliharaan rut


luas akan menjadi tanggung jawab Penyedia Jasa. Jika perlu, Direksi Peke
melaksanakan pekerjaan pemeliharaan rutin ini dan membebankan biaya aktu
sudah dikerjakan kepada Penyedia Jasa ditambah denda 10%.
eliharaan rutin untuk menjamin agar jembatan lama dan jalan pendekat selalu dalam kondisi
ireksi Pekerjaan. Pekerjaan pada Seksi ini harus dibayar secara bulanan dari harga penawaran
aan.

diperlukan harus dimulai pada saat lapangan diserahkan kepada Penyedia Jasa, dan harus
ya Periode Pelaksanaan.

ilaksanakan dan dibayar menurut Seksi ini untuk memelihara pekerjaaan agar berada dalam
ibedakan dengan cermat oleh Direksi Pekerjaan dari pekerjaan sejenis berskala besar yang
an kondisi maupun untuk peningkatan kondisi pekerjaan, dan yang dibayar menurut berbagai

ara lump sum dan bukan berdasarkan kuantitas bahan aktual yang digunakan, Penyedia Jasa
eriksaan lapangan dengan teliti selama Periode Penawaran dan telah mengetahui dengan jelas
arga penawarannya telah mencakup pekerjaan-pekerjaan yang diperlukan selama Periode
kan volume lalu lintas, kondisi cuaca dan kerusakan perkerasan, bahu jalan, drainase, dan
kin terjadi antara waktu penawaran dan saat lapangan diserahkan kepada Penyedia Jasa,
n lamanya

agai pekerjaan pemeliharaan rutin atau pekerjaan yang diklasifikasikan, baik pekerjaan
alian kondisi untuk perkerasan, bahu jalan, drainase, perlengkapan jalan dan jembatan, akan
intahkan lain oleh Direksi Pekerjaan.

mbatan harus mencakup pemeriksaan secara teratur dan pelaporan oleh Penyedia Jasa kepada
si semua komponen utama struktur jembatan serta pembersihan saluran dan lubang drainase,
ah pada sambungan ekspansi, perletakan dan komponen logam lain yang peka terhadap karat
pah dan/atau tanah sedimen atau endapan yang diakibatkan oleh banjir pada sungai.

si dan penggantian beton, komponen baja atau kayu yang rusak pada struktur jembatan,
ur atau baja lainnya atau struktur kayu, penggantian bahan pada lantai struktur, dan perbaikan
p lapisan aspal di atas lantai struktur yang rusak tidak boleh dimasukkan ke dalam pekerjaan
kerjaan pengembalian kondisi dan perbaikan seperti itu harus dibayar menurut Seksi lain yang

mencakup pemeriksaan secara rutin dan pelaporan kepada Direksi pekerjaan tentang tanah
i, dan permasalahan yang ada pada aliran sungai utama seperti gerusan vertikal maupun
yakan kestabilan struktur jembatan.

ndisi jalan pendekat mengacu pada Divisi 2, 6, dan 7 diatas.


rogress) pekerjaan untuk pemeliharaan rutin, yang selanjutnya akan diserahkan kepada Direksi
k disahkan. Jadwal kemajuan pekerjaan tersebut harus menunjukkan, setiap kilometer proyek,
n untuk setiap jenis pekerjaan pada minggu yang sedang berjalan, kuantitas yang telah selesai
mnya dan total kuantitas yang telah selesai dikerjakan sampai hari ini.

am melaksanakan pekerjaan pemeliharaan rutin yang mengakibatkan kerusakan yang semakin


awab Penyedia Jasa. Jika perlu, Direksi Pekerjaan dapat memerintahkan pihak lain untuk
haraan rutin ini dan membebankan biaya aktual untuk pekerjaan pengembalian kondisi yang
ia Jasa ditambah denda 10%.
b. Kondisi Cuaca Yang untuk melaksanakan pekerjaan
Pemeliharaan rutin perkerasan tidak boleh dilaksanakan pada saat hujan
diperintahkan lain oleh Direksi Pekerjaan.

c. Pengaturan Lalu-lintas
Selama pelaksanaan pemeliharaan rutin, lalu-lintas harus diatur sebagaimana y
diperintahkan oleh Direksi Pekerjaan.

CARA MELAKSANAKAN PEKERJAAN


a. Prosedur Umum
1) Pemeliharaan Rutin Jembatan

- Pekerjaan pemeliharaan rutin jembatan harus mencakup pemeriksaan secara t


Direksi Pekerjaan tentang kondisi semua komponen utama struktur jembatan
pembuangan kotoran dan sampah pada sambungan ekspansi, perletakan dan
dan pembuangan akumulasi sampah yang diakibatkan oleh banjir pada sungai.

- Pekerjaan pemeliharaan rutin jembatan harus berlaku untuk semua jembatan y


memandang ukuran atau jenis jembatan, dan pada prinsipnya harus me
komponen utama struktur, penyiapan laporan detil pemeriksaan dan pembersi
dibiarkan.

- Pemeriksaan dan operasi pembersihan untuk pemeliharaan rutin jembatan


teratur selama Periode Pelaksanaan. Pemeriksaan terhadap daerah aliran sun
mengakibatkan banjir dan demikian pula setelah air banjir surut.

b. Persiapan
Lokasi dan/atau luas bagian-bagian jembatan yang memerlukan pemeliharaa
Direksi Pekerjaan, berdasarkan usulan tertulis dari Penyedia Jasa.

c. Kegiatan Lapangan
1) Pemeliharaan Rutin Jembatan
a. Pemeriksaan dan Pelaporan

Umum
Arti penting dari pemeriksaan yang akurat dan teratur beserta pelaporan pada
pelayanan jembatan akan banyak berkurang jika bagian-bagian yang memerlu
tidak diketahui selama kegiatan pemeriksaan yang teratur.

Untuk semua jenis struktur jembatan, kelembaban bersama dengan akum


kerusakan yang dapat segera dihentikan dengan operasi pembersihan dalam
akan terjadi terutama di dalam bagian-bagian jembatan yang paling gelap da
menyeluruh pada setiap celah sangatlah perlu, terutama setelah banjir.

Pemeriksaan Untuk Revisi Minor


Struktur jembatan akan diperiksa selama satu bulan pertama periode mobi
Penyedia Jasa terhadap seluruh pekerjaan yang dilaksanakan sesuai dengan Sek

Tujuan pemeriksaan ini adalah untuk menentukan tempat-tempat tertentu


pekerjaan pengembalian kondisi. Pemeriksaan ini tidak dianggap bagian
melaksanakan pemeriksaan yang demikian harus dianggap telah termasuk
berbagai Mata Pembayaran lain yang relevan, yang tercantum dalam Daftar Kua

Pemeriksaan Rutin
Kegiatan pemeriksaan yang teratur yang dilaksanakan menurut Seksi ini
pembersihan dan pembabatan yang dilaksanakan berdasarkan rutinitas dan
menunjukkan tanda-tanda kemunduran, sebagai akibat berjalannya waktu at
Pelaksanaan.
aksanakan pekerjaan
tidak boleh dilaksanakan pada saat hujan atau diperkirakan akan hujan, kecuali apabila
ekerjaan.

an rutin, lalu-lintas harus diatur sebagaimana yang ditetapkan pada Seksi 1.3 atau sebagaimana
rjaan.

mbatan harus mencakup pemeriksaan secara teratur dan pelaporan oleh Penyedia Jasa kepada
si semua komponen utama struktur jembatan serta pembersihan saluran dan lubang drainase,
ah pada sambungan ekspansi, perletakan dan komponen logam lain yang peka terhadap karat
pah yang diakibatkan oleh banjir pada sungai.

mbatan harus berlaku untuk semua jembatan yang ada di sepanjang jalan dalam Kontrak, tanpa
jembatan, dan pada prinsipnya harus meliputi pemeriksanaan secara teratur terhadap
iapan laporan detil pemeriksaan dan pembersihan rutin tempat-tempat yang mudah rusak jika

ersihan untuk pemeliharaan rutin jembatan harus dilaksanakan dalam interval waktu yang
naan. Pemeriksaan terhadap daerah aliran sungai harus dilaksanakan setelah hujan lebat yang
kian pula setelah air banjir surut.

gian jembatan yang memerlukan pemeliharaan rutin harus sebagaimana diperintahkan oleh
usulan tertulis dari Penyedia Jasa.

ang akurat dan teratur beserta pelaporan pada struktur jembatan tidak dapat diabaikan. Umur
k berkurang jika bagian-bagian yang memerlukan pemeliharaan, baik rutin maupun berkala,
pemeriksaan yang teratur.

mbatan, kelembaban bersama dengan akumulasi debu dan sampah adalah sebab utama
hentikan dengan operasi pembersihan dalam pemeliharaan rutin yang sederhana. Kondisi ini
bagian-bagian jembatan yang paling gelap dan sulit dijangkau, oleh karena itu pemeriksaan
ngatlah perlu, terutama setelah banjir.

nor
sa selama satu bulan pertama periode mobilisasi sebagai bagian dari survei lapangan oleh
pekerjaan yang dilaksanakan sesuai dengan Seksi 1.2 diatas.

untuk menentukan tempat-tempat tertentu pada struktur yang benar-benar memerlukan


isi. Pemeriksaan ini tidak dianggap bagian dari pemeliharaan rutin dan biaya untuk
ng demikian harus dianggap telah termasuk dalam Harga Satuan yang dimasukkan dalam
yang relevan, yang tercantum dalam Daftar Kuantitas dan Harga.

ratur yang dilaksanakan menurut Seksi ini harus memfokuskan pada penentuan operasi
yang dilaksanakan berdasarkan rutinitas dan setiap tambahan tempat pada struktur yang
unduran, sebagai akibat berjalannya waktu atau dampak banjir yang terjadi selama Periode
Pemeriksaan Selama dan Sesudah Banjir
Selama hujan lebat jembatan-jembatan yang lebih penting harus diamati un
sungai tersebut berubah arah. Pada setiap jembatan yang mengalami gerusa
dilaporkan kepada Direksi Pekerjaan.

Bilamana curah hujan menunjukkan tingkat banjir, semua saluran air yang ber
pekerjaan harus diperiksa kemungkinan penggerusan dan erosi yang terjad
kedalaman air di bawah lantai jembatan di sekeliling pilar dan abutmen haru
sehingga Direksi Pekerjaan dapat membandingkan dengan Gambar yang ada a
apakah terjadi perubahan yang tidak biasa, sehingga diperlukan pekerjaan ta
atau perlindungan.

Pelaporan
Hasil dari setiap pemeriksaan harus dilaporkan kepada Direksi Pekerjaan d
Direksi Pekerjaan.

2) Pelaksanaan Operasi Pembersihan dan Pembabatan


a. Saluran Air

Di daerah saluran air operasi pembersihan dan pembabatan yang berikut ha


Pekerjaan.

- Setiap pertumbuhan tanaman yang menghalangi atau mengalihkan


aliran sungai atau saluran air harus dibuang.

- Setiap sampah yang terbawa banjir seperti batang kayu, cabang


menyebabkan penyimpangan aliran atau penggerusan harus disingk
luar jangkauan aliran banjir sehingga tidak terbawa lagi.

- Semua sampah dari jenis apapun yang terdampar pada bangunan ba

b. Bangunan Atas Jembatan dan Bangunan Bawah Jembatan

Di daerah bangunan atas jembatan dan bangunan bawah jembatan, operasi pe


dilaksanakan sampai diterima oleh Direksi Pekerjaan;

- Semua tanaman yang berjuntai harus dipotong secukupnya dan sam

- Semua lubang sulingan yang disediakan pada abutmen dan tembo


menyumbatnya;

- Semua dudukan jembatan dan kepala pilar harus dijaga supaya beba

- Semua sambungan pada permukaan kayu harus dijaga agar bebas da


menyimpan air yang akan mempercepat proses pelapukan;

- Semua permukaan baja harus dijaga agar bebas dari sampah dan k
yang akan mempercepat proses korosi;
- Semua lubang pembuangan air, pipa buangan air, saluran drainase
sampah supaya air dapat mengalir bebas, sehingga terhindar dari lim
dan rembesan melalui sambungan atau retak-retak;

- Paku, baut jembatan atau pecahan kayu tidak boleh menonjol di a


menusuk ban kendaraan yang lewat.
dah Banjir
mbatan yang lebih penting harus diamati untuk melihat apakah ada kecenderungan aliran
Pada setiap jembatan yang mengalami gerusan atau penumpukan sampah yang serius harus
jaan.

kan tingkat banjir, semua saluran air yang berdekatan dengan struktur jembatan dalam lokasi
ungkinan penggerusan dan erosi yang terjadi segera setelah air banjir surut. Pengukuran
embatan di sekeliling pilar dan abutmen harus dilakukan dengan menggunakan batang besi
at membandingkan dengan Gambar yang ada atau arsip-arsip sebelumnya untuk menentukan
tidak biasa, sehingga diperlukan pekerjaan tambahan pada pekerjaan pengembalian kondisi

harus dilaporkan kepada Direksi Pekerjaan dengan bentuk dan formulir yang diterima oleh

ihan dan Pembabatan

embersihan dan pembabatan yang berikut harus dilaksanakan sampai diterima oleh Direksi

tanaman yang menghalangi atau mengalihkan atau mungkin menghalangi atau mengalihkan
uran air harus dibuang.

terbawa banjir seperti batang kayu, cabang-cabang pohon, atau tanaman lain yang dapat
mpangan aliran atau penggerusan harus disingkirkan dan ditumpuk dengan rapi di atas atau di
banjir sehingga tidak terbawa lagi.

enis apapun yang terdampar pada bangunan bawah jembatan harus dikeluarkan dan dibuang.

Bangunan Bawah Jembatan


an dan bangunan bawah jembatan, operasi pembersihan dan pembabatan yang berikut harus
eh Direksi Pekerjaan;

berjuntai harus dipotong secukupnya dan sampahnya dibuang dengan rapi;

an yang disediakan pada abutmen dan tembok sayap harus bebas dari sampah-sampah yang

atan dan kepala pilar harus dijaga supaya bebas dari sampah, kotoran dan air;

ada permukaan kayu harus dijaga agar bebas dari sampah dan kotoran sedemikian hingga tidak
akan mempercepat proses pelapukan;

aja harus dijaga agar bebas dari sampah dan kotoran sedemikian hingga tidak menyimpan air
pat proses korosi;
uangan air, pipa buangan air, saluran drainase dan lubang keluaran harus dijaga bersih dari
pat mengalir bebas, sehingga terhindar dari limpahan air pada perletakan, dudukan perletakan
i sambungan atau retak-retak;

atau pecahan kayu tidak boleh menonjol di atas permukaan lantai jembatan sehingga dapat
aan yang lewat.
DIAGRAM TAHAP DAN CARA PELAKSANAAN

Demikian metode pelaksanaan pekerjaan ini kami buat dengan sesungguhnya dan menjadi
pelaksanaan paket pekerjaan tersebut diatas.
kami buat dengan sesungguhnya dan menjadi bahan acuan perusahaan dalam menyelesaikan

Medan, 1 Maret 2018


PT. TISA LESTARI

HIDAYATULLAH
Direktur

Anda mungkin juga menyukai